Anda di halaman 1dari 15

KONSELING

ALKITABIAH

OLEH

IRMON
PENDAHULUAN
Dalam kehidupan kita setiap hari , banyak hal yang dihadap oleh setiap orang
apalagi di zaman sekarang ini tantangan kehidupan semakin keras, Menuntut kita
mampu menghadapinya. Reaksi setiap orang terhadap tantangan yang di hadapi
berbeda- beda, ada yang biasa melihat permasalahan secara positif sehinga mampu
mengambil tindakan menghadapinya dan ada juga yang orang yang terhimpit dalam
masalah itu dan tak dapat melepaskan diri.
Dalam kehidupan jemaat kristen pun tidak lepas dari problema kehidupan, baik
masalah rumah tangga, anak - anak, pendidikan, kerukunan dengan tetangga, dan
lain - lain masalah pribadi. Dan ketika anggota jemaat tidak mampu melepaskan diri
dari permasalahan kehidupan tersebut dapat mempengaruhi kehidupan persekutuan
mereka, sehingga mereka acuh - tak acuh terhadap kegiatan ibadah /persekutuan
dalam jemaat. Olehnya itu diperlukan konseling kristen yang alkitabiah dilakukan
oleh gembala jemaat untuk membantu anggota jemaat mengatasi masa yang
dihadapinya.
Menurut Kamus besar bahasa indonesia versi online
konseling adalah pemberian bimbingan oleh yang ahli kepada
seseorang dengan menggunakan metode psikologis dan
sebagainya; pengarahan; 2 pemberian bantuan oleh konselor
kepada konseli sedemikian rupa sehingga pemahaman terhadap
kemampuan diri sendiri meningkat dalam memecahkan berbagai
masalah; penyuluhan
Pengertian
Menurut Prayitno & Erman Amti Konseling adalah proses
Konseling
pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara
Alkitabiah
konseling oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada individu
yang sedang mengalami sesuatu masalah (disebut klien) yang
bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi klien.
Sehingga konseling alkitabiah dapat diartikan
pembimbingan rohani yang dilakukan oleh gembala sebagai
konselor kepada warga jemaat yang membawa jemaat kepada
pengharapan kasih kristus sedemikian rupa sehingga warga jemaat
dapat bangkit dari permasalahan yang dihadapinya.
TUJUAN KONSELING ALKITABIAH
Banyak orang (klien) yang menginginkan kebahagiaan, melalui
konseling berkata: “saya ingin merasa enak”, atau
“atau saya ingin bahagia”. Memang tidak ada salahnya
menginginkan kebahagiaan, namun demikian pikiran yang
dihantui dengan “kebahagiaan saya” dengan Standar
saya bahagia bila punya uang banyak, punya jabatan tinggi,
jalan- jalan ke tempat wisata terkenal dll, sering mengaburkan
pengertian kita mengenai cara Alkitabiah menuju sukacita.
Sehingga sasaran/tujuan kehidupan kristen dan konseling kristen
bukanlah kebahagiaan pribadi. Jika ingin mengalami
kebahagiaan sejati, maka tanggung jawab konselor kristen adalah
harus peka terhadap dalamnya keakuan dalam tabiat manusia.
Sehingga Tujuan konseling alkitabiah adalah
memerdekaan orang-orang sehingga dapat
menyembah dan melayani Allah dengan lebih baik
untuk dapat mendapatkan sukacita di dalam Tuhan
HUBUNGAN KONSELING ALKITABIAH DENGAN KONSELING
PSIKOLOGIS
1. Terpisah tetapi sama
Alkitab sebagai acuan dalam konseling alkitabiah kedudukanya tidak seperti buku pegangan
ilmu kedokteran yang secara rinci memberi arahan pembimbing bagi perawatan kesehatan
secara profesional. Melainkan Alkitab yang berisi kisah-kisah manusia dari segala bidang,
yang dipakai oleh konselor/ gembala untuk membimbing warga jemaat agar bisa lepas rasa
bersalah, kegelisahan, kemarahan, nafsu yang tak terkendali, kurangnya rasa pengakuan diri,
perasaan bahwa dirinya tidak layak, tidak aman, prioritas yang salah, dan sifat mementingkan
diri sendiri.
2. Terintegrasi dan saling melengkapi
Masalah - masalah yang dihadapi konselor kristen itu sangat beragam, sehingga memerlukan
konsep- konsep alkitabiah seperti iman, kasih, pengharapan, kepercayaan, tujuan, dll serta
ayat pendukung. Namun tidak jarang ada beberapa gembala/pendeta yang memiliki segudang
pengetahuan dan pengalaman sudah mampu memadukan/ mengkombinasikan pandangan-
pandangan Alkitabiah dengan hikmat psikolog sehingga menghasilkan psikoterapi yang efektif.
Para ahli kristen cenderung untuk mempersatukan kedua disiplin ilmu: teologi dan psikologi,
untuk saling melengkapi, dalam pelaksanaan konseling alkitabiah. Contoh : strategi dari
psikologi dan materi dari iman kristiani
PRAKTIK KONSELING DALAM ALKITAB
Contoh pada Perjanjian Lama
- Hana yang terdapat dalam I Samuel 1, - Ayub merupakan contoh nabi yang mengalami goncangan jiwa yang
disebutkan mengalami kesedihan dan stres sangat berat dari segala bidang kehidupan mulai dari meninggalnya anak-
yang sangat berat karena persoalannya dengan anak, ditinggalkan oleh istri tercinta, kehilangan harta bahkan penyakit
madunya penina yang sudah berlangsung dahsyat yang menimpa dirinya, dikucilkan oleh teman-teman dan semua
sangat lama, dikatakan bertahun - tahun. orang. Depresi berat dialami oleh Ayub menyebabkan Ayub mulai
Kondisi ini membuat Hana sedih, jiwa dan fisik menyesali dirinya (Ayub 3). Dalam keadaan seperti ini muncullah Elifas,
goncang sampai pada batinnya pun menjadi Bildad, Zofar dan Elihu orang-orang ini ternyata konselor yang tidak
terluka. Proses konseling yang dilakukan berhasil menyembuhkan dan memperbaiki keadaan yang Ayub alami
imam eli sebagai konselor saat itu yang menarik justru mereka semakin menambah beban baru bagi Ayub. penyatan Allah
ialah Iman Eli membiarkan Hana menangis terhadap Ayub itulah yang menyembuhkanya. Pertama ajakan kepada
sambil ia berdoa kepada Tuhan, memberi Ayub agar keluar dari zona dirinya untuk melihat fakta yang penting dari
peluang bagi Hana untuk membebaskan apa yang sedang ia alami. Ayub diajak untuk menyelami bahwa dirinya
dirinya. Eli di sini hanya mengamati, sangat terbatas. Seterusnya Ayub diajak untuk melihat persoalan dari
menganalisa, dan mengambil kesimpulan sudut pandang Allah sehingga ada keterbukaan hati untuk menerima
(ayat 12-13). Meskipun perkataan Eli salah realita kehidupan sambil menanti apa yang akan diberikan Tuhan
duga dengan berkata “Berapa lama lagi engkau setelah kesukaran yang dialaminya. Dengan sikap terbuka membuat Ayub
berlaku sebagai orang mabuk” (ayat 14). Tetapi mampu merendahkan dirinya dihadapan Allah dan sukacita walau dalam
Pertanyaan Eli justru membuat Hana tersentak penderitaan, akhirnya setelah ayub siap lahir batin Allah mengembalikan
dan dari sinilah Hana mulai menemukan jati semua kepada ayub.
dirinya yang selama ini hilang, dan akhirnya
Hana dipulihkan secara menakjubkan.
CONTOH DALAM PERJANJIAN BARU
salah satu praktik konseling dalam Injil Yohanes 8:1-11
- Yesus memulai konseling dengan perintah “barang siapa yang tidak berdosa, baiklah
ia yang pertama-tama melemparkan perempuan itu dengan batu” sungguh
membungkam para ahli taurat. Yesus sebagai konselor datang membawa strategi
baru yaitu menjadikan perempuan berzinah sebagai model, sebagai bahan refleksi
bagi semua orang.
- Selanjutnya dari perkataan Yesus ini membuat perempuan itu bertobat dan
menyesali dosa-dosanya. Hal ini berarti bahwa kesembuhan dimulai dari dalam hati
dan koreksi diri sendiri dan tanpa berupaya untuk mempersoalkan/mempersalahkan
orang lain.
- Dan akhirnya yesus memberikan kesembuhan/kelegaan bagi perempuan tersebut.
Artinya dalam konseling kristen kristuslah sumber kesembuhan. Konselor dengan
segala strategi bimbingan sebagai alat yang dipakai tuhan untuk memberikan
kesembuhan dan sebagai upaya penanaman nilai-nilai Kristiani untuk hidup sesuai
dengan kehendak Allah
a. Konseling Kristen bertujuan untuk membawa pemahaman dan penerimaan diri.
TUJUAN b. Konseling Kristen bertujuan untuk membina komunikasi ke arah keterbukaan
KONSELING yang menyiapkan jalan bagi penyembuhan yang dikerjakan oleh Allah.
c. Konseling Kristen bertujuan untuk memberi kemampuan untuk belajar
ALKITABIAH (mendidik), membawa, dan menikmati perubahan yang dari Allah di dalam batin,
yang menolong untuk hidup harmonis dengan Tuhan, diri serta orangg lain
(Titus 2:11-15).
d. Konseling Kristen bertujuan untuk mendukung agar konseli dapat menikmati
kehidupan yang berkelimpahan dengan mengaktualisasi diri dalam Tuhan guna
tetap bertumbuh menjadi matang dan dewasa (Yohanes 10:10b; Filipi 4:5-8, 13).
Menurut e. Konseling Kristen bertujuan untuk menunjang individu konsele untuk bangkit,
Magdalena berjuang bagi tercapainya tujuan hidup dan menang dalam Tuhan (I Korintus
Tomatala tujuan 15:58), sehingga konsele menjadi teguh di dalam Tuhan di mana ia mampu hidup
selengkapnya mandiri dan berdiri teguh sebagai pemenang (Banding: Roma 8:28-39).
f. Konseling Kristen bertujuan untuk membawa “shalom” Allah yang menyeluruh
dari Konseling bagi hidup individu konsele di dalam Tuhan (Yesaya 32:17; Yohanes 14:27;
Kristen yang 10:10b; I Petrus 3:8-12), di mana ia bukan saja mengalami pembaruan hidup
alkitabiah dapat serta mengalami hidup berkelimpahan, tetapi ia pun menjadi berkat bagi orang
diuraikan lain (Galatia 6:9-10; Efesus 2:10; II Timotius 3:17).
sebagai berikut g. Konseling Kristen secara khusus bertujuan untuk meneguhkan konsele untuk
hidup berkemenangan oleh roh Kudus sehingga ia menghidupi serta
mengekspresikan hidup etis – moral yang memuliakan Allah dan membawa
berkat bagi sesama (Efesus 5:15-21; Yohanes 15:26-27).
BENTUK SEDERHANA KONSELING ALKITABIAH

Mengenali
Mengenali tingkah laku
Mengubah Memastikan Merencanakan dan
pemikiran menjalankan
masalah yang komitmen si tingkah laku
klien yang
perasaan berorientasi
keliru dengan
klien Alkitabiah
pada sasaran
klien (masalah)
pemikiran-
pemikiran
alkitabiah
Bentuk-Bentuk Konseling
1. Konseling Supportive (Mendukung)
Gereja sebagai persekutuan keluarga Allah, banyak orang membutuhkan dukungan dari sesamanya (1 Korintus 12:12-
27). Konseling ini diberikan bagi mereka yang mulai maju dan terbuka bagi persoalan hidup, bukan dengan tujuan supaya
dia bergantung penuh pada konselor, tetapi ditolong agar dia dapat menghadapi masalah-masalahnya dengan lebih
konstruktif. Di dalam konseling supportive ini diajarkan untuk saling mendukung satu sama lainnya agar bertumbuh di
dalam iman dan kematangan emosi sehingga dapat mengatasi persoalan hidup yang dihadapi.
2. Konseling Confrontational (Konfrontasi)
Tuhan Yesus sering mengkonfrontasi orang terhadap dosa mereka, Ia mengkonfrontasi orang muda yang kaya karena ia
banyak memikirkan tentang hartanya (Lukas 18:22), perumpuan samaria dengan perzinahannya (Yohanes 4:17-18), murid-
muridNya dengan kurang percaya (Matius 8:26; 14:31), dll.Dalam hal ini Tuhan Yesus memberi kritik, tetapi konselor Ia
dengan kasih dan lemah lembut terpanggil untuk menolong konseli yang menghadapi masalah dan kegagalannya agar
datang kepada Yesus dan mengalami pengampunan-Nya. Hal yang penting yang disadari oleh konselor, yaitu bahwa
konfrontasi tidak hanya terbatas pada diskusi mengenai dosa atau tingkah laku yang buruk saja. Tapi menolong konsele
untuk lebih memahami tindakan mereka sendiri, mendorong mereka untuk mendengar apa yang mungkin tidak mereka
sukai, bahkan menolong mereka untuk melakukan langkah-langkah perbaikan yang selama ini mereka tolak.
3. Konseling Educative
konseling sangat berhubungan dengan pendidikan, di mana orang datang untuk menemukan penjelasan teologis tentang
hal-hal yang dihadapi dalam hidup ini. Dengan demikian seorang konselor harus mampu memberikan jawaban dari segala
persoalan manusia hanya dengan memohon hikmat dari Tuhan yang mempunyai segala sumber pengetahuan untuk
menolong sesama.
4. Konseling Spiritual (Rohani)
Pada dasarnya konseling Kristen adalah konseling rohani, sebab tugas ini berkaitan dengan amanat Agung
berdasarkan di dalam (Matius 28:19-20; Roma 15:1; Galatia 6:1-2 ; 1Tes. 5:14). Jadi, setiap konselor mempunyai
tugas untuk membawa orang kepada Kristus untuk dapat menikmati hidup yang benar, (Yohanes 10:10), bahkan
dapat memiliki hidup yang kekal (Yohanes 3:16).
5. Konseling Group (Secara Berkelompok)
Dalam pelayanan Tuhan Yesus, Ia telah berbicara dengan banyak orang mengenai kebutuhan dan persoalaan-
persoalaan mereka. Seringkali dalam konseling-Nya, Ia melibatkan beberapa orang sekaligus. Dalam jemaat
mula-mula orang-orang bertemu dalam kelompok-kelompok untuk belajar, bersekutu, merayakan perjamuan
kudus dan berdoa. Tentu saja dalam pertemuan persekutuan itu mereka membicarakan persoalan-persoalan
mereka dan kemudian saling tolong menolong dengan tiap kebutuhan mereka.
6. Konseling Informal
Konseling tidak selalu harus menggunakan kantor, tapi dapat dilakukan dimana . Kadang orang berpikir bahwa
konseling informal kurang berguna, namun sebenarnya banyak gunanya, perlu diingat bahwa hampir semua
konseling yang dilakukan oleh Tuhan Yesus adalah informal konseling, dan ternyata semuanya efektif.
7. Konseling Preventive
Konseling ini bertujuan untuk menghibur yang susah, menolong yang tertindas atau menolong orang dari
kesulitan hidupnya, cara yang paling baik untuk memberikan konseling preventif adalah melalui khotbah di
mimbar maupun ceramah-ceramah dan didasari dengan kebenaran firman Tuhan.
Kepribadian Seorang Konselor

Menjadi Penolong Memiliki Aspek Integritas


Memiliki Aspek Kepribadian
yang Utuh

Seorang konselor ia harus memiliki Dalam KBRI, “kata Integritas” berarti


suatu kepribadian yang utuh sehingga mutu, sifatyang menunjukkan
Untuk menjadi seorang penolong
ia mampu mengarahkan orang lain kesatuan yang utuh sehingga
yang efektif kepada orang-orang
yang akan ditolongnya. Dalam buku Dr. memiliki potensi dan kemampuan
yang mengalami masalah-dalam yang memancarkan kewibawaan,
Sofyan S. Willis mengungkapkan, hidupnya. Seorang penolong
“Bahwa kualitas kepribadian adalah jujur. Jadi seorang konselor harus
harus siap mendengar apa yang memiliki integritas rohani yang baik,
semua kriteria keunggulan termasuk
dirasakan oleh konselinya, jujur, setia, dan etika yang terpuji
pribadi. Pengetahuan, wawasan,
keterampilan dan nilai-nilai yang
sehingga ia merasa bahwa bukan karena memang ia baik.
dimilikinya yang akan memudahkannya konselor mendengar dengan Integritas berarti konsisten dalam
dalam menjelankan proses konseling penuh perhatian kepadanya dan perilaku seseorang dalam setiap
sehingga mencapai tujuan yang mengerti masalah yang dia keadaan, termasuk saat-saat yang
berhasil.” hadapi. tidak disangka-sangka.
PERANAN ROH KUDUS DALAM KONSELING ALKITABIAH

Konseling alkitabiah adalah pelayanan bimbingan dengan kuasa roh kudus. Kita percaya bahwa
semua perubahan dalam kehidupan seseorang tidak dapat dikerjakan oleh konselor tetapi
semua itu adalah pekerjaan roh kudus dalam masing- masing hati konselor- dan konseli.
Pekerjaan Roh Kudus dalam konseling meliputi beberapa yaitu :
1. Roh Kudus dapat menyatakan dosa manusia (Yoh 14:8).
2. Roh Kudus dapat mengajar orang tentang kebenaran (Yoh 14:26).
3. Roh Kudus dapat menyaksikan Kristus (Yoh 15:26).
4. Roh Kudus dapat berkata-kata pada manusia Ia berkerja melalui hati dan mengerjakan
dengan penuh kasih untuk menyadarkan manusia atas kehidupannya (Kis 13:2).
5. Roh Kudus dapat menolong dan menghibur dalam menghadapi kesusahan yang
ditanggung, kehadiran Roh-Nya memberikan jalan keluar dan kesejukan hati dalam
menghadapi kesusahan dan ketertindasan hidup (Yoh 14:20).
6. Roh Kudus diam dalam diri orang yang percaya, orang percaya dipimpin atau didiami oleh
Roh Kudus dalam hatinya sehingga ia dimampukan dengan peka mendengar suara Tuhan
yang dikerjakan RohNya (Yoh 14:20).
7. Roh Kudus memimpin orang saleh (Kis 16:6).
PERANAN DOA DAN FIRMAN TUHAN
DALAM KONSELING ALKITABIAH

- Dalam konseling kristen doa adalah nafas kegiatan


konseling, doa sebagai alat komunikasi dengan
Tuhan. Doa menghadirkan Tuhan dalam kegiatan
konseling, melalui doa kita menghadirkan roh kudus
turut bekerja selama dan sesudah kegiatan
konseling.
- Firman Tuhan adalah dasar kita melakukan kegiatan
konseling, jadi setiap nasehat, dan solusi yang
berikan harus selalu berdasar pada firman Tuhan.
Kesimpulan
1. Sebagai seorang kristen yang mempelajari Firman Tuhan, perlu sekali untuk belajar
memperhatikan orang-orang disekitar, bagi mereka yang lemah atau mereka yang
membutuhkan bantuan.
2. Cara yang sederhana dalam konseling adalah sikap ramah, dan hangat, Dengan sikap
demikian maka orang tersebut menemukan rasa nyaman dan menolong dia untuk
mengurangi beban masalahnya.
3. perlu juga untuk memberikan nasihat kepada teman-teman untuk membantu
meluruskan apa yang salah dan tidak sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan tanpa
memojok atau menyinggungnya. Disisi lain memang perlu untuk menjelaskan
kesalahan orang secara transparan namun perlu melihat konteks masalah dan situasi
yang tepat.
4. Ketika melakukan konseling yang alkitabiah, kita memang menggunakan metode dari
ilmu-ilmu sekuler, tetapi Firman Tuhan tetap yang menjadi dasar konseling, karena
disiplin ilmu adalah hasil riset dan teori manusia. Riset dan teori manusia memang
banyak yang benar akan tetapi tidak semua kebenaran manusia yang akan membawa
manusia kepada kebahagiaan yang sejati tersebut. Yang jelas Alkitab tetap mengatasi
semua kebenaran, karena tak satupun perkataan Firman yang salah tetapi disiplin ilmu
lain bisa saja salah

Anda mungkin juga menyukai