Anda di halaman 1dari 22

KARYA TULIS :

MAKALAH

PERAN TARUNA SIAGA BENCANA DALAM PENANGGULANGAN BENCANA


BIDANG PERLINDUNGAN SOSIAL KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN
DI KALIMANTAN BARAT

OLEH
LUFTI FAURUSAL HASAN, SP.
NIAT. : 14.07.0348
[ TAGANA KETAPANG – KALBAR ]

DISAMPAIKAN SEBAGAI PERSYARATAN


PEMILIHAN TAGANA TELADAN - TINGKAT PROPINSI KALIMANTAN BARAT
TAHUN 2017
Wisma Nusantara, Pontianak, 20 Juli 2017
KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN DI KALIMANTAN DAN SUMATERA
[ PROFIL ANGGOTA TARUNA SIAGA BENCANA ]
TEREGISTRASI ONLINE PADA APLIKASI MOBILE TAGANA (GEOTAG)
PADA MOBILE PHONE ANDROID
PENDAHULUAN Latar Belakang

UU No. 24 / 2007 : Penanggulangan Bencana


Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu
kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor
nonalam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia,
kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.

UU No. : 11 / 2011 : Kesejahteraan Sosial


Perlindungan Sosial adalah semua upaya yang diarahkan untuk mencegah dan menangani risiko
dari guncangan dan kerentanan sosial.

Permensos, No. 28 / 2012 : Pedoman Umum Taruna Siaga Bencana


Taruna Siaga Bencana sendiri yang selanjutnya disingkat TAGANA sebagai relawan sosial atau
Tenaga Kesejahteraan Sosial berasal dari masyarakat yang memiliki kepedulian dan aktif dalam
penanggulangan bencana bidang perlindungan sosial.

Permen LHK No. P.32/MenLHK/Setjen/Kum.1/2016 : Pengendalian Kar-Hut-La


Kebakaran Hutan dan Lahan adalah suatu peristiwa terbakarnya hutan dan/atau lahan, baik
secara alami maupun oleh perbuatan manusia, sehingga mengakibatkan kerusakan lingkungan
yang menimbukan kerugian ekologi, ekonomi, sosial budaya dan politik.
PENDAHULUAN Latar Belakang

KARHUTLA

Bencana Alam Langganan di Kalimantan Barat


PENDAHULUAN Identifikasi Masalah

UU No. 24 / 2007 : Penanggulangan Bencana


Karhutla dapat dikelompokkan kepada “Bencana Alam” yaitu bencana yang diakibatkan
oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa
gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah longsor.

NAMUN
beberapa kasus ditemukan pula penyebabnya secara sengaja atau tidak sengaja
oleh manusia atau badan usaha

PERAN TAGANA : PRIBADI / LEMBAGA


Sesuai Pedoman Umum Tagana atau Pedoman Lain Berkesesuaian
PENDAHULUAN Perumusan Masalah

Bagaimana peran Tagana sebagai relawan sosial dalam ikut


perperan aktif dalam pengendalian kebakaran hutan dan lahan
di Kalimanan Barat ?
PENDAHULUAN Tujuan Penulisan

1. Memahami keberadaan Tagana dalam upaya


penanggulangan dan atau pengendalian karhutla,

2. Memetakan beberapa peran yang dapat dilakukan Tagana


menyangkut perlindungan sosial karhutla,

3. Salah satu syarat mengikuti seleksi Pemilihan Tagana


Teladan Tahun 2017.
PEMBAHASAN Kerugian Negara

KERUGIAN
Finansial negara hingga 221 Trilyun Rupiah  BPNPB mengeluarkan 720 Milyar Rupiah
 Pemadaman Kebakaran.
[ Pusat Data dan Informasi dan Humas BNPB, 2015 ]

Biaya tersebut di luar dari dana yang dikeluarkan Kementerian Lingkungan Hidup
dan Kehutanan (KLHK), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
(Kemenpupera) dan Kementerian Kesehatan.
PEMBAHASAN Dampak

24 orang meninggal dunia,


Lebih dari 600 ribu jiwa terjangkit Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA),
60 juta jiwa terpapar asap, dan
2,61 juta hektare hutan dan lahan terbakar.
(33 % = lahan gambut = seluas 869.754 hektare, 67 % = tanah mineral = 1.741.657 hektare)

Emisi Gas Rumah Kaca & Emisi C02


INDONESIA NEGARA
RAWAN BENCANA
323 Kab/Kota IRBI tinggi
174 Kab/Kota IRB sedang

@ 1,3 juta orang


Pertahun menderita
dan mengungsi yang
membutuhkan
perlindungan sosial
PEMBAHASAN Dampak
PEMBAHASAN Dampak
PEMBAHASAN Pembagian Tugas PB
PEMBAHASAN Prinsip Dalkarhutla

Pasal 13 Huruf b, UU No. 24 / 2007 : Penanggulangan Bencana


Pelaksanaan kegiatan penanggulangan bencana secara terencana, terpadu dan
menyeluruh

Pasal 16, UU No. 24 / 2007 : Penanggulangan Bencana


Terintegrasi meliputi ; pra bencana, saat tanggap darurat dan pasca bencana.

SINERGISITAS

Pasal 6 Permensos No. 28 / 2012 : Pedoman Umum Tagana


TAGANA mempunyai tugas melaksanakan penanggulangan bencana, baik pada pra
bencana, saat tanggap darurat, maupun pasca bencana, dan tugas-tugas penanganan
permasalahan sosial lainnya yang terkait dengan penanggulangan bencana.
PEMBAHASAN Tagana_Pra Bencana

Tugas TAGANA dalam melaksanakan penanggulangan bencana pada Pra


Bencana mempunyai fungsi:
1. pendataan dan pemetaan daerah rawan bencana karhutla;
2. peningkatan kapasitas masyarakat dalam pengurangan risiko bencana
karhutla;
3. kegiatan pengurangan risiko bencana di lokasi rawan bencana karhutla;
4. peningkatan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi
kemungkinan terjadi bencana karhutla;
5. fasilitasi dalam pembentukan dan pengembangan kampung siaga
bencana;
6. sistem deteksi dini kepada masyarakat atas kemungkinan terjadi
bencana karhutla;
7. evakuasi bersama pihak terkait terlebih dalam bidang perlindungan
sosial atas ancaman bahaya karhutla; dan
8. upaya pengurangan resiko dan kesiapsiagaan lainnya.
PEMBAHASAN Tagana_TD Bencana

Tugas TAGANA dalam melaksanakan penanggulangan bencana pada saat


terjadi bencana mempunyai fungsi:
1. mengkaji dengan cepat dan melaporkan hasil identifikasi serta
rekomendasi kepada posko atau dinas / instansi sosial, serta
berkoordinasi dengan TRC Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial;
2. mengidentifikasi / mendata korban bencana karhutla;
3. melaksanakan operasi tanggap darurat pada bidang penyelamatan
korban dari situasi tidak aman ke tempat yang lebih aman;
4. melaksanakan operasi tanggap darurat pada bidang penampungan
sementara / shelter korban bencana karhutla;
5. melaksanakan operasi tanggap darurat pada bidang dapur umum;
6. melaksanakan operasi tanggap darurat pada bidang logistik;
7. melaksanakan operasi tanggap darurat pada bidang psikososial;
8. memobilisasi dan menggerakan masyarakat dalam upaya pengurangan
resiko; dan
9. mengupayakan tanggap darurat lainnya.
PEMBAHASAN Tagana_Pasca Bencana

Tugas TAGANA dalam melaksanakan penanggulangan bencana pada pasca


bencana mempunyai fungsi:
1. mengidentifikasi/mendata kerugian material pada korban bencana
karhutla seperti kebun kepala, sawit dan lain - lain;
2. mengidentifikasi/mendata kerusakan rumah atau tempat tinggal korban
bencana karhutla;
3. melaksanakan penanganan psikososial dan rujukan;
4. mengupayakan penguatan dan pemulihan sosial korban bencana serta
berkoordinasi dengan pihak terkait; dan
5. melaksanakan pendampingan dalam advokasi sosial karhutla.
PENUTUP Kesimpulan

1. Kebakaran Hutan dan Lahan atau Karhutla merupakan bencana


alam yang memberikan dampak buruk baik secara ekologis,
sosiologis, sosial dan ekonomi,
2. Penanganan karhutla atau dikenal istilah pengendalian karhutla
mesti dilaksanakan secara terencana, terarah dan terpadu yang
bersinergi mulai dari pra bencana, saat tanggap darurat dan
pasca bencana,
3. Dalam upaya dalkarhutla Tagana harus selalu berkoordinasi dan
atau BKO dengan Dinas Sosial Kabupaten dan atau secara
operational bersama dilapangan BKO BPBD Kabupaten.
PENUTUP Saran

1. Selalu mengupayakan tindakan preventif misalnya dengan


melakukan penyuluhan masyarakat pada kawasan rawan bencana
karhutla terlebih kepada kelompok masyarakat sadar api yang ada di
desa – desa,
2. Memastikan sarana prasarana dalkarhutla di tingkat desa termasuk
sumber air dalam pemadaman sehingga upaya pembangunan
embung ditingkat desa seharusnya menjadi kewajiban setiap desa
terutama kawasan rawan bencana karhutla,
3. Pemulihan pasca bencana harus tetap menjadi perhatian misalnya
penanaman kembali kawasan yang menjadi korban bencana
karhutla dan tidak kalah pentingnya adalah pemulihan ekonomi
korban bencana karhutla sebagai bentuk perlindungan sosial korban
bencana.
One Command, One Rule, One

Anda mungkin juga menyukai