Anda di halaman 1dari 4

Nama : Yohanes Natanael Situmorang

NIM : 210203007
Mata Kuliah : Apologetika Kristen
Dosen Mata Kuliah : Chintya Megaria Situmeang, M.Th

Ringkasan Bacaan Buku “Apologetika : Benarkah Yesus Itu Tuhan? (Hal 29 – 47)”
Buku yang berjudul “Apologetika : Benarkah Yesus Itu Tuhan?” merupakan buku karangan Kalis
Stevanus yang berbicara mengenai hal – hal yang berkaitan dengan Apologetika. Secara singkat,
apologetika berbicara bagaimana mempertahankan atau memberikan jawaban terhadap apa yang menjadi
imannya. Hal ini banyak diperbincangkan pada buku ini dan menjelaskan betapa pentingnya apologetika
dalam kekristenan. Pada halaman 29 – 47 menjelaskan 4 poin atau garis besar. Poin – poin pentingnya
yaitu : 1) Seberapa Pentingkah Apologetika?, 2) Persepsi Yang Salah Tentang Apologetika , 3) Mengapa
Harus Berapologetika? Apa Perlunya?, dan 4) Bagaimana Berapologi Yang Baik?. Poin – poin ini
merupakan suatu pertanyaan yang akan dijelaskan pada buku ini.

1. Seberapa Pentingkah Apologetika?


Dalam buku ini, Kalis Stevanus menegaskan bahwa Apologetika sangatlah penting. Ia
menyatakan demikian karena adanya relasi antar apologetika dengan penginjilan. Apologetika
juga penting karena untuk menjaga keseimbangan antara kedaulatan Allah dan ketaatan manusia.
Menjaga relasi antar kedaulatan Allah dengan ketaatan manusia sama pentingnya dengan relasi
antar apologetika dengan penginjilan. Sebagai umat – Nya, manusia harus memberikan kesaksian
dan mengabarkan kabar baik yang disebut dengan penginjilan. Penginjilan ini otomatis
memberikan kesaksian mengenai kedaulatan – Nya dan mengabarkan karya – karya – Nya.
Tetapi, manusia harus mempertanggungjawabkan dan memberikan jawaban atas
pemberitaan Injil yang dilakukannya sehingga hal inilah yang disebut berapologet. Dan Allah
turut bekerja dengan meyakinkan rasio dan hati yang belum percaya melalui kesaksian kita
(Apologet) agar orang yang belum percaya sepenuhnya taat dan mengerti akan apa yang
diberitakan oleh seorang penginjil. Sehingga dari hal inilah, hubungan relasi apologetika dengan
penginjilan sama pentingnya dengan relasi antar kedaulatan Allah dan ketaatan manusia. Karena
semuanya itu saling berhubungan. Oleh karena itu, sebagai umat Kristen, kita harus bisa
mempertanggungjawabkan keduanya. Bertanggung jawab pada apologet dan penginjilan. Setiap
orang Kristen harus bisa memberitakan injil Kristus dan membelanya. Tujuannya ialah satu adalah
membawa jiwa baru yang belum percaya kepada Kristus. Sehingga dari pemaparan ini, dapat
dijelaskan bahwa apologetika sangatlah penting karena pada akhirnya dengan kita berapologet,
kita bisa membawa jiwa baru yang belum percaya kepada Kristus yang dimulai dengan Injil dan
diakhiri juga dengan Injil.

2. Persepsi yang Salah tentang Apologetika


Selain daripada sebelumnya, ada juga persepsi yang salah mengenai Apologetika. Buku ini
menjelaskan terdapat 4 persepsi yang salah mengenai apologetika yang salah yaitu :
 Kesalahpahaman mereka akan perkataan Yesus pada Matius 10 : 19 – 20. Persepsi pertama
ini merupakan persepsi pertama yang salah mengenai apologetika Kristen. Karena para
penafsir seringkali menafsirkan ayat tersebut dengan salah. Mereka berpendapat bahwa
kita hanya perlu mengandalkan Roh Kudus dan tidak melakukan persiapan apapun dalam
berapologet. Dari hal ini, penafsiran mereka akan ayat ini tentu saja melenceng karena
tidak mempertimbangkan pengamatan secara menyeluruh terhadap konteks ayat tersebut
dan firman Tuhan secara keseluruhan.

 Apologetika dinilai bersifat terlalu intelektual, abstrak, dan rasional. Persepsi ini juga
merupakan salah satu persepsi yang salah. Dinyatakan salah karena memang sebenarnya
orang yang menyatakan bahwa apologetika bersifat terlalu intelektual, absrak dan rasional
juga sedang terlibat dalam proses berpikir. Maka dari itu, kita tidak dapat menghindari hal
demikian. Tetapi kita sebagai umat Kristen menyeimbangkan iman serta akal kita dengan
baik agar dapat berapologet dengan baik.

 Akal budi dianggap menghalangi pekerjaan Roh Kudus. Hal ini sudah jelas persepsi yang
salah karena telah menyepelakan akal budi sebagai anugrah Tuhan sebagaimana yang
tertulis pada Matius 22 : 37. Sebagai umat Kristen, kita berapologet tentu menggunakan
akal budi serta pikiran untuk menyatakan kebenaran. Ketika tugas kita sudah berapologet
untuk orang yang belum percaya, selebihnya kita serahkan kepada Roh Kudus. Karena
Roh Kuduslah yang dapat mengubah hati seseorang dan mengubah pikiran manusia. Maka
dari itu, pekerjaan Roh Kudus akan bekerja melalui pekerjaan kita yaitu berapologet yang
tentu menggunakan iman serta akal budi yang sehat.

 Persepsi yang terakhir adalah hanya orang yang memiliki tugas pembelaan iman sajalah
yang bisa berapologet seperti pendeta dan guru – guru Injil. Persepsi ini tentu salah, karena
tidak menutup kemungkinan bahwa semua orang Kristen bisa berapologet sebagaimana
yang dijelaskan dalam 1 Petrus 3 : 15. Maka dari itu, ada pembelajaran mengenai
“Apologetika” pada gereja, institusi atau organisasi keagamaan lainnya. Dan yang paling
penting adalah apologetika tidak hanya tanggung jawab orang – orang tertentu saja, tetapi
setiap pengikut – pengikut Kristus ikut serta mengambil tanggung jawab untuk
berapologetika.

3. Mengapa Harus Berapologetika? Apa Perlunya?


Selain dari beberapa persepsi yang salah, ada pertanyaan “mengapa perlu
berapologetika?”. Dalam buku karangan Kalis Stevanus ini, akan dijelaskan 5 hal mengapa
apologetika itu perlu, yakni :
 Umat Kristen dipersiapkan untuk membela iman (1 Petrus 3 : 15). Dengan adanya
apologetika, orang – orang Kristen dipersiapkan dan diperlengkapi dengan lebih baik lagi
untuk melayani Tuhan dan memenangkan jiwa – jiwa yang terhilang.

 Dengan adanya apologetika, orang Kristen di bantu untuk mengenali iman mereka.
Apologetika secara sungguh – sungguh menguatkan iman kita sebagai umat Kristen
sehingga saat berapologet kita tidak memiliki keraguan untuk menyatakan Firman Tuhan.

 Apologetika dapat menjawab kesan buruk yang telah diterima kekristenan di media dan
budaya.

 Apolgetika dapat membuat kita untuk menumbuhkan kemampuan mempertahankan iman


kepercayaan yang membuat penginjilan kita lebih efektif.

 Kita membutuhkan apologetika karena banyak pengajaran sesat bermunculan yang


melanda di gereja Tuhan

Selain dari 5 poin sebelumnya, apologetika juga sangat diperlukan kondisi dewasa ini.
Apologetika dibutuhkan karena adanya krisis kultural, kemasyarakatan serta krisis spiritual. Oleh karena
itu, kita yang mampu berapologet dengan baik tidak hanya mengungtungkan pihak pribadi saja tetapi kita
juga bisa meminimalisir krisis – kriss tersebut dan dapat memenangkan jiwa yang terhilang. Maka dari
itu, apologetika sangat diperlukan oleh umat Kristen.

4. Bagaimana Berapologi yang Baik?


Hal – hal ini merupakan cara yang dapat dilakukan untuk berapologi dengan baik, yaitu :
 Doa. Dengan doa, Tuhan membuka hati dan pikiran kita supaya mendapat pengertian akan
Firman Tuhan (Kis. 16 : 24 ; Luk. 24 : 45).
 Pentingnya mengingat ayat – ayat Alkitab ketika membela iman Kristen (2 Timotius 3 :
16).
 Lemah lembut dan penguasaan diri.
 Berani, tidak takut menyatakan kebenaran (Kis. 5 : 29).
 Antusias, tetapi jangan terlalu ofensif (2 Kor. 10 : 4 – 6).
 Meminta Tuhan untuk mengambil keputusan tanpa ada paksaan (2 Kor. 5 : 20 ; Why.3 :
20).

Anda mungkin juga menyukai