Anda di halaman 1dari 41

Shanan Jurnal Pendidikan Agama Kristen Vol. 1 No.

2 2017 │21

KAJIAN SOTERIOLOGI DALAM TEOLOGI UNIVERSALISME,


CALVINISME, DAN ARMINIANISME SERTA KAITANNYA
DENGAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN

Demsy Jura
Universitas Kristen Indonesia
Program Studi Magister Pendidikan Agama Kristen
demsy.jura@uki.ac.id

abstrak

Soteriologi adalah konsep penting dalam kajian teologi Kristen. Istilah ini berasal dari
bahasa Yunani yaitu kata sótérios (ζωηήριον) yang artinya Keselamatan. Kata sótérios (ζωηήριον)
ini berasal dari dua kata yaitu: sótér (ζωηήρ) yang berarti Penyelamat dan logia (λόγια) adalah
Perkataan. Dengan demikian maka dalam segi etimologi, kata Soteriologi berarti ajaran tentang
keselamatan manusia.
Berdasarkan kajian hermeneutika, ada beberapa teori yang berkaitan dengan soteriologi. ikut
memberi warna dalam kajian teologi tentang doktrin keselamatan ini. Walaupun doktrin Soteriologi
Kristen terdiri atas beberapa kelompok dengan tekanan keyakinannya masing-masing, namun
kesemuanya itu tidak mengabaikan peran Yesus Kristus sebagai juruselamat umat manusia.
Kelompok Universalisme Kristen yang percaya bahwa keselamatan itu bersifat universal;
artinya pada akhirnya semua orang diselamatkan. Kelompok Calvinisme yang menekankan aspek
Kedaulatan Allah, sangat tegas menyatakan bahwa Yesus Kristus adalah juruselamat dunia; dan
melaluiNya, setiap orang yang terpilih sejak masa kekekalan itu akan diselamatkan karena iman
dan kepercayaannya akan Tuhan Yesus Kristus, dan kaum Armenianisme dengan tekanan
Kehendak Bebas, dimana aspek manusia dipandang menentukan keselamatannya namun jalannya
tetap ada didalam Yesus Kristus. Kelompok Armenianisme percaya bahwa manusia berkehendak
bebas dan itu asalnya dari Tuhan, dan dalam kehendak bebas itulah maka seseorang terselamatkan
karena ia percaya kepada Kristus. Walaupun memiliki teori dan tekanan yang berbeda dalam
argumentasi soteriologi-nya, yaitu bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan dan Juruselamat umat
manusia.
Soteriologi Kristen yang muncul sebagai bagian dari hasil kajian hermeneutika para ahli
teologi itu, sesungguhnya mampu memperkaya nuansa teologi seseorang, termasuk para guru yang
terlibat dalam pembelajaran Pendidikan Agama Kristen (PAK). Studi teologi Soteriologi yang
beragam tersebut tidaklah perlu dipermasalahkan sebab intissari dari Soteriologi Kristen tidak
digugat sama sekali. Keselamatan hanya ada dalam diri Yesus Kristus merupakan keputusan
bersama dan final. Itulah sebabnya, pembelajaran Pendidikan Agama Kristen harus tetap berjalan
sebagaimana mestinya. Ajaran bahwa keselamatan hanya melalui Yesus Kristus menjadi pokok
dalam studi Soteriologi dan hal itu wajib dijabarkan dalam pembelajaran Pendidikan Agama
Kristen.

Kata Kunci: Arminianisme, Calvinisme, Pendidikan Agama Kristen, Soteriologi, Teologi,


Universalisme
Shanan Jurnal Pendidikan Agama Kristen Vol. 1 No. 2 2017 │22

sudut pandang, maka suatu hal dalam Alkitab


telah ditafsirkan berdasarkan apa yang
Pendahuluan diyakini oleh seseorang melalui pendekatan
hermeneutika. Dengan melakukan suatu pen-
Salah satu masalah yang mendasar dekatan hermeneutika tertentu akan meng-
dalam kehidupan umat manusia adalah dosa gunakan hal tersebut dalam berbagai kegiatan
(Rm. 3:23; 6:23), dan hanya didalam Kristus penafsiran Alkitab yang mereka lakukan.
Yesus-lah maka manusia bisa memperoleh Dengan berbagai pola dan metode
keselamatan dengan penebusan yang di- yang dipergunakan dalam melakukan tafsir
kerjakanNya melalui Kayu Salib (Rm. 5:8). atas suatu kajian dalam Alkitab; terkadang
Keselamatan disediakan sebagai anugerah hal Soteriologi Kristen memberikan hasil
dari Allah yang adil, yang memberikan kasih penafsiran yang berbeda dengan penafsiran
karunia-Nya kepada manusia yang telah jatuh Soteriologi lainnya. Hal ini berlaku umum
ke dalam dosa (2 Kor. 5:18; Rm. 5:11; Kol. pada kajian bidang teologi lainnya, seperti:
1:20). Manusia yang penuh dosa itu diangkat Eklesiologi, Bibliologi, Anthropologi,
menjadi keluarga-Nya (Gal. 4:5; Ef. 1:13; 2 Eskatologi dan sebagainya. Akibatnya,
Kor. 1:22), dengan menjadikannya ciptaan doktrin Soteriolog Kristen tampil dengan
yang baru. Selanjutnya Roh Kudus me- warna teologi masing-masing.
mampukan dia untuk berjalan dalam ke- Studi Soteriologi yang berkembang
hidupan yang baru, sambil terus mematikan dari waktu ke waktu, seiring dengan
perbuatan-perbuatan daging (Rom.8:13), dan pergumulan para ahli teologi; telah mem-
akhirnya ia dijadikan sama dengan Kristus berikan masukan yang berarti dalam kajian
(Rom.8:29) dan keselamatan-nya digenapi teologi Kristen. Dalam studi Soteriologi,
dalam kemuliaan (Fil. 3:21). Rasul Paulus kajian Soteriologi dari kelompok Calvinisme
menyatakan bahwa Kitab Suci dapat mem- dan Armenianisme menjadi fokus dalam
berikan Hikmat dan menuntun kepada penelitian ini. Hal tersebut dianggap penting
keselamatan oleh iman kepada Yesus Kristus karena keduanya memiliki argumenasi
(2 Timotius 3:15), dan menyediakan sarana- sendiri-sendiri dalam membangun teorinya
sarana yang penting untuk menikmati ke- dan hal inilah yang akan dibahas dalam
selamatan yang penuh rahmat itu (Rom. 3:19; penelitian ini. Selain itu, hubungan ke-
Gal. 2:16). yakinan Soteriologi Calvinisme dan Soterio-
Soteriologi merupakan salah satu tema logi Armenianisme dikaitkan dengan pem-
penting dalam doktrin Kristen. Doktrin yang belajaran Pendidikan Agama Kristen (PAK)
membicarakan hal keselamatan bagi umat diharapkan akan memberi warna dalam studi
manusia yang hanya diperoleh melalui Yesus Pendidikan Agama Kristen.
Kristus itu sangat beragam. Itulah sebabnya
muncul berbagai macam penafsiran atas
doktrin keselamatan ini. Masing-masing Beberapa Pengertian
pihak yang berkepentingan didalamnya ber-
upaya memberikan penjelasan yang me- Apakah Soteriologi itu? Perlu
nurutnya cukup baik, alkitabiah dan masuk diketahui bahwa sesungguhnya, istilah
akal. Soteriologi merupakan istilah umum dalam
Walaupun penjelasan Soteriologi dunia teologi. Istilah ini berasal dari bahasa
Kristen hingga saat ini dalam beberapa Yunani yaitu kata sótérios (ζωηήριον) yang
pendapat teologis, seperti Soteriologi artinya Keselamatan. Kata sótérios
Universalisme, Soteriologi Calvinisme dan (ζωηήριον) ini berasal dari dua kata
Soteriologi Armenianisme; namun dari yaitu: sótér (ζωηήρ) yang berarti Penyelamat
bagian demi bagian yang dibicarakan dan logia (λόγια) adalah Perkataan. Dengan
sesungguhnya hal tersebut bertumpu pada demikian maka dalam segi etimologi, kata
persoalan hermeneutika. Dengan berbagai Soteriologi berarti ajaran tentang ke-
Shanan Jurnal Pendidikan Agama Kristen Vol. 1 No. 2 2017 │23

selamatan manusia.1 Alan Richardson dalam dalam kerajaan sorga, apakah ia baik atau
buku yang berjudul An Introduction To The jahat semuanya akan ada di sorga karena
Theology Of The New Testament mengata- Allah sangat mengasihi dunia dan orang-
kan bahwa: Keselamatan yang diperoleh orang berdosa. Universalisme adalah suatu
manusia itu berasal dari Tuhan Allah. doktrin yang mengajarkan bahwa pada
Keselamatan dari Allah telah diwujudkan akhirnya semua orang akan selamat, dan hal
dalam sejarah kehidupan, dan bagi orang tersebut terjadi karena kasih karunia Tuhan
yang percaya keselamatan akan dinyatakan atas seluruh umat manusia.
pada hari terakhir. Penghakiman dan Jika memperhatikan pengertian ter-
keselamatan yang akan dinyatakan oleh sebut di atas, maka secara tidak langsung,
kebenaran itu pada masa terlahir sebenarnya beberapa orang telah masuk dalam kelompok
sudah diterima dalam kehidupan, kematian universalisme Kristen, diantaranya Hans
dan kebangkitan Yesus. Itu sebabnya setiap Kung, Karl Rahner, Raimundo Panikkar, dan
orang yang percaya pada Kristus dibenarkan dari Indonesia adalah Victor I. Tanja dan
oleh Allah.2 Keselamatan dalam Kristen sebagainya. Mereka mengakui bahwa, ke-
merupakan kasih karunia Tuhan (Ef. 2:8-9), selamatan hanya dapat diperoleh melalui
dan hanya diperoleh melalui Yesus Kristus Yesus Kristus tetapi dengan catatan bahwa
(Yoh. 3:16, 14:1-3). Walaupun ada banyak Yesus Kristus itupun juga dapat hadir di luar
teori tentang soteriologi Kristen, namun tembok kekristenan. Sehingga sangatlah
kesemuanya mengacu kepada Yesus Kristus tidak bijak untuk membicarakan masalah
sebagai satu-satunya Tuhan dan juruselamat hidup kekal dengan membedakan surga dan
umat manusia. neraka. Alasan yang paling mendasar adalah
Walaupun keselamatan itu merupakan karena Kristus itu kasih adanya sehingga
pemberian Allah secara cuma-cuma, namun tidaklah mungkin ada neraka atau tempat
orang-orang yang percaya kepada Kristus penghukuman yang kekal.3
patut menunjukkan pola kehidupan yang baik Soteriologi Calvinisme. Salah satu
dan berkenan. Hal tersebut sebagai pem- pokok penting dalam bahasan Soteriologi
buktian diri dalam menjalani kehidupan Kristen adalah ajaran Calvinisme yang
Kristen yang bertanggung jawab. Perlunya hingga saat ini masih banyak pengikutnya.
setiap orang percaya dijalani dengan baik dan Kelompok ini sangat aktif berdiskusi dengan
bertanggung jawab oleh setiap orang yang berbagai argumentasi historis dan teologis;
percaya kepadaNya. ketika membahas isu-isu Soteriologi Kristen.
Soteriologi Universalisme Keyakinan Francois Wendel dalam buku Calvin,
Universalisme adalah doktrin yang percaya mengatakan: Calvinisme berbicara tentang
bahwa semua manusia; tanpa memandang mengenal Allah Alkitab dan hidup Coram
agama mereka, pada akhirnya akan di- Deo yaitu hidup di hadapan wajah Allah.
selamatkan. Paham ini diyakini oleh Gereja Calvinisme sesungguhnya merupakan
Universalisme di Amerika Serikat. sinonim untuk biblikalisme sistematis.
Universalisme merupakan suatu pengajaran Hanya Calvinisme yang memimpin kepada
ada di hampir dengan semua agama yang Kekristenan Alkitabiah yang sejati. Allah
ada, yaitu: suatu ajaran yang mempercayai yang berdaulat adalah sentral dalam teologia
bahwa semua manusia yang pernah hidup di Calvin.4 Jadi Wendel melihat Calvinisme
dunia ini akan diselamatkan dan masuk ke sebagai sebuah ajaran yang biblikal dan
sistematis sehingga mampu memimpin umat
1
Bandingkan pengertian Soteriologi sebagaimana
Kristen kepada pengertian teologi yang benar
yang disampaikan Henk ten Napel dalam Kamus dimana Allah berdaulat atasnya.
Teologi Inggris-Indonesia, (Jakarta: BPK
3
Gunung Mulia, 2011), 295. B. Kuyper, For Whom Did Christ Die? (Grand
2
Alan Richardson, An Introduction To The Rapids: Baker Book House, 1959), 13-14.
4
Theology Of The New Testament, (London: SCM Francois Wendel, Calvin, (Surabaya:
Press LTD, London 1972), 80, 82. Momentum,2010), 81.
Shanan Jurnal Pendidikan Agama Kristen Vol. 1 No. 2 2017 │24

Selain menyampaikan tema sentral gurunya itu, Arminius belajar dengan baik
tentang Kedaulatan Allah dalam warna dan memiliki bibit teologi yang akan
teologinya, kaum Calvinisme juga me- berkembang menjadi suatu teologi yang
nyampaikan pokok pemikiran Soteriologi kemudian akan bersaing dengan teologi
yang tersusun dalam persidangan khusus Reformed dari Yohanes Calvin. Kolmann
untuk itu. Rangkuman teologi Calvinisme itu dianggap salah satu pribadi yang memberikan
dikenal dengan istilah TULIP, dimana hal ini kontribusi dalam kehidupan berteologi dari
muncul sebagai reaksi atas kaum Armenius.
Arminianisme yang mempertanyakan doktrin Para pengikut awal pengajaran
keselamatan yang pada saat itu sangat Arminius di Belanda dikenal sebagai
populer dibicarakan. Remonstrants setelah mereka menerbitkan
Soteriologi Armenianisme diperkenal- dokumen berisi lima poin ketidaksepakatan
kan oleh seorang yang bernama Jacobus dengan Calvinisme klasik, berjudul
Arminius (1560-1609); seorang teolog Remonstrantiœ (1610). Pemikiran Armenius
Belanda dengan tegas menolak pengajaran terus bergulir dan memperoleh tempat dihati
Calvinisme mengenai doktrin tersebut. warga yang kala itu sangat didominasi oleh
Pemikiran kedaulatan Allah menjadi warna pemikiran John Calvin yang berusaha dan
Calvinisme tidak diterima. Jacobus Arminius mereka berupaya melakukan penolakan
yang ketika itu menjabat sebagai profesor terhadap pemikiran Predestinasi Calvinis
theologi di Leiden university dan juga terhadap ajaran Dirk Volckertszoon
gembala sidang gereja Dutch Reformed; Koornhert (1522-1590).
berjuang untuk memodifikasi ajaran John
Calvin tersebut. Arminius juga menentang
ajaran teolog Belanda, Franciscus Gomarus Pembelajaran Pendidikan Agama Kristen
(1563-1641) dan pengganti John Calvin, (PAK)
yaitu Theodore Beza (1519-1605).
Jacobus Arminius berbeda pendapat Istilah bahasa Yunani paidagōgia
dengan pemahaman teologi yang diyakini (παιδαγωγία) menunjuk pada pengertian
kaum Calvinisme, khususnya tentang pendidikan, dan kata Pendidikan itu sendiri
Predistinasi. Ia juga berusaha untuk me- berasal dari kata Education (bah. Inggris),
modifikasi Calvinisme sehingga Allah tidak Educare (bah. Latin), dengan pengertian
dapat dianggap sebagai perancang, juga Mengeluarkan dan Menuntun atau Mem-
manusia sebagai robot ditangan Allah. bimbing. Istilah ini mengandung arti; suatu
Arminius yang pernah belajar belajar teologi tindakan untuk membimbing keluar. Kata
di Universitas Leiden dengan para guru yang Pandegogik (bah. Yunani) yang berarti Ilmu
luar biasa, yaitu: Lambertus Danaeus (1530- menuntun anak; dan Dildung (bah. Jerman)
1595), Johannes Drusius (1550 -1616), yang mengandung arti membangkitkan ke-
Guillaume Feuguereius, dan Johann kuatan terpendam dan meng-aktifkan ke-
Kolmann, yang merupakan theolog ternama kuatan atau potensi anak.5
pada waktu itu. Arminius juga sempat Dalam Ensiklopedi Pendidikan, secara
belajar di bawah bimbingan seorang teolog umum pendidikan dapat diartikan sebagai,
terkemuka lainnya yaitu Theodore Beza di semua perbuatan dan usaha dari generasi tua
Jenewa tahun 1582, yang dikemudian hari ia untuk mengalihkan pengetahuan, pe-
berbeda pendapat dengan Beza. ngalaman, kecakapan, serta keterampilannya
Johann Kolmann yang merupakan kepada generasi muda sebagai usaha mem-
salah seorang guru Jacobus Arminius yang persiapkan mereka agar dapat memenuhi
memiliki keyakinan dan mengajarkan kepada fungsi hidupnya, baik jasmaniah maupun
para muridnya bahwa Calvinisme membuat
Tuhan menjadi pribadi tiran dan algojo.
5
Itulah sebabnya di bawah pengaruh para B. Samuel Sijabat, Strategi Pendidikan Kristen
(Yogyakarta: Andi Offset, 1944), 5.
Shanan Jurnal Pendidikan Agama Kristen Vol. 1 No. 2 2017 │25

rohaniah. Penegasan itu menyatakan bahwa terus melalui Roh Kudus.9 Pendidikan
pendidikan merupakan usaha upaya sadar Agama Kristen merupakan pendidikan yang
tujuan, atau bersahaja sehingga menuntut berisi ajaran-ajaran kekristenan dengan
perencanaan, strategi atau pendekatan.6 menekankan ketiga aspek pendidikan yaitu
Pendidikan Agama Kristen merupakan pengetahuan (kognitif), sikap dan nilai-nilai
sarana yang dipakai Tuhn untuk mem- (afektif), dan keterampilan (psikomotor) yang
perlengkapi setiap individu melalui se- berdasarkan iman Kristen. Pengertian ini
rangkaian pembelajaran untuk meningkat-kan lebih menekankan pada pengajaran kepada
pengetahuan dan juga perilaku yang anak didik atau umat.10 Pendidikan Kristen
bernafaskan iman Kristen. Paulus Lilik bersumber dari Alkitab dan melihat Tuhan
Kristanto dengan mengutip pendapat Warner Yesus Kristus sebagai pribadi yang sentral
C. Graedorf mengatakan bahwa Pendidikan dalam setiap kegiatan Pendidikan Agama
Agama Kristen adalah: Proses pengajaran Kristen.
dan pembelajaran yang berdasarkan Alkitab, Pembelajaran merupakan suatu sistem
berpusat pada Kristus, dan bergantung karena dalam pembelajaran semua unsur
kepada Roh Kudus, yang membimbing setiap saling berkaitan. Antara unsur yang satu
pribadi pada semua tingkat pertumbuhan dengan yang lainnya saling berkaitan untuk
melalui pengajaran masa kini ke arah mencapai tujuan dari pembelajaran itu
pengenalan dan pengalaman rencana dan sendiri. Unsur-unsur yang saling terkait
kehendak Allah melalui Kristus dalam setiap antara lain; siswa, guru, bahan ajar,
aspek kehidupan, dan melengkapi mereka kurikulum, dan sebagainya. Pembelajaran
bagi pelayanan yang efektif, yang berpusat adalah suatu sistem karena, di dalamnya
pada Kristus sang Guru Agung dan perintah terdapat interaksi. Interaksi ini mencakup
yang mendewasakan pada murid.”7 komponen-komponen yang saling berkaitan
Pendidikan Agama Kristen itu sendiri dan tidak dapat terpisahkan, antara lain
sesunggguhnya berpangkal pada persekutuan siswa, guru, sumber belajar, materi dan yang
umat Tuhan. Dalam perjanjian lama pada lainnya. Semua unsur tersebut mempunyai
hakekatnya dasar-dasar terdapat pada sejarah hubungan fungsional yang berinteraksi secara
suci purbakala, bahwa Pendidikan Agama dinamis untuk mencapai tujuan, yaitu
Kristen itu mulai sejak terpanggilnya keberhasilan pendidikan.
Abraham menjadi nenek moyang umat Pembelajaran dilakukan dengan
pilihan Tuhan, bahkan bertumpu pada Allah tujuan untuk membantu menfasilitasi proses
sendiri karena Allah menjadi peserta didik belajar. Dalam proses tersebut, seseorang
bagi umat-Nya.”8 akan terlibat dalam sistem pengajaran yang
Gereja dipanggil melalui Pendidikan terdiri atas: Siswa, Guru dan Tenaga
Agama Kristen untuk menolong orang pendukung lainnya atau tenaga kependidikan.
dewasa menemukan Allah yang aktif dalam Selanjutnya dalam suatu proses pembelajar-
setiap peristiwa kehidupan, mempercayakan an, ada juga material yang meliputi: Buku-
hidup mereka dalam tarafnya yang paling buku, Papan Tulis, dan Side, Film dan
dalam untuk alasan ini, dan untuk merayakan sebagainya, yang digunakan untuk me-
dengan sukacita perbuatan Allah yang nunjang keberhasilan proses pembelajaran.
sempurna dalam Kristus dan berlangsung Fasilitas dan perlengkapan lainnya, seperti:
Ruang Kelas, juga termasuk didalamnya.

6 9
Ibid. hlm. 8. William F. Case, "Adult Education in the
7
Paulus Lilik Kristanto, Prinsip dan Praktek PAK Chuch". Marvin J. Taylor, penyunting. An
Penuntun bagi Mahasiswa Teologi dan PAK, Introduction to Christian Education, (Nashville,
Pelayan Gereja, Guru Agama dan keluarga New York: Abingdon Press, 1966), 205.
10
Kristen, (Yogyakarta : Andi Offset ), 4. Hardi Budiyana, Dasar-dasar Pendidikan
8
E.G.Homrighausen, Pendidikan Agama Kristen, Agama Kristen. (Solo: Berita Hidup Seminary.
(Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1985), l12. 2011), 4.
Shanan Jurnal Pendidikan Agama Kristen Vol. 1 No. 2 2017 │26

Pembelajaran disebut suatu sistem karena Alkitab Perjanjian Lama mengungkap-


dalam pembelajaran semua unsur saling kan bahwa kata Ajaran atau Pengajar berasal
berkaitan. Pembelajaran PAK dipahami dari kata Ibrani Yarah ( ) yang biasanya
sebagai sebuah proses belajar yang terkait diterjemahkan sebagai: Mengajar, Mem-
satu unsur dengan yang lainnya; namun beritahukan, Melatih, Meletakan, Melepas-
dalam koridor Pendidikan Kristen. kan, Menunjukan, Meng-hujani (lih. Kejadian
46:28, Keluaran 4:12, Ulangan 24:8). Kata
lainnya adalah Lamad ( ) dengan ter-
Soteriologi Kristen dalam Pembelajaran jemahan Melatih dengan rajin, Belajar,
Pendidikan Agama Kristen (PAK) Cekatan, Mengajar, Pengajar, Pengajaran
(Ul. 5:1, Maz. 119:7; Yer. 12:16; I Taw.
Maksud dari Soteriologi Kristen dalam 5:18).13 Kata Yarah ( ) dan Lamad ( )
pembelajaran PAK bermaksud membicara- menunjuk kepada pengertian yang sama,
kan tentang doktrin Soteriologi dalam proses yaitu bahwa pengajar adalah seorang yang
dan unsur pembelajaran PAK. Doktrin menunjuk dengan jari, mengatur, mem-
Soteriologi masuk dalam kurikulum, me- beritahu, melatih, membidik seperti pe-
resapi dalam keyakinan iman peserta didik manah, dan mengajarkan jalan-jalan Tuhan.
dan juga para pendidik serta bahkan semua Pengajaran menyebabkan orang lain belajar
unsur penunjang di dalamnya. Itulah dan seperti galah untuk menghalau, sebuah
sebabnya hal tersebut menjadi sesuatu yang tongkat, yang menyebabkan umat Allah
sangat penting, yaitu ketika doktrin soterio- berjalan di jalan-jalan Tuhan (Ul. 32:1-2;
logi Kristen masuk dalam sistem Yes. 55:10-11).14 Demikian juga kata rabi
pembelajaran PAK, dan itu akan berdampak dan rabuni telah ikut mewarnai kajian
luar bagi siswa, guru dan bahkan semua tentang pendidikan dalam Perjanjian Lama.
pribadi yang ada dalam sistem pembejalaran Alkitab Perjanjian Baru menyampai-
yang dimaksud. kan data bahwa ajaran atau pengajar berasal
Harianto GP mengutip pendapat dari kata didaskó (διδάζκω) yaitu Belajar,
Witherington, yang mengatakan bahwa me- Mengajar. Jika mengkaji kata didaktikós
ngajar bukan hanya menuangkan materi (διδακηικός) yang berarti cakap mengajar,
pelajaran ke dalam pikiran atau menyampai- merupakan sebuah penjelasan yang bukan
kan kebudayaan bangsa kepada anak-anak. sekedar mengajar, melainkan memiliki
Theaching is primarely and always the kecakapan yang khusus berkaitan dengan
stimulation of the learning Pendidikan adalah kegiatan pembelajaran. Itulah sebabnya kata
hal yang paling utama dan selalu menjadi didaktik menunjuk kepada Ilmu mengajar
pendorong dalam pembelajaran, jadi, murid yang bukan asal mengajar. Didaktik adalah
yang sudah mendapat dorongan dari guru ilmu mengajarkan sesuatu cara yang cepat
tidak akan berhenti belajar, tetapi terus dan tepat sehingga murid dapat memahami
menyelidiki dan memperdalam pengetahuan- dan menanggapinya; dalam arti: mem-
nya.11 Pengajar atau pendidik yang efektif praktekan. Mengajar adalah unsur utama
selalu mengajar dari limpahan hidupnya yang dalam mendidik. Akar kata yang sama dalam
penuh. Guru mengelola dan memotivasi anak Perjanjian Baru berkaitan dengan mengajar,
didiknya supaya aktif belajar sehingga terlihat beberapa perkataan yang menunjuk
mengalami perubahan atau mencapai tujuan seputar hal mengajar, seperti didaktos
yang diharapkan.12 yangitu pengajar, didaskalos, dengan arti
pengajar, dan didaskalia yang berarti
pengajaran.
11
Harianto GP, Pendidikan Agama Kristen dalam
Alkitab & Dunia Pendidikan Masa Kini
13
(Yogyakarta: Andi Offset, 2012), 14. Kevin J. Jemaat dalam Perjanjian Baru
12
B.S. Sidjabat, Mengajar secara Profesional (Malang: Gandum Mas, 2004), 406..
14
(Bandung: Kalam Hidup, 2009), 30. Ibid, 407.
Shanan Jurnal Pendidikan Agama Kristen Vol. 1 No. 2 2017 │27

Kajian Soteriologi dan Kaitannya Dengan paling besar, yaitu Tuhan kita Yesus
Pembelajaran Pendidikan Agama Kristen Kristus.16 Bagi Ryrie, pentingnya mem-
(PAK) pelajari doktrin Soteriologi Kristen, bukan
semata-mata pada aspek pengetahuan belaka,
Dalam beberapa kelompok Kristen melainkan ciri dari Soteriologi itu sendiri.
telah muncul berbagai penafsiran teologi Dengan mempelajarinya, diharapkan se-
Kristen dimana mereka saling membedakan seorang akan memiliki pengetahuan yang
satu kelompok dengan kelompok yang lain. memadai dalam doktrin tersebut.
Itulah sebabnya walaupun doktrin ke- Doktrin keselamatan dalam ajaran
selamatan dalam Kristen terlihat sudah baku Kristen merupakan sesuatu hal yang penting
karena Yesus Kristus menjadi pusat atas karena kekristenan bukan hanya berbicara
kajian yang dimaksud, namun beberapa hal mengenai hidup masa kini namun juga
didalamnya telah mengundang multi-tafsir. berkaitan dengan kehidupan masa datang.
Dengan demikian maka tak terpungkiri Orang percaya memperoleh keyakinan untuk
lagi bahwa dalam soteriologi Kristen telah hidup kekal dimasa yang akan datang (Yoh.
nampak beberapa aliran. Berkaitan dengan 14:1-3, 6; Kis. 4:12; Yoh. 1:13; 1 Yoh. 5:10-
hal tersebut, Chris Marantika dalam buku 13; 2 Kor. 5:10). Itulah sebabnya bukanlah
Doktrin Keselamatan dan Kehidupan Rohani suatu kebetulan ketika seseorang diselamat-
mengungkapkan bahwa: Doktrin keselamatan kan, melainkan suatu proses ilahi yang telah
adalah suatu doktrin yang sederhana, tetapi lama direncanakan Allah karena kejatuhan
juga kompleks. Namun inilah suatu doktrin manusia dalam dosa merupakan suatu fakta
yang perlu dimengerti secara tepat karena yang tak bisa disangkali.
suatu anathema atau kutuk diletakkan diatas Soteriologi merupakan doktrin penting
siapapun juga termasuk malaikat-malaikat dalam kekristenan karena hal tersebut
dan hamba-hamba Allah yang mengkhotbah- berkaitan langsung dengan kebutuhan yang
kan Injil yang lain dari Injil yang sebenarnya paling hakiki dalam diri setiap orang yang
dan tidak berusaha menjelaskannya dengan percaya kepada Kristus. Kekristenan mem-
setepat-tepatnya pula (Galatia 1:8).15 Per- bicarakan konsep keselamatan sebagai hal
nyataan Marantika tersebut diatas memberi- yang penting karena pribadi Kristus menjadi
kan suatu pembuktian bahwa doktrin sentral atas doktrin ini. Soteriologi Kristen
Soteriologi sangat penting dan menjadi dasar memberikan jaminan keselamatan kepada
bagi setiap kepercayaan dan doktrin Kristen. umat yang percaya.
Teolog Amerika Serikat, Charles C. Berkaitan dengan soteriologi, ke-
Ryrie, dalam buku Teologi Dasar 2, me- kristenan menunjuk Alkitab sebagai sumber
negaskan bahwa: Soteriologi, ajaran tentang informasi yang akurat mengenai aspek
keselamatan, harus merupakan pokok tersebut. Alkitab menyatakan bahwa semua
bahasan yang paling luas dalam Alkitab. orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan
Masalah itu mencakup seluruh waktu, baik kemuliaan Allah, dan membawa akibat dosa
kekekalan di masa lalu maupun kelak. pada keadaan yang mengerikan, yaitu maut.
Dengan suatu cara manapun keselamatan (Rom. 3:23; 6:23). Ini merupakan kenyataan
berhubungan dengan seluruh umat manusia. sejarah yang membuktikan akan keberdosaan
Tanpa kekecualian. Cabang-cabangnya manusia. Walaupun be-berapa orang tidak
bahkan sampai dunia malaikat. Keselamatan dapat menerima kenyataan keberdosannya,
merupakan tema dalam Perjanjian Lama dan namun fakta ke-berdosaan manusia bukanlah
Perjanjian baru. Keselamatan bersifat per- sesuatu yang mengada-ada.
orangan, nasional dan dunia semesta.
Keselamatan itu berpusat pada pribadi yang
15
Chris Marantika, Doktrin Keselamatan dan
16
Kehidupan Rohani, (Yogyakarta: Iman Press, Charles C. Ryrie, Teologi Dasar 2,
2002), 1. (Yogyakarta: Penerbit Andi Offset, 1991), 15.
Shanan Jurnal Pendidikan Agama Kristen Vol. 1 No. 2 2017 │28

Konsep Maria immaculata17, muncul Katolik sangat percaya bahwa Maria


dikalangan gereja Katolik, dimana keyakinan kemudian menjalani kehidupannya yang
ini secara langsung membantah fakta ke- tanpa dosa, dan tentunya hal tersebut telah
berdosaan umat manusia sebagaimana yang masuk dalam pokok pengajaran gereja
diuraikan diatas. Keyakinan gereja Katolik Katolik.
tentang Immaculata Conceptio atau Sesungguhnya Soteriologi telah mem-
dikandung tanpa noda merupakan doktrin berikan banyak perngaruh bagi gereja dari
gereja Katolik Roma secara turun-temurun masa kemasa. Hal ini dapat terlihat dari
yang meyakini bahwa bahwa Maria pembahasan dan diskusi yang diselenggara-
dikandung tanpa noda dosa apapun. Ke- kan gereja; telah memasukkan hal Soteriologi
yakinan ini didasarkan bahwa bayi yang sebagai salah satu tema penting dalam
dikandungnya itu adalah kudus, dan Allah kehidupan gereja. Pengaruh yang negatif
menjaga Maria, ibu Yesus dari segala ke- sangat terlihat ketika gereja kurang me-
hilangan kekudusan yang merundung umat mahami doktrin ini dengan baik. Chris
manusia, dan sebaliknya ibu Yesus ini di- Marantika mengatakan: Konsep keselamatan
penuhi dengan rahmat yang luar biasa. Umat (soteriologi) juga mempunyai peranan sangat
penting dalam dinamika pertumbuhan gereja.
17
Doktrin gereja Katolik mengenai Maria Bahkan kekeliruan dan kekabruan tentang
Immaculata mulai diajarkan oleh Paus Pius IX, dasar ini akan membuat gereja sebagai
yang diumumkan pada tanggal 8 Desember 1854; lembaga yang kehilangan arah. Sebagai
dimana dengan berani ia menyatakan bahwa akibatnya, gereja berputar-putar dalam
Maria, ibu Yesus, dikandung tanpa noda dosa lingkaran tak berujung pangkal. Ia akhirnya
asal. Keyakinan ini semakin diperkuat ketika terjebak dalam tradisi Israel yang hidup bagi
terjadi sebuah penampakan Maria di Lourdes, berkat dan tak peduli dengan tugas yang
Grotto Massabielle, Perancis; dan terjadi selama
18 kali kepada Bernadete Soubirous, seorang
diembannya.18
gadis desa yang pada waktu itu masih berumur 14 Dapatlah dibayangkan jika gereja
tahun. Menurut keyakinan yang berkembang sebagai badan yang sangat berkepentingan
dimasyarakat pada waktu itu, Bunda Maria bagi pertumbuhan iman umat Kristen; tidak
menyatakan dirinya sebagai, Perawan yang mampu memberikan informasi yang baik,
dikandung tanpa noda dosa atau the Immaculate benar dan bertanggung jawab, mengenai
Conception. Pernyataan tersebut oleh umat doktrin Soteriologi.
Katolik dianggap mengkonfirmasi ajaran Paus Doktrin Soteriologi Kristen, atau hal
Pius IX dan menjadi bukti infailibilitas ajaran yang membicarakan mengenai keselamatan
Paus tersebut. Dalam pengumumannya itu, Paus
dalam agama Kristen, merupakan salah isu
Pius IX menyatakan: Dengan inspirasi Roh
Kudus, untuk kemuliaan Allah Tritunggal, untuk
sentral dari banyak diskusi teologi dari masa
penghormatan kepada Bunda Perawan Maria, ke masa. Doktrin ini merupakan salah satu
untuk meninggikan iman Katolik dan kelanjutan doktrin penting dalam kajian teologi
agama Katolik, dengan kuasa dari Yesus Kristus sistematika. Berbagai pemikiran teologi,
Tuhan kita, dan Rasul Petrus dan Paulus, dan khususnya dalam kajian soteriologi terus ber-
dengan kuasa kami sendiri: “Kami menyatakan, kembang dan bahkan cenderung dalam
mengumumkan dan mendefinisikan bahwa doktrin berbagai pandangan yang saling mem-
yang mengajarkan bahwa Bunda Maria yang perdebatkan satu dengan lainnya. Penekanan
terberkati, seketika pada saat pertama ia dari satu sisi dengan sisi lainnya terus di-
terbentuk sebagai janin, oleh rahmat yang
sampaikan sehingga menimbulkan berbagai
istimewa dan satu-satunya yang diberikan oleh
Tuhan yang Maha Besar, oleh karena jasa-jasa
isu internal. Akibatnya diskusi teologi terus
Kristus Penyelamat manusia, dibebaskan dari bergulir hingga sekarang ini. Teolog Wayne
semua noda dosa asal, adalah doktrin yang Grudem, dalam buku Systematic Theology:
dinyatakan oleh Tuhan dan karenanya harus
diimani dengan teguh dan terus-menerus oleh
18
semua umat beriman.” (Dikutip dari Chris Marantika, Doktrin Keselamatan dan
Katolisitias.org, edisi 24 Juni 2008). Kehidupan Rohani, 5.
Shanan Jurnal Pendidikan Agama Kristen Vol. 1 No. 2 2017 │29

An Introduction to a Biblical Doctrine, Gadamer, menyatakan bahwa: Kata


mengatakan bahwa: Ada tiga kriteria untuk hermeneutika, secara etimologi berasal dari
menentukan Doktrin: 1). Doktrin itu sangat istilah Yunani, dari kata kerja hermeneuein,
ditekankan dalam Kitab Suci. 2). Doktrin itu yang berarti menafsirkan, dan kata benda
sangat penting dan berpengaruh dalam hermeneia dengan arti interpretasi.21 Palmer
Ajaran Gereja sepanjang masa. 3). Doktrin melanjutkan bahwa: Dari asal kata itu berarti
itu sangat berpengaruh bagi pengajaran ada dua perbuatan; menafsirkan dan hasilnya,
gereja sepanjang masa. Karena kesesuaian- penafsiran (interpretasi), seperti halnya kata
nya dengan situasi kontemporer (perubahan), kerja memukul dan menghasilkan pukulan.
doktrin-doktrin itu lebih diterima pada hari Kata Yunani hermeios mengacu pada seorang
ini, ketimbang buku-buku teks Teologi bijak, Delphic. Kata hermeios dan kata kerja
Sistematika.19 yang lebih umum hermeneuein dan kata
Dengan memperhatikan uraian tersebut benda hermeneia diasosiasikan pada Dewa
diatas, maka seseorang akan sangat terbantu Hermes, dari sanalah kata itu berasal.22
dalam upaya pembahasan mengenai teologi. Kajian Soteriologi yang baik sangat
Dan untuk hal itulah maka pengetahuan bergantung pada uraian theologis yang
teologi akan diperolehnya dengan baik. berdasarkan prinsip hermeneutika yang
Yakub B. Susabda, dengan mengutip benar. Walaupun diakui bahwa berbagai
pendapat James Fowler, mengatakan bahwa: penafsiran teologis terus mewarnai pem-
Di tengah kepusparagaman pandangan bicaraan Soteriologi Kristen, hal tersebut
teologi, selalu muncul pergumulan iman bukan berarti akan menghentikan pem-
untuk menemukan atau memperjelas bahasan doktrin yang penting ini. Para
identitasnya sendiri. Pertanggung-jawaban teolog telah berhasil memberikan kajian
iman ini merupakan bagian integral dari teologis dari berbagai sudut pandang. Itulah
suatu proses pertumbuhan rohani yang pada sebabnya berbagai pendangan Soteriologi
setiap fasesnya menuntut manifestasi iman dalam teologi Kristen mewarnai banyak
yang berbeda-beda.” 20 Jadi keragaman diskusi teologi yang ada.
dalam berteologi sesunguhnya memberi Chris Marantika mengatakan bahwa:
dampak yang cukup baik, yaitu suatu Doktrin keselamatan adalah suatu doktrin
identitas atau warna dari teolog itu sendiri. yang sederhana tetapi juga konpleks. Namun
Walaupun menggunakan sumber yang inilah suatu doktrin yang perlu dimengerti
sama, yaitu Alkitab, namun haruslah diakui secara tepat ...23 Adalah baik mempelajari
bahwa penggunaan metode hermeneutika Soteriologi Kristen dari berbagai sudut
dalam setiap kajian biblikal tidak dapat pandang karena hal tersebut akan
menghindarkan diri dari munculnya berbagai memperkaya khasanah pemikiran orang
interpretasi atas suatu nats atau isu biblikal. percaya. Tentunya hal ini harus didukung
Walaupun dengan sumber yang sama, namun dengan sikap dewasa tanpa memandang
karena pola yang berbeda atau tidak sama ajaran Soteriologi kelompok lain dalam
satu dengan lainnya; khususnya dalam hal Kristen secara subjektif. Ingatlah bahwa
penafsiran maka seringkali dijumpai be- walaupun cukup beragam warna teologi yang
berapa perbedaan. Richard E. Palmer, dalam ada saat ini namun hal tersebut tidak boleh
buku Interpratation Theory in menjadi alasan untuk tidak mempelajarinya,
Schleirmacher, Dilthey, Heidegger, and karena dengan mempelajari hal yang
dimaksud maka akan diperoleh informasi
19
Wayne Grudem, Systematic Theology: An
21
Introduction to a Biblical Doctrine, (Grand Richard E. Palmer, Interpratation Theory in
Rapid, Michigan: Zondervan Pub. House, 1994), Schleirmacher, Dilthey, Heidegger, and
25-26. Gadamer, terj. Mansur Hery dan Damanhuri M,
20
Yakub B. Susabda, Teologi Modern I, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005), 14.
22
(Surabaya: Lembaga Reformed Injili Indonesia, Ibid, 15.
23
1993), 1. Chris Marantika, 17.
Shanan Jurnal Pendidikan Agama Kristen Vol. 1 No. 2 2017 │30

yang mungkin saja belum pernah didengar keluar atas pergumulan hidup yang dihadapi
selama ini. oleh manusia. Semua uraian Soteriologi
Anthony A. Hoekema, dalam buku Kristen disusun berdasarkan Alkitab yang
Diselamatkan oleh Anugerah, menyatakan dipandang sebagai Firman Allah. Itulah
bahwa: Keselamatan yang sering didiskusi- sebabnya setiap ketidaksesuaian ataupun
kan oleh orang-orang percaya yaitu di dalam pertentangan diantaranya dapat dipertemukan
Tuhan Yesus Kristus menjadi pergumulan dengan menjadikan Alkitab sebagai tolok
teologis setiap orang yang mengenal jalan ukurnya. Orang Kristen harus percaya dan
keselamatan di dalam Yesus. Studi mengenai menaruh kepercayaannya terhadap apa yang
penerapan karya penebusan dalam diri umat disampaikan dalam Alkitab. Itulah sebabnya
Allah ini di sebut soteriologi, yang berasal orang Kristen pada umumnya akan sulit
dari dua kata Yunani, soteria dan logos, yang menolak fakta biblikal yang disampaikan
berarti “doktrin keselamatan”.24 Sebagaimana kepadanya, namun hal itu tidak berlaku
yang dikatakan Hoekema bahwa diskusi yang dengan para teolog yang memang bergumul
terus terjadi berkaitan dengan doktrin dengan hal-hal tersebut.
Soteriologi Kristen terus berlangsung. Diskusi yang berkepanjangan me-
Pergumulan mengenai doktrin ini tak pernah ngenai keyakinan Soteriologi dalam ke-
sepi sepanjang masa. Pernyataan Hoekema kristenan telah terjadi sejak awal gereja
tersebut diatas tidak bisa dianggap sepi berdiri. Kajian Soteriologi itu sendiri telah
karena memang demikian adanya. berlangsung sedemikian lama dan melibatnya
Soteriologi Kristen penuh dengan sangat banyak ahli dalam studi teologi
warna karena dampak hermeneutika yang tersebut. Banyaknya orang yang menyatakan
dikaji sedemikian rupa. Haruslah diakui sikap setuju dengan suatu ajaran telah
bahwa setiap kajian hermeneutika akan menimbulkan hal yang berbeda dengan
melahirkan suatu konsep yang sesuai dengan mereka yang tidak setuju. Pada pihak yang
kajian hermeneutika yang dilakukan. Pen- setuju tentu memberikan rasa sukacita,
dekatan yang dilakukan merupakan hasil namun bagi mereka yang kurang sependapat
kajian hermeneutika yang memang penuh akan masuk dalam dunia tanda tanya yang
dengan prinsip-prinsip yang sudah baku, besar, dengan pergumulan yang panjang
namun penafsiran yang dilakukan masing- untuk mencari jawaban atas apa yang dikaji
masing orang seringkali berbeda satu dengan tersebut.
lainnya. Itulah sebabnya sebagaimana yang Tidak bisa dipaksakan untuk menerima
sudah disebutkan pada bagian sebelumnya, konsep yang sulit diterima; kesemuanya itu
yaitu bahwa kajian Soteriologi Kristen pada terjadi karena perbedaan pandangan dan juga
akhirnya menghasilkan banyak warna penafsiran. Namun demikian ada kesamaan
teologi. dari keyakinan masing-masing pihak berbeda
Doktrin teologi Kristen tidak pernah tersebut, yaitu bahwa Yesus adalah Tuhan,
dibangun dengan dasar asumsi dan spekulasi dan Dia adalah satu-satunya Juruselamat
semata. Walaupun hal itu membicarakan umat manusia; hanya melalui Dia ada kasih
aspek masa lalu, kini dan depan, namun dan pengampunan serta keselamatan kekal.
karena berdiri atas keyakinan pewahyuan Millard J. Erikcson, dalam buku: Christian
ilahi, maka Soteriologi Kristen memberikan Theology, menyatakan: Karena kematian
kepastian yang terjamin. Tentunya tanpa me- Kristus memiliki nilai yang tak terhingga
ngurangi rasa hormat kepada kepercayaan maka kematian tersebut cukup untuk semua
yang lain, namun dengan tegas dikatakan orang pilihan tanpa memandang jumlahnya.
bahwa Soteriologi Kristen dapat diterima Yang dipersoalkan sebenarnya ialah apakah
dalam berbagai aspek; sebagai suatu jalan Allah mengutus Kristus untuk menyediakan
keselamatan bagi semua orang, atau hanya
bagi semua orang yang telah dipilihNya.
24
Anthony A. Hoekema, Diselamatkan oleh Jawaban kita tergantung pada pengertian kita
Anugerah, (Surabaya: Momentum 2006), 1.
Shanan Jurnal Pendidikan Agama Kristen Vol. 1 No. 2 2017 │31

mengenai urutan logis dari ketetapan- dan menghancurkan, menjadi jahat. Kata ini
ketetapan Tuhan. 25 Erikcson memberikan juga menunjuk kepada aktivitas apapun yang
penjelasan yang baik untuk dipahami menolak kehendak Tuhan dan menunjukkan
berkaitan dengan karya Kristus. Bagi sikap yang menolak otoritas Tuhan. (1 Raj.
Erikcson, pengorbanan Kristus bagi manusia 14:9; Ams. 4:16; Yes. 1:16; 11:9). Mereka
merupakan sesuatu yang luar biasa dan ditandai dengan kurangnya pemahaman sikap
harusnya dipahami dengan baik oleh setiap (Yer. 4:22) dan sengaja merencanakan untuk
orang percaya. Dalam penjelasan tersebut menyakiti orang lain (Ams. 24:8), bahkan
nyata bahwa doktrin Soteriologi Kristen terbiasa dan kompulsif (Yer. 13:23; Kej.
masih menarik perhatian banyak pihak untuk 19:9; Ams. 4:16; 17:4). Kata Ibrani Pāša‘
diperbincangkan karena tidak pernah di- ( ), yang artinya: memberontak, me-
bangun berdasarkan pengalaman hidup langgar, dan pemberontakan. Kata Pāša„
semata. Ada pewahyuan yang memang nyata ( ) pada dasarnya menunjukkan suatu
dalam hal keselamatan umat manusia yang pelanggaran yang agresif terhadap perjanjian
percaya kepada Kristus. sipil atau keagamaan di antara kedua pihak.
Dalam arti agama, hal itu menandakan dosa
memberontak seperti ketika bangsa Israel
Keberdosaan Manusia yang menjalani kehidupan yang tidak sesuai
komitmen; dengan cara melanggar perjanjian
Dosa telah menjadi masalah besar Allah (Yes. 1:28; 48:8; Yeh. 2:3; Hos. 8:1).
dalam kehidupan manusia, dan Alkitab me- Kata Ibrani ‘Āwōn yang berasal dari
ngajarkan bahwa dosa masuk ke dunia karena kata‘Āwāh ( ), berarti: untuk berbuat salah,
pelanggaran Adam dan Hawa yang tidak dosa, kebusukan; rasa bersalah;
mampu melawan godaan Iblis (Kej. 3). kriminalitas, kejahatan, kesalahan; hukuman.
Manusia jatuh ke dalam dosa karena Kata ini menunjukkan adanya kelakuan
dipengaruhi oleh Iblis (Yoh. 8:44; Rom. buruk dan konsekuensinya, lebih fokus pada
16:20). Akibat dari perbuatannya itulah kesalahannya. Hal tersebut membuktikan
maka manusia mendapat hukuman dari banyak jumlah atau seringnya pelanggaran di
Tuhan Allah dan hilang akan kemuliaan masa lalu terhadap Allah maupun sesama
Allah dalam dirinya serta mengalami ke- manusia (Bil. 14:34; 1 Sam. 25:24; 2 Sam.
matian (Kej. 3:19; Rom. 3:23; 5:12; 6:23). 22:24; 1 Raj. 17:18; Ez. 9:6; Yes. 1:4; Yer.
Dalam pengertian yang sederhana, dosa 11:10). Kata Šāgag ( ) yang dapat
digambarkan Alkitab sebagai pelanggaran dijumpai dalam kitab Mazmur 119:67
hukum Allah (1 Yoh. 3:4) dan pem- dengan artinya tersesat dalam perjalanan,
berontakan melawan Allah (Ul. 9:7; Yos. dan Imamat 5:18 serta Bilangan 15:28, yang
1:18). Dalam arti umumnya, dosa berarti memiliki pengertian berbuat dosa dengan
Perbuatan yang melanggar hukum Tuhan sengaja. Kata Rāša„ ( ) dalam kitab
atau agama, atau perbuatan salah. Keluaran 22:9; Ulangan 25:1; Yesaya 50:9,
Alkitab Perjanjian Lama memberikan memiliki pengertian menjadi kafir atau tidak
pengertian yang sedemikian lengkap tentang bertuhan, menjadi jahat, menjadi najis, untuk
dosa dan dijelaskaan dalam beberapa istilah menghukum, menyatakan bersalah, dan
berikut ini, yaitu: Kata Ibrani Ḥāṭā’ ( ), mengutuk. Kata Ᾱšām ( ) yang artinya
yang berarti berdosa, bersalah, berbuat adalah: menjadi bersalah, dosa, kesalahan,
jahat, tidak mengenai sasaran (Im. 4:2,3,25- pelanggaran, korban penebus salah. (Im.
35; Maz. 1:5; 51:2-5; Yes. 53:10,12; Hak. 6:17; Yeh. 40:39). Kata Tā„āh ( ) yang
20:16; Ams. 8:6;19:2). Kata Rā‘a‘ ( ), artinya: mengembara hingga tersesat secara
yang memiliki pengertian jahat, merugikan

25
Millard J. Erickson, Christian Theology Jilid
3, (Malang: Penerbit Gandumas, 2003), 509-510.
Shanan Jurnal Pendidikan Agama Kristen Vol. 1 No. 2 2017 │32

mental, moral, spiritual. (Kej. 21:14; Maz. dengan pola yang ada), dan kegagalan
58:3; 95:10).26 (Rom. 11:12; 1 Kor. 6:7).27
Alkitab Perjanjian Baru memberikan Dari sejumlah pengertian tersebut
informasi tentang pengertian dosa yang diatas, maka Alkitab memberikan pengertian
dalam bahasa Yunani adalah sebagai berikut: mengenai dosa, dimana dosa dianggap
Istilah Kakos (κακός) artinya: jahat, sebagai pelanggaran hukum, Dosa ialah
kejahatan (Mat. 21:41; 24:48; Mark. 7:21), pelanggaran hukum Allah. (1 Yoh. 3:4).
Poneros (πονηρός) artinya: jahat, tidak baik Semua kejahatan adalah dosa (1 Yoh. 5:17).
(Mat. 6:23; 7:17,18), jahat (Ef. 5:16; 6:13; Tidak melakukan yang baik, Jika seorang
Wah. 16:2), jahat, malas (Mat. 25:26; Luk. tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi
19:22). Kata Asebes (άζεβής) artinya: tidak ia tidak melakukannya, ia berbuat dosa.
hormat kepada Allah, durhaka, penuh dosa (Yakobus 4:17). Ketidakpercayaan adalah
(Rom. 4:5; 5:6), Enokhos (ένοχος) artinya: dosa. Dan segala sesuatu yang tidak
dalam perhambaan (Ibr. 2:15), jijik , harus berdasarkan iman, adalah dosa. (Rom.
dihukum (Mat. 5:21,22; 26:66; Mark. 3:29; 14:23), dan bahkan memikirkan kebodohan
14:64), berdosa terhadap (1 Kor. 11:27; Yak. adalah dosa (Ams. 24:10).
2:10). Kata Hamartia (ὰμαρηία) artinya: Alkitab menyatakan bahwa semua
kesalahan, dosa (Mat. 1:21), hukum atau orang telah berbuat dosa (Rom. 3:23), namun
penyebab dosa (Rom. 7:17,20), kesalahan dalam sejarah gereja, khususnya Gereja
karena dosa diperhitungkan (Yoh. 9:41; Ibr. Katolik, doktrin Maria Immaculata dianggap
9:26), mempersembahkan korban karena pengecualian. Gereja Katolik percaya
dosa, korban penebusan dosa (2 Kor. 5:21). bahwa bunda Maria tidak sama dengan
Adikia (ἀδικία) artinya: ketidakadilan, manusia biasa lainnya, yang lahir dan
kefasikan, kejahatan, penipuan, keliru (1 Pet. bergumul dengan dosa; baik dosa asal,
2:19), dan Hamartema (ὰμαρηημα) artinya: maupun dosa perbuatannya. Groenen C.,
tidak kena sasaran, berdosa (1 Kor. 15:34; dalam buku Mariologi, Teologi dan Devosi,
Tit. 3:11), berbuat dosa (Yoh. 5:14), bersalah menyatakan: Dogma umat Katolik menyata-
melakukan kesalahan (Mat. 18:15), dosa kan bahwa Maria tidak terkena dosa asal,
(Mar. 3:28; 4:12; Rom. 3:25; 1 Kor. 6:18). karena kasih karunia Allah, pilihan Allah
Parakoe (παρακοή) artinya: salah berdasarkan karya penebusan Yesus Kristus,
mendengar, ketidaktaatan, kedurhakaan (2 anaknya sendiri. Karya penebusan itu sudah
Kor. 10:6; Ibr. 2:2). Anomia (άνομίᾳ) efektif terjadi jauh sebelum Yesus Kristus itu
artinya: prilaku tanpa hukum (1 Yoh. 3:4), ada. Dogma itu tidak mengatakan bahwa
kejahatan, dosa (Mat. 7:23). Paranomia Maria ditebus tetapi Maria „sebelumnya’
(παρανομία) artinya: pelanggaran hukum, terlindung atau terpelihara (praeservata).28
kejahatan (2 Petr. 2:16). Parabasis Bagi Groenen, umat Katolik sangat meyakini
(παράβαζις) artinya: berlangkah di pinggir, akan ketidakberdosaan Maria sebagai bunda
penyimpangan, pelanggaran, dosa (Rom. Yesus, dan hal itu berlaku hingga kini. Maria
2:23; 4:15). Paraptoma (παράπηωμα) artinya: dianggap suci karena melahirkan Yesus dan
tersandung; kesalahan, pelanggaran (Mat. juga karena sifat kesucian yang diberikan
6:14,15; Mark. 11:25,26; Rom. 4:25), Tuhan Allah atas dirinya. Hugo Rahner,
kejatuhan, salah gunakan iman (Rom. dalam buku Our Lady and the Church,
11:11,12). Agnoema (ἀγννόημα) artinya: berkata: But this mystery of the Immaculate
kesalehan, pelanggaran yang diperbuat Conception of Mary is not only a personal
dengan tidak sadar, dan Hettema (ἤttημα) priviledge granted to her who was to become
yang berarti kekurangan (karena tidak sesuai the Mother of God. Mary thereby become the
figure of the Church…...The word
26
Charles C. Ryrie, Basic Theology: A Popular
27
Systematic Guide to Understanding Biblical Ibid.
28
Truth, (Chicago: Moody Publishers, 1999), 213- Groenen C. , Mariologi, Teologi dan Devosi,
214. (Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 1994), 9.
Shanan Jurnal Pendidikan Agama Kristen Vol. 1 No. 2 2017 │33

„immaculate‟ indeed sums up the mystery of Tokoh gereja, Augustinus (354-430)


our own spiritual life. We are members of the tidak memandang dosa sebagai sesuatu yang
Church, and in us the Church‟s mystery must positif, tetapi merupakansesuatu penyangkal-
be accomplished; it begins with Mary an atau keadaan yang serba kurang. Manusia
Immaculate, and we in turn, by the power of diciptakan untuk kekal, bukan berarti dia
the Holy Spirit, must once more become tidak dapat mati tetapi dia memiliki
immaculate. In each of us the victory over the kesanggupan untuk hidup yang kekal.
serpent must be achieved….29 Bagi Rahner, Menurutnya, keadaan manusia dari posse
misteri Immaculate Conception yang ada non peccare et mori , yaitu mampu untuk
pada Maria bukan hanya hal istimewa yang tidak berdosa dan mati; dia akan melewati
diberikan kepadanya sebagai Bunda Allah. keadaan non posse peccare et mori yaitu
Umat Katolik sangat percaya dengan konsep tidak mampu untuk berdosa dan mati. Tetapi
tersebut. dia berdosa dan konsekuensinya memasuki
Menurut teolog Katolik, Nico Syukur, keadaan non posse non peccare et mori
Maria tidak punya tugas pewartaan. Tugas (tidak mampu untuk tidak berdosa dan
itu bukan hanya keterikatan kekeluargaan mati).32 Lebih lanjut Augustinus mencoba
(Lukas 8:19-21). Maria terlibat dengan untuk menggambarkan dosa sebagai hal yang
seluruh pribadinya dalam peristiwa yang hakiki melekat pada hakekat manusia. Dosa
berlangsung. Fakta keselamatan disimpan merupakan suatu aspek yang integral, bukan
Maria dalam hatinya dan direnungkannya opsional, dari keberadaan kita. Manusia
(Lukas2:19). Tugas Maria yaitu tugas Israel dengan cara dan kemampuannya sendiri tidak
dan tugas gereja serentak. Di satu pihak pernah dapat masuk ke dalam suatu
Maria telah menjadi gambar termurni dari hubungan dengan Allah. Tak satu pun
Israel yang menanti-nanti, dan di lain pihak perbuatan manusia yang dapat mematahkan
Maria menjadi contoh Gereja yang belenggu dosa. Karenanya Allah turut
menyambut Yesus sang Kristus. Zaman lama campur dalam dilema manusia.33
diaplus dengan zaman baru. Maria menerima
Yesus pertama-tama dalam hati dan budinya
baru kemudian dalam kandungannya atau Doktrin Keselamatan Dalam Kristus
prius mente concepitquam ventre.30
Membicarakan hal Soteriologi Kristen, Penggunaan istilah Soteriologi dalam
tentunya tidak dapat mengabaikan hal dosa teologi Kristen yang berarti doktrin tentang
didalamnya. Chris Marantika berkata: keselamatan, pada dasarnya memberi ruang
Doktrin keselamatan atau Soteriologi tak yang luas kepada pemahaman yang inklusif.
berarti tanpa dosoroti dari sudut kekejaman Tentunya hal ini tidak terlalu disukai oleh
dosa.31 Walaupun pembuktian berdasarkan mereka yang mendalami pola kehidupan
sejumlah data dan bukti lainnya; yang seolah- yang bersandar pada pemahaman theologi
olah menyatakan bahwa ada manusia lain religionum. Namun demikian kenyataan
yang tidak berdosa, maka hal tersebut akan bahwa keselamatan hanya ada dalam Yesus
membawa kepada suatu diskusi yang Kristus, merupakan keputusan yang sudah
panjang. Jika memahami Alkitab dengan final berdasarkan wahyu Tuhan. Dieter
baik, maka kenyataan bahwa semua orang Becker dalam buku Pedoman Dogmatika
telah berbuat dosa dan telah kehilangan mengatakan: Dalam Perjanjian Baru dapat
kemuliaan Allah; merupakan fakta yang tak
terbantahkan. 32
Louis Berkhof, The History of Christian
Doctrines, (Grand Rapids, Michigan:
29
Hugo Rahner, Our Lady and the Church, Wm.B.Eerdmans Publishing Company, 1953),
(Bethesda: Zaccheus Press, 1990). 17, 20. 138
30 33
Nico Syukur Dister, Kristologi sebuah Sketsa, Alister E.McGrath, Sejarah Pemikiran
(Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 1994), 248. Reformasi, (Jakarta: BPK. Gunung Mulia, 2002),
31
Chris Marantika, 38. 93.
Shanan Jurnal Pendidikan Agama Kristen Vol. 1 No. 2 2017 │34

disimpulkan dengan pernyataan bahwa Allah tidak kelihatan, ... tidak ada satu yang tidak
melalui Yesus Kristus telah mengerjakan diciptakan olehNya”. (Kol. 15:20), dan ter-
keselamatan bagi umat manusia. Dalam hal akhir penulis kitab Ibrani menyatakan bahwa
ini Perjanjian Baru lebih menekankan peran Yesus Kristus adalah cahaya kemuliaan Allah
Kristus dari pada hakikat-Nya, lebih me- dan gambar wujud Allah, dan hal ini pun
nonjolkan perbuatan-Nya dari pada ke- merupakan salah satu dasar untuk menyata-
beradaanNya; atau dengan kata lain, kesiapan kan bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan dan
Yesus itu tampak melalui apa yang Ia perbuat Juruselamat bagi umat manusia (Ibr. 1:3).
dan hakikat-Nya diketahui hanya melalui
karya keselamatan-Nya.34
Dalam upaya untuk menjelaskan Doktrin Soteriologi Gereja Katolik
konsep Soteriologi Kristen, maka diperlukan
usaha untuk memahaminya karena nyata Dalam perjalanaan sejarah gereja,
sekali adanya beberapa kelompok yang sikap tegas yang diambil untuk menyatakan
memberikan argumentasinya berkaitan eksistensi kegerejaannya adalah dengan
dengan Soteriologi itu sendiri. menyatakan bahwa keyakinan gereja sudah
Alkitab memberikan banyak bukti final, yaitu Yesus Kristus adalah Tuhan dan
bahwa Yesus Kristus adalah satu-satunya juruselamat umat manusia. Itulah sebabnya
jalan keselamatan. Yesus Kristus akan semboyan Extra Ecclesiam Nulla Salus,
datang untuk menghakimi dunia (Mat. 25:31- merupakan sebuah ungkapan yang untuk
46), Dia menyatakan diriNya sebagai Tuhan pertama kalinya diucapkan Siprianus (200-
(Mark. 2:27-28 dan Kel. 20:8-11). Yesus 258) atau Cyprianus35 dari Karthago pada
sendiri menyatakan diri bahwa Ia satu dengan abad ketiga dan ungkapan tersebut dapat
Allah (Yoh. 10:30), bahkan dikatakan bahwa ditemukan di antara surat-suratnya.
orang yang sudah melihat dan mengenal Semboyan tersebut sesungguhnya hendak
Yesus berarti ia juga telah melihat dan menyampaikan sikap tegas gereja yang pada
mengenal Allah (Yoh. 14:7-9). Yesus kristus
dama sama seperti Allah kekal adanya (Yoh. 35
Cyprianus adalah uskup Karthago, Afrika
8:58). Perkataan yang diucapkanNya me- Utara, dalam suatu kesempatan, Cyprianus
miliki otoritas yang sama dengan firman berselisih dengan Stephanus, uskup Roma,
yang tertulis dalam Perjanjian Lama (Mat. mengenai sah atau tidaknya baptisan kaum bidat.
5:21-22), dan mujizat yang dilakukan Yesus, Baginya baptisan tersebut tidak sah, sementara
yaitu membangkitkan orang mati merupakan uskup Roma menyatakan sebaliknya. Bagi
Cyprianus gereja adalah ibu orang percaya dan
salah satu dasar untuk menyatakan bahwa
bidat bukanlah gereja, mereka bukanlah orang
Dia adalah Allah (Yoh. 5:21). Kristen. Itulah sebabnya ia berkata: "Uskup
Keselamatan hanya ada dalam Yesus dalam gereja dan gereja dalam uskup dan jika ia
Kristis, karena para rasul melihatNya sebagai tidak bersama uskup maka ia tidak berada dalam
pribadi ilahi. Mereka memanggilNya gereja." Tidak ada keselamatan di luar gereja
Mesias, dengan mengatakan: “Engkau adalah (Extra ecclesiam nulla sallus). Ketika diadili
Mesias, Anak Allah yang hidup” (Mat. Paternus, Gubernur Afrika, Paternus, dengan
16:13-16). Juga seorang murid Yesus berani, Cyprianus mengakui dirinya sebagai
menyebutNya sebagai Tuhan, dengan seorang Kristen dan uskup. Cyprianus berkata:
berkata: “Ya Tuhanku dan Allahku” (Yoh. "Saya seorang Kristen dan uskup. Saya tidak
mengakui dewa-dewa lain di samping Allah yang
20-28). Rasul Yohanes memberikan ke-
satu dan benar itu, yang menjadikan langit dan
saksian tentang Yesus sebagai Allah (Yoh. bumi, laut dan segala isinya. Kami orang Kristen
1:1 band. Yoh. 1:8). Rasul Paulus menyebut mengabdi kepada Allah; kepada Dia kami berdoa
Yesus Kristus sebagai: “gambar Allah yang siang dan malam untuk kami dan untuk semua
orang dan untuk keselamatan kaisar-kaisar
sendiri." Setelah sempat dibuang ke kota
34
Dieter Becker, Pedoman Dogmatika, (Jakarta: Curubis, Cyprianus menjadi martir pada tanggal
Gunung Mulia, 1991), 112-114. 14 September 258.
Shanan Jurnal Pendidikan Agama Kristen Vol. 1 No. 2 2017 │35

waktu itu berhadapan dengan berbagai aliran Gereja Katolik nyata, namun sesuai dengan
filsafat dan juga isme-isme baru yang muncul doktrin Gereja Katolik, ada penambahan
pada masa tersebut. unsur lain didalam keyakinan iman tersebut,
Gereja dengan doktrin Soteriologi-nya diantaranya adalah percaya akan tradisi
hendak menyatakan eksistensi dirinya gereja yang berkembang turun-temurun.
sebagai lembaga yang memiliki otoritas Gereja Katolik mendominasi sejarah
untuk menentukan hal Soteriologi umatnya. gereja sebelum masa reformasi. Mereka
Itulah sebabnya adigium tersebut disampai- sangat berpengaruh dalam kehidupan
kan secara terbuka dengan maksud mem- masyarakat Eropa kala itu, dan bahkan
pertegas posisi dan sikap gereja mengenai mereka mampu menentukan arah kehidupan
keselamatan umat manusia. suatu bangsa di Eropa. Gereja Katolik
Ungkapan Extra Ecclesiam Nulla sangat kuat pengaruhnya sebelum Martin
Salus kemudian muncul dalam dokumen Luther (1483-1546),37 dan konsentrasi
resmi dari Konsili Lateran IV36 yang pemikiran filosofis juga terarah ke sana.
mengatakan bahwa: Hanya ada satu gereja Ajaran Katolik juga meyakini bahwa masih
umat yang universal, dan di luar gereja itu ada terbuka peluang keselamatan bagi
tidak ada yang diselamatkan. Kemudian mereka yang tidak masuk dalam anggota
dalam perkembangan sejarah, banyak bapak Gereja Katolik. Dengan catatan, orang ini
gereja memberikan komentar dan penafsiran sama sekali tidak bisa atau tidak pernah
atas ungkapan tersebut. mendengar ajaran Gereja Katolik, tapi selalu
Pada dasarnya ajaran Gereja Katolik mencari akan kebenaran yang sejati dan tidak
mengakui Yesus sebagai Tuhan dan Juru- banyak berbuat dosa. Ini yang dinamakan
selamat serta keselamatan adalah anugerah dengan invisible ignorant, dalam ajaran
dari Allah. Namun Gereja Katolik punya Katolik. R. C. Sproul, dalam buku
konsep keselamatan tersendiri. Dalam ajaran Kebenaran-kebenaran Dasa Iman Kristen,
Katolik, orang yang diselamatkan adalah mengatakan: Teologi Roma Katolik berbicara
orang yang mengimani Yesus Kristus sebagai tentang amal-baik dengan tiga cara yang
Tuhan dan Juruselamat serta mengimani berbeda. Pertama, amal-baik yang ter-
bahwa Gereja Katolik adalah satu-satunya hormat, amal itu begitu terhormat sehingga
agen keselamatan. Jadi ada persyaratan harus diberi upah. Kedua, amal-baik yang
tambahan didalamnya, sehingga dapatlah serasi atau pantas, meskipun ini bukan amal-
dikatakan bahwa keselamatan dalam Gereja baik yang terhormat, amal-baik ini serasi dan
Katolik tidak ada agen lain yang dapat pantas mendapatkan penghargaan dari Allah.
membawa keselamatan selain Gereja Katolik Amal-baik yang serasi ini dicapai dengan
itu sendiri. Keyakinan akan Yesus sebagai melakukan perbuatan baik seturut dengan
Tuhan dan Juruselamat dalam keyakinan sakramen pertobatan. Tipe ketiga dari amal-

36 37
Konsili Lateran IV yang dilaksanakan pada Martin Luther (1483-1546) tadinya seorang
tahun 1215 merupakan konsili terpenting dari rahib Katolik yang kemudian menjadi pelopor
semua Konsili Lateran karena dalam konsili yang bagi Reformasi gereja. Pada tanggal 31 Oktober
berlangsung hanya dalam waktu tiga hari mampu 1517, Luther menempelkan 95 dalil di pintu
menghasilkan sejumlah dekrit penting bagi gereja. gerbang gereja di Wittenberg. Ada banyak hal
Konsili ini merupakan yang paling penting pada yang hendak dikoreksinya, namun ada satu hal
abad pertengahan karena puncak dari kuasa Paus yang paling menonjol dan tercatat dalam
Innocentius yang menginginkan kepausan peristiwa tersebut, yaitu ketika Johann Tetzel,
mengontrol berbagai urusan gerejawi dan negara. seorang imam Dominikan, melakukan penjualan
Apabila para paus yang terdahulu menjuluki Indulgensi. Atas tindakannya itu maka Luther
dirinya sebagai wakil Petrus, maka Paus dianggap sesat oleh Paus Leo X, namun gerakan
Innocentius menuntut hak sebagai wakil Kristus. Luther untuk mereformasi gereja terus berlanjut.
Melalui Konsili ini juga doktrin Transubstansiasi Gerakan dipelopori Luther terus tersebar ke
yaitu bahwa roti dan anggur berubah menjadi berbagai tempat dan berkembang menjadi gereja
substansi tubuh dan darah Kristus, resmi diterima. baru.
Shanan Jurnal Pendidikan Agama Kristen Vol. 1 No. 2 2017 │36

baik ini adalah amal-baik yang luar biasa, kemudian berkembang menjadi: Receiving
yaitu amal-baik yang melampaui apa yang grace either through nature or the church.40
dituntut. Amal-baik ini merupakan hal yang Lebih lanjut House menambahkan: Catholics
dicapai oleh orang-orang kudus. Amal-baik are incorporated into the church; non-
ini ditabung ke dalam tabungan amal-baik di Chatolic Christians are linked to the church;
mana gereja dapat mengambilnya bagi orang- non-Christians are related the church.41
orang kekurangan amal-baik untuk dapat House melihat bahwa yang menjadi rintangan
melewati api penyucian (purgatori) menuju atau halangan dari pendapat yang lama
surga.38 adalah: Unconfessed mortal sins. Sedangkan
Perlu diketahui bahwa keyakinan Means of Salvation oleh Katolik Roma
teologi Kristen menyangkal dan bahkan dianggap sebagai pendapat baru: Penerimaan
memprotes ketiga pengertian amal-baik anugerah melalui partisipasi di dalam
tersebut diatas, dan menyatakan bahwa amal- sakramen-sakramen gereja; pendapat
baik yang orang percaya adalah amal-baik kemudian: Receiving grace through either or
dari Kristus. the sacraments of the church.42
Karya Kristus datang pada diri setiap George Barker Stevens dalam buku
orang melalui kasih karunia berdasarkan yang berjudul The Christian Doctrine of
iman kepadaNya semata. Kasih karunia Salvation, menyampaikan adanya per-
merupakan belas kasihan Allah yang tentangan antara Protestan dan Roma
diberikan bukan berdasarkan amal-baik dari Katolik, berkaitan dengan doktrin soteriologi
seseorang (Ef. 2:8-9). Keselamatan sebagai berikut: Now our Protestant theology
merupakan tindakan atau inisiatif Allah ter- has shown a strong preference for this
hadap manusia. Kasih karunia bukan me- Pauline maxim of justification by faith as
rupakan substansi yang dapat mendiami jiwa- against the Roman Catholic emphasis upon
jiwa. Seseorang bertumbuh di dalam participation in rites and ceremonies
anugerah, bukan berdasarkan ukuran secara considered as conditions of salvation. To the
kuantitas dari substansi di dalam diri Catholic mind the protestant view has
seseorang.39 seemed one-sided because, it is said, it
Keselamatan yang diperoleh manusia eventuates in the error codemned by James, a
bukanlah suatu usaha dan hasil dari kerja faith without works, which dead. To the
kerasnya (Ef. 2:8-9); melainkan sebuah kasih protestant on the other hand, the Catholic
karunia, yaitu sesuatu yang diberikan Tuhan theory of salvation has seemed to be only s
Allah secara cuma-cuma bagi dirinya. Christianized Pharisaism a doctrine of
Pengajaran bahwa keselamatan sebagai salvation by ceremonial acts which is in
pemberian dan anugerah dari Tuhan Allah principle the very error agaist which Paul so
seringkali tidak dipahami dengan utuh. energetically contended.43
Konsep inilah yang seringkali diabaikan Ajaran umum dari gereja Katolik bagi
manusia karena banyak orang berpikir secara umatnya meliputi beberapa aspek, yaitu:
keliru mengenai Soteriologi. Perkiraan Mengikuti Kristus, karena Dia adalah Jalan,
bahwa setiap usaha mendatangkan ke- Kebenaran dan Hidup (Yoh. 14:6); Jalan,
selamatan bagi dirinya adalah hal yang karena Dia yang membuka jalan, sehingga
keliru. surga terbuka kembali dengan sengsara,
H. Wayne House dalam buku Charts
of Christian Theology & Doctrine, memberi 40
H. Wayne House, Charts of Christian
arti keselamatan sebagai penerimaan Theology and Doctrine, (Michigan: Zondervan,
anugerah dari Allah melalui gereja yang 1992), 92.
41
Ibid.
38 42
R. C. Sproul, Kebenaran-kebenaran Dasar Ibid.
43
Iman Kristen, (Malang: Seminari Alkitab Asia George Barker Stevens, The Christian Doctrine
Tenggara, 1997), 263. of Salvation, (New York: Charles Scribner‟s
39
Ibid, 263-264. Sons, 1911), 452-453.
Shanan Jurnal Pendidikan Agama Kristen Vol. 1 No. 2 2017 │37

wafat, dan kebangkitan-Nya. Kebenaran, pintu gerbang gereja Wittenberg pada tanggal
karena Dia adalah Tuhan, yang menjadi 31 Oktober 1517.
kebenaran mutlak, dan Hidup, sebab Dia Setelah peristiwa penempelan 95 dalil,
yang Tuhan yang memberikan kehidupan, sebagai sebuah koreksi Luther atas gereja
dan yang mengikuti-Nya akan memperoleh pada waktu itu, maka reaksi keras dari
hidup kekal. Selain itu, umat Katolik juga pemimpin gereja pada waktu itu juga nyata
harus menerima tujuh sakramen, diantaranya: dan hal itu terlihat dengan jelas dari suatu
Sakramen Inisiasi, yaitu: Pembaptisan, sikap yang dikeluarkan gereja Katholik
Penguatan atau Krisma dan Ekaristi; terhadap Luther. Reaksi keras itu nyata dari
Sakramen Penyembuhan, yaitu: Rekonsiliasi bulla yang dikeluarkan pemimpin gereja pada
dan Pengurapan Orang Sakit; Sakramen waktu itu, yaitu bulla exurge Domine45 yang
Panggilan, yaitu: Imamat dan Pernikahan. dikeluarkan pada tanggal 15 Juni 1520.
Selain sakramen tersebut, umat wajib Dalam bulla tersebut, Paus menyatakan
menjadi anggota Gereja Katolik. bahwa pandangan Luther itu menyesatkan
dan harus ditarik kembali. Jika tidak maka ia
dianggap melawan gereja dan pada masa itu
Doktrin Soteriologi Kristen hukumannya adalah mati. Namun demikian
Luther membalas bulla itu dengan suatu
Salah satu praktek gereja yang karangan yang berjudul Widder die Bullen
dianggap menyimpang pada masa Martin des Endchrists46, dan pada tanggal 10
Luther adalah Indulgensia.44 Gereja Katolik Desember 1520, Martin Luther membakar
pada waktu itu menyampaikan doktrin bulla Paus tersebut bersama-sama dengan
tersebut bukan karena dasar biblika, Kitab Hukum Kanonik Gereja Katolik Roma
melainkan karena suatu kebutuhan yang di depan gerbang kota Wittenberg dengan
mendesak sehingga dengan terpaksa doktrin disaksikan oleh sejumlah besar mahasiswa
Indulgensia digulirkan kepada warga gereja. dan profesor Universitas Wittenberg.
Apa yang dilakukan Gereja Katolik tersebut Oleh banyak kalangan menilai bahwa
menuai masalah, dan masalah ini dianggap tindakan Luther tersebut merupakan tanda
sebagai salah satu pemicu terjadinya gerakan pemutusan hubungannya dengan Gereja
Reformasi Gereja oleh Martin Luther, karena Katolik Roma. Setelah tindakan Luther ter-
tidak dapat tidak dapat menerima praktek sebut, lalu keluarlah bulla kutuk Paus pada
yang dianggap bertentangan dengan prinsip
Alkitab tersebut. Puncaknya adalah dengan 45
Bulla Exurge Domine merupakan sebuah bulla
merumuskan 95 dalil dan ditempelkannya di
kepausan yang dikeluarkan oleh Paus Leo X pada
tanggal 15 Juni 1520; sebagai tanggapan atas
ajaran-ajaran Martin Luther yang terdapat dalam
44
Indulgensia adalah surat pengampunan dosa, 95 dalil, yang isinya adalah menentang wibawa
dimana pada masa Pemerintahan Paus Leo X gereja pada waktu itu. Kalimat Exsurge Domine
kegiatan tersebut bertujuan untuk pembangunan berarti Bangkitlah, O Tuhan. Walau bulla ini tidak
Gereja Rasul Petrus di Roma, dan pelunasan secara langsung mengutuk semua hal dari doktrin-
hutang Uskup Agung Albrecht dari Mainz. doktrin Luther, bulla ini hanya meminta Luther
Dalam doktrin yang disusun mengenai untuk menarik kembali 41 kesalahan dari 95 dalil
Indulgensia, seseorang dapat memiliki surat yang disampaikannya itu. (lih. www. Wikipedia,
pengampunan dosa tersebut dengan cara tentang: Exsurge Domine)
46
membelinya. Penjualan surat pengampunan dosa Karangan Martin Luther yang berjudul “Widder
dianggap telah melampaui batas-batas die Bullen des Endchrists” atau atau “Melawan
pemahaman teologis yang benar karena mereka bulla yang terkutuk dari si Anti-Kris” merupakan
mengatakan bahwa bahwa pada saat mata uang reaksi Luther atas diterimanya Bulla Exurge
berdering di peti, maka jiwa akan melompat dari Domine yang dikeluarkan gereja sebagai reaksi
Api Penyucian ke Surga, bahkan dikatakan juga atas tindakan Luther yang menempelkan 95 dalil
bahwa surat Indulgensia itu dapat menghapuskan di pintu gerbang gereja Wittenberg, Jerman pada
dosa. tanggal 31 Oktober 1517.
Shanan Jurnal Pendidikan Agama Kristen Vol. 1 No. 2 2017 │38

tanggal 3 Januari 1521. Inti ajaran Martin kebenaran, dan hal itu menjadi sebuah
Luther berpusat pada tiga semboyan tekanan dalam kehidupannya. Luther men-
reformasi, yaitu: Sola Gratia atau hanya oleh jadi depresi karena ia meneruskan membaca
anugerah, Sola Fide atau hanya oleh iman tentang murka Allah nyata dari sorga atas
dan Sola Scriptura atau hanya didalam segala kefasikan dan kelaliman manusia
Alkitab. Ketiga semboyan ini merupakan (Rom. 1:18).
jawaban dan juga koreksi atas keyakinan Dalam pergumulannya itu, Luther
gereja yang dianggap luther sudah memperoleh pencerahan tentang hal
menyimpang. Ketiga semboyan berbahasa Kebenaran Tuhan yang Paulus maksud di
Latin ini menjadi begitu terkenal karena sini bukanlah keadilan Tuhan yang bersifat
ketiga hal tersebut merupakan intisari dari menghukum yang membuatNya menghukum
koreksi Luther bagi gereja yang sudah orang berdosa, melainkan kebenaran yang
dianggapnya menyimpang karena mengabai- Tuhan berikan kepada orang berdosa yang
kan apa yang dinyatakan dalam Alkitab. membutuhkan, dan yang orang berdosa itu
Luther berpendapat bahwa manusia di- terima dengan iman. Ini adalah kebenaran
selematkan bukan karena usaha yang yang sempurna dan tidak bercacat, di-
dilakukannya. dapatkan oleh Kristus, yang dengan ke-
Koreksi Luther terhadap Indulgensia murahan Tuhan berikan pada semua yang
sangat jelas kala itu. James Montgomery percaya. Luther tidak perlu lagi mencari
Boice, dalam buku, Romans, mengatakan: dasar untuk kedamaian jiwa di dalam dirinya,
Pembenaran adalah memang jawaban Allah di dalam perbuatan baiknya sendiri. Sekarang
bagi semua pertanyaan manusia yang paling ia dapat melihat lepas dari dirinya sendiri dan
penting: Bagaimana seorang pria atau wanita melihat kepada Kristus, hidup dengan iman
dibenarkan dengan Tuhan? Kita tidak di- daripada bersembunyi dalam ketakutan.
benarkan dengan Tuhan dengan sendirinya. Pada saat itulah Reformasi Protestan lahir.48
Kita berada di bahwa murka Allah. Sinclair Ferguson, dalam buku The Christian
Pembenaran adalah sangat penting, karena Life: A Doctrinal Introduction, mengatakan:
kita harus dibenarkan dengan Allah atau kita Renungkan Roma 1:17, Frase kunci apa di
binasa selamanya… Kesulitannya adalah ayat ini yang merevolusi pengertian Martin
mayoritas orang saat ini tidak merasakan Luther tentang keselamatan? Bagaimana
kebutuhan di area ini. Martin Luther telah pengaruhnya bagi Anda? Luther melanjutkan
merasakannya; hal itu menghantuinya. Ia dengan berkata bahwa doktrin pembenaran
tahu bahwa ia tidak benar dengan Allah, dan adalah doktrin yang olehnya Gereja berdiri
ia mengantisipasi konfrontasi dengan Allah atau jatuh. Doktrin ini merupakan kepala dan
yang murka di penghakiman terakhir. Allah batu penjuru Gereja yang melahirkan, me-
menunjukkan kepadanya bahwa ia bisa melihara, membangun dan melindungi
mengalami hubungan yang benar dengan Gereja. Tanpanya gereja Tuhan tidak dapat
Allah melalui pekerjaan Yesus Kristus. bertahan hidup untuk satu jam.49
Tetapi di jaman ini siapa yang merasakan Pada bagian lainnya, Luther ia
intensitas kepedihan Luther?47 menambahkan, “Bila doktrin pembenaran ini
Martin Luther begumul benar dengan hilang, maka semua doktrin kekristenan yang
kitab Roma, dan pada suatu hari ia membuka benar hilang.”50 Pembenaran merupakan
kitab Roma dan membaca tentang injil sebuah istilah untuk mendeklarasikan diri
Kristus yang adalah kekuatan Allah untuk
keselamatan (Rom. 1:16). Ini adalah sebuah 48
Anthony Hoekema, Saved by Grace, 152.
kabar baik! Namun kalimat Sebab di dalam- 49
Sinclair Ferguson, The Christian Life: A
nya nyata kebenaran Allah, dimana ada Doctrinal Introduction, (Carlisle, PA: The
Banner of Truth Trust, 1989), 80.
47 50
James Montgomery Boice, Romans, Vol. I , John R.W. Stott, Only One Way: The Message
(Grand Rapids, MI: Baker Book House, 1991), of Galatians, (Downers Grove, IL: InterVarsity
380, 447. Press, 1968), 60.
Shanan Jurnal Pendidikan Agama Kristen Vol. 1 No. 2 2017 │39

benar, dan Anthony Hoekema, dalam buku yaitu Universalisme Kristen, Calvinisme dan
Saved by Grace, mendefinisikan pem- Armenianisme. Walaupun hingga kini ketiga
benaran sebagai “Perubahan permanen dalam hal tersebut masih ramai diperbincangkan
hubungan yuridis kita dengan Tuhan dimana dan bahkan cenderung diperdebatkan, namun
kita diampuni dari tuduhan bersalah, dan pada kenyataannya menunjukkan bahwa
dimana Tuhan mengampuni semua dosa-dosa soteriologi Kristen dapat ditinjau dari
kita di atas dasar pekerjaan Yesus Kristus keempat sistem pola pikir teologi Kristen
yang telah tergenapi.”51 Dan kembali tersebut. Loraine Boettner seorang teolog
Sinclair Ferguson menyatakan bahwa: Reformen dalam buku The Reformed of
Didalam Firman Tuhan, membenarkan Doctrine of Predestination, mengatakan:
bukan berarti membuat benar seperti There are really only there systems which
merubah karakter seseorang, membenarkan claim to set forth a way of salvation through
berarti menjadikan benar dengan cara Christ.54 Bagi Boettner, ada sistem yang
mendeklarasikannya.52 mengklaim dan menetapkan sebuah jalan
Hal pembenaran dalam keyakinan keselamatan melalui Kristus.
soteriologi Kristen haruslah dimengerti
dengan baik. William S. Plumer, dalam buku
The Grace of Christ, mengatakan: Universalisme Kristen
Pembenaran adalah sebuah perbuatan.
Pembenaran bukanlah pekerjaan, atau satu Sebagaimana yang sudah diuraikan
seri perbuatan. Pembenaran tidak progresif. dalam bagian sebelumnya; menyatakan
Orang percaya yang paling lemah dan orang bahwa istilah universalisme, berasal dari kata
kudus yang paling kuat adalah serupa dan bahasa Latin universum yang berarti alam
dibenarkan secara sama. Pembenaran tidak semesta dunia, yang mana kata tersebut
mengakui adanya tingkatan. Seseorang, dikenal dalam bahasa Inggris sebagai
hanya bisa seluruhnya dibenarkan atau universal. Kata yang dimaksudkan tersebut
seluruhnya dikutuk di hadapan Allah.53 dapat berarti konsep umum yang dapat
Dengan demikian maka dalam diterapkan pada sisi mana pun. Dari kata
keyakinan Kristen, seseorang diselamatkan universalis dan universal itulah istilah
bukan karena usahanya sendiri, melainkan universalisme berasal. Jadi Universalisme
karena pembenaran yang dilakukan Tuhan adalah paham yang percaya bahwa semua
dalam kehidupannya, dan pembenaran manusia pada akhirnya akan mendapat
tersebut merupakan anugerah Tuhan. bagian pada keselamatan oleh Yesus Kristus.
Tentunya hal tersebut sesuai dengan Universalisme adalah ide pendapat
pernyataan Alkitab bahwa: Sebab karena yang universal, dan terdapat dalam beberapa
kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; kajian, diantaranya universalisme agama,
itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian politik, dan filsafat. Masing-masing me-
Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan miliki tekanan dan kekhasannya sendiri-
ada orang yang memegahkan diri. (Efesus sendiri. universalisme agama adalah gagasan
2:8-9). Hal inilah yang dilihat Luther ketika bahwa beberapa agama memiliki panggilan
ia berhadapan dengan fakta indulgensia. universal. Banyak yang percaya ini adalah
Ketika mempelajari doktrin soteriologi nama dari visi ini bahwa gereja-gereja
Kristen, maka setidaknya ada tiga teori Kristen telah mengirim misionaris di seluruh
soteriologi Kristen yang tidak bisa diabaikan, dunia untuk mengkonversi orang. Kata
Katolik berasal dari kata Yunani, καθολικός
51
Anthony Hoekema, 178. (katholikos), yang berarti universal.
52
Sinclair Ferguson, The Christian Life: A
54
Doctrinal Introduction, 72. Loraine Boettner, The Reformed Doctrine of
53
William S. Plumer, The Grace of Christ, Predestination, (Phillipsburg, New Jersey:
(Philadelphia, PA: Presbyterian Board of Prebyterian and Reformed Publishing Company,
Publication, 1853), 195. 1932), 47.
Shanan Jurnal Pendidikan Agama Kristen Vol. 1 No. 2 2017 │40

Clement (150-215) atau Titus Flavius Clement dan Origen memposisikan diri
Clement merupakan salah seorang tokoh sebagai bagian dari keyakinan universalisme;
gereja Aleksandria yang terkenal dan juga sebagaimana diketahui bahwa universalisme
dianggap sebagai seorang filsuf Kristen adalah paham yang percaya bahwa semua
pertama. Ia dikenal karena usahanya dalam manusia pada akhirnya akan mendapat
menyatukan filosofi Yunani dengan ajaran- bagian pada keselamatan oleh Yesus Kristus.
ajaran Kristen dan karena usahanya itu maka Bagi pengikut universalisme, keselamatan
ia berhasil menarik sejumlah besar yang didapatkan itu adalah anugerah Allah.
penyembah berhala untuk menjadi Kristen. Kristen Universalisme adalah doktrin
Minatnya terhadap filsafat, khususnya pada bahwa semua manusia; tanpa memandang
ajaran filsafat Plato, sangat berperan besar agama mereka, akan diselamatkan. Paham
dalam upaya Clement menyebarkan ajaran ini diyakini oleh Gereja Universalis Amerika.
Kristen di Yunani. Ia dianggap tidak Universalisme merupakan suatu pengajaran
ortodoks dan tokoh gereja yang ada di hampir dengan semua agama yang
kontroversial. Clement mengajarkan Injil ada, yaitu: suatu ajaran yang mempercayai
dan doktrin Kristen kepada orang-orang yang bahwa semua manusia yang pernah hidup di
akan baptis, mengundang orang-orang yang dunia ini akan diselamatkan dan masuk ke
menyembah berhala dan petobat baru untuk dalam kerajaan sorga, apakah ia baik atau
mendengarkan ajarannya. jahat semuanya akan ada di sorga karena
Kontribusi utama Clement bagi per- Allah sangat mengasihi dunia dan orang-
kembangan doktrin gereja adalah usahanya orang berdosa. Universalisme adalah suatu
untuk merekonsiliasi ajaran-ajaran Kristen doktrin yang mengajarkan bahwa pada
dengan para filsuf Yunani kuno. Dia sendiri akhirnya semua orang akan selamat, dan hal
adalah sosok yang kompleks. Hal ini dapat tersebut terjadi karena kasih karunia Tuhan
dilihat saat ia menoleransi dan bahkan atas seluruh umat manusia.
merangkul filosofi non-Kristen. Ini adalah Secara tidak langsung, beberapa orang
sifat khas yang dimilikinya, bahwa dia hanya telah masuk dalam kelompok universalisme
melihat permukaan dan ketidaksetujuan yang Kristen, diantaranya Hans Kung, Karl
sifatnya sementara saja saat orang lain Rahner, Raimundo Panikkar, dan dari
menemukan pertentangan yang mendasar. Indonesia adalah Victor I. Tanja dan
Clement bisa merekonsiliasi, dan bahkan sebagainya. Mereka mengakui bahwa,
menyatukan, pandangan-pandangan yang keselamatan hanya dapat diperoleh melalui
berbeda sampai kepada batas yang membuat Yesus Kristus tetapi dengan catatan bahwa
upaya untuk menghubungkannya dengan Yesus Kristus itupun juga dapat hadir di luar
sistem individual tertentu menjadi tidak tembok kekristenan. Sehingga sangatlah
mungkin dilakukan. Dia mengganti metode tidak bijak untuk membicarakan masalah
apologetik dengan metode konstruktif atau hidup kekal dengan membedakan surga dan
sistematik, mengubah tradisi gereja yang neraka. Alasan yang paling mendasar adalah
sederhana menjadi teologi dogmatik yang karena Kristus itu kasih adanya sehingga
ilmiah. tidaklah mungkin ada neraka atau tempat
Selain Clement, ada juga seorang lain penghukuman yang kekal.55
yang bernama Origen (184-253) yang Berkaitan dengan pengajaran uni-
merupakan seorang cendikiawan Kristen versalisme Kristen, maka ada beberapa
yang sangat disegani. Ia dibimbing dalam tinjauan yang dapat memberikan informasi
asuhan beberapa filsuf kafir yang terkenal; mengenai keyakinan universalisme Kristen,
salah satunya kepada filsuf Ammonius yaitu:
Sakkas yang terkenal sebagai pendiri Neo-
Platonisme. Dengan demikian maka Origen
menjadi seorang yang sepenuhnya menguasai
55
filsafat Yunani. B. Kuyper, For Whom Did Christ Die? (Grand
Rapids: Baker Book House, 1959), 13-14.
Shanan Jurnal Pendidikan Agama Kristen Vol. 1 No. 2 2017 │41

Pertama, Uniersalisme Klasik, dimana keselamatan oleh Yesus Kristus merupakan


universalisme versi lama yang mengajarkan sebuah kenyataan.
bahwa semua para akhirnya akan Sebagaimana diungkapkan sebelumnya
diselamatkan karena Allah itu baik. bahwa universalisme adalah kepercayaan
Pandangan ini tidak banyak terdengar lagi bahwa setiap orang akan diselamatkan,
sejak dari masa Origen (184-253) pada abad dimana pemahaman ini telah begitu kuat
ke 3 sampai abad ke 19 di mana pandangan masuk dalam kehidupan gereja Tuhan.
ini kembali bangkit, terutama oleh Gereja Dalam perjalanan sejarah gereja, beberapa
Universalis yang kemudian menyebarkan kelompok percaya pada pandangan
ajaran tersebut. Ada beberapa masalah keselamatan universal, dimana konsep bahwa
dengan pandangan ini yaitu: ajaran semua orang pada akhirnya akan masuk
Universalsiem Klasik merendahkan ke- Surga merupakan sesuatu yang dibanggakan.
percayaan terhadap kematian Kristus yang Pemikiran universalisme Kristen memberikan
menebus sebab jika semua dosa pada pengaruh buruk bagi teologi Kristen,
akhirnya akan diabaikan oleh kemurahan khususnya berkaitan dengan konsep bahwa
Allah, maka seharusnya Yesus Kristus tidak Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat
harus mati di Kayu Salib. Kematian-Nya manusia menjadi kabur. Pilihan keselamatan
bukan hanya tidak perlu bahkan merupakan Kristen tidak lagi pada posisi yang kokoh
suatu kesalahan terbesar dalam sejarah. mengenai Kristus, melainkan terdapat pilihan
Itulah sebabnya universalisme membutuhkan dimana agama-agama lainnya pun.
suatu pandangan tentang kematian Kristus Universalisme Kristen telah salah
untuk tujuan lainnya selain untuk penebusan memahami dan menginterpretasikan maksud
dosa. dari penjelasan teologi Kristen, yang
Kedua, Universalisme Baru yang berkaitan dengan pengorbanan Kristus di
muncul pada abad ke-20. Universalisme kayu salib untuk menebus dosa umat
Baru melihat Alkitab secara lebih serius. manusia. Konsep yang universal dari
Pandangan ini bersifat Trinitarian. Yesus kekristenan, namun terbatas itu, telah disalah
Kristus memang mati bagi orang berdosa, mengertikan dan dianggap sebagai peng-
dan semua pada akhirnya akan diselamatkan ajaran universalisme. Jadi universalsime
atas dasar penyediaan Kristus. Karl Barth tetap percaya bahwa Yesus Kristus adalah
(1886-1968) dan beberapa teolog dari Neo- juruselamat umat manusia.
Orthodoksnya memegang pandangan seperti
ini. Mereka percaya bahwa semua orang akan
diselamatkan karena Allah itu mahakuasa. Soteriologi Calvinisme
Tujuan Tuhan Allah adalah penebusan.
Namun demikian, ada masalah dengan Teologi Reformasi yang dikumandang-
pandangan ini sebab jika semua pada kan oleh Martin Luther (1483-1546) dapat
akhirnya pasti diselamatkan, apa pun disimpulkan dengan tiga ungkapan, yaitu:
alasannya, maka pemberitaan Injil tidak sola gratia, sola fide dan sola Scriptura.
perlu dilakukan. Juga hal hukuman Tuhan, Dari ketiga ungkapan di atas terdapat makna
dimana Alkitab mencatatnya bahwa teologis yang dalam, yaitu bahwa manusia
penghukuman kekal (band. Lukas 16:19-31, hanya dapat diselamatkan oleh anugerah
Matius 7:13-14). (gratia) Allah saja, dan bahwa manusia
Walaupun keyakinan Universalsime mendapat keselamatan itu dengan me-
Kristen yang menyatakan bahwa pada nyerahkan diri dalam iman (fides) kepada
akhirnya semua orang diselamatkan dapat Yesus Kristus, serta kita dapat mengenal
dibantah kebenarannya, namun fakta bahwa Allah dan kehendakNya hanya di dalam
universalsime percaya bahwa semua manusia
pada akhirnya akan mendapat bagian pada
Shanan Jurnal Pendidikan Agama Kristen Vol. 1 No. 2 2017 │42

Alkitab (Scriptura) saja.56 Inilah yang men- kelompok Armenian tersebut maka kaum
dasari teologi reformasi. Calvinisme yang memandang pemikiran
Dalam perkembangan selanjutnya, kelompok Arminianisme itu menyesatkan;
John Calvin (1509-1564) mampu memberi- akhirnya menyelenggarakan sebuah per-
kan rumusan yang lebih lengkap dari apa temuan yang khusus untuk membahas hal
yang sudah disampaikan pendahulunya, tersebut.
Martin Luther dan teologi tersebut kemudian Persidangan khusus untuk hal yang
dikenal sebagai Calvinisme. Salah satu membahas guna memberikan argumentasi
pokok penting dalam bahasan Soteriologi atas kajian kelompok Armenianisme tersebut
Kristen adalah ajaran Calvinisme yang maka diselenggarakanlah sebuah persidang-
hingga saat ini masih banyak pengikutnya. an, yaitu Sinode Dordrecht58 dan hasil
Kelompok ini sangat aktif berdiskusi dengan keputusannya adalah menolak argumentasi
berbagai argumentasi historis dan theologis; Armenianisme. Perlu diketahui bahwa
ketika membahas isu-isu Soteriologi Kristen. persidangan sinode yang dimaksudkan
Francois Wendel dalam buku Calvin, tersebut berlangsung pada tahun 1618-
mengatakan: Calvinisme berbicara tentang 1619.59
mengenal Allah Alkitab dan hidup Coram Pemikiran Calvinisme sangat jelas,
Deo yaitu hidup di hadapan wajah Allah. yaitu orang berdosa diselamatkan di dalam
Calvinisme sesungguhnya merupakan Kristus oleh Allah, dan pada saat
sinonim untuk Biblikalisme sistematis. diselamatkan yang dirasakan dan dialaminya
Hanya Calvinisme yang memimpin kepada adalah orang berdosa ini kini menerima
Kekristenan Alkitabiah yang sejati. Allah anugerah Allah, Jadi keselamatan adalah
yang berdaulat adalah sentral dalam teologia Anugerah.60 Keselamatan bukan sesuatu
Calvin.57 Jadi Wendel melihat Calvinisme yang dapat dikejar manusia dengan segala
sebagai sebuah ajaran yang biblikal dan macam perbuatan, melainkan anugerah yang
sistematis sehingga mampu memimpin umat diberikan oleh Allah kepada manusia yang
Kristen kepada pengertian theologi yang menyerahkan diri sepenuhnya kepadaNya.61
benar dimana Allah berdaulat atasnya.
58
Selain menyampaikan tema sentral Sinode Dordrecht diselenggarakan untuk
tentang Kedaulatan Allah dalam warna menghadapi arminianisme, dan berlangsung pada
teologinya, kaum Calvinisme juga tahun 1618-1619. Penyelenggaraan sinode
menyampaikan pokok pemikiran Soteriologi Dordrecht dilatarbelakangi oleh pertikaian
yang tersusun dalam persidangan khusus mengenai ajaran Arminius dengan kelompok-
kelompok politik Belanda yang mengarah pada
untuk itu. Rangkuman theologi Calvinisme
pecahnya perang saudara. Untuk mengatasi hal
itu dikenal dengan istilah TULIP, dimana hal tersebut, para pemimpin sinode se-Belanda dan
ini muncul sebagai reaksi atas kaum juga dihadiri para utusan gereja-gereja Calvinis
Arminianisme yang mempertanyakan doktrin Inggris, Jerman dan Swiss untuk bertemu di
keselamatan yang pada saat itu sangat Dordrecht, Belanda. Dalam sinode ini, dibahas
populer dibicarakan. pokok utama mengenai predestinasi yang
Sejarah mencatat bagaimana kelompok dipertikaikan antara para remonstran dan kontra-
Armenian menyampaikan bantahannya remonstran. Dalam akhir persidangan Sinode
mengenai doktrin Predistinasi Calvinisme. akhirnya pemikiran kaum remonstrasi, yang
Keduanya saling bersilang pendapat dengan kemudian dikenal sebagai kaum Arminianisme
ditolak dengan suara bulat dan selanjutnya sinode
argumentasinya masing-masing. Itulah
menyusun jawaban atas permasalahan tersebut
sebabnya untuk memberikan jawaban dan dan keluarlah TULIP, yang merupakan inti
sekaligus bantahan atas argumentasi pengajaran gereja-gereja Calvin.
59
Tony Lane, Runtut Pijar, (Jakarta: BPK
56
Christian de Jonge, Apa itu Calvinisme ?, Gunung Mulia, 2005), 157-158
60
(Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2000), 45. G. J. Baan, Tulip, (Surabaya: Momentum
57
Francois Wendel, Calvin, (Surabaya: 2009), 7.
61
Momentum,2010), 81. Christian de Jonge, Apa itu Calvinisme ?, 47.
Shanan Jurnal Pendidikan Agama Kristen Vol. 1 No. 2 2017 │43

John Calvin adalah seorang reformator yang kemudian hari menjadi musuh besar
yang dikenal karena pemikirannya yang luar gerakan reformasi.63
biasa bagi kemajuan reformasi gereja. Setelah Calvin menyelesaikan pen-
William J. Bouwsma, dalam buku John didikannya itu tiba-tiba ayahnya tidak
Calvin: A Six Century Portrait, mengatakan menginginkan anaknya lagi untuk menjadi
bahwa: Calvin adalah seorang pemikir imam. Hal ini dikarenakan terjadinya per-
Kristen yang besar. Selain telah melahirkan selisihan antara ayah Calvin dengan dengan
apa yang disebut “Calvinism” ia juga seorang keuskupan Noyon sehingga rencana semula
yang telahberusaha sungguh-sungguh untuk dibatalkan. Ayahnya kemudian mengingin-
menyeberangkan “kebenaran Allah” ke- kan Calvin untuk menjadi seorang ahli
berbagai konteks kehidupan. Ia dan, hukum. Oleh karena itu Calvin memasuki
kemudian, Calvinismenya diakui-sekaligus Universitas Orleans untuk belajar ilmu
dikecam habis-habisan telah memberi hukum. Kemudian ia juga belajar di
karakteristik penting bagi perkembangan Universitas Bourges dan Paris. Bahasa
dunia modern. Ia telah mempengaruhi Yunani dan Ibrani dipelajarinya dari
kapitalisme dan ilmu pengetahuan modern, Melchior Wolmar (1497-1560), seorang ahli
disiplin dan rasionalisasi masyarakat Barat bahasa terkenal pada abad itu.
yangsangat kompleks, semangat revolusioner Dengan demikian Calvin menjadi
dan demokrasi, sekularisasi danaktivisme seorang ahli hukum. Studi hukumnya sangat
sosial, individualisme, utilitarianisme dan mempengaruhinya dalam usaha pembaharuan
empirisisme.62 dan penataan gereja reformasi yang
John Calvin merupakan salah satu dipimpinnya di kemudian hari, dimana
tokoh penting dalam sejarah reformasi Calvin sangat menekankan ketertiban dan
gereja. Lahir pada tanggal 10 Juli 1509 di keteraturan dalam gereja.64
kota Noyon, utara Prancis. Pada mulanya, Pada tahun 1536 Calvin berangkat dari
orang tua Calvin menginginkan anaknya Basel ke Italia-Utara, di sana ia menginap
untuk menjadi imam di Gereja Katolik. beberapa waktu lama di istana permaisuri
Itulah sebabnya pada umur 12 tahun Calvin Ferrara, seorang wanita yang saleh, yang
sudah menerima tonsur, yaitu pencukuran memberikan perlindungan kepada beberapa
rambut dalam upacara inisiasi biarawan dan pemimpin gerakan reformasi gereja yang
ia pada usia 18 tahun sudah menerima upah telah lari dari negerinya karena penganiaya-
dari paroki St. Martin de Marteville. an. Dalam perjalanan pulang ke Basel, ia
Dengan penghasilan tersebut Calvin dapat sempat menginap semalam di Jenewa di
meneruskan pendidikannya pada jenjang Swiss; kemudian Willem Farel (1489-1565)
yang lebih tinggi. pada tahun 1523 Calvin mendengar bahwa Calvin berada di kota itu,
memasuki College de la Marche di Perancis. maka dengan segera ia mencarinya, sebab
Di sini ia belajar retorika dan bahasa latin. nama dan kecakapan John Calvin yang muda
Bahasa Latin dipelajarinya pada seorang ahli itu sudah terkenal di kota tersebut. Farel
Bahasa Latin yang terkenal yaitu Marthurin sangat mendesak kepada Calvin supaya
Cordier (1479-1564). Kemudian ia pindah ke tinggal di Jenewa untuk membantu dia dalam
College de Montague. Di sini Calvin belajar pekerjaan Reformasi di sana, namun Calvin
filsafat dan teologi. Di sekolah inilah Calvin menolak permintaannya. Calvin tidak mau
belajar bersama dengan Ignatius dari Loyola, karena orang-orang Jenewa sudah terkenal
suka mabuk, berjudi, berzinah dan seterus-

63
F.D. Wellem, Riwayat Hidup Singkat Tokoh-
62
William J. Bouwsma, John Calvin: A Six Tokoh dalam Sejarah Gereja. (Jakarta : Gunung
Century Portrait (New York-Oxford:Oxford Mulia, 2000), 64-65.
64
University Press, 1989), 1. Ibid, 65.
Shanan Jurnal Pendidikan Agama Kristen Vol. 1 No. 2 2017 │44

nya.65 Sementara Calvin adalah seorang The Westminster Dictionary of Theological


pemalu dan penakut, sehingga dia tidak Terms, mengatakan bahwa: "Total Depravity,
merasa layak untuk pekerjaan praktek. Tetapi merupakan Pandangan, dan karakteristik
Farel terus mendesak supaya ia tinggal di dalam theologi Reformed, dimana dosa telah
Jenewa dan tatkala Calvin tetap menolak meliputi semua bidang kehidupan atau
namun karena terus didesak maka Calvin totalitas eksistensi manusia.”68 Ini terjadi
akhirnya bersedia tinggal di Jenewa.66 Kota sebagai akibat dari kejatuhan Adam seluruh
Jenewa merupakan kota yang telah bebas dan umat manusia terpengaruh, semua manusia
otonom, pemerintahannya dipegang oleh mati dalam pelanggaran dan dosa. Karena
dewan kota. Dewan ini tidak hanya jatuh dalam dosa manusia mengalami
mengurusi hal-hal politik tetapi juga kerusakan total. Kata total memiliki arti
mengambil alih tanggung jawab atas bahwa keadaan mati yang dialami manusia
kehidupan gerejawi. Para imam besar diusir itu lengkap, sepenuhnya mati secara rohani.
dari kota dan diangkat pendeta seperti Farel Manusia rusak secara total. Pengertiannya
untuk membantu membenahi kehidupan menjadi gelap sehingga tidak lagi mengenal
gerejawi.67 Allah. Manusia tidak mampu untuk
Cikal bakal munculnya Calvinisme menyelamatkan dirinya sendiri. Kata rusak
yang merupakan sebuah sistem teologi, ini berarti kejatuhan di dalam dosa maka,
khususnya Soteriologi; yang berisi pokok- tidak ada yang mampu dilakukan oleh
pokok pengajaran John Calvin, atau yang manusia untuk menghasilkan jasa yang
sering diientifikasikan dengan Lima Poin membuat Allah berkenan menyelamatkan
Calvinisme. Kelima pokok pemikiran ter- mereka. Kata total mempunyai arti
sebut diatas merupakan suatu ringkasan yang kerusakan yang sudah meluas sampai pada
memberikan perbedaan antara Calvinisme semua aspek dari natur manusia, sampai pada
dan Arminianisme. Walaupun bukan sebagai keseluruhan keberadaannya.69
ringkasan lengkap dari tulisan Calvin atau Orang berdosa diselamatkan di dalam
keyakinan teologi gereja-gereja reformed Kristus oleh Allah, dan pada saat diselamat-
pada umumnya, namun Lima Pokok kan yang dirasakan dan dialaminya adalah
Calvinisme menjadi acuan bagi banyak orang berdosa ini kini menerima anugerah
gereja dalam mempelajari keyakinan Allah, Jadi keselamatan adalah anugerah.70
Calvinisme. Keselamatan bukan sesuatu yang dapat
Ringkasan teologi Calvinisme tersusun dikejar manusia dengan segala macam per-
dalam lima poin penting tersebut diatas, buatan, melainkan anugerah yang diberikan
dikenal dengan sebutan TULIP, dan oleh Allah kepada manusia yang me-
merupakan hasil rumusan persidangan nyerahkan diri sepenuhnya kepadaNya.71
Sinode Dorth. Istilah TULIP merujuk pada Charles Hodge mengatakan: Kerusakan
bunga khas Belanda dimana persidangan Total bukan berarti bahwa semua orang
tersebut berlangsung. Poin-poin dalam adalah jahat sehingga tidak mungkin menjadi
TULIP sesungguhnya merupakan jawaban seorang yang baik, atau seorang yang miskin
atas permasalahannya dengan kaum moral sehingga tidak mungkin menjadi
Armenisnisme. Poin-poin penting yang manusia yang jujur. Alkitab mengakui
dimaksudkan itu adalah sebagai berikut:
Pertama, Total depravity atau 68
Donald K. McKim, The Westminster
Kerusakan total. Donald K. McKim, dalam
Dictionary of Theological Terms, Second Edition:
Revised and Expanded, (Kindle: Westminster
65
Th. van den End. Harta dalam Bejana : John Knox Press, 2014), 213.
69
Sejarah Gereja Ringkas. (Jakarta :BPK. Gunung Charles C. Ryrie, Total Depravity, ( Grand
Mulia, 2003), 187 Raphids: Guardians, 1972), 9-13.
66 70
H. Berkhof. Sejarah Gereja. (Jakarta : BPK. G. J. Baan, Tulip, (Surabaya: Momentum
Gunung Mulia, 2005), 159. 2009), 7.
67 71
Christiaan de Jonge, 8 Jonge, Christian, 47.
Shanan Jurnal Pendidikan Agama Kristen Vol. 1 No. 2 2017 │45

bahwa pada tingkat tertentu seseorang dapat Calvinisme, seseorang ditebus karena
saja menjadi baik, demawan dan berperilaku anugerah Tuhan dan hal itu telah dilakukan
baik; bahkan orang kafir sekalipun. Para dalam karya Yesus Kristus di kayu salib.
rasul mengajarkan bahwa mereka yang Keempat, Irresistible grace atau
kurang standarnya tetap saja memiliki hati Anugerah yang tidak dapat ditolak. Mereka
nurani sehingga bisa saja menjaga kekudusan yang telah dipilih Allah dan Kristus telah
hidup. Kesempurnaan hidup sebagai mati bagi mereka, Allah menarik mereka
manusia yang benar harusnya dapat ter- pada diriNya melalui anugerah yang tidak
laksana.72 dapat ditolak. Allah membuat manusia untuk
Walaupun orang yang sudah jatuh datang ke pada Dia,. Pada waktu Allah me-
dalam dosa mampu secara eksternal manggil, manusia menanggapi. Beberapa
melakukan perbuatan baik, mereka tidak ayat yang digunakan untuk mendukung
dapat melakukan apa pun yang sesungguh- ajaran ini adalah Roma 9:16, Filipi 2: 12-13,
nya baik, misalnya memperkenankan Allah Johanes 6: 28-29 dan Kisah Para Rasul 13:48
(Rom. 8:8). Allah melihat hati. Dan dan Yohanes 1: 12-13.
berdasarkan sudut pandang-Nya, orang yang Kelima, Perseverance of the saints
sudah jatuh dalam dosa tidak memiliki atau Ketekunan orang-orang kudus. Orang-
kebaikan, dalam pikiran, perkataan atau orang yang telah dipilih Allah dan ditarik
perbuatan. Oleh karena itu, ia tidak mampu kepadaNya melalui Roh Kudus akan
memberikan sumbangsih apa pun pada dipelihara dalam iman. Tidak ada satupun
keselamatannya. dari orang yang sudah dipilih Allah akan
Kedua, Unconditional election atau terhilang, mereka pasti akan selamat secara
Pemilihan tanpa syarat yang mengantar kekal.74 Doktrin ketekunan ini diartikulasi-
Calvinisme kepada keyakinan akan ke- kan dalam Kanon Dort (Bab 5), yang
daulatan Allah secara mutlak. Allah telah Westminster Confession of Faith (Bab XVII),
menetapkan dan mengetahui segala sesuatu yang London Baptist Confession of 1689
sebelumnya, hal ini mencakup predestenasi. (Bab 17), dan juga dapat ditemukan dalam
Pemilihan dan predestinasi adalah tanpa Confessions Reformed lainnya.
syarat. Oleh karena itu, pada saat Allah Christian de Jonge dalam buku Apa itu
memilih manusia untuk keselamatan, Ia tidak Calvinisme? Mengatakan bahwa: “Akhirnya,
memilih mereka berdasarkan pada apa pun pemerintah Belanda berinisiatif untuk
yang ada pada diri mereka. Ia tidak memilih mengumpulkan sinode se-Belanda, yang juga
mereka karena kebaikan mereka sendiri, atau dihadiri oleh utusan-utusan sejumlah besar
bahkan karena Allah mengetahui sebelumnya gereja Calvinis di Inggris, Jerman, dan Swiss
bahwa mereka akan percaya, melainkan untuk bertemu di Dordrecht.”75 Dalam
hanya karena kemurahan-Nya semata-mata, sinode ini, dibahas pokok utama mengenai
yaitu berdasarkan anugerah (Efesus 2:8,9). predestinasi yang dipertikaikan antara para
Ketiga, Limited atonement atau remonstran dan kontra-remonstran.76 Akhir
Penebusan terbatas. Agar diselamatkan persidangan sinode tersebut memutuskan
manusia memerluan Juru selamat. Manusia untuk menolak pemikiran remonstar dengan
tidak dapat mendapatkan keselamatan dengan suara bulat dan juga menyusun jawaban atas
mengorbankan binatang-binatang. Satu satu hal tersebut yang dikenal sebagai kanon-
nya korban yang berkenan kepada Allah kanon atau pasal-pasal Dort atau Lima Pasal
adalah korban yang memenuhi tiga tuntutan
yaitu: benar-benar Allah, benar-benar
manusia, benar-benar manusia yang benar, 74
Paul Enns, The Moody handbook of Theology,
yaitu tanpa dosa.73 Dalam pemikiran (Malang: Literatur SAAT, 2006), 109.
75
Th. van den End. Enam Belas Dokumen Dasar
72
Charles Hodge, Systematic Theology, Calvinisme. ( Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2000),
(Chicago: Moody Press, 2011), 425. 57.
73 76
G. J. Baan, Tulip, 65 Christian de Jonge, 122.
Shanan Jurnal Pendidikan Agama Kristen Vol. 1 No. 2 2017 │46

melawan Remonstran.77 Di dalam Lima perang saudara karena pertentangan yang


Pasal Dordrecht tersebut diuraikan bahwa sedemikian hebat itu.80
keselamatan manusia hanya berlaku oleh Teologi Reformed sangat jelas
rahmat Tuhan saja.78 Berdasarkan pokok- membicarakan Soteriologi yang dikaitkan
pokok bahasan dalam Sinode Dordrecht, langsung dengan Yesus Kristus sebagai
lahirlah apa yang dianggap dengan lima juruselamat umat manusia. jika mem-
pokok Calvinisme, yang dikenal sebagai perhatikan Lima Pokok Calvinisme yang
TULIP, sebagaimana yang diungkapkan membicarakan tentang keselamatan, maka
dalam Lima Pokok Calvinisme. Sinode hal itu tidak lepas dari Yesus Kristus sebagai
Dordrecht yang diadakan tahun 1618-1619 sentralisasi pembahasan Soteriologi
menjadi satu-satunya sinode Calvinis kelompok ini. Keselamatan ada di dalam
Oikumenis. Kristus, tapi manusia yang telah jatuh dalam
Sinode Dorth yang menghasilkan dosa dengan kesadaran sendiri tidak mungkin
doktrin Calvinisme itu akhirnya menolak merespon datang kepada Kristus.
lima poin lingkasan pengajaran Kemampuan untuk percaya kepada
Arminianisme yang dianggap salah, dan Kristuspun adalah anugerah dan pekerjaaan
bahkan mereka menuduh Arminianisme Rohkudus. Dengan demikian maka
sebagai bidat yang mirip dengan semi- Calvinisme percaya bahwa Yesus Kristus
pelagianisme.79 Pelaksanaan Sinode adalah Tuhan dan Juruselamat umat manusia.
Dordrecht dilatarbelakangi oleh pertikaian
mengenai ajaran Jacobus Arminius (1560-
1609) dengan kelompok-kelompok politik Soteriologi Arminianisme
Belanda yang mengarah pada pecahnya
Soteriologi Arminianisme dikenal
sebagai bentuk dari pemikiran doktrin
77 keselamatan Kristen yang berbeda dengan
Tony Lane, Runtut Pijar, 157-158.
78
H. Berkhof. Sejarah Gereja, 212.
kayakinan soteriologi Kriten dalam
79
Ajaran Pelagius yang ditolak oleh Gereja pada pemikiran Calvinisme. Dapatlah dikatakan
konsili di Kartago (418) dan Efesus (431); yang bahwa pemikiran teologi ini merupakan
kemudian telah mempercepat munculnya ajaran doktrin yang memberikan warna tersendiri
Semi-Pelagianisme pada tahun 427-529. Adapun setalah masa reformasi.
ajaran Semi‐ pelagianisme adalah: 1) Manusia Keyakinan soteriologi yang tadinya
memang mewarisi dosa dari Adam, tetapi dosa dimonopoli oleh keyakinan Calvinisme;
tidak membuat manusia mati, melainkan hanya menjadi bertambah marak dengan lahirnya
sakit. Anugerah umum dari Allah menjadikan pemikiran soteriologi Arminianisme yang
kehendak bebas manusia masih tetap bekerja. 2) memberikan tekanan doktrinal dalam aspek
Manusia butuh anugerah penebusan Kristus,
barangsiapa percaya kepada Kristus akan
yang sedikit berbeda dengan pemikiran
diselamatkan. Manusia menerima atau menolak Calvinisme.
anugerah penebusan adalah murni kehendak Gereja Eropa yang masih hangat
bebas manusia, karena itu dalam keselamatan dengan peristiwa reformasi Martin Luther
anugerah Allah dan kehendak bebas manusia terus membenahi diri dalam banyak aspek,
saling bekerjasama (sinergisme). 3). Predestinasi termasuk didalamnya berkaitan dengan
bukan berdasarkan kedaulatan Allah tetapi doctrinal gereja.
berdasarkan prapengetahuan Allah. Dalam Sebagaimana diketahui bahwa lahirnya
Sinode Orange (529) ajaran semipelagianisme gerakan reformasi di lingkungan gereja telah
ditolak oleh Gereja, namun demikian konsili mendorong semangat dalam melakukan
Orange ini masih memiliki kemiripan dengan
ajaran Semi‐ pelagianisme, sebab Konsili Orange
kajian teologis atas pokok-pokok pikiran
menyatakan bahwa walaupun kehendak bebas dalam teologi Kristen. Pertikaian doktrinal
manusia sudah sedemikian dilemahkan oleh dosa, dikalangan gereja reformasi para abad ke-17
namun masih masih tidak kehilangan kehendak
80
bebasnya. Tony Lane, 157-158.
Shanan Jurnal Pendidikan Agama Kristen Vol. 1 No. 2 2017 │47

sangat santer; terutama berkaitan dengan Arminius yang pernah belajar belajar teologi
pengajaran John Calvin tentang di Universitas Leiden dengan para guru yang
Predistinasi.81 Jacobus Arminius (1560-1609) luar biasa, yaitu: Lambertus Danaeus (1530-
seorang teolog Belanda dengan tegas 1595), Johannes Drusius (1550 -1616),
menolak pengajaran Calvinisme mengenai Guillaume Feuguereius , dan Johann
doktrin tersebut. Pemikiran kedaulatan Kolmann, yang merupakan teolog ternama
Allah menjadi warna Calvinisme tidak pada waktu itu. Arminius juga sempat
diterima. Jacobus Arminius yang ketika itu belajar di bawah bimbingan seorang teolog
menjabat sebagai profesor theologi di Leiden terkemuka lainnya yaitu Theodore Beza di
university dan juga gembala sidang gereja Jenewa tahun 1582. Pada masa selanjutnya
Dutch Reformed; berjuang untuk me- keduanya kemudian berbeda pendapat.
modifikasi ajaran John Calvin tersebut. Johann Kolmann yang merupakan
Arminius juga menentang ajaran teolog salah seorang guru Jacobus Arminius,
Belanda, Franciscus Gomarus (1563-1641) memiliki keyakinan dan mengajarkan kepada
dan pengganti John Calvin, yaitu Theodore para muridnya bahwa Calvinisme membuat
Beza (1519-1605). Tuhan menjadi pribadi tiran dan algojo.
Jacobus Arminius berbeda pendapat Itulah sebabnya di bawah pengaruh para
dengan pemahaman teologi yang diyakini gurunya itu, Arminius belajar dengan baik
kaum Calvinisme, khususnya tentang dan memiliki bibit yang akan berkembang
Predistinasi. Ia juga berusaha untuk me- menjadi suatu teologi yang kemudian akan
modifikasi Calvinisme sehingga Allah tidak bersaing dengan teologi Reformed dari
dapat dianggap sebagai perancang, juga Yohanes Calvin. Arminius.
manusia sebagai robot ditangan Allah. Para pengikut awal pengajaran
Arminius di Belanda dikenal sebagai
81
Doktrin Predistinasi tidak hanya diajarkan oleh
Remonstrants82 setelah mereka menerbitkan
John Calvin melainkan juga oleh Agustinus, dokumen berisi lima poin ketidaksepakatan
Wycliffe, Luther, Zwingli, Zanchius, Owen, dengan Calvinisme klasik, berjudul
Whitefield, Toplady, Bullinger, Bucer dan hampir Remonstrantiœ (1610). Dalam usaha untuk
semua tokoh dalam gerakan Reformasi. Selain mempertahankan Predestinasi Calvinis
ahli-ahli ahli teologi besar dalam sejarah tersebut, terhadap ajaran Dirk Volckertszoon
ajaran predestinasi ini juga diajarkan oleh tokoh- Koornhert (1522-1590).
tokoh teologi modern seperti Hodge, Dabney, Arminius mulai meragukan aspek
Cunningham, Smith, Shedd, Warfield, dan Calvinisme dan dengan demikian mengubah
Kuyper. Dalam Pengakuan Iman Westminster
Bab 3 butir 1 disebutkan tentang predestinasi
82
bahwa "Allah pada mulanya, melalui Remonstran berasal dari bahasa Latin
kehendakNya yang bijaksana dan suci, dengan remonstrare yang berarti menyatakan.
bebas (tanpa dipengaruhi apapun) dan pasti Remonstran adalah rumusan pemahaman teologi
(tidak bisa berubah) telah menentukan segala Jacobus Armenius dan para pengikutnya.
sesuatu yang akan terjadi; sedemikian rupa Dokumen Remonstran dirumuskan oleh J.
sehingga Dia bukanlah pencipta dosa, dan tidak Uitenbogaert, H. Grotius dan S. Episkopius pada
memaksakan kehendak mahluk ciptaanNya, serta tahun 1610. Isi dokumen itu adalah: 1)
tidak menghilangkan kebebasan dan keterlibatan Pemilihan dan penolakan Allah (predestinasi)
pengaruh-pengaruh luar, melainkan didasarkan sebelum iman (percaya), 2) Kematian
memastikannya." Lebih jauh lagi dikatakan pada Kristus adalah untuk semua orang, namun hanya
butir 2 bahwa "Meskipun Allah mengetahui orang percaya yang menikmatinya, 3) Manusia
segala sesuatu yang akan terjadi dalam segala yang telah jatuh ke dalam dosa tidak dapat
kondisi; Dia tidak menentukannya karena Dia melakukan perbuatan baik. Mereka hanya
sudah melihat (mengetahui) hal-hal tersebut mencapai keselamatan dengan pencurahan kuasa
terlebih dahulu, atau karena Dia sudah melalui roh kudus, 4) Rahmat Allah adalah
mengetahui apa yang akan terjadi di masa permulaan dan akhir dari segala perbuatan baik,
mendatang apabila kondisi yang ditetapkan dan 5) Rahmat Allah dapat memelihara orang
terlaksana." beriman dari setiap godaan.
Shanan Jurnal Pendidikan Agama Kristen Vol. 1 No. 2 2017 │48

beberapa bagian pandangannya. Teologi para pengikut Arminius merupakan sebuah


Arminianisme tidak berkembang selama dokumen yang berisi pemikiran teologis dari
hidup Arminius, namun setelah kematiannya kaum Armenian. Pada tahun 1610, Lima
pada tahun 1609, Lima poin dalam Poin Remonstrans84 diperkenalkan, dimana
Remonstrants yang disusun setahun setelah Inti dari Remonstrans Arminianisme terletak
kematiannya merupakan formulasi dari ide- pada pernyataan bahwa martabat manusia
idenya. Namun demikian Sinode Calvinis menuntut adanya kehendak bebas. Oleh
dari Dort yang bersidang menghasilkan kalangan Calvinisme, pemahaman tersebut
keputusan untuk menolak dan bahkan berarti menolak kasih karunia keselamatan
mengutuk teologi Arminius tersebut. dari Allah bahkan yang sebelumnya telah
Kemudian melalui sinode Dort ini pun diterima. Ini artinya seseorang yang telah
muncul rumusan Lima Pokok Calvinisme, beriman kepada Kristus bisa menjadi murtad.
dan mereka juga menganiaya para pendeta Adapun kelima poin tersebut adalah:
Arminian yang tinggal di Belanda. Namun Pertama, Kehendak Bebas; Pokok
meskipun sempat mengalami aniaya; pertama dari Arminianisme adalah bahwa
Remonstrants terus berlanjut di Belanda manusia memiliki kebebasan bertindak. Para
sebagai gereja yang berbeda dan di mana Reformis mengetahui bahwa manusia
Calvinisme diajarkan, di situ Arminianisme mempunyai kehendak, dan disetujui dengan
mengangkat kepala. tesis Luther dalam bukunya yang berjudul
Jacobus Arminius menolak ajaran Kehendak yang Terbelenggu yaitu tidak
tentang anugerah yang tidak dapat ditolak bebas dari belenggu Iblis. Arminius percaya
atau Irresistible Grace, walaupun dia juga bahwa kejatuhan manusia tidak berakibat
sepakat bahwa tidak seorang pun dapat rusak total, dan berpegang padakeyakinan
berbalik kepada Allah tanpa anugerah Allah. tersebut itulah maka dianggap masih terdapat
Jika kaum Calvinisme percaya akan cukup kebaikan yang tersisa di dalam
Predistinasi, maka kelompok Arminian manusia untuk berkehendak menerima
menegaskan bahwa Allah membutuhkan Kristus dan mendapat keselamatan.
kerja sama dari manusia, untuk mewujudkan Kedua, Pemilihan Bersyarat; Arminius
keselamatan, di mana respons manusia mengajarkan bahwa pemilihan didasarkan
merupakan faktor yang menentukan, agar pada pengetahuan Allah mengenai siapa yang
keselamatan terealisasi. Paul Chulhong akan percaya (foreknowledge). Dengan kata
Kang, dalam buku Justification, menyatakan lain tindakan percaya manusia adalah syarat
bahwa: Menurut Arminius rahmat ilahi atau kondisi untuk pemilihan dirinya ke
adalah penting tetapi tidak merupakan suatu dalam kehidupan kekal, karena Allah melihat
keadaan yang cukup untuk keselamatan, lebih dulu bahwa orang tersebut
lebih spesifik lagi, bahwa Allah dengan menggunakan kebebasan kehendak-nya
anugerah pendahuluannya membuat manusia dalam pewujudan yang positif terhadap
mampu untuk bekerja sama dengan kehendak Kristus.
ilahi di dalam keselamatan.” 83 Ketiga, Penebusan Universal; ketika
Teologi Arminian pada awalnya semakin bertambah jauh keyakinan
muncul dikalangan Protestan Calvinis seseorang, yaitu: bahwa Allah mengasihi
Belanda yang mengikuti pandangan teologi setiap orang, bahwa Kristus mati untuk
Jacobus Arminius. Oleh karena itu mereka setiap orang, dan bahwa Bapa tidak
dikenal pula dengan nama kaum Arminian. menghendaki setiap orang binasa, maka
Teologi Arminian sendiri baru dirumuskan Arminius dan para pengikut menganggap
setelah Jacobus Arminius meninggal dunia di bahwa pembebasan dosa atau redemption
tahun 1609. Dokumen yang dihasilkan oleh
84
Duane Edward Spencer, TULIP: The Five
Points of Calvinism in the Light of Scripture,
83
Paul Chulhong Kang, Justification, (New (Grand Rapids, Michigan: Baker Book House,
York: Peter Lang Publishing, 2006), 53. 2014), 4-5.
Shanan Jurnal Pendidikan Agama Kristen Vol. 1 No. 2 2017 │49

digunakan secara tidak resmi sebagai sinonim mana seseorang harus bertemu, agar
untuk penebusan atau atonernen; adalah menerima keselamatan yang ditawarkan oleh
bersitat umum. Dengan kata lain bahwa Allah.”85
kematian Kristus menjadi dasar atau alasan Arminian mempunyai pandangan
bagi Allah untuk menyelamatkan semua tersendiri mengenai keselamatan. Menurut
manusia. Meskipum demikian, masing- Arminian, bahwa keselamatan dicapai
masing orang harus memanfaatkan melalui upaya gabungan dari Allah, yang
kebebasan kehendak-nya untuk menerima mengambil inisiatif dan manusia, yang harus
Kristus. menanggapi respons manusia menjadi faktor
Keempat, Anugerah dapat Ditolak; yang menentukan.86 Benjamin Myers, dalam
Para pengikut Arminius percaya bahwa buku Milton’s Theology of Freedom
karena Allah menginginkan semua manusia mengatakan bahwa menurut Arminian,
diselamatkan, maka Ia mengutus Roh Kudus mereka yang dipilih oleh Allah, karena
mencari semua manusia supaya datang mereka akan percaya kepada Allah.87
kepada Kristus. Meskipun demikian, karena Pemilihan Allah atas mereka
manusia mempunyai kebebasan kehendak didasarkan kepada iman yang sudah dilihat,
yang absolut, dan memiliki kemampuan melalui pra-pengetahuan Allah, yaitu siapa-
untuk menolak atau menentang kehendak siapa orang yang akan menerima dan
Allah bagi hidupnya. Meskipun pengikut percaya, maka berdasarkan hal itu, Allah
Arminius mengatakan ia percaya bahwa memilih mereka, yang Allah sudah tahu
Allah itu Mahakuasa, ia menegaskan bahwa sebelumnya akan percaya. Arminius me-
kehendak Allah untuk menyelamatkan semua ngajarkan bahwa pemilihan ialah berdasarkan
manusia dapat digagalkan oleh kehendak kepada pra-pengetahuan Allah kepada siapa
manusia yang terbatas yang ada pada tiap- yang akan percaya.88 Mengenai konsep
tiap individu. pilihan (election) Arminian tidak sependapat
Kelima, Hidup di luar Kasih Karunia; dengan Calvinis, di mana pemilihan itu tanpa
Pokok kelima dari Arminianisme merupakan syarat (unconditional election) bahwa Allah
hasil akhir yang logis dari bagian sistem yang memiilih manusia untuk diselamatkan (Ef.
terdahulu. Jika manusia tidak dapat 1:3,4) dengan istilah yang populernya yaitu
diselamatkan oleh Allah kecuali kalau itu predestinasi. Predestinasi ialah menentukan
merupakan kehendak manusia untuk selamat, terlebih dahulu.89 Robert A Peterson dan
maka manusia tidak dapat terus menerus Michael D Williams, dalam buku Why I am
tinggal ata ada dalam keselamatan jika ia not an Arminian, mengatakan: Para teolog
tidak terus menerus berkeinginan untuk Arminian telah memahami doktrin
selamat. predestinasi dalam empat cara utama,
Para pengikut Jacobus Arminius itu masing-masing sesuai dengan pemahaman
telah berhasil menghasilkan dokumen yang mereka tentang kebebasan manusia. Pertama,
memberi pengaruh bagi gereja hingga saat
ini. Para perumus teologi Arminian diantara-
85
nya adalah: J. Uitenbogaert, H. Grotius dan Timo Pokki, America’s Preacher And His
S. Episkopius . Dokumen Remonstran yang Message, (Boston:University Press of
terbit pada tahun 1610, berbentuk sebuah America:1999), 19.
86
dokumen yang pada intinya menguraikan David N Steele and Gurtis C Thomas, The Five
Points of Calvinism, (New Jersey:Presbyterian
pokok-pokok pikiran teologi Arminian. Timo
and Reformed Publishing Company,1963), 19.
Pokki dalam America’s Preacher And His 87
Benjamin Myers, Milton’s Theology of
Message, mengatakan: “Menurut Freedom, (Berlin:Librabry of Congress,2006),
Arminianisme, iman manusia tidaklah sebuah 44.
situasi dari fakta bahwa Allah memberi dan 88
Annesah Nasheed, Made Simple Just Like God
menawarkan keselamatan bagi laki-laki dan Planned it, (USA: AnnesahNasheed A.U.G.
perempuan, tetapi hal ini adalah kondisi di 2011), 287.
89
Charles C. Ryrie, Teologi Dasar 2, 66.
Shanan Jurnal Pendidikan Agama Kristen Vol. 1 No. 2 2017 │50

mereka menyatakan bahwa pemilihan dalam dihukum, tetapi seorang individu hanya
Alkitab adalah korporasi dan bukan diselamatkan bergantung kondisi, pra-
individual. Kedua, penulis Arminian ber- pengelihatan Allah, yang dipercayanya.”91
pendapat bahwa berkaitan pemilihan kapan Jadi, kaum Arminian menyebutkan
perorangan dalam Alkitab, hal tersebut bahwa ditentukannya sesorang untuk di-
berkaitan Allah memilih mereka untuk pe- selamatkan, bergantung akan pra-
layanan, bukan keselamatan. Ketiga, pengetahuan-Nya, di mana orang yang setia
Arminianisme telah menyatakan bahwa akan diselamatkan, dan orang yang tidak
"pemilihan orang tertentu untuk menjadi setia dihukum. Arminian melihat efektifitas
anak-anak Allah dan ahli waris kehidupan panggilan akan terealisasi, jika manusia pada
kekal, adalah bergantung pada iman dan akhirnya mengungkapkan imannya kepada
termasuk yang percaya. Keempat, seorang Allah. Pemahaman seperti ini mengedepan-
teolog Arminian mengajarkan bahwa pe- kan, apa yang pada akhirnya manusia, bisa
milihan dalam Alkitab tidak ada hubungan- lakukan terhadap Allah, supaya Allah,
nya dengan takdir, melainkan adalah kemudian bersedia menyelamatkan manusia.
"predestinasi temporal" dan berhubungan Arminian juga percaya bahwa setelah
hanya untuk hidup ini dan menjadi orang orang menerima anugerah keselamatan maka
yang percaya itu ada hubungannya dengan seseorang juga dapat kehilangan keselamat-
preducision Tuhan untuk memberkati orang- an. Jack W. Cottrell, dalam buku Perspective
orang Kristen dengan berbagai cara.90 on Election Five Views, mengatakan bahwa:
Arminianisme sebagai penerus dari pe- “Falling from grace: those who believe and
mikiran Yakobus Arminius, yaitu setelah are truly saved can lose their salvation by
kematiannya pada tahun 1609, meneruskan failing to keep up their faith, etc.”92 Cottrell
ajarannya, dengan menamakan diri sebagai menyatakan bahwa mereka yang percaya dan
kaum Remonstran yaitu suatu bentuk yang benar-benar diselamatkan dapat kehilangan
kontras dari pemikiran kaum Calvinis. keselamatan atau gagal menjaga iman
Bagi kaum Arminian pada dasarnya mereka. Itulah sebabnya seorang Kristen
Allahlah yang memilih manusia yang harus terus berjuang untuk menjaga ke-
diselamatkan, tetapi hal itu disebabkan oleh selamatan yang diperolehnya.
karena iman, yang sebelumnya kelihatan. Arminianisme di sisi lain mengajarkan
Kaum Arminian dengan gamblang berkata, bahwa keselamatan dapat diperoleh dan
bahwa di dalam konsep pemilihan, Allah keselamatan itu sendiri juga bisa hilang di
melihat iman dan siapa yang percaya dalam hiduip orang percaya. Mereka juga
dikemudian hari. Iman atau orang-orang yang percaya bahwa orang-orang dapat diselamat-
percaya di masa yang akan datanglah kan, namun sebagai akibatnya karena
menjadi faktor penentu dari pemilihan Allah. kekurangan pilihan mereka, mereka dapat
Martin Mulsow, dalam buku Socianism and kehilangan keselamatan mereka.93 Per-
Arminianism mengatakan: Arminius mem- tentangan dengan kaum Calvinisme termasuk
bedakan antara predestinasi dari pe- dalam aspek ini. Calvin percaya akan doktrin
ngelompokan orang-orang, yang mana hal itu predistinasi yang mana pilihan Allah tanpa
bersyarat dan tidak bergantung dari pra- salah pada diri seseorang dengan keselamatan
pengetahuan, dan pemilihan dari individu- yang pasti dan tidak akan hilang. Ajaran
individu, yang tak bersyarat dan bergantung
terhadap pra-pengetahuan. Hal itu tentunya 91
Martin Mulsow, Socianism and Arminianism
merupakan keadaan bahwa orang setia yang (Netherlands:library of Congress Cataloging in
akan diselamatkan dan yang tidak setia Publication Data, 2005), 11.
92
Jack W. Cottrell, Perspective on Election Five
90
Robert A Peterson and Michael D Williams, Views, (Nashville Tennessee:Holman Publishers,
Why I am not an Arminian, (USA: Library of 2006), 18.
93
Congress Cataloging in Publicatiion Data 2004), Harding Hedgpeth, The Hope Of salvation,
43. (USA:Lockman Foundation, 2008), 25.
Shanan Jurnal Pendidikan Agama Kristen Vol. 1 No. 2 2017 │51

kelompok Armenianisme yang paling umum Franciscus Gomarus, kaum Calvinis


berkembang di gereja-gereja saat ini, Belanda.94
meliputi: Kehendak Bebas atau kemampuan Kelompok Arminian yang
manusia, Pemilihan Bersyarat, Penebusan menekankan bahwa Allah menentukan untuk
Universal atau pendamaian umum, Roh memberi hanya tujuan dan bukanlah sarana.
Kudus dapat secara efektif ditolak, dan Jatuh Bahwa Ia menentukan lebih dulu untuk
dari kasih karunia. mengaruniakan keselamatan kepada semua
Dengan demikian, Arminius menolak orang percaya, tetapi Allah tidak menetapkan
dengan tegas pandangan John Calvin bahwa orang-orang tertentu yang tidak percaya,
pemilihan terjadi tanpa syarat. Sesungguh- yang kemudian menjadi percaya, serta
nya Arminius tidak secara gamblang dan berdiam dalam ketidakpercayaan mereka.
tegas menyatakan pandangan teologinya Orang yang menerima Kristus melalui iman,
tersebut, mungkin untuk menghindarkan diri melakukannya dengan pasti karena pilihan
dari perselisihan dan perdebatan dengan bebas dari mereka sendiri. Pilihan untuk
kaum Calvinis yang kala itu memberikan percaya pada Yesus Kristus tidaklah
reaksi yang cukup keras. Banyak tulisan dan ditetapkan. Pilihan semacam itu
karya Arminius baru diterbitkan setelah bagaimanapun juga adalah sudah diketahui
kematiannya. Tentunya hal ini berkat kerja sebelumnya, dan sebagai hasilnya seorang
keras para pengikut Arminianisme sehingga yang terpilih, menjadi pilihan, yang
pokok-pokok pikiran Jacobus Arminius dapat kemudian ditetapkan untuk menerima, berkat
ditelaah sebagai bagian dari pembelajaran penuh keselamatan.95
sejarah oleh generasi masa kini. Bagi Arminian, pilihan Allah kepada
Pemikiran Arminianisme merupakan manusia, dipengaruhi secara langsung oleh
sebuah pengajaran Soteriologi yang berbeda iman berdasarkan kehendak bebas mereka.
dengan ajaran John Calvin dalam kaitannya Jadi, mereka memberi penegasan, bahwa
dengan konsep keselamatan dalam teolog pilihan itu sudah diketahui sebelumnya.
Kristen. Dalam pemikiran Calvinisme, hal Robert A Peterson dapat dibagi dalam empat
predistinasi merupakan sesuatu yang macam yaitu: Robert A Peterson, berkata di
diagungkan dan menjadi andalan serta ciri dalam bukunya Why I am not an Arminian,
khas Doktrin Reformed. Namun hal tersebut yaitu: Para teolog Arminian telah memahami
telah membuat Jacobus Arminius menolak doktrin predestinasi dalam empat cara utama,
pemikiran Calvin yang menyatakan bahwa masing-masing sesuai dengan pemahaman
Allah yang tanpa syarat memilih sebagian mereka tentang kebebasan manusia. Pertama,
orang untuk diselamatkan. Bagi Arminius, mereka menyatakan bahwa pemilihan dalam
pemilihan Allah adalah atas orang-orang Alkitab adalah korporasi dan bukan
yang percaya, berdasarkan pada iman. individual. Kedua, penulis Arminian ber-
Tentunya pemikiran Arminius ini menjadi pendapat bahwa berkaitan pemilihan kapan
salah satu diskusi yang cukup hangat di perorangan dalam Alkitab, hal tersebut
kalangan teolog Belanda yang pada waktu berkaitan Allah memilih mereka untuk
itu. Ada banyak yang setuju dengan pelayanan, bukan keselamatan. Ketiga,
pemikiran tersebut, namun tidak sedikit yang Arminianisme telah menyatakan bahwa
menolak apa yang menjadi argumentasi
Arminius tersebut. Pemikiran Arminius 94
Gomarus Franciscus (1563-1641) yang menjadi
setidaknya telah memberikan pengaruh pada
profesor teologi di Universitas Leiden, dan
masyarakat Belanda kala itu, dan menjadi pemimpin ortodoks yang memberikan
pemikirannya ini kemudian ditantang oleh kristik tajam terhadap teologi Rwfoemasi,
khususnya terhadap Arminius dan penggantinya
Conradus Vorstius (1569-1622).
95
Jack W Cottrell (ed), Perspective on Election
Five Views, (Nashville Tennessee:Holman
Publishers,2006), 81.
Shanan Jurnal Pendidikan Agama Kristen Vol. 1 No. 2 2017 │52

"pemilihan orang tertentu untuk menjadi oleh kekuatan regenerasi Roh Kudus), tetapi
anak-anak Allah dan ahli waris kehidupan hasil hanya dari kehendak manusia. Siapa
kekal, adalah bergantung pada iman dan yang akan percaya (dan karena itu yang akan
termasuk yang percaya. Keempat, seorang dipilih untuk keselamatan) yang tersisa
teolog Arminian mengajarkan bahwa sepenuhnya terserah kepada manusia.99
pemilihan dalam Alkitab tidak ada hubungan- Dengan demikian maka keyakinan
nya dengan takdir, melainkan adalah Arminianisme berpijak pada usaha manusia
"predestinasi temporal" dan berhubungan dalam menentukan masa depannya berkaitan
hanya untuk hidup ini dan menjadi orang dengan keselamatan dari Allah. Keyakinan
yang percaya itu ada hubungannya dengan Arminianisme ini juga memberikan pe-
preducision Tuhan untuk memberkati orang- rnyataan bahwa keselamatan hanya dapat
orang Kristen dengan berbagai cara.96 Dari terwujud dari kehendak bebas manusia yang
sini terlihat dengan jelas bahwa kaum mau menerimanya. Jadi walaupun terdapat
Armeninisme memahami Doktrin perbedaan yang cukup signifikan dengan
Predestinasi berdasarkan apa yang mereka pemikiran Calvinisme, dan walaupun terlihat
pahami. Tentunya hal tersebut kuranglah pas perbedaan diantara keduanya begitu tajam,
karena interpretasi suatu hal bukanlah namun Arminianisme tetap percaya bahwa
berdasarkan pemandangan sendiri, melainkan keselamatan hanya ada didalam Yesus
upaya untuk memahami maksud dari penulis. Kristus.
Paul Ens melalui buku, The Moody
Handbook of Theology, memberikan
pendapatnya tentang kaum Armenian, dengan Tekanan Utama Soteriologi Kristen
mengatakan bahwa: “Kaum Arminian
berpendapat bahwa, orang percaya dapat Para teolog Kristen telah melahirkan
berpaling dari anugerah dan kehilangan berbagai konsep Soteriologi Kristen dalam
keselamatannya.”97 Dan mereka juga percaya pandangannya masing-masing. Walaupun
bahwa penebusan Kristus hanya menghasil- ada keragaman didalamnya, namun
kan kemungkinan keselamatan.98 Miles J Soteriologi Kristen memiliki tekanan utama
Stanfold berkata: Pilihan Allah atas individu- yang sama, yaitu: Yesus Kristus adalah
individu tertentu untuk keselamatan sebelum Tuhan dan Juruselamat umat manusia.
dasar dunia ini didasarkan pada sebelumnya Bagi kelompok Universalisme, mereka
mengetahui Nya bahwa mereka akan percaya akan kasih karunia Tuhan yang
menanggapi panggilan-Nya. Dia memilih berlaku secara universal. Itulah sebabnya
hanya mereka yang Ia tahu akan diri mereka pada akhirnya semua orang akan diselamat-
sendiri dengan bebas percaya Injil. Oleh kan oleh kasih karunia Allah dalam Kristus.
karena itu pemilihan ditentukan oleh atau Paul Enns, The Moody handbook of Theology
dikondisikan pada apa yang manusia akan mengatakan bahwa: “Teologi Calvinisme
lakukan. Iman bahwa Allah melihat atau iman Reformed berakar pada tulisan-
sebelumnya dan di mana Dia mendasarkan tulisan John Calvin. Khususnya yang
pilihan-Nya itu tidak diberikan kepada orang diekspresikan dalam Institutes of the
berdosa oleh Allah (hal itu tidak diciptakan Christian religion. Teologia Calvin berpusat
pada kedaulatan Allah.”100 Demikian juga
96 dengan kelompok Armenianisme berpijak
Robert A Peterson & Michael D Williams, Why
pada usaha manusia dalam menentukan masa
I am not an Arminian, (USA: Library of
Congress Cataloging in Publicatiion Data 2004),
depannya berkaitan dengan keselamatan dari
43. Allah. Keyakinan Arminianisme ini juga
97
Paul Enns, The Moody Handbook of Theology, memberikan pernyataan bahwa keselamatan
123.
98 99
Ronald H Nash, Keselamatan di balik Miles J. Stanfold, The Complete Green Letters,
Kematian Bayi, (Surabaya: Penerbit (Grand Rapids: Michigan1975), 316.
100
Momentum, 2003), 73. Paul Enns, 108
Shanan Jurnal Pendidikan Agama Kristen Vol. 1 No. 2 2017 │53

hanya dapat terwujud dari kehendak bebas teolog Jerman, Ernst Troeltsch101 dalam
manusia yang mau menerimanya. Selanjut- sebuah makalahnya, dia mengatakan bahwa
nya Hyper Grace yang walaupun dianggap kekristenan adalah absolut bagi orang kristen,
bermasalah dalam membangun teori karena sedangkan iman-iman lainnya adalah absolut
mereka kurang tepat dalam menggunakan bagi pengikutnya masing-masing.102 Ketika
ayat-ayat Alkitab sebagai pendukung, dalam rasul Petrus menegaskan bahwa hanya Yesus
konteks dan penafsiran yang kurang tepap; juruselamat umat manusia (lih. Kisah Para
namun sentralisasi Soteriologi mereka tertuju Rasul 4:12), maka dengan tegas Petrus
pada satu nama, yaitu Yesus Kristus. menyatakan bahwa Yesus adalah satu-
Perbedaan paradigma dalam doktrin satunya jalan keselamatan (band. Yohanes
Soteriologi Kristen sebagaimana disebutkan 14:6; 1Yohanes 5:11-12). Signifikansi nama
diatas merupakan bentuk konsekuensi dari Yesus Kristus terus menjadi kultur sosio-
penerapan hermeneutika yang memberikan religi yang terus dipercayai hingga kini.
sudut pandang penafsiran terhadap suatu hal Hendak ditegaskan dalam Kisah Para
yang dibicarakan. Namun demikian, satu hal Rasul 4:12, yaitu pada saat Petrus menunjuk
yang perlu digarisbawahi disini adalah; kepada nama Yesus Kristus; maka ia juga
walaupun terdapat perbedaan sudut pandang menegaskan bahwa tidak ada nama lain
dalam hal soteriologi Kristen, diantara (selain Yesus Kristus) yang olehnya manusia
kelompok Universalisme, Calvinisme, diselamatkan. Perkataan Petrus ini
Arminianisme dan Hyper Grace; namun tetap menegaskan signifikansi nama Yesus yang
menunjuk pada satu rujukan, yaitu ke- menjadi sebuah pengakuan mendasar dari
selamatan dari Allah dan dikerjakan dalam Iman Kristen bahwa "keselamatan hanya di
Kristus. Sesungguhnya Yesus Kristus adalah dalam Yesus saja!" atau Solus Christus.
Tuhan dan juruselamat umat manusia; dan Keberanian Petrus menyampaikan konsep
hal itu bersifat absolut. Solus Christus didasari pada dua hal, yaitu:
Ketika ungkapan Alkitab yang dengan Pertama, Nama Yesus berotoritas!
tegas menyatakan bahwa: “Dan keselamatan Sebelum Petrus menyatakan pengakuan
tidak ada di dalam siapapun juga selain di tersebut, sebuah peristiwa mendahuluinya,
dalam Dia (Yesus), sebab di bawah kolong yaitu orang yang lumpuh disembuhkan dalam
langit ini tidak ada nama lain yang diberikan nama Yesus (lih. Kisah Para Rasul 3:6, 4:10).
kepada manusia yang olehnya kita dapat Jadi Petrus tidak saja menunjukkan otoritas
diselamatkan.” (Kisah Para Rasul 4:12). nama Yesus atas penyakit jasmania, namun
Demikian juga perkataan Yesus Kristus, juga atas dosa manusia; dan dengannya
bahwa: “Akulah jalan dan kebenaran dan mendatangkan pengampunan bagi yang
hidup. Tidak ada seorangpun yang datang mereka yang mau percaya (lih. Kisah Para
kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” rasul 2:38, 3:19; band. Matius1:21; Filipi
(Yohanes 14:6); merupakan sesuatu hal yang 2:9-10). Bahkan di dalam nama Yesus, Iblis
mendasar dalam teologi Kristen dan hal itu
101
tidak dibantah oleh keempat kelompok Ernst Troeltsch (1865-1923), adalah teolog
keyakinan soteriologi Kristen tersebut. dan ahli filsafat Jerman yang sangat berpengaruh
Kesaksian bahwa Yesus Kristus adalah pada zamannya. Troeltsch menjadi profesor di
juruselamat umat manusia telah disampaikan Heidelberg dan Berlin. Ia merasa bahwa agama
oleh para nabi jauh sebelumnya; juga telah dipengaruhi oleh sosial budaya, dan
menekankan kebebasan manusia dalam
kesaksian Yesus Kristus sendiri dan
membentuk agamanya. Ernst Troeltsch sempat
kemudian disampaikan oleh para rasul. memasuki dunia politik dan dipilih menjadi
Ajith Fernando, dalam buku Menteri Pendidikan dalam kabinet federal
Supermasih Kristus, mengutip Seorang Jerman. Buku penting yang ditulisnya pada
tahun 1923 adalah "Christian Thought and The
Social Teachings of the Christian Churces".
102
Ajith Fernando, Supermasih Kristus,
(Surabaya: Penerbit Momentum, 2006), 88.
Shanan Jurnal Pendidikan Agama Kristen Vol. 1 No. 2 2017 │54

pun tidak berkutik (lih. Kisah Para Rasul Pembelajaran Pendidikan Agama Kristen
19:17).
Kedua, Nama Yesus menyatakan Pendidikan adalah salah satu hal yang
pribadi, jati diri, dan reputasi-Nya. Pada terpenting dalam kehidupan setiap manusia.
saat rasul Petrus menyebutkan nama Tuhan Gagalnya pendidikan juga merupakan
Yesus, ia tidak sedang memperkenalkan kegagalan kehidupan dan masa depan.
sebuah nama, yang barangkali Yesus (bukan Pendidikan merupakan usaha sadar untuk
Yesus Kristus) juga dipergunakan oleh orang mendorong siswa mengalami peristiwa
Yahudi lain pada masa itu. Rasul Petrus me- belajar di dalam hidupnya. Pendidikan
makai nama Yesus yang berhubungan dengan sebagai usaha sadar manusia sebagai subyek,
pribadi, jati diri, dan reputasi-Nya yang telah sebab manusialah pelaku pendidikan. Dalam
dinubuatkan dan diberitakan para nabi dan hal ini tujuan pendidikan adalah membentuk
bahkan telah menjadi saksi atas kebangkitan- manusia yang seutuhnya, membentuk pribadi
Nya dari orang mati. Ada penggenapan janji yang mandiri dalam sifat pemikiran,
Allah atas karya penebusan dosa manusia di perasaan, berwawasan luas dan mampu
Kayu Salib. Itulah sebabnya Petrus bekerja sama.105 Itulah sebabnya pendidikan
mengatakan, "keselamatan tidak ada di dalam menjadi sesuatu yang penting dalam
siapapun juga selain di dalam Dia (Yesus)" kehidupan seseorang karena ia memberi
(Kisah Para Rasul 4:12 bnd. Yohanes 14:6). dampak yang besar dalam kehidupan.
Arkhimandrit Daniel Bambang dalam John Calvin mengatakan bahwa tujuan
buku Allah Tritunggal, menyatakan bahwa: Pendidikan Agama Kristen adalah mendidik
“Iman Kristen percaya kepada Allah semua putra-putri gereja agar mereka terlibat
Tritunggal dan kepada Yesus Kristus, Sang dalam penelaahan Alkitab secara cerdas
Firman Allah yang datang dan keluar dari sebagaimana dengan bimbingan Roh kudus;
Allah sebagai penebus dosa-dosa dan juru mengambil bagian dalam kebaktian dan
selamat umat manusia.”103 G. C. Van Niftrik memahami keesaan gereja; diperlengkapi
dan B. J. Boland berkata: Iman menjadikan untuk memilih cara-cara mengejawantahkan
kehidupan sebagai hidup manusia baru, pengabdian dirl kepada Allah Bapa dan
sebagai manusia yang memandang dan taat Yesus Kristus dalam pekerjaan sehari-hari
kepada Yesus Kristus. Percaya berarti bahwa serta hidup bertanggungjawab dibawah
memandang kepada Kristus sebagai: 1) Nabi, kedaulatan Allah demi kemuliaan-Nya
yang di dalamnya firman Allah datang sebagai lambang ucapan syukur mereka yang
kepada kita, sehingga di dalam Dia telah dipilih dalam Yesus Kristus.106 Yesus Kristus
dikatakan segalagalanya tentang yang harus harus menjadi pribadi sentral dalam dunia
diketahui manusia untuk dapat hidup dan pendidikan Kristen, dan Alkitab harus
untuk dapat mati, 2) sebagai Imam, yang satu menjadi dasar yang memberi inspirasi bagi
kali untuk selamanya telah mempersembah- setiap orang.
kan diri-Nya, sehingga segala sesuatu telah Ia Homrighausen menyarikan tujuan
jadikan baik, dan akan Ia jadikan baik, 3) Pendidikan Agama Kristen pada masa kini
sebagai Raja, yang mempunyai kuasa menjadi lima bagian utama. Tujuan tersebut
memerintah dan juga mau melaksanakan adalah: Supaya mereka mengenal Allah
kuasa mememrintah itu juga dalam hidup sebagai pencipta dan pemerintah dunia ini,
kita.104 dan Yesus Kristus sebagai Penebus,
Pemimpin dan penolong mereka; Supaya
mereka mengerti kedudukan dan panggilan
103
Arkhimandrit Daniel Bambang, Allah
105
Tritunggal, (Jakarta: Satya Widya Graha, Hari Budiyana, Dasar-dasar Pendidikan
2001),15. Agama Kristen (Solo: Berita Hidup Seminary,
104
G. C. Van Niftrik dan B. J. Boland, 2011), 2.
106
Dogmatika Masa Kini, (Jakarta: BPK. Gunung W. Stanley Heath, Teologi Pendidikan Anak
Mulia, 1995), 333. (Bandung: Kalam Hidup, 2005), 414.
Shanan Jurnal Pendidikan Agama Kristen Vol. 1 No. 2 2017 │55

mereka dan suka turut bekerja bagi keyakinan karena pendekatan hermeneutika
perkembangan gereja di bumi; Supaya yang berbeda; telah melahirkan sejumlah
mereka mengasihi sesamanya karena Tuhan teori dalam kajian doktri keselamatan. Tetapi
telah mengasihi mereka; Supaya mereka insaf pribadi Yesus Kristus sebagai satu-satunya
akan dosanya dan selalu mau bertobat pula, jalan keselamatan bagi seluruh umat
Minta ampun dan pembaharuan hidup kepada manusia, menjadi tekanan yang kuar
Tuhan; Supaya mereka belajar terus didalamnya.
mengenai berita Alkitab, suka mengambil Jadi Soteriologi Kristen yang muncul
bagian dalam kebak tianjemaat dan suka sebagai bagian dari hasil kajian hermeneutika
melayani Tuhan di segala lapangan hidup.107 para ahli teologi, dapat memperkaya nuansa
teologi seseorang, termasuk para guru yang
terlibat dalam pembelajaran Pendidikan
Penutup Agama Kristen. Studi teologi Soteriologi
yang beragam tersebut tidalah perlu
Walaupun doktrin Soteriologi Kristen dipermasalahkan sebab intissari dari
terdiri atas beberapa kelompok dengan Soteriologi Kristen tidak digugat sama sekali.
tekanan keyakinannya masing-masing, Keselamatan hanya ada dalam diri Yesus
namun kesemuanya itu tidak mengabaikan Kristus merupakan keputusan bersama dan
peran Yesus Kristus sebagai juruselamat final. Itulah sebabnya, pembelajaran
umat manusia. Pendidikan Agama Kristen harus tetap
Kelompok Universalisme Kristen yang berjalan sebagaimana mestinya. Ajaran
percaya bahwa keselamatan itu bersifat bahwa keselamatan hanya melalui Yesus
universal; artinya pada akhirnya semua orang Kristus menjadi pokok dalam studi
diselamatkan. Berbeda dengan universalisme Soteriologi dan hal itu wajib dijabarkan
agama ataupun keyakinan agama-agama dalam pembelajaran Pendidikan Agama
dalam konteks pluralisme. Universalisme Kristen.
Kristen tetap menunjuk kepada Yesus Kristus
sebagai jalan keselamatan bagi manusia.
Ketika kelompok Calvinisme yang
menekankan aspek Kedaulatan Allah, sangat
tegas menyatakan bahwa Yesus Kristus Daftar Pustaka
adalah juruselamat dunia; dan melaluiNya,
setiap orang yang terpilih sejak masa Baan. G. J., Tulip, Surabaya: Momentum
kekekalan itu akan diselamatkan karena iman 2009.
dan kepercayaannya akan Tuhan Yesus Bambang. Daniel Arkhimandrit, Allah
Kristus. Tritunggal, Jakarta: Satya Widya
Kaum Armenianisme dengan tekanan Graha, 2001.
Kehendak Bebas, dimana aspek manusia Becker. Dieter, Pedoman Dogmatika,
dipandang menentukan keselamatannya Jakarta: Gunung Mulia, 1991.
namun jalannya tetap ada didalam Yesus Berkhof. Louis, The History of Christian
Kristus. Kelompok Armenianisme percaya Doctrines, Grand Rapids, Michigan:
bahwa manusia berkehendak bebas dan itu Wm.B.Eerdmans Publishing
asalnya dari Tuhan, dan dalam kehendak Company, 1953.
bebas itulah maka seseorang terselamatkan Berkhof. H., Sejarah Gereja. Jakarta : BPK.
karena ia percaya kepada Kristus. Gunung Mulia, 2005.
Dengan demikian maka Soteriologi Boettner. Loraine, The Reformed Doctrine of
Kristen dengan berbagai kelompok Predestination, Phillipsburg, New
Jersey: Prebyterian and Reformed
Publishing Company, 1932.
107
E. G. Homrighausen & I.H. Enklaar,
Pendidikan Agama Kristen, 138.
Shanan Jurnal Pendidikan Agama Kristen Vol. 1 No. 2 2017 │56

Bouwsma. J. William, John Calvin: A Six Jonge. de Christian, Apa itu Calvinisme ?,
Century Portrait, New York- Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2000.
Oxford:Oxford University Press, 1989. Kang. Paul Chulhong, Justification, New
Boice. James Montgomery, Romans, Vol. I , York: Peter Lang Publishing, 2006.
Grand Rapids, MI: Baker Book House, Kristanto. Lilik Paulus, Prinsip dan Praktek
1991. PAK Penuntun bagi Mahasiswa
Cottrell. W. Jack, Perspective on Election Teologi dan PAK, Pelayan Gereja,
Five Views, Nashville, Tennessee: Guru Agama dan keluarga Kristen,
Holman Publishers, 2006. Yogyakarta : Andi Offset, 2009.
C. Groenen, Mariologi, Teologi dan Devosi, Kuyper. B, For Whom Did Christ Die?
Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 1994. Grand Rapids: Baker Book House,
Ellis. Paul, Hyper Grace Gospel, Jakarta: 1959.
Light Publishing, 2015. Lane. Tony, Runtut Pijar, Jakarta: BPK
Enns. Paul, The Moody handbook of Gunung Mulia, 2005.
Theology, Malang: Literatur SAAT, Marantika. Chris, Doktrin Keselamatan dan
2006. Kehidupan Rohani, Yogyakarta: Iman
Erickson. J. Millard, Christian Theology Press, 2002.
Jilid 3, Malang: Penerbit Gandumas, McGrath. E. Alister, Sejarah Pemikiran
2003. Reformasi, Jakarta: BPK. Gunung
Dister. Syukur Nico, Kristologi sebuah Mulia, 2002.
Sketsa, Yogyakarta: Penerbit McKim. K. Donald, The Westminster
Kanisius, 1994. Dictionary of Theological Terms,
Fernando. Ajith, Supermasih Kristus, Second Edition: Revised and
Surabaya: Penerbit Momentum, 2006. Expanded, Kindle: Westminster John
Ferguson. Sinclair, The Christian Life: A Knox Press, 2014.
Doctrinal Introduction, Carlisle, PA: Mulsow. Martin, Socianism and
The Banner of Truth Trust, 1989. Arminianism, Netherlands:library of
Graendorf. C. Werner, Introduktion to Congress Cataloging in Publication
Biblical Christian Education, Chicago: Data, 2005.
Moody Press, 1988. Myers. Benjamin, Milton’s Theology of
Grudem. Wayne, Systematic Theology: An Freedom, Berlin:Librabry of
Introduction to a Biblical Doctrine, Congress, 2006.
Grand Rapid, Michigan: Zondervan Nainggolan. M. John, Guru Agama Kristen,
Pub. House, 1994. Bandung: Bima Media Informasi,
Heath. W. Stanley, Teologi Pendidikan Anak, 2010.
Bandung: Kalam Hidup, 2005. Napel ten Henk, Kamus Teologi Inggris-
Hedgpeth. Harding, The Hope Of salvation, Indonesia, BPK Gunung Mulia,
USA:Lockman Foundation, 2008 Jakarta 2011.
House. H. Wayne, Charts of Christian Nash. H. Ronald, Keselamatan di balik
Theology and Doctrine, Michigan: Kematian Bayi, Surabaya: Penerbit
Zondervan, 1992. Momentum, 2003.
Hoekema. A. Anthony, Diselamatkan oleh Nasheed. Annesah, Made Simple Just Like
Anugerah, Surabaya: Momentum God Planned it,
2006. USA:AnnesahNasheed A.U.G. 2011.
Hodge. Charles, Systematic Theology, Palmer. E. Richard, Interpratation Theory in
Chicago: Moody Press, 2011. Schleirmacher, Dilthey, Heidegger,
Homrighausen. E. G., Pendidikan Agama and Gadamer, (terj. Hery dan
Kristen, Jakarta: BPK Gunung Mulia, Damanhuri M.), Yogyakarta: Pustaka
1985. Pelajar, 2005.
Shanan Jurnal Pendidikan Agama Kristen Vol. 1 No. 2 2017 │57

Pazmino. W. Robert, Christian Education: Sumiyatiningsih. Dien, Mengajar dengan


Foundation for the Twent-first Kreatif dan Menarik, Yogyakarta:
Century, Grand Rapids: Baker Andi Offset, 2006.
Academic, 2001. Susabda. B. Yakub, Teologi Modern I,
Peterson. A. Robert and Michael D Surabaya: Lembaga Reformed Injili
Williams, Why I am not an Arminian, Indonesia, 1993.
USA: Library of Congress Cataloging Taylor. J. Marvin (ed), An Introduction to
in Publicatiion Data 2004. Christian Education, Nashville, New
Plumer. S. William, The Grace of Christ, York: Abingdon Press, 1966.
Philadelphia, PA: Presbyterian Board Thomas. H. Groome, Christian Religious
of Publication, 1853. Education-Pendidikan Agama Kristen.
Prince. Joseph, Unmerited Favor:Kemurahan Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2010.
yang Tidak Layak Diterima, Jakarta: Th. van den End. Harta dalam Bejana :
Immanuel, 2014. Sejarah Gereja Ringkas. Jakarta :BPK.
Pokki. Timo, America’s Preacher And His Gunung Mulia, 2003.
Message, Boston:University Press of Th. van den End. Enam Belas Dokumen
America, 1999. Dasar Calvinisme. Jakarta: BPK
Rahner. Hugo, Our Lady and the Church, Gunung Mulia, 2000.
Bethesda: Zaccheus Press, 1990. Van Niftrik. G. C. dan B. J. Boland,
Richardson. Alan, An Introduction To The Dogmatika Masa Kini, Jakarta: BPK.
Theology Of The New Testament, SCM Gunung Mulia, 1995.
Press LTD,London 1972. Wendel. Francois, Calvin, Surabaya:
Ryrie. C. Charles, Teologi Dasar 2, Momentum,2010.
Yogyakarta: Penerbit Andi Offset, Wellem. F. D., Riwayat Hidup Singkat
1991. Tokoh-Tokoh dalam Sejarah Gereja.
Ryrie. C. Charles, Total Depravity, Grand Jakarta : Gunung Mulia, 2000.
Raphids: Guardians, 1972. Wuwungan. O. E. Ch., Pemahaman Alkitab
Ryrie. C. Charles, Basic Theology: A Popular dan Warga Gereja, Jakarta: Pustaka
Systematic Guide to Understanding Sinar Harapan, 1997.
Biblical Truth, Chicago: Moody
Publishers, 1999.
Spencer. Duane Edward, TULIP: The Five
Points of Calvinism in the Light of
Scripture, Grand Rapids, Michigan:
Baker Book House, 2014.
Sproul. R. C., Kebenaran-kebenaran Dasar
Iman Kristen, Malang: Seminari
Alkitab Asia Tenggara, 1997.
Stanfold. J. Miles, The Complete Green
Letters, Grand Rapids: Michigan1975.
Steele. N. David and Gurtis C Thomas, The
Five Points of Calvinism, New
Jersey:Presbyterian and Reformed
Publishing Company,1963.
Stevans. George Barker, The Christian
Doctrine of Salvation, (New York:
Charles Scribner‟s Sons, 1911.
Stott. R. W. John, Only One Way: The
Message of Galatians, Downers
Grove, IL: InterVarsity Press, 1968.

Anda mungkin juga menyukai