No. Revisi :
KAK
Tanggal terbit : Januari 2023
Halaman : 1-7
A. PENDAHULUAN
Bencana alam adalah konsekuensi dari kombinasi aktivitas alami dan aktivitas
manusia, seperti Banjir bandang, gempa bumi, letusan gunung, dan tanah longsor.
Karena ketidakberdayaan manusia serta kurang baiknya manajemen keadaan darurat,
sehingga dapat menyebabkan kerugian dalam bidang keuangan dan struktural,
bahkan sampai kematian.
B. LATAR BELAKANG
Upaya mempercepat peningkatan kapasitas sumberdaya manusia bisa
dilakukan dalam berbagai bentuk, salah satunya berbentuk peningkatan kapasitas
petugas dengan melakukan simulasi respon cepat untuk melatih kesigapan dan
meningkatakan respon petugas. Diharapkan dengan adanya kegiatan ini respon
petugas dan masyarakat dalam menghadapi bencana dan KLB meningkat
sensitifitasnya. Pada akhirnya tujuan dan upaya penanggulangan Bencana maupun
KLB bisa terwujud yaitu mengurangi kematian dan kesakitan seminimal mungkin.
Bencana alam adalah konsekuensi dari kombinasi aktivitas alami dan aktivitas
manusia, seperti Banjir bandang, gempa bumi, letusan gunung, dan tanah longsor.
Karena ketidakberdayaan manusia serta kurang baiknya manajemen keadaan darurat,
sehingga dapat menyebabkan kerugian dalam bidang keuangan dan struktural,
bahkan sampai kematian.
1
C. VISI MISI, TATA NILAI, BUDAYA KERJA, MOTO
VISI : Terwujudnya masyarakat kabupaten probolinggo berakhlak mulia yang sejahtera
berkeadilan dan berdaya saing tinggi
MISI :Meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan dan melalui
peningkatan kualitas sumberdaya manusia dan penurunan angka kemiskinan
2
F. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
Penyelenggaraan program kewaspadaan, pencegahan dan pengendalian
bencana, sesuai tahapannya adalah sebagai berikut :
1. Pra Bencana
Penyelenggaraan program kewaspadaan, pencegahan dan pengendalian bencana
pada tahap pra bencana meliputi:
a. Dalam situasi tidak terjadi bencana, meliputi:
1) Perencanaan Penanggulangan Bencana;
2) Pengurangan Risiko Bencana;
3) Pencegahan;
4) Pemaduan Dalam Perencanaan Pembangunan;
5) Persyaratan Analisis Risiko Bencana;
6) Pelaksanaan Dan Penegakan Rencana Tata Ruang;
7) Pendidikan Dan Pelatihan; dan
8) Persyaratan Standar Teknis Penanggulangan Bencana.
b. Dalam situasi terdapat potensi terjadinya bencana, meliputi:
1) Kesiapsiagaan;
2) Peringatan dini; dan
3) Mitigasi bencana.
c. Pelatihan uji coba kesiapan petugas
d. Pemenuhan sarana dan prasarana
e. Pemasangan rambu evakuasi bencana
f. Pemberian APD untuk petugas di tempat beresiko
g. Sosialisasi pedoman penanggulangan bencana ke seluruh karyawan di RS
h. Inventarisasi tempat-tempat beresiko/denah
i. Upaya pencegahan/pengendalian bencana tempat beresiko
3
- Mengisolasi atau menutup suatu lokasi baik milik publik maupun pribadi;
- Memerintahkan kepada pimpinan instansi/lembaga terkait untuk
mematikan aliran listrik, gas, atau menutup/membuka pintu air.
2) Pertolongan darurat bencana diprioritaskan pada pasien atau karyawan
yang terkena bencana yang mengalami luka parah dan kelompok rentan.
b. Pengkajian Secara Cepat dan Tepat Terhadap Lokasi, Kerusakan, Kerugian,
dan Sumber Daya.
c. Penentuan Status Keadaan Darurat Bencana ;
Penetapan status dan tingkat bencana memuat indikator yang meliputi :
1) Jumlah korban;
2) Kerugian harta benda;
3) Kerusakan prasarana dan sarana;
4) Cakupan luas wilayah yang terkena bencana; dan
5) Dampak sosial ekonomi yang ditimbulkan.
4
3) Pemulihan sosial psikologis;
4) Pelayanan kesehatan;
5) Pemulihan sosial, ekonomi
6) Pemulihan keamanan dan ketertiban;
7) Pemulihan fungsi pelayanan publik.
b. Rekonstruksi
Rekonstruksi pada wilayah pascabencana dilakukan melalui kegiatan:
1) Pembangunan kembali prasarana dan sarana;
2) Penerapan rancang bangun yang tepat dan
3) Penggunaan peralatan yang lebih baik dan tahan bencana;
4) Partisipasi dan peran serta lembaga dan organisasi kemasyarakatan, dunia
usaha dan masyarakat;
5) Peningkatan kondisi sosial, ekonomi.
6) Peningkatan fungsi pelayanan publik;
7) Peningkatan pelayanan utama dalam masyarakat.
A. URAIAN TUGAS
Uraian tugas yang dimaksud disini adalah tugas dan tanggung jawab yang dimiliki oleh
setiap personal dalam sistem penanganan bencana di puskesmas sesuai dengan
struktur yang telah disusun. Struktur ini diaktifkan saat terjadinya situasi bencana baik di
dalam puskesmas maupun penanganan korban bencana dari luar puskesmas .
1. Kepala puskesmas
Bertanggung Jawab Kepada Kepala Dinas Kesehatan
TUGAS:
5
2. Kepala TU / Komandan Bencana
Bertanggung Jawab Kepada : Kepala Puskesmas
TUGAS:
1. SASARAN
Seluruh Masyarakat yang terdampak Bencana alam
2. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
Bulan
No Nama Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Identifikasi Resiko Bencana Internal x
2 Identifikasi Resiko Bencana Eksternal x
3 Simulasi Tanggap Darurat Bencana x
6
Evaluasi dilakukan oleh kepala puskesmas dengan melihat hasil evaluasi
kegiatan, Suatu program akan dinilai berhasil jika dapat mencapai tujuan dan sasaran
yang tepat dan sesuai dengan tata nilai yang ada dalam masing-masing program.
6. SUMBER DANA
Sumber dana di danai BOK dan dana swadaya dari masyarakat setempat
7. PENUTUP
Demikian kerangka acuan program ini kami buat semoga dapat dijadikan sebagai
acuan dalam pelaksanaan program Tanggap Darurat Bencana dipuskesmas Tongas
Mengetahui,
KEPALA PUSKESMASTONGAS
KABUPATEN PROBOLINGGO PELAKSANA KEGIATAN