Anda di halaman 1dari 7

Nomor : KL.01.05/C.

VI/88/2023 25 Januari 2023


Lampiran : tujuh lembar
Hal : Undangan Narasumber

Yth.
1. Kepala Dinas Kesehatan Kab. Cianjur
2. UNICEF Jakarta

Dalam rangka meningkatkan jejaring kerja sama lintas program, lintas sektor dan mitra
pembangunan pemerintah, diperlukan pertemuan koordinasi jejaring AMPL terkait kesiapsiagaan
bencana, guna mencegah dan mengendalikan faktor resiko kesehatan lingkungan. Sehubungan dengan
hal itu, kami mengundang Bapak/Ibu sebagai narasumber pada pertemuan koordinasi tersebut, yang
akan dilaksanakan pada :

Hari, tanggal : Kamis, 26 Januari 2023


Waktu : 08.30 – 15.00 WIB
Meeting ID : 831 7669 2459
Password : 12345

Mengingat pentingnya acara tersebut, dimohon kehadirannya pada pertemuan ini tepat waktu.
Untuk info lebih lanjut, dapat menghubungi Sdri. Eza Yulia melalui WA. 089649604960.

Atas perhatian dan kerjasamanya, diucapkan terima kasih.

Direktur Penyehatan Lingkungan,

dr. Anas Maruf, MKM

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
Lampiran 1
Nomor : KL.01.05/C.VI/88/2023
Tanggal : 25 Januari 2023

AGENDA PERTEMUAN KOORDINASI AMPL KEBENCANAAN


Kamis, 26 Januari 2023

Narasumber /
Waktu Kegiatan
Moderator
Direktur Penyehatan
08.30 – 09.00 Pembukaan dan arahan Pertemuan
Lingkungan

Paparan permasalahan AMPL di


09.00 – 12.00 APIKL
bencana Cianjur

12.00 – 13.00 ISHOMA ISHOMA

Paparan progress pendampingan


13.00 – 15.00 UNICEF
rencana kontingensi oleh UNICEF

Direktur Penyehatan Lingkungan,

dr. Anas Maruf, MKM

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
KERANGKA ACUAN
KOORDINASI DALAM RANGKA JEJARING AMPL UNTUK KEBENCANAAN
TAHUN 2023
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang :
a. Dasar Hukum
1) Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009, tentang Kesehatan.
2) Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007, tentang Penanggulangan Bencana.
3) Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004, tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional.
4) Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah.
5) Undang-undang Nomor 6 Tahun 2018, tentang Kekarantinaan Kesehatan.
6) Peraturan Pemerintah Pengganti UU No 1 Tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan
Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan Untuk Penanganan Pandemi Corona Virus
Disease 2019 (Covid-19) dan/atau dalam Rangka Menghadapi Ancaman yang
Membahayakan Perekonomian Nasional dan/atau Stabilitas Sistem Keuangan.
7) Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1991 tentang Penanggulangan Wabah
Penyakit Menular.
8) Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah.
9) Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan
Penanggulangan Bencana.
10) Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2008 tentang Pendanaan dan Pengelolaan
Bantuan Bencana.
11) Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2008 tentang Peran Lembaga Asing dalam
Penanggulangan Bencana.
12) Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal.
13) Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2020 tentang Aksesibilitas Terhadap
Permukiman, Pelayanan Publik, dan Perlindungan dari Bencana Bagi Penyandang
Disabilitas.
14) Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Kesejahteraan
Sosial bagi Penyandang Disabilitas.
15) Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 2019 tentang Perencanaan, Penyelenggaraan,
dan Evaluasi terhadap Penghormatan, Pelindungan, dan Pemenuhan Hak Penyandang
Disabilitas.
16) Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala
Besar Dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-
19).
17) Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2021 tentang Perlindungan Khusus bagi Anak.
18) Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2020 tentang Rencana Induk Penanggulangan
Bencana 2020-2044.

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
19) Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 46 Tahun 2008 tentang Pedoman Organisasi
dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah.
20) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 100 Tahun 2018 tentang Penerapan Standar
Pelayanan Minimal.
21) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 101 Tahun 2018 tentang Standar Teknis
Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal Sub Urusan Bencana Daerah
Kabupaten/Kota.
22) Peraturan Menteri PPN Bappenas Nomor 3 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 2019 tentang Perencanaan, Penyelenggaraan, dan
Evaluasi terhadap Penghormatan, Pelindungan, dan Pemenuhan Hak Penyandang
Disabilitas.
23) Peraturan Menteri Pemberdayaan PPPA Nomor 11 Tahun 2016 tentang Perlindungan
Hak Perempuan pada Situasi Darurat dan Kondisi Khusus.
24) Peraturan Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 02 Tahun 2018 tentang
Penggunaan Dana Siap Pakai.
25) Peraturan Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 08 Tahun 2018 tentang
Penanganan Pengungsi Pada Keadaan Darurat Bencana.
26) Peraturan Kepala BNPB Nomor 3 Tahun 2016 tentang Sistem Komando Penanganan
Darurat Bencana.
27) Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 11 Tahun 2014
tentang Peran Serta Masyarakat dalam Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana.
28) Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 12 Tahun 2014
tentang Peran Serta Lembaga Usaha dalam Penyelenggaraan Penanggulangan
Bencana.
29) Peraturan Kepala BNPB Nomor 13 Tahun 2014 tentang Pengarusutamaan Gender di
Bidang Penanggulangan Bencana.
30) Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 14 Tahun 2014
tentang Penanganan, Perlindungan, dan Partisipasi Penyandang Disabilitas dalam
Penanggulangan Bencana.
31) Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 07 tahun 2008
tentang Pedoman Tata Cara Pemberian Bantuan Pemenuhan Kebutuhan Dasar.
32) Keputusan Presiden Nomor 36/1990 tentang Pengesahan Convention on the Rights of
the Child (Konvensi tentang Hak-hak Anak).
33) SNI 7937:2013 tentang Layanan Kemanusiaan dalam Bencana.
34) SNI 8751:2019 tentang Perencanaan Kontingensi.

b. Gambaran Umum
Indonesia termasuk salah satu negara rawan bencana baik bencana alam maupun
bencana non alam. Bencana dapat terjadi setiap saat dan tanpa peringatan, meskipun ada
beberapa jenis bencana yang kejadiannya dapat diperkirakan. Dampak langsung bencana
pada manusia dapat menyebabkan luka-luka, perdarahan, kegagalan fungsi pernafasan
dan jantung serta faal tubuh lainnya, sampai kematian. Dampak tidak langsung bencana

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
terhadap manusia yaitu terjadinya kerusakan lingkungan dan infra struktur publik yang
mendukung kehidupan manusia, seperti rusaknya tempat tinggal, rusaknya layanan air
minum dan sanitasi, perubahan lingkungan yang kondusif bagi vektor dan binatang
pembawa penyakit seperti nyamuk, lalat dan tikus. Permasalahan lain yang timbul pada
situasi bencana yaitu pengelolaan pangan yang kurang higienis, perilaku penyintas kurang
menjaga kebersihan lingkungan dan kebersihan diri sehingga berisiko munculnya vector
penyakit dan gangguan kesehatan. Situasi pasca bencana yang tidak segera diantisipasi
dapat menyebabkan kejadian bencana baru yaitu kejadian luar biasa penyakit.
Untuk melaksanakan amanat UUD 1945, sebagaimana yang dimaksud dalam alinea ke-4,
dalam implementasinya, penanggulangan bencana tersebut menjadi tugas dan tanggung
jawab pemerintah, pemerintah daerah, bersama-sama masyarakat luas. Bentuk tanggung
jawab tersebut antara lain adalah memenuhi kebutuhan masyarakat pengungsi dan
meningkatkan kapasitas petugas kesehatan lingkungan pada saat terjadi bencana.
Dalam pasal 5 Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana,
disebutkan bahwa penyelenggaraan penanggulangan bencana merupakan tanggung jawab
Pemerintah dan Pemerintah Daerah. Selanjutnya pada pasal 2 pada Peraturan Pemerintah
Nomor 21 Tahun 2008, tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana, menyatakan
bahwa Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana dilaksanakan secara terpadu,
terkoordinasi dan menyeluruh dalam rangka memberikan perlindungan kepada masyarakat
dari ancaman resiko dan dampak bencana.
Selama ini, koordinasi bidang kesehatan lingkungan masih sangat minim dilakukan pada
saat bencana. Petugas kesehatan lingkungan di daerah banyak yang tidak mengetahui
bahwa ada jejaring untuk memenuhi kebutuhan air minum dan penyehatan lingkungan,
ketika terjadi bencana.
Untuk mewujudkan penyelenggaraan kesehatan lingkungan dalam penanggulangan
kedaruratan bencana di daerah, perlu dibentuk koordinasi jejaring air minum dan
penyehatan lingkungan bersama lintas program, lintas sektor dan mitra pembangunan
pemerintah, guna mencegah dan mengendalikan faktor resiko Kesehatan lingkungan.

B. Tujuan
Meningkatkan jejaring kerjasama lintas program, lintas sektor dan mitra pembangunan pemerintah
dalam rangka kesiapsiagaan bencana terkait air dan sanitasi guna mencegah dan mengendalikan
faktor resiko kesehatan lingkungan di pengungsian.

C. Penerima Manfaat
Penerima manfaat dilakukannya koordinasi ini adalah :
1. Pemerintah daerah
2. Pemerintah pusat
3. Mitra pembangunan pemerintah

D. Strategi Pencapaian Keluaran


1. Metode pelaksanaan :

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
- Paparan
- Diskusi

2. Waktu Pelaksanaan :

Pelaksanaan ini melalui beberapa tahapan pelaksanaan :

1) Rapat Persiapan :
Direncanakan dilaksanakan bulan Januari 2023, untuk menyamakan persepsi /
pemahaman dalam mencapai tujuan koordinasi.

2) Pelaksanaan Kegiatan :
(a) Lokasi pelaksanaan koordinasi dalam rangka jejaring AMPL dalam penanggulangan
darurat bencana adalah di ruang rapat Direktorat Penyehatan Lingkungan, Lt. 7,
Ruang Rapat 721, Gedung Adhyatma, Kementerian Kesehatan.

(b) Peserta yang diundang sebanyak 40 orang yang berasal dari :


- BNPB
- Kemensos
- Kementerian PUPR
- Kementerian LHK
- Klaster AMPL
- BBTKLPP
- Kantor Kesehatan Pelabuhan dan Bandara
- Lintas direktorat Kemenkes
- Lintas program dalam Dit. Penyehatan Lingkungan

(c) Jadwal pelaksanaan pertemuan koordinasi ini direncanakan dilaksanakan tanggal


Kamis, 26 Januari 2023.

(d) Moderator :
- Dit. Penyehatan Lingkungan.

E. Keluaran
Koordinasi jejaring AMPL dalam penanggulangan darurat bencana untuk mencegah dan
mengendalikan faktor resiko kesehatan lingkungan, semakin kuat.

F. Pembiayaan
Pelaksanaan kegiatan koordinasi jejaring AMPL untuk kebencanaan, dibebankan kepada satker
Direktorat Penyehatan Lingkungan Tahun 2023.

Penyusun Kerangka Acuan


Ze Eza Yulia Pearlovie, SKM

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Anda mungkin juga menyukai