Anda di halaman 1dari 33

Oktober 2022

Para Mitra terkasih,

Merupakan kehormatan bagi kita menghampiri tahta Allah di


dalam doa. Firman-Nya: Hatiku mengikuti firman-Mu: ”Carilah wajah-
Ku”; maka wajah-Mu kucari, ya TUHAN.” (Mazmur 27:8); “Carilah
TUHAN dan kekuatan-Nya, carilah wajah-Nya selalu!” (1 Tawarikh
16:11).
Tiada cara yang lebih baik untuk mengisi hari-hari kita selain
dengan menerima undangan Tuhan kita ini. Dia mengundang kita
untuk menjalin hubungan yang lebih dalam dengan-Nya. Tangan-Nya
terbuka lebar untuk kita.
Tidak peduli kebutuhan, beban atau dosa yang kita bawa, Yesus
ingin kita mendekat dan mengalami kasih, pengampunan dan
kemurahan-Nya. Apapun yang terjadi, bawalah semua kepada Yesus.
Kita tidak harus memperbaikinya sendiri.
Kita mempercayai Tuhan untuk melakukan hal-hal besar di dalam
dan melalui kita, tetapi kita ingin memastikan hati kita terfokus pada
Yesus terlebih dahulu. Komitmen utama dan paling penting dari
komitmen strategis kita adalah untuk “Mengasihi Yesus dan mengasihi
sesama.”
Dan, marilah kita terus bersama dalam gerakan rohani ini dalam
doa setiap hari, bergantung total kepada-Nya, serta berdoa bagi
semua suku bangsa, agar setiap orang mendapatkan kesempatan untuk
mendengar Injil.
Redaksi

Penanggung Jawab: William Wairata


Koord. Doa: Elisa Aprilia

Tim Penyusun:
Boy Borang, Tegoeh H. Santoso, Tri Yulianto, Esther
Yuliani, Chandra Leonando Silitonga, Terry Oktovianus.

Kontributor:
Boy Borang; Yulius Wahyudi; Chandra Leonando Silitonga;
Lamroida Silalahi; Rini Djatikoesoemo; Tegoeh H. Santoso;
Wahju Djatikoesoemo; Jerry Tamburian;
Yapada Haekase; Yunus Siang; Zandy Keliduan

Alamat Redaksi:
Jl. Penataran 10, Menteng; Jakarta 10320
Email: lpmi@terangindo.org

Rekening:
Bank Mandiri LPMI 006-0093757486
HIBURAN DAN Selasa, 1 November 2022

PENGHIBURAN

Penulis : Boy Borang


Firman Tuhan : 2 Korintus 1:3-11

“Terpujilah Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, Bapa yang penuh belas
kasihan dan Allah sumber segala penghiburan.” (2 Kor. 1:3)

Istilah hiburan dan penghiburan kelihatannya sama, namun dalam


penggunaannya; kata hiburan lebih merujuk pada dunia entertainment,
sedangkan penghiburan (comfort) merujuk pada kehidupan rohani. Kata
comfort - Yun.paraklesis, berarti sebuah nasihat (exhortation), suatu
penguatan atau dorongan, saat seseorang menjadi lemah atau tawar hati.
Hiburan mungkin menyentuh kebutuhan psikologis tetapi tidak menjawab
kebutuhan rohani. Billy Graham pernah berkata: “Seni dapat menghibur hati
tetapi tidak dapat menyucikan hati.” Hal itu terbukti ketika suatu saat
seorang pelawak besar menemui Billy Graham dan bertanya, di mana rahasia
hidup yang berbahagia, Billy menjawab, silahkan datang ke Concert lawak
malam ini, maka engkau dapat terhibur di sana. Spontan ia menjawab,
“Sayalah yang nanti melawak dan menghibur banyak orang dalam concert itu,
tetapi saya sendiri tidak terhibur.”
Alkitab bicara konsep penghiburan yang berbeda. Pada saat Paulus
bicara soal penghiburan, ia sedang mengalami penderitaan berat dalam
pelayanan, yang secara manusia dapat membuatnya tawar hati. Mana mungkin
dalam penderitaan ia merasa terhibur? Namun ia berkata bahwa ia tidak tawar
hati (2 Kor.4:16), walaupun secara jasmaniah makin merosot, namun secara
batiniah semakin diperbaharui. Alkitab tidak menulis, bahwa Paulus mencari
hiburan, kecuali mendapatkan penghiburan sorgawi di dalam Kristus, sehingga
ia bisa menghibur orang lain dalam penderitaan (2 Kor. 1:3). Paulus tidak
meminta supaya terlepas dari penderitaan, tetapi ia meminta kuasa Roh
Kudus memberinya kemampuan untuk menanggungnya (cf. 1 Kor. 10:13).
Konsep mana yang ada dalam pikiran kita? Mungkin kita berkata, kita
tetap perlu hiburan, apakah itu berekreasi, refreshing, bertamasya, nonton
film atau concert, dan sebagainya. Tentu ini semua tidak salah. Tetapi yang
jelas, sumber penghiburan kita yang sejati adalah Tuhan kita Yesus Kristus. Ia
bukan saja menyertai kita tetapi Ia diam di dalam hati kita, sehingga kita
memiliki kekuatan sejati oleh Roh Kudus. Seperti lirik sebuah lagu, “Roh Suci
Penghibur yang yang benar. Pemimpin sejati yang tinggal di hati. Roh Suci
Penghibur yang benar.” Benarkah Dia satu-satunya sumber penghiburan kita?

Insiprasi: Ketika sumber penghiburan adalah Tuhan Yesus Kristus, maka tidak
ada lagi air mata yang tak dapat dihapuskan.

POKOK DOA:
Mengucap syukur untuk setiap pertolongan Tuhan dalam setiap kehidupan staf LPMI,
Mitra Pelayanan, Murid dan Volunteer. Pelayanan yang telah dilakukan pada bulan
Oktober yang lalu.
MENDIAMKAN & Rabu, 2 November 2022

MENGATAKAN
Penulis : Boy Borang
Firman Tuhan : 2 Korintus 2:5-11

“..sehingga kamu sebaliknya harus mengampuni dan menghibur dia, supaya ia jangan
binasa, oleh kesedihan yang terlampau berat.” (2 Kor. 2:7)

“Saya mengampuni dia tapi saya tidak perlu mengatakannya. Diamkan saja,
nanti juga akan baik sendiri.” Sikap ini cukup banyak terjadi dalam kehidupan
masyarakat, bahkan di kalangan orang Kristen sekalipun. Apakah memang
berbeda, antara diam dan bicara dalam hal mengampuni orang yang bersalah pada
kita? Kata Yunani - aphesis, berarti melepaskan (release) atau mengampuni
(remission). Proses mengampuni ini perlu ditunjukkan juga dengan kata-kata,
seperti Yesus terhadap penjahat yang disalibkan bersama Dia. Mendengar
perkataan itu, tentu saja membuat hati si penjahat itu terhibur (Lukas 23:42-43).
Orang yang bersalah sebesar apapun, tatkala dia dimaafkan atau mendengar kata
pengampunan, bukan main sukacitanya bukan? Seperti beberapa jemaat di
Korintus yang terjebak dalam dosa percabulan. Itu memang sangat menganggu dan
bisa merusak kehidupan jemaat. Pengaruh konteks sosial budaya Korintus memang
sangat besar, mulai dari pandangan berpikir, sampai pada kehidupan moral
akibatnya banyaknya kuil berhala.
Tentang pergumulan Paulus atas jemaat Korintus, Merrill Tenney
mengatakan, “Gereja di Korintus merupakan suatu masalah yang merepotkan
dirinya karena ketidakstabilannya. Karena sebagian besar dari anggotanya adalah
bukan Yahudi yang belum pernah dididik dalam Kitab Suci Perjanjian Lama, dan
yang latar belakang religius serta moralnya sangat bertolak belakang dengan
norma-norma kristiani, banyak hal yang harus diajarkan kepada mereka sebelum
mereka mencapai kedewasaan rohani (1 Kor. 3:1-3).” Jadi benar-benar tidaklah
mudah menggembalakan jemaat seperti ini. Namun Paulus harus menegaskan
bahwa pengampunan dan pemulihan rohani sangatlah penting untuk dilakukan.
Seperti yang ia minta pada Filemon, agar Filemon mengampuni dan menerima
kembali Onesimus. Memang ia bersalah, namun ia sudah bertobat dan berubah
(Filemon 1:8-23).Saat kita mengampuni seseorang, tidak cukup memaafkan dalam
hati, tetapi juga mengatakannya dengan tulus (tanpa syarat). Jika Tuhan sendiri
mengampuninya, mengapa kita tidak?
Inspirasi: Pengampunan kasih yang tulus dan tuntas, akan menuntun setiap orang
untuk bertumbuh dan berbuah di dalam kasih pula.

POKOK DOA:
Rest in peace: Dr. Steve Douglass (Presiden Emeritus CCC/Cru)

Dengan berat hati kami memberitahu bahwa Dr. Steve Douglass telah meninggal dunia
pada 30 Oktober 2022. Steve telah berjuang melawan kanker dan ini menjadi
kehilangan yang luar biasa bagi keluarga besar CCC/Cru. Seorang misionaris yang hebat
telah pulang. Mohon doanya untuk Judy dan keluarga.
OPTIMISME & PENGHARAPAN Kamis, 3 Oktober 2022

Penulis : Boy Borang


Firman Tuhan : 2 Korintus 4:16-18

“Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal
yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar daripada penderitaan kami.” (2 Kor.
4:17)

Istilah optimis, yang merupakan istilah umum, juga merujuk pada sikap
berharap yang kuat tentang sesuatu, yang mungkin masih ada spekulasinya.
Sedangkan makna pengharapan - Yun. Elpis, masa depan yang tak terlihat, suatu
antisipasi yang membahagiakan akan sesuatu yang indah (the happy anticipation
of good). Pengharapan itu adalah suatu tujuan yang nyata (obyektif). Seperti kata
W.E. Vine, “In Eph 1:18; 2:12 and 4:4, the hope is objective.” Maka oleh karena
pengharapan yang mulia dan pasti itu, seseorang akan melakukan segala sesuatu
yang terbaik selagi ada kesempatan. Seperti yang digambarkan John Piper dalam
bukunya, Let the Nations be Glad, tentang John Eliot seorang Puritan, yang
berjuang melayani dalam pengharapan, “Ketika John Eliot berusia di atas 40
tahun, ia mempelajari bahasa Agonquin, tatabahasanya, sintaksisnya, dan
akhirnya menerjemahkan seluruh Alkitab dan juga buku-buku yang ia hargai
seperti Call to the Uncorverted, yang ditulis oleh Richard Baxter. Ketika Eliot
berumur 84 tahun, sudah ada banyak gereja Indian, beberapa sudah mempunyai
pendeta berkebangsaan Indian.” Itu kisah yang mengagumkan mengenai seseorang
yang pernah berkata, “Doa dan penderitaan melalui iman dalam Kristus Yesus
akan dapat melakukan apapun juga.” Seperti Paulus, dengan penuh keyakinan
iman, menyatakan bahwa penderitaan yang ada sekarang itu tidak ada bandingnya
dengan kemuliaan yang akan datang.
R.C. Sproul menulis, “Pemuliaan, dengan demikian adalah suatu
pengharapan yang besar bagi orang percaya untuk masa yang akan datang. Allah
akan membuat segala sesuatu benar dan tetap akan demikian sepanjang
kekekalan. Tetapi pemuliaan merupakan penghiburan untuk masa sekarang juga.
Di dalam dunia yang telah jatuh ke dalam dosa ini, di mana kita mengalami dosa
di dalamnya, maka ada penghiburan pada saat kita mengetahui bahwa Allah
bekerja bahkan pada saat ini, untuk menyucikan orang-orang kudus-Nya, untuk
persiapan kemuliaan mereka di masa yang akan datang.” Bagaimana kita melihat
pengharapan akan kemuliaan kekal itu? Apakah itu membuat kita bertambah
semangat lagi dalam melayani? Apakah kita perlu memberitahukan hal ini
(pengharapan) itu kepada orang yang sedang tawar hati dan kecewa?
Inspirasi: Pengharapan yang mulia itu telah membuat banyak orang saleh
berani melangkah, dan Tuhan tidak membiarkan mereka kecewa dan tawar hati.

POKOK DOA:
Magelang.
Mengucap syukur:
1. Pembinaan pengikut Isa tgl. 9 September yang diikuti 26 org di Magelang.
2. Keterbukaan pelayanan di Universitas Tidar dan Politeknik Pembangunan Pertanian
Magelang.

Doakan: Jiwa-jiwa baru dalam pembinaan dapat terus bertumbuh secara rohani,
bermultiplikasi dan setia mengikut Kristus.
KESABARAN & KETABAHAN Jumat, 4 November 2022

Penulis : Boy Borang


Firman Tuhan : 2 Korintus 5:1-10
“Tetapi hati kami tabah dan terlebih suka kami beralih dari tubuh ini untuk menetap
pada Tuhan.” (2 Kor. 5:8).

Kesabaran dan ketabahan sepintas dianggap memiliki pengertian yang


sama, namun pada dasarnya punya makna yang berbeda. Kesabaran merupakan
kemampuan untuk menerima sesuatu yang tertunda, masalah, atau penderitaan
tanpa merasa terganggu atau menjadi cemas. Sedangkan ketabahan (Yun -
epimone) merujuk pada kepercayaan yang tetap teguh meskipun mengalami
keadaan yang mengecewakan atau berada dalam kesukaran.” (“Patience is the
ability or tolerate delay, problems, or sufferings, without becoming annoyed or
anxious. Meanwhile perseverance refers to continued steady belief or efforts in
spite of discouaragement or difficulty.” (Pediaa.com)
Ketika Saulus belum bertobat, masih seorang yang ganas, penganiaya berat,
seperti pengakuannya sendiri (1 Tim. 1:13), pasti tak mungkin ia bicara soal
kesabaran apalagi ketabahan. Nanti ketika ia menjadi seorang pelayan Kristus,
benar-benar ia mengalami perubahan radikal. Seperti tulisannya dalam 2 Korintus
6:4-10, di mana setelah ia menjadi pelayan Allah, ia belajar menahan penderitaan
dengan penuh kesabaran. Ia harus tahan dalam kesesakan dan kesukaran, apakah
itu ketika didera, dipenjarakan, dalam kerusuhan, dalam berjerih payah, dalam
berjaga-jaga dan berpuasa; dalam kemurnian hati, pengetahuan; kesabaran,
kemurahan hati; dalam Roh Kudus dan dalam kasih yang tidak munafik. Selain itu,
ia harus tetap menunjukkan bahwa ia adalah pelayan Allah dalam pemberitaan
kebenaran dan kekuasaan Allah; dengan menggunakan senjata keadilan saat
bertahan maupun menyerang. Saat ia dihormati ataupun dihina, diumpat atau
dipuji, ataupun ketika dianggap penipu. Kemudian ia mengakhiri bagian ini dengan
pernyataan-pernyataan yang agak filosofis; tidak dikenal namun terkenal; nyaris
mati tapi sungguh hidup, dihajar tapi tidak mati; dianggap berdukacita tetapi
selalu bersukacita; miskin tapi memperkaya banyak orang; seperti tak punya apa-
apa tetapi memiliki segala sesuatu. Luar biasa bukan? Bagaimana dengan kita?
Inspirasi: Belajar sabar dan tabah menjalani tantangan dan penderitaan,
hanya ada dalam kamus kehidupan orang yang mengasihi Tuhan.

POKOK DOA:
Purwokerto.
Mengucap syukur untuk:
1. Pemuridan yang terus berjalan, baik untuk mahasiswa maupun orang percaya baru.
2. Latihan PI untuk para mahasiswa STTII Purwokerto.

Doakan:
1. para mahasiswa STTII Purwokerto yang sudah mengikuti Latihan PI dalam
menerapkan materi latihan agar semakin banyak orang dijangkau bagi Kristus.
2. Penjangkauan secara online maupun secara langsung untuk Banyumas dan sekitarnya
sehingga semakin banyak orang yang belum. mengenal Kristus dapat dijangkau
dengan Injil.
3. Para staf dan tim film Yesus beserta keluarga di Purwokerto agar Tuhan senantiasa
memenuhi dengan kasih mula-mula, hikmat, dan perlindungan dalam melakukan
pelayanan, dan Tuhan menyediakan segala yang diperlukan baik untuk pelayanan
maupun keluarga.
4. Para staf senior Purwokerto dalam persiapan Mission Trip (Senior Staff Project) ke
Sumba, baik persiapan secara rohani, dana maupun kesehatan.
BERBAIKAN & BERDAMAI Sabtu, 5 November 2022

Penulis : Boy Borang


Firman Tuhan : 2 Korintus 5:11-21
“Jadi kami ini adalah utusan-utusan Kristus, seakan-akan Allah menasihati kamu
dengan perantaraan kami; dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: berilah
dirimu didamaikan dengan Allah.” (2 Kor. 5:20)

Ketika dua anak berantem, orang dewasa menyuruh mereka berbaikan.


Tetapi sebentar-sebentar berantem lagi dan berbaikan lagi. Di kalangan orang
dewasa, mungkin ada juga seperti itu. Mungkin ketika keduanya menghentikan
pertengkaran, dianggap sudah berbaikan. Di Manila, pernah terjadi ada dua pria
bertengkar di perempatan jalan saat lampu merah, tiba-tiba yang satu
mengeluarkan pistol, sehingga keadaan sekitar cukup menegangkan. Untungnya
yang satu agak mengalah sehingga pria yang tadi, menurunkan pistolnya. Uniknya
setelah itu keduanya ‘ngobrol’ seperti sahabat. Apakah ini berbaikan atau
berdamai?
Kata berdamai, Yun. Katallasso - berarti suatu perubahan dari bermusuhan
ke bersahabat. “To change from enmity to friendship, to reconcile.” (W.E. Vine).
Alkitab tidak mengajar berdamai itu sekedar berbaikan sementara atau gencatan
senjata, tetapi boleh dikata berbaikan untuk seterusnya (permanent
reconciliation). Dalam konteks orang percaya, memang di kalangan jemaat
Korintus sendiri hal itu terlihat, di mana ada perselisihan terjadi di antara mereka
(1 Korintus 3:1-4). Mengapa bisa demikian? Warren Wiersbe berkata,”..dalam
bagian ini Paulus menjelaskan bahwa ada dua macam manusia yang sudah
diselamatkan: yang dewasa dan yang belum dewasa (manusia duniawi). Seorang
Kristen menjadi dewasa kalau ia mengizinkan Roh Allah mengajar dan
membimbing dia untuk hidup dari firman Allah. Orang Kristen yang belum dewasa
hidup dari kedagingan dan kurang memperhatikan hal-hal yang berasal dari Roh
Allah.” Perselisihan dan irihati tidak perlu terjadi apabila mereka dewasa secara
rohani.
Itulah sebabnya, Paulus menegaskan bahwa setiap orang perlu berdamai
atau diperdamaikan dengan Allah. Sebab tanpa perdamaian dengan Allah, tak
seorangpun yang benar-benar berdamai dengan sesamanya. Buktinya, tak sedikit
terjadi banyak permusuhan, mulai dari antar individu, keluarga, gereja, sampai
pada komunitas masyarakat luas, bahkan antar bangsa. Sudahkan kita berdamai
dengan Allah?
Inspirasi: “Tanpa perdamaian antara bangsa-bangsa dengan Allah, mustahil
akan ada perdamaian di antara bangsa-bangsa.” (Henry Kisinger).

POKOK DOA:
Samarinda.
Mengucap syukur untuk:
1. 33 Kantor yang sudah mendengar Share Visi LPMI serta 6 Program Leader
Conference Exbale di Balikpapan: Smd: 20 Kantor; Bpp: 9. Kantor : Tenggarong :
4 Kantor
2. 12 Kantor yang sudah merespon untuk Program Penginjilan Digital Krratif, MYL,
Seminar Doa, Pasutri, TSW.
Doakan:
1. Target 50 Kantor Bpp :25; Samarinda 15; Tenggarong 5; Penajam 5
2. Tim Kerja LCE- Balikpapan dalam persiapan Tgl.17-22 Nop"22.
HAK ISTIMEWA Minggu, 6 November 2022

Penulis : Jerry Tamburian


Firman Tuhan : Efesus 1:5
"Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi
anak-anak-Nya, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya.."

Pada waktu anak kami menerima gaji pertama setelah ia mulai bekerja
sebagai guru, ia berkata kepada kami sebagai orang tua bahwa gaji pertama akan
ia persembahkan semuanya untuk pekerjaan Tuhan. Lalu istri saya bertanya,
bagaimana ia akan memenuhi kebutuhannya kalau ia menyerahkan semua gajinya
utk pekerjaan Tuhan. Lalu ia menjawab, 'kan ada mama dan papa yg akan
memberikannya.' Keyakinan anak kami ini memberikan pelajaran bagi kami
sebagai orang tua, kalau sebagai orang tua saja pasti memperhatikan anak-
anaknya, apalagi Bapa di Sorga.
Melalui firman Tuhan pagi ini, Paulus oleh ilham Roh Kudus menulis hak
istimewa yang Tuhan berikan kepada kita pada waktu kita percaya kepada Yesus,
yaitu menjadi anak-anak-Nya. Frase “dalam kasih Ia telah menentukan kita
menjadi anak-anakNya sesuai kerelaan kehendak-Nya” menunjukkan suatu yang
khusus yang Tuhan sudah rencanakan dan persiapkan bagi kita berdasarkan
kedaulatan-Nya. Dan yang menjadi motivasi utama dan isi hati Tuhan menentukan
kita menjadi anak-anak-Nya adalah karena Ia mengasihi kita, ia tidak
menginginkan kita binasa, Tuhan ingin kita memiliki hidup yang kekal di dalam
Yesus. (baca Yoh 3:16). Dan hal itu kita dapati pada waktu kita percaya kepada
Tuhan Yesus, sebagaimana Yohanes menulis dalam Injil Yohanes 1:12: “Tetapi
semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak
Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya.”
Kita bersyukur dan memuji Allah untuk hak istimewa ini yg Tuhan berikan
bagi kita dengan cuma-cuma oleh karena kita ada di dalam Yesus yang dikasihi-
Nya. (Baca ayat 6). Hal ini mendorong dan menjadi motivasi utama kita utk terus
menjadi saksi Tuhan di lingkup pengaruh kita.

Inspirasi: Kehormatan menjadi anak Tuhan adalah pengalaman terbesar


dalam hidup kita. Karena itu teruslah memberitakan kasih Tuhan agar semakin
banyak orang menjadi anak Tuhan.

POKOK DOA:

Jayapura.
Mengucap Syukur Retreat Mahasiswa Biak & Supiori 28-30 Oktober 2022.

Doakan :
1. Retreat Mahasiswa, tanggal 4-5 November 2022
2. Pelantikan Pengurus POUK Dosen, Staf & Mahasiswa FMIPA UNCEN pada tanggal 12
November 2022.
3. Tim Leader dari Jayapura yang akan mengikuti kegiatan Ek-Bale di Balikpapan
tanggal 17-19 Nopember dan Leader (Staf) Conference tanggal 20-22 Nopember
2022
PENGAMPUNAN Senin, 7 November 2022

YANG SEMPURNA
Penulis : Jerry Tamburian
Firman Tuhan : Efesus 1:7

“Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan
dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya.”

Dalam pertemuan PA dengan para mahasiswa atau professional, setiap kali


membahas tentang pengampunan dosa yang sudah dilakukan Kristus melalui
pengorbana-Nya di kayu salib, saya selalu bertanya, berapa banyak dosa yang Tuhan
sudah ampuni ketika kita percaya kepada Kristus? Kalau di lihat dari segi waktu
perjalanan hidup kita, dulu, sekarang dan akan datang. Dosa mana yang Tuhan sudah
ampuni? Apakah dosa yg dulu saja? Atau dosa dulu dan sekarang? ataukah dosa dulu,
sekarang dan yang akan datang? Dari jawaban mereka beragam. Ada yang mengatakan
dosa yang dulu , ada yang menjawab dosa dulu dan sekarang saja tetapi ada juga yang
menjawab dosa dulu, sekarang dan yang akan datang.
Bagian firman Tuhan, hari ini, rasul Paulus menegaskan bahwa hanya oleh
anugerah Tuhan kita sudah diampuni segala dosa-dosa kita baik dulu, sekarang maupun
yang akan datang dan ini jelas dalam tulisan Paulus pada ayat firman Tuhan kita:
“Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan
dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya.” Hal yang sama juga Paulus menulis di
dalam Kolose 2:13-14, dalam Terjemahan Sederhana Indonesia menulis, “Artinya,
dahulu sebenarnya kita sudah mati secara rohani karena dosa-dosa kita, meskipun
secara jasmani kita masih bernafas. Dulu hati kita belum disunat. Maksudnya, kita
masih diperbudak oleh bermacam-macam keinginan badani yang jahat. Setiap
pelanggaran kita terhadap hukum Allah sudah dicatat dalam buku dosa di hadapan
Allah. Dosa itulah yang memisahkan kita dari-Nya. Namun, sekarang Allah sudah
memakukan buku dosa itu pada kayu salib Yesus. Catatan itu sudah dihapuskan
sehingga tidak ada lagi yang memisahkan kita dari Allah. Kita sudah diampuni dari
segala dosa. Lalu Allah menghidupkan kita kembali bersama Yesus.” Aya-ayat ini jelas
Paulus menulis bahwa setiap pelanggaran kita terhadap Tuhan sudah di catat dalam
buku dosa. Dan dosa itulah yang memisahkan kita dengan Tuhan. Namun pada waktu
kita percaya kepada Tuhan Yesus, buku dosa itu sudah dipakukan di kayu salib.
Catatan-catatan dosa itu sudah di hapus, sehingga tidak lagi memisahkan kita dengan
Allah. “Kita sudah diampuni dari segala dosa.” Lalu Allah menghidupkan kita kembali
bersama Yesus.
Kita bersyukur untuk anugerah pengampunan dosa ini yang Tuhan berikan
kepada kita, melalui Yesus Kristus yang tidak mungkin kita temukan di luar Yesus. Hal
ini mendorong kita utk terus menyaksikan kasih dan pengampunan Allah kepada orang
lain di lingkup pengaruh kita masing-masing. Mulailah sampaikan hal ini kepada
keluarga kita, tempat kita bekerja, sekolah, kampus dan komunitas di mana kita ada.

Inspirasi: Pengampunan manusia yang berdosa memang terbatas namun pengampunan


Allah yang tidak terbatas memampukan kita mengampuni secara tidak terbatas.

POKOK DOA:
Madiun.

1. Mengucap syukur: Digital training di KGBI Sumberbening Caruban, Madiun & GPdI
Kauman Magetan.
2. Doakan seluruh peserta trsbt agar dpt mempraktekkan utk menjangkau prioritas
keluarga2 yg blm percaya & yg undur.
3. Doakan pelayanan para worker utk menjangkau wilayah tarjet pelayanan.
DALAM KELEMAHAN Selasa, 8 November 2022

Penulis : Rini Djatikoesoemo


Firman Tuhan : 2 Korintus 12:1-10

“Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam
kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku
lemah, maka aku kuat.” (2 Korintus 12: 10)

Rasanya ingin dibuangnya titik hitam di mata. Selain berat, pusing, juga
sulit untuk fokus. Jika mulai kabur dan kram di sekitar kepala, ia hanya duduk
menatap daun-daun hijau di depan rumahnya. Lalu ditatapnya cakrawala yang
biru..... ia mulai bererita banyak hal kepada Sang Pencipta. Di situlah ia
menemukan hati-Nya, penghiburan, kekuatan, kebaikan, dan kehebatan-Nya yang
sangat menakjubkan. Lalu ia mulai melukiskan cinta kasih-Nya dengan goresan
warna di kain kanvas, dirangkainya tembang sederhana tentang kesetiaan-Nya,
dan ia tuliskan kebesaran-Nya pada secarik kertas. Sungguh ajaib rancangan-Nya.
Ia benar-benar merasa sangat kecil, lemah, dan tak berdaya, namun sangat
bersyukur atas kekuatan serta kebaikan-Nya.
Dalam perikop di atas kita belajar dari Rasul besar yang sangat rendah hati
dan setia memberitakan kasih-Nya. Rasul Paulus dalam kesulitan, penganiayaan,
dan tekanan yang berat selalu memandang pada Allah. Mari kita pelajari bersama:
Ayat 5, “...tetapi atas diriku sendiri aku tidak akan bermegah, selain atas
kelemahan-kelemahanku.” Ia tidak merasa hebat, tidak sombong, dan konsisten
melihat kebesaran Tuhan.
Ayat 9. “...Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam
kelemahanlah, kuasa-Ku menjadi sempurna.” Rasul Paulus dengan penuh
kerendahan hati tunduk pada otoritas kuasa-Nya.
Ayat 10 (b). “Sebab jika aku lemah, maka aku kuat.” Rasul Paulus yang
dipakai Tuhan sangat hebat itu tidak membanggakan dirinya, ia menyadari
sepenuhnya bahwa semua yag ia kerjakan adalah karya Tuhan. Meskipun
pelayanannya berkembang pesat, tetapi ia tetap rendah hati. Sebaris kata yang
bertentangan kuat, paradoks...”Sebab jika aku lemah, maka aku kuat”
Kita sungguh kagum dan sangat dikuatkan melalui kesaksian Rasul Paulus yang
begitu menggentarkan. Apa yang kita alami saat ini, sangat jauh dibandingkan
pengalaman iman dan keberhasilannya. Namun Firman Tuhan ini sungguh
memberikan penghiburan dan kekuatan. Sebab dalam segala kelemahan kita,
maka kekuatan Tuhan sempurna.
Inspirasi: Dalam kelemahanku, kekuatan Tuhan sempurna.

POKOK DOA:
Surakarta.
Mengucap syukur untuk pelayanan GCM bersama Volunteer dari US di acara baksos
pemeriksaan mata dan pemberian kacamata gratis di Weru, Sukoharjo bekerjasama
dengan Gereja Pengharapan Allah, pada tgl 12 Oktober '22. Bersyukur untuk 250 orang
yang dilayani.

Doakan :
1. Follow Up acara baksos, agar mereka yang belum percaya, dapat di menangkan.
2. Pelatihan PI dan pemuridan di Gereja Pengharapan Allah pada bulan November '22.
3. Follow Up Student Gathering Surakarta yg dilaksanakan pada tgl 8 Oktober '22.
4. Freike (staf baru) dalam proses beradaptasi dengan pelayanan di Surakarta.
TAHAN UJI Rabu, 9 November 2022

Penulis : Rini Djatikoesoemo


Firman Tuhan : 2 Korintus 13:5-10

“Ujilah dirimu sendiri, apakah kamu tetap teguh di dalam iman,...”


(2 Korintus 13: 10)

Saat murid kami mendapat kesempatan melanjutkan studi ke Amerika Serikat,


kami berdoa bersama saling support meski jauh di mata dekat di hati. Imannya teruji,
ketika beradaptasi di lingkungan baru dengan sikon yang sangat berbeda. Awalnya ia
homesick, kesulitan beberapa mata kuliah karena keterbatasan bahasa, dan sedih tiba-
tiba krisis ekonomi menghantam keras secara global. Kami terus berkomunikasi dan
saling mendoakan. Ia bertumbuh dewasa dalam Tuhan, keyakinannya pada Tuhan Yesus
benar-benar berbuah manis. Tahun kedua ia mendapatkan beasiswa dan Tuhan
melimpahkan berkat-Nya dengan berbagai cara (Ia bekerja keras menjadi penjaga
toko, memandikan anjing, nanny, dll). Bahkan Tuhan pertemukan dengan room mate
dari Peru yang pintar bahasa Inngris dan mengajarinya secara gratis (ajaib semua
nilainya A). Ia tahan uji karena bersandar penuh pada Tuhan Yesus. Mari kita belajar
dari nasihat Rasul Paulus agar kita tahan uji dan kokoh iman:
Ayat 5.”Ujilah dirimu sendiri, apakah kamu tetap tegak di dalam iman, ...”
Meyakini bahwa Kristus Yesus ada di dalam hati dan hidup kita, akan menjadi pondasi
iman yang kokoh. Iman yang kuat akan terbukti ketika menghadapi goncangan dan
badai kehidupan yang keras.
Ayat 7.”...agar kamu jangan berbuat jahat...” Apapun yang terjadi kita harus
berbuat baik dan berjalan dalam pimpinan Tuhan.
Ayat 10.”... aku tidak terpaksa bertindak keras menurut kuasa yang
dianugerahkan Tuhan kepadaku untuk membangun dan bukan untuk meruntuhkan”.
Rasul Paulus menjadi teladan dalam iman, ajarannya, dan pelayanannya. Ia
menegaskan bahwa pada saat kita mengkritik harus santun dan membangun (tidak
menghakimi, merendahkan, melukai, bahkan menghancurkan).
Tantangan dan kesulitan hidup yang datang bertubi-tubi bisa membuat iman
rapuh, apalagi jika tidak ada daya dukung atmosfir rohani yang kondusif. Krisis
multidimensi (ekonomi, sosial, politik, keamanan, budaya) juga menjadi tekanan yang
berat. Dalam kehidupan sehari-hari, kadang kita dikagetkan dengan hentakkan yang
mengejutkan (penyakit, bencana, kehilangan pekerjaan, dll.). Semua dinamika
kehidupan harus dihadapi dengan keyakinan dan iman pada Tuhan Yesus Kristus,
melalui persekutuan yang intim, sehingga iman kita akan tahan uji.

Inspirasi: Yakinlah bahwa Tuhan Yesus di hati kita, pasti menopang dan
menolong kita menghadapi goncangan hidup.

POKOK DOA:
Surabaya.

Mengucap syukur untuk:

1. Acara bakso party tanggal 8 Oktober dan campus movement tanggal 29 Oktober
yang dihadiri oleh mahasiswa dari kampus- kampus di Surabaya.
2. Mission Trip Sumba Tim GCM Surabaya agar usaha dana tercukupi, kesiapan hati,
kesehatan yang prima Tuhan karuniakan
TIDAK MEMANDANG MUKA Kamis, 10 November 2022

Penulis : Rini Djatikoesoemo


Firman Tuhan : 1 Petrus 5:1-6

“Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklah kepada orang-orang yang
tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: "Allah
menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati." (I Petrus
5:5)

Seorang Jendral dengan jabatan sangat strategis, bersikap santun dan


bersahabat dengan orang-orang yang secara manusia levelnya jauh di bawahnya. Ia
ramah, baik hati, dan tidak sombong. Ketika kami menyerahkan lukisan hitam putih
klasik hasil terapi mata sebagai jembatan komunikasi, beliau sangat senang bahkan
dipajang di rumah utamanya. Meski tidak bisa bertatap muka secara intensif, tapi
secara rutin kami saling mendoakan. Semua hal di atas bisa terjalin karena beliau dan
isterinya adalah pribadi yang rendah hati.
Pada perikop ini kita belajar lebih dalam tentang kerendahan hati. Meskipun
konteksnya Rasul Petrus menasehati para penatua, namun di ayat 5b-6, ia berbicara
tentang kerendahan hati pada semua orang tanpa pandang bulu.
Ayat 2-3. “...jangan karena mau mencari keuntungan, tetapi dengan
pengabdian diri. Janganlah kamu berbuat seolah-olah kamu mau memerintah atas
mereka yang dipercayakan kepadamu,...” Hendaklah para penatua memimpin dengan
kerendahan hati, merangkul menjadi sahabat bukan memerintah dengan
kekuasaannya. Memimpin jemaat tanpa pamrih, penuh pengabdian, dan tidak mencari
keuntungan.
Ayat 5. “...orang-orang muda, tunduklah kepada orang-orang yang tua. Dan
kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain,....” Orang muda
wajib menghormati dan menghargai orang tua. Ayat 5b sudah berbicara untuk semua
orang, sehingga semua orang harus berlomba-lomba mengejar kerendahan hati dan
saling menghormati (pada orang tua, orang yang lebih muda, dan siapa pun juga),
sebab Allah mengasihani orang yang rendah hati dan menentang orang yang congkak
serta sombong.
Ayat 6. “...rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya
kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.” Kerendahan hati berpusat pada Kristus, Ia
sanggup meninggikan umat-Nya yang bergantung penuh pada kuasa-Nya.
Dalam menjalani kehidupan yang kompleks, kadang kita diperhadapkan dengan
orang yang sangat arogan tapi merasa sudah rendah hati, dan sering melukai tapi
merasa baik hati. Mari kita menundukkan diri di bawah tangan Tuhan yang kuat. Tetap
berjalan pada rel-Nya, tidak memandang muka, hancurkan kesombongan, dan terus
belajar rendah hati bersama Tuhan yang penuh kasih.
Inspirasi: Tuhan mengasihi dan meninggikan orang yang rendah hati.

POKOK DOA:

Hari Pahlawan, agar Tuhan menganugerahkan spirit kejuangan dan keteladanan dari
para pahlawan untuk generasi ini sebagai modal dalam merawat bangsa ini.
Perkokohkan persatuan dan semangat dalam membangun negara ini.
(APA UNTUNGNYA) Jumat, 11 November 2022
RENDAH HATI?
Penulis : Wahju Djatikoesoemo
Firman Tuhan : Filipi 2:1-11

“Dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya
hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari
pada dirinya sendiri.”(Filipi 2:3)

Kerendahan hati cenderung diasumsikan sebagai hal yang remeh, serupa dengan
minder, rendah diri, kurang pe de, dll. Disisi lain hal ini tidak menjanjikan banyak
keuntungan praktis, popularitas, apalagi profit finansial. Rendah hati tidak
menyenangkan untuk didiskusikan, apalagi powerfull untuk dikhotbahkan. Bagian ini
jarang dikaji atau dieksposisi mendalam secara biblikal. Hal ini mungkin disebabkan
oleh banyak faktor. Tabiat manusia berdosa memang cenderung angkuh, merasa hebat,
tinggi hati, membanggakan diri, bahkan tega menginjak sesamanya untuk berdiri
dengan gagah sombong. Dengan sedikit prestasi sudah berbicara menggemparkan
dunia, sedikit tekanan sudah merasa paling menderita.
Filipi pada bagian ini mengajarkan bahwa teladan kerendahan hati yang
sempurna adalah Tuhan Yesus. Ia rela mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil
rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Bahkan Ia rela mati di kayu
salib untuk kita yang berdosa. Maka Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan
kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala
yang ada di langit, di atas bumi dan di bawah bumi.
Tidak ada yang bisa menandingi kuasa Tuhan Yesus, Ia bisa saja meninggikan
diri karena segala kuasa dan otoritas-Nya. Namun Ia tidak pernah mengangkat diri-Nya,
tidak angkuh dan tidak memandang rendah manusia. Dalam kemegahan-Nya Ia justru
merangkul, mencari, dan mengangkat manusia yang berdosa. Prinsip dasar dalam
kerendahan hati Yesus adalah Dia dalam Kemuliaan-Nya memutuskan untuk
merendahkan Diri-Nya untuk berkomunikasi dengan manusia, sehingga manusia dapat
melihat dan mengenal-Nya. Misi utama dalam Kasih-Nya yang tak terukur itu terealisir
di kayu salib yang hina nista. Ketika Yesus Sang Pencipta yang Maha tinggi ini
merendahkan diri, hal itu menjadi patokan dan tolok ukur satu-satunya untuk
kerendahan hati manusia. Cara paling sederhana untuk belajar rendah hati adalah
meneladani Kristus, lalu sesuai ayat 3 “menganggap yang lain lebih utama” sebagai
tindakan aplikatifnya.
Untuk bertumbuh dalam kerendahan hati seperti Kristus, tidak ada jalan lain
kita harus meminta kuasaNya untuk rendah hati, kedua harus kerja keras untuk mau
merendahkan diri. Siapapun kita, bahkan apapun jabatan atau kedudukan kita,
perintah untuk rendah hati itu tidak pernah hilang atau terhapuskan.

Inspirasi: Kerendahan hati adalah kunci utama untuk bisa merangkul, melayani,
dan bekerjasama dengan orang lain.

POKOK DOA:
Malang.
1. Bersyukur untuk semua pelayanan setiap MCC yang berjalan lancar sepanjang
Oktober 2022
2. Doakan kerjasama dg PMK Logos Unitri dlm rangka menjangkau mahasiswa baru
yang akan dimulai minggu kedua bulan ini.
3. Doakan pemuridan dengan pengurus KMKK FPIK UB yang sedang berlangsung.
4. Doakan persiapan 5 orang profesional Malang untuk mengikuti ekbale di
Balikpapan 17-20 Nopember.
HIDUP BARU DALAM KRISTUS Sabtu, 12 November 2022

Penulis : Yunus Siang


Firman Tuhan : 2 Korintus 5:11-21

Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu,
sesungguhnya yang baru sudah datang. 2 Korintus 5:17.

Charles Bradlaugh seorang ateis menantang orang Kristen untuk berdebat


tentang keabsahan Ajaran Kristen. Hugh Price Hughes (seorang Pendeta)
menyetujui tantangan Charles. Dengan Syarat dalam debat tersebut masing-
masing membawa 100 orang, yang telah dipengaruhi ajaran masing-masing
menjadi lebih baik. Hugh berkata kalau tidak bisa membawa 100 orag, bisa 50, 20
orang atau 1 orang saja, yang hidupnya telah diubahkan ateisme, tetapi Charles
tidak bisa memenuhi tantangan sendiri, dan Hugh tetap akan membawa 100
orang, yang hidupnya telah diperbaiki Kristus.
Di dalam Alkitab Perjanjian Baru begitu banyak orang yang sudah diubahkan
oleh Tuhan Yesus, tokoh yang sangat menonjol adalah Saulus dari seorang
pembenci dan pembunuh orang Kristen, akhirnya menjadi Paulus seorang penulis
perjanjian baru dan pemberita Injil yang paling sukses dalam sejarah. Contoh lain
ada wanita samaria, Maria Magdalena, Zakeus, 12 Rasul dan banyak lagi orang-
orang dalam perjanjian baru yang sudah diubahkan oleh Tuhan Yesus. Contoh lain
yang paling nyata adalah saudara dan saya merupakan bukti pribadi-pribadi yang
sudah diubahkan oleh Tuhan Yesus.
Rasul Paulus mengatakan siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru.
Paulus berbicara bukan tentang sesuatu yang akan datang. Menjadi ciptaan baru
bukanlah mengenakan tubuh yang baru, melainkan tetap dengan tubuh kita
sekarang. Hanya saja, jiwa dan karakter menjadi benar-benar baru. Perjumpaan
secara pribadi dengan Tuhan Yesus dimulai dari kesadaran pibadi mengundang
Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat menguasai hidup kita, dan seterusnya
akan dibuktikan dari nilai-nilai hidup seseorang yang mempermuliakan Tuhan
Yesus.
Sebuah pertanyaan yang mungkin ditanyakan kebanyakan orang, mengapa
Yesus dapat menjadikan seseorang menjadi ciptaan baru, Roma 1:4 mengatakan
kalau Yesus adalah Allah yang berkuasa, 1 Yohanis 5:20 Yesus adalah Allah yang
benar dan hidup yang Kekal. Jadi ketika kita mengundang Yesus masuk kedalam
hidup itu berarti kita mengundang pribadi yang berkuasa, mengubah hidup kita
menjadi benar seturut dengan kehendak-Nya.

Inspirasi: Hidup kita akan berdampak bagi sesama ketika kita terus menerus
bergaul akrab dengan sumber Ciptaan Baru yaikni Tuhan Yesus tiap-tiap hari.

POKOK DOA:

Pelayanan Doa dan Wanita.


Doakan:
1. Kerjasama dengan gereja-gereja, sekolah-sekolah dalam penjangkauan anak
dengan materi Perjanjian Pendoa Untuj Anak.
2. Kerjasama dengan gereja dalam menjangkau kaum perempuan dengan materi The
Significant Woman dan Transformational Prayer.
KEINGINAN AHAB Minggu, 13 November 2022

Penulis : Lamroida Silalahi


Firman Tuhan : 1 Raja-Raja 21:1-14

“Jangan mengingini rumah sesamamu; jangan mengingini isterinya, atau hambanya


laki-laki, atau hambanya perempuan, atau lembunya atau keledainya, atau apa pun
yang dipunyai sesamamu." (Keluaran 20:17)

Nabot memiliki kebun anggur yang letaknya dekat dengan istana raja Ahab.
Dengan alasan itu, Ahab meminta agar Nabot memberikan atau menjual kebun itu
kepadanya. Namun Nabot menolak dengan mengatakan bahwa ia tidak akan
memberikan milik pusaka yang berasal dari nenek moyang kepada Ahab. Nabot
memiliki dasar yang kuat untuk tidak menjual kebun miliknya meskipun raja Ahab
menawarkan untuk memberikan ganti ataupun pembayaran yang sesuai.
Dalam Bilangan 34:29 dikatakan bahwa pembagian milik pusaka dilakukan
atas perintah Tuhan. Tuhan menetapkan bagian milik pusaka bangsa-bangsa
(Ulangan 32:8). Masing-masing orang Israel haruslah memegang milik pusaka suku
nenek moyangnya (Bilangan 36:7). Bahkan seorang rajapun tidak boleh mengambil
pusaka rakyat ( Yehezkiel 46:18).
Bagi Ahab, memiliki kebun yang berada dekat dengan istananya hanyalah
suatu pemenuhan kesenangan semata tapi bagi Nabot mempertahankan kebun
miliknya adalah wujud ketaatannya kepada perintah Tuhan. Ahab merasa sangat
kesal karena tidak mendapatkan apa yang diinginkan hatinya. Sebagai seorang
raja, saat mendengar tentang "milik pusaka" sangat mungkin bahwa Ahab
mengetahui peraturan tentang hal tsb. Tapi keinginan dan kekuasaan ditambah
dengan hasutan dan bantuan dari istrinya Izebel, Ahab mendapatkan apa yang ia
inginkan. Saat mencurahkan kekesalan hatinya kepada Izebel, Ahab mengatakan
bahwa Nabot tidak mau memberikan kebun miliknya kepadanya. Ahab sama sekali
tidak menyinggung tentang alasan Nabot. Dalam hukum Taurat dikatakan agar kita
tidak mengingini milik sesama kita (Keluaran 20:17).
Jika tidak belajar untuk mencukupkan diri dengan apa yang ada dan
bersyukur atas apa yang dimiliki maka saat hati telah dikuasai oleh keinginan
untuk memiliki sesuatu, seseorang dapat kehilangan pertimbangan akal sehat dan
hati nurani. Tuhan tahu apa yang kita perlukan meskipun kita dapat
menyampaikan segala keinginan kepada-Nya tapi kita dapat bersandar dan
percaya pada hikmat bijaksana-Nya untuk memberikan apa yang kita perlukan.
Karena itu percayalah bahwa apa yang Ia berikan adalah apa yang kita perlukan.

POKOK DOA:
Kupang.
Mengucap syukur
1. Baptisan orang marapu / animis di sumba 73 orang tgl 21 Oktober di Pos PI Kadoki
jemaat Gereja Kristen Sumba Gaura hasil misiontrip bulan mei melalui Pemutaran
FY. PI door to door tim pak Yustus.
2. Baptisan orang animis di GKS Baliloko Oktober sebanyak 25 orang hasil misiontrip
bulan Juli melalui FY dan PI door to door.
3. Diberi ruangan untuk Pos PI di kampus UNDANA oleh pihak kampus.
Doakan:
1. Follow up pertobat baru di Sumba rencana buka pos PI di Pakata GKS Baliloko
untuk 25 orang petobat baru.
2. Para mitra dan staf yg melayani dikupang.
3. Pengurusan sertifikat kantor LPMI Kupang agar cepat selesai.
TERLUPAKAN? Senin, 14 November 2022

Penulis : Lamroida Silalahi


Firman Tuhan : Galatia 6:9

“Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita
akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah.” (Galatia 6:9)

Melakukan suatu hal yang sangat berarti dan penting tetapi untuk beberapa
waktu lamanya apa yang telah dilakukan seperti terlupakan? Hal ini sempat
dialami oleh Yusuf.
Kebencian dan rasa iri dari saudara-saudaranya mendorong mereka untuk
menyingkirkan Yusuf dengan menjualnya kepada orang Ismael dan kemudian Yusuf
dibawa ke Mesir dan menjadi salah seorang budak di rumah Potifar, seorang
pegawai istana Firaun, kepala pengawal raja.
Setelah menghadapi fitnah dari istri Potifar, Yusuf dimasukkan ke dalam
penjara akan tetapi dimanapun Yusuf berada, Tuhan senantiasa menyertai dan
melimpahkan kasih setia-Nya kepada Yusuf.
Saat berada dalam penjara, Yusuf bertemu dengan kepala juru minuman
dan kepala juru roti. Dengan pertolongan Tuhan, Yusufpun mengartikan mimpi
mereka dan terjadilah tepat seperti yang Yusuf sampaikan. Yusuf berpesan agar
juru minuman tsb tidak melupakannya saat keadaannya membaik, Yusuf meminta
tolong untuk mengeluarkannya dari penjara itu. Tetapi Yusuf tidaklah diingat oleh
kepala juru minuman itu, melainkan dilupakannya. Setelah sekian lama sempat
terlupakan, dengan pertolongan Tuhan, Yusuf mengartikan mimpi Firaun dan
akhirnya diberi kepercayaan dan kekuasaan sebagai orang kedua setelah Firaun.
Hal baik yang kita lakukan karena mengasihi dan rasa peduli, entah saat ini
atau di masa yang akan datang pasti akan mendapat upahnya, meski untuk sesaat
seolah terlupakan. Seperti firman Tuhan katakan bahwa apa yang kita tabur akan
kita tuai. Karenanya janganlah jemu-jemu berbuat baik. Dengan menabur
kebaikan maka kita akan menuai kebaikan, menabur kasih maka kita akan menuai
kasih juga.

POKOK DOA:
Semarang.
Doakan:
1. Pemuridan di Fakultas Teknik Undip dapat berjalan dengan baik untuk
pertumbuhan rohani mahasiswa baru dan mempersiapkan mereka menjadi
multiplikator rohani.
2. Pemberitaan Kabar Baik dan pemuridan terus dilakukan oleh staf dan mahasiswa
yang sudah dimuridkan terus dapat berjalan dengan penuh semangat dan antusias.
3. Persekutuan Doa SLM dan Sharing Time PI menjadi wadah bagi mahasiswa untuk
memiliki komunitas rohani yang saling membangun iman mereka juga
mempraktekkan apa yang sudah diterima dalam pemuridan.
4. Campus Expansion di Universitas Negeri Semarang, Universitas Ngudi Waluyo dan
Universitas PGRI Semarang melalui Doa Keliling dan Sharing Visi untuk membangun
gerakan rohani di kampus tersebut.
MENJADI PEMIMPIN MAUPUN Selasa, 15 November 2022
PENGIKUT YANG BAIK
Penulis : Yapada Haekase
Firman Tuhan : Mazmur 101:6-7

“Mataku tertuju kepada orang-orang yang setiawan di negeri, supaya mereka diam
bersama-sama dengan aku. Orang yang hidup dengan cara yang tak bercela, akan
melayani aku. Orang yang melakukan tipu daya tidak akan diam di dalam rumahku,
orang yang berbicara dusta tidak akan tegak di depan mataku.” (Mazmur 101:6-7)

Sudah barang tentu, setiap orang menginginkan agar orang-orang


disekelilingnya/yang menjadi timnya/yang bekerja dengannya adalah pribadi-
pribadi yang setia, taat, penurut dan selalu bersikap baik. Namun seringkali juga
kita temukan bahwa hal demikian tidak selalu berbanding lurus dengan sikap
pemimpin di dalam tim.
Jikalau pemimpin berhasil membangun situasi yang "homely" bagi pengikut-
pengikutnya maka mereka akan nyaman bekerja dengannya dan pada umumnya
mereka akan selalu bersikap baik. Namun jika pemimpin itu bersikap yang
sebaliknya, maka sudah tentu pengikut-pengikutnya juga tidak akan nyaman dan
mereka akan berusaha untuk mencari kenyamanan dengan cara mereka sendiri
(ketidak jujuran, bekerja sesuai besaran gaji walaupun ia bisa berbuat yg lebih
dari pada itu, tidak tulus, dan lain sebagainya).
Sejalan dengan perihal perbuatan baik yang harus dilakukan oleh seorang
pemimpin untuk menghasilkan pengikut-pengikut yang setia, baik dan tulus, maka
pemimpin tersebut harus terlebih dahulu menghidupi dan melakukan hal dimaksud
bagi para pengikutnya. Sebab jika seorang pemimpin itu selalu bersikap benar,
maka sudah tentu orang-orang yang tidak lurus hatinya (suka menipu), jahat, suka
berlaku tidak benar, tidak akan nyaman dan tidak sanggup bertahan di dalam
tim/tempat kerja orang yang baik.
Dengan demikian untuk mendapatkan orang yang setia, taat, selalu
bersikap baik dan benar, dimulai dari diri kita sendiri sebagai pemimpin yang telah
menghidupi nilai-nilai kebenaran dimaksud. Namun suatu hal perlu di mengerti
bahwa walaupun seorang pemimpin telah melakukan segala kebaikan yang
merupakan bagiannya, tetapi jika pengikut/yang dipimpinnya memiliki perasaan
yang tumpul, sikap hati yang tidah benar, egois dan suka mementingkan diri
sendiri, emosional, dan lain-lain, maka yang akan terjadi adalah ketidak taatan,
kemarahan, kemalasan dan lain sebagainya.
Kiranya Tuhan menolong kita, agar kita hadir sebagai pemimpin yang baik
dan juga sebagai pengikut yang baik (jika kita hadir sebagai yang dipimpin)
sehingga dengan demikian, kita hadir sebagai pemecah persoalan bukan sebagai
penyebab persoalan. Kehadiran kita membawa kedamaian, ketenangan dan
perubahan yang positif bagi orang lain dan bukan sebaliknya. Dengan demikian
kita telah menjadi saluran berkat.

POKOK DOA:
Perwakilan Salatiga.
Mengucap syukur untuk pertemuan/fellowship dua minggu sekali dengan para murid
secara onsite untuk koordinasi dan membangun gerakan di kampus.
Doakan:
1. CMD terus bermultiplikasi secara kreatif.
2. Rekruting minimal 5 mahasiswa untuk dikirim ke CMD Summit.
3. Rencana latihan PI dan Pemuridan untuk mahasiswa dan pemuda GBI gunungsari
Salatiga.
JADILAH PRIBADI YANG Rabu,16 November 2022

DIRINDUKAN
Penulis : Yapada Haekase
Firman Tuhan : Amsal 22:10-11

“Usirlah si pencemooh, maka lenyaplah pertengkaran, dan akan berhentilah


perbantahan dan cemooh. Orang yang mencintai kesucian hati dan yang manis
bicaranya menjadi sahabat raja.” (Amsal 22:10-11)

Amsal Salomo merupakan kitab yang ditulis dengan satra hikmat dan sastra
yang khusus ini mengandung berbagai makna dan manfaat sebagai didikan bagi
setiap orang percaya dalam menata hidup, agar selalu berkenan bagi Allah.
Dari ayat yang ke-10 kita melihat sosok pencemooh yang merupakan pribadi
yang tidak dirindukan dan sangat tidak diharapkan kehadirannya, karena selalu
menciptakan pertengkaran, keributan, atau yang lasim disebut sebagai penyebab
persoalan.
Sebagai orang percaya, tentunya kita tahu apa yang seharusnya kita
lakukan yakni kebenaran, dan arti kehadiran kita sebagai pemecah persoalan,
pembawa damai, dan sukacita.
Siapa kita bagi orang lain, itu ditentukan oleh sikap/perilaku/tindakan kita.
Untuk itu menjadi penting bagi kita untuk menjaga sikap/perilaku/tindakan kita,
agar kebenaran dan kebaikanlah yang akan nampak dan terwujud melalui hidup
kita. Jika kehadiran kita benar adanya sebagai pembawa damai, sukacita, dan
kebaikan-kebaikan lainnya, tentunya kita akan menjadi pribadi yang selalu
dinantikan atau dirindukan. Berbeda dengan si pemarah dan sipencemooh yang
berlaku baik di depan tetapi berlaku busuk di belakang. “Gak ada loe gak rame”
dalam konteks yang positif merupakan suatu ungkapan yang lasim terdengar oleh
karena orang lain merasakan dampak positif (terberkati) dari kita, dan tentunya
mereka sangat merindukan kehadiran kita.
Untuk menjadi seorang pribadi yang dirindukan, seseorang harus berlaku
baik, selalu mendahulukan pikiran yang positif (positive thingking),
mengedepankan asas klarifikasi, tidak mementingkan diri sendiri, dan tidak
emosional. Dengan demikian, setiap orang harus berefleksi atau mengevaluasi diri,
untuk memastikan bahwa ia bukanlah seorang pencemooh, bukanlah pribadi yang
suka bertengkar, suka berbantah-bantahan, melainkan ia adalah seorang yang
tulus hatinya, memiliki motivasi yang baik dan benar untuk hormat serta
kemuliaan nama Tuhan.
Inspirasi: Kiranya Tuhan menolong kita agar selalu menjadi pribadi yang
dirindukan, diharapkan, dan hadir sebagai pemecah persoalan. Dengan demikian
nama Tuhan dimuliakan. Haleluya, Amin.

POKOK DOA:
Manado.

Bersyukur untuk Pemuridan yang berlangsung di SMA NEGERI Guru Lombok Kalawat
bagi guru-guru dan juga di pelayanan siswa. Berdoa untuk kepala sekolah Ibu DR.
Florensia Suawa- Rembet yang menjadi Contact Person di sekolah tersebut.
1. Berdoa untuk pelayanan di Pasca Sarjana UNSRAT untuk melibatkan para mahasiswa
pasca sarjana menjadi Leaders yang bermultiplikasi.
2. Staf yang melayani di SLM MANADO : Yusuf & Dei, Henrys Datulalong ,Rones Visto,
Jessy Maindoka supaya terus semangat dan kreatif mengembangkan pelayanan di
kampus-kampus Manado.
FOKUS KEPADA TUHAN Kamis,17 November 2022

Penulis : Yapada Haekase


Firman Tuhan : Ibrani 3:12

Waspadalah, hai saudara-saudara, supaya di antara kamu jangan terdapat seorang


yang hatinya jahat dan yang tidak percaya oleh karena ia murtad dari Allah yang
hidup. (Ibrani 3:12)

Pergumulan dan/atau fluktuasi hidup seringkali membuat seseorang


menjadi bingung dan berupaya untuk mencari ketenangan dengan caranya sendiri.
Ketenangan yang diperoleh dengan cara yang benar akan menghasilkan damai
sejahtera, namun ketenangan yang diperoleh dengan cara yg tidka benar,
setidaknya akan menyisakkan rasa bersalah di dalam hati. Ketenangan yg
diperoleh dgn cara yg tidak benar ini dihalalkan dengan pandangan diawalnya
bahwa sesekali tidak apa-apa (itulah kompromi). Kompromi-kompromi semacam
inilah yang kemudian akan melahirkan kompromi-kompromi liannya dan pada
akhirnya itu menjadi suatu kebiasaan.
Suatu kebiasaan yang terusmenerus dilakukan pada akhirnya akan mengakar
dan menjadi katakter kita. Sayangnya karakter yang dibentuk dengan cara
demikian pada akhirnya akan menjadikan diri kita jahat dan selalu memilih untuk
berpaling dari kebenaran (Allah). Sikap/perilaku yang tidak benar inilah
(kejahatan/dosa) yang menjadikan kita seteru Allah karena Allah tidak berkenan
akan dosa. Namun kita bersyukur, Allah yg kita kenal di dalam Kristus Yesus Tuhan
adalah Allah yang Maha Kasih, dan Ia memandang kita berharga, sehingga Ia mau
dan rela untuk mengorbankan diri-Nya demi keselamatan kita. Untuk
mendapatkan keselamatan itu cukup dengan percaya dan menerima Yesus sebagai
Tuhan dan Juruselamat serta hidup benar seturut dengan Firman-Nya.
Saudaraku, tidak ada kata terlambat untuk berubah. Selama nafas
kehidupan yang adalah milik Allah itu masih dipercayakan/diberikan-Nya bagi kita,
itu merupkaan kesempatan untuk kita dapat berubah dan berbalik kepada Allah,
sehingga dengan demikian kita tidak menjadi murtad dan binasa. Oleh karena itu,
upayakanlah agar selalu terfokus pada Tuhan, selalu mengingat-ingat dan
merenungkan firman Tuhan itu siang dan malam "dalam segala aktifitas" [Maz 1:1-
3], Mengandalkan Tuhan, menaruh harap pada Tuhan [Yer 17:7-8], agar setiap
keputusan dan pilihan kita adalah benar dan sesuai dengan apa yang Tuhan
kehendaki.
Inspirasi: Dengan terfokus kepada Tuhan (kebenaran), hati dan pikiran kita
akan selalu memberi sinyal kewaspadaan terhadap kejahatan, sehingga
kebenaranlah yang akan kita lakukan. Dengan demikian hidup kita berkenan
kepada-Nya dan nama Tuhan dimuliakan. Kiranya Tuhan menolong kita. Haleluya,
Amin.

POKOK DOA:
Doakan Bangsa dan Negara kita agar pemerintah diberikan kemampuan dalam
mendorong berbagai upaya untuk menjaga ketahanan pangan nasional, menjaga
ketersediaan bahan pangan dan menjaga harga-harga pangan agar tetap stabil, Mari
berdoa dan mohon berkat Indonesia: "TUHAN memberkati dan melindungi bangsa dan
negara INDONESIA, TUHAN menyinari dengan wajah-Nya dan memberi kasih karunia,
TUHAN menghadapkan wajah-Nya dan memberi damai sejahtera."Dalam nama Tuhan
Yesus Kristus, Anak Allah yang Mahatinggi, kami berdoa, Amin.
JANGAN MENGUSIK HAMBA YANG Jumat,18 November 2022
DIURAPI TUHAN
Penulis : Yapada Haekase
Firman Tuhan : Mazmur 105:15

"Jangan mengusik orang-orang yang Kuurapi, dan jangan berbuat jahat kepada nabi-
nabi-Ku!" (Mazmur 105:15)

Orang-orang yang diurapi oleh Tuhan secara khusus atau para nabi adalah
pribadi-pribadi yang dipilih oleh Tuhan sebagai wakil-Nya untuk melaksanakan
tugas tertentu sesuai rencana-Nya. Mereka memperoleh kehormatan,
perlindungan dan penyertaan Tuhan secara khusus karena Allah berkenan
terhadap mereka.
Kepada Abraham Tuhan menyatakan bahwa "Aku akan Memberkati org yg
memberkati engkau dan mengutuk orang yang mengutuk engkau, dan oleh mu
semua kaum di muka bumi akan memperoleh berkat". Jelas bahwa Allah
bertanggung jawab dan memberi proteksi kepada orang pilihan-Nya. Oleh karena
itu, jangan pernah berlaku yang tidak benar kepada mereka karena engkau akan
mendapat ganjaran dari pada Tuhan.
Apabila ada penyimpangan dalam diri mereka, maka ingatkan mereka
dengan baik-baik, berilah masukan/nasehat dan mendoakannya. Jika mereka
tetap pada pendiriannya yang salah, maka biarkanlah Tuhan yang akan bertindak
bagi mereka. Sikap raja Daud kepada raja Saul cukup memberi contoh dan teladan
yang baik bagi kita tentang bagaimana seharusnya kita bersikap atas orang yang
telah diurapi oleh Tuhan.
Bagaimana dengan penerapannya dalam kehidupan kita di masa kini?
Penerapannya tetap pada prinsip yang diajarkan oleh firman Tuhan, yakni jika ada
yang berbuat salah, maka tegorlah dan nasehatilah dengan penuh kasih, kesabaran
dan pengajaran. Siapakah orang pilihan Tuhan? Siapakah pribadi yang telah diurapi
oleh Tuhan? Mereka adalah para pemimpin kita yang telah dipilih dan diberi
kepercayaan untuk memimpin secara structural maupun fungsional. Dalam hal
sekuler seperti suatu bangsa/negara pun firman Tuhan mengajarkan bahwa
pemerintah adalah wakil Allah dan kita wajib taat pada mereka (walaupun bengis
sekalipun), apalagi dalam pelayanan. Ketidak taatan terhadap pemimpin
merupakan gambaran ketidak tatatan kita kepada Tuhan dan Firman-Nya.
Untuk itu, hargailah dan hormatilah setiap orang yang pilihan Tuhan untuk
menjadi pemimpin atas kita, bahkan kepada semua orang, karena kasih Allah yang
telah diberikan-Nya bagi kita di dalam Yesus bukanlah untuk dipendam bagi diri
kita sendiri, melainkan untuk dinyatakan bagi semua orang. Kiranya kasih Allah
menuntun kita untuk hidup di dalam kebenaran-Nya dan menyatakan kasih itu
kepada semua orang. Haleluya, Amin.

POKOK DOA:
MISISIONARIS.
Seorang utusan misi adalah ujung tombak dalam sebuah peperangan di medan tempur.
Merekalah pasukan garda depan yang saat ini berjuang dalam medan misi di banyak
suku bangsa di dunia. Salah satu langkah konkret kita dalam mendukung pekerjaan
besar Tuhan ini adalah dengan menyediakan hati, pikiran, dan waktu kita untuk
mendukung doa para misionaris lokal dan mancanegara. Doakan supaya Tuhan
menguatkan setiap utusan misi yang saat ini sedang berjuang memberitakan Kabar Baik
bagi suku atau kelompok masyarakat tertentu di Indonesia, agar belas kasih Tuhan
menolong setiap misionaris untuk tetap teguh dan kuat di dalam panggilan hidupnya.
YESUS PUTRA ALLAH Sabtu,19 November 2022

Penulis : Zandy Keliduan


Firman Tuhan : Markus 1:9-11

Lalu terdengarlah suara dari sorga: "Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah
Aku berkenan." (Markus 1:11)

Terminologi Anak (Putra) Allah bukan dihasilkan oleh pemikiran para


penulis Injil, melainkan disampaikan oleh Allah Bapa sendiri kepada umat
manusia. Status Yesus sebagai Anak Allah ini disampaikan oleh Allah pertama kali
ketika Yohanes Pembaptis membaptis Yesus di Sungai Yordan. Pada waktu itu
datanglah Yesus dari Nazaret di tanah Galilea, dan Ia dibaptis di sungai Yordan
oleh Yohanes. Pada saat Ia keluar dari air, Ia melihat langit terkoyak, dan Roh
seperti burung merpati turun ke atas-Nya. Lalu terdengarlah suara dari sorga:
"Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan." (Markus 1:9-11).
Markus sebagai penulis Injil tertua menuliskan kembali peristiwa tersebut
dan mengutip apa yang dikatakan oleh Allah dari Surga untuk menekankan bahwa
Allah lah yang memberikan status kepada Yesus dengan menggunakan istilah Anak.
Namun, istilah ini dapat menjadi kerancuan jika salah dimengerti, bahkan dapat
menjadi bahan untuk menjatuhkan iman percaya orang kristen jika dipahami
dengan menggunakan logika berpikir hubungan Allah dan Yesus sebagai orang tua –
anak. Dengan demikian bagaimana kita dapat memahami istilah Anak Allah dengan
baik dan benar?
Pertama-tama harus dipahami bahwa ketika Allah menyebut Yesus sebagai
AnakNya bukanlah anak dalam pengertian sebenarnya (biologis), melainkan anak
dalam pengertian kiasan. Allah adalah Roh (2 Kor 3:17a) sehingga Allah tidak
diperanakkan dan tidak memperanakkan. Untuk itu frase Yesus adalah Anak Allah
dipahami bahwa Yesus bukan dilahirkan oleh Bapa melainkan datang dari Bapa
(Yohanes 6:28a) sehingga Ia disebut Anak Allah. 46 kali frase Anak Allah yang
merujuk kepada Yesus muncul di Perjanjian Baru. Frase ini diucapkan oleh Allah
Bapa, malaikat, murid-murid, Paulus, bahkan setan-setan, para tua-tua Yahudi,
imam kepala, dan ahli taurat yang menyalibkan Yesus, menggunakan frase ini
untuk menyebut ketuhanan Yesus.
Dengan demikian hal ini membantu kita memahami bahwa sebutan Yesus
sebagai Anak Allah mendapat pengakuan dari berbagai pihak dan tidak mengurangi
pemahaman bahwa Yesus adalah Allah yang sejati.
Inspirasi: Sebutan Yesus sebagai Anak Allah seharusnya tidak menurunkan
standard pemahaman orang percaya terhadap Ketuhanan Yesus melainkan
memperkaya pemahaman kesejatian Yesus sebagai Allah yang Benar dan Allah
yang Kekal.

POKOK DOA:
Keluarga Kristen.

1. Setiap keluarga Kristen memiliki waktu/ mezbah keluarga sehingga menjadi sarana
komunikasi di keluarga dàn bisa menemukan jalan keluar ketika mereka
menghadapi konflik.
2. Keluarga-keluarga yang sedang mengalami masalah (perpecahan) dipulihkan dan
disatukan kembali dan menemukan kasih sejati dalam Tuhan Yesus.
YESUS ANAK MANUSIA Minggu, 20 November 2022

Penulis : Zandy Keliduan


Firman Tuhan : Matius 12:1-8

“Karena Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat." (Mat 12:8)

Frase Anak (Putera) Manusia yang merujuk kepada Yesus muncul sebanyak
87 kali di Perjanjian Baru. 83 kali muncul di Injil merupakan kutipan ucapan Tuhan
Yesus yang menyebutkan diriNya sendiri sebagai Anak Manusia. Sebutan Yesus ini
bisa disalah mengerti jika tidak memahami mengapa Ia menyebut diriNya sendiri
seperti demikian. Sebutan ini sepertinya bertentangan dengan sebutan Allah Bapa
kepada Yesus sebagai Anak Allah dan juga bisa memiliki makna seakan-akan Yesus
hanyalah seorang manusia biasa, padalah Ia sepenuhnya adalah Tuhan! Lantas,
apa artinya sebutan Yesus sebagai Anak Manusia?
Pertama-tama Yesus menggunakan frase tersebut untuk menekankan ke-
Mesias-anNya yang merujuk kepada penglihatan Daniel di Daniel 7:13-14. Perlu
diingat bahwa konteks pelayanan Yesus pada saat itu adalah melayani Israel,
dimana para pemimpin-pemimpin Yahudi memahami bahwa frase Anak Manusia
merupakan titel Mesias yang disebut oleh Daniel. Yang kedua, Yesus menggunakan
frase Anak Manusia untuk menekankan sisi ke-Manusia-anNya dimana Ia datang ke
dunia benar-benar dalam rupa dan tubuh manusia daging. Perhatikan! hampir
semua kalimat lengkap dengan frase ini digunakan untuk menerangkan aktifitas
Yesus sebagai manusia. Hal ini untuk menekankan bahwa penderitaan dan
penyaliban yang Yesus alami adalah benar-benar menderita selayaknya ketika
manusia disiksa, dilukai dibunuh dan mati. Dengan demikian genaplah apa yang
dikatakan nabi Yesaya bahwa Mesias rela menderita untuk menanggung hukuman
dosa manusia (Yesaya 53). Namun yang membedakan Yesus dari manusia biasa
adalah Ia bangkit, naik ke Sorga dan akan datang lagi yang kedua kali dengan
tubuh yang sama.
Melalui frase ini setiap orang percaya dapat memahami “Keutuhan” Yesus
sebagai 100% Allah dan 100% manusia. Penolakan mengakui Yesus sebagai manusia
adalah sesat dan antikristus (2 Yoh 1:7), demikian juga mengakui kemanusiaan
Yesus bukan berarti menurunnya standard pengakuan terhadap Keilahian Yesus.
Rasul Yohanes mengulang 3 kali frase Anak Manusia di kitab Wahyu sebagai
penjelasan bahwa Yesus yang naik ke Sorga disaksikan oleh para murid adalah
Yesus yang sama yang akan datang ke dua kali bahkan di dalam Kerajaan yang
kekal.
Inspirasi: Sembahlah Yesus Kristus Tuhan kita dengan mengakui bahwa Ia
adalah 100% Tuhan dan 100% Manusia.

POKOK DOA:
Manokwari.
Mengucap syukur:
1. Untuk staf baru di Manokwari yaitu Thony Revelino Rombunde.
2. Pembinaan yg terus dilakukan dikampus,UNIPA,Stih Mkw,STIMIK Kreatindo dan
Polbangtan.
Doakan:
1. Doakan untuk staf yg melayani bersama dengan mahasiswa kunci dan tim leader.
2. Doakan kelompok-kelompok pembinaan yang terus dilakukan di beberapa
kampus dan asrama-asrama.
YESUS UTUSAN ALLAH Senin, 21 November 2022

Penulis : Zandy Keliduan


Firman Tuhan : Yohanes 5:30-47

“…kehendak Dia yang mengutus Aku.” (Yohanes 5:30c)

Beberapa penceramah seperti Zakir Naif menggunakan ayat-ayat di Yohanes


5 untuk menyerang Ketuhanan Yesus. Dua argumentasi dasar yang dibangun adalah
karena Yesus hanyalah utusan Allah maka Dia bukan Tuhan dan karena Yesus tidak
dapat berbuat apa-apa dari diriNya sendiri maka Ia bukan Tuhan. Argumentasi ini
mempengaruhi banyak iman orang percaya terutama yang “lemah” iman dan
pemahaman akan firman Tuhan. Pertanyaannya, benarkah pernyataan Yesus
tersebut menunjukkan bahwa Dia bukan Tuhan? Tentu saja tidak benar! Mereka
memiliki argumentasi seperti demikian karena salah dalam menafsirkan firman
Allah dan berupaya menemukan titik lemah dari pernyataan-pernyataan Yesus.
Maksud Yesus ketika mengatakan bahwa Ia adalah utusan Allah dan tidak
dapat melakukan segala sesuatu dari diriNya sendiri adalah pertama-tama untuk
menekankan misi “kenabianNya” dalam menyampaikan firman Allah yang berasal
dari Surga. Bangsa Israel Yahudi pada saat itu sangat percaya kepada “nabi” yang
sejak zaman nenek moyang mereka berbicara sebagai wakil Allah. Untuk itu
melalui frase tersebut akan membantu mereka memahami bahwa Pribadi yang
berbicara kepada mereka tersebut berasal dan membawa pesan dari Surga.
Nikodemus seorang farisi pemimpin Yahudi mengakui keberadaan Yesus sebagai
utusan Allah (Yoh 3:2).
Yang kedua, 90% dari frase utusan Allah yang diucapkan Yesus merupakan
kata kerja aktif yang dilakukan oleh Bapa, “Bapa mengutus Aku” daripada “Aku
diutus Bapa” (pasif). Hal ini menjelaskan bahwa Yesus lebih menekankan Misi
bukan statusNya sebagai ambasador sehingga umat manusia dapat memahami apa
yang Surga rencanakan bagi umat manusia.
Yang ketiga, ketika Yesus menyatakan bahwa Ia tidak dapat melakukan
segala sesuatu dari diriNya bukan berarti Ia “kosong” tanpa kuasa selayaknya
bukan Tuhan, melainkan untuk menjelaskan “KesatuanNya dengan Bapa” sebagai
Allah dalam segala sesuatu yang dikerjakan bagi umat manusia. Dengan demikian
melalui kedua frase tersebut justru semakin memperkuat dan memperjelas bahwa
Yesus itu adalah TUHAN.
Inspirasi: Saat ini masih banyak rekan seiman yang “rentan” pendiriannya
terhadap serangan-serangan doktrin kekristenan dan mereka sebenarnya sangat
membutuhkan kita untuk memperkenalkan Yesus dengan lebih dalam lagi. Jangan
menunda atau ragu untuk membantu jika berjumpa dengan mereka, karena bisa
saja mereka sedang dalam posisi kritis yang membutuhkan pertolongan.

POKOK DOA:

Gereja - gereja dan Lembaga Misi.


Doakan kerja sama LPMI dengan gereja-gereja melalui training PI dan pemuridan agar
terus dapat ditingkatkan sehingga semakin banyak jemaat yang terlatih dalam
melayani dan mau memberitakan Injil dan menjadi jemaat yang missioner.
YESUS MENYEBUTKAN Selasa, 22 November 2022
DIRINYA TUHAN
Penulis : Zandy Keliduan
Firman Tuhan : Yohanes 10:22-42

“Aku dan Bapa adalah satu.” (Yoh 10:33)

Argumentasi lainnya yang dibangun untuk melemahkan iman percaya orang


Kristen adalah pernyataan bahwa di Alkitab tidak ada satupun tertulis Yesus
mengatakan bahwa Ia adalah Tuhan. Argumentasi ini bahkan dibangun dengan
menggunakan kajian terhadap tulisan-tulisan Alkitab berbahasa Yunani. Benarkah
pengamatan mereka tersebut? Sudah tentu tidak benar! Yesus pasti menyatakan
diriNya adalah Tuhan, namun dengan caraNya sendiri sesuai dengan rencanaNya,
bukan dengan cara-cara yang biasa dilakukan oleh manusia biasa.
Memang sangat sedikit sekali Yesus menyatakan bahwa Ia adalah Tuhan,
bahkan Ia melarang dengan keras murid-muridNya memberitahukan kepada
siapapun bahwa Ia adalah Mesias (Mat 16:20), mengapa? Karena Ia akan
mengatakannya di saat yang tepat, dan yang terutama keilahianNya tidak
ditentukan melalui perkataanNya saja melainkan melalui apa yang Ia kerjakan
bagi manusia. Dimana Alkitab menulis Yesus mengatakan bahwa Ia adalah Tuhan?
Pertama-tama Yesus menyatakan bahwa Ia adalah Kurios secara langsung
kepada lingkup yang sangat terbatas, yaitu kepada murid-muridNya (Yoh 13:14),
kepada perempuan Samaria (Yoh 4:25-26) dan kepada beberapa orang Farisi (Luk
6:5). Kata “Kurios” memang diterjemahkan Tuan tetapi juga Tuhan, dan orang
Yahudi yang berbahasa Yunani menggunakan Kurios hanya untuk Tuhan, tidak
untuk manusia. Kedua, Yesus menyatakannya secara langsung namun butuh
dipahami lebih lanjut. Cara ini Ia gunakan di depan massa yang lebih besar yaitu
di depan banyak orang Yahudi yang sedang merayakan hari raya Tabernakel (Yoh
10:22). Mereka memahami ketika Yesus mengatakan itu, Ia sedang menyatakan
bahwa diriNya adalah Allah (Yoh 10:33).
Yang ketiga, Yesus menyatakannya secara tidak langsung melalui
perbuatanNya. Selama ada di dunia kurang lebih 40 kali Yesus melakukan mujizat
yang tidak mungkin bisa dikerjakan oleh manusia biasa, teristimewa melalui
pengorbanan, kematian dan kebangkitanNya yang adalah merupakan cara terbesar
untuk Dia menyatakan bahwa Ia adalah Allah yang sejati.
Menyadari Yesus menyebut diriNya Tuhan tidak akan membawa apa-apa
kepada kehidupan seseorang sampai Ia percaya perbuatan-perbuatan yang Tuhan
Yesus telah lakukan bagi banyak orang dan bagi dirinyalah yang akan membawa
banyak kasih karunia di dalam hidupnya: keselamatan, kedamaian, penyertaan
dan berkat melimpah.
Inspirasi: Sudahkah Saudara percaya perbuatan-perbuatan yang telah Yesus
lakukan bagi Saudara secara pribadi?

POKOK DOA:
Anak adalah kelompok usia dibawah 18 THN dengan populasi terbesar di Indonesia.
Jumlah mereka lebih dari 79,5 juta atau 30,1% dari total penduduk Indonesia.
Doakan:
1. Untuk masa depan bangsa sangat ditentukan dengan kualitas kehidupan anak-anak
ini agar mereka mendapatkan hak dalam pendidikan yang terbaik.
2. Setiap hamba Tuhan yang terbeban secara khusus dalam pelayanan anak.
PRIORITAS YANG TEPAT Rabu, 23 November 2022

Penulis : Chandra Silitonga


Firman Tuhan : Lukas 10:41-42

“Tetapi Tuhan menjawabnya: ”Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri
dengan banyak perkara, tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian
yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya.” (Lukas 10:41-42)

Peristiwa Maria dan Marta membukakan kepada kita akan perspektif


tentang pelayanan. Jika dilihat dari sistem kerja yang baik, maka Marta dapat
dibilang rajin karena terus bergerak melakukan pekerjaan untuk menyenangkan
hati Tuhan. Berbeda dengan Maria yang duduk diam bersama Tuhan Yesus. Namun
bagi Tuhan Yesus, Marta itu salah di hadapan-Nya, sedangkan Maria memiliki sikap
yang terbaik.
Jika memandang dua tokoh ini, sebenarnya Tuhan Yesus menggambarkan
suatu konsep yang berbicara tentang “kesempatan.” Ya kesempatan. Bagaimana
tidak, Martha yang sibuk dan supersibuk itu melewati kesempatan duduk bersama
Tuhan Yesus. Kita tahu bahwa jarang sekali Tuhan Yesus bisa mengunjungi orang-
orang pada waktu itu untuk duduk bersama dengan-Nya, selain dari murid-murid-
Nya. Lagi pula Tuhan Yesus tidak meminta banyak hal kepada Martha bahkan
Maria. Akan tetapi, Marta sepertinya kurang peka. Marta Justru melewati
kesempatan itu dan terus bekerja, padahal Maria dengan teduhnya bercerita
banyak hal bersama Tuhan Yesus.
Suatu keadaan yang sangat krusial jika kita memandang dua posisi dari dua
wanita ini. Diam mendengar atau sibuk bekerja? Sebenarnya Tuhan Yesus bukan
melarang Marta untuk bekerja, bukan itu. Tuhan Yesus mau memberikan betapa
berharganya waktu untuk bersaat teduh diam bersama-Nya, betapa berharganya
waktu bersama Tuhan Yesus dibandingkan pekerjaan di dunia ini (bukan berarti
pekerjaan di dunia ini tidak penting).
Inspirasi : Mari kita mengasihi Allah dengan memprioritaskan waktu kita
lebih banyak lagi bersama-Nya, sehingga kita tahu apa yang menjadi isi hati
Tuhan. Dan kita bekerja berdasarkan kehendak Tuhan, bukan pribadi (Ibrani
10:36).

POKOK DOA:

Jember.
1. Kiranya staf dan murid terus memiliki kasih mula-mula, bisa menjadi teladan
dalam pertumbuhan iman.
2. Kesatuan hati dan kerjasama staf dengan murid dalam penjangkauan, kiranya
semakin banyak mahasiswa yg dapat di jangkau bagi Tuhan.
3. Supaya murid-murid yang dalam pembinaan terus setia dan menangkap visi
Tuhan, sehingga mereka juga melakukan PI dan Pemuridan.
4. Untuk rencana ekspansi ke Banyuwangi, Bondowoso dan Probolinggo kiranya
dapat menemukan mahasiswa kunci yang nantinya mau membangun gerakan di
kampus.
5. Partnership dengan lembaga, gereja atau PMK kiranya dapat berjalan dengan
baik dan nama Tuhan dimuliakan.
6. Rencana kerjasama dengan dosen agama di Politeknik Negeri Semarang dan
dosen agama di Univ. Veteran Semarang dalam pemuridan.
MELEPASKAN TOPENG Kamis, 24 November 2022

Penulis : Chandra Silitonga


Firman Tuhan : Lukas 11:39

“Tetapi Tuhan berkata kepadanya: ”Kamu orang-orang Farisi, kamu membersihkan


bagian luar dari cawan dan pinggan, tetapi bagian dalammu penuh rampasan dan
kejahatan.”

Tuhan Yesus memberikan banyak hal yang utama untuk dapat kita lakukan,
bukan hanya sekedar mencuci tangan atau kaki agar terlihat bersih dan orang
melihat baik. Jika itu dilakukan, “hanya sekedar” agar menarik dilihat oleh orang
lain, itu adalah munafik. Karena apa yang dilihat dari luar belum tentu sama
dengan apa yang ada di dalamnya.
Tuhan Yesus mendapati bahwa orang-orang Farisi hanya mementingkan
bagian luar saja “mencuci tangan”, tetapi jika dilihat hatinya jauh dari kata
bersih. Untuk itulah di dalam ayat 39 ini Tuhan Yesus menyoroti mereka agar
berubah cara pandangnya, supaya dengan segera mereka sadar akan “topeng” itu
dan melepaskan “topeng” mereka. Tuhan Yesus sudah sangat lama tahu bahwa
orang Farisi sangat taat di dalam segala hal dan juga pintar. Akan tetapi, mereka
gagal dalam berelasi/bertumbuh dengan Tuhan dalam sikap yang rendah hati.
Mereka mengabaikan Allah dan kasih-Nya (ayat 42), mereka sepertiya hanya
mencari hormat (ayat 43), tidak bertanggung jawab (ayat 46). Dan pada akhirnya,
persoalan ini membuat hati mereka sangat marah (ayat 52 & 53).
Suatu kebenaran yang disampaikan terkadang dapat membuat hati menjadi
gelisah/marah. Dan memang demikianlah kebenaran harus disampaikan, demi
topeng yang menyelimuti kepalsuan. Dengan tujuan agar hidup inipun berjalan
seturut dengan kehendak-Nya dan bukan bersandar dari apa yang kita inginkan
saja. Dengan demikian, kita dapat bertumbuh dan berbuah di dalam Kristus.
Inspirasi : Mari kita akui di hadapan-Nya apa yang selama ini kita
sembunyikan dan bawalah seluruhnya kepada Tuhan, sehingga kita mengalami
kelegaan oleh karena hidup kita dipimpin oleh-Nya.

POKOK DOA:

Sorong.
Mengucap syukur:
1. Retreat Welcome to Campus 7-9 Oktober dihadiri oleh mahasiswa dari
perguruan tinggi di Sorong raya.
2. MOU LPMI dengan Ikatan Mahasiswa & Pemuda Kebar dalam pengembangan
generasi pemuda Kebar.
Pokok Doa:
1. Kebutuhan Dana untuk pembangunan gedung kantor LPMI Sorong (Gedung Serba
Guna & Kantor) diatas lahan 2000m².
2. Follow Up Pemuridan pasca kegiatan Retreat Welcome To Campus yang sedang
berlangsung.
3. Kebutuhan dana biaya kontrak sekretariat LPMI Sorong sebesar Rp 25 juta.
KERENDAHAN HATI DI Jumat, 25 November 2022
HADAPAN TUHAN

Penulis : Tegoeh H. Santoso


Firman Tuhan : 1 Petrus 1:1-5

“Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklah kepada orang-orang yang
tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: ”Allah
menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati.”
(1 Petrus 5:5b)

Kerendahan hati bukan kelemahan, justru adalah dasar dari kepemimpinan yang
kuat. Itulah nasihat Petrus kepada para penatua agar mereka menggembalakan atau
memimpin dengan kerendahan hati bukan dengan gaya “memerintah”. Kompleksitas
dan tantangan dalam kepemimpinan tak jarang membuat kita gentar bahkan kadang
kita hampir menyerah.
Dalam situasi seperti itu kita perlu belajar dari Yosafat. Ketika menghadapi
tantangan yang sulit dia berserah dan merendahkan diri di hadapan Tuhan. Itulahlah
yang dilakukan Raja Yosafat ketika tiga tentara yang kuat datang untuk berperang
melawan dia. Dia berkata, “Kami tidak berdaya melawan tentara perkasa yang akan
menyerang kami. Kami tidak tahu harus berbuat apa” (2 Tawarikh 20:12 NLT). Ketika
dia berserah, dia bisa menyembah Tuhan dan tidak menjadi gentar.
Mengakui ketidakmampuan Saudara bisa jadi adalah hal yang sangat sulit untuk
dilakukan. Tetapi itulah yang Tuhan ingin Saudara lakukan, merendahkan diri. Alkitab
berkata, “Tuhan menolak orang yang sombong tetapi memberikan kasih karunia
kepada orang yang rendah hati” (1 Petrus 5:5 CSB).
Kesombongan menolak anugerah Tuhan, tetapi kerendahan hati menarik
anugetah-Nya. Tuhan ingin mencurahkan kasih karunia-Nya ke dalam hidup Saudara. Ia
ingin memberi hikmat dan jalan keluar dari kesulitas saudara, tetapi Dia tidak akan
melakukannya selama kesombongan menghalangi. Jadi, Saudara harus merendahkan
diri dan mengakui kekurangan Saudara terlebih dahulu.
Inilah hal penting tentang mengakui ketidakmampuan Saudara: Saudara hanya
memberi tahu Tuhan apa yang sudah Dia ketahui! Ketika Saudara memberi tahu dia,
"Saya tidak bisa menangani ini," itu tidak mengejutkan bagi Tuhan. Bahkan, Yesus
berkata, “Di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa” (Yohanes 15:5). Tetapi Filipi
4:13 mengatakan hal lain: “Aku dapat melakukan segala sesuatu melalui Kristus yang
memberi kekuatan kepadaku”. Kristus penuh kuasa; Saudara tidak berdaya. Tidak ada
jalan tengah. Tetapi seperti yang dikatakan ayat itu, ketika kita mengandalkan Dia,
Kristus akan memberi kita kuasa-Nya.
Apa tantangan sulit yang saudara hadapi saat ini? Dalam tataran kita masing-
masing kita adalah pemimpin. Dalam skope kepemimpinan Saudara, apa tantangan
yang membuat Saudara gentar? Firman Tuhan mengatakan” rendahkanlah dirimu di
hadapan Tuhan” itu adalah titik awal kemenangan Saudara dalam menghadapi masalah
hidup saudara. Allah tidak akan memaksakan sesuatu ke dalam situasi yang Saudara
hadapi jika Saudara angkuh. Tapi Dia siap dan menunggu untuk menanggapi
kerendahan hati Saudara.
Inspirasi: Kerendahanan hati di hadapan Tuhan adalah titik awal penyelesaian
persoalan yang kita hadapi, sebab Tuhan akan memberi kuasa, hikmat dan sumber-
sumber yang kita butuhkan ketika kita merendahkan diri.

POKOK DOA:
Anak-anak Tuhan yang menduduki jabatan di pemerintahan agar berani menyatakan
kebenaran dan mampu menyatakan kasih Kristus bagi orang lain sehingga terjadi
pemulihan dan kebangunan rohani di kalangan pemerintahan Indonesia
FOKUS PADA PERLOMBAAN Sabtu, 26 November 2022
SAUDARA

Penulis : Tegoeh H. Santoso


Firman Tuhan : Ibrani 12:1-4

Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah
kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba
dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita. (Ibrani 12:1)

Ketika Saudara mulai gusar tentang sesuatu yang Tuhan lakukan dalam
kehidupan orang lain dan rasa iri mulai muncul, fokuslah pada rencana yang Tuhan
miliki bagi Saudara. Jangan terganggu - pusatkan pada kehendak Tuhan untuk hidup
Saudara, sebab Tuhan mempunya rencana yang unik bagi setiap orang.
Ada ungkapan sederhana dalam kisah para pekerja kebun anggur yang
dikatakan pemiliknya kepada mereka yang menggerutu karena tidak mendapatkan
apa yang pantas mereka dapatkan: “Ambil bagianmu dan pergilah!” (Matius 20:14).
Dia pada dasarnya mengatakan kepada mereka yang tidak bisa mengatasi rasa iri
hati, “tinggalkan sikap mengasihi diri sendiri! Lanjutkan hidupmu.”
Terkadang kita terjebak di masa lalu. Mungkin Saudara masih iri dengan
apa yang dicapai orang lain. Tetapi berhentilah sejanak dan merenungkan, apa
untungnya dengan itu? mengapa Saudara harus membiarkan prestasi orang lain
menjauhkan Saudara dari rencana Tuhan untuk hidup Saudara saat ini?
Ibrani 12:1 mengatakan, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa
yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang
diwajibkan bagi kita. “Perlombaan yang diwajibkan bagi kita” Tuhan memiliki
perlombaan yang Dia ingin Saudara kerjakan yang berbeda dengan perlombaan bagi
orang lain. Dia merencanakannya untuk Saudara bahkan sebelum Saudara lahir, dan
itu mencakup hal-hal yang lebih baik daripada yang pernah Saudara impikan untuk
diri Saudara sendiri.
Begitu Saudara mulai menemukan dan mengejar tujuan unik yang Tuhan
miliki untuk hidup Saudara, maka Saudara tidak akan iri lagi pada siapa pun.
Saudara dibebaskan dari tirani karena harus menjadi yang terbaik sepanjang waktu.
Saudara hanya harus menjadi yang terbaik versi diri Saudara, menjadi orang yang
dikehendaki Tuhan. Ketika Saudara fokus pada perlombaan khusus yang Tuhan
sediakan bagi Saudara, maka Saudara tidak akan punya waktu untuk iri hati.
Saudara akan menjalani hidup hanya untuk satu penonton, yaitu Tuhan.
Inspirasi: Temukan apa perlombaan yang Tuhan berikan unik bagi Saudara
dan fokuslah pada perlombaan itu, maka saudara tidak akan terjebak dalam iri hati.

POKOK DOA:
Palembang.

1. Doakan agar kerjasama dengan gereja dan lembaga/yayasan dalam pelatihan


penginjilan pribadi dapat ditingkatkan
2. Doakan tim UPG yg melayani suku suku terabaikan, peralatan yg digunakan,
kesehatan dan keamanan mereka
3. Doakan follow up dari WTC Palembang. Kiranya tim Mahasiswa Palembang dapat
memfollow up dengan baik dan setiap peserta yang sudah bersedia di follow up
benar-benar setia dan dapat menjadi multiplikator rohani.
DULU BUTA SEKARANG Minggu, 27 November 2022
MELIHAT

Penulis : Yulius Wahyudi


Firman Tuhan : Markus 10:46-52

“Banyak orang menegornya supaya ia diam. Namun semakin keras ia berseru: "Anak Daud,
kasihanilah aku!" (Markus 10:48)

Kondisi tak berdaya, sendirian, tanpa harapan seringkali membutakan kita untuk
melihat bahwa ada harapan di dalam Tuhan. Ketika fokus kita adalah masalah yang
sedang kita hadapi seringkali, hanya kegelapan yang kita lihat tanpa kita menyadari
sebenarnya ada cahaya terang dari Tuhan, ada harapan dari Tuhan.
Bagaimana kita bisa melihat harapan dan kebenaran di dalam Tuhan dengan jelas?

1. Kita harus memiliki kerinduan untuk mengenal Yesus lebih dalam. (46-47)
Bartimeus terkungkung oleh kegelapan, tanpa harapan. Saat itu, orang yang buta atau
mempunyai masalah dengan penglihatan tidak mempunyai pekerjaan, tidak memiliki
makanan dan menunggu belaskasihan orang lain untuk membantu. Mungkin kita tidak
dalam kondisi ekstrim tersebut, namun kadang kala kita terperangkap oleh sejumlah
masalah, pekerjaan, hubungan yang mengaburkan pengharapan kita. Bartimeus tidak
dapat melihat namun dia bisa mendengarkan dengan baik. Suatu hari dia mendengar
kabar bahwa Yesus akan datang. Bagi Dia, ini adalah kesempatan yang tidak boleh
terlewatkan.
Bartimeus telah mendengar tentang siapakah Yesus. Bartimeus buta namun Bartimeus
dapat melihat secara rohani siapakah Yesus. Bartimeus telah mendengar kabar baik.
Bartimeus percaya bahwa Yesus adalah Mesias, Juruselamat! Bartimaeus telah
mendengar tentang hal-hal indah yang telah Yesus lakukan, dan dia percaya bahwa
Yesus dapat membantunya seperti yang tidak dapat dilakukan orang lain.
2. Kita harus memiliki kekuatan untuk terus berjuang/berusaha (48)
Orang-orang berusaha untuk menahan Bartimeus supaya ia diam, tetapi Bartimeus
memiliki tekad untuk berjuang/berusaha akan kerinduannya supaya di dengarkan oleh
Yesus, sehingga semakin keras ia berseru: "Anak Daud, kasihanilah aku!" (48).
Bartimeus tidak menyerah. Dia terus berteriak dan berusaha. Kekuatan untuk
berusaha, berjuang diperlukan dalam seluruh aspek kehidupan kita, pelayanan kita dan
pekerjaan kita. Jadi teruslah berjuang dan jangan menyerah.
3. Kita harus memiliki prioritas dan tujuan (50-52)
Agar pengharapan dan kebenaran itu semakin jelas, Bartimeus memiliki prioritas dan
tujuan.. Bartimeus memiliki prioritas dan tujuan yang perlu disampaikan kepada
TuhanYesus. Tanya Yesus kepadanya: "Apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat
bagimu?" Jawab orang buta itu: "Rabuni, supaya aku dapat melihat!" (51). Prioritas
adalah mengetahui apa yang penting. Bartimeus tidak meminta uang, tetapi dia
berkata “Rabuni, supaya aku dapat melihat”. Apakah hal-hal yang penting bagi kita?
Apakah yang kita kejar? Bartimeus telah memilih yang paling penting.

POKOK DOA:
TERANGINDONESIA 514.
Doakan program TerangIndonesia dalam usaha membangun gerakan rohani di 514 kota
di Indonesia dalam partnership dengan organisasi & gereja-gereja lokal baik secara
online maupun ofline.
Senin, 28 November 2022
KEMENANGAN DIBALIK
KEKALAHAN

Penulis : Boy Borang


Firman Tuhan : Roma 12:9-21

“Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan


kebaikan!” (Roma 12:21)

Bagaimana mungkin kebaikan mengalahkan kejahatan? Bukankah kejahatan


harus mengalahkan kejahatan? Apa yang terjadi di dalam dunia ini adalah
pertarungan dan peperangan yang saling menghabisi satu sama lain. Mulai dari
skala perorangan sampai pada antar bangsa. Namun ketika orang Kristen diserang,
tidak boleh memberi serangan balik. Diam saja dan tetap menunjukkan kasih.
Haruskah prinsip dan sikap ini dipertahankan? Baru-baru ini seorang pria Kristen
berkata, “Sudah saatnya kita menunjukkan siapa kita. Memang kita tetap memiliki
kasih, tetapi harus bijaksana dan berhikmat.” Bila firman Tuhan berkata kepada
kita, jangan membalas kejahatan dengan kejahatan, bukanlah berarti membiarkan
orang berbuat seenaknya kepada kita. Kasih dapat berarti menegur kesalahan,
bahkan menyatakan kemarahan secara positif. Dalam konteks kebangsaan, orang
Kristen memiliki hak yang sama dengan yang lain. Membutuhkan perlakuan yang
adil dan tidak memihak. Tetapi semua ini dilandasi oleh motivasi yang penuh
kasih.
Dalam banyak hal, kita kelihatannya kalah, namun di baliknya ada
kemenangan. Kemenangan secara rohani, bukan secara fisik. Karena musuh kita
sebenarnya bukanlah manusia, tetapi Iblis sendiri yang disebut sebagai penguasa
atau penghulu-peghulu dunia ini (Epesus 6:12). Kita sadar bahwa Iblislah yang
sedang bekerja di balik segala bentuk sikap dan perbuatan manusia yang jahat.
Bila dikatakan kita mengasihi musuh, bukan berarti mengasihi permusuhan tetapi
orang nya. Pengajaran ini jelas dicela bahkan dianggap oleh dunia tidak masuk
akal. Yang namanya musuh, harus dibenci bukan dikasihi. Namun disinilah justru
kekuatan orang Kristen. Paulus menggunakan istilah menumpukkan bara api,
apabila kita membalas kejahatan dengan kebaikan. Kebaikan kasih ini tidak dapat
dikalahkan oleh senjata apapun. Orang yang hatinya bengis dan kejam, akhirnya
takluk dengan penuh rasa malu. Perkataan Yesus diatas salib, “Ya Bapa,
ampunilah mereka, karena mereka tidak tahu apa yang diperbuatnya”, adalah
perkataan kemenangan. Perkataan yang penuh kasih dan kuasa pengampunan ini
meluluhkan hati kepala prajurit Romawi, sampai-sampai ia berseru, “Sungguh,
orang ini adalah orang benar!” Sudah berapa banyakkah musuh yang mengakui
Kristus karena sikap kita yang positif?

Inspirasi: Saya mau belajar bersikap positif terhadap segala bentuk


perlakuan yang negatif sekalipun, setiap hari.

POKOK DOA:
Menteri.
Doakan agar para menteri diberikan kesehatan dan perlindungan, hikmat dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dan dapat menyelesaikan masalah-
masalah (ekonomi, sosial dan politik) yang ada di bangsa ini. Saling mendukung, dapat
bekerjasama untuk pemulihan bangsa.
KEBERHASILAN DIBALIK Selasa, 29 November 2022
KEGAGALAN

Penulis : Boy Borang


Firman Tuhan : Ayub 17:1-16

“Umurku telah lalu, telah gagal rencana-rencanaku, cita-citaku.” (Ayub 17:11)

Secara manusia, semua orang pernah merasakan adanya kegagalan di dalam


hidupnya. Pengakuan Ayub ini muncul dari dalam hatinya, ketika menyadari
keterbatasannya. Namun yang unik, kemudian hari ia berkata, “Aku tahu bahwa
Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang gagal
(Ayub 42:2). Memang tekanan dan penderitaan yang dialaminya, seolah-olah
menggambarkan suatu kegagalan. Sorotan sahabat-sahabatnya yang tidak
membangun, menambah lagi kesan bahwa Ayub adalah orang yang gagal.
Untunglah, perspektif berpikir Ayub berbeda dengan mereka. Memang secara
manusia ia bisa berkeluh kesah, namun bukan berarti ia meragukan Allah. Sebagai
orang percaya, ia tidak melihat penderitaannya sebagai kegagalan. Justru,
sikapnya yang positif ini merupakan kunci kesuksesannya. Karena kehidupan setiap
orang percaya, bagaimanapun keadaannya, kalau itu dalam kerangka rencana
Allah, maka tidak ada yang namanya kegagalan. Mengapa? Ya, kembali ke
pengakuannya sendiri, “Tuhan tidak pernah gagal.” Bila demikian, dapatkah kita
berkata, bahwa Ayub adalah orang sukses? Jikalau “ya” tentu dari sudut pandang
pribadinya sebagai orang saleh. Jikalau jawabannya “tidak”, tentu dari kacamata
pribadi nya sebagai manusia biasa.
Mungkin kita juga mengakui hal ini. Kadangkala kita memandang hidup kita
penuh kegagalan. Tetapi jikalau di balik dari yang kita anggap ‘kegagalan’ ada
rencana Tuhan yang indah, masihkah itu disebut kegagalan? Kecuali, apabila
kegagalan itu akibat ulah atau dosa kita sendiri, maka Allah memang seolah-olah
membiarkannya, agar kita belajar sesuatu. Kekristenan kita diuji tatkala kita
belajar menerima kenyataan-kenyataan sulit sekalipun, dengan melihat
kesuksesan di baliknya. Yang menjadi tantangan bagi kita adalah, jikalau Ayub
bisa mengapa kita tidak?

Inspirasi: Saya harus mengerti bahwa di balik kegagalan sekalipun, Tuhan


sedang mengerjakan keberhasilan bagi saya.

POKOK DOA:
Lembaga Legislatif (MPR, DPR DAN DPD)
Berdoa supaya Tuhan menolong lembaga Legislatif agar dapat menjalankan tugas dan
wewenang nya secara murni dan bertanggung jawab.
KEHORMATAN DI BALIK KEHINAAN Rabu, 30 November 2022

Penulis : Boy Borang


Firman Tuhan : Kejadian 39:1-23

“Tetapi Tuhan menyertai Yusuf dan melimpahkan kasih setia-Nya kepadanya, dan
membuat Yusuf kesayangan bagi kepala penjaran itu.” (Kej 39:21)

Andaikata kita bisa bertemu langsung dengan Yusuf, mungkin kita dapat
bertanya, “Pak Yusuf, bagaimana rasanya, ketika bapak diperlakukan begitu
menyakitkan oleh saudara-saudaramu?” Ia dapat saja menjawab, “Saya dianggap
begitu hina dan tidak punya harga diri.” Namun ternyata bukan itu jawabannya
bukan? Memang apa yang ia alami begitu menyakitkan. Dijual, dihina, difitnah
dan dipenjarakan. Tetapi akhirnya ia mengambil kesimpulan, bahwa jalan-jalan
hidupnya ada di tangan Tuhan (band Kej 50:20). Apa yang kemudian terjadi pada
dirinya, mulai dari dipercayai oleh Potifar di rumahnya, lalu menjadi orang
kepercayaan bahkan kesayangan di dalam penjara sampai menjadi orang
terhormat di Mesir, semua di luar dugaannya. Tidak pernah ada ambisinya
menjadi penguasa Mesir. Ia memang tidak mencari kehormatan manusia. Tetapi
itu yang ia terima. Karena ada maksud Tuhan melalui semua itu. Karakter Yusuf
yang rendah hati tidak bergeser meskipun ia telah menjadi seorang terhormat. Hal
yang sangat langka ditemukan pada orang-orang terhormat di zaman kita.
Di zaman ini, banyak orang mencari kehormatan, namun akhirnya, dihina
habis-habisan dan mereka sulit menerimanya. Setelah kehilangan kehormatan
manusia, hidupnya terasa sia-sia. Berbeda dengan Yusuf, kehormatan mencari dia.
Maka orientasinya bukan pada posisi tetapi fungsi, bukan pada jabatan tetapi
pelayanan. Tuhan menyadarkan Firaun bahwa ia memerlukan seorang Yusuf untuk
menjalankan tugas/fungsi kepemimpinan dalam kerajaan. Maka Yusuf pun dicari
dan ditemukan, karena Allah sendiri yang membawanya kesana. Sebagai seorang
pemimpin yang saleh di negeri asing (Mesir), ia tidak menyalahgunakan posisinya
bagi kesenangan diri sendiri. Ia bahkan mau melayani dan rela berkorban bagi
bangsanya. Ia selalu sadar bahwa dalam kapasitas jabatan politis tersebut, ia
adalah seorang hamba Tuhan. Karakter pemimpin seperti ini, siap menerima
segala kemungkinan, seperti kata rasul Paulus, baik ketika dihormati maupun
dihina, ketika diumpat ataupun dipuji…tidak menyebabkan orang lain tersandung
(2 Kor 6:3, 8). Kita perlu berdoa khusus, agar orang-orang Kristen yang berada
pada posisi jabatan politis, memiliki sikap hati seorang pelayan Kristus.
Inspirasi: Saya mau berdoa secara khusus agar para pemimpin Kristen di
lingkup pengaruhnya, hidup sebagai hamba Allah .

POKOK DOA:

Lembaga Yudikatif
Berdoa agar Tuhan memberikan hikmat dan kebijaksanaan kepada Mahkamah Agung
dalam mengambil keputusan - keputusan dalam masalah-masalah hukum di Indonesia
sehingga benar-benar bekerja penuh integritas dan moralitas yang tinggi dalam
menegakkan keadilan di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai