FEVER (DHF)
PKDP NS
DAFFODIL
JANUARI 2022
DEFINISI DHF
• Dengue haemorhagic fever (DHF) adalah penyakit yang terdapat
pada anak dan orang dewasa dengan gejala utama demam, nyeri
otot dan nyeri sendi yang disertai ruam atau tanpa ruam. DHF sejenis
virus yang tergolong arbo virus dan masuk kedalam tubuh penderita
melalui gigitan nyamuk aedes aegypty (betina) (Resti, 2014).
• DHF adalah demam khusus yang dibawa oleh aedes aegypty dan
beberapa nyamuk lain yang menyebabkan terjadinya demam.
Biasanya dengan cepat menyebar secara efidemik. (PADILA, 2012)
ETIOLOGI DHF
• Virus Dengue
Virus dengue yang menjadi penyebab ib=ni termasuk ke dalam arbovirus (arthropodborn
virus) group B, tetapi dari empat tipe yaitu virus dengue tipe 1,2,3 dan 4 dari keempat
tipe virus tersebut di Indonesia dan dapat dibedakan satu dari yang lainnya secara
serologis virus dengue yang termasuk dalam genus flavorivirus ini berdeameter 40
nonometer dapat berkembang biak dengan baik pada berbagai macam kultur jaringan
baik yang berasal dari sel-sel mamalia misalnya sel BHK(Babby Homsster Kidney)
maupun sel-sel Arthropoda misalnya sel aedes Albopictus.
• Vektor
Virus dengue serotype 1,2,3, dan 4 yang ditularkan melalui vector yaitu nyamuk sedes
aegypti, nyamuk aedes albopictus, aedes polynesisiensis dan beberapa spesies lain
yang merupakan vector yang kurang berperan. Infeksi dengan salah satu serotype yang
menimbulkan antibody seumur hidup terhadap serotype bersangkutan tetapi tidak ada
perlidungan terhadap serotype jenis lainnya. (Arief Mansjoer & Suprohaita;2000;420)
PATOFISIOLOGI
KLASIFIKASI
• Derajat I :Demam disertai gejala klinis lain atau perdarahan spontan, uji
turniket positi, trombositopeni dan hemokonsentrasi.
Untuk mengatasi permasalahannya, perencanaan yang 1. Untuk mengidentifikasi pola demam pasien.
diperlukan adalah:
a. Peningkatan suhu tubuh (hipertermi) 2. Tanda-tanda vital merupakan acuan untuk mengetahui
Tujuan keperawatan: keadaan umum pasien.
Peningkatan suhu tubuh dapat teratasi, dengan kriteria:
- Suhu tubuh normal (35°C- 37,5°C). 3. Kompres hangat dapat mengembalikan suhu normal
- Pasien bebas dari demam . memperlancar sirkulasi.
2. Observasi tanda-tanda vital tiap 3 jam. 5. Pakaian yang tipis menyerap keringat dan membantu
mengurangi penguapan tubuh akibat dari peningkatan suhu
3. Beri kompres hangat pada dahi. dan dapat terjadi konduksi.
4. Beri banyak minum (± 1-1,5 liter/hari) sedikit tapi sering. 6. Penjelasan yang diberikan pada keluarga klien bisa
mengerti dan kooperatif dalam memberikan tindakan
5. Ganti pakaian klien dengan bahan tipis menyerap keperawatan.
keringat.
7. Dapat menurunkan demam
6. Beri penjelasan pada keluarga klien tentang
penyebab meningkatnya suhu tubuh.
Defisit volume cairan dan elektrolit 1. Mengetahui dengan cepat penyimpangan dari keadaan normalnya.
Tujuan intervensi:
Volume cairan tubuh seimbang,
2. Mengetahui balance cairan dan elektrolit dalam tubuh atau
dengan kriteria: homeostatis.
- Turgor kulit baik
- Tanda-tanda vital dalam batas 3. Agar dapat segera dilakukan tindakan jika terjadi syok.
normal
Rencana : 4. Asupan cairan sangat diperlukan untuk menambah volume cairan
1. keadaan umum klien dan tanda-
tanda vital.
tubuh.
2. Kaji input dan output cairan. 5. Pemberian cairan IV sangat penting bagi klien yang mengalami
defisit volume cairan untuk memenuhi kebutuhan cairan klien.
3. Observasi adanya tanda-tanda
syok.