Anda di halaman 1dari 9

SUMBER – SUMBER TEOLOGI

MATA KULIAH :
PENGANTAR TEOLOGI SISTEMATIKA

DOSEN PENGAJAR :
Dr. INEKE MARLIEN TOMBENG, M.Si

DISUSUN OLEH :

UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA TOMOHON


FAKULTAS TEOLOGI
2024
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Allah di dalam Yesus
Kristus yang selalu memberikan hikmat dan kekuatan serta anugerah kepada kami
sehingga, oleh karena berkat dan tuntunan-Nya kami dapat menyelesaikan tugas
ini mengenai Sumber-Sumber Teologi dalam memenuhi tugas mata kuliah
Pengantar Teologi Sistematika oleh Dosen Mata Kuliah Pdt.

Kami sangat mengucap syukur kepada Tuhan Yesus karena, tugas ini dapat
dibuat dengan tepat waktu. Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih
banyak kekurangan baik dalam pengetikan dan tata bahasanya. Oleh karena itu,
kami menerima setiap masukan, kritikan dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Kami berharap makalah ini dapat
memberikan wawasan dan pengetahuan yang baru kepada pembaca. Tuhan Yesus
Memberkati.

\
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I 4
PENDAHULUAN 4
1.1. LATAR BELAKANG 4
1.2. RUMUSAN MASALAH 5
1.3. TUJUAN MASALAH 5
BAB II 6
ISI 6
2.1. PEMBAHASAN 6
BAB III 8
PENUTUP 8
3.1. KESIMPULAN 8

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Teologi, sebagai disiplin ilmu yang mempelajari keyakinan dan doktrin
agama, mengandalkan berbagai sumber untuk mengembangkan pemahaman
tentang keberadaan, sifat, dan hubungan manusia dengan yang Ilahi. Sumber-
sumber ini meliputi tradisi, kitab suci, pengalaman religius, akal sehat, dan
otoritas agama. Dalam makalah ini, akan dibahas secara lebih rinci tentang
sumber-sumber teologi yang menjadi landasan bagi pengembangan pemikiran
keagamaan.

Dalam perjalanan manusia mencari makna eksistensial dan spiritualitas,


teologi hadir sebagai disiplin yang menggali, merenungkan, dan merumuskan
pemahaman tentang hubungan antara manusia dan yang Ilahi. Dalam upaya ini,
teologi mengandalkan sumber-sumber yang beragam sebagai pijakan bagi
pemikiran dan praktik keagamaan. Dari kitab suci yang dianggap sebagai wahyu
ilahi, hingga tradisi yang diwariskan dari generasi ke generasi, pengalaman
religius yang mendalam, akal sehat, dan otoritas agama, setiap sumber teologi
memiliki peran khusus dalam membentuk pandangan dunia dan tata nilai umat
beragama.

Pemahaman yang mendalam tentang sumber-sumber teologi menjadi


penting dalam menghadapi tantangan zaman yang terus berubah dan kompleksitas
kehidupan manusia modern. Dalam pendahuluan ini, kita akan mengeksplorasi
peran dan relevansi setiap sumber teologi, serta bagaimana sumber-sumber ini
bersama-sama membentuk kerangka kerja yang kokoh bagi pemikiran keagamaan.

Dengan menggali sumber-sumber teologi ini secara lebih mendalam, kita


dapat memperluas pandangan kita tentang spiritualitas dan keagamaan, serta
memperkaya diskusi tentang pluralisme agama, dialog antaragama, dan tantangan
etis dan moral kontemporer. Melalui pembahasan yang mendalam tentang
sumber-sumber teologi, kita diharapkan dapat memperdalam penghayatan kita
tentang keberadaan manusia dan hubungannya dengan yang Ilahi, serta
menemukan makna yang lebih dalam dalam pencarian makna hidup.

1.2. RUMUSAN MASALAH


Bagaimana sumber-sumber utama dan kedua dalam teologi sistematika,
berperan dalam membentuk pemahaman tentang keyakinan Kristen dan
implikasinya dalam kehidupan sehari-hari?

1.3. TUJUAN MASALAH


Tujuan penulisan dari materi di atas adalah untuk menjelaskan peran dan
pentingnya sumber-sumber utama dan kedua dalam teologi sistematika, serta
bagaimana kombinasi dari sumber-sumber tersebut dapat membantu
memperdalam pemahaman tentang keyakinan Kristen dan implikasinya dalam
kehidupan sehari-hari. Materi juga bertujuan untuk memberikan pemahaman yang
lebih luas tentang dimensi teologi sistematika dan bagaimana sumber-sumber
tersebut saling melengkapi dalam membentuk pemahaman yang lebih utuh
tentang Allah dan iman Kristen.
BAB II
ISI

2.1. PEMBAHASAN
Teologi sistematik mempunyai dua sumber yaitu berasal dari sumber-
sumber utama dan sumber-sumber kedua.

Sumber-sumber utama adalah sbb:Sumber Utama:

1. Kitab Suci:

Alkitab, sebagai sumber utama teologi, adalah kumpulan tulisan yang


dianggap suci dan diilhami oleh Allah. Dalam 66 kitab Perjanjian Lama dan Baru,
Alkitab memberikan gambaran lengkap tentang karakter, kehendak, dan rencana
Allah bagi manusia. Setiap kitab, dari Kejadian hingga Wahyu, memberikan
lapisan-lapisan yang berbeda dalam pemahaman tentang Allah dan hubungan-Nya
dengan ciptaan-Nya. Alkitab bukan hanya sekadar kumpulan tulisan sejarah dan
ajaran, tetapi merupakan saluran utama bagi Allah untuk menyatakan diri-Nya
kepada manusia, menjadikan-Nya sumber utama bagi pengetahuan akan Allah.
Setiap kitab dalam Alkitab memberikan kontribusi unik terhadap pemahaman
akan Allah dan hubungan manusia dengan-Nya. Dari kitab Taurat yang
menguraikan hukum-hukum Allah, hingga kitab Injil yang menceritakan
kehidupan Yesus Kristus, Alkitab menjadi panduan spiritual dan moral bagi umat
Kristen. Karena itu, studi yang mendalam dan pemahaman yang cermat terhadap
Alkitab sangat penting dalam pengembangan teologi yang kokoh dan relevan.

2. Alam Semesta:

Mazmur 19 dan Roma 1:20 mengajarkan bahwa alam semesta, dengan


keharmonisannya yang indah dan kompleks, memberikan kesaksian yang tak
terbantahkan tentang keberadaan dan sifat Allah. Dari gemerlap bintang di langit
malam hingga keajaiban kehidupan di bumi, alam semesta adalah karya tangan-
Nya yang memperlihatkan keagungan dan kebijaksanaan-Nya. Melalui ciptaan-
Nya, Allah secara terus-menerus mengungkapkan diri-Nya kepada manusia,
mengundang mereka untuk mengenal-Nya melalui observasi dan refleksi atas
keindahan dan kompleksitas alam semesta.

Dan Sumber Kedua:

1. Pengakuan-pengakuan Doktrinal:

Pengakuan-pengakuan doktrinal, seperti Kredo Nicea, Pengakuan


Westminster, dan berbagai pengakuan lainnya, memiliki peran penting dalam
memahami konsep teologis. Pengakuan-pengakuan ini merupakan ringkasan dari
keyakinan dan doktrin yang dipegang oleh gereja-gereja dan komunitas Kristen
sepanjang sejarah. Mereka membantu menjaga kesatuan doktrin dalam gereja dan
memberikan kerangka referensi untuk memahami kebenaran Alkitab. Pengakuan-
pengakuan doktrinal ini sering kali dihasilkan dari diskusi dan perdebatan teologis
yang mendalam, dan mereka memainkan peran penting dalam membantu orang
Kristen memahami keyakinan mereka sendiri dan membentuk identitas teologis
mereka.

2. Tradisi:

Tradisi, dalam konteks teologi sistematika, merujuk pada ajaran-ajaran dan


praktik-praktik yang telah diteruskan dari generasi ke generasi dalam gereja.
Namun, penting untuk diingat bahwa tidak semua tradisi dianggap benar atau
sahih dalam memahami iman Kristen. Tradisi yang benar adalah yang sejalan
dengan ajaran Alkitab dan kehendak Allah. Oleh karena itu, dalam merumuskan
penyataan teologis, perlu mempertimbangkan apa yang diajarkan oleh individu-
individu tertentu, gereja, dan denominasi yang sesuai dengan kebenaran Alkitab.

3. Penalaran yang Dibimbing oleh Roh Kudus:

Penalaran yang dibimbing oleh Roh Kudus adalah proses yang melibatkan
refleksi, studi, dan meditasi atas Firman Allah. Roh Kudus, sebagai Penolong
yang dijanjikan oleh Yesus kepada murid-murid-Nya, membimbing dan memberi
pengertian atas kebenaran ilahi, menjadikan penalaran manusia bermanfaat dalam
memahami dan menerapkan Firman Allah dalam kehidupan sehari-hari.

4. Pengalaman Agamawi:

Pengalaman agamawi, ketika diterjemahkan dan diterapkan melalui lensa


Alkitab, menjadi sarana bagi pertumbuhan rohani dan pemahaman akan hubungan
pribadi dengan Allah. Pengalaman agamawi tidak hanya terjadi dalam momen-
momen spiritual yang intens, tetapi juga melalui kehidupan sehari-hari yang
diwarnai oleh kesetiaan dan ketaatan terhadap ajaran Alkitab. Dengan demikian,
pengalaman agamawi menjadi alat penting bagi umat Kristen untuk memperdalam
hubungan pribadi mereka dengan Allah dan untuk memperkaya pemahaman
mereka akan kebenaran ilahi.

BAB III
PENUTUP

3.1. KESIMPULAN

Kesimpulan dari makalah “Sumber-sumber Teologi” menunjukan bahwa


Alkitab dan alam semesta menjadi landasan utama, mengajarkan kita tentang
perkembangan teologi dan pemahaman terhadap kehendak Allah serta mahakarya
Allah yaitu alam semesta. Sementara itu, pengakuan doktrinal, tradisi, penalaran
yang dibimbing oleh Roh Kudus, dan pengalaman agamawi memberikan dimensi
tambahan dalam memahami dan mengartikan keyakinan Kristen. Hubungan
antara sumber-sumber utama dan kedua menciptakan kerangka komprehensif
untuk pengembangan teologi yang kokoh dan relevan bagi umat Kristen.

Anda mungkin juga menyukai