I. PENDAHULUAN
yaitu pra bencana (situasi tidak terjadi bencana, situasi terdapat potensi bencana), saat
tanggap darurat yang dilakukan dalam situasi terjadi bencana dan pasca bencana yang
yang digambarkan di atas bukanlah sebagai suatu pembagian tahapan yang tegas,
dimana kegiatan pada tahap tertentu akan berakhir pada saat tahapan berikutnya
dimulai, akan tetapi harus dipahami bahwa setiap waktu semua tahapan dilaksanakan
secara bersama-sama dengan porsi kegiatan yang berbeda. Misalnya pada tahap
mitigasi juga sudah dimulai untuk mengantisipasi bencana yang akan datang.
setiap tahapan dalam penyelenggaran penanganan bencana dalam setiap tahapan dapat
berjalan dengan terarah, maka disusun suatu rencana yang spesifik pada setiap
kerja kebencanaan. Secara khusus untuk upaya pencegahan dan mitigasi bencana
1
tertentu terdapat rencana yang disebut rencana mitigasi. Pada tahap Prabencana dalam
tertentu (single hazard) maka disusun satu rencana yang disebut Rencana Kontinjensi
(Contingency Plan).
Plan) yang meliputi rencana rehabilitasi dan rekonstruksi yang dilakukan pada pasca
bencana, sedangkan jika bencana belum terjadi, maka untuk mengantisipasi kejadian
2
III. HASIL KEGIATAN
penambahan).