Anda di halaman 1dari 6

Nama : Theodora Desy Natalia Harli Martono

NIM : 20.3.1.PAK.18
Dosen : Dr. Daniel Sutoyo
Matkul : Pastoral Konseling Kristen

1. Banyak tokoh Kristen yang mendefinisikan tentang Pastoral Konseling Kristen.


Sebutkan definisi-definisi tersebut dan jelaskanlah pendapat anda! Bagaimana
menurut anda ?
 Menurut Hitler konseling pastoral bertujuan tidak hanya untuk membantu warga
atau jemaat memecahkan masalah atau kesulitan yang dihadapi, melainkan juga
tumbuh, dan berkembang. (Hitler, ahli teologi pastoral dan konseling pastoral di
Amerika Serikat ).
 Konseling pastoral merupakan sebuah runcingan atau layanan spesialisasi dari
pendampingan psikologis umumnya atau psikologis sosial spiritual khususnya. Ini
berarti secara teologis dan filosofis konseling pastoral merupakan perwujudan dan
perwakilan kepedulian Tuhan Allah terhadap manusia dan manusia terhadap
sesamanya. (Totok S. Wiryasaputra, 2014:78).
 Yakub B. Susabda mengatakan bahwa pastoral konseling adalah hubungan timbal
balik (interpersonal relationship) antara hamba Tuhan sebagai konselor dengan
konselinya, dalam mana konselor mencoba membimbing konseli ke dalam suatu
suasana percakapan konseling yang ideal, yang memungkinkan konseli itu betul-
betul dapat mengenal dan mengerti apa yang sedang terjadi pada dirinya,
persoalannya, kondisi hidupnya, dimana ia berada dan sebagainya
 Menurut saya Pastoral Kristen adalah salah satu bentuk pelayanan yang sangat
penting, berkaitan dengan kepedulian gereja terhadap pertumbuhan umat secara
holistik meliputi biologis, psikologis, sosial dan spiritual.
2. Jelaskanlah Pastoral Konseling Kristen di dalam Alkitab?
 Mengingat pengajaran adalah bagian penting dari konseling alkitabiah, kita perlu
mengetahui pengajaran macam apa yang diperlukan. Agar dapat menyenangkan
Tuhan dan bermanfaat bagi para konseli, pengajaran kita harus memenuhi tiga
persyaratan pokok, yaitu harus didasari oleh Alkitab, harus akurat secara alkitabiah,
dan harus pantas menurut Alkitab, secara khusus hanya akan membahas syarat yang
pertama, yaitu pengajaran harus didasari oleh Alkitab,
Maksud dari pengajaran harus didasari oleh Alkitab adalah semua pengajaran yang
kita tanamkan untuk menolong konseli dalam mencapai perubahan harus dimulai dari
Alkitab. Pengajaran harus didasarkan pada Alkitab saja, dan jangan sekali-sekali
hanya mengandalkan pemikiran atau pengamatan manusia. Mengapa? Sebab Alkitab
itu praktis, komprehensif, patut dipercaya, dan benar-benar merupakan sumber
kebenaran yang memadai, sementara pengetahuan manusia tidak mampu membahas
semua masalah yang kita hadapi dalam hidup secara efektif.

3. Jelaskan model-model pendekatan pastoral konseling Kristen yang ideal dalam


konteks gereja di Indonesia! Menurut anda pendekatan yang paling ideal?
 Pendekatan yang ada :
a) Pendekatan Psikoanalitik
Psikoanalisis adalah sebuah model perkembangan kepribadian, filsafat tentang
sifat manusia, dan metode psikoterapi.
b) Pendekatan Eksistensial-Humanistik
Psikologi eksistensial-humanistik berfokus pada kondisi manusia. Pendekatan ini
terutama adalah suatu sikap yang menekankan pada pemahaman atas manusia
alih-alih suatu sistem teknik-teknik yang digunakan untuk mempengaruhi klien.
c) Pendekatan client-centered
Pendekatan client-centered adalah cabang khusus dari terapi humanistik yang
menggaris bawahi tindakan pengalaman klien berikut dunia subyektif dan
fenomenalnya. Pendekatan client-centered menaruh kepercayaan yang besar
pada kesanggupan klien untuk mengikuti jalan terapis dan menemukan jalannya
sendiri. Tujuan dasar terapi client- centered adalah menciptakan iklim yang
kondusif bagi usaha membantu klien untuk menjadi seorang pribadi yang
berfungsi penuh.

 Pendekatan yang menurut saya ideal yaitu pendekatan psikoanalitik, karena model
perkembangan kepribadian. Tujuan terapi psikoanalitik adalah membentuk kembali
struktur karakter individual dengan jalan membuat kesadaran yang tak disadari
dalam diri klien. Proses terapeutik difokuskan pada upaya mengalami kembali
pengalaman masa kanak-kanak. Pengalaman-pengalaman masa lampau
direkonstruksi, dibahas, dianalisis, dan ditafsirkan dengan sasaran merekonstruksi
kepribadianSumbangan-sumbangan utama yang bersejarah dari teori dan praktek
psikoanalitik mencakup3:
1. Kehidupan mental individu menjadi bisa dipahami, dan pemahaman terhadap
sifat manusia bisa diterapkan pada peredaran pendertitaan manusia.
2. Tingkah laku diketahui sering ditentukan oleh faktor-faktor yang tak sadar.
3. Perkembangan pada masa dini kanak-kanak memiliki pengaruh yang kuat
terhadap kepribadian dimasa dewasa.
4. Teori psikoanalitik menyediakan kerangka kerja yang berharga untuk
memahami cara- cara yang digunakan oleh individu dalam mengatasi
kecemasan dengan mengandaikan adanya mekanisme-mekanisme yang
bekerja untuk menghindari luapan kecemasan.

4. Sebutkanlah dan jelaskanlah syarat-syarat menjadi konselor Kristen!


 Syarat-syarat yang diperlukan oleh konselor yaitu :
1. Memiliki kepribadian yang kuat
Tanda kepribadian yang tidak sehat, misalnya dalam hidup setiap hari sering
dijumpai hal yang aneh-aneh, antara lain bila bertemu dengan seseorang terus
merasa benci atau sebaliknya terus merasa simpati. Juga dasar pengalaman yang
aneh-aneh, misalnya sewaktu dia dulu anak-anak pernah dipukul oleh orang yang
tampangnya kurus, tinggi, dan berkumis. Pengalaman ini terpendam. Setiap kali
dia bertemu dengan orang yang kurus, tinggi, dan berkumis, dia terus terpancing.
Ini semua tanda kepribadian yang tidak sehat. Seorang konselor harus mampu
mengontrol gejala seperti ini di dalam dirinya sendiri.
2. Bersikap menerima seseorang sebagaimana adanya.
Menerima seseorang sebagaimana adanya (as he/she as) adalah penting sekali.
Apabila konseli datang (masuk) dengan celana pendek, misalnya, atau memaki-
maki, atau tersenyum, jangan terus terpengaruh oleh kemampuan konseli.
Menerima seseorang sebagaimana adanya adalah ciri pendekatan Yesus (bndk.
Yohanes 3; Yohanes 4; Lukas 19). Sewaktu Yesus bertemu dengan perempuan
Samaria, Ia menerima perempuan itu apa adanya, tanpa menghakiminya. Ia
menerima perempuan yang didapati berzinah; Ia juga menerima Zakheus,
seorang pemungut cukai yang tidak jujur itu. Yesus berbelaskasihan terhadap
orang lain. Belas kasih Yesus merupakan gambaran pendekatan-Nya perlu
menjadi jiwa pelayanan konseling pastoral (bndk. Markus 8:2; 6:34).
3. Empati (Emphaty).
Seorang konselor harus menanamkan perasaan empati di dalam dirinya. Empati
ialah mampu merasakan problem seseorang seperti orang itu merasakannya
(bndk. Karo: kepate), namun konselor tidak bisa hanyut dalam perasaan konseli.
Gembala sebagai konselor memasuki atau merasakan bagaimana perasaan
konseli.
4. Jaminan Emosional.
Seorang konselor harus mempunyai jaminan emosional (emotional security).
Apabila konseli menangis, misalnya, konselor tidak usah ikut menangis. Apabila
konseli tertawa, konselor tidak perlu ikut tertawa. Seandainya konseli
mengharapkannya, cukuplah tersenyum saja. Tujuan kita berbuat demikian agar
kita (konselor) berfungsi sebagai cermin bagi konseli, agar dia melihat dirinya
sendiri melalui sikap kita (konselor).
5. Menghindari nasihat-nasihat.
Memberikan nasihat-nasihat adalah pekerjaan yang paling mudah, akan tetapi
yang paling sulit adalah menolong. Konselor harus menahan diri untuk tidak
memberikan atau menjejali nasihat-nasihat, kecuali di akhir pertemuan. Ini pun
hanya bila perlu. Menasihati sering disebut directive counseling. Menasihati
berarti konselor yang terus berbicara. Cara ini tidak baik. Keadaan konseli jangan
kita tinjau dari sudut moral dan lantas kita memarahinya (misalnya, bagaimana
konseli telah mencuri uang ibunya, dan lain-lain). Jangan memberikan penilaian
moral (moral evaluation) dalam konseling agar yang bersangkutan tidak takut.
Jangan terlalu cepat meminta berdoa atau membaca Alkitab. Ini semua akan
menutupi masalah-masalah yang telah lama disimpannya.

6. Ilmu jiwa-dalam atau psikologi dan psikoterapi.


Konselor seharusnya telah mendapatkan latihan-latihan konseling dan memahami
ilmu jiwa-dalam, antara lain: Freud, Jung, Adler, dan lain- lain. Penyakit
gangguan jiwa ditentukan oleh ada atau tidaknya rasa rendah diri yang tidak
wajar (MC) sebagai hasil persaingan ketika dia kalah. Belajarlah tentang
psikoterapi, dan sebaiknya seorang konselor pernah dikonseling (dianalisis).

5. Buatlah langkah-langkah konseling bagi teman anda yang mengalami sakit luka
batin!
 Langkah-langkah membantu teman yang mengalami luka batin :
1. Mengatakan untuk menerima keadaan yang ada, memang sulit untuk menerima,
tapi itu adalah awal yang harus dilakukan.
2. Membiarkan dia untuk merasa meluapkan emosinya, yang penting kita menemani
pasien dan mendengarkan cerita yang membuatnya luka. Cara ini supaya pasien
merasa lega, dan merasa apa yang dia rasakan tidak dia pendam sendiri.
3. Mulai memberikan kata-kata motivasi, penyemangat, menemani pasien agar tidak
merasa sendiri dan menumbuhkan rasa percaya diri. Proses ini memang
membutuhkan waktu yang tidak sebentar, tapi ini awal dimana pasien akan mulai
memikirkan jalan mana yang akan dia ambil.
4. Mulai mengajak pasien untuk melakukan kegiatan yang positif atau melakukan
kegiatan yang membuat dia sibuk hingga dia pelan-pelan melupakan luka dia.
5. Terahkir katakana pada pasien untuk mengihklaskan dan memaafkan.

6. Praktekkan langkah-langkah konseling menurut buku Daniel Sutoyo. Pelayanan


dengan Penuh Kuasa, Sukoharjo BornWin’s Publishing, 2014, hal 315-334.
 Langkah-langkah Konseling menurut Daniel Sutoyo :
1. Identifikasi (untuk mengenal klien)
2. Diagnosis (Menetapkan masalah yang dihadapi)
3. Prognosis (menetapkan jenis bantuan apa yang akan diberikan )
4. Terapi (langkah atau bimbingan yang dilakukan)
5. Evaluasi dan Follow Up (menilai dan mengetahui sejauh mana mencapai hasil)

Anda mungkin juga menyukai