KEGIATAN
PELATIHAN TEKNIS PENYUSUNAN PERENCANAAN KONTIGENSI
PENANGGULANGAN BENCANA PROVINSI MALUKU
Penyakit Menular;
Penanggulangan Bencana;
Bantuan Bencana;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 02 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal;
Bencana 2020-2044;
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 46 Tahun 2008 tentang Pedoman Organisasi
dan Tata kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah;
17. Peraturan Menteri Sosial Nomor 7 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan
Menteri Sosial Nomor 1 Tahun 2013 tentang Bantuan Sosial Bagi Korban Bencana;
18. Peraturan Menteri Sosial Nomor 26 Tahun 2015 tentang Pedoman Koordinasi Klaster
20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 100 Tahun 2018 tentang Penerapan Standar
Pelayanan Minimal;
21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 101 Tahun 2018 tentang Standar Teknis
Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal Sub Urusan Bencana Daerah
Kabupaten/Kota;
22. Peraturan Menteri PPN Bappenas Nomor 3 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 2019 tentang Perencanaan, Penyelenggaraan, dan
Evaluasi terhadap Penghormatan, Pelindungan, dan Pemenuhan Hak Penyandang
Disabilitas;
23. Peraturan Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 02 Tahun 2018 tentang
24. Peraturan Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 03 Tahun 2018 tentang
26. Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 07 tahun 2008
tentang Pedoman Tata Cara Pemberian Bantuan Pemenuhan Kebutuhan Dasar
27. Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 22 Tahun 2010
tentang Pedoman Peran Serta Lembaga Internasional dan Lembaga Asing
NonPemerintah pada Saat Tanggap Darurat;
28. Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 03 Tahun 2012
29. Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 02 Tahun 2012
tentang Pedoman Umum Pengkajian Risiko Bencana;
30. Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 03 Tahun 2016
31. Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 11 Tahun 2014
tentang Peran Serta Masyarakat dalam Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana;
32. Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 12 Tahun 2014
tentang Peran Serta Lembaga Usaha dalam Penyelenggaraan Penanggulangan
Bencana;
33. Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 13 Tahun 2014
tentang Pengarusutamaan Gender di Bidang Penanggulangan Bencana;
34. Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 14 Tahun 2014
tentang Penanganan, Perlindungan, dan Partisipasi Penyandang Disabilitas dalam
Penanggulangan Bencana;
35. Keputusan Presiden Nomor 36/1990 tentang Pengesahan Convention on the Rights
37. Peraturan Daerah Provinsi Maluku Nomor 02 Tahun 2013 Tentang Penyelenggaraan
Penanggulangan Bencana;
38. Peraturan Walikota 87 Tahun 2016 Tentang Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kota/Kabupaten;
1.5.2. STRATEGI
Strategi penanganan tanggap darurat dilaksanakan oleh masing – masing Dinas
dan Instansi teknis terkait dalam penanggulangan bencana di Pemerintah Kota Ambon
sesuai dengan tugas dan fungsinya masing–masing yang dikoordinasikan oleh Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kota Ambon dan dilaporkan kepada Walikota Ambon
selaku Kepala Daerah. Hal ini dimaksudkan untuk menjamin efektifitas pelaksanaan
kebijakan Penanggulangan Bencana.
Untuk merealisasikan kebijakan yang telah ditetapkan di atas, maka perlu
dioperasionalkan dalam beberapa strategi, yaitu :
1. Menetapkan status tanggap darurat oleh Walikota Ambon berdasarkan laporan Tim
Reaksi Cepat (TRC)
2. Melaksanakan koordinasi dengan SKPD Teknis/Stakeholder terkait untuk
menentukan posko dan sekaligus menunjuk Inciden Commander (IC).
3. Menentukan Posko utama dan Posko Lapangan di setiap Kecamatan.
4. Memobilisasi seluruh kekuatan personil, sarana prasarana yang ada pada
Pemerintah Kota Ambon, TNI/POLRI, Swasta, Perguruan Tinggi dan Relawan.
5. Menetapkan Rencana Kontinjensi (Renkon) bencana gempa bumi dan tsunami
sebagai Rencana Operasi Tanggap Darurat bencana gempa bumi dan tsunami.
6. Menginventarisasi data korban
7. Menyediakan alat transportasi untuk mengevakuasi korban.
8. Menyediakan tempat hunian sementara pada wilayah terdampak di lokasi yang aman
untuk setiap kecamatan.
9. Tim Posko terdiri dari Tim Kesehatan, Sandang Pangan, Air Bersih, Dapur Umum,
Sanitasi (MCK), Pendidikan dan Tempat Ibadah.
10. Melaksanakan Sistim Komando dan pengendalian tanggap darurat bencana gempa
bumi
11. Memanfaatkan sistim Informasi dan komunikasi baik di tingkat local maupun tingkat
Nasional.
12. Mengoptimalkan manajemen data dan informasi dalam hal pencatatan bantuan yang
diterima dan dikeluarkan untuk korban bencana gempa bumi
13. Relawan yang dikerahkan harus memiliki keahlian sesuai dengan penanganan
tanggap darurat serta memiliki ijin.
14. Melaksanakan identifikasi wilayah terdampak bencana gempa bumi dan tsunami
pada kecamatan-kecamatan yang terkena dampak bencana berdasarkan luas
wilayah.
15. Memberikan data dan informasi hasil identifikasi korban bencana serta kebutuhan
penanganan darurat di wilayah kecamatannya.
16. Melaporkan pengawasan, pengendalian serta evaluasi terhadap setiap kegiatan
penanganan darurat diwilayah kecamatannya yang terdampak bencana.
17. Melaksanakan koordinasi dengan Sekretaris Kota untuk penggunaan Dana Tak
Terduga guna memenuhi kebutuhan tanggap darurat bencana gempa bumi
18. Membuat kebutuhan anggaran sesuai kebutuhan penanganan darurat bencana
gempa bumi
19. Membuat laporan pertanggungjawaban penggunaan dana tak terduga secara tertib
dan tertanggungjawab dalam rangka accountable.penanganan darurat bencana
gempa bumi
20. Mengevaluasi dan melaporkan seluruh pelaksanaan kegiatan yang sudah
dilaksanakan serta tindak lanjut yang akan dilaksanakan kepada Walikota Ambon
selaku Kepala Daerah.