100%(1)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
799 tayangan2 halaman
SOP tanggap darurat bencana di Puskesmas Atu Lintang menjelaskan tiga tahapan penanganan bencana yaitu pra bencana, saat bencana, dan pasca bencana. Tahap pra bencana meliputi latihan evakuasi, inventarisasi sumber daya, dan sosialisasi peringatan dini. Saat bencana, bidan akan segera menuju lokasi untuk mengkoordinasikan penanganan korban. Tahap pasca bencana mencakup pelayanan ke
SOP tanggap darurat bencana di Puskesmas Atu Lintang menjelaskan tiga tahapan penanganan bencana yaitu pra bencana, saat bencana, dan pasca bencana. Tahap pra bencana meliputi latihan evakuasi, inventarisasi sumber daya, dan sosialisasi peringatan dini. Saat bencana, bidan akan segera menuju lokasi untuk mengkoordinasikan penanganan korban. Tahap pasca bencana mencakup pelayanan ke
SOP tanggap darurat bencana di Puskesmas Atu Lintang menjelaskan tiga tahapan penanganan bencana yaitu pra bencana, saat bencana, dan pasca bencana. Tahap pra bencana meliputi latihan evakuasi, inventarisasi sumber daya, dan sosialisasi peringatan dini. Saat bencana, bidan akan segera menuju lokasi untuk mengkoordinasikan penanganan korban. Tahap pasca bencana mencakup pelayanan ke
1. Pengertian Kedaruratan adalah keadaan yang mengancamindividu/kelompok yang
menyebabkan ketidakberdayaan dan perlu tindakan sesegera mungkin. Bencana adalah suatu peristiwa yang terjadi secara mendadak/tidak terencana atau secara perlahan perlahan tetapi berlanjut, yang menimbulkan gangguan kehidupan normal atau kerusakan ekosistem, sehingga di perlukan tindakan darurat dan luar biasa untuk menolong dan menyelamatkan korban yaitu manusia dan lingkungannya, yang terjadi korban banyak disertai kerusakan infra struktur, contoh gempa bumi. 1. Tujuan Melakukan tindakan cepat, tepat, dan cermat dalam penanggulangan bencana
1. Kebijakan Berdasarkan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Atu LintangNo:440/
01/PKM.ATL/SK/VI/2017 tentang tanggap darurat Bencana . 2. Referensi 1. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1529 / MENKES / SK / X / 2010 Tentang Pedoman Umum Pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif. 2. Petujuk Teknis Perhitungan Biaya Pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif, Kemenkes, 2010 3. Surat menteri Dalam Negeri Nomor 140/1508/ SJ Tanggal 27 april 2011 tentang pedoman pelaksanaan pembentukan kelompok kerja Operasional dan Forum Desa dan Kelurahan Siaga Aktif Tingkat Daerah. 4. Kurikulum dan Modul Pelatihan Promosi kesehatan bagi petugas Puskesmas Puskesmas, Kemenkes 2014 5. Modul tanggap darurat bencana (safe community) Departemen Kesehatan RI, 2007
1. Prosedur A. Tahapan Pra Bencana
1. Bidan poskesdes melakukan latihan evakuasi terbatas dan triase sederhana 2. Bidan poskesdes melakukan latihan menyiapkan rujukan 3. Bidan poskesdes melakukan inventarisasi sumber daya 4. Bidan poskesdes memahami dan mensosialisasikan peringatan dini dengan alat komunikasi lokal B. Bencana 5. Bidan poskesdes menuju kelokasi bencana dengan membawa kader terlatih dan peralatan yang di perlukan dan segera mendirikan triase serta memimpin pelaksanaan triase 6. Melaporkan kepada kepala puskesmas dan kepala desa tokoh masyarakat dan tokoh agama tentang terjadinya bencana 7. Menginformasikan tentang terjadinya bencana dan kasus korban bencana ke kepala puskesmas dan kepala desa 8. Menginventarisasi awal masalah kesehatan yang ada , misalnya: kondisi korban, endemis penakit, sarana dan prasarana dll, serta ,melaporkan ke kepala puskesmas dan kepala desa 9. Menyerahkan tanggung jawab bila kepala puskesmas dan kepala desa telah tiba 10. Pelaksanaan kegiatan adalah bidan dengan POKJA bencana Desa C. Tahapan Paska Bencana 11. Bidan poskesdes menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar di penampungan dan mendirikan pos kesehatan lapangan 12. Membantu menyiapkan sarana MCK di penampungan pengungsi 13. Melaksanakan surveylans penyakit menular dan tidak menular yang mungkin timbul 14. Memfasilitasi relawan, kader dan petugas pemerintah tingkat desa dalam memberikan KIE kepada masyarakat luas, bimbingan pada kelompok yang berpotensi mengalami gangguan stress pasca trauma 15. Merujuk penderita yang tidak dapat ditangani dengan konseling awal dan membutuhkan konseling lanjut, psikoterapi/penanganan lebih spesifik 16. Pamantauan pencatatan dan pelaporan pasca bencana 17. Pelaksana kegiatan adalah bidan dengan pokja bencana desa dan masyarakat
2. Diagram Alir Tahapan Pra Bencana
Tahapan Bencana
Tahapan Pasca Bencana
3. Unit Terkait SOP Penanganan Kasus Gawat Darurat PK/IK semua pelayanan atau tindakan klinis
4. Rekaman Historis Perubahan
NO Yang Dirubah Isi Perubahan Tanggal Diberlakukan