SURAT EDARAN
Nomor: HK.02.02/C/173/2023
TENTANG
PERINGATAN HARI NEGLECTED TROPICAL DISEASES (NTD) SEDUNIA
TAHUN 2023
Kegiatan Peringatan Hari NTD Sedunia tahun 2023 dilakukan dengan memperhatikan
dasar hukum sebagai berikut:
1. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 94 tahun 2014 tentang Penanggulangan Filariasis.
2. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 8 Tahun 2017 tentang Eradikasi Frambusia
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 15 Tahun 2017 tentang Penanggulangan Cacingan
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 19 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Eradikasi
Demam Keong
5. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 11 Tahun 2019 tentang Penanggulangan Kusta
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
6. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 13 Tahun 2022 tentang Perubahan atas Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 21 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan
Tahun 2020-2024.
7. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.01.07 / Menkes / 308 / 2019 tentang Pedoman
Nasional Pelayanan Kedokteran Tatalaksana Kusta
8. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.01.07 / Menkes / 1186 / 2022 tentang Panduan
Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
Merujuk dasar hukum di atas, maka kegiatan Peringatan Hari NTD Sedunia tahun 2023,
dilaksanakan pada beberapa aspek sebagai berikut:
1. Pelaksanaan Peringatan Hari NTD Sedunia dapat dilakukan oleh seluruh elemen masyarakat
termasuk organisasi atau lembaga yang bergerak di bidang kesehatan (Dinas Kesehatan,
faskes primer/sekunder/tersier, organisasi profesi kesehatan, lembaga pendidikan kesehatan,
lembaga swasta atau organisasi kemasyarakatan yang aktif di bidang kesehatan) dengan
melibatkan Orang Yang Pernah Mengalami Kusta (OYPMK) serta penyakit tropis terabaikan
lainnya.
2. Mengoptimalkan penggunaan sarana dan media komunikasi sosial atau online untuk
peningkatan pengetahuan dan kepedulian masyarakat terhadap Penyakit Tropis Terabaikan
seperti Kusta, Frambusia, Filariasis, Cacingan dan Schistosomiasis.
3. Pesan atau informasi yang diberikan diarahkan untuk mempengaruhi masyarakat agar
berperan aktif program dalam pencegahan, penemuan dan tata laksana penderita penyakit
tropis terabaikan, penghapusan stigma dan diskriminasi terhadap penderita dan keluarganya.
5. Rangkaian kegiatan peringatan Hari NTD Sedunia tahun 2023 yang akan dilakukan oleh
pemerintah pusat meliputi:
a. Temu Media (press briefing) dan peliputan
b. Pemasangan umbul-umbul dan backdrop
c. Penyerahan Sertifikat kepada Bupati/Walikota atas pencapaian Eliminasi Filariasis (Kaki
Gajah) dan atau Bebas Frambusia
d. Seminar nasional yang dilaksanakan secara virtual terkait Tatalaksana NTD Terkini
6. Rangkaian kegiatan peringatan Hari NTD Sedunia tahun 2023 yang dapat dilakukan oleh
pemerintah daerah meliputi:
a. Temu Media dan peliputan
b. Sosialisasi melalui media elektronik (TV dan Radio), media sosial dan lain-lain.
c. Pemasangan umbul-umbul dan backdrop di lingkungan Dinas Kesehatan
Provinsi/Kabupaten/Kota/Puskesmas
d. Kegiatan yang melibatkan peran organisasi profesi dan perguruan tinggi sebagai Agent of
Change dalam Sosialisasi NTD/Penyakit Tropis Terabaikan di masyarakat
e. Kegiatan yang melibatkan tokoh agama, tokoh masyarakat dan OYPMK serta penderita
dan keluarga penyakit tropis terabaikan lainnya sebagai model dalam mengurangi stigma
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
dan diskriminasi sekaligus menguatkan komitmen dalam rangka pencegahan dan
pengendalian penyakit tropis terabaikan.
7. Selain pelaksanaan Peringatan Hari NTD Sedunia, dalam rangka mewujudkan tercapainya
target Kabupaten/Kota Bebas Frambusia di seluruh kab/kota di Indonesia tahun 2024, perlu
upaya percepatan dengan meningkatkan advokasi/sosialisasi serta meningkatkan kegiatan
intensifikasi surveilans frambusia di seluruh puskemas di wilayahnya masing-masing dengan
prioritas daerah yang sudah tidak ditemukan lagi kasus frambusia. Kegiatan ini harus didukung
juga dengan pencatatan dan pelaporan yang baik sebagai dasar untuk pengusulan sertifikasi
bebas frambusia.
Demikian surat edaran ini dibuat untuk dapat dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 25 Januari 2023
Direktur Jenderal P2P,
Tembusan:
1. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota seluruh Indonesia
2. Kepala Dinas Sosial Kabupaten/Kota seluruh Indonesia
3. Ketua IDI
4. Ketua PAEI
5. Ketua PERDOSKI
6. Ketua PERDOSRI
7. Ketua PERDAMI
8. Ketua PDSKJI
9. National Task Force Filariasis
10. National Task Force Kusta
11. Komite Ahli Pengobatan Filariasis Indonesia
12. Komite Ahli Eradikasi Frambusia Indonesia
13. Ketua Katamataku
14. Ketua Permata
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN