Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS MRANTI PURWOREJO
Jl. Mr. Wilopo No. 203A Purworejo Kode Pos 54112
Telp. (0275) 324157, email: puskesmasmranti203@gmail.com

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS MRANTI PURWOREJO


NOMOR : 440.1/ /2023

TENTANG

KEBIJAKAN MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN


PUSKESMAS MRANTI PURWOREJO

KEPALA PUSKESMAS MRANTI PURWOREJO,

Menimbang : a. bahwa Puskesmas harus menyediakan fasilitas yang aman,


berfungsi dan mendukung bagi pasien, pendamping pasien,
karyawan, tamu dan pengunjung;

b. bahwa fasilitas di Puskesmas harus dikelola secara efektif agar


dapat mengurangi dan mengendalikan bahaya dan risiko,
mencegah kecelakaan dan cidera dan memelihara kondisi aman;

c. bahwa sehubungan dengan butir a dan d tersebut di atas perlu


menetapkan Keputusan Kepala Puskesmas Mranti Purworejo
tentang Kebijakan Manajemen Fasilitas Dan Keselamatan

Mengingat : 1. Undang- Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan


Bencana;
2. Undang- Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Sistem Manajemen
Pengamanan;
3. Undang- Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenaga listrikan;
4. Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup;
5. Undang - undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
6. Undang – undang Nomor 36 Tahun 2014 Tentang Tenaga
Kesehatan;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2001 tentang
Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang
Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2014 tentang
Pengelolaan Limbah Berbahaya dan Beracun;
10. Peraturan Menteri Kesehatan No.54 Tahun 2015 tentang
Pengujian dan Kalibrasi Alat Kesehatan;
11. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 Tahun 2015 Tentang
Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik Mandiri
Dokter dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi;
12. Peraturan Menteri Kesehatan No. 56 Tahun 2016 tentang
Penyelenggaraan Pelayanan Penyakit Akibat Kerja;
13. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 44 Tahun
2016 Tentang Pedoman Manajemen Puskesmas;
14. Peraturan Menteri Kesehatan No. 11 Tahun 2017 tentang
Keselamatan Pasien;
15. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 27 Tahun
2017 Tentang Pencegahan dan Pengendalian Infeksi;
16. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 52 Tahun
2018 Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan;
17. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 25
Tahun 2019 Tentang Penerapan Manajemen Resiko
Terintegrasi di Lingkungan Kementrian Kesehatan;
18. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 4 Tahun
2019 Tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan
Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan;
19. Peraturan Menteri Kesehatan No. 43 Tahun 2019 tentang
Puskesmas
20. Peraturan Menteri Kesehatan No. 34 Tahun 2022 tentang
Akreditasi Pusat Kesehatan Masyarakat, Klinik, Laboratorium
Kesehatan, Unit Transfusi Darah, Tempat Praktik Mandiri
Dokter, dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan :
KESATU Keputusan Kepala Puskesmas Mranti Purworejo tentang kebijakan
manajemen fasilitas dan keselamatan;

KEDUA : Memberlakukan Kebijakan Manajemen Fasilitas dan Keselamatan;

KETIGA : Ketentuan tentang Kebijakan Manajemen Fasilitas Dan Keselamatan


Puskesmas Mranti Puworejo sebagaimana yang dimaksud pada pada
diktum kesatu dimuat dalam lampiran yang merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari keputusan Puskesmas Mranti Purworejo.

KEEMPAT : Pada saat keputusan ini berlaku, Keputusan Kepala Puskesmas


Mranti Purworejo Nomor 440.1/ /2023 tentang K3 dan MFK di
Puskesmas Mranti Purworejo dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

KELIMA : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Purworejo
Pada Tanggal : 3 Januari 2023

KEPALA PUSKESMAS MRANTI PURWOREJO

dr. Aswita Damayanti, M.Sc


Pembina
NIP. 19810502 201001 2 020
LAMPIRAN
KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS
MRANTI PURWREJO
NOMOR 440.1/ / 2022
TENTANG KEBIJAKAM MANAJEMEN
FASILITAS DAN KESELAMATAN
PUSKESMAS MRANTI PURWOREJO

KEBIJAKAN MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN


PUSKESMAS MRANTI PURWOREJO

A. PROGRAM MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN


Program manajemen fasilitas dan keselamatan meliputi:
1. Keselamatan dan keamanan.
Keselamatan adalah Suatu keadaan tertentu dimana bangunan, halaman, prasarana,
peralatan tidak menimbulkan bahaya atau risiko bagi pengguna layanan,
pengunjung, petugas dan masyarakat Keamanan adalah perlindungan terhadap
kehilangan, pengrusakan dan kerusakan, atau penggunaan akses oleh mereka yang
tidak berwenang
Program keselamatan dan keamanan dirancang untuk mencegah terjadinya
cedera pada pengguna layanan, pengunjung, petugas dan masyarakat seperti tertusuk
jarum , tertimpa bangunan, gedung roboh dan tersengat listrik. Program untuk
keamanan dengan menyediakan lingkungan fisik yang aman bagi pasien, petugas,
dan pengunjung, perlu direncanakan untuk mencegah terjadinya kejadian kekerasan
fisik maupun cedera akibat lingkungan fisik yang tidak aman seperti penculikan
bayi, pencurian, dan kekerasan pada petugas.
Agar dapat berjalan dengan baik, maka program tersebut juga didukung
dengan penyediaan anggaran, penyediaan fasilitas untuk mendukung keamanan dan
fasilitas seperti penyediaan Closed Circuit Television (CCIV), alarm, APAR, jalur
evakuasi, titik kumpul, rambu-rambu mengenai keselamatan dan tanda- tanda pintu
darurat.
Area yang berisiko keamanan dan kekerasan fisik perlu diindentifikasi dan
dibuatkan peta untuk pemantauan dan meminimalkan terjadinya insiden dan
kekerasan fisik pada pengguna layanan, pengunjung, petugas dan mesyarakat.
Program keamanan perlu direncanakan untuk mencegah terjadinya penculikan bayi,
pencurian dan kekerasan pada petugas.
Pemberian tanda pengenal untuk pasien, pengunjung dan petugas serta pekerja
alih daya merupakan upaya untuk menyediakan lingkungan yang
Kode-kode darurat yang diperlukan ditetapkan dan diterapkan , seperti:
- kode merah atau alarm untuk pemberitahuan darurat kebakaran
- kode biru untuk pemberitahuan telah terjadi kegawat daruratan medic
Dilakukan inspeksi fasilitas untuk menjamin keamanan dan keselamatan. Apabila
terdapat renovasi maka dipastikan tidak mengganggu pelayanan dan mencegah
penyebaran infeksi.
2. Manajemen Bahan Berbahaya Beracun (B3) dan Limbah B3 Yang meliputi:
penanganan, penyimpanan dan penggunaan bahan berbahaya. Bahan berbahaya
dikendalikan, dan limbah bahan berbahaya dibuang secara aman.
Bahan berbahaya beracun (B3), limbah B3 dan sampah perlu diidentifikasi dan
dikendalikan secara aman.
WHO telah mengidentifikasi bahan berbahaya dan beracun serta limbahnya
dengan katagori sebagai berikut: infeksius; patologis dan anatomi; farmasi; bahan
kimia; logam berat; kontainer bertekanan; benda łajam; genotoksik/ sitotoksik;
radioaktif.
Puskesmas perlu menginventarisasi B3 meliputi łokasi, jenis, dan jumlah B3
serta limbahnya yang disimpan. Daftar inventaris ini selalu dimutahirkan sesuai
dengan perubahan yang terjadi di tempat penyimpanan. Pengolahan limbah B3
sesuai standar (penggunaan dan pemilahan, pewadahan dan penyimpanan/TPS B3
serta pengolahan akhir). Tersedia IPAL sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Program B3 meliputi:
a) Penetapan jenis dan area/lokasi penyimpanan B3 sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan
b) Pengelolaan, penyimpanan dan penggunaan B3 sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan
c) Sistem pelabelan B3 sesuai ketentuan peraturan perundangundangan
d) Sistem pendokumentasian dan perizinan B3 sesuai ketentuan peraturan
Perundang•undangan
e) Penanganan tumpahan dan paparan B3 sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan
f) Sistem pelaporan dan investigasi jika terjadi tumpahan dan arau paparan sesuai
ketenruan peraturan perundang-undangan
g) Pembuangan limbah B3 Yang memadai sesuai peraturan perundang-
undanganPenggunaan APD sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan

3. Manajemen Kedaruratan dan Bencana yaitu tanggap terhadap wabah, bencana


dan keadaan kegawatdaruratan akibat bencana. Manajemen kedaruratan dan bencana
direncanakan dan efektif.
Program manajemen kedaruratan dan bencana perlu disusun dalam upaya
menanggapi bila terjadi bencana internal dan/ atau eksternal yang meliputi :
a) identifikasi jenis, kemungkinan, dan akibat dari bencana yang mungkin terjadi
(HVA),
b) menentukan peran Puskesmas dalam kejadian bencana
c) strategi komunikasi jika terjadi bencana,
d) manajemen sumber daya,
e) penyediaan pelayanan dan altematifnya,
f) Identifikasi peran dan tanggungjawab tiap pegawai serta manajemen konflik
yang mungkin terjadi pada saat bencana
g) peran Puskesmas dalam tim terkoordinasi dengan sumber daya masyarakat
yang tersedia.
Puskesmas juga perlu merencanakan dan menerapkan suatu program kesiapan
menghadapi bencana yang disimulasikan setiap tahun yang meliputi 2) sampai
dengan 6) dari program manajemen bencana.

4. Manajemen Pengamanan Kebakaran: Puskesmas wajib melindungi properti dan


penghuni dari kebakaran dan asap.
Program pencegahan dan penanggulangan kebakaran secara umum meliputi
pencegahan terjadinya kebakaran dengan melakukan identifikasi area berisiko
bahaya kebakaran dan ledakan, penyimpanan dan pengelolaan bahan-bahan yang
mudah terbakar, penyediaan proteksi kebakaran aktif dan pasif. Secara khusus,
program pengamanan kebakaran akan berisi:
a) frekuensi inspeksi, pengujian, dan pemeliharaan sistem proteksi dan
penanggulangan kebakaran secara periodic sesuai peraturan
b) jalur evakuasi yang aman dari api, asap dan bebas hambatan.
c) proses pengujian sistem proteksi dan penanggulangan kebakaran dilakukan
selama kurun waktu 12 bulan
d) edukasi pada staf terkait sistem proteksi dan cara evakuasi pengguna layanan
yang efektif pada situasi bencana
5. Manajemen Alat kesehatan
Untuk mengurangi risiko, alat kesehatan dipilih, dipelihara dan digunakan sesuai
dengan ketentuan.
Program manajemen peralatan kesehatan ditujukan untuk:
a. Memasukan bahwa semua alat kesehatan tersedia dan dilakukan kegiatan
pemeliharaan dan kalibrasi secara berkala agar semua peralatan Kesehatan
berfungsi dengan baik
b. Memastikan bahwa individu yang melakukan pengelolaan alat kesehatan
memiliki kualifikasi yang sesuai dan kompeten
c. Memastikan operator yang mengoperasikan peralatan kesehatan tertentu telah
terlatih sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan.
Penggunaan Aplikasi Sarana, Prasarana, dan Alat Kesehatan (ASPAK) Oleh
Puskesmas dilakukan untuk memastikan pemenuhan terhadap standar sarana,
prasarana, dan alar kesehatan.
Data sarana, prasarana, dan alat kesehatan di puskesmas harus diinput dalam ASPAK
dan divalidasi untuk menjamin kebenarannya
Agar tidak terjadi keterlambatan atau gangguan dalam pelayanan, alat kesehatan harus
tersedia, berfungsi dengan baik, dan siap digunakan Saat diperlukan. Program yang
dimaksud meliputi kegiatan pemeriksaan dan kalibrasi secara berkala, sesuai dengan
panduan produk tiap alat kesehatan. Pemeriksaan alat kesehatan yang dilakukan
petugas meliputi : kondisi alat, ada tidaknya kerusakan, kebersihan, status kalibrasi,
dan fungsi alat.
6. Manajemen Sistem utilitas meliputi sistem listrik, sistem air, sistem gas medis dan
sistem pendukung Iainnya seperti generator (Genset), serta perpipaan air. Sistem
utilitas dipelihara untuk meminimalkan risiko kegagalan pengoperasian, dan harus
dipastikan tersedia 7 (tujuh) hari 24 jam
7. Pendidikan (edukasi) petugas tentang Manajemen MFK
Untuk menyediakan lingkungan yang aman bagi pengguna layanan, pengunjung,
petugas dan masyarakat dilakukan identifikasi dan pembuatan peta terhadap area
berisiko yang meliputi poin a sampai dengan f.
B. PENCATATAN DAN DOKUMENTASI PROGRAM MANAJEMEN FASILITAS
DAN KESELAMATAN

Rencana tersebut dikaji, diperbaharui dan didokumentasikan yang merefleksikan


keadaan-keadaan terkini dalam lingkungan Puskesmas. Untuk menjalankan program MFK
maka diperlukan tim dan atau penanggung jawab yang ditunjuk Oleh Kepala Puskesmas.
Program MFK perlu dievaluasi minimal per tri wulan untuk memastikan bahwa
Puskesmas telah melakukan upaya penyediaan lingkungan yang aman bagi pengguna
layanan, pengunjung, petugas, dan masyarakat sesuai dengan rencana.

KEPALA PUSKESMAS MRANTI PURWOREJO

dr. Aswita Damayanti, M.Sc


Pembina
NIP. 19810502 201001 2 020

Anda mungkin juga menyukai