DISUSUN OLEH :
INTAN SAPIRAH
022021049
2022/2023
DENGUE HEMORAGIC FEVER (DHF)
A. DEFINISI
Demam dengue adalah penyakit demam akut yang disebabkan oleh virus dengue, dan
disebarkan melalui perantara nyamuk Aedes Aegypti yang telah terinfeksi dengan virus
dengue(Ratna,2011). Demam Berdarah Dengue (DBD/DHF) merupakan penyakit
menular yang ditandai panas (Demam) serta pendarahan(Ratna 2011). DBD merupakan
merupakan bentuk yang lebih parah dari demam dengue dimana terjadi perembesan
plasma yang ditandai hemakonsentrasi(peningkatan hematokrit) atau penumpukan cairan
di rongga tubuh yang menyebabkan syok, apabila tidak ditangani dengan tepat dapat
berujung kematian.
Derajat I : Demam 2-7 hari disertai gejala tidak khas, dapat ditandai dengan uji
torniquet (+).
Derajat III : Ditemukan tanda kegagalan sirkulasi, yaitu nadi cepat dan lembut(≤
120x/menit), tekanan nadi menurun (≤ 20mmhg) atau hipotensi disertai
kulit dingin, lembab, dan pasien menjadi gelisah.
Derajat IV : syok bera, nadi tidak teraba dan teakanan darah tidak teratur,
akral dingin dan berkeringat, kulit tampak biru.
B. ETIOLOGI
DBD disebabkan oleh virus dengue, yang merupakan genus flavivirus, keluarga
flaviridae. Terdapat 4 serotipe virus yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4, keempat
serotipe tersebut ditemukan di Indonesia. Seseorang yang tinggal di daerah endemis
dengue dapt terinfeksi oleh 3 atau 4 serotipe selama hidupnya(Sudoyo Aru,dkk 2009)
Trombositopeni
Merangsang Renjatan
&mengaktivasi faktor Hipovolemik dan
pembekuan hipotensi
DIC Kebocoran
plasma
Pendarahan
F. PENATALAKSANAAN
a. Penatalaksanaan DHF yaitu :
1. Tirah baring
2. Makanan lunak dan diberi minum 1,5-2 liter dalam 24 jam.
3. Untuk hiperpireksia duberikan kompres
4. Berikan antibiotik bila terdapat kemungkinan terjadi infeksi.
b. Pada pasien dengan tanda renjatan dilakukan :
1. Pemasangan infus RL/Asering dan dipertahankan selama 12-48 jam
2. Observasi keadaan umum (tanda Tanda Vital)
c. Pencegahan DBD
A) Melakukan PSN DB (Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah) dengan
3M:
1) Menutup rapt penampungan air.
2) Menguras penampungan air minimal 1 minggu sekali.
3) Mengubur dan menyingkirkan barang-barang bekas yang dapat menjadi tempat
menggenangnya air.
B) Pengasapan (Fogging).
C) Larvadisasi, yaitu menaburkan bubuk abate pada tempat penyimpanan air untuk
membunuh larva nyamuk.
D) Penyuluhan Demam berdarah.
Nyeri akut b.d penekanan intra Setelah diakukan tindakan keperawtan 1. Lakukan pengkajian 1. Mengetahui tingkatan
abdomen karena hepatomegali diharakan tingkat nyeri berkurang ,dan terhadap nyeri nyeri yang dialami klien
pasien merasa nyaman 2. Gunakan kominikasi 2. Dengan menggunakan
Kriteria hasil: teraupetik untuk komunikasi teraupetik,
- Klien mengaku nyeri mengetahui akan terjadi hubungan
berkurang pengalaman pasien saling percaya antar
- Klien mengatakan merasa 3. Kaji sumber dan tipe perawata dan klien
nyaan nyeri sehingga sumber nyeri
4. Ajarkan teknik nafas dapat dikaji
dalam 3. Mengetahui sumber nyeri
5. Kolaborasi klien untuk ditangani
dalam pemberian 4. Dengan menghirup nafas
terapi analgesik dalam ,otot-otot yang
terdapat di diaframa akan
terelaksasi dan mngurangi
ketegangan
5. Kolaborasai dengan
dokter dalam pemberian
terapi farmakologis guna
mengurangi nyeri
Ganguan pola tidur b.d gangguan Setelah diberikan tindakan keperawtan 1. Anjurkan klien agar 1. Dengan menciptakan
pola nafas, nyeri, peningkatan suhu diharapkan klien dapat beristirahat menciptakan lingkungan yang nyaman
dengan optimal lingkungan yang aka membantu klien
Kriteria hasil: nyaman kepada klien rileks
- Mencapai tidur yang 2. Jelaskan kepada 2. Dengan mengetahui
nyenyak(8 jam sehari) keluarga pasien pentingnya kualitas tidur
- Pasie tidak rewel pentingnya tidur kepada keluarga,
yang adekuat diharapkan keluarga
3. Kolaborasi dengan dapat menciptakan
dokter dalam lingkungan yang nyaman
pemberia obat tidur 3. Kolaborasi pemberian
obat tidur unuk
membantu klien tidur
dengan nyenyak
DAFTAR PUSTAKA