Anda di halaman 1dari 6

PENTINGNYA APOLOGETIKA DALAM BERMISI

____________________________
Tugas ini
Diajukan Kepada Dosen:
Dr Sophian I.C Hitagalung. M. Th., M.Pd.K
Sekolah Tinggi theologia Baptis Jakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Mata Kuliah: Apologetika Kristen

Oleh
Yosa Armanda Siregar
NIM : 01.1.201.2.02

SEKOLAH TINGGI TEOLOGI BAPTIS JAKARTA


November 2023
BAB I

Pendahuluan

Setiap Kristen yang percaya memiliki tanggung jawab yang besar dalam pelayanan

sejak awal kepad orang yang telah menerima karunia keselamatan dari Tuhan Yesus Kristus.

Keselamatan memeiliki hubungan korelasi dengan perkataan rohani, bukan dengan perkataan

secara pribadi. Melainkan perkataan yang berasal dari firman Tuhan dan di bagikan dengan

penuh kuasa roh kudus kepada orang yang belum mendapatkan anugerah keselamatan yang

datangnya dari Tuhan Yesus. Karena hal itu yang tercatat dalam Matius 28:19-20, yang

sering dikenal dengan sebutan Amanat Agung, hal ini merupakan tugas sebagai kita orang

yang telah percaya kepada Tugan Yesus, dan karena semua orang yang telah percaya dan

menjadi murid-Nya, maka yang bertanggung jawab untuk melaksanakan perintah Amanat

Agung adalah orang yang telah percaya dan sudah di bekali dengan pengetahuan Apologetik.

Pelayanan misis merupakan system teologi yang di ajarkan kepada setiap pelaku

teologi tersebut, korelasi pelaku misi adalah penting memahami iman percaya terhadap

doktrin keselamatan yang dimana penting untuk memahami pengakuan iman percaya yang

sesuai sdengan Alkitab, sesungguhnya kebenaran bukanlah sebuah ciptaan yang di buat oleh

manusia, melainkan harus di temukan oleh manusia yang memiliki rasio dalam segala hal

keterbatasannya, keterbatasan bukanlah sebuah ruang dan waktu untuk setiap orang tidak

mau mempelajari tentang kebenaran dan juga membagikannya kepada orang-orang yang

belum menerima keselamatan. Kebenaran yang sesungguhnya adalah bersumber dari Allah

sang pencipta.1

BAB II

1
Harry Blamires, The Cristian Mind, (Surabaya, Momentum 2004), Hal 90.
ISI

Deskripsi Ranah Koseptual Apologetik

Dalam fase modernitas yang diindentifikasikan suatu sebagai masa rasionalitas

dikarenakan subyek individu yang memiliki rasio yang meneguhkan bahwa penentu suatu

kebenaran adalah subyek. Akibatnya adalah setiap para individu yang memiliki rasionalitas

yang kritis dalam sebuah pemikiran tenang keberadan dan kebenaran Tuhan, pemikiran

individu menjadi sebuah standar kebenaran yang terukur bukan karena landasan berpikir

yang dianggap benar proses berpikir setiap orang alan memberikan tentang kepastian

kesadaran diri setiap kenyataan yang ada.

Dilain sisi apologetik memiliki hubungan dengan teologi yaitu, dalam makna teologi

elementer dalam bingkai pemahaman Kristen tentang Allah dalam Alkitab tentang pernyataan

diri-Nya. Sedangkan dasar teologi adalah kitab suci, sebagai landasan Firman Tuhan yang

benar tanpa salah, dan itu sangat mutlak tidak terbantahkan karena memiliki bukti sejarah

yang kuat, beda halnya dengan pemikiran yang hanya memiliki argumen dengan logika dan

menebak-nebak saja tanpa memiliki bukti yang kuat. Sejatinya pemikiran manusia hanyalah

mencari kebenaran untuk diri sendiri saja, yang sesungguhnya tidak dapat dibenarkan oleh

Alkitab, Allah secara khusu menyatakan kebenarannya melalui Alkitab dan manusia dapat

mengenal Allah melalui firman Tuhan yang telah di tulis oleh orang-orang pilihan-Nya

sendiri, sehingga manusia dapat mengetahui kebenaran sejati melalui Alkitab, bukan

berdasarkan landasan pikiran sendirir. 2

Deskripsi Ranah Konseptual Pelayanan Misis

2
Haryo Tejo B, Teologi Absensia, (Jakarta, Obor, 2013) Hal 6.
Sebagai sebuah bentuk dan tanggu jawab iman percaya terhadap Kristus Yesus, istilah

ini di sebut sebagai praktek iman secara pribadi dengan melakukan pelayanan misis.

Pelayanan misi ini sangat erat dengan Kekristenan yang dimana sudah tercantum dalam teks

Amanat Agung yang di yakini oleh orang Kristen sevagai suatu keharusan sebagai orang

percaya, maka penyebaran Injil itu harus di lakukan dengan sesuai perintah Tuhan, hal ini

juga yang mempengaruhi pertumbuhan geraja, baik secara kualitatif maupun kuantitatif.

Pelayanan misi sesungguhnya bukanlah pelayanan yang melahirkan kelompok jemaat yang

eklusif di dalam gereja, dan juga bukan pula menjadikan mereka sebagai media untuk

kepentingan secara pribadi, tetapi sebaliknya secara dinamis, untuk mmperaktekkan iman

mereka yang sesuai dengan teks-teks Akitab.

Pada pandangan yang lain, pelayanan misis gereja yang pada saat ini di lakukan

bukanlah bertujuan untuk membuat perpecahan di dalama gereja atau melakukan dugaan

makana dalam teks-teks Alkitab, atau juga melahirkan kelompok terhormat dalam gereja.

Dan bukan juga melahirkan denominasi individu dalam gereja. Namun sebaliknya, pelayanan

misi dilakukan sebagai sebuah bentuk praktek dalam iman orang percaya, untuk

mendatangkan damai sejahtera. Dimana sebagai orang percaya berada secara personal,

ataupun secara individual dengan yang lain. Dalam bermisi, apologetika sangat penting untuk

menjadi sebuah senjata kala menghadapi berbagai macam sikap dan juga pertanyaan orang-

orang yang memiliki sifat menggunakan akal pikiran, untuk menentang alkitab dengan

pengetahuan yang mereka miliki, maka dalam menjalankan misi kita juga perlu

menggunakan logika kita untuk berfikir.3

Pentingnya Apologetik Dalam Bermisi

3
Yakob Tomatala, Teologi Bermisi, (Jakarta, Leadership Foundation, 2003), Hal16.
Setiap selalu hidup dalam konsep berargumen yang memberikan pembenaran bagi

setiap tindakannya. Tindakan seseorang adalah sebuah implementasi dari rangkainan proses

pengetahuan yang mengacu pada seseorang. Deskripsi apologetik menjelaskan, pemahamaan

adanya system penalaran berdasarkan ancangan rasional yang sistematis dan logis, kritis,

analisis yang bertujuan untuk pembelaan. Pertama-tama, apologetic membantu orang Kristen

memahami dasar-dasar iman Kristen. Sebagai penganut agama Kristen, akan sangat penting

memahami doktrin-doktrin inti dari keyakinan kita, seperti keberadaan Tuhan, kitab suci,

kehidupan dan karya Yesus Kristus, dan rencana keselamatan. Apologetic membantu

memperkuat pengetahuan kita tentang doktrin-doktrin dasar ini dan mempersiapkan kita

untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang lebih rumit terkait keyakinan kita.

Selain itu, apologetic juga membantu seseorang mempertajam kemampuan dalam

menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan orang yang skeptis terkait agama Kristen.

Sebagai contoh, ada orang yang mengajukan pertanyaan seputar keberadaan Tuhan, apakah

memilih keselamatan adalah pilihan yang benar, mengapa kejahatan ada di dunia, dan

sebagainya. Tanpa apologetic, orang Kristen mungkin tidak siap dalam menjawab hal-hal

tersebut secara meyakinkan. Terakhir, apologetic membantu orang Kristen untuk menjadi

pelopor dalam menyebarakan kabar baik ke seluruh dunia. Para misionaris Kristen

kadangkala berhadapan dengan orang yang tidak menerima kesaksian mereka, dan apologetic

akan membantu mereka merespons pertanyaan dari orang tersebut. Dalam konteks ini,

apologetic membantu memberikan dasar untuk evangelisasi yang efektif dan membantu

mempromosikan dialog terbuka dan sehat dengan orang lain.4

Kesimpulan

4
Ronald H. Nash. Iman dan Akal Budi, (Surabaya Momentum, 2001), Hal 31.
Dalam keseluruhan, apologetic memainkan peran penting dalam bermisi Kristen. Hal

itu membantu seseorang memahami doktrin-doktrin penting, mempertajam kemampuan

dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan orang skeptis mengenai agama

Kristen, dan membantu mempromosikan dialog terbuka yang efektif dengan orang lain.

Banyak organisasi dan gereja yang memberikan program apologetic, sehingga kita dapat

memperoleh pengetahuan yang baik tentang dasar-dasar iman Kristen dan menjawab

tantangan-tantangan dalam evangelisasi.

Daftar Pustaka

Harry Blamires, The Cristian Mind, (Surabaya, Momentum 2004)

Haryo Tejo B, Teologi Absensia, (Jakarta, Obor, 2013)

Yakob Tomatala, Teologi Bermisi, (Jakarta, Leadership Foundation, 2003)

Ronald H. Nash. Iman dan Akal Budi, (Surabaya Momentum, 2001)

Anda mungkin juga menyukai