Disusun Oleh :
Eka Yupi Rahmawati
62019040231
A. Pengertian
penderita menjadi sangat tinggi dan pada umumnya disertai sakit kepala, nyeri
sendi, otot, dan tulang, serta nyeri di bagian belakang mata. Demam Berdarah
Dengue (DBD) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue
dengan manifestasi klinis demam, nyeri otot dan atau nyeri sendi yang disertai
(Sudoyo, 2014).
betina yang memiliki tanda dan gejala seperti perdarahan, dan bertendensi
penderita gelisah.
C. Etiologi
beberapa spesies lain merupakan vektor lain yang kurang berperan. Infeksi
dengan salah satu serotip akan menimbulkan antibody seumur hidup terhadap
(Mansjoer A, 2014).
Flavivirus lain seperti Yellow fever. Japanese encehpalitis dan West Nile
D. Manifestasi Klinik
1. Demam tinggi mendadak dan terus menerus selama 2-7 hari ( tanpa
sebab jelas).
2. Perdarahan, paling tidak terdapat uji torniket positif dan adanya salah
4. Syok yang ditandai nadi lemah, cepat, disertai tekanan nadi yang
yang teraba dingin dan lembab terutama pada ujung hidung, jari dan kaki,
2010).
E. Patofisiologi
ditandai dengan demam, sakit kepala, muak nyeri otot, pegal disekitar tubuh,
hiperemia di tenggorokan, suam atau bintik-bintik merah pada kulit, selain itu
permulaan demam dan mencapai puncaknya saat renjatan. Pada pasien dengan
renjatan berat, volume plasma dapat berkurang sampai 30% atau kurang. Bila
Renjatan yang terjadi akut dan perbaikan klinis yang drastik setelah
terjadi tidaknya DIC pada DHF/DSS, terutama pada pasien dengan pendarahan
adanya limfosit plasma biru (LPB) >15% dari jumlah total leukosit
plasma.
i. IgG : Pada infeksi primer, IgG mulai terdeteksi pada hari ke-14, pada
2014).
2. Pemeriksaan Radiologis
dada sebaiknya dalam posisi lateral dekubitus kanan (posisi tidur pada
sisi badan sebelah kanan). Asites dan efusi pleura dapat juga dideteksi
H. Penatalaksanaan
1. Keperawatan
a. Derajat I
periksa Ht, Hb dan trombosit tiap 4 jam sekali. Berikan minum 1,5 – 2
b. Derajat II
walaupun klem dibuka tetesan infus atau tetesan cairan tetap tidak
kadang 1 infus untuk memberikan plasma darah dan yang lain cairan
biasa.
dengan Nacl karena sering terdapat bekuan darah dari tube. Tube
2. Medis
anak > 1 tahun 75 mg. jika 15 menit kejang belum berhenti luminal
diberikan lagi dengan dosis 3 mg/ kg BB. Infus diberikan pada pasien
BB. Pada pasien dengan renjatan berat pemberian infus harus diguyur.
Apabila syok telah teratasi, nadi sudah jelas teraba, amplitude nadi
dikurangi menjadi 10 mL/ kg BB/ jam. Pada pasien dengan syok berat
I. Komplikasi
1. Perdarahan luas
faktor pembekuan.
2. Syok
3. Efusi pleura
Infeksi virus dengue mengakibatkan peningkatan permeabilitas
efusi pleura.
4. Penurunan kesadaran
ditandai dengan nadi yang tidak teraba dan tekanan darah yang sulit
J. Proses/Penatalaksanaan Keperawatan
1. Pengkajian
a. Aktifitas / Istirahat
aktivitas
Tanda :
1) Perubahan TTV
3) Nadi meningkat
4) RR menurun
5) Suhu meningkat
b. Sirkulasi
dingin.
c. Integritas ego
d. Makanan / Cairan
e. Neurosensori
f. Nyeri / Kenyamanan
Gejala : Nyeri lokalisasi pada ulu hati, sakit kepala dan pusing.
g. Pernafasan
Tanda : Dispnea
h. Hyegiene
melakukan ADL.
2. Diagnosa Keperawatan
kelemahan fisik
d. Resti perdarahan berhubungan dengan koagulasi
intravaskuler
3. Intervensi Keperawatan