Anda di halaman 1dari 17

DENGUE

HAEMORRHAGIC FEVER
(DHF)
|pada anak|

KELOMPOK LUTFI AFIFAH (170103048) UNIVERSITAS HARAPAN BANGSA


PURWOKERTO

16 REZA WARDANA S. (170103074) 2019


DEFINISI

Dengue Haemorrhagic Fever merupakan


suatu penyakit infeksi yang di sebabkan virus
dengue dan termasuk golongan Arbovirus
(arthropod-borne virus) yang di tularkan melalui
vector nyamuk Aedes aegypti dan Aedes
albopictus.
PENYEBAB

Penyakit ini di sebabkan oleh


salah satu dari 4 virus asam
ribonukleat beruntai tunggal dari
family Flaviviridae yang di
tularkan oleh vector nyamuk
Aedes aegypti dan Aedes
albopictus. Masa inkubasi
penyakit ini berakhir 4-5 hari
setelah timbulnya demam.
GAMBARAN KLINIS

Demam, mual, muntah, malaise,


anoreksia, yang diikuti nyeri perut, nyeri
kepala, mialgia/nyeri otot, suara serak,
batuk dan disuria. Demam tinggi
mendadak biasanya terjadi 2-7 hari.

Pada kondisi parah, penyakit ini ditandai


dengan adanya perdarahan di bawah kulit

4
KLASIFIKASI
derajat I
Demam disertai gejala
ditambah dengan nadi lemah dan Nadi tidak teraba,
klinis lain, tanpa
gejala-gejala cepat tekanan darah tidak
perdarahan spontan.
perdarahan (>120x/mnt), teratur (denyut
Panas 2-7 hari, Uji
spontan seperti tekanan nadi jantung 140x/mnt)
petekie,ekimosis, sempit, anggota gerak teraba
tourniquet positif,
hematemesis, tekanan darah dingin, berkeringat
trombositipenia, dan
melena, menurun. dan kulit tampak biru.
hemokonsentrasi.
perdarahan gusi.

DERAJAT 1 DERAJAT 2 DERAJAT 3 DERAJAT 4


Virus akan masuk ke dalam tubuh Perembesan plasma ke ruang ekstra
melalui gigitan nyamuk aedes aegypty. Pertama- seluler mengakibatkan berkurangnya
tama yang terjadi adalah viremia yang volumeplasma, terjadi hipotensi,
mengakibatkan penderita mengalami hemokonsentrasi, dan hipoproteinemia
demam, sakit kepala,mual, nyeri otot, pegal-pegal serta efusi dan renjatan (syok).
diseluruh tubuh, ruam atau bintik-bintik merah
pada kulit (petekie), hyperemia tenggorokan dan Terjadinya trobositopenia, menurunnya
hal lain. fungsi trombosit dan menurunnya
Kemudian virus akan bereaksi dengan faktor koagulasi (protombin dan
antibody dan terbentuklah kompleks virus- fibrinogen) merupakanfaktor penyebab
antibody. Dalam sirkulasi akan mengaktivasi terjadinya perdarahan hebat,,terutama
system komplemen. Akibat aktivasi C3 dan C5 perdarahan saluran gastrointestinal
akan dilepas C3a dan C5a dua peptida yang pada DHF
berdaya untuk melepaskan histamine dan
merupakan mediator kuat sebagai factor

PATOFISIOLOGI
meningkatnya permeabilitas dinding kapiler
pembuluh darah yang mengakibatkan terjadinya
perembesan plasma ke ruang ekstra seluler.
PATHWAY
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan radiologi (foto rontgen toraks)

 penurunan trombosit < 100.000/mm3


 peningkatan hematokrit >20%.
 penurunan leukosit (leucopenia)
 waktu perdarahan dan waktu protrombin memanjang.
 Pemeriksaan antibody immunoglobulin M (igM) dan M antibody capture
enzyme-linked immunosorbent assay (MAC ELISA).
 Apabila terjadi syok, maka akan terjadi hiponatremia, hiperkalemia, protein
plasma yang menurun, peningkatan transaminase serum, dan pada sedian
apusan darah tepi terdapat fragmentosit yang menandakan adanya
hemolisis.
 Pada pemeriksaan foto rontgen toraks biasanya di dapatkan efusi pleura.
PENATALAKSANAAN
• memberikan cairan oral 1-2 liter untuk mengatasi
dehidrasi dan rasa haus akibat demam tinggi.
• di berikan antipiretik dari golongan asteminofen
(parasetamol).
• Untuk mengatasi kejang, dapat di berikan
antikonvulsi
• Jika syok dalam kondisi berat/parah maka dapat
diatasi atau di cegah dengan memberikan
resusitasi cairan parenteral melalui infuse.
• Transfusi darah perlu diberikan apabila terjadi
perdarahan gastrointestinal
• Secara rutin membersihkan air di penampungan,
misalnya kamar mandi, tempayan, air tampungan
di belakang lemari pendingin, AC, dan
sebagainya.
• Setelah tempat penampungan air tersebut di
bersihkan, perlu diberikan bubuk untuk
pemberantas jentik nyamuk yaitu bubuk abate.
KOMPLIKASI
Komplikasi yang terjadi pada anak yang mengalami demam berdarah
dengue yaitu perdarahan masif dan dengue shock syndrome (DSS) atau sindrom
syok dengue (SSD). Di tandai dengan nadi yang lemah dan cepat sampai tidak
teraba; tekanan nadi menurun menjadi 20 mmHg atau sampai nol; tekanan darah
menurun di bawah 80 mmHg atau sampai nol; terjadi penurunan kesadaran;
sianosis di sekitar mulut dan kulit ujung jari ; hidung,telinga, kaki teraba dingin dan
lembabp;pucat dan oliguria atau anuria.
ASUHAN
1. PENGKAJIAN
KEPERAWATAN
DENGUE 2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
HAEMORRHAGIC FEVER 3. INTERVENSI
PADA ANAK
PENGKAJIAN
Kaji riwayat penyakit sebelumnya, kaji riwayat penyakit sekarang; sejak kapan pasien mulai
sakit; demam hari ke berapa; tindakan apa saja yang sudah di lakukan orangtua untuk
mengatasi sakit anaknya;adakah riwayat berpergian dari tempat yang endemic demam
berdarah atau tinggal di wilayah endemic.
Observasi adanya peningkatan suhu tubuh mendadak di sertai menggigil, serta tanda-tanda
perdarahan (petekie,ekimosis,hematoma, hematemesis dan melena). Pada pemeriksaan fisik di
dapatkan pasien mengeluh mual dan muntah, nyeri ulu hati, renjatan (denyut nadi cepat
lemah, hipotensi, kulit dingin dan lembap terutama pada ekstermitas, gelisah, sianosis serta
penurunan kesadaran).
Lakukan pemeriksaan laboratorium, apakah terdapat peningkatan hematokrit, serta apakah
terjadi penurunan trombosit dengan cepat.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Perubahan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan perdarahan.
2. Hipertermia berhubungan dengan proses infeksi virus.
3. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan peningkatan permeabilitas
kapiler,perdarahan.
4. Resiko perdarahan berhubungan dengan peningkatan permeabilitas kapiler.
5. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan asupan yang kurang dan/atau
pengeluaran yang berlebihan (mual,muntah, dan tidak nafsu makan).
15
THANKS!

Any questions?

Anda mungkin juga menyukai