NIM : K3119075
K3119075
“ UTS BK SPIRITUAL “
3. Urgensi BK Spiritual :
4. Kompetensi BK Spiritual :
Artikel :
Pendahuluan
Pembahasan
Masa remaja adalah suatu masa transisi dari masa kanak-kanak menuju
dewasa. Masa ini merupakan masa yang penting, karena pada masa ini remaja
akan menemui hal-hal baru serta pengalaman baru untuk bekal dimasa depan.
Namun jika remaja gagal melewati masa ini, akan timbul sesuatu yang dapat
mengancam remaja, yaitu kenakalan remaja / problematika remaja. Kenakalan
remaja adalah tingkah laku remaja yang dapat melanggar hukum dan bahkan
dapat menimbulkan bahaya untuk dirinya sendiri maupun untuk orang
lain.contohnya adalah tawuran pelajar, seks bebas , bullying , tidak menghargai
guru/orang yang lebih tua,penyalah gunaan narkoba, kekerasan fisik,
pembegalan , depresi, self injury dan sebagainya.
Banyaknya problematika / kenakalan remaja tersebut dapat disebabkan oleh
berbagai macam faktor. Diantaranya adalah faktor internal dan juga faktor
eksternal . faktor internal adalah faktor yang ada di dalam diri remaja.
Diantaranya krisis identitas dan juga kontrol diri yang lemah. Krisis identitas
merupakan Perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja dalam dua bentuk
integrasi. Pertama, terbentuknya perasaan akan konsistensi dalam kehidupannya.
Kedua, tercapainya identitas peran. Kenakalan remaja terjadi karena remaja gagal
mencapai masa integrasi kedua. Sementara kontrol diri yang lemah merupakan
suatu kondisi dimana keadaan remaja tidak bisa mengendalikan, mempelajari,
serta membedakan perbuatan yang seharusnya ia lakukan dan tidak ia lakukan.
Sementara Faktor eksternal penyebab kenakalan remaja adalah, suatu faktor
yang disebabkan oleh sesuatu di luar diri remaja . seperti Kurangnya perhatian
dari orang tua, serta kurangnya kasih sayang, Minimnya pemahaman tentang
keagamaan,serta Pengaruh dari lingkungan sekitar.
Kurangnya perhatian dari orangtua menyebabkan banyaknya anak remaja
mencari pelarian/kepuasaan di luar. Kondisi ini diakibatkan karena ia tidak merasa
nyaman saat berada di lingkungan rumah dan keluarga. Keadaan lingkungan
keluarga yang menjadi penyebab timbulnya kenakalan remaja adalah keluarga
yang broken-home, rumah tangga yang berantakan disebabkan oleh kematian
ayah atau ibunya, keluarga yang diliputi konflik keras, ekonomi keluarga yang
kurang, semua itu merupakan sumber yang subur untuk memunculkan delinkuensi
remaja. Sementara lingkungan juga menjadi faktor penting penyebab munulnya
kenakalan remaja, bila remaja beradaptasi di lingkungan yang baik dan positif
maka ia akan berperilaku yang baik dan sesuai dengan norma, sebaliknya jika
remaja beradaptasi pada lingkungan yang kurang baik, maka ia akan berperilaku
yang kurang positif, sehingga melakukan perbuatan yang menyimpang dan tidak
sesuai dengan nilai norma yang berlaku.Lingkungan adalah faktor yang paling
mempengaruhi perilaku dan watak remaja. Jika dia hidup dan berkembang di
lingkungan yang buruk, moralnya pun akan seperti itu adanya. Sebaliknya jika ia
berada di lingkungan yang baik maka ia akan menjadi baik pula.selain itu,
minimnya pemahaman keagamaan juga dapat mempengaruhi kenakalan remaja.
Pemahaman tentang agama sangat penting ditumbuhkan sejak dini. Bila
pemahaman agamanya baik, maka tingkah laku dan moral remaja itu juga akan
baik, sebaliknya jika kurang baik, maka dapat menyebabkan bobroknya moral
sehingga remaja berperilaku yang tidak sesuai dengan norma dan hukum.
Banyak nya kenakalan remaja yang berkembang, dibutuhkan solusi untuk
mengatasi permasalah tersebut. Solusi untuk mengatasi permasalahan kenakaln
remaja ini dapat dilakukan melalui peran Bimbingan Konseling Spiritual .
Bimbingan Konseling Spiritual merupakan proses pemberian bantuan dari
konselor kepada klien/konseli dalam rangka mengembangkan / mengembalikan
dirinya sebagai makhluk Tuhan yang berperilaku, bermoral, dan berakhlak sesuai
dengan nilai-nilai agama yang dianutnya, agar mampu mengatasi masalah-
masalah yang dihadapinya . Konseling spiritual merupakan sebuah proses
konseling untuk mengarahkan konseli kepada Tuhan untuk menyadarkan manusia
yang mengalami luka batin dapat disembuhkan melalui relasi konseling.
Dalam hal ini maka peran konselor/guru BK sangat penting dalam
memberikan Bimbingan dan Konseling Spiritual kepada siswa nya. Tindakan ini
merupakan tindakan preventif, agar siswa atau remaja yang lain dapat memahami
upaya untuk mengatasi permasalahan kenakalan remaja. Dalam kehidupan ,
kurangnya pembinaan agama juga menjadisalah satu faktor terjadinya kenakalan
remaja. Dalam pembinaan moral, agama mempunyai peranan yang sangat penting
karena nilai-nilai moral yang datangnya dari agama tetap tidak berubah karena
perubahan waktu dan tempat. Pembinaan moral ataupun agama bagi remaja
melalui rumah tangga perlu dilakukan sejak kecil sesuai dengan umurnya karena
setiap anak yang dilahirkan belum mengerti mana yang benar dan mana yang
salah, juga belum mengerti mana batas-batas ketentuan moral dalam
lingkungannya. Karena itu pembinaan moral pada permulaannya dilakukan di
rumah tangga dengan latihanlatihan, nasehat-nasehat yang dipandang baik. Maka
pembinaan moral harus dimulai dari orang tua melalui teladan yang baik berupa
hal-hal yang mengarah kepada perbuatan positif, karena apa yang diperoleh dalam
rumah tangga remaja akan dibawa ke lingkungan masyarakat. Oleh karena itu
pembinaan moral dan agama dalam keluarga penting sekali bagi remaja untuk
menyelamatkan mereka dari kenakalan dan merupakan cara untuk mempersiapkan
hari depan generasi yang akan datang, sebab kesalahan dalam pembinaan moral
akan berakibat negatif terhadap remaja itu sendiri. Pemahaman tentang agama
sebaiknya dilakukan semenjak kecil, yaitu melalui kedua orang tua dengan cara
memberikan pembinaan moral dan bimbingan tentang keagamaan, agar nantinya
setelah mereka remaja bisa memilah baik buruk perbuatan yang ingin mereka
lakukan sesuatu di setiap harinya. Kondisi masyarakat sekarang yang sudah begitu
mengagungkan ilmu pengetahuan mengakibatkan kaidah-kaidah moral dan tata
susila yang dipegang teguh oleh orang-orang dahulu menjadi tertinggal di
belakang. Dalam masyarakat yang telah terlalu jauh dari agama, kemerosotan
moral orang dewasa sudah lumrah terjadi. Kemerosotan moral, tingkah laku dan
perbuatan – perbuatan orang dewasa yang tidak baik menjadi contoh atau tauladan
bagi anak-anak dan remaja sehingga berdampak timbulnya kenakalan remaja.
Bimbingan konseling melalui pendekatan agama terhadap siswa bertujuan
untuk membuat siswa memiliki kepribadian yang islami. Dengan karakter moral
yang baik, prinsip-prinsip islami yang kuat, memiliki sarana untuk menghadapi
tuntutan hidup dengan cara yang matang dan bertanggungjawab. Pendekatan
agama menjadi unsur terpenting dalam pembangunan mental sebagai pengobat
terhadap kejiwaan yang masih labil seperti siswa diusia remaja disamping
kesadaran agamanya relatif rendah, karenanya pendidikan keagamaan yang
diterima di rumah tidak boleh berbeda dari apa yang diterimanya di sekolah.
Untuk itu diperlukan peran guru pembimbing dalam membimbing akhlak para
siswa agar mereka tidak melakuakn perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh
agama
Kesimpulan :
Masa Remaja merupakan suatu masa transisi dari anak-anak menuju dewasa,
pada masa ini, banyak terjadi gejolak di dalam dirinya. Masa ini merupakan masa
pada saat remaja mencari jati dirinya. Jika remaja mampu melakukan tugas
perkembangannya dengan baik, maka ia akan berperilaku positif dan sesuai
dengan norma yang berlaku. Jika sebaliknya, saat remaja gagal melaksanakan
tugas perkembangannya, maka dapat terjadi ketidakseimbangan dalam mengelola
moral dan akhlaknya , sehingga akan melakukan perbuatan yang menyimpang dan
tidak sesuai dengan norma. Oleh karena itu, Dibutuhkan layanan BK Spiritual
untuk mengtatasi kenakalan remaja. Layanan BK spiritual merupakan layanan
yang diberikan kepada peserta dengan menggunkan pendekatan segi agama /
spiritualitas sehingga mereka mampu memahami perilaku yang sesuai dan tidak
sesuai dalam ajaran agama mereka. Bimbingan Konseling Spiritual merupakan
proses pemberian bantuan dari konselor kepada klien/konseli dalam rangka
mengembangkan / mengembalikan dirinya sebagai makhluk Tuhan yang
berperilaku, bermoral, dan berakhlak sesuai dengan nilai-nilai agama yang
dianutnya, agar mampu mengatasi masalah-masalah yang dihadapinya
Referensi :
- Aroma, I. S., & Suminar, D. R. (2012). Hubungan antara tingkat kontrol diri
dengan kecenderungan perilaku kenakalan remaja. Jurnal Psikologi Pendidikan
dan Perkembangan, 1(2), 1-6.
- Harsanti, I., & Verasari, D. G. (2013). Kenakalan pada remaja yang mengalami
perceraian orang tua. Prosiding PESAT, 5.
- Krisphianti, Y. D. (2017, July). PERAN KOMPONEN PROGRAM
BIMBINGAN KONSELING (Layanan yang Ditawarkan untuk Membantu
Problematika Remaja). In Prosiding Seminar Nasional Bimbingan dan Konseling
(Vol. 1, No. 1, pp. 19-27).
- Kusumawati, E. (2017, May). Problematika Remaja Dan Faktor Yang
Mempengaruhi. In Prosiding Seminar Nasional Bimbingan dan Konseling (Vol. 1,
No. 1, pp. 88-91).
- SUMARA, D. S., Humaedi, S., & Santoso, M. B. (2017). Kenakalan remaja dan
penanganannya. Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, 4(2).