Yth.
1. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat
2. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan
3. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat
4. Kepala Dinas Kesehatan Kab. Garut
5. Kepala Dinas Kesehatan Kab. Indramayu
6. Kepala Dinas Kesehatan Kab. Muara Enim
7. Kepala Dinas Kesehatan Kab. Lombok Utara
Dalam rangka Hari Penglihatan Sedunia yang diperingati setiap tahun pada setiap hari Kamis
minggu ke dua bulan Oktober, tahun ini bertepatan pada tanggal 13 Oktober 2022, dengan tema
internasional “Love Your Eyes ” dan tema nasional “Mata Sehat Milik Kita”, sebagai bentuk dukungan
terhadap global Target on Eye Health 2030, maka dipandang perlu mengkampanyekan pentingnya
meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat dalam menjaga kesehatan mata dan mencegah
gangguan penglihatan.
Sehubungan dengan hal dimaksud, kami mohon kepada Provinsi/Kab/Kota untuk memfasilitasi
beberapa kegiatan sebagai berikut :
1. Gerakan Bulan Deteksi dini PTM, termasuk deteksi dini gangguan penglihatan di seluruh provinsi
mulai Bulan September – Oktober 2022.
2. Lokasi acara puncak bertempat di Kabupaten Garut (tentatif agenda dan TOR terlampir)
3. Video Conference bagi lokasi pengembangan Vision Center, antara lain : Kab. Indramayu, Kab.
Muara Enim, dan Kab. Lombok Utara
4. Berkoordinasi dengan IROPIN setempat dalam pelaksanaan skrining pada anak sekolah serta
tindak lanjut dalam pemberian kacamata untuk wilayah Garut
Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Tim Kerja Gangguan Indera dan Fungsional an.
Cicilia Nurteta, SKM, M.Kes (081210989321) atau Ajeng Trisulistyaningrum, SKM, MKM (0877 8800
5200) atau melalui subditgif.p2ptm@gmail.com.
A. Latar Belakang
1. Dasar Hukum
a. Undang-undang nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia nomor 144 tahun 2009, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor
5063) ;
b. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal;
c. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 4 Tahun 2019 tentang Stándar Pelayanan Minimal
Bidang Kesehatan;
d. Peraturan Menteri Kesehatan RI No 71 tahun 2015 tentang Pengendalian Penyakit Tidak
Menular;
e. Peraturan Menteri Kesehatan RI No 82 Tahun 2021 tentang Penanggulangan Gangguan
Penglihatan dan Gangguan Pendengaran;
f. Peraturan Menteri Kesehatan No 13 Tahun tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 21 Tahun 2020 Tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan
Tahun 2020-2024.
2. Gambaran Umum
Mata sehat dan penglihatan yang optimal merupakan modal utama seseorang untuk
memperoleh kesempatan pendidikan dan pekerjaan yang lebih baik, peningkatan produktifitas
serta kualitas hidup masyarakat Indonesia. Gangguan penglihatan masih menjadi beban
kesehatan masyarakat baik secara global maupun Nasional. Tingginya kasus gangguan
penglihatan juga berperan dalam menentukan kualitas sumber daya manusia, karena 83%
informasi sehari – hari masuk melalui indera penglihatan.
Berdasarkan data dari World Report of Vision 2019, saat ini di seluruh dunia terdapat
sekitar 2,2 miliar orang yang mengalami gangguan penglihatan, 1 miliar orang diantaranya
dapat dihindari, dapat dicegah maupun diobati. Di Indonesia, berdasarkan hasil survey Rapid
Assessment of Avoidable Blindness (RAAB) Tahun 2014 – 2016 di 15 propinsi diketahui
prevalensi kebutaan sebesar 3%, dengan penyebab utama utama kebutaan adalah katarak
(77,1%), atau diperkirakan satu juta orang menderita kebutaan akibat katarak dan 3,5 juta
orang menderita gangguan penglihatan sedang atau berat akibat katarak. Penyebab lain dari
kebutaan di Indonesia adalah kelainan di segmen posterior bola mata sebesar 6%, glaucoma
sebesar 2,9% dan kelainan refraksi yang tidak terkoreksi sebesar 2,3%.
Berbagai jenis gangguan penglihatan yang tidak terdeteksi awal dan tidak tertangani
dengan baik akan berakibat pada terjadinya kedisabilitasan, dan menjadi salah satu penyebab
meningkatnya jumlah penyandang disabilitas selain disebabkan karena kecelakaan, bencana,
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
meningkatnya gangguan kesehatan akibat penyakit kronis dan degeneratif yang mempengaruhi
kesehatan dan kemampuan fungsional tubuhnya.
Sebagai bentuk upaya untuk menyebarluaskan informasi dan edukasi terkait gangguan
penglihatan secara luas kepada masyarakat, maka pemerintah bersama masyarakat dan stake
holder terkait menyelenggarakan berbagai kegiatan sebagai upaya mengkampanyekan
awareness terhadap gangguan penglihatan yang dampaknya cukup luas dan berat bila tidak
ditangani lebih awal dan diintervensi sesuai indikasinya.
World Sight Day (WSD) atau Hari Penglihatan Sedunia dicanangkan oleh WHO sejak
tahun 1999 dan diperingati setiap tahun pada hari Kamis minggu kedua bulan Oktober.
Peringatan Hari Penglihatan Sedunia pada tahun 2022 jatuh pada tanggal 13 Oktober 2022
dengan tema internasional “#LoveYourEyes”. Kegiatan dilaksanakan secara bersama-sama
stakeholder terkait untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya penglihatan
karena gangguan penglihatan merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting untuk
dicegah dan dikendalikan. Bentuk kegiatan yang dilakukan meliputi upaya promotif dan
preventif berupa komunikasi, informasi dan edukasi serta deteksi dini gangguan penglihatan.
B. Tujuan Kegiatan
Tujuan Umum :
Terselenggaranya upaya promotif dan preventif untuk meningkatkan community awareness dalam
rangka Hari Penglihatan Sedunia Tahun 2022.
Tujuan Khusus :
1. Meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap Gangguan Penglihatan.
2. Mengkampanyekan dan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan mata
dan mencegah gangguan penglihatan untuk mewujudkan generasi emas yang sehat dan
produktif.
3. Meningkatkan kepedulian pentingnya menjaga kesehatan mata selama menggunakan gadget
dengan menerapkan 20 : 20 : 20
4. Meningkatkan upaya deteksi dini gangguan penglihatan di masyarakat.
C. Sasaran Kegiatan
1. Kementerian dan Lembaga
2. Pemerintah Pusat dan Daerah
3. Pengelola program PTM di Dinas Kesehatan Provinsi, Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota.
4. Petugas kesehatan di FKTP
5. Organisasi Profesi
6. Organisasi masyarakat dan masyarakat umum (khususnya generasi muda dimulai dari sekolah
dan lingkungan pendidikan).
7. Media massa/pers.
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
A. Pembiayaan
Biaya kegiatan dibebankan pada DIPA Tahun 2022 Satuan Kerja Direktorat Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Ditjen P2P Kementerian Kesehatan RI.
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
TENTATIF JADWAL
PERINGATAN HARI PENGLIHATAN SEDUNIA DAN DETEKSI DINI GANGGUAN
PENGLIHATAN
GARUT, 13 OKTOBER 2022
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN