Kelompok : 1
Mata Kuliah :
Teologi Islam
Dosen Pengampu :
GUNUNGSITOLI
1
BAB I
PENDAHULUAN
Kata Pengantar
Alhamdulillah, segala puji dan syukur bagi Allah SWT, yang senantiasa
melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “PENGERTIAN, MANFAAT & RUANG LINGKUP
TEOLOGI ISLAM” untuk melengkapi tugas mata kuliah Teologi Islam.
Penulis
2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI…………………………………………………………………… 2
PETA KONSEP……………………………………………………………….. 3
BAB I PEMBAHASAN………………………………………………………... 4
BAB II KESIMPULAN……………………………………………………… 10
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………… 11
BIOGRAFI PENULIS……………………………………………………….. 12
3
PETA KONSEP
Ma’rifat al-mabda’
Ma’rifat al-ma’ad
4
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Teologi Islam
Teologi1 berasal dari bahasa Yunani, theos yang berarti Tuhan, dan logos
yang berarti ilmu atau wacana. Dalam bahasa Yunani Theologia, yang
mempunyai beberapa pengertian, yakni ilmu tentang hubungan dunia ilahi dengan
dunia fisik,tentang hakikat dan kehendak Tuhan, doktrin atau keyakinan tentang
Tuhan, dan usaha yang sistematis untuk meyakinkan, menafsirkan dan
membenarkan secara konsisten keyakinan tentang Tuhan.
Ahmad Hanafi menjelaskan dalam pengantarnya, bahwa teologi memiliki
banyak dimensi pengertian, namun secara umum teologi ialah “the science which
treats of the facts and phenomena of religion, and the relations between God and
man”, atau ilmu yang membicarakan kenyataan-kenyataan dan gejala-gejala
agama dan membicarakan hubungan Tuhan dan manusia, baik dengan jalan
penyelidikan maupun pemikiran murni, atau dengan jalan wahyu 2
Teologi merupakan “ilmu tentang Ketuhanan”, yaitu membicarakan zat
Tuhan dari segala seginya dan hubungannya dengan alam. Teologi yang bercorak
agama dipahami sebagai intellectual expression of religion, atau keterangan
tentang kata-kata agama yang bersifat pikiran. Karena itu teologi biasanya diikuti
dengan kualifikasi tertentu seperti Teologi Yahudi, Teologi Kristen dan juga
Teologi Islam (Ilm Kalam).3
Teologi, menurut Harun Nasution (1919 M.-1997 M.) ilmu yang membahas
ajaran dasar dari sesuatu agama. Ajaran dasar agama itu berupa keyakinan
mengenai ketuhanan4
Akan tetapi, Tuhan bagi setiap agama itu berbeda-beda. Tuhan bagi agama
Hindu adalah Brahma (Tuhan yang menciptakan).5 Bagi agama Zoroaster dikenal
1
Theology; the study of the nature of God and of the foundation of religious belief. Lihat, AS
Hornby, Oxford Advanced Learner‟s Dectionary of Curretn English (New York: Oxford
University Press, 1995), 1237.
2 Ahmad Hanafi, Theology Islam (Ilmu Kalam) (Jakarta: Bulan Bintang, 1974), v-vi.
3 Ibid, v; Ahmad Hanafi, Pengantar Teologi Islam, cet. 3 (Jakarta: Pustaka al-Husna, 1989), 8.
4 Harun Nasution, Teologi Islam Aliran-aliran Sejarah Analisa perbandingan, Jakarta: UI Press,
1986, h. ix.
5
dengan nama Ahuramazda (Tuhan Kebaikan) dan Ahriman (Tuhan Kejahatan).
Dalam agama Yahudi disebut dengan nama Yahweh. Dalam agama Nasrani
dikenal dengan nama Yesus, dan nama Tuhan bagai agama Islam adalah Allah 6
Untuk itu, ilmu kalam yang memiliki dimensi bahasan tentang ketuhanan
(keyakinan atau teologi), yang berdasarkan dan bersumber pada prinsip-prinsip
ajaran agama islam maka dinamakan sebagai Teologi Islam.7
Ilmu tauhid sering juga disebut dengan ilmu kalam. Penamaan
ilmu kalam didasarkan pada beberapa alasan, antara lain;
a. Problem-problem yang diperselisihkan umat Islam pada masa masa
awal dalam ilmu ini adalah masalah Kalam Allah Swt. yaitu
al-Qur’an, apakah ia makhluk dalam arti diciptakan ataukah ia
qadim dalam arti abadi dan tidak diciptakan;
b. Dasar dalam membahas masalah-masalah ke Tuhanan tidak lepas
dari dalil-dalil aqli yang dijadikan sebagai argumentasi yang kuat
sesuai dengan aturan-aturan yang ditetapkan dalam logika (mantiq)
yang penyajiannya melalui permainan (kata-kata) yang tepat dan
jitu.
c. Karena cara pembuktian kepercayaan-kepercayaan agama
menyerupai logika dalam fillsafat, maka pembuktian dalam soalsoal
agama ini dinamai ilmu kalam untuk membedakan dengan
logika dalam fillsafat.8
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa istilah teologi
Islam, ilmu kalam, dan ilmu tauhid memiliki kesamaan pengertian,
yaitu di sekitar masalah-masalah sebagai berikut;
(1) Kepercayaan tentang Tuhan dengan segala seginya, yang berarti
termasuk di dalamnya soal-soal wujud-Nya, keesaan-Nya,
sifat-sifat-Nya dan sebagainya.
5 Harun Nasution, Sari Filsafat Inda, Jakarta: BPK, 1989, h. 18, dan 30.
6 Harun Nsution, Ensiklopedi Islam, op.cit, h. 107, 438, dan 596.
7
Hanafi, Theology Islam (Ilmu Kalam), vi. Lihat juga, Abdul Rozak, Ilmu Kalam (Bandung:
Pustaka Setia, 2009), 14.
8 Kementrian Agama RI, Aqidah Akhlaq, Jakarta , kantor Kementrian RI , 2014, hal,19
6
(2) Pertalian-Nya dengan alam semesta, yang berarti termasuk di
dalamnya persoalan terjadinya alam, keadilan dan kebijaksanaan
Tuhan, serta qada dan qadar. Pengutusan rasul-rasul juga termasuk
di dalam persoalan pertalian manusia dengan Tuhan, yang meliputi juga
soal penerimaan wahyu dan berita-berita alam ghaib atau akhirat.
Teologi islam Sebagai Disiplin sebuah Ilmu merupakan salah satu dari
tiga pondasi Islam yang pemahamannya harus ada pada setiap orang. Dengan
mempelajari teologi islam, kita dapat memperkuat aqidah kiata, dan mempererat
serta menjaga ukhwah islamiyah dalam ber’itiqod.9
Untuk menilai atau paham sebaiknya tidak melihat berdasarkan
tingkah laku pelakunya, namun harus dinilai dari ajaran-ajarannya.
Dalam perjalanan hidup ini, ditemui berbagai aliran-aliran agama Islam
yang kesemuanya bersumber pada Alquran dan hadis. Seseorang yang
telah memahami betul bagaiman Teologi Islam, maka akan melekat
padanya manfaat yang baik. Diantaranya:
9 https://matakedip1315.wordpress.com/2013/06/01/teologi-islam/#more-355
7
A. Studi Teologi Menjadikan Hamba Tuhan Seorang Yang
Intelektual
8
menahan diri dari (keinginan) hawa nafsunya, maka sungguh, surgalah
tempat tinggal nya”.10
Orang yang bertauhid akan memiliki hikmah yang besar, antara lain:
1. Tauhid yang kuat akan menumbuhkan sikap kesungguhan, pengharapan
dan optimisme di dalam hidup ini. Sebab orang yang bertauhid
meyakini bahwa kehidupan dunia adalah ladang akhirat.
2. Orang yang bertauhid jika suatu saat dikaruniai harta, maka ia akan
10 QS [an-Nazi’at 40-41]
11
Roli Abdul Rohman-M.Khamzah, Menjaga Akidah dan Akhlak 2. Solo,Januari 2015, hal 27
12http://eprints.binus.ac.id/36400/1/Unpublished%20Paper%20D%205050%2C%20Jamson%20Si
allagan.pdf
9
bersyukur dan menggunakan hartanya itu di jalan Allah. Sebab ia
yakin bahwa harta dan segala yang ada adalah milik Allah.
3. Dengan bertauhid akan mendidik akal manusia supaya berpandangan
luas dan mau mengadakan penelitian tentang alam. Al-Qur’an telah
memerintahkan kepada kita supaya memperhatikan penciptaan langit,
bumi, dan segala isinya.
4. Orang yang bertauhid akan merendahkan diri dan tidak tertipu oleh
hawa nafsu yang ada pada dirinya. Misalnya, jika ia akan tertipu hawa
nafsu, maka dia segera mengingat bahwa Allah Maha Kaya.
5.Dengan mentauhidkan Allah, kita akan menjauhkan diri dari angan
angan yang kosong. Semua amal perbuatan manusia akan dihisab dan
dibalas oleh Allah Swt.
6. Dengan bertauhid yang benar, kita akan diliputi ketenangan dan
pengharapan. Ia akan merasa tenang setelah mengetahui bahwa Allah
dekat, mengabulkan permohonan, menerima taubat dan menolong
orang-orang teraniaya.
7. Orang yang menjaga tauhidnya akan menjamin seseorang akan masuk
surga, tempat yang penuh dengan kenikmatam13
13Kementrian Agama RI, Aqidah Akhlaq, Jakarta , kantor Kementrian RI , 2014, hal,20
14 https://matakedip1315.wordpress.com/2013/06/01/teologi-islam/#more-355
10
1. Ma’rifat al-mabda’ yaitu mempercayai dengan penuh keyakinan
tentang Pencipta alam yaitu Allah Swt. Hal ini sering diartikan dengan
wujud yang sempurna, wujud mutlak atau wajibul wujud.
2. Ma’rifat al-watsiqah yaitu mempercayai dengan penuh keyakinan
tentang para utusan Allah Swt. yang menjadi utusan dan perantara
Allah Swt. dengan umat manusia untuk menyampaikan ajaran-ajaran
Nya, tentang kitab-kitab Allah yang dibawa oleh para utusan-Nya dan
tentang para malaikat-Nya.
3. Ma’rifat al-ma’ad yaitu mempercayai dengan penuh keyakinan akan
adanya kehidupan abadi setelah mati di alam akhirat dengan segala hal
ihwal yang ada di dalamnya.15
15 Kementrian Agama RI, Aqidah Akhlaq, Jakarta , kantor Kementrian RI , 2014, hal,20
11
Ketiga teologi Islam ini, merupakan teologi-teologi yang membahas
aspek-aspek ketuhanan dan berbagai kaitan-Nya, untuk mengadvokasi obyek
formal teologi itu. Seperti teologi lingkungan maksudnya yaitu pembahasan
secara mendalam doktrin-doktrin agama islam dengan argumen rasionalnya yang
nilainya berupaya mengadvokasi permasalahan alam semesta. Disini dapat dikaji
lebih luas lagi dengan menampilkan kajian seperti: teologi pemelihara lingkungan,
teologi sampah, teologi banjir, dan yang sebangsanya. Teologi Transformatif.
Maksudnya yaitu pembahasan secara mendalam doktrin-doktrin agama islam
dengan argumen rasionalnya yang nilainya berupaya mengadvokasi permasalahan
perubahan. Disini dapat dikaji lebih luas lagi dengan menampilkan kajian seperti:
teologi pembebasan, teologi pos modernisme, teologi sains, dan yang
sebangsanya. Dan Teologi Sosial. Maksudnya yaitu pembahasan secara mendalam
doktrin-doktrin agama islam dengan argumen rasionalnya yang nilainya berupaya
mengadvokasi permasalahan kemasyarakatan.
Dalam mengembangkan kajian dalam bidang ilmu teologi Islam, maka
berbagai metodologi/pendekatan penelitiannya, dapat menggunakan beragam
metodologi penelitian. Hal ini disesuaikan dengan aspek teologi apa (aspek tokoh
teologi,; karya-karya para teolog; gagasan atau ide para teolog; sejarah
perkembangan (tokoh-tokoh, karya-karya, dan gagasan para teolog); pengaruh
timbal balik antar tokoh, karya-karya, dan gagasan para teolog dengan
ipoleksosbudagama; perbandingan (tokoh, karya-karya, dan gagasan); dan selain
hal yang tersebut didepan) yang akan diteliti oleh para pengkajinya 16
16
https://www.sahlan.web.id/2013/04/pengertian-ruang-lingkup-teologi-islam.html?m=1
12
BAB III
KESIMPULAN
Pengertian Teologi Islam secara garis besar adalah ilmu yang membahas
tentang ketuhanan yang mencakup seluruh ketauhidan.
Manfaat mempelajari theology Islam adalah, Memiliki prinsip
hidup yang kuat kemudian seseorang Mampu mengembangkan
pemikiran yang rasional dalam melihat berbagai persoalan kehidupan,
kemudian seseorang akan konsisten dalam menjaga persaudaraan
dengan sesam umat muslim, dan senantiasa berusaha meningkatkan
ketakwaan kepada Allah
1. Hal-hal yang berhubungan dengan Allah SWT atau yang sering disebut
dengan istilah Mabda. Dalam bagian ini termasuk Tuhan dan hubungan-
Nya dengan alam semesta dan manusia.
2. Hal-hal yang berhubungan dengan utusan Allah, sebagai perantara antara
manusia dan Allah atau disebut juga washilah meliputi : Malaikat, Nabi/
Rasul dan Kitab-kitab Suci.
3. Hal-hal yang berhubungan dengan sam’iyyat (sesuatu yang diperoleh
melalui sumber yang meyakinkan, yakni al-Qur’an dan Hadits, misalnya
tentang alam kubur, alam akhirat, arsy’, lauhil mahfud, dll)
13
DAFTAR PUSTAKA
A. BUKU
AS Hornby, Oxford Advanced Learner‟s Dectionary of Curretn English
(New York: OxfordUniversity Press, 1995), 1237
Ahmad Hanafi, Theology Islam (Ilmu Kalam) (Jakarta: Bulan Bintang, 1974), v-
vi.
Ibid, v; Ahmad Hanafi, Pengantar Teologi Islam, cet. 3 (Jakarta: Pustaka al-
Husna, 1989), 8
Harun Nasution, Teologi Islam Aliran-aliran Sejarah Analisa perbandingan,
Jakarta: UI Press, 1986, h. ix
Harun Nasution, Sari Filsafat Inda, Jakarta: BPK, 1989, h. 18, dan 30.
Harun Nsution, Ensiklopedi Islam, op.cit, h. 107, 438, dan 596.
Hanafi, Theology Islam (Ilmu Kalam), vi. Lihat juga, Abdul Rozak, Ilmu Kalam
(Bandung:
Pustaka Setia, 2009), 14.
Kementrian Agama RI, Aqidah Akhlaq, Jakarta , kantor Kementrian RI , 2014,
hal,19
Roli Abdul Rohman-M.Khamzah, Menjaga Akidah dan Akhlak 2. Solo,Januari
2015, hal 27
Kementrian Agama RI, Aqidah Akhlaq, Jakarta , kantor Kementrian RI , 2014,
hal,20
B. INTERNET
https://matakedip1315.wordpress.com/2013/06/01/teologi-islam/#more-355
https://matakedip1315.wordpress.com/2013/06/01/teologi-islam/#more-355
http://eprints.binus.ac.id/36400/1/Unpublished%20Paper%20D%205050%2C%20
Jamson%20Siallagan.pdf
https://www.sahlan.web.id/2013/04/pengertian-ruang-lingkup-teologi-
islam.html?m=1
14
BIOGRAFI PENULIS
15