OLEH :
Nirmalah
NPM. 21149011010
PALEMBANG
2021
LAPORAN PENDAHULUAN
1. Definisi
Demam berdarah dengue adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue
(arbo virus) yang masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk aides aegypti.
Demam Berdarah Dengue adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh virus
dengue terutama menyerang anak-anak dengan ciri-ciri demam tinggi mendadak, disertai
Demam Berdarah Dengue adalah penyakit yang terdapat pada anak-anak dan orang
dewasa dengan gejala utama demam, nyeri otot dan sendi, yang biasanya memburuk
Demam dengue adalah penyakit demam akut yang disebabkan virus dengue yang
disebarkan melalui perantara nyamuk Aedes aegypti yang terinfeksi dengan virus dengue
Demam berdarah dengue adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus dengue
(arbovirus) yang masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk aedes aedypti. (Suriadi
adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue dengan manifestasi klinis
demam, nyeri otot atau nyeri sendi yang disertai leukopenia, ruam, limfadenopati,
trombositopenia dan diathesis hemoragic. Pada DBD terjadi perembesan plasma yang
rongga tubuh. Sindrom renjatan dengue (dengue syok syndrome) adalah demam
berdarah yang ditandai oleh renjatan/syok (Sudowo et al, 2009).
2. Etiologi
Demam dengue dan Demam berdarah dengue disebabkan oleh virus dengue, yang
dengan diameter 30 nm terdiri dari asam ribonukleat rantai tunggal dengan berat
molekul 4x 106.
Terdapat 4 serotipe virus yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4 yang semuaya
DEN-3 merupakan serotype terbanyak. Terdapat reaksi silang antara serotype dengue
dengan flavivirus lain sperti yellow fever, japanhese encephalitis dan west nile virus.
Dalam laboratorium virus dengue dapat beraplikasi pada hewan mamalia seperti
tikus, kelinci, anjing kelelawar dan primate. Survey epidemiologi pada hewan ternak
didapatkan antibody terhadap virus dengue pada hewan kuda, sapi dan babi. Penelitian
pada artopoda menunjukkan virus dengue dapat beraplikasi pada nyamuk genus aedes
2. Pada anak-anak yang lebih besar dan dewasa bisa dimulai dengan demam ringan/
demam tinggi (> 39 C) yang tiba-tiba dan berlangsung selama 2-7 hari, disertai sakit
kepala hebat, nyeri dibelakang mata, nyeri sendi dan otot, mual dan muntah dan
ruam-ruam
5. Kadang-kadang demam mencapai 40-41 C dan terjadi kejang demam pada bayi.
4. Patoflow
Virus dengue akan masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk aides aegipty dan
kemudian akan bereaksi dengan antibody dan terbentuklah kompleks virus antibody,
dalam sirkulasi akan mengaktivasi system complement. Akibat aktivasi C3 dan C5 akan
dilepas C3a dan C5a, 2 peptida yang berdaya untuk melepaskan histamine dan
koagulasi (protrombin, faktor V, VII, IX, X, dan fibrinogen) merupakan faktor penyebab
Nilai hematokrit meningkat bersama dengan hilangnya plasma melalui endotel dinding
pembuluh darah. Dan dengan hilangnya plasma klien mengalami hypovolemik. Apabila
6. Penatalaksaan
Demam berdarah dengue tanpa disertai syok, pengobatannya hanya bersifat
Cairan diberikan untuk mengurangi rasa haus dan dehidrasi akibat demam tinggi,
anoreksia dan muntah. Penderita perlu diberi minum sebanyak mungkin (1-2 liter
dalam 24 jam) sebaiknya oralit, tetapi dapat juga air teh dengan gula, jus buah,
minuman ringan, (soft drink), sirup, atau susu. Pada beberapa penderita dapat
diberikan oralit.
b. Antipiretik
c. Surface cooling.
d. Antikonvulsan.
(luminal).
a. Hipovolemik
Adalah suatu kondisi akibat kekurangan volume cairan ekstraseluler (CES), dan
frekuensi jantug, kontraksi jantung, dan tekanann vaskuler), rasa haus, pelepasan
Gejala : pusing, lemah, letih, anoreksia, mual muntah, rasa haus, gangguan
meningkat, turgor kulit menurun, lidah kering dan kasar, mukosa mulut kering.
jugularis. Pada bayi dan anak-anak adanya penurunan jumlah air mata. Pada
pasien syok tampak pucat,HR cepat dan halus, hipotensi dan oliguria.
b. Hipervolemi
Adalah penambahan atau kelebihan volume CES dapat terjadi pada saat :
Gejala : sesak napas, peningkatan dan penurunan tekanan darah, nadi kuat,
asites, edema, adanya ronchi, kulit lembab, distensi vena jugularis, dan irama
gallop.
Nutrition Monitoring
1. BB pasien dalam batas normal
2. Monitoring adanya penurunan berat
badan
3. Monitoring tipe dan jumlah aktivitas
yang biasa dilakukan
4. Monitoring interaksi anak dan
orangtua selama makan
5. Monitor lingkungan selama makan
6. Jadwalkan pengobatan dan tindakan
tidak selama jam makan
7. Monitor kulit kering dan perubahan
pigmentasi
8. Monitor turgor kulit
9. Monitor kekeringan, rambut kusam,
dan mudah patah
10. Monitor mual dan muntah
11. Monitor kadar albumin, total protein,
Hb, dan kadar Ht
12. Monitor makanan kesukaan
13. Monitor pertumbuhan dan
perkembangan
14. Monitor pucat, kemerahan, dan
kekeringan jaringan konjungtiva
15. Monitor kalori dan intake nutrisi
16. Catat adanya edema, hiperemik,
hipertonik,papilla lidah dan cavitas
oral
17. Catat jika lidah berwarna
magenta ,scarlet
OLEH :
2. Riwayat keperawatan
a. Keluhan utama : An.G masuk Puskesmas Cambai pada
tanggal 8 Januari 2022 dengan
keluhan Demam
b. b. Riwayat kehamilan dan kelahiran :
1. Prenatal ibu mengatakan ia hamil selama 9 bulan
tidak ada keluhan apapun selama masa
kehamilan dan sering memeriksakan
kehamilannya ke bidan dengan rutin
(a) Genogram
Ayah Ibu
1 Thn
Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan
: Laki-laki meningal
: Hubungan Pernikahan
: Hubungan saudara
…… : Serumah
: Pasien
c. Riwayat sosial
An. G diasuh oleh kedua orang tuanya dan
1. Yang mengasuh
tinggal dirumah yang sama.
Rumah
Hubungan dalam keluarga baik
2. Hubungan dengan anggota keluarga
Ibu mengatakan rumah tempat tinggal tidak
3. Hubungan dengan teman sebaya
mempunyai tangga
Hubungan anggota keluarga baik
4. Pembawaan secara umum
Rumah tempat tinggal An. G jauh dari
5. Lingkungan rumah
sekolah dan tidak ada tempat bermain
3. Kebutuhan Dasar
a. Makanan yang disukai/tidak disukai :
Selera : tidak nafsu makan
Alat makan yang dipakai : Sendok
Pola makan/jam : Baik/3 jam
b. Pola tidur
Kebiasaan sebelum tidur :
Tidur siang : 2-3 jam
Mandi : Baik
c. Aktivitas bermain : Baik
d. Eliminasi :
5. Pengkajian fisik
̌̌
Data klinis : TB: 113cm BB(aktual/perkiraan): 15 ̌̌kg, kesadaran : CM Apatis
◻ somonolen sopor soporocoma coma, GCS.... M : 6V : 5 E : 4,
Suhu 380C, nadi 124x/min . kuat lemah
ANALISA DATA
Nama
Masalah dan
No Data Senjang Etiologi
Keperawatan Paraf
Perawat
1. DS : Virus, Dengue Hipertermia
1. Ibu mengatakan nafsu
makan anaknya
berkurang Melalui gigitan nyamuk
2. Ibu mengatakan sesekali
anak mual dan muntah Re infection oleh virus
3. Nafsu makan anak dengue
berkurang
DO :
1. Nafsu makan nak Bereaksi dengan antibody
berkurang
2. Anak tampak mual dan Menimbulkan
muntah respon
3. Porsi makan tidak peradangan
dihabiskan
4. Anak gelisah
5. BB : 15 Kg
Hipertermia
Anoreksia
Intake nutrisi
kuang
Ketidakseimbang
an nutrisi kurang
dari kebutuhan
tubuh
DAFTAR MASALAH
Nama Pasien : An. G Diagnosa Medis : DBD
Jenis Kelamin : Perempuan No. Medis Record : 75441
No. Kamar Bed : Hari/tanggal : jumat, 08 Januari 2022
1. Hipertermia
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
3. Kekurangan volume cairan
PRIORITAS MASALAH
Nama Pasien : An. G Diagnosa Medis : DBD
Jenis Kelamin : Perempuan No. Medis Record : 75441
No. Kamar Bed : Hari/tanggal : jumat 08 Januari 2022
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nama Pasien : An. G Diagnosa Medis : DBD
Jenis Kelamin : Perempuan
No. Medis Record : 75441
No. Kamar Bed :
Hari/tanggal : jumat 8 januari 2022
INTERVENSI KEPERAWATAN
Nama
Diagnosa
No Jam Tujuan (NOC) Intervensi (NIC) dan TT
Keperawatan
perawat
1 Hipertermia NOC : NIC :
berhubungan dengan Thermoregulasi Fever Treatment
proses infeksi virus Kriteria Hasil : 1. Monitor suhu sesering
1. Suhu tubuh dalam mungkin
rentang normal 2. Monitor IWL
2. Nadi dan RR dalam 3. Monitor warna dan suhu
rentang normal kulit
3. Tidak ada perubahan 4. Monitor tekanan darah,
warna kulit dan tidak Nadi dan RR
ada pusing 5. Monitor penurunan
tingkat kesadaran
6. Monitor WBC, Hb dan
Hct
7. Monitor intake dan
output
8. Berikan antipireutik
9. Berikan pengobatan
untuk mengatasi
penyebab demam
10.Selimuti pasien
11.Lakukan Tapid sponge
12.Kolaborasi pemberian
cairan intravena
13.Kompres pasien pada
lipat paha dan aksila
14.Tingkatkan sirkulasi
udara
15. Berikan pengobatan
untuk mencegah
terjadinya menggigil
Temperatur regulation
1. Monitor suhu tiap 2 jam
2. Rencanakan monitoring
suhu secara kontinyu
3. Monitor TD,nadi dan RR
4. Monitor warna dan suhu
kulit
5. Monitor tanda hipotermi
dan hipertermi
6. Tingkatkan intake cairan
dan nutrisi
7. Selimuti pasien untuk
mencegah hilangnya
kehangatan tubuh
8. Ajarkan pada pasien cara
mencegah keletihan
akibat panas
9. Diskusikan tentang
pentingnya pengaturan
suhu dan kemungkinan
efek negative dari
kedinginan
10.Beritahukan tentang
indikasi terjadinya
keletihan dan
penanganan emergency
yang diperlukan
11.Berikan Antipireutik jika
perlu
Nutrition Monitoring
1. BB pasien dalam batas
normal
2. Monitoring adanya
penurunan berat badan
3. Monitoring tipe dan
jumlah aktivitas yang
biasa dilakukan
4. Monitoring interaksi
anak dan orangtua
selama makan
5. Monitor lingkungan
selama makan
6. Jadwalkan pengobatan
dan tindakan tidak
selama jam makan
7. Monitor kulit kering dan
perubahan pigmentasi
8. Monitor turgor kulit
9. Monitor kekeringan,
rambut kusam, dan
mudah patah
10. Monitor mual dan
muntah
11. Monitor kadar
albumin, total protein,
Hb, dan kadar Ht
12. Monitor makanan
kesukaan
13. Monitor pertumbuhan
dan perkembangan
14. Monitor pucat,
kemerahan, dan
kekeringan jaringan
konjungtiva
15. Monitor kalori dan
intake nutrisi
16. Catat adanya edema,
hiperemik,
hipertonik,papilla
lidah dan cavitas oral
17. Catat jika lidah
berwarna
magenta ,scarlet
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nama Pasien : An. G Diagnosa Medis : DBD
Jenis Kelamin : Perempuan
No. Medis Record :
No. Kamar Bed :
Hari/tanggal : jumat 8 Januari 2022
Nama
Nomor Tindakan
No Jam Respon dan TT
Diagnosa Keperawatan
Perawat
1 Dx. 1 1. Monitor suhu tubuh 1. Ibu klien mengatakan
2. Identifikasi penyebab panas badan anaknya
hipertermi berkurang
3. Monitor tanda dan gejala 2. Ibu mengatakan
akibat hipertermi mengerti penyebab
4. Sediakan lingkungan yang hipertermi,
hangat (mis. atur suhu 3. Nampak klien nyaman
ruangan) 4. Ibu memberi minum
5. Anjurkan makan/minum hangat kuku pada
hangat anaknya
5. Ttv:
BB : 15 kg
S : 38 C
N : 124x/menit
R : 36x/menit
2 Dx 2 1. Mengkaji adanya alergi 1. Keluarga mengatakan
makanan anaknya sudah mulai mau
2. Melakukan Kolaborasi makan tetapi porsi masih
dengan ahli gizi untuk sedikit
menentukan jumlah kalori 2. Ibu mengatakan anaknya
dan nutrisi yang dibutuhkan tidak ada alergi makanan
3. Memonitor adanya 3. Ibu mengatakan akan
penurunan bb dan gula bamyak memberi minum
darah air putih anaknya
4. Memonitor lingkungan 4. Klien sudah mulai mau
selama makan makan
5. Memonitor turgor kulit 5. Porsi makan masih sedikit
6. Memonitor mual dan muntah
7. Memonitor pucat,
kemerahan, dan kekeringan
jaringan konjungtiva
8. Memonitor intake nuntrisi
9. Menginformasikan pada
klien dan keluarga tentang
manfaat nutrisi
10. Menganjurkan banyak
minum
3 Dx. 3 1. Mengobservasi tanda- tanda 1. Ibu mengatakan terapi diet,
vital, hasil : dihabiskan setengah porsi.
2. Monitor status hidrasi 2. Ibu mengatakan anaknya
(kelembapan membran banyak minum
mukosa, nadi adekuat, 3. Mukosa bibir kering
tekanan darah ortostatik jika 4. Nadi : 124x permenit,
diperlukan) Pernafasan : 36x permenit
3. Memonitor status cairan Suhu : 380C, berat badan
termasuk intake dan :15 kg, Trombosit 37 ribu,
output, menganjurkan Leukosit 4.30 g/dl,
pasien agar minum yang Hemoglobin 10.3 g/dl, dan
cukup kurang lebih 1000 cc Hematokrit 32.1 %
per hari 5. Sanmol peroral Cefotaxime
4. Mendorong keluarga untuk peroral
membantu pasien makan
6. Mendorong pasien
meningkatkan masukan
oral
7. Berkolaborasi dengan
dokter pemberian terapi
Antipiretik dan Antibiotik
EVALUASI KEPERAWATAN
Nama Pasien : An. G Diagnosa Medis : DBD
Jenis Kelamin : Perempuan No. Medis Record : 75441
No.Kamar Bed : Hari/Tanggal : jumat 8 Januari 2022
Dx. Keperawatan Tanggal & Jam Evaluasi Paraf
Hipertermia berhubungan 8.01.22 S:
dengan proses infeksi 1. Ibu klien mengatakan
virus panas badan anaknya
berkurang
2. Ibu mengatakan
mengerti penyebab
hipertermi,
O:
1. Nampak klien nyaman
2. Ibu memberi minum
hangat kuku pada
anaknya
3. Ttv:
BB : 15 kg
S : 38 C
N : 124x/menit
R : 36x/menit
P : Intervensi dilamjutkan
Ketidakseimbangan 8.01.22 S:
nutrisi kurang dari 1. Keluarga mengatakan
kebutuhan tubuh anaknya sudah mulai mau
berhubungan dengan makan tetapi porsi masih
mual,muntah, tidak ada sedikit
nafsu makan . 2. Ibu mengatakan anaknya
tidak ada alergi makanan
3. Ibu mengatakan akan
bamyak memberi minum air
putih anaknya
O:
1. Klien sudah mulai mau
makan
2. Porsi makan masih
sedikit
P : Intervensi dilanjutkan
Defisit volume cairan 8.01.22 S:
berhubungan dengan 1. Ibu mengatakan terapi diet,
peningkatan dihabiskan setengah porsi.
permeabilitas kapiler , 2. Ibu mengatakan anaknya
perdarahan, muntah, dan banyak minum
demam O:
1. Mukosa bibir kering
2. Nadi : 124x permenit,
Pernafasan : 36x permenit
Suhu : 380C, berat badan :15
kg, Trombosit 37 ribu,
Leukosit 4.30 g/dl,
Hemoglobin 10.3 g/dl, dan
Hematokrit 32.1 %
3. Sanmol peroral Cefotaxime
peroral
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilamjutkan