Informasi lebih lanjut terkait kegiatan dapat menghubungi dr. Ario Baskoro,
MSc(IHM) (0811900916).
Atas dukungan dan kerjasama Saudara, kami ucapkan terima kasih.
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
Lampiran Surat Undangan
Nomor : KG.02.06/B.III/2248/2023
Tanggal: 3 Agustus 2023
DAFTAR UNDANGAN
Pusat
Daerah
1. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Aceh dan seluruh Kabupaten/Kota
2. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara dan seluruh Kabupaten/Kota
3. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan dan seluruh Kabupaten/Kota
4. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat dan seluruh Kabupaten/Kota
5. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu dan seluruh Kabupaten/Kota
6. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau dan seluruh Kabupaten/Kota
7. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau dan seluruh Kabupaten/Kota
8. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jambi dan seluruh Kabupaten/Kota
9. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung dan seluruh Kabupaten/Kota
10. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bangka Belitung dan seluruh Kabupaten/Kota
11. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat dan seluruh Kabupaten/Kota
12. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur dan seluruh Kabupaten/Kota
13. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan dan seluruh Kabupaten/Kota
14. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah dan seluruh Kabupaten/Kota
15. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Utara dan seluruh Kabupaten/Kota
16. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten dan seluruh Kabupaten/Kota
17. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta dan seluruh Kabupaten/Kota
18. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat dan seluruh Kabupaten/Kota
19. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah dan seluruh Kabupaten/Kota
20. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan seluruh
Kabupaten/Kota
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
26. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur dan seluruh Kabupaten/Kota
27. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dan seluruh Kabupaten/Kota
28. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur dan seluruh
Kabupaten/Kota
29. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat dan seluruh Kabupaten/Kota
30. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo dan seluruh Kabupaten/Kota
31. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat dan seluruh Kabupaten/Kota
32. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah dan seluruh Kabupaten/Kota
33. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara dan seluruh Kabupaten/Kota
34. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara dan seluruh Kabupaten/Kota
35. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan dan seluruh Kabupaten/Kota
36. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Maluku Utara dan seluruh Kabupaten/Kota
37. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Maluku dan seluruh Kabupaten/Kota
38. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat dan seluruh Kabupaten/Kota
39. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua dan seluruh Kabupaten/Kota
40. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Tengah dan seluruh Kabupaten/Kota
41. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Pegunungan dan seluruh Kabupaten/Kota
42. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Selatan dan seluruh Kabupaten/Kota
43. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat Daya dan seluruh Kabupaten/Kota
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
KOORDINASI PELAKSANAAN PSR TA 2023
I. PENDAHULUAN
Angka Kematian Bayi/AKB dan Balita/ AKBa sebagai salah satu indikator
keberhasilan dalam upaya peningkatan derajat Kesehatan suatu Negara. Data
memperlihatkan kematian terjadi sebanyak 91.000 pada anak baru lahir di Indonesia
setiap tahunnya. Kematian ini utamanya disebabkan oleh kondisi yang dapat
dicegah, khususnya sepsis (komplikasi akibat infeksi). Bayi yang baru lahir sangat
rentan, kondisi ini diperkirakan mencapai 50% dari seluruh kematian pada tahun
pertama kehidupan, dengan 75% kematian terjadi pada tahun pertama kehidupan.
Diare dan pneumonia masih merupakan penyebab utama kematian anak balita
(masing-masing menyumbang 25 persen dan 16 persen angka kematian).
AKB menurun signifikan dari 24 kematian per 1.000 kelahiran hidup dari hasil SDKI
tahun 2017, menjadi 16,85 kematian per 1.000 kelahiran hidup menurut SP long
form di tahun 2020 sedangkan AKBa menurun dari 32 kematian Balita per 1000
Kelahiran Hidup dari hasil SDKI 2027 menjadi 19,83 kematian balita per 1000
kelahiran Hidup menurut SP long form di tahun 2020
Menurut SRS 2018, Tempat Kematian bayi 70,6% terjadi di RS dan 1,7 % terjadi di
FKTP, banyak faktor mempengaruhi salah satunya adalah kemampuan dan keahlian
Tenaga Kesehatan dalam melakukan tatalaksana kasus, baik di tempat rujukan
maupun di tempat pra rujukan dalam hal ini adalah FKTP
Perkembangan ilmu pengetahuan yang sangat pesat saat ini, menuntut setiap
tenaga kesehatan untuk terus belajar dan memperbaharui kompetensi terutama
dalam menangani masalah kesehatan anak. Peranan puskesmas sebagai fasilitas
kesehatan tingkat primer, sangat penting dalam melakukan deteksi dini, tatalaksana
kasus dan tatalaksana pra rujukan yang cepat dan tepat sehingga selalu diperlukan
update kompetensi masing masing tenaga Kesehatan melalui berbagai pelatihan
dan pendampingan oleh tenaga ahli seperti spesialis Anak
Kolaborasi antar dokter spesialis anak dan dokter umum serta tenaga kesehatan
lainnya menjadi metode yang dapat dilakukan. Komunikasi kolaboratif dan
kerjasama tim merupakan elemen penting dalam kualitas pelayanan dan
keselamatan pasien. Dengan begitu, peningkatan kompetensi tenaga kesehatan
pada garda terdepan dapat dilakukan melalui kolaborasi antar dokter spesialis anak
dengan dokter umum atau tenaga kesehatan.
Untuk itu upaya pendampingan yang dilakukan oleh dokter spesialis anak kepada
dokter umum ataupun tenaga medis lain sangat penting dilakukan sehingga
diharapkan terjadi penurunan angka kematian anak, pemerataan, serta peningkatan
kualitas pelayanan kesehatan anak pada fasilitas kesehatan tingkat primer di
Indonesia.
II. TUJUAN
Melakukan sosialisasi dan koordinasi pelaksanaan Pediatric Sosial Respon/PSR TA
2023
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
III. KELUARAN
a) Tersosialisasinya PSR kepada seluruh Dinas Kesehatan Provinsi dan
Kab/Kota serta Dokter Spesialis Anak di seluruh Indonesia
b) Terkoordinasinya Pelaksanaan PSR (tahapan, jadwal, Metode, Evaluasi,
Pembiayaan)
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
Powered by TCPDF (www.tcp df.o rg)