Anda di halaman 1dari 19

asuhan keperawatan anak (demam berdarah

duenge) di instalasi rawat anak di RSUD kayu


agung

LAPORAN PENDAHULUAN
1. Definisi
a. Demam berdarah merupakan manifestasi klinis yang berat dari penyakit arbovirus.
(Soedarmo Sumarno, 2005).
b. Dengue ialah infeksi arbovirus (arthropod-borne virus) akut ditularkan oleh nyamuk spesies
Aedes. (prinsip keperawatan 269,267).
c. Penyakit demam berdarah dengue adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue I, II,
III, dan IV yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegepti dan Aedes albopictus. (hidayat , aziz.
2006 )

2. Anatomi fisilogi
Darah adalah suatu jaringan tubuh yang terdapat didalam pembuluh darah yang
warnanya merah. Warna merah itu keadaannya tidak tetap tergantung pada banyaknya O 2 dan
CO2 didalamnya. Darah yang banyak mengandung CO 2 warnanya merah tua. Adanya oksigen
dalam darah diambil dengan jalan bernafas, dan zat ini berguna pada peristiwa
pembakaran/metabolisme didalam tubuh.
Darah terdiri dari elemen-elemen dan plasma dalam jumlah setara. Elemen-elemen yang
tersebut adalah sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping darah
(trombosit). ( Syarifuddin, 2006).

BAGIAN-BAGIAN DARAH
Jika darah dilihat begitu saja maka ia merupakan zat cair yang warnanya merah, tetapi
apabila dilihat dibawah mikroskop maka nyatakah bahwa dalam darah terdapat benda-benda
kecil bundar yang disebut sel-sel darah, sedang cairan berwarna kekuning-kuningan disebut
plasma.
Jadi nyatalah bahwa darah terdiri dari dua bagian yaitu :
1) Sel-sel darah
a) Eritrosit (sel darah merah)
b) Leukosit (sel darah putih)
c) Trombosit (sel pembeku darah)

2) Plasma darah
a) Air : 91%
b) Protein : 3% (albumin, globulin, protrombin dan fibrinogen)
c) Mineral: 0,9% (natrium klorida, natrium bikarbonat,
garam fosfat,magnesium), kalsium, dan zat besi).
d) Bahan organik : 0,1% (glukosa, lemak, asam urat, kreatinin,
kolesterol, dan asam amino).
kalau kita periksa dan lihat dibawah miskroskop maka nyatalah bahwa eritrosit dapat
diterangkan sebagai berikut : Bentuknya seperti cakram/bikonkaf dan tidak mempunyai inti,
ukuran diam eter kira-kira 7,7 unit (0,007 mm) tidak dapat bergerak. Banyaknya kira-kira 5
juta dalam 1 mm3 (4½ juta) warna kuning kemerah-merahan, karean didalam mengandung
zat yang disebut hemoglobin, warna ini akan bertambah merah jika didalamnya banyak
mengandung oksigen, fungsinya mengikat O2 dari paru-paru untuk diedarkan keseluruh
jaringan tubuh dan mengikat karbon dioksida (CO2) dari jaringan tubuh untuk dikeluarkan
melalui paru-paru.

3. Etilogi
Penyebab penyakit Demam Berdarah Dengue adalah virus Dengue.dan nyamuk aedes
a. Aedes Aegypti
Adalah nyamuk yang hidup di daerah tropis, terutama hidup dan berkembang biak di
dalam rumah, yaitu di tempat penampungan air jernih atau tempat penampungan air di sekitar
rumah. Nyamuk ini sepintas lalu tampak berlurik, berbintik bintik putih.
4) Biasanya menggigit pada siang hari, terutama pada pagi dan sore hari.

b. Aedes Albopictus
1) Tempat habitatnya di tempat air bersih. Biasanya di sekitar rumah atau
pohon-pohon, seperti pohon pisang, pandan kaleng bekas.
2) Menggigit pada waktu siang hari
3) Jarak terbang 50 meter.

4. Klasifikasi

a. Derajat I : Demam disertai gejala klinis lain atau perdarahan spontan, uji turniket positif,
trombositopenia, dan hemokosentrasi.
b. Derajat II :Derajat I disertai perdarahan spontan dikulit atau perdarahan lain
c. Derajat III : Kegagalan sirkulasi : nadi cepat dan lemah, hipotensi, kulit dingin
lembab, gelisah.
d. Derajat IV : Renjatan berat, denyut nadi, dan tekanan darah tidak dapat diukur.

5. Manifestasi klinis

a. Demam tinggi selam 5-7 hari


b. Perdarahan terutama perdarahan bawah kulit : petechie, ekimosis, hematoma.
c. Epistaksis, hematemesis, melena, hematuria.
d. Mual, muntah, tidak ada napsu makan, diare, konstipasi
e. Nyeri otot, tulang sendi, abdomen, dan uluh hati
f. Sakit kepala
g. Pembengkakan sekitar mata
h. Pembesaran hati, limpa, dan kelenjar getah bening
i. Tanda dan renjatan (sianosis, kulit lembab dan dingin, tekanan darah menurun,
gelisah, nadi cepat dan lemah

6. Patofisiologi
Hal pertama yang terjadi setelah virus masuk kedalam tubuh penderita adalah viremia
yang mengakibatkan penderita mengalami demam, sakit kepala, mual, nyeri otot, pegal-pegal
diseluruh tubuh, ruam atau bintik-bintik merah pada kulit), hiperemi tenggorokan dan hal lain
yang mungkin terjadi seperti pembesaran kelenjar getah bening, pembesaran
hati (hepatomegali) dan pembesaran limpa (splenomegali). Peningkatan dinding kapiler
mengakibatkan berkurangnya volume plasma, terjadi hipotensi, hemokonsentrasi dan
hipoproteinemia serta efusi dan renjatan (Syok).
Hemokontrasi (peningkatan hematokrit 32%) menunjukkan atau menggambarkan
adanya kebocoran (perembesan) plasma (plasma leakage) sehingga nilai hematokrit menjadi
penting untuk patokan pemberian cairan intravena. Oleh karena itu ada penderita Demam
Berdarah Dengue (DHF) sangat dianjurkan untuk memantau hematokrit darah berkala untuk
mengetahui berapa persen hemokonsentrasi yang terjadi.
Setelah pemberian cairan intravena, peningkatan jumlah trombosit menunjukkan
kebocoran plasma telah teratasi sehingga pemberian cairan intravena harus dikurangi
kecepatan dan jumlahnya untuk mencegah terjadinya edema paru dan gagal jantung.
Sebaliknya jika tidak mendapat cairan yang cukup, penderita akan mengalami kekurangan
cairan yang dapat mengakibatkan kondisi yang buruk bahkan bisa mengalami renjatan.
Jika renjatan atau hipovolemik berlangsung lama akan timbul anoksia jaringan, metabolik
asidosis dan kematian apabila tidak segera diatasi dengan baik.

7. Pahtway
Virus dengeu
Melalui gigitan
Verimia
Virus mengeluarkan toksin

Peradangan antibodi bereaksi atau reaksi nimunologis


Hipotalamus permibilitas veskules meningkat
Saraf simpatik extrasi cairan inveskular dan extraveskular
Pembuluh darah ferifer kebocaran plasma

Vasokntraksi hipovalamia

Dema
m hipotensi

Suhu tubuh : (hipertermi )

Vasodilatasi arterial
Kulit menjadi panas
Penguapan cairan
Permukaan tubuh meningkat

Devisit voleme cairan

Anoreksia malabsorbsi makanan dan minuman


Munta
h kerja otot
kelemahan Inteke nutrisi kurang
Intolaransi
aktivitas

Nutrisi kurang dari


kebutuhan tubuh

8. Komplikasi
a. Perdarahan luas
b. Syok (rejatan)
c. Pleural Effusion
d. Penurunan kesadaran

9. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan penderita dengan DHF adalah sebagai berikut :
1. Tirah baring atau istirahat baring.
2. Diet makan lunak.
3. Minum banyak (2 – 2,5 liter/24 jam) dapat berupa : susu, teh manis, sirup dan
beri penderita sedikit oralit, pemberian cairan merupakan hal yang paling
penting bagi penderita DHF.
4. Pemberian cairan intravena (biasanya ringer laktat, NaCl Faali) merupakan
cairan yang paling sering digunakan.
5. Monitor tanda-tanda vital tiap 3 jam (suhu, nadi, tensi, pernafasan) jika kondisi
pasien memburuk, observasi ketat tiap jam.
6. Periksa Hb, Ht dan trombosit setiap hari.
7. Pemberian obat antipiretik sebaiknya dari golongan asetaminopen.
8. Monitor tanda-tanda perdarahan lebih lanjut.
9. Pemberian antibiotik bila terdapat kekuatiran infeksi sekunder.
ASUHAN KEPERAWATAN
1. pengkajian
a. pengumpulan Data
1. Biodata
Biodata terdiri dari identitas klien, orang tua dan saudara kandung. Identitas klien
meliputi : nama, usia, jenis kelamin, pendidikan, agama, tanggal masuk rumah sakit, tanggal
pengkajian, nomor register dan diagnosa medik. Identitas orang tua meliputi : alamat, usia,
jenis kelamin, pendidikan agama, pekerjaan, alamat. Sedangkan identitas saudara kandung
meliputi nama dan usia.
2.Keluhan utama
Keluhan utama meliputi alasan klien di bawah ke rumah sakit seperti demam, nyeri
otot, mual,muntah, nyeri kepala, perut dan sendi disertai perdarahan.
3. Riwayat kesehatan
a. Riwayat kesehatan sekarang
Klien menderita nyeri kepala, nyeri perut disertai mual dan muntah.
b. Riwayat kesehatan masa lalu
Penyakit yang pernah dialami klien seperti demam, tidak ada riwayat alergi, tidak ada
ketergantungan terhadap makanan/ minuman dan obat-obatan.
c. Riwayat kesehatan keluarga
Apakah ada anggota keluarga yang menderita penyakit yang sama dengan klien.

4. Riwayat imunisasi
Riwayat imunisasi meliputi kelengkapan imunisasi seperti BCG, DPT, Polio, Campak
dan Hepatitis.
6.Riwayat psikososial
Bagaimana kehidupan sosial dan lingkungannya, apakah keadaan tempat tinggalnya
memenuhi syarat kesehatan.
7. Riwayat spiritual
Apakah anggota keluarga rajin beribadah dan sering mengikuti kegiatan keagamaan.
8 . Aktivitas sehari-hari
a. Nutrisi terdiri dari frekuensi makan, waktu makan, makanan yang dikonsumsi, porsi makan,
makanan yang disukai, nafsu makan. Jumlah yang dapat dihabiskan dan cara makan klien
sebelum sakit dan saat sakit.
b. Istirahat, tidur terdiri dari waktu tidur malam dan siang, apakah mudah terbangun, kesulitan
tidur, bagaimana pola tidur, ada perubahan atau tidak sebelum sakit dan saat sakit.
c. Personal hygiene terdiri dari mandi, sikat gigi, kebersihan kuku, genetalia, dan penampilan
umum klien sebelum sakit dan saat sakit.

2. Diagnosa
1. Kekurangan Volume cairan berhubungan dengan peningkatan permeabilitas kapiler ,
perdarahan, muntah, dan demam
2. Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi virus
3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual, muntah, tidak ada
nafsu makan
4. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik

3. Intervensi
No Diagnosa Intervensi Rasional
1 Kekurangan Volume 1) Kaji KU dan kondisi 1) Untuk mengetahui
cairan berhubungan pasien kondisi pasien
dengan peningkatan 2) Observasi tanda-tanda 2) Untuk menentukan
permeabilitas kapiler , vital ( S,N,RR ) tindakan selanjutnya
perdarahan, muntah, 3) Beri pasien dan 3) Untuk
dan demam anjurkan keluarga pasien menyeimbangkan
Tujuan : untuk memberi minum cairan tubuh pasien
Gangguan volume banyak
cairan tubuh dapat
teratasi
Kriteria hasil :
Volume cairan tubuh
kembali normal

2 Hipertermi 1. Kaji saat timbulnya 1.Untuk


berhubungan dengan demam. mengidentifikasi pola
proses infeksi virus 2. Observasi tanda-tanda demam pasien.
Tujuan keperawatan : vital tiap 3 jam. 2. Tanda-tanda vital
Peningkatan suhu merupakan acuan untuk
tubuh dapat teratasi, 3. Beri kompres hangat mengetahui keadaan
dengan criteria : pada dahi. umum pasien.
- Suhu tubuh normal 3. Kompres hangat
(35° C- 37,5° C) dapat mengembalikan
- Pasien bebas dari suhu normal
demam memperlancar sirkulasi.
4. Penjelasan yang
4 Kolaborasi pemberian diberikan pada keluarga
obat anti piretik. klien bisa mengerti dan
kooperatif dalam
memberikan tindakan
keperawatan.
7. Dapat menurunkan
demam

3. Perubahan nutrisi 1. Kaji keadaan umum klien1. Memudahkan untuk


intervensi selanjutnya
kurang dari kebutuhan2. Beri makanan sesuai
tubuh berhubungan kebutuhan tubuh klien. 2. Merangsang nafsu
makan klien sehingga
dengan mual, muntah,3. Anjurkan orang tua klien
untuk memberi makanan klien mau makan.
tidak ada nafsu makan
sedikit tapi sering. 3. Makanan dalam porsi
Tujuan : Tidak terjadi
4. Kolaborasi pemberian kecil tapi sering
syok hipovolemik,
obat reborantia. memudahkan organ
dengan criteria :
pencernaan dalam
- Keadaan umum
metabolisme.
membaik
4. Menambah nafsu makan
- Tanda-tanda vital
dalam batas normal 1. Mengetahui tingkat
1. Kaji hal-hal yang ketergantungan klien
mampu dilakukan klien. dalam memenuhi
2. Beri penjelasan tentang kebutuhannya.
hal-hal yang dapat2. Bantuan sangat
4 Intoleransi aktivitas membantu dan diperlukan klien pada
berhubungan dengan meningkatkan kekuatan saat kondisinya lemah
kelemahan fisik fisik klien. 3. Keluarga merupakan
Tujuan 3. Libatkan keluarga dalam orang terdekat dengan
Klien mampu pemenuhan ADL klien klien
melakukan aktivitas 4. Jelaskan pada keluarga4. Untuk mencegah
sehari-hari, dan klien tentang terjadinya keadaan yang
dengan criteria : pentingnya bedrest lebih parah
- Kebutuhan ditempat tidur.
aktivitas sehari-hari
terpenuhi.
- Klien mampu
mandiri setelah bebas
demam

ASUHAN KEPERAWATAN
Pada An. A dengan Demam Berdarah Duege
Di Instalasi Rawat Anak RSUD Kayu Agung
Pengakajian tanggal 19 maret 2014 , jam 10:00
I. Identitas klien
a. Inisial Klien : 18 Maret 2014
b. Usia : 11 Tahun
c. Agama : Islam
d. Alamat : Mukarti Mulya
e. No.Bed : Kamar III Infeksi
f. No. Reg : 327585
g. Diagnosa : Demam Berdarah Duege

II. Riwayat kesehatan


a. Keluhan utama : demam(+), muntah (+), mimisan (+)
b. Riwayat masa lalu :
1. Penyakit masa lalu : pasien satu tahun yang lalu pernah dirawat di
rumah sakit karna demam berdarah
2. Pernah di rawat : pernah di rawat di rumah sakit
3. Tindakan operasi : tidak ada
4. Alergi : alergi pada makanan seperti sea food

III. Pemeriksaan fisik


a. Kesan umum : KU lemah
b. Kepala : simetris , rambut hitam
c. Hidung : bentuk simetris
d. Muluit : bersih
e. Leher : tidaka ada pembesaran tiroid
f. Dada : bentuk simetris
g. Jantung : lub, dub
h. Genetelia& anus:
1. Penis : normal
2. Anus : normal
i. Kesadaran : compas metis
j. TTV : TD : 90/60 MMHg, P: 20×/m, T: 38,8 o, RR: 88×/m
IV. Riwayat kesehatan saat ini
a. Keluhan utama : demam(+), muntah (+), mimisan (+)
b. Riwayat sekarang : keluarga klien mengatakan sejak beberapa hari yang
lalu sebelum masuk rumah sakit , pasien mengeluh
panas, mimisan(+), dan muntah (+) klien telah diberi
parestamol, panas turun tatapi setelah itu naik lagi ,
tanggal 18 maret kelurga membawa anaknya ke RSUD
kayu agung dan dokter menganjurkan rawat inap,
pada saat pengkajian suhu tubuh klien masih 38,8o C
c. Riwayat sosial :
1. Hubungan dengan keluarga : keluarga kandung
2. Hubugan dengan teman sebaya: ibu pasien mengatakan anaknya cepat
akrab
d. Kebutuhan dasar
a. Nutrisi : sebelum sakit : pola makan 3 kali sehari
Saat di kaji : hanya makan sedikit dan nafsu makan
Berkurag dan mual , muntah
b. Eliminasi : sebelum sakit : BAB : 1-2 kali sehari
BAK : 4-5 kali sehari

e. Keadaan saat ini


a. Diagnosa medis : DBD ( demam berdarah duege )
b. No. Rm :327585
c. Tanggal masuk RS: 18 maret 2014
d. Status cairan : Terpasang IVFD RL gtt 25×/ menit

Hasil laboraturium
Tanggal Jenis pemeriksaaan Hasil Normal
dl
19 maret 2014 HB 11,2 g/ L : 14-18 g/dl
Hematosit 30 % 40-50%
Golongan darah A
Trambosit 359.000 mm3 150.000-400.000 mmg

Obat-obatan
Nama obat Jenis dosis Gologan
Injeksi ceftri 2×1 mg Antibiotik
Injeksi ranitidin 2×25 mg Antibiotik
Injeksi ondan 2×4 mg Antianalgentik
Injeksi asam treneksamat 2×250 mg Antikolagen
ANALISA DATA
Nama pasien : An. A diagnosa medis : Demam berdarah
Jenis kelamin : laki-laki no.kamar medis : 327585
No kamar bed : kamar III infeksi hari/tanggal : 19 maret 2014
No Data senjang Etiologi Masalah Paraf perawat
keperawatan
1 Ds : ibu klien Virus duege HIPERTERMI
mengatakan badan anak
nya panas
Do : klien tampak lemah
T: 38,8O C Masuk
kedalam
tubuh
(verimia)

Peradagan

Hip
otala
mus

Merangsang
saraf simpatis

Pembuluh
darah ferifer
2 DS : klien mengatakan
tidak nafsu makan karna
mual dan mutah Vasokontraksi Gangguan
Do : makanan tidak habis pemenuhan nutrisi
Bibir kering De kurang dari
mam kebutuhan tubuh
Peningkatan
suu tubuh
Demam

3 DS : ibu klien Anoreksia


mengatakan keadaan
anak nya lemas M Intoloransi
DO : KU lemah unta aktivitas
Dan KU tampak lemas h

Intake kurang
dari
kebuituhan
tubuh

Demam

Anoreksia

Muntah

Daya tubuh
menurun

Kelemahan

Intoloransi
aktivitas
NURSING PLANNING
Nama pasien : An .A diagnosa medis : DBD
Jenis kelamin : laki-laki No. RM : 327585
No kamar bed : infeksi III hari/ tanggal : 19 maret 2014
No Diagnosa Tujuan Rencana keperawatan Rasionalisasi Paraf
keperawatan
1 Hipertermi b.d proses Setelah di 1. Observasi TTV 1. Untuk menentukan
infeksi lakukan intervensi
Ditandai dengan keperawatan selanjutnya
DS: ibu mengatakan selama 2. Pemberian
badan anak nya panas 2×24 jam di2. Berikan kompres komperes hangat
Do : klien tampak harapkan hangat + anjurkan dan minum air
lemah demam minum air putih putih untuk
T: 38,8O C turun mempercepat
dengan proses penguapan
kreteria 3. Untuk penurun
hasil : badan panas
tidak panas
dan suhu 3. Kalaobrasi dengan
dalam batas dokter
normal
1. Untuk mengindari
rasa mual karna
Setelah di prsi kecil dapat di
2 Ganguan Pemenuhan lakukan 1. Anjurkan pada orang intolaransi dengan
Nutrisi Kurng dari keperawatan tua untuk pemberian baik
kebutuhan tubuh selama makan dalm porsi 2. Untuk mengetahui
DS : klien 2×24 jam di kecil tapi sering intake dan ut put
mengatakan tidak harapkan makanan yag
nafsu makan karna nafsu 2. Catat jumlah porsi masuk dan keluar
mual dan mutah makan yang di habiskan oleh3. Untuk
Do : makanan tidak bertambah pasien menyeimbangkan
habis dengan nutrisi yang hilang
Bibir kering KH :
-anak tidak
merasa 3. Kaloborasi dengan
mual dam tim gizi dalam
muntah pemberian diet 1. Untuk menentukan
-Nafsu makanan intervensi
makan selanjutnya
bertambah 2. Untuk mengetahui
kondisi klien
3. Agar klien dapaty
Setelah di 1. Kaji TTV beraktivitas
3 Intolorasni aktivitas lakukan 2. Kaji kemampuan
b.d kondisi tubuh keperawatan klien dalam
yang lemas selama beraktivitas
DS : ibu klien 2×24 jam di3. Bantu klien dalam
mengatakan keadaan harapkan beraktivitas
anak nya lemas klien dapat
DO : KU lemah melakukan
Dan KU tampak aktivitas
lemas

NURSING IMPLEMENTASI
Nama pasien : An .A diagnosa medis : DBD
Jenis kelamin : laki-laki No. RM : 327585
No kamar bed : infeksi III hari/ tanggal : 19 maret 2014
No Diagnosa Tindakan keperawatan Respon Paraf
1 Hipertermi b.d proses
1. Mengobservasi TTV 1. Suhu tubuh berangsur
infeksi 2. Berikan kompres hangat normal
Ditandai dengan dan anjurkan sering 2. Keluarga klien mengikuti
DS: ibu mengatakan minum air putih perintah perawat
badan anak nya 3. Berikan obat analgetik 3. Suhu tubuh menurun
panas
Do : klien tampak
lemah
T: 38,8O C 1. Anjurkan pada orang tua
untuk pemberian makan 1. Orang tua klien
2 Ganguan Pemenuhan dalm porsi kecil tapi mengikuti anjuran
Nutrisi Kurng dari sering perawat
kebutuhan tubuh 2. Catat jumlah porsi yang2. Klien mulai makan
DS : klien di habiskan oleh pasien walau dalm porsi kecil
mengatakan tidak 3. Kaloborasi dengan tim
nafsu makan karna gizi dalam pemberian 3. Nafsu makan klien
mual dan mutah diet makanan berangsur kembali
Do : makanan tidak
habis
Bibir kering
1. Kaji TTV
2. Kaji kemampuan klien
dalam beraktivitas 1. TTV:
3. Bantu klien dalam RR: 24×/ menit
3 Intolorasni aktivitas beraktivitas T: 36O C
b.d kondisi tubuh P : 120×/menit
yang lmas 2. Klien mulai berangsur
DS : ibu klien beraktivitas
mengatakan keadaan 3. Agar klien mampu
anak nya lemas beraktivitas
DO : KU lemah
Dan KU tampak
lemas

CATATAN PERKEMBANGAN
Nama pasien : An .A diagnosa medis : DBD
Jenis kelamin : laki-laki No. RM : 327585
No kamar bed : infeksi III hari/ tanggal : 20 maret 2014
No Diagnosa Jam Catatan perkembangan paraf
1 Hipertermi b.d proses 19:00 S: ibu klien mengatakan badan
infeksi anak nya masih panas
O: tampak T : 38,8 O c
A: masalah belum teratasi
P: intervensi belum teratasi
I:
- mengobservasi TTV
- memberikan kompres hangat
-berikan obat analgetik
E:
S: ibu klien mengatakan anak
nya tidak panas lagi
O: tampak T : 36,5O C

2 Gangguan pemenuhan 19:15 S : klien mengatakan anak nya


nutrisi kurang dari tidak nafsu makan karna mual
kebutuhan tubuh b.d O: tampak lemas dan klien
mual dan muntah muntah saat setelah makan
A: masalah belum teratasi
P: intervensi belum teratsi
I:
-anjurkan keluarga makan dalam
porsi kecil
-kaloborasi dengan tim gizi
E:
S:ibu klien mengatakan mulai
nafsu makan
O: makanan yang di berikan
habis

3 Intolransi aktivitas b.d 19:30 S:klien mengatakan anak nya


kondisi lemah lemas
O: tampak klien istirahat
A: masalah belum teratasi
P : intervensi belum teratasi
I: -mengkaji TTV
-bantu klien beraktivitas
E:
S: ibu klien mengatakan anak ya
sudah mulai beraktivitas
O: klien tampak lemas

CATATAN PERKEMBANGAN
Nama pasien : An .A diagnosa medis : DBD
Jenis kelamin : laki-laki No. RM : 327585
No kamar bed : infeksi III hari/ tanggal : 21 maret 2014
No Diagnosa Jam Catatan perkembangan paraf
1 Hipertermi b.d proses 07:00 S: ibu klien mengatakan badan
infeksi anak nya tidak panas lagi
O: tampak T : 36,5 O c
A: masalah teratasi
P: intervensi di hentikan

2 Gangguan pemenuhan 19:15 S : klien mengatakan anak nya


nutrisi kurang dari mualai nafsu makan
kebutuhan tubuh b.d O: tampak makanan telah habis
mual dan muntah A: masalah teratasi
P: intervensi di hentikan

3 Intolransi aktivitas b.d 19:30 S:klien mengatakan sudah


kondisi tubuh lemah beraktivitas
O: tampak klienberjalan di
sekitar rumah akit
A: masalah teratasi
P : intervensi di hentikan

EVALUASI
Nama pasien : An .A diagnosa medis : DBD
Jenis kelamin : laki-laki No. RM : 327585
No kamar bed : infeksi III hari/ tanggal : 21 maret 2014
N Diagnosa Jam Evaluasi Paraf
O
1 1. Hipertermi b.d proses 09:00 S: ibu klien mengatakan badan
infeksi anak nya tidak panas lagi
O: tampak T : 36,5 O c
A: masalah teratasi
P: intervensi di hentikan

2. Gangguan pemenuhan 09:15 S : klien mengatakan anak nya


nutrisi kurang dari mualai nafsu makan
kebutuhan tubuh b.d O: tampak makanan telah habis
mual dan muntah A: masalah teratasi
P: intervensi di hentikan

3. Intolransi aktivitas b.d


kondisi tubuh lemah S:klien mengatakan sudah
09:30 beraktivitas dan tidak lemas
lagi
O: tampak klien berjalan di
sekitar rumah sakit
A: masalah teratasi
P : intervensi di hentikan

Anda mungkin juga menyukai