LAPORAN PENDAHULUAN
DISUSUN OLEH :
NPM : 022021046
ANGKATAN XVIII
2022/2023
LAPORAN PENDAHULUAN
A. Masalah Utama
Defisit Perawatan Diri
B. Proses Terjadinya Masalah
a. Pengertian
Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam
memenuhi kebutuhannya guna memepertahankan kehidupannya,
kesehatan dan kesejahteraan sesuai dengan kondisi kesehatannya, klien
dinyatakan terganggu keperawatan dirinya jika tidak dapat melakukan
perawatan diri ( Depkes 2000). Defisit perawatan diri adalah gangguan
kemampuan untuk melakukan aktifitas perawatan diri (mandi, berhias,
makan, toileting) (Nurjannah, 2004).
Menurut Poter. Perry (2005), Personal hygiene adalah suatu tindakan
untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk
kesejahteraan fisik dan psikis, kurang perawatan diri adalah kondisi
dimana seseorang tidak mampu melakukan perawatan kebersihan untuk
dirinya ( Tarwoto dan Wartonah 2000).
Tanda dan Gejala :
Gangguan kebersihan diri, ditandai dengan rambut kotor, gigi kotor,
kulit berdaki dan bau, serta kuku panjang dan kotor
Ketidakmampuan berhias/berpakaian, ditandai dengan rambut acak-
acakan, pakain kotor dan tidak rapi, pakaian tidak sesuai, pada pasien
laki-laki bercukur, pada pasien perempuan tidak berdandan.
Ketidakmampuan makan secara mandiri, ditandai oleh
ketidakmampuan mengambil makan sendiri, makan berceceran, dan
makana tidak pada tempatnya
Ketidakmampuan eliminasi sevara mandiri, ditandai dengan buang air
besar atau buang air kecil tidak pada tempatnya, dan tidak
membersihakan diri dengan baik setelah BAB/BAK
b. Penyebab
Menurut Tarwoto dan Wartonah, (2000) Penyebab kurang perawatan
diri adalah sebagai berikut : kelelahan fisik dan penurunan kesadaran.
c. Tanda dan Gejala
Menurut Depkes (2000: 20) Tanda dan gejala klien dengan defisit
perawatan diri adalah:
a) Fisik
Badan bau, pakaian kotor.
Rambut dan kulit kotor.
Kuku panjang dan kotor
Gigi kotor disertai mulut bau
Penampilan tidak rapi
b) Psikologis
Malas, tidak ada inisiatif.
Menarik diri, isolasi diri.
Merasa tak berdaya, rendah diri dan merasa hina.
c) Sosial
Interaksi kurang
Kegiatan kurang
Tidak mampu berperilaku sesuai norma.
Cara makan tidak teratur
BAK dan BAB di sembarang tempat
C. Pohon masalah
Kebersihan diri tidak adekuat (BAB/BAK,
Makan minum dan berdandan)
Defisit perawatan
diri
Penurunan kemampuan dan motivasi merawat diri
Isolasi sosial
D. Masalah keperawatan dan data yang perlu dikaji
a) Isolasi Sosial
Data subyektif
1) Klien mengatakan saya tidak mampu, tidak bisa, tidak tahu apa-apa,
bodoh, mengkritik diri sendiri, mengungkapkan perasaan malu
terhadap diri sendiri.
Data obyektif
2) Klien terlihat lebih suka sendiri, bingung bila disuruh memilih
alternatif tindakan, ingin mencederai diri/ingin mengakhiri hidup,
Apatis, Ekspresi sedih, Komunikasi verbal kurang, Aktivitas menurun,
Posisi janin pada saat tidur, Menolak berhubungan, Kurang
memperhatikan kebersihan
b) Defisit Perawatan Diri
Data subyektif
a. Pasien merasa lemah
b. Malas untuk beraktivitas
c. Merasa tidak berdaya.
Data obyektif
a. Rambut kotor, acak – acakan
b. Badan dan pakaian kotor dan bau
c. Mulut dan gigi bau.
d. Kulit kusam dan kotor
e. Kuku panjang dan tidak terawatt
E. Diagnosa Keperawatan
a. Defisit Perawatan Diri
Intervensi
1) Melatih pasien cara-cara perawatan kebersihan diri
a. Menjelasan pentingnya menjaga kebersihan diri.
b. Menjelaskan alat-alat untuk menjaga kebersihan diri
c. Menjelaskan cara-cara melakukan kebersihan diri
d. Melatih pasien mempraktekkan cara menjaga kebersihan diri
2) Melatih pasien berdandan/berhias
Untuk pasien laki-laki latihan meliputi :
a. Berpakaian
b. Menyisir rambut
c. Bercukur
Untuk pasien wanita, latihannya meliputi :
a. Berpakaian
b. Menyisir rambut
c. Berhias
3) Melatih pasien makan secara mandiri
a. Menjelaskan cara mempersiapkan makan
b. Menjelaskan cara makan yang tertib
c. Menjelaskan cara merapihkan peralatan makan setelah makan
d. Praktek makan sesuai dengan tahapan makan yang baik
4) Mengajarkan pasien melakukan BAB/BAK secara mandiri
a. Menjelaskan tempat BAB/BAK yang sesuai
b. Menjelaskan cara membersihkan diri setelah BAB dan BAK
c. Menjelaskan cara membersihkan tempat BAB dan BAK
Tindakan :
Pasien Keluarga
Pasien keluarga
SP I p SP I k
1. Menjelaskan pentingnya 1. Mendiskusikan masalah yang
kebersihan diri dirasakan keluarga dalam
2. Menjelaskan cara menjaga merawat pasien
kebersihan diri 2. Menjelaskan pengertian, tanda
3. Membantu pasien dan gejala defisit perawatan
mempraktekkan cara menjaga diri, dan jenis defisit perawatan
kebersihan diri diri yang dialami pasien
4. Menganjurkan pasien beserta proses terjadinya
memasukkan dalam jadwal 3. Menjelaskan cara-cara
kegiatan harian merawat pasien defisit
perawatan diri
SP IIp
SP II k
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan
harian pasien 1. Melatih keluarga
2. Menjelaskan cara makan yang mempraktekkan cara merawat
baik pasien dengan defisit
3. Membantu pasien perawatan diri
mempraktekkan cara makan 2. Melatih keluarga melakukan
yang baik cara merawat langsung kepada
4. Menganjurkan pasien pasien defisit perawatan diri
memasukkan dalam jadwal
kegiatan harian
SP III p
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan SP III k
harian pasien
1. Membantu keluarga membuat
2. Menjelaskan cara eliminasi
jadual aktivitas di rumah
yang baik
termasuk minum obat
3. Membantu pasien
(discharge planning)
mempraktekkan cara eliminasi
2. Menjelaskan follow up pasien
yang baik dan memasukkan
setelah pulang
dalam jadual
4. Menganjurkan pasien
memasukkan dalam jadwal
kegiatan harian
SP IV p
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan
harian pasien
2. Menjelaskan cara berdandan
3. Membantu pasien
mempraktekkan cara
berdandan
4. Menganjurkan pasien
memasukkan dalam jadwal
kegiatan harian
G. Implementasi
Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan
oleh perawat untuk membantu klien dari masalah status kesehatan yang
dihadapi kestatus kesehatan yang lebih baik yang menggambarkan kriteria
hasil yang diharapkan
H. Evaluasi
Evaluasi merupakan langkah terakhir dari proses keperawatan untuk
mengetahui sejauh mana tujuan dari rencana keperawatan tercapai.
DAFTAR PUSTAKA
Masalah Utama :
Pertemuan :
Hari/tanggal :
A. Proses keperawatan
1. Kondisi pasien
Ds :
Do :
2. Diagnose keperawatan
Defisit perawatan diri
3. Tujuan khusus
a. TUK 1 : pasien dapat membina hubungan saling percaya
b. TUK 2 : pasien dapat mempraktekkan cara merawat kebersihan diri
4. Tindakan keperawatan
a. Bina hubungan saling percaya
b. Beri pujian pada penampilan dan kemampuan pasien realistis
c. Diskusikan dengan pasien kemampuan yang dimiliki pada waktu lalu
dan saat ini yang realistis.