Anda di halaman 1dari 36

BAB I

PENDAHULUAN

Di dalam bab pendahuluan ini akan di bahas beberapa hal yaitu Latar

belakang masalah, Identifikasi masalah, Pembatasan masalah, Rumusan masalah,

Tujuan penulisan, Manfaat penulisan dan Sistematika penulisan masalah.

A. Latar belakang masalah

Kehidupan orang kristen mempunyai banyak permasalahan di tengah

keluarga sebagai makluk sosial. Sebagai mahkluk sosial tidak seorangpun

dapat hidup tanpa orang lain seperti orang tua. Keluarga merupakan tempat

dimana orang dapat berinteraksi satu sama lain dan saling menolong. Melalui

interaksi ini orang tua dapat menolong anak yang mengalami permasalahan

hidup. Dalam Alkitab tertulis di kitab Amsal 29:17 yang berkata “Didiklah

anakmu maka ia akan memberikan ketentraman kepadamu dan mendatangkn

sukacita kepadamu”. 1 Ayat ini mengingatkan setiap orang tua untuk selalu

memberikan nasihat, membimbing dan mengingatkan anak tentang kehidupan

yang dijalani harus sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan. Dan keyakinan

akan Tuhan Yesus sebagai penolong dalam hidup ini yang akan menuntun

pada masa yang akan datang.


1
Alkitab Terjemahan baru @Tahun 2010
Melakukan tanggungjawab sebagai orang tua dalam menolong

seseorang terutama anak remaja kristen haruslah dengan sabar

mendampinginya dan tanggungjawab ini perlu ada orang.


Dalam tugas perlu ada seseorang yang menjadi pendamping dalam

menolong memberikan nasihat untuk menyelesaikan masalah.


Orang yang bisa menolong dan menasihati adalah Gembala dan mereka yang
dipercayakan oleh Gembala. Sesuai dengan ayat Alkitab I Petrus. 5:2-3 yang berkata :
Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa, tetapi dengan
sukarela sesuai dengan kehendak Allah, dan jangan karena mau mencari keuntungan, tetapi
dengan pengabdian diri. Janganlah kamu berbuat seolah-olah kamu mau memerintah atas
mereka yang dipercayakan kepadamu, tetapi hendaklah kamu menjadi teladan bagi kawanan
domba itu. 2
Ayat ini menyatakan bahwa betapa pentingnya tugas seorang yang

melakukan tugas pelayanan sebagai pembimbing dan penolong dalam

memberikan nasihat kepada mereka yang mempunyai masalah. Melakukan

semua ini dengan sukarela tanpa paksaan merelakan diri untuk membawa

setiap orang kembali pada kebenaran dalam penyelesaian masalah.


Melakukan tugas yang ada padanya jangan dengan terpaksa tetapi suka

rela dan mejadi teladan bagi mereka. Seorang yang diberi tanggungjawab dari

pemimpin atau gembala untuk melakukan tugas dalam konseling pastoral ini

disebut dengan konselor. Menurut Pdt. Dr. Yakub B. Susabda dalam bukunya

yang berjudul; Jilid I Pastoral konseling Buku Pegangan untuk Pemimpin

Gereja & Konselor Kristen”.

2
Alkitab Terjemahan baru @Tahun 2010
Pendekatan Konseling didasarkan pada Integritas antara Psikologi &

Teologi menuliskan bahwa :


Sebagai hamba Tuhan, konselor akan berhadapan dengan banyak konseling yang tidak
menyadari bahwa kebutuhan hidupnya selama ini (yang menjadi penyebab utama dari tingkah
lakunya yang merugikan) tidak sesuai dengan kepercayaan sebagai orang kristen. 3

2
Sebagai konselor sangat penting tugas dan tanggungjawab dalam melakukan

konseling pastoral. Menurut Anthony Yeo dalam bukunya yang berjudul

Konseling pastoral suatu pendekatan pemecahan masalah menuliskan bahwa:

Konseling merupakan kegiatan yang tidak dapat dilaksanakan secara mekanis. Kegiatan ini
merupakan suatu perjumpaan di mana seseorang membantu sesamanya dalam sebuah relasi yang
dibentuk untuk tujuan tersebut. Relasi ini tidak akan banyak menimbulkan masalah bila konselor
memiliki keterampilan untuk melibatkan klien dalam pemecahan masalah. Ini merupakan satu cara
untuk menggarap masalah-masalah psikologis, perkawinan, dan keluarga dengan memanfatkan
sumber daya manusia. 4

Untuk menuntun pada kebaikan seorang konselor selalu melakukan

konseling pastoral pendamping sebagai konselor tetap melakukan tugasnya

dengan tenang dan selalu mau menjadi pendengar dalam menghadapi

permasalahan. Dalam II Timotius 4:2; Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau

tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan

segala kesabaran dan pengajaran. 5

Dari ayat ini kitab kolose mengingatkan kepada pendamping sebagai

konselor bahwa suatu masalah bisa diselesaikan kapanpun.

3
Pdt. Dr. Yakub B. Susabda, Jilid I Pastoral Konseling Buku pegangan untuk
pemimpin Gereja & Konselor Kristen. Pendekatan Kkonseling didasarkan pada
Integrasi ntara Psikologi & Teologi. (Malang GandumMas, 2012) Hal. 52
4
Antonius Wuisan/ANTHONY YEO, Konseling Pastoral suatu pendekatan
pemecahan masalah, (Jakarta Libri 2012) Hal. 56
5
Alkitab terjemahan baru @2010

Dalam keadaan apapun situasi baik atau tidak baik waktunya konselor selalu

siap untuk menyelesaikan tugas sebagai seorang konselor yang selalu bisa

membimbing konseli dengan bijaksana.


Konselor menurut kamus lengkap bahasa adalah anggota (staf) perwakilan

di luar negeri, kedudukannya berada di bawah duta besar dan bertindak sebagai

3
pembantu utama (pemangku) kepala perwakilan, penasehaat, orang yang melayani

konseling. 6
Masalah yang sering terjadi di dalam keluarga dan membuat keluarga tidak

harmonis adalah kurangnya perhatian dari orang tua terhadap anak sehingga sudah

tidak bisa dipandang biasa tetapi harus dicari solusinya. Kurangnya perhatian

terhadap anak disebabkan karena orang tua terlalu sibuk dengan pekejaan masing-

masing sehingga anak merasakan kehilangan kasih sayang dan perhatian. Maka

menurut Pdt. Dr. Yakub B. Susabda dalam bukunya yang berjudul Jilid I Pastoral

Konseling menuliskan:
Dan sebab yang terutama ialah oleh karena mereka pada umumnya tidak mempunyai pengenalan
yang cukup tentang Alkitab. Oleh sebab itu tugas utama konselor adalah menolong konseli masuk
dalam conducive atmosphere, supaya saatnya tiba bagi dia untuk mengkonfrontir kebutuhan yang
tidak sehat dari konseli itu dengan kebenaran firman Tuhan. Supaya ia dapat melihat tujuan
hidupnya dan mengambil tindakan-tindakan kongkret untuk mencapai tujuan itu sesuai dengan
prinsip-prinsip kebanaran Alkitab. 7

Anak yang sering kurang mendapatkan perhatian dari orang tua akan

mendapat pengaruh yang kurang baik untuk anak dalam lingkungan.

6
Kamus lengkap bahasa Indonesia
7
. Pdt. Dr. Yakub B, Susabda Jilid I Pastoral Konseling Buku Pegangan untuk
Pemimpin Gereja & Konselor Kristen. Pendekatan didasarkan pada Integrasi
antara Psikologi & Teologi. (Malang Gandum Mas 2012) 52

Pengaruh lingkungan dalam hubungan sosial seperti pergaulan bebas, miras

dan narkoba mengakibatkan anak-anak tidak mendengarkan nasihat orang tuanya.

Maka seorang konselor harus dapat melihat semua masalah seperti ini dengan

sikap cermat dan cepat mencari solusinya agar tidak merusak hubungan antara

orang tua dan anak sehingga terjadi kesenjangan dalam keluarga.

4
Konselor sebagai pendamping harus bisa mengoptimalkan waktu dengan

baik supaya dapat berkomunikasi dengan konseli tentang masalah yang

dihadapinya.
Waktu antara konselor dan konseli agar bisa bertemu harus ada kesepakatan

sehingga penyampaian masalah sampai pemecalah masalah dapat dicapai.

Pencapaian untuk penyelesaian masalah masih perlu diperhatikan oleh konselor

dalam melakukan konseling pastoral terhadap orang tua dan anak remaja.

Semakin diperhatikan waktu akan menjadi baik bagi konselor untuk

menyelesaikan masalah terhadap konseli yaitu orang tua dan anak remaja.
Seorang konselor yang memiliki kemampuan dalam menyelesaikan masalah

haruslah bisa mempengaruhi konseli. Pengaruh yang ada dalam diri konselor akan

memberikan rasa aman kepada konseli agar tidak merasakan beban tetapi dengan

bebas menyampaikan masalah. Seorang konselor harus bisa memahami akan

keadaan konseli yang akan dikonseling sehingga dapat menghadapi permasalahan

konseli dengan baik.


Permasalahan konseli tidak dilihat dari apa yang didengar oleh konselor tapi

harus memahami situasi dan kondisi konseli. Dalam melaksanakan konseling

pastoral seorang konselor harus memiliki pengatahuan tentang psikolog orang tua

dan anak remaja yang akan dihadapi dalam pemecahan masalahnya.


Menghadapi situasi seperti ini konselor tetap fokus melakukan tugas dan

tanggungjawab kepada konseli. Memang setiap masalah yang terjadi tidak sama

ini sering membuat konselor harus mengambil sikap tenang fokus pada masalah

tersebut.
Konseling pastoral dilakukan oleh seorang yang telah mendapat

kepercayaan dari pemimpin atau seorang gembala yang telah banyak tahu tentang

5
tugas dan pelayanan seorang konselor dalam menghadapi masalah konseling

dengan mendapat kepercayan dari Tuhan.


Sebagai penerima tugas dari gembala konsoler harus bisa melakukan

tugasnya dengan baik dalam menolong penyelesaian sebuah masalah di tengah

keluarga antara orang tua dan anak remaja. Seorang konselor yang melakukan

tugas konseling pastoral terhadap orang tua dan anak remaja sebagaimana telah

mendapat kepercayaan dari gembala harus mampu melakukan tugas sebagai

seorang konselor dengan baik.


Waktu ini sangat penting disepakati karena sangat mempengaruhi pertemuan

antara konselor dan konseling. Mengingat konseli sering melanggar perjanjian

waktu yang diabaikan maka konselor dan konseli harus saling memepercayai

kesepakatan waktu pertemuan dalam melakukan konseling pastoral.

B. Fokus Penelitian
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas dan juga agar penelitian

ini mendapatkan hasil yang maksimal, maka peneliti menfokuskan masalah pada

peranan konselor dalam konseling pastoral terhadap konflik orang tua dan anak

remaja di GBI Tiberias Weref Jayapura.

C. Pertanyaan Penelitian
Di dasarkan pada fokus penelitian di atas maka pertanyaan peneliti dalam

skripsi ini adalah Bagaimanakah peranan konselor dalam konseling Pastoral

dalam konflik orang tua dan anak remaja di Gerja Bethel Indonesia Jemaat

Tiberias Weref Jayapura.

D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis, mengkaji, menjelaskan dan

untuk mengetahui berdasarkan pengalaman mengenai peranan konselor dalam

6
konseling pastoral terhadap penyelesaian konflik orang tua dan anak remaja dalam

keluarga di Gereja Bethel Indonesia Jemaat Tiberias Weref Jayapura.

E. Manfaat Penelitian
Manfaat Teoritis Secara teoritis penelitian ini bermanfaat untuk mengaji,

menganalisa dan menjelaskan tentang Peranan Konselor fokus pada konseling

Pastoral untuk penyelesaian konflik keluarga di dalam Jemaat. Hasil penelitian ini

agar dapar memberikan dukungan kepada para pemimpin (gembala jemaat,

majelis jemaat dan para pelayan di jemaat.


A. Manfaat Praktis
Secara praktis penelitian ini bermanfaat memberi sumbangsih dan

dorongan agar dapat meningkatankan peran aktif dari gembala jemaat dan

aktivis gereja bagi perkembangan pelayanan konselor dalam konseling

pastoral bagi keluarga.


B. Manfaat Intitusi
Memperbanyak hasil penelitian tentang peranan konselor dalam

konseling pastoral terhadap penyelesaian konflik orang tua dan anak

remaja dalam upaya penyelsaian konflik keluarga di jemaat.

F. Sistematika penulisan
Pokok-pokok yang di paparkan dalam penulisan skripsi ini adalah :
 Bab satu merupakan Pendahuluan yang meliputi Latar Belakang Masalah,

Fokus penelitian, Pertanyaan Penelitian, Tujuan Penelitian, Manfaat

Penelitian, Dan Sistematika Penulisan.


 Bab dua merupakan kajian pustaka yang meliputi pembahasan tentang

hakekat konselor, karakteristik anak remaja di zaman millenial, karakteristik

orang tua dan tentang Gereja Bethel Indonesia Jemaat Tiberias Weref

Jayapura..
 Bab tiga membahas tentang metodologi penelitian yang digunakan dalam

penelitian ini. Pembahasan dalam bab ini antara lain : Alasan mengunakan

7
metode kualitatif, tempat penelitian, sampel sumber data

penelitian/informen, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, teknik

analisa data dan rencana pengujian keabsahan data.


 Bab empat adalah hasil penelitian dan pembahasan hasil dari penelitian.
 Bab lima merupakan penutup yang berisikan kesimpulan, implikasi dan

saran.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. HAKEKAT KONSELOR.

1. PENGERTIAN KONSELOR

8
Konselor menurut KAMUS LENGKAP BAHASA INDONESIA adalah

anggota (staf) perwakilan di luar negeri, kedudukannya dibawah duta besar

dan bertindak sebagai pembantu utama (pemangku kepala perwakilan)

a) penasihat, orang yang melayani konseling. 8

Menurut Hartono dan Boy Soedarrmadji dalam buku psikologi konseling: konselor adalah
seorang yang memiliki keahlian dalam bidang pelayanan konseling dan tenaga
profesional. Menurut Jones konselor adalah kegiatan dimana semua fakta dikumpulkan
dan semua pengalaman siswa difokuskan pada masalah tertentu untuk diatasi sendiri oleh
yang bersangkutan, dimana dia diberi bantuan pribadi dan langsung dalam pemecahan
masalah: Menurut winkel: seorang tenaga profesional yang memperoleh pendidkan khusus
diperguruan tinggi adan mencurahkan seluruh waktunya pada pelayanan bimbingan dan
konseling. 9

Maka sebagaimana juga kita tahu bahwa seorang yang telah memahami

serta memiliki pemahaman tentang tugas akan dapat mempermudah untuk

melakukan pelayanan.

8
Budiono, MA, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Di Lengkapi Dengan:
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Tata Bahasa –Pemahaman Bahasa
Kosakata- Kesusastraan (Surabaya :Karya Agung). 2005
9
Hartono dan Soedarmadji, Boy. Psikologi Konseling (Edisi Revisi). Kharisma
Putra Utama. Jakarta: 2012. Diunduh pada tanggal 29 Januari 2020, Jam 13. 00 WIT :
http://repository. usu. ac. id/bitstream/123456789/61350/3/Chapter%20II. pdf
Dalam buku : Pengantar Konseling Terapi untuk Pemulihan Dr.

Magdalena Tomatala menuliskan bahwa : 10

Berdasarkan uraian terdahulu tentang konseling, istilah konselor atau counselor,

secara umum berarti seseorang yang berkompeten memberi nasehat, petunjuk, peringatan,

teguran, dorongan, dan ajaran. Mengetengahkan perbedaan antara Konselor umum dan

Konselor khusus kristen, Konselor Kristen memiliki keunikan khas, yaitu bahwa

kompetensi yang ada padanya adalah pemberian anugerah Allah oleh karunia Roh

9
Kudus(1 Kor 12:8; Roma 12:8, -“karunia menasehati”). Di samping itu fungsi konselor

umum dan konselor kristen dapat sejalan, tetapi perbedaannya terletak pada adanya

dinamika Roh Kudus yang membimbing. Konselor Kristen dalam proses konseling dengan

tujuan yang jelas, yaitu menuntun kepada pertobatan yang membawa perubahan

(pemuliahan), ke arah pertumbuhan rohani Kristen yang di tandai oleh hidup yang penuh

berkat Allah.

Kompetensi dasar yang seyogianya dimiliki oleh seorang konselor antara

lain:11

a. Penguasaan wawasan dan landasan pendidikan.

b. Penguasaan konsep bimbingan dan konseling.

c. Penguasaan kemampuan asesmen.

d. Penguasaan kemampuan mengembangkan program bimbingan dan

konseling.

e. Penguasaan kemampuan melaksanakan berbagai strategi layanan

bimbingan dan konseling.

10
Tomatala Magalena, Dr. Konselor Kompeten Pengantar Konseling Terapi untuk
pemulihan. YT Leadership Foundation IFTK Jaffray, Jakarta: 2003. Hal.7-8
11
Prof.Dr.Achmad Juntika Nurihsan,M.Pd. Strategi Layanan Bimbingan dan
Konseling (Edisi Revisi). Refilka Aditama. Bandung: 2017. Hal.3

f. Penguasaan kemampuan mengembangkan proses kelompok.

g. Penguasaan kesadaran etik profesional dan pengembangan profesi.

h. Penguasaan pemahanan konteks budaya, agama dan seting kebutuhan

khusus.

10
Selain itu juga Dr. Gary R. Collins dalam bukunya Konseling Kristen yang

Efektif: Pengantar Pelayanan (2017) mengatakan bahwa ciri-ciri konseling

Kristen ada 6, antara lain:12

a. Seorang konselor Kristen yang efektif tentu mempunyai kerohanian yang

baik. Dalam Galatia 5, kita dapat membaca mengenai buah-buah dari Roh

Kudus. Seseorang yang sudah menerima Kristus menjadi Tuhan Juruselamat,

ia menyerahkan dirinya untuk mengikuti Kristus, menyalibkan hawa

nafsunya, dan berjalan di dalam pimpinan Roh Kudus. Lambar laun bagian

demi bagian dari kehidupannya mulai berubah, dan mulai mengeluarkan

buah-buah Roh, yaitu kasih, sukacita, kelemahlembutan dan penguasaan diri.

Ia selalu ingin menyenangkan hati Tuhan, hidup yang dipimpin Roh tidak

menuruti bahwa nafsunya sendiri, saling membenci dan iri hati (Gal. 5:22-

26).

b. Seorang konselor Kristen harus lemah lembut (Galatia 6.1). Roh yang lemah

lembut tidak berarti bahwa kita tidak boleh mengatakan apa yang tidak

disukai untuk didengar dan dilakukan oleh konselor.

12
R. Collins, Dr. Gary. Pengantas Pelayanan Konseling Kristen Yang Efektif.
Literatur Saat. Malang: 2017. Hal.27-29
Kadang-kadang kita harus tegas, namun juga tetap lemah lembut, sensitif,

kepada mereka yang datang dengan berbagai persoalan.

c. Seorang konselor Kristen harus bersedia menolong meringankan beban

(Galatia 6:2). Ini tidak mudah. Sering kali sulit, tidak menyenangkan, bahkan

menyakitkan. Tetapi hal inilah yang menjadi firman Tuhan, yaitu kita harus

meringankan beban satu dengan yang lain. Ada saatnya kita menolong, ada

11
saatnya pula kita membiarkan orang lain menolong kita. Seperti Kristus

mengasihi, demikian pula kita harus saling mengasihi (Yohanes 13:35), saling

meringankan beban, dengan demikian kita memenuhi hukum Kristus.

d. Seorang konselor Kristen harus bersifat rendah hati. Ia tidak menyombongkan

diri, melainkan ia melihat, bahwa karena anugerah dan kebijakasanaan dari

Tuhan saja ia dapat menolong orang lain. Ia menguji dirinya sendiri, tidak

bermegah melihat keadaan orang lain, dan mau menanggung bebannya

sendiri, bahkan mau belajar dari orang yang minta tolong kepadanya (Galatia

6:6).

e. Seorang konselor Kristen harus bersifat sabar. Ia tahu apa yang ditabur orang

itu juga yang akan dituainya, Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan

(Galatia 6:7-8). Sangat mudah bagi konselor untuk menyerah dan putus asa

bila kondisi konsili tidak bertambah baik (Galatia 6:9). Pada bila kita mau

dipakai Tuhan, kita harus sabar dan rela membiarkan Roh Kudus bekerja

sesuai dengan waktu-Nya.

f. Seorang konselor Kristen harus bersifat rajin berbuat baik (Galatia 6:10).

Pelayanan konseling adalah bagian integral dari hidup konselor itu sendiri.

Perbuatan baik dalam konseling tidak dapat dipisahkan dari kehidupan

pribadinya dan merupakan cermin dari kehidupan sehari-hari di luar konteks

pelayanan konselingnya.

Hal yang paling penting pada konseling remaja adalah harapan-harapan

konselor terhadap konseli. Dalam hal ini konselor menghindari kesalahan

sikap yang keras dan kaku serta menuntut. Dengan demikian tingkat dan

12
kualitas materi pendidikan yang diberikan dapat digunakan anak remaja untuk

menghadapi lingkungan yang selalu berubah. Bila hal ini dapat dilakukan

oleh setiap orang tua, maka generasi mendatang mempunyai kekuatan mental

menghadapi perubahan dalam masyarakat. Untuk dapat berbuat demikian

tentu saja orang tua perlu meningkatkan ilmu keterampilannya sebagai

pendidik pertama dan utama bagi anak-anaknya.

2. TUGAS KONSELOR KRISTEN


Eva Imania Eliasa,M.Pd (2011) dalam bukunya yang berjudul Mejadi
Konselor Profesional : Suatu Pengharapan, disajikan dalam acara Trainning
Calon Konselor menuliskan “Konteks tugas konselor berada dalam kawasan
pelayanan yang bertujuan mengembangkan potensi dan memandirikan konsili dalam
pengambilan keputusan dan pilihan untuk mewujudkan kehidupan yang produktif,
sejahtera, dan peduli kemaslahatan umum. Pelayanan yang dimaksud adalah pelayanan
bimbingan dan konseling. Konselor adalah pengampu pelyaanan ahli bimbingan dan
konseling, terutama dalam jalur pendidikan formal dan nonformal.”13

13
Imania Eliasa, Eva., M.Pd. Menjadi konselor profesional : suatu pengharapan.
Alamat Web : https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://staffnew.uny.ac.id/upload/132318571/pengab
dian/Microsoft%2BWord%2B-%2BMENJADI%2BKONSELOR
%2BPROFESIONAL_TRAINING%2BHIMA
%2BPPB_.pdf&ved=2ahUKEwi276OS9-
PnAhVawTgGHYQgAOEQFjACegQIBhAI&usg=AOvVaw2HXsvXhXPi_V50k
YZkJEx7. Diunduh pada tanggal 22-02-2020 jam 09.54 WIT

Dalam buku Pengantar Pelayanan KONSELING KRISTEN YANG

EFEKTIF (dr.Gary, 2017:61) menuliskan, Beberapa tahun yang lalu,

seorang konselor Kristen yang terkenal menulis sebuah buku dan

memberikan ungkapan bahwa semua persoalan yang timbul adalah akibat

dari dosa yang dilakukan oleh orang itu sendiri. Ia juga mengatakan, bahwa

jika seorang datang untuk meminta bimbingan, tugas yang utama bagi

13
konselor, adalah untuk menemukan dosa apa yang dilakukan dan

membimbing kepadanya untuk tidak berbuat dosa lagi.14


Peran konselor tampak mulia dan cenderung makin dibutuhkan

masyarakat, kompleksitas hidup zaman sekarang telah merumitkan

permasalahan manusia. Oleh sebab itu tugas seorang konselor kian dirasa

penting, bagi konselor Kristen ia bukan hanya bertugas menolong konseli

menghadapi masalah saja, tetapi juga menuntut konseli untuk memiliki

hubungan yang baik dengan Kristus.


Ada banyak hamba Tuhan Yang sudah mempelajari Thelogi/Firman

Tuhan tatapi seiring berjalannya waktu, ternyata mereka tidak terpanggil

menjadi seorang pendeta yang berkhotbah di atas mimbar. Tetapi mereka

lebih cenderung menjadi seorang konselor. Seorang yang tidak pernah

tampil di muka umum tetap selalu menguatkan orang lain dari belakang.

14
R. Collins, Dr. Gary. Pengantas Pelayanan Konseling Kristen Yang Efektif.
Literatur Saat. Malang: 2017. Hal.27-29

Konselor suatu pekerjaan yang belum tentu semua orang bisa melakukannya

salah satu kelebihan yang dimiliki seorang konselor yaitu kemampuan untuk

mendengarkan kesulitan dan kelemahan orang lain. Kebanyakan dari kita

yang malas untuk mendengarkan kesulitan dan keluhan orang lain, kita lebih

senang memotong pembicaran orang lain yang sedang berkeluh kesah

tentang kehidupannya dan langsung kita tolong dengan doa.


Banyak para konselor-konselor di gereja yang hanya asal-asalan saja

yang penting mendengarkan, memberi jalan keluar, dan menutup dengan

doa. Selanjutnya ketika jalan keluar yang diberikan tak berhasil /gagal, tidak

14
jarang orang yang bermasalah menyalahkan konselor, menyalahkan gereja,

menyalahkan gembala dan akhirnya menyalahkan penderita.


Menjadi seorang konselor tidak gampang, sebelum menjadi seorang

konselor di gereja kita harus mengerti dulu apa itu konseling.


Sebagai seorang konselor harus menguasai banyak permasalahan yang

ada di dalam kehidupan. Karena itu perlu dan penting seorang konselor

terus belajar dan juga pengurusan tentang bagaimana penyelesaian masalah

yang tentu saja dasarnya Firman Tuhan.


Oleh karena itu penting bagi seorang konselor belajar terutama pada

permasalahan yang ada. Menjadi konselor tidak mudah, harus memiliki

hubungan pribadi dengan Tuhan dan belajar Firman Tuhan harus intim.

Selalu minta kata-kata hikmat dan kebijaksanaan kepada Tuhan didalam

setiap memberikan jalan keluar. dimana yang sangat terutama Adalah

jagalah rahasia pribadi dari orang yang kita konseling.


Jangan bicarakan kepada orang lain atau juga kepada sesama konselor,

karena orang yang kita konseling menaruh percaya penuh kepada kita,

pelayanan konseling merupakan pelayanan pewartaan kasih Tuhan,

sehingga seorang konseli dapat menerima anugerah pulihnya hubungan

kasihnya dengan Tuhan dan dengan demikian untuk segala permasalahan

dapat dicari jalan keluarnya bersama Tuhan konkritnya, untuk

memperkenalkan Tuhan sebagai juruselamat dan penolong, sehingga konseli

memperoleh hidup baru.


Melihat hal ini perlu mengetahui tujuan konseling itu sebenarnya antara

lain :
a) Mengubah suatu sikap atau tingkah laku yang merupakan tindakan dan

menolong seseorang untuk mengerti nilai-nilai kehidupan yang ada.

15
Seorang konselor perlu menemukan macam-macam cara agar konseli

mengubah hal-hal yang perlu untuk pengembangan dan pemantapan

dirinya termasuk hal-hal yang ada dalam lingkungan hidup konseli.


b) Belajar bagaimana harus bergaul dan berkomunikasi dengan sesama.

Disini konseling bertujuan untuk meningkatkan kualitas kehidupan

seseorang sehingga pandangan dan penilaian diri sendiri bisa menjadi

lebih objektif serta peningkatan ketrampilan dalam penyesuaian diri lebih

efektif.
c) Membantu seseorang untuk dapat mengekspresikan perasaan kuatir,

gelisah, takut atau kemandirian secara sehat.


Agar seorang konselor Kristen harus bisa mengetahui tugas dan tanggung

jawab, maka konselor perlu tahu tentang Ilmu Psikologi. Maka dalam buku

Pdt. Dr. Yakub B. Susabda yang berjudul PASTORAL KONSELING JILID

1 (2012), menuliskan : sebagai konselor, hamba Tuhan harus menyadari apakah


pelayanan konseling itu ia punya kebutuhan untuk justru menikmati simbol Allah yang ada

padanya. Apakah kecenderungannya untuk selalu menyatakan firman Allah (“Thus saith the

Lord”) dengan mengutip ayat-ayat Alkitab dan memaksakan nasihat-nasihat dan resep-

resepnya yang manjur justru ada padanya oleh karena kepribadian narcissistic-nya. Apakah

pelayanan konselingnya (yang biasanya penuh kasih itu) betul-betul lahir dari satu

kepribadian yang sudah diperbaharui oleh Roh Kudus atau oleh karena ketakutannya kalau

dianggap sebagai konselor yang tidak becus dan keterbatasan kemampuannya. 14

3. KARAKTERISTIK(CIRI-CIRI) KONSELOR KRISTEN


Seorang Konselor Kristen yang harus kita perhatikan adalah

karakteristiknya dalam melakukan tugas dan tanggungjawabnya, sebagai

mana dalam buku: Dr. Magdalena Tomatala yang berjudul Konselor

16
kompeten Pengantar Konseling Terapi untuk Pemulihan(2003), menuliskan:

Ciri-ciri khas dari konselor Kristen dapat dilihat seperti berikut ini:
1. Kepribadian seorang Konselor Kristen harus jelas. Ia harus menemukan

identitas dirinya, yaitu bahwa ia sepenuhnya yakin akan keselamatan di

dalam Yesus Kristus bagi dirinya, dimana ia secara khusus telah

menerimanya sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi(Efesus 2:8-9)


2. Konselor Kristen harus memiliki hubungan baik dengan Tuhan. Hubungan

ini di tandai dengan sikap setia membaca Firman Allah dan sedia untuk

melakukan dalam hidup dan pengabdian sehari-hari (Bilangan 12:4-8)


3. Konselor Kristen harus memiliki perasaan matang untuk menuntun orang

lain dengan penuh kasih dengan sikap empati (Galatia 6:1-2)


4. Ia harus memiliki keyakinan diri yang teguh sebagai dasar untuk

merasakan beban orang lain sehingga ia sendiri tidak di hanyutkan oleh

kenyataan yang dihadapinya(II Timotius 1:6-14)


5. Ia harus memiliki sikap ramah dan sanggup dan sanggup berkomunikasi

secara baik dengan disiplin diri yang tinggi (II Timotius 4 Efesus 2:1-13).
6. Ia harus bersandar sepenuhnya pada hikmat Allah, Roh Kudus(Yohanes

3:17;Yes 32:17); Amsal;14:26; Galatia 5:15-21), bukan bersandar pada

kekuatan diri sendiri.


7. Ia harus memiliki damai sejahtera dari Allah, yang akan dibaginya dalam

melaksanakan bimbingan (Matius 5:9)


8. Ia harus mampu mengendalikan perasaan sendiri tatkala berhadapan

dengan konseli serta dapat menempatkan diri pada posisi yang tepat

sebagai konselor( Galatia 6:1-10;I Korintus 9:27).

Dari buku Dr, CARY R. COLLINS yang berjudul :Pengantar Pelayanan

KONSELING KRISTEN YANG EFEKTIF menuliskan : Ciri-ciri Konselor

17
Kristen. Dalam suratnya kepada jemaat di Galatia, Paulus meningatkan mreeka

untuk salingtolong menolong dalam menanggung beban. Jemaat Galatia memang

mempunyai banayak kesulitan, beberapa di antara mereka jatuh dalam dosa, dan

membutuhkan bimbingan mereka. Tetapi siapakah yang dapat membimbing

mereka? Firman Tuhan dengan jelas menekankan, bahwa seorang penolong yang

efektif harus mempunyai beberapa ciri-ciri atau keistimewaaan:

Pertama, seorang konselor Kristen yang efektif tentu mempunyai

kerohanian yang baik. Dalam Galatia pasal 5, kita dapat membaca mengenai

buah-buah dari Roh Kudus. Seseorang yang sudah menerima Kristus

menjadi Tuhan dan Juruselamat, ia menyerahkan dirinya untuk mengikuti

Kristus, menyalibkan hawa nafsunya, dan berjalan di pimpin Roh Kudus.

Lambat laun bagian demi bagian dari kehidupannya mulai berubah, dan

mulai mengeluarkan buah-buah Roh yaitu kasih, sukacita, damai sejahtera,

kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemah-lembutan dan

penguasaan diri. Ia selalu ingin menyenangkan hati Tuhan, hidup yang di

pimpin Roh tidak menurut hawa nafsunya sendiri, saling membenci dan iri

hati ( Gal. 5:22-26).

Kedua, seorang konselor Kristen harus lemah lembut ( Gal. 6:1). Roh yang

lemah lembut tidak berarti bahwa kita tidak boleh mengatakan apa yang

tidak disukai untuk di dengar dan dilakukan oleh konselor. kadang-kadang

kita harus tegas, namun juga tetap lembut, sensitif, kepada mereka yang

datang dengan berbagai persoalan.

18
Ketga, seorang konselor Kristen harus bersedia menolong meringankan

beban (Gal. 6:2). Ini tidak mudah. Sering kali sulit, tidak menyenangkan,

bahkan menyakitkan. Tetapi hal inilah yang menjadi Firman Tuhan, yaitu

kita harus meringankan beban satu dengan yang lain. Ada saatnya kita

menolong, ada saatnya pula kita mebiarkan orang lain menolong kita.

Seperti Kristus mengasihi, demikian pula kita harus saling mengasihi (Yoh.

13:35), saling meringankan beban, dengan demikian kita memenuhi hukum

Kristus.

Keempat, seorang konselor Kristen harus bersifat rendah hati. Seorang

konselor Kristen dapat dikenali karena kerendahan hatinya. Ia tidak

mnyombongkan diri, melainkan ia melihat, bahwa karena anugerah dan

bijaksana dari Tuhan saja ia dapat menolong orang lain. Ia menguji dirinya

sendiri, tidak bermegah melihat keadaan orang lain. dan mau menanggung

bebannya sendiri, bahkan mau belajar dari orang yang meminta tolong

kepadanya (Gal 6:6)

Kelima seorang konselor Kristen harus bersifat sabar. Ia tahu apa yang

ditabur orang itu juga yang akan dituainya, Allah tidak mebiarkan diri-Nya

dipermainkan(Gal. 6;7-8). Sangat mudah bagi konselor untuk menyerah dan

putus asa bila kondisi konsele tidak bertambah baik(Gal6:9. Padahal bila

kita mau di pakai Tuhan, kita harus sabar dan rela membiarkan Roh Kudus

bekerja sesuai dengan waktu-Nya.

Keenam seorang konselor Kristen harus bersifat rajin berbuat baik(Gal.

6:10). Pelayanan konseling adalah bagian integral dari hidup konselor itu

19
sendiri. Perbuatan baik dalam konseling tidak dapat di pisahkan dari

kehidupan pribadinya dan merupakan cermin dari kehidupan sehari-hari di

luar konteks pelayanan konselingnya. 13(27-29)

Dan di bagian lain menurut Cavanagh( 1982) ia mengemukakan bahwa

kualitas pribadi konselor ditandai dengan beberapa karakteristik sebagai

berikut :

a) Pengetahuan mengenai diri sendiri (Self kwnouledge)


b) Kompentensi (compentence)
c) Kesehatan Psikologis yang baik
11
Pdt. Dr. Yakub B. SUSABDA JILID 1 PASTORAL KONSELING, Gandum
Mas, Jawa Timur. 2012: Hal. 21
12
https://wahid07. wordpress. com 2013 /karakteristik-konselor.
Diunduh pada tanggal:

d) Dapat dipercaya (thrust worth ness).


e) Kejujuran(honest)
f) Kekuatan atau daya (Stregh)
g) Kehangatan (Warmth)
h) Pendengar yang aktif( Active responsivenes)
i) Kesabaran
j) Kepekaan(Sensitive)
k) Kesadaran ( Holistik)

4. KARAKTERISTIK ANAK REMAJA MILLENIAL


a. DEFENISI ANAK REMAJA
Remaja : mulai dewasa, sudah sampai untuk kawin. 13 Masa Remaja

dipandang sebagai peralihan antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa.

Masa ini di mulai dengan timbulnya perubahan secara fisik yakni usia sekitar

11 atau12 tahun, sampai dengan usia 21 atau 22 tahun. Pandangan tradisional

lebih mendasarkan usia remaja pada perubahan fisiologi (sampai dengan usia

20
10 tahun ), namun sekarang para ahli melihat juga unsur perubahan –

perubahan psikis dalam mencapai kedewasaan pada masyarakat modern yang

lebih kompleks, diperlukan persiapan yang lebih lama bagi seorang anak

untuk dapat berdiri sendiri.

13
BUDIONO, MA KAMUS LENGKAP BAHASA INDONESIA DILENGKAPI
DENGAN: Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia, Tata Bahasa-Pemahaman
Bahasa Kosakata – Kesusastraan (Surabaya KARYA AGUNG)

(Bil 1:13, 18, 14:29) Penentuan Alkitab lebih sesuai dengan pandangan

psikologi mengenai kedewasaan bila dibandingkan dengan pandangan secara

umum (17 tahun). Istilah yang sering berkaitan dengan masa remaja adalah

istilah pubertas. Pubertas menunjukan pada periode ketika individual menjadi

matang secara seksual. 14


Menurut buku yang berjudul: BERANI MENDISIPLIN ANAK Generasi

Milenial Sesuai Firman Tuhan (pemikiran James Dobson) mengatakan:


Usia pubertas, di mana tidak hanya anak Anda mengalami perkembangan fungsi organ
seksual, tetapi juga perkembangan kepribadian. Di usia ini anak Anda sedikit demi sedikit
mulai mengalami transisi menjadi individu yang berbeda. Ia sudah mulai mencari jati dirinya
sendiri, dan konflik dengan anda pun bisa jadi mulai meruncing di sini.
Untuk menghadapi seorang remaja yang tengah berada di fase pemberontakannya, Anda
perlu memperlakukannya sebagai seorang sahabat. Jadilah pendengar yang baik untuknya
dengan meluangkan waktu Anda untuk mendengar yang mana baik untuknya dengan
meluangkan waktu Anda untuk mendengarkan masalahnya. Saat memberinya nasihat pun
janganlah membawa sikap menghakimi, melainkan berikan ia sudut pandang lain dari
masalah dan memberikan ia kesempatan untuk mengambil keputusan sendiri. 15

Anak adalah titipan Tuhan yang perlu dijaga dan di awasi dalam masa

pertumbuhan dan perkembangan yang ada. Alkitab mencatat dalam Amsal

22:6 berkata Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya maka

pada masa tanya pun ia tidak menyimpang dari jalan itu. 16

21
Anak pada masa remaja kita harus mendidik melalui Firman Tuhan

sehingga sampai pada masa tua nanti ia akan menjadi anak remaja yang

bertumbuh dalam pengenalan akan Tuhan dengan baik.


14
Wiki pedia https://wahid07. wordpress. com 2013 /definisi remaja
15
Pdt Gidion Apit Sunanto, S, PAK. , MA, M. TH Dr. Ir. Jarot Wijanarko, M. Pd;
Berani Mendisiplinkan Anak Generasi Milineal sesuai Firman (Pemikiran James
Dobson), Keluarga Indonesia Bahagia, Jakarta Selatan, Hal. 165
16
Alkitab terjemahan baru @2010
Karena banyak hal yang akan membuat remaja mulai mencari jati diri sesuai

perkembangannya mengikuti pengaruh sesuai masa remaja.


Remaja adalah waktu manusia berumur belasan tahun pada masa remaja

manusia tidak dapat di sebut sudah dewasa tetapi tidak dapat pula di sebut

anak-anak. Masa remaja adalah masa peralihan manusia anak-anak menuju

dewasa. 17

b. KEBUTUAHAN ANAK REMAJA


Kebutuhan anak remaja memerlukan banyak hal yang harus dipenuhi

sebagai keinginan anak tersebut. Maka dapat kita lihat sekarang ini ada

empat pokok kebutuhan remaja kekinian diantaranya makanan, pakaian

dan tempat tinggal jadi kebutuhan utama setiap manusia, namun saking

pentingnya hal-hal ini untuk kita para remaja kekinian. Rasanya tidak

mungkin bisa hidup kalau salah satunya nggak ada. Apa saja sih?
1) Musik. Munculnya berbagai genre musik dan kemudian mengakse

jenis hiburan ini, membuat kita tidak bisa berlama-lama tanpa musik.

Belum lagi, sekarang makin banyak musisi dari berbagai negara yang

makin pandai menghibur dan membuat kita tak lepas dari karya musik

mereka. Selain didengarkan saat santai, mendengarkan musik bagi

beberapa orang juga bisa meningkatkan konsentrasi dan kemampuan

berpikir lho; Teens!

22
17
http/id. m. wikipedia. org. wiki, R...
2) Media Sosial. Eksistensi jadi salah satu kebutuhan primer saat ini,

oleh sebab itu keadaan media sosial seperti Instagram, twitter, dan

facebook berarti banget untuk melepaskan, memuaskan hasrat, eksis

kita. Bahkan lagi berbagai konten dan fiturnya yang beragam, sukses

membuat kita lupa waktu kalau sudah banyak membuka Media Sosial.
3) Aplikasi dan instagram. Mengirim SMS atau telepon dengan cara

konvensional agaknya karena jadi pilihan terakhir. Banyak dari kita

yang memilih untuk mengirimkan chatting via aplikasi seperti:

Whatsapp, Messenger, line, facebook dan Mesenger, serta layanan

pengiriman pesan lainnya. Untuk meneleponpun biasanya orang akan

memilih untuk menggunakan fasilitas di aplikasi-aplikasi tersebut.


4) Internet. Untuk mengakses musik, media sosial dan berbagai aplikasi

cara tersebut butuh koneksi Internet. Tidak heran kita pasti akan

memilih tempat nongkrong dengan koneksi wi-fi yang bagus atau

providen dengan harga kuota internet yang terjangkau. Semua demi

kebutuhan pokok zaman now. 18

18
http//:di. m. wikipedia. org. wiki, kebutuhan remaja

c. TANTANGAN ANAK REMAJA


Dalam buku : HELP THERE A TEENAGER IN MY HOUSE. Buku Panduan

Untuk Mengatasi Remaja/Pemuda


Anak remaja seringkali, menentang kita dan membuat pertanyaan-pertanyaan

yang menyengat tetapi mereka tidak akan tertolong bila kita bereaksi dan

23
menanggapinya dengan amarah dan pembelaan diri kita. Ingatlah bahwa

letupan-letupan yang bersifat kurang ajar ituadalah tanda-tanda dari

kekurangmatangan hormon tubuh dan dorongan emosional. Itu hal

yangbeanr-benar normal dalam diri kaum remaja. Jika seorang remaja tidak

bereaksi dengan letupan-letupan semacam ini, mereka bukan remaja. Akan

tetapi jika mereka sampai kehilangan kendali, itu mutlak salah dan di

perbaiki. 19(15 )
Anak remaja selalu memiliki banyak cara untuk menunjukan kelebihannya,

maka
“Kaum remaja sering memanfatkan kata-kata sebagai senjata. Makna
perkataan yang mereka ucapkan kurang penting ketimbang dampaknya.
Karena itu, janganlah terlalu memasukan ke hati perkataan mereka. Ingatlah
bahwa dalam suasana emosional yang meledak-ledak seperti ini, yang lebih
membutuhkan perhatian adalah anak Anda, bukan diri Anda. ”20

Sebagaimana Alkitab mencatat dalam Efesus 6:2-3 “Hormatilah ayah dan ibu-

mu ini adalah suatu perintah yang penting, seperti yang nyata dari janji ini:

supaya kamu berbahagia dan panjang umur di bumi. 21

Dari ayat ini mengingatkan bahwa anak perlu menghargai dan menghormati

orang tua sehingga mereka memperoleh kebahagiaan serta menikmati

kebaikan Tuhan.
Juga dalam Amsal 22:6 mengatakan : Didiklah orang muda jalan yang patut

baginya maka pada masa tuanya pun ia tidak menyimpan dari jalan itu. 22
Pendidikan anak sangatlah penting karena akan menjadikan mereka anak

yang menghormati Tuhan sebagai pencipta. Mereka akan selalu taat pada

sajaran Firman hingga sampai umur lanjut hidup dalam kasih Tuhan. Dalam

memberikan didikan orang tua harus selalu memberikan pesan firman Tuhan

24
agar anak-anak tidak mengikuti apa yang ia pikirkan tapi ada pada jalan yang

benar.
19-20
HELP THERE’S A TEENAGER IN MY HOUSE, buku panduan untuk
mengatasi remaja/pemuda. Wayne Rice. Cetakan ke-1, 2006: Hal.
21
Alkitab terjemahan baru @2010
22
Alkitab terjemahan baru @2010
d. ZAMAN MILENIAL
Milenial pada umumnya adalah anak-anak generasi baby Boomers (yaitu

generasi yang lahir pasca perang dunia II dengan rentang waktu tahun lahir

1946-1964) dan Generasi X (yaitu generasi yang lahir dalam rentang tahun

kelahiran 1965-1980 masehi). Milenial kadang-kadang disebut sebagai”Echo

Boomers” karena adanya generasi Z ledakan kelahiran pasca demografi. Di

Abad 21 ini dunia mengalami globalisasi yang ditandai dengan perubahan

yang sangat cepat Dunia seolah tanpa batas (Broderless World). Ratusan

negara yang ada di dunia ini berubah menjadi sebuah desa Global (Global

Village), dan setiap warga negarapun menjadi warga negara global (global

citizen).
Di era globalisasi teknologi berkembang dengan sangat pesat, semua sudah

serba digital banyak hal yang diatur dengan satu perangkat teknologi.
Ada 7 karakter Milenial, antara lain:
1) Milenial wajib punya Media sosial
2) Milenial lebih percaya user Generated Content daripada informasi searah.
3) Milenial lebih memilih ponsel di banding TV
4) Milenial kurang suka membaca secara konvensional
5) Moilenial lebih tahu teknologi di banding orang tua mereka
6) Milenial cenderung tidak loyal namun bekerja efektif
7) Milenial mulai banyak melakukan transaksi secara Cashless (tanpa tunai)22
23
Wikipedia. https://id. wikipedia. org/wiki/Milenial. Diunduh pada tanggal 20-
01-2020, jam 14. 24 WIT

5. KARAKTERISTIK ORANG TUA


a. Defenisi Orang Tua

25
Orang tua adalah ayah dan/ atau ibu seorang anak, baik melalui

hubungan biologis maupun sosial. Umumnya orang tua memiliki peranan

yang sangat penting dalam membesarkan anak, panggilan ibu/ayah dapat

diberikan untuk perempuan/pria yang bukan orang tua kandung (biologis)

dari sesorang yang mengisi peranan ini. 24


Sebagaimana Alkitab dalam Kejadian 1:27 tertulis “Maka Allah

menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah

diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. 25


Ayat ini mengatakan bahwa Allah menciptakan manusia segambar dan

serupa dengan Allah sendiri, sebagaimana orang tua perlu dihargai dan

dihormati karena memiliki otoritas dari sang pencipta. Orang tua

merupakan gambaran dari Allah yang harus kita hargai sebagai

penanggungjawab atas hidup yang dipercayakan untuk dijalani.


Orang tua sebagai wakil Tuhan dalam rumah tangga bertanggungjawab

untuk ”memanifestasikan” kasih Tuhan kepada anak-anaknya melalui

kasih sayang serta kelembutan yang penuh kasih dari sikap seorang ibu.

24
Wikipedia. Website : https://id. m. wikipedia. org/wiki/Orang_tua
25
Alkitab terjemahan Baru 2010.
Ayah bertanggung jawab untuk menegakkan otoritasnya yang harus ditaati

seperti gambaran Tuhan, Bapa yang juga memiliki wewenang yang Maha

Agung dan Mulia yang menuntut ketaatan dari anak-anak-Nya. 26


Sebagai orang tua harus bisa menjadi teladan yang terbaik bagi anak-anak

yaitu dengan mengubah sikap, perilaku dan tindakan yang baik tentang

26
kehidupan ini harus dijalani. Orang tua merupakan panutan yang selalu

dilihat dan diikuti oleh ana-anak apapun yang dikerjakannya.

b. TANGGUNG JAWAB ORANG TUA


1) Pengertian Tanggung jawab
Dalam kamus lengkap Bahasa Indonesia mengatakan: keadaan wajib

menanggung segala sesuatunya (kalau terjadi apa-apa boleh dituntut,

dipersalahkan, diperkarakan, dan sebagainya). 27 Tanggung jawab untuk

melakukan setiap tugas yang dipercayakan dengan baik sehigga dapat

menjadi suatu hal penting bagi orang lain. Kewajiban orang tua dalam

menjaga serta mengawasi anak remaja merupakan tanggungjawab yang

harus dikerjakan agar anak remaja lebih mawas diri dalam pergaulan

sebagai anak remaja. Orang tua yang baik akan selalu melakukan tugas

dan tanggungjawab itu bagian hidup yang harus dikerjakan.


28
Dr. Ir. Jarot Wijanarko, M. PD, Pdt. Gidion Apit Sunanto, SPAK, MA, M. Th.
Berani Mendisiplinkan Anak Generasi Milenial Sesuai Firman Tuhan (Pemikiran
James Dobson), Jakarta Selatan. Hal:
27
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Pengertian Tanggung Jawab.
https://kbbi. web. id/tanggung jawab. hmtl. [Diunduh pada tanggal 21-01-2020,
jam 14. 43 WIT]
Berusaha dalam hal mengawasi anak remaja tanggungjawab besar

telah ada pada orang yang membesarkan anak remaja tersebut.


Dalam buku Sebuah Bimbingan Alkitabiah bagi orang tua Remaja

Masa Penuh Kesempatan (Age Of Oppportunity) mengatakan: Kita tidak

akan pernah mampu memprediksi apa yang akan terjadi setiap hari di saat

kita membesarkan anak-anak remaja kita, tetapi semakin kita memahami

masa ini, semakin muda kita mengarungi masa ini dengan semangat siap

sedia dan bukannya dengan roh ketakutan. Kita harus menolak mentalitas

bertahan hidup yang kesuksesannya diukur sebagai keberhasilan untuk

27
lolos dari masa remaja anak-anak kita dengan keadaan tetap waras

pernikahan yang tetap utuh. 29 Berusahalah sekuat tenaga agar anak-

anakmu merindukan hikmat. Tawarkanlah kepada mereka dan yakinkanlah

mereka. Tetapi jangan melakukannya dengan konfrontasi yang kasar dan

memancing amarah, ataupun dengan ucapan tentang siapa yang berkuasa.


30
Tanggung jawab orang tua pada akan terus melewati semua tantangan

yang berat bagi setiap orang tua yang memiliki anak remaja, karena akan

memberikan batasan-batasan seperti dalam buku Berani Mendisiplinkan

Anak Generasi milenial Sesuai Firman Tuhan (Pemikiran James Dobson)

menuliskan :
29. Sebuah Bimbingan Alkitabiah bagi Orangtua Remaja MASA PENUH

KESEMPATAN AGE OF OPPORTUNITY Paul David Tripp (Penerbit Momentum

2010) 80-81

Mendisiplinkan remaja adalah hal besar yang membantu Anda untuk membimbingnya
menuju tahap kedewasaan yang lebih baik. Menciptakan kesiapan dengan meminta
pendapat si anak tentang segala hal yang menurutnya benar atau salah perlu dilakukan.
karena orang tua juga perlu mengetahui bagaimana cara pandang anak terhadap sesuatu
hal. 31

c. TANTANGAN ORANG TUA MENDIDIK ANAK REMAJA DI ZAMAN

MILENIAL
Dalam era Globalisasi banyak tantangan yang di hadapi oleh orang tua

terhadap anak remaja, karena banyak pengaruh yang akan membuat anak

tersebut tidak taat kepada orang tua. Dalam buku “Mengapa Anak-Anak

Berkelakuan Buruk” mengatakan:

28
Mengasuh atau mendidik anak secara Akitabiah berati mengakui hak-hak orang tua

maupun hak-hak anak. Kita dapat mengikhtiarkan hak-hak kedua belah pihak itu sebagai

berikut:

Hak –hak orang tua :

a) Sebagai pribadi mempunyai perasaan harga diri dan kehormatan diri

yang mendalam.
b) Suasana keluarga yang penuh kasih dan menyenangkan
c) Pernikahan yang memuaskan
d) Dilaksanakannya kepemimpinan dan wewenang sebagai orang tua

sehubungan dengan anak-anak.


e) Adanya batasan-batasan dan pedoman-pedoman yang peka bagi

tingkah laku anak-anak.


f) Perlakuan dengan hormat dan sebagai manusia yang berharga. 32.

30
Dr. Ir, Jarot Wijanarko M. PD, Pdt. Gideon Apit Sunanto, S. PAK, MA, M, TH. ,
Berani Mendisiplinkan Anak Generasi Milenial Sesuai Firman Tuhan (Pemikiran
James Dobson). Jakarta Selatan. Hal. 166
31
Bruce Narramore. Mengapa Anak-Anak Berkelakukan Buruk. Yayasan Kalam
Hidup, Bandung: 1999. Hal. (36)

Hak-hak Anak-anak :
1. Suatu suasana keluarga yang penuh kasih dimana orang tua

bertanggungjawab untuk memenuhi kebutuhan fisik, rohani, dan

emosional anak-anak.
2. Sebagai pribadi mempunyai perasaan harga diri dan kehormatan diri

yang mendalam.
3. Diperlakukan dengan hormat dan sebagai manusia yang berharga.
4. Mempunyai suara dan ikut serta dalam proses pengambilan keputusan

dalam keluarga.

29
5. Pendidikan dan latihan sesuai dengan prinsip-prinsip alkitabiah.

Tantangan yang terjadi dalam menghadapi anak remaja tidak lepas dari apa

yang ada di sekitar orang tua. Seperti yang terjadi pada anak remaja dalam

buku: Help There’s A Teenager In My House mengatakan bahwa


“Anak remaja sering kali menentang kita dan membuat pernyataan-pernyataan
yang menyengat, tetapi mereka tidak akan tertolong bila kita bereaksi dan
menanggapinya dengan amarah dan pembelaan diri. Jika seorang remaja tidak
bereaksi dengan letupan-letupan semacam ini, mereka bukan remaja. 32

Anak remaja senang dengan hal-hal yang baru yang dianggap memuaskan diri

seperti pergaulan bebas yang menjurus kepada hal-hal negatif. Maka sebagai

orang tua harus mewaspadai semua itu dengan cara mengajak bicarakan sesuai

kebutuhan anak remaja.

32
Wane Rice,. Help There’s A Teenager In My House Buku Panduan untuk
Mengatasi Remaja/Pemuda (PIONER JAYA), Bandung, 2006: Hal. 51

Pengaruh sekarang yang paling besar adalah narkoba yang sangat

mempengaruhi anak untuk melanggar apa yang orang tua sampaikan tentang

masa depan anak remaja tersebut. RAISING DRUG-FREE CHILDREN

menuliskan:
setiap sifat dasar dan perilaku yang ada sejak lahir maupun yang dibentuk

oleh faktor lingkungan dapat menjadi faktor protetif atau faktor resiko alami

yang perlu orang tua ketahui dan waspadai. Hubungan yang dekat dengan

anak membuat anda mawas terhadap perubahan sikap dan perilakunya, peka

terhadap kebutuhan akan perhatian dan perasaannya dan jeli melihat bakat

/hobinya yang dapat dikembangkan untuk memaksimalkan potensi dan

30
ekspresi dirinya. Hal-hal ini sangatlah berpengaruh positif dalam masa

pencarian jati diri anak. Yang menjadi masalah adalah bagaimana anak dapat

menemukan jati dirinya jika mereka tidak mengenal diri dengan baik? Orang

tua mendapat peran yang sangat penting untuk membawa anak dalam proses

pengenalan diri ini. Proses pengenalan ini harus terjadi di tiga level. Level

dasar (kenali diri anak), level ke dua Psychological make up (kepribadian

anak, tingkat stres dan kebutuhan emosional anak) dan level lingkungannya

(pergaulan dan teman-temannya). 33

33
Veronika Colondam, RAISING DRUG-FREE CHILDREN Membesarkan anak

bebas narkoba, Yayasan Cinta Anak Bangsa, Jakarta. 2007: Hal. 11

31
B. TENTANG GEREJA BETHEL INDONESIA (GBI) JEMAAT TIBERIAS

WEREF-JAYAPURA
1. Sejarah Perintisan
Pada tahun 1978 keluarga yang bernama Pdt. Willi Wolter Numberi

bersama keluarga Amos Wanggai, keluarga Sakarias Aiwoi, keluarga Kalep

Kareni, memulai perintisan bersama dan membangun Jemaat yang bernama

Jemaat Tiberias Weref hingga tahun 1985. Keluarga Yan Waroi membuka

cabang yang sekarang diberi nama Jemaat Patmos, dan beberapa tahun

kemudian dibuka lagi jemaat cabang di Abepura di belakang Uncen yang

digembalakan oleh kelurga Ismael Rosumbre dan keluarga Adam

Ambukwaroh pada tahun 1990 gereja yang terapung di laut ini dipindahkan

ke darat dengan bangunan semi permanen.


Pada tahun 1991 Pdt. Willi Wolter Numberi dipanggil Tuhan (Almahrum)

lalu Jemaat yang dipimpin olehnya digembalakan oleh Pdt. Martinus

Waromi, selama satu tahun karena tugas sebagai pegawai negeri

dimutasikan ke Genyem maka penggembalaan diserahkan pada Pdt. Gustaf

wanggai selama 8 tahun dan membangun jemaat cabang yaitu Jemaat

Karmel maka penggembalaan di serahkan kembali kepada istri Almahrum

Pdt Willi Wolter Numberi dan kepemimpinannya berjalan selama empat

tahun (2001-2005). Pada tahun 2005 penggembalaan diserahkan kepada Pdt.

Elisa Numberi sampai sekarang.

2. Sasaran
Sasaran Jemaat Tiberias Weref bertolak dari mencapai Visi dan Misi GBI

yaitu menjadi sama seperti Kristus, dalam arti yang sangat sederhana bahwa

32
gereja mempunyai peran yang sangat penting untuk membawa dan

menghimpun umat dengan misi bersaksi, melayani dan bersekutu untuk

memperoleh umat-umat yang memiliki karakter dan memiliki karakter

seperti Kristus.
a. Sasaran institusional
Sebagai pelayan Tuhan yang dipercayakan Tuhan untuk melayani

di daerah Papua, yang memiliki latar belakang corak budaya dan adat

istiadat yang berbeda-beda juga berbagai macam aliran yang tentu

memiliki latar belakang pengajaran yang berbeda pula ditambah lagi

dengan perkembangan zaman yang dapat mempengaruhi iman dari

jemaat tuhan, sehingga memacu Pdt. Elisa Numberi dan juga pelayan-

pelayan Tuhan yang lainnya untuk lebih giat dalam hal belajar

mendalami Alkitab demi untuk kemajuan pekerjaan Tuhan yang ada di

Jemaat Tiberias Weref oleh karena itu gembala berusaha mengikuti

perkuliahan di Sekolah Tinggi Pentakosta Jakarta dan tidak ketinggalan

pula pelayan–pelayan Tuhan yang lain diikutsertakan dalam kegiatan

pelatihan yang diselengarakan oleh Sekolah Alkitab Biak. Semuanya itu

demi pengembangan wawasan sebagai pelayan Tuhan.


Dengan berbekal pengetahuan yang didapat lewat perkuliahan

sekolah Tinggi Theologia dan juga lewat pelatihan-pelatihan bagi para

pelayan diharapkan dapat dijadikan titik acuan untuk pengembangan

pekerjaan Tuhan ke depan. Sehingga walaupun tantangan demi

tantangan silih berganti, persaingan-persaingan dalam ladang Tuhan,

pekerjaan Tuhan di GBI Tiberias weref tetap mengalami kemajuan

33
terutama pelayan-pelayan tetap tampil dalam melayani jiwa-jiwa yang

dipercayakan Tuhan kepadanya.

b. Sarana Operasional
Pelayanan Penggembalaan Jemaat GBIN Tiberias weref berdiri

tidak terlepas dari campur tangan Tuhan seperti pegakuan Rasul Paulus

dalam Filipi 1:6 “Bahwa Tuhan yang memulai, Tuhan yang akan

meneruskan sampai pada akhir dan pekerjaan Tuhan di GBI Tiberias

weref diawali dengan gerakan Pentakosta mula-mula berasal dari orang-

orang yang ada didaerah itu khususnya di lokasi dimana komunitas

orang-orang serui (Ambai) yang ada di Jayapura untuk membuka

tempat pelayanan baru sehingga ada pelayanan tetap di daerah itu.


Dalam melayani Pdt W. Wolter Numberi berusaha melakukan

pendekatan melalui jalur budaya serta kebiasaan dari pada masyarakat

ambai dan juga kebiasaan orang papua pada umumnya. Dengan

kebiasaan melakukan kegiatan nelayan /memancing maka disitulah

kesempatan memberitakan injil kepada mereka dan puji Tuhan dengan

melalui pedekatan seperti itu pekerjaan Tuhan dapat berjalan dengan

baik jiwa-jiwa yang belum mengenal Kristus dan menerimanya sebagai

Tuhan dan Juru selamat. Dan denominasi gereja lainpun telah menerima

cara beribadah yang diterapkan oleh Gereja Bethel Indonesia. Sehingga

kesimpulan itu menjadi satu kawasan domba/satu komunitas Kristen

yang dipimpin/dituntun oleh seorang Gembala.


Dengan bertambahnya jiwa-jiwa yang diselamatkan oleh Pdt W. Wolter

Numberi bersama-sama dengan pelayan-pelayan Tuhan yang lainnya yang

baru terbentuk tidak tinggal diam dan terus berusaha bagaimana supaya

34
jiwa-jiwa itu dalam hidup berjemaat dapat mengalami kepuasan khususnya

kepuasan bagi mereka dalam hal menerima berkat –berkat rohani, dengan

demikian keutuhan jemaat dapat dipertahankan. Oleh sebab itu lewat rapat

majelis jemaat telah menetapkan kegiatan-kegiatan ibadah jemaat yang

dilakukan mulai dengan hari senin sampai hari minggu. Kegiatan-kegiatan

tersebut antara lain sebagai berikut:


 Hari Senin Kunjungan ke Jemaat Pkl 17. 00 WIT
 Hari Selasa Ibadah WBI Pkl 16. 00 WIT
 Hari Kamis Ibadah Kunjungan Keluarga Pkl !8. 00 WIT
 Hari Jumat Doa Puasa bersama Pkl 09. 00-17. 00 WIT
 Hari sabtu Doa dan Latihan persiapan pelayanan minggu pagi
 Hari Minggu Ibadah sekolah minggu Pkl 07. 00-08. 00 WIT
 Hari Minggu Ibadah Raya Pukul 09. 00 WIT
 Hari Minggu Ibadah Pemuda Pukul 17. 00 WIT

2. LOKASI PENGGEMBALAAN
Lokasi penggembalaan berada di Jayapura Papua dengan alamat Jalan Kori

No. 6 Weref pantai Kelurahan Argapura distrik Jayapura Selatan Kota

Jayapura. Yang berada sangat strategis di Kota Jayapura berdekatan dengan

Pelabuhan Jayapura dan berhadapan dengan Kantor Gubernur Propinsi

Papua.
a) Nama Penggembalaan Jemaat
Penggembalaan Jemaat dengan nama Tiberias Weref. Dibawa naungan

Organisasi Gereja Berhel Indonesia (GBI) maka dengan demikian nama


Penggembalaan adalah Gereja Bethel Indonesia Jemaat Tiberias Weref

Jayapura.
Peta Lokasi Penggembalaan

b) Kondisi Penggembalaan Jemaat

35
1) Aktivitas Penembalaan Jemaat
Aktivitas penggembalaan dalam setiap minggu secara terus-menerus

yaitu kebaktian/ibadah-ibadah yang dilakukan di setiap wadah/unsur

yang dimana wadah tersebut ada pada Jemaat yang digembalakan

seperti anak-anak, remaja, pemuda dan orang dewasa supaya dapat

melayani dengan sasaran–sasaran dan tujuan yang mencapai visi BGI

yaitu menjadi sama seperti Kristus. Kami kelompokkan dalam

keadaan setiap Ibadah yang dinamai dengan Ibadah Anak, Ibadah

Remaja, Ibadah Pemuda, Ibadah Wanita Bethel Indonesia (WBI),

Ibadah keluarga (Kebaktian Kunjungan Keluarga) (K3) dan Ibadah

Berbahasa Daerah dari daerah ambai, semuanya mempunyai

aktifitasnya masing-masing sebagai berikut:


1. Ibadah Anak
a. Ibadah Anak dari pukul 07. 00-. 08. 00 WIT
b. Sistem mengajar di sesuaikan kelompok umur

36

Anda mungkin juga menyukai