Anda di halaman 1dari 32

ASUHAN

KEPERAWATAN
DHF
Disusun Oleh Kelompok 3
NAMA ANGGOTA

Revira Wini Liani


Avrilliani Putri

Riska Listiani Shalma Pujiyanti


P

Alfian
TOPIC OUTLINE
Today's Discussion
• DEFINISI

2. ETIOLOGI

3.
PATOFISIOLOGI
4. KLASIFIKASI

5. PEMERIKSAAN
TOPIC OUTLINE
Today's Discussion
6.
PENATALAKSANAA
7. PENGKAJIAN
N

8. DIAGNOSA
KEPERAWATAN
9.
PERENCANAAN
10. DAFTAR PUSTAKA
DEFINISI
DENGUE HAEMORAGIC
FEVER
DHF atau bisa disebut juga Demam berdarah dengue adalah
suatu penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue (arbo virus)
yang masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk aides
aegypti.
Demam Berdarah Dengue adalah penyakit yang terdapat pada anak-anak
dan orang dewasa dengan gejala utama demam, nyeri otot dan sendi,
yang biasanya memburuk setelah dua hari pertama

KELOMPOK 3
ETIOLOGI
• Virus dengue sejenis arbo virus (Arthropod borne viruses ) artinya virus
yang ditularkan melalui gigitan antropoda misal nyamuk aedes aegypti
( betina ) .Infeksi yang pertama kali dapat memberi gejala sebagai dengue
fever dengan gejala utama demam,nyeri otot/sendi.
• Virus dengue termasuk genus Flavirus, keluarga flaviridae.
• Terdapat 4 serotipe virus yaitu DEN-1, DEN-2,DEN -3,DEN-4.
• Keempatnya ditemukan di indonesia dengan DEN-3 serotype terbanyak .
• Infeksi salah satu serotype akan menimbulkan antibody terhadap serotype
sedangkan yang bersangkutn tidak dapat memberikan perlindungan yang
memadai terhadap serotype lain tersebut .
• Seorang yang tinggal didaerah endemis dengue dapat terinfeksi oleh 3 atau
4 serotype selama hidupnya.Keempat serotype virus dengue dapat
ditemukan diberbagaidaerahdi Indonesia ( sujono, 2010
Karakteristik Virus-Virus Penyebab Demam Berdarah
• Virus penyebab demam berdarah memiliki karakteristiknya masing-masing. Virus
pertama, dikenal dengan nama DEN-1, yang akan sangat mudah menyebar,
meskipun pada daerah yang belum pernah terjangkit sebelumnya. Meskipun
penyebarannya dinilai cepat, virus DEN-1 tidak menyebabkan pengidapnya sakit
parah, meskipun mewabah di suatu daerah. Virus ini paling mudah ditularkan
karena sifatnya yang kuat ketika berada dalam tubuh nyamuk maupun manusia.
• DEN-2 dan DEN-3, yaitu virus demam berdarah yang dinilai paling ganas, karena
cenderung menyebabkan pengidapnya sakit parah. Jika terpapar kedua virus
tersebut, pengidap akan memiliki tingkat keparahan penyakit yang tinggi. DEN-2
dan DEN-3 akan bermutasi dengan baik pada tubuh manusia, sehingga akan sulit
untuk diatasi.
• Terakhir adalah DEN-4, yaitu jenis virus yang paling sedikit ditemukan dan tidak
bersifat ganas. Virus ini juga paling jarang diteliti, karena paling sedikit jumlah
penyebarannya.
PATOFISIOLOGI
• Virus dengue akan masuk ke dalam tubuh melalui gigitannyamuk aides
aegipty dan kemudian akan bereaksi dengan antibody dan terbentuklah
kompleks virus antibody, dalam sirkulasi akan mengaktivasi system
complement. Akibat aktivasi C3 dan C5 akan dilepas C3a dan C5a, 2 peptida
yang berdayauntukmelepaskan histamine dan merupakan mediator kuat
sebagai faktor meningginya permeabilitas dinding pembuluh darah dan

KELOMPOK 3
menghilangkan plasma melalui endoteldindingitu.
• Terjadinyatrombositopeni, menurunnyafungsitrombosit dan menurunnya
faktorkoagulasi (protrombin, faktor V, VII, IX, X, dan fibrinogen) merupakan
faktor penyebab terjadinya perdarahan hebat, terutamaperdarahansaluran
gastrointestinal pada DHF.
• Yang menentukan beratnya penyakit adalah meningginya permeabilitas dinding
pembuluh darah, menurunnya volume plasma, terjadinya hipotensi,
trombositopenia, dan diathesis hemoragik.
• Nilai hematokrit meningkat bersama dengan hilangnya plasma melalui endotel
dinding pembuluh darah. Dan dengan hilangnya plasma klien mengalami
hypovolemik.
• Apabila tidak diatasi bisa terjadi anoksia jaringan, asidosis metabolic, kematian
KLASIFIKASI
REVIEW
DERAJAT 1 DERAJAT 2
• demamdisertaidengangejalaklinis lain atau derajat 1 disertai perdarahan spontan dikulit dan
perdarahan spontan, atau perdarahan lain seperti epistaksis,
• uji tourniquet positif, trombositopenia, hematomesis, melena ( muntahdarah ), perdarahan
danhemokonsentrasi gusi .

DERAJAT 3 DERAJAT 4
Kegagalan sirkulasi: nadicepatdanlemah Renjatan berat,
(<120x/menit ), hipotensi, kulitdinginlembab, denyutnaditidakterabadantekanandarahtidakteratur,
gelisah, gejala - gejalakegagalanperdarahanota akraldingin, berkeringat, kulittampakbiru
PEMERIKSAAN
DIAGNOSTIK
• Darah lengkap
• hemokonsentrasi ( hematokritmeningkat 20 % /
lebih ),
• Trombositopenia 100.000/mmᶾ atau kurang

KELOMPOK 3
• Hemoglobin meningkatlebihdari 20%.
• Lekositmenurun (lekopenia) pada hari kedua atau
ketiga.
• Masa perdarahan memanjang.
• Protein rendah (hipoproteinemia)
• Natriumrendah (hiponatremia)
• SGOT/SGPT bisameningkat
• Astrup : Asidosis metabolic
ž2. Serologi: uji HI ( hemoaglutination inhibition test )
KOMPLIKASI
• žPerdarahan luas
• Syok (rejatan)
• Pleural Effusion
• Penurunan kesadaran

KELOMPOK 3
PENGKAJIAN
ž1. Identitas
ž2. Keluhan Utama
ž3. Riwayat penyakit sekarang
KELOMPOK 3

4. Riwayat penyakit terdahulu


5. Riwayat penyakit keluarga
6. Riwayat Sosial
7. Riwayat Kesehatan Lingkungan
ž8. Riwayat Tumbuh Kembang
9. Riwayat Aktivitas Sehari-hari
10. Pemeriksaan Fisik
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
Review #1 Review #2
Defisit volume cairan berhubungan dengan Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
peningkatan permeabilitas kapiler , perdarahan, berhubungan dengan mual,muntah, tidak ada nafsu
muntah, dan demam makan

Review #3 Review #4
Hipertermia berhubungan dengan proses NyeriAkut b/d Agen injuri fisik (DHF), viremia,
infeksi virus dengue (viremia) nyeri otot dan sendi
PERENCANA
AN
INTERVENSI

Defisit volume cairan dan elektrolit berhubungan dengan peningkatan


permeabilitas kapiler
1. Awasi tanda-tanda vital, perhatikan pengisian kapiler dan kekuatan nadi perifer.
Rasional: Memberikan pedoman untuk penggantian cairan dan mengkaji respon kardiovaskuler 2. Awasi haluaran urine dan berat
jenis.
Observasi tanda dan gejala dehidrasi/hipovolemik (muntah, kehausan, turgor jelek) Rasional: Secara umum penggantian cairan harus
difiltrasi untuk meyakinkan rata-rata haluaran urine dan mengetahui deficit volume cairan
3. Perkirakan kehilangan yang tak tampak (peningkatan suhu, berkeringat)
Rasional: Peningkatan permeabilitas kapiler dan kehilangan melalui evaporasi besar mempengaruhi volume sirkulasi dan haluaran
urine.
4. Timbang berat badan
Rasional: Pergantian cairan tergantung pada berat badan pertama dan perubahan selanjutnya.
5. Anjurkan pasien untuk banyak minum sesuai indikasi
Rasional: Asupan cairan sangat diperlukan untuk menambah volume cairan tubuh.
6. Observasi adanya tanda-tanda syok
Rasional: agar dapat segera dilakukan tindakan untuk menangani syok yang dialami pasien
7. Kolaborasi kateter urine dan pemberian cairan iv sesuai dengan program dokter Rasional: Memungkinkan observasi ketat fungsi
ginjal. Cairan iv penting karena cairan langsung masuk kedalam pembuluh darah
INTERVENSI

Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake nutrisi
yang tidak adekuat, mual, muntah, anoreksia
1. Observasi kebiasaan diet, input-output dan timbang BB
Rasional: Berguna untuk menentukan kebutuhan kalori, menyusun tujuan BB dan evaluasi keadekuatan rencana nutrisi
2. Berikan porsi makan sedikit demi sedikit dalam keadaan hangat
Rasional: Nafsu makan dapat dirangsang pada situasi rileks, bersih, dan menyenangkan
3. Tingkatkan tirah baring
Rasional: Untuk mengurangi kebutuhan metabolik
4. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk memberikan diet sesuai kebutuhan klien
Rasional: Metode makan dan kebutuhan kalori di dasarkan pada situasi atau kebutuhan individu untuk memberikan nutrisi maksimal
5. Berikan heath education pada ibu tentang nutrisi, makanan yang bergizi yaitu 4 sehat 5 sempurna, hindarkan anak dari snack dan es, beri
minum air putih yang banyak Rasional: Ibu dapat memberikan perawatan maksimal kepada anaknya. Makanan bergizi dan air putih yang
banyak dapat membantu mengencerkan lendir dan dahak
. 6. Menjauhkan dari keluarga yang sakit Rasional: Tidak terjadi penularan penyakit. Tidak terjadi pemaparan ulang yang menyebabkan
anak tidak segera sembuh
INTERVENSI
Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi virus dengue (viremia)
1. Berikan kompres air hangat pada daerah axial, lipatan paha serta lipatan leher Rasional: Dengan kompres hangat di
daerah axial, lipatan paha dan lipatan leher dapat mempengaruhi hipotalamus karena daerah tersebut terdapat banyak
pembuluh darah dan saraf sehingga akan menurunkan suhu tubuh
2. Anjurkan pasien untuk banyak minum sesuai dengan kebutuhan Rasional: Minum air yang cukup dapat mengganti
cairan yang hilang akibat penguapan yang meningkat
3. Observasi tanda-tanda vital setiap 6 jam atau lebih sering Rasional: Tanda-tanda vital merupakan acuan untuk
mengetahui keadaan umum pasien
4. Anjurkan pasien untuk mengenakan pakaian yang tipis dan mudah menyerap keringat Rasional: Memberikan rasa
nyaman dan pakaian yang tipis mudah menyerap keringat dan tidak merangsang peningkatan suhu tubuh
5. Observasi intake dan output Rasional: Mendeteksi dini kekurangan cairan serta mengetahui keseimbangan cairan
dan elektrolit dalam tubuh
6. Kolaborasi dalam pemberian cairan dan obat antipiretik Rasional: Pemberian cairan sangat penting bagi pasien
dengan suhu tubuh yang tinggi. Antipiretik merupakan obat khusus untuk menurunkan suhu tubuh
INTERVENSI

žNyeriAkut b/d Agen injuri fisik (DHF), viremia, nyeriototdansend

• pertahankan bed rest selama fase akut dan gunakan teknik komunikasi terapeutik dalam
observasi tingkat nyeri pasien (skala, frekuensi, durasi).
• Berikan dan Ajarkan teknik non farmakologi seperti relaksasi, terapi masase pada daerah
nyeri, kompres dahi atau leher dengan air hangat, elevasi kepala.
• Kendalikan faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi respon pasien terhadap
ketidaknyamana n (Misalnya suhu, pencahayaan, suara bising).
• Analgesik Administration , Kolaborasi dalam pemberian analgesik untuk mengurangi
nyeri.( tentukan analgesik pilihan, rute pemberian, dan dosis optimal)
Diagnosa Keperawatan Tujuan/ Kriteria Hasil
Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan cairan
dan elektrolit klien dapat seimbang dalam waktu 3x24 jam.
žDefisit volume cairan berhubungan Kriteria Hasil:
denganpeningkatanpermeabilitaskapiler , a. Menunjukkan perbaikan keseimbangan cairan dibuktikan
perdarahan, muntah, dandemam oleh haluaran urine individu
b. Tanda-tanda vital stabil
c. Membran mukosa lembab, turgor kulit baik dan CRT
normal

Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan nutrisi klien dapat


terpenuhi dalam waktu 3x24 jam
Kriteria Hasil:
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari a. Antropometri: berat badan tidak turun (stabil), tinggi badan, lingkar
lengan
kebutuhan tubuh berhubungan dengan b. Biokimia: Hb normal (laki-laki 13,5-18 g/dl dan perempuan 12-16
mual,muntah, tidak ada nafsu makan g/dl), Albumin normal (dewasa 3,5-5,0 g/dl).
c. Clinis: Tidak tampak kurus, rambut tebal dan hitam, terdapat lipatan
lemak subkutan.
d. Diet: Makan habis satu porsi, pola makan 3x/hari
Diagnosa Keperawatan Tujuan/ Kriteria Hasil
Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan suhu
tubuh klien kembali normal dalam waktu 3x24 jam.
Kriteria Hasil:
Hipertermia berhubungan dengan proses infeksi
a. Suhu tubuh normal antara 36-370 C a. Membran
virus . mukosa basah
b. Nadi dalam batas normal 80-100x/mnt c. Pasien bebas
dari demam

Setelah diberikan asuhan keperawatan 3× 24 jam, klien


mampu mengontrol nyeri
kriteria hasil :
a. Mampu mengontrol nyeri (Tahu penyebab nyeri, mampu
menggunakan teknik Non farmakologi untuk mengurangi
Nyeri Akut b/d Agen injuri fisik (DHF), nyeri) 
viremia, nyeriototdansendi b. Melaporkan Bahwa nyei berkurang dengan menggunakan
manajemen nyeri serta kondisi umum dalam dalam batas
normal
KESIMPULAN
• žDemamberdarah dengue adalah suatu penyakit yang disebabkanoleh virus
Dengue (arbo virus) yang masuk kedalam tubuh melalui gigitan nyamuk aides
aegypte.
• Diagnosis DHF ditegakkan bilasemuamanifestasiklinisdipenuhiyaitudemam 5-
7 hari, manifestasi perdarahan ( ujitornikuetpositif, petekie,ekimosis atau
purpura,perdarahan mukosa, perdarahan saluran cerna, perdarahan tempat
bekas suntikan,hematemesis atau melena), trombositopenia < 100.000 /ul,
kebocoran plasma dan tanda-tanda kebocoran plasma .
• Penatalaksanaanpadakasus DHF yang dapat dilakukan
denganpenatalaksanaanyaitu : minum banyak dan makanan lunak, anti
pireutik, anti konvulsan, pemberian cairan infuse, tirah baring dan Observasi
HEADLINE HERE
DAFTAR PUSTAKA
ž1. Nurarif Huda Amin dan Kusuma Hardhi, 2013. aplikasiasuhan keperawatan
berdasarkan NANDA NIC-NOC Edisi Revisi jilid 1. Media Action publishing :
yogyakarta .

ž2. Nasrul, Effendi. 1995. Pengantar Proses Keperawatan. EGC : Jakarta


ž3. žNoer, Sjaifoellahdkk. 1998. Standar PerawatanPasien. Monica Ester : Jakarta.
ž4. žSuriadi & Yuliani, Rita. 2001. Buku Pegangan PraktekKlinik :
AsuhanKeperawatanpadaAnak. SagungSeto : Jakarta
5. žRiyadi, Sujonodansuharsono . 2010. Asuhan Keperawatan PadaAnak Sakit .
Yogyakarta : Gosyen publishing .
THANK YOU
TIME FOR
QUESTIONS!

Anda mungkin juga menyukai