Anda di halaman 1dari 15

PENGERTIAN, MANFAAT & RUANG

LINGKUP TEOLOGI ISLAM

Kelompok : 1

Wardatul Jannah Arab


Andi Wahyu Maulana Bugis

Mata Kuliah :

Teologi Islam

Dosen Pengampu :

Yusnita Hasibuan, M.Pd

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NIAS

GUNUNGSITOLI

1
BAB I

PENDAHULUAN

Kata Pengantar

Assalamu’alaikum wr. wb.

Alhamdulillah, segala puji dan syukur bagi Allah SWT, yang senantiasa
melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “PENGERTIAN, MANFAAT & RUANG LINGKUP
TEOLOGI ISLAM” untuk melengkapi tugas mata kuliah Teologi Islam.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Mualimah Yusnita Hasibuan


M.Pd. selaku dosen pembimbing bidang studi dan teman-teman yang turut
memberikan semangat atas terbentuknya makalah ini karena berkat bantuan dari
berbagai pihak penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktu yang
telah ditentukan.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada penulisan


makalah ini. Maka dari itu, saran dan kritik yang membangun sangat penulis
harapkan dari pembaca sekalian. Penulis berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.

Wassalamu’alaikum wr. wb.

Gunungsitoli, September 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………........1

DAFTAR ISI…………………………………………………………………… 2

PETA KONSEP……………………………………………………………….. 3

BAB I PEMBAHASAN………………………………………………………... 4

1. Pengertian Teologi Islam ……………………………………………... 4

2. Manfaat Teologi Islam………………………………………………… 6

3. Ruang Lingkup Teologi Islam………………………………………… 8

BAB II KESIMPULAN……………………………………………………… 10

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………… 11

BIOGRAFI PENULIS……………………………………………………….. 12

3
PETA KONSEP

Teologi berasal dari bahasa


Yunani, theos yang berarti
Tuhan, dan logos
yangberarti ilmu atau
wacana
PENGERTIAN
ilmu yang membicarakan
kenyataan-kenyataan dan
gejala-gejala
agama dan membicarakan
hubungan Tuhan dan manusia

kita dapat memperkuat aqidah


TEOLOGI kiata, dan mempererat serta
ISLAM MANFAAT menjaga ukhwah islamiyah
dalam ber’itiqod

Ma’rifat al-mabda’

RUANG Ma’rifat al-watsiqah


LINGKUP

Ma’rifat al-ma’ad

4
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Teologi Islam
Teologi1 berasal dari bahasa Yunani, theos yang berarti Tuhan, dan logos
yang berarti ilmu atau wacana. Dalam bahasa Yunani Theologia, yang
mempunyai beberapa pengertian, yakni ilmu tentang hubungan dunia ilahi dengan
dunia fisik,tentang hakikat dan kehendak Tuhan, doktrin atau keyakinan tentang
Tuhan, dan usaha yang sistematis untuk meyakinkan, menafsirkan dan
membenarkan secara konsisten keyakinan tentang Tuhan.
Ahmad Hanafi menjelaskan dalam pengantarnya, bahwa teologi memiliki
banyak dimensi pengertian, namun secara umum teologi ialah “the science which
treats of the facts and phenomena of religion, and the relations between God and
man”, atau ilmu yang membicarakan kenyataan-kenyataan dan gejala-gejala
agama dan membicarakan hubungan Tuhan dan manusia, baik dengan jalan
penyelidikan maupun pemikiran murni, atau dengan jalan wahyu 2
Teologi merupakan “ilmu tentang Ketuhanan”, yaitu membicarakan zat
Tuhan dari segala seginya dan hubungannya dengan alam. Teologi yang bercorak
agama dipahami sebagai intellectual expression of religion, atau keterangan
tentang kata-kata agama yang bersifat pikiran. Karena itu teologi biasanya diikuti
dengan kualifikasi tertentu seperti Teologi Yahudi, Teologi Kristen dan juga
Teologi Islam (Ilm Kalam).3
Teologi, menurut Harun Nasution (1919 M.-1997 M.) ilmu yang membahas
ajaran dasar dari sesuatu agama. Ajaran dasar agama itu berupa keyakinan
mengenai ketuhanan4
Akan tetapi, Tuhan bagi setiap agama itu berbeda-beda. Tuhan bagi agama
Hindu adalah Brahma (Tuhan yang menciptakan).5 Bagi agama Zoroaster dikenal

1
Theology; the study of the nature of God and of the foundation of religious belief. Lihat, AS
Hornby, Oxford Advanced Learner‟s Dectionary of Curretn English (New York: Oxford
University Press, 1995), 1237.
2 Ahmad Hanafi, Theology Islam (Ilmu Kalam) (Jakarta: Bulan Bintang, 1974), v-vi.
3 Ibid, v; Ahmad Hanafi, Pengantar Teologi Islam, cet. 3 (Jakarta: Pustaka al-Husna, 1989), 8.
4 Harun Nasution, Teologi Islam Aliran-aliran Sejarah Analisa perbandingan, Jakarta: UI Press,

1986, h. ix.

5
dengan nama Ahuramazda (Tuhan Kebaikan) dan Ahriman (Tuhan Kejahatan).
Dalam agama Yahudi disebut dengan nama Yahweh. Dalam agama Nasrani
dikenal dengan nama Yesus, dan nama Tuhan bagai agama Islam adalah Allah 6
Untuk itu, ilmu kalam yang memiliki dimensi bahasan tentang ketuhanan
(keyakinan atau teologi), yang berdasarkan dan bersumber pada prinsip-prinsip
ajaran agama islam maka dinamakan sebagai Teologi Islam.7
Ilmu tauhid sering juga disebut dengan ilmu kalam. Penamaan
ilmu kalam didasarkan pada beberapa alasan, antara lain;
a. Problem-problem yang diperselisihkan umat Islam pada masa masa
awal dalam ilmu ini adalah masalah Kalam Allah Swt. yaitu
al-Qur’an, apakah ia makhluk dalam arti diciptakan ataukah ia
qadim dalam arti abadi dan tidak diciptakan;
b. Dasar dalam membahas masalah-masalah ke Tuhanan tidak lepas
dari dalil-dalil aqli yang dijadikan sebagai argumentasi yang kuat
sesuai dengan aturan-aturan yang ditetapkan dalam logika (mantiq)
yang penyajiannya melalui permainan (kata-kata) yang tepat dan
jitu.
c. Karena cara pembuktian kepercayaan-kepercayaan agama
menyerupai logika dalam fillsafat, maka pembuktian dalam soalsoal
agama ini dinamai ilmu kalam untuk membedakan dengan
logika dalam fillsafat.8
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa istilah teologi
Islam, ilmu kalam, dan ilmu tauhid memiliki kesamaan pengertian,
yaitu di sekitar masalah-masalah sebagai berikut;
(1) Kepercayaan tentang Tuhan dengan segala seginya, yang berarti
termasuk di dalamnya soal-soal wujud-Nya, keesaan-Nya,
sifat-sifat-Nya dan sebagainya.

5 Harun Nasution, Sari Filsafat Inda, Jakarta: BPK, 1989, h. 18, dan 30.
6 Harun Nsution, Ensiklopedi Islam, op.cit, h. 107, 438, dan 596.
7
Hanafi, Theology Islam (Ilmu Kalam), vi. Lihat juga, Abdul Rozak, Ilmu Kalam (Bandung:
Pustaka Setia, 2009), 14.
8 Kementrian Agama RI, Aqidah Akhlaq, Jakarta , kantor Kementrian RI , 2014, hal,19

6
(2) Pertalian-Nya dengan alam semesta, yang berarti termasuk di
dalamnya persoalan terjadinya alam, keadilan dan kebijaksanaan
Tuhan, serta qada dan qadar. Pengutusan rasul-rasul juga termasuk
di dalam persoalan pertalian manusia dengan Tuhan, yang meliputi juga
soal penerimaan wahyu dan berita-berita alam ghaib atau akhirat.

2. Manfaat Teologi Islam

Teologi islam Sebagai Disiplin sebuah Ilmu merupakan salah satu dari
tiga pondasi Islam yang pemahamannya harus ada pada setiap orang. Dengan
mempelajari teologi islam, kita dapat memperkuat aqidah kiata, dan mempererat
serta menjaga ukhwah islamiyah dalam ber’itiqod.9
Untuk menilai atau paham sebaiknya tidak melihat berdasarkan
tingkah laku pelakunya, namun harus dinilai dari ajaran-ajarannya.
Dalam perjalanan hidup ini, ditemui berbagai aliran-aliran agama Islam
yang kesemuanya bersumber pada Alquran dan hadis. Seseorang yang
telah memahami betul bagaiman Teologi Islam, maka akan melekat
padanya manfaat yang baik. Diantaranya:

1. Memiliki prinsip hidup yang kuat

2.Mampu mengembangkan pemikiran yang rasional dalam


melihat berbagai persoalan kehidupan

3. Konsisten dalam menjaga persaudaraan dengan sesam umat


muslim

4. Senantiasa berusaha meningkatkan ketakwaan kepada Allah

Manfaat Studi Teologi Terhadap Pelayanan Di Tengah Masyarakat

Dari semua uraian sebelumnya dapat dirumuskan manfaat studi


teologi terhadap pelayanan di tengah masyarakat.

9 https://matakedip1315.wordpress.com/2013/06/01/teologi-islam/#more-355

7
A. Studi Teologi Menjadikan Hamba Tuhan Seorang Yang
Intelektual

Hamba Tuhan yang disebut seorang intelektual adalah seorang


yang mampu berbicara secara keilmuan. Ia dapat mengaplikasikan
semua yang dipelajarinya di tengah masyarakat. Wawasan yang luas
menjadikannya seorang yang dapat memberi pemahaman imannya
dengan baik dan dapat berinteraksi dengan keberagaman pemikiran
yang ada di tengah masyarakat.

B. Studi Teologi membekali Hamba Tuhan agar memiliki


pemahaman Firman Tuhan Yang baik

Studi teologi merupakan usaha untuk membawa Firman Tuhan


ke dalam konteks kehidupan masa kini. Hamba Tuhan tidak mungkin
dapat melakukannya jika ia tidak belajar teologi dengan baik dan
pemahaman teologi yang baik. Dengan memahami dengan benar maka
akan mempengaruhi seluruh totalitas hidupnya dalam masyarakat.

C. Studi Teologi memampukan Hamba Tuhan untuk


memiliki pemberitaan baik

Hamba Tuhan akan memberitakan apa yang diketahuinya melalui


proses studi. Melalui studi teologi yang baik, maka ia akan memiliki
pemahaman yang benar

Setiap orang beriman harus menyadari dan mamahami bahwa


perbedaan pendapat ataupun paham tidaklah menjadi masalah. Setiap
muslim memiliki kewajiban untuk menjaga dan mewaspadai, agar
perbedaan paham atau pun sikaptidak merusak kedamaian,
ketentraman, dan ketenangan, oleh sebab itu setiap muslim harus
mengendalikan nafsu untuk “mau menang sendiri”. Seperti dalam
firman Allah didalam surah an-Nazi’at ayat 40-41 yang artinya “dan
adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan

8
menahan diri dari (keinginan) hawa nafsunya, maka sungguh, surgalah
tempat tinggal nya”.10

Apabila dipahami banyak berbagai pemikiran dan pemahaman


dari berbagai aliran, tampaknya saling bertentangan walaupun
berpegangan pada Alquran dan hadis. Namun, penilaian yang
sesungguhnya akan diberikan oleh Tuhan di akhirat nanti. Janganlah
kita berburuk sangka atau bertindak zalim terhadap orang yang berbeda
paham dengan kita. Ingatlah, selama mereka mengikuti Alquran dan
hadis, maka mereka itu sebagai muskim dan muslim itu bersaudara.
Jangan lah sebagai muslim dan sesama muslim perbedaan ini
memutuskan tali persaudaraan, karena hal ini sangan dimurkai Allah. 11

Iman itu dinyatakan pertama nutqun bil lisan(menyatakan


keislaman secara lisan) harus berlandaskan ilmu yang kuat yang di
antaranya adalah ilmu kalam ini. Kedua, a’malu bil arkan
(melaksanakan keislaman secara fisik) dengan berlandaskan ilmu yang
hak di antaranya ilmu fiqh. Ketiga tashdiqu bil qolbi (membenarkan
islam dengan hatinya). Harus berpangkkal dengan ilmu batin yang
benar dan yang membenarkan adalah ilmu tasawuf. Dari itu,
mempelajari ilmu teologi sangat urgen karena dapat memberikan
landasan kuat bagi kebenaran kayakinan keberislaman atau
keberagamaan seseorang. Dalam hal ini menjadi kekuatan keimanan
seseorang muslim.12

Orang yang bertauhid akan memiliki hikmah yang besar, antara lain:
1. Tauhid yang kuat akan menumbuhkan sikap kesungguhan, pengharapan
dan optimisme di dalam hidup ini. Sebab orang yang bertauhid
meyakini bahwa kehidupan dunia adalah ladang akhirat.
2. Orang yang bertauhid jika suatu saat dikaruniai harta, maka ia akan

10 QS [an-Nazi’at 40-41]
11
Roli Abdul Rohman-M.Khamzah, Menjaga Akidah dan Akhlak 2. Solo,Januari 2015, hal 27
12http://eprints.binus.ac.id/36400/1/Unpublished%20Paper%20D%205050%2C%20Jamson%20Si

allagan.pdf

9
bersyukur dan menggunakan hartanya itu di jalan Allah. Sebab ia
yakin bahwa harta dan segala yang ada adalah milik Allah.
3. Dengan bertauhid akan mendidik akal manusia supaya berpandangan
luas dan mau mengadakan penelitian tentang alam. Al-Qur’an telah
memerintahkan kepada kita supaya memperhatikan penciptaan langit,
bumi, dan segala isinya.
4. Orang yang bertauhid akan merendahkan diri dan tidak tertipu oleh
hawa nafsu yang ada pada dirinya. Misalnya, jika ia akan tertipu hawa
nafsu, maka dia segera mengingat bahwa Allah Maha Kaya.
5.Dengan mentauhidkan Allah, kita akan menjauhkan diri dari angan
angan yang kosong. Semua amal perbuatan manusia akan dihisab dan
dibalas oleh Allah Swt.
6. Dengan bertauhid yang benar, kita akan diliputi ketenangan dan
pengharapan. Ia akan merasa tenang setelah mengetahui bahwa Allah
dekat, mengabulkan permohonan, menerima taubat dan menolong
orang-orang teraniaya.
7. Orang yang menjaga tauhidnya akan menjamin seseorang akan masuk
surga, tempat yang penuh dengan kenikmatam13

3. Ruang Lingkup Teologi Islam

Ruang lingkup Teologi Islam sebagai sebuah disipliplin ilmu, mempunyai


objek sendiri yang membedakannya dari bidang ilmu lainnya. Objek kajiannya
yaitu ketuhanan dan segala sesuatu yang berkaitan dengan-Nya. Berkenaan
dengan itu, maka teologi Islam membicarakan keyakinan kebenaran terhadap
pengakuan eksistensi Tuhan beserta sifat-sifat-Nya dan segala sesuatu yang
berhubungan dengan-Nya, bukan mencari kebenaran terhadap agama Islam14.
Pokok-pokok pembahasan yang menjadi ruang lingkup ilmu tauhid
meliputi tiga hal sebagai berikut:

13Kementrian Agama RI, Aqidah Akhlaq, Jakarta , kantor Kementrian RI , 2014, hal,20
14 https://matakedip1315.wordpress.com/2013/06/01/teologi-islam/#more-355

10
1. Ma’rifat al-mabda’ yaitu mempercayai dengan penuh keyakinan
tentang Pencipta alam yaitu Allah Swt. Hal ini sering diartikan dengan
wujud yang sempurna, wujud mutlak atau wajibul wujud.
2. Ma’rifat al-watsiqah yaitu mempercayai dengan penuh keyakinan
tentang para utusan Allah Swt. yang menjadi utusan dan perantara
Allah Swt. dengan umat manusia untuk menyampaikan ajaran-ajaran
Nya, tentang kitab-kitab Allah yang dibawa oleh para utusan-Nya dan
tentang para malaikat-Nya.
3. Ma’rifat al-ma’ad yaitu mempercayai dengan penuh keyakinan akan
adanya kehidupan abadi setelah mati di alam akhirat dengan segala hal
ihwal yang ada di dalamnya.15

Didalam sejarah perkembangannya, Teologi islam pada mulanya


berkembang dari: pertama, sebagai metodologi teologi. Sebagai sebuah
metodologi teologi merupakan suatu cara untuk memahami doktrin agama melalui
pendekatan wahyu dan pemikiran rasionalnya. Kedua, menjadi ilmu teologi.
Sebagai sebuah ilmu, teologi merupakan ilmu yang membahas masalah ketuhanan
dan segala sesuatu yang berkaitan dengan-Nya. Dan ketiga, menjadi teologi
aksiologi. Sebagai sebuah aksiologi teologi, merupakan upaya memahami doktrin
agama secara mendalam untuk mengadvokasi berbagai permasalahan
ketimpangan sosial.
Wilayah pembahasan teologi Islam secara ilmiyah, dapat diklasifikasikan
menjadi dua bagian, yaitu: pertama, teologi islam klasik teoritik. Disiplin ilmu ini,
hanya membahas secara teoritik aspek-aspek ketuhanan dan berbagai kaitan-
Nya. Kedua, teologi islam kontemporer praktik. Disiplin ilmu ini, secara praktik
membahas ayat-ayat Tuhan dan sunnah-sunnah Rasul-Nya yang nilai doktrinnya
mengadvokasi berbagai ketimpangan sosial. Teologi kedua ini dapat
dikembangkan lagi menjadi tiga kategori: pertama, Teologi
Lingkungan; kedua, Teologi Pembebasan; dan ketiga, Teologi Sosial.

15 Kementrian Agama RI, Aqidah Akhlaq, Jakarta , kantor Kementrian RI , 2014, hal,20

11
Ketiga teologi Islam ini, merupakan teologi-teologi yang membahas
aspek-aspek ketuhanan dan berbagai kaitan-Nya, untuk mengadvokasi obyek
formal teologi itu. Seperti teologi lingkungan maksudnya yaitu pembahasan
secara mendalam doktrin-doktrin agama islam dengan argumen rasionalnya yang
nilainya berupaya mengadvokasi permasalahan alam semesta. Disini dapat dikaji
lebih luas lagi dengan menampilkan kajian seperti: teologi pemelihara lingkungan,
teologi sampah, teologi banjir, dan yang sebangsanya. Teologi Transformatif.
Maksudnya yaitu pembahasan secara mendalam doktrin-doktrin agama islam
dengan argumen rasionalnya yang nilainya berupaya mengadvokasi permasalahan
perubahan. Disini dapat dikaji lebih luas lagi dengan menampilkan kajian seperti:
teologi pembebasan, teologi pos modernisme, teologi sains, dan yang
sebangsanya. Dan Teologi Sosial. Maksudnya yaitu pembahasan secara mendalam
doktrin-doktrin agama islam dengan argumen rasionalnya yang nilainya berupaya
mengadvokasi permasalahan kemasyarakatan.
Dalam mengembangkan kajian dalam bidang ilmu teologi Islam, maka
berbagai metodologi/pendekatan penelitiannya, dapat menggunakan beragam
metodologi penelitian. Hal ini disesuaikan dengan aspek teologi apa (aspek tokoh
teologi,; karya-karya para teolog; gagasan atau ide para teolog; sejarah
perkembangan (tokoh-tokoh, karya-karya, dan gagasan para teolog); pengaruh
timbal balik antar tokoh, karya-karya, dan gagasan para teolog dengan
ipoleksosbudagama; perbandingan (tokoh, karya-karya, dan gagasan); dan selain
hal yang tersebut didepan) yang akan diteliti oleh para pengkajinya 16

16
https://www.sahlan.web.id/2013/04/pengertian-ruang-lingkup-teologi-islam.html?m=1

12
BAB III
KESIMPULAN

Pengertian Teologi Islam secara garis besar adalah ilmu yang membahas
tentang ketuhanan yang mencakup seluruh ketauhidan.
Manfaat mempelajari theology Islam adalah, Memiliki prinsip
hidup yang kuat kemudian seseorang Mampu mengembangkan
pemikiran yang rasional dalam melihat berbagai persoalan kehidupan,
kemudian seseorang akan konsisten dalam menjaga persaudaraan
dengan sesam umat muslim, dan senantiasa berusaha meningkatkan
ketakwaan kepada Allah

Kemudian, ruang lingkup Teologi Islam secara pokok adalah

1. Hal-hal yang berhubungan dengan Allah SWT atau yang sering disebut
dengan istilah Mabda. Dalam bagian ini termasuk Tuhan dan hubungan-
Nya dengan alam semesta dan manusia.
2. Hal-hal yang berhubungan dengan utusan Allah, sebagai perantara antara
manusia dan Allah atau disebut juga washilah meliputi : Malaikat, Nabi/
Rasul dan Kitab-kitab Suci.
3. Hal-hal yang berhubungan dengan sam’iyyat (sesuatu yang diperoleh
melalui sumber yang meyakinkan, yakni al-Qur’an dan Hadits, misalnya
tentang alam kubur, alam akhirat, arsy’, lauhil mahfud, dll)

13
DAFTAR PUSTAKA

A. BUKU
AS Hornby, Oxford Advanced Learner‟s Dectionary of Curretn English
(New York: OxfordUniversity Press, 1995), 1237
Ahmad Hanafi, Theology Islam (Ilmu Kalam) (Jakarta: Bulan Bintang, 1974), v-
vi.
Ibid, v; Ahmad Hanafi, Pengantar Teologi Islam, cet. 3 (Jakarta: Pustaka al-
Husna, 1989), 8
Harun Nasution, Teologi Islam Aliran-aliran Sejarah Analisa perbandingan,
Jakarta: UI Press, 1986, h. ix
Harun Nasution, Sari Filsafat Inda, Jakarta: BPK, 1989, h. 18, dan 30.
Harun Nsution, Ensiklopedi Islam, op.cit, h. 107, 438, dan 596.
Hanafi, Theology Islam (Ilmu Kalam), vi. Lihat juga, Abdul Rozak, Ilmu Kalam
(Bandung:
Pustaka Setia, 2009), 14.
Kementrian Agama RI, Aqidah Akhlaq, Jakarta , kantor Kementrian RI , 2014,
hal,19
Roli Abdul Rohman-M.Khamzah, Menjaga Akidah dan Akhlak 2. Solo,Januari
2015, hal 27
Kementrian Agama RI, Aqidah Akhlaq, Jakarta , kantor Kementrian RI , 2014,
hal,20
B. INTERNET
https://matakedip1315.wordpress.com/2013/06/01/teologi-islam/#more-355
https://matakedip1315.wordpress.com/2013/06/01/teologi-islam/#more-355
http://eprints.binus.ac.id/36400/1/Unpublished%20Paper%20D%205050%2C%20
Jamson%20Siallagan.pdf
https://www.sahlan.web.id/2013/04/pengertian-ruang-lingkup-teologi-
islam.html?m=1

14
BIOGRAFI PENULIS

Nama lengkap Wardatul Jannah Arab, Mahasiswi


STAI Nias, prodi MPI (Manajemen Pendidikan
Islam) semester 1, lahir di Gunungsitoli, Pada
tanggal 23 Januari 2001, anak pertama dari 3
orang bersaudara. Penulis menempuh pendidikan
mulai dari sekolah dasar di MIN Olora,
Gunungsitoli Utara, kemudian,menempuh
pendidikan sekolah menengah pertama di MTs.Islamic Centre Olora,
Gunungsitoli Utara, kemudian,menempuh pendidikan sekolah menengah atas di
MA.Bahrul Ulum, Pulau-Pulau Batu.Penulis juga mempunyai motto hidup yakni,
“Bekerja dengan giat dibarengi dengan ibadah”

Nama lengkap Andi Wahyu Maulana Bugis,


Mahasiswa STAI Nias, prodi MPI (Manajemen
Pendidikan Islam) semester 1, lahir di
Gunungsitoli, Pada tanggal 11 April 2003, anak
kedua dari 2 orang bersaudara. Penulis menempuh
pendidikan mulai dari sekolah dasar di
SDN.075016,Desa Boyo, kemudian menempuh
pendidikan sekolah menengah pertama di MTs.Negeri kota Gunungsitoli,
kemudian menempuh pendidikan sekolah menengah atas di MA.Negeri kota
Gunungsitoli.Penulis juga mempunyai motto hidup yakni “Ayok Fastabiqul
Khairat dulu !!!”

15

Anda mungkin juga menyukai