Anda di halaman 1dari 10

NAMA : SALSA JUVILIA DEVANKA

NIM : K3119075
K3119075

“ UTS BK SPIRITUAL “

1. Terminologi dari Spiritual

Secara Terminologis , spritualitas berasal dari kata “ spirit “ .yang memiliki


dua makna substansial, yaitu :
a. Karakter dan inti dari jiwa-jiwa manusia, yang masing-masing saling
berkaitan, serta pengalaman dari keterkaitan jiwa-jiwa tersebut yang merupakan
dasar utama dari keyakinan spiritual. “ Spirit “ merupakan bagian terdalam dari
jiwa, dan sebagai alat komunikasi atau sarana yang memungkinkan manusia untuk
berhubungan dengan Tuhan.
b. “ Spirit “ mengacu pada konsep bahwa semua “ spirit “ yang saling
berkaitan merupakan bagian dari sebuah kesatuan ( consciousness and intellect )
yang lebih besar.
spiritualitas merupakan suatu hal yang berhubungan dengan suatu individu untuk
menjadi berarti, transenden, menyadari keseluruhan jiwa, mencari tujuan, dan
memahami spirit sebagai yang menghidupkan esensi pada hidup.

2. Bimbingan Spiritual dan Konseling Spiritual :


 Bimbingan Spiritual :
Bimbingan spiritual adalah proses pemberian bantuan kepada individu
agar memiliki kemampuan untuk mengembangkan fitrahnya sebagai makhluk
Muhammad Hafizh Ridho Bimbingan Konseling Spiritual beragama agar
senantiasa berperilaku sesuai dengan nilai-nilai agama (berakhlak mulia), dan
dapat mengatasi masalah-masalah kehidupan melalui pemahaman,
keyakinan, dan praktik-praktik ibadah ritual agama yang dianutnya
 Konseling Spiritual :

Menurut pemahaman saya, Konseling Spiritual adalah proses pemberian


bantuan dari konselor kepada klien/konseli dalam rangka mengembangkan /
mengembalikan dirinya sebagai makhluk Tuhan yang berperilaku, bermoral,
dan berakhlak sesuai dengan nilai-nilai agama yang dianutnya, agar mampu
mengatasi masalah-masalah yang dihadapinya . Konseling spiritual
merupakan sebuah proses konseling untuk mengarahkan konseli kepada
Tuhan untuk menyadarkan manusia yang mengalami luka batin dapat
disembuhkan melalui relasi konseling
Konseling Spiritual bertujuan untuk membantu dan membimbing
seseorang agar dapat membentuk jiwa dan mental yang sehat serta mencapai
tujuan hidup , mencapai kebahagiaan dunia serta akhirat. Membantu manusia
agar sadar akan keberadaannya sebagai makhluk ciptaan Tuhan, agar
perilakunya tidak keluar dari aturan, ketentuan, dan petunjuk Tuhan.

3. Urgensi BK Spiritual :

 Dari Segi Filsafat

Sebagai upaya memberikan pemahaman tentang landasan bimbingan dan


konseling, khususnya bagi para konselor, melalui beberapa landasan yang
menjadi pijakan dalam setiap gerak langkah bimbingan dan konseling.
Perlunya landasan filosofis pada layanan bimbingan dan konseling adalah
agar dapat memberikan arahan dan pemahaman dalam melaksanakan setiap
kegiatan bimbingan dan konseling yang lebih bisa dipertanggungjawabkan
secara logis, etis maupun estetis.Landasan filosofis dalam bimbingan dan
konseling terutama berkenaan dengan usaha mencari jawaban yang hakiki
atas pertanyaan filosofis tentang : apakah manusia itu ? Untuk menemukan
jawaban atas pertanyaan filosofis tersebut. Melalui landasan filosofis
Bimbingan dan Konseling Spiritual, tentunya dapat membuat proses layanan
yang diberikan oleh seorang konselor terhadap seorang konseli akan
memberikan hasil yang positif dan progresif dalam kehidupan seorang
konseli.

 Dari Segi Psikologi

Bimbingan konseling spiritual dengan aspek psikologis, berfungsi penting


untuk membantu individu / klien yang mengalami gangguan psikis / masalah
dari segi spiritual, misalnya tertekan masalah dan tidak mampu
menyelesaikan masalahnya dengan baik, mental illnes , ketidaksemangatan
hidup karena jauh dari Tuhan. Melalui Bimbingan Konseling Spiritual,
individu yang memiliki problem dalam aspek psikologis, dalam hal mental /
tertekan hatinya, dapat diatasi dengan konseling spiritual , dengan ara
pemberian bantuan oleh konselor kepada klien yang dihubungkan dengan
Kekuasaan Tuhan yang Maha kuasa agar , menyadari keseluruhan jiwa,
mencari tujuan, dan memahami spirit sebagai yang menghidupkan esensi pada
hidupnya. Latar belakang psikologis dalam BK memberikan pemahaman
tentang tingkah laku individu yang menjadi sasaran (klien). Hal ini sangat
penting karena bidang garapan bimbingan dan konseling adalah tingkah laku
klien, yaitu tingkah laku yang perlu diubah atau dikembangkan untuk
mengatasi masalah yang dihadapi.

 Dari Segi Moral dan akhlak

Bimbingan konseling spiritual juga ditinjau dari Pendidikan moral dan


akhlak, juga memiliki kedudukan yang penting. Karena dalam kehidupan
dibutuhkan keseimbangan, yakni antara akal dan batin yang menjunjung
tinggi nilai Ketuhanan. Maka dari itu, diperlukannya Bimbingan konseling
spiritual, yang memiliki tanggung jawab untuk Pendidikan pembentukan dan
pembekalan moral dan akhlak. Moral berkaitan dengan kemampuan untuk
membedakan antara perbuatan yang benar dan yang salah. Dapat dikatakan
bahwa moral adalah kebiasaan berbuat baik dalam tindakannya. Moral
menjadi kendali dalam diri untuk bertingkah laku. Bimbingan konseling
spiritual dapat berfungsi sebagai pemantau permasalahan yang terjadi pada
peserta didik yang berkaitan dengan tingkah lakunya.

4. Kompetensi BK Spiritual :

Konselor spiritual dituntut untuk lebih mendalami dan menguasai empat


domain yang ada pada diri individu; fisik, emosi, psikis dan spiritual. ada
karakteristik kepribadian yang bersifat umum dan karakteristik khusus
diantaranya :
1. Karakteristik Kepribadian (umum) , yang terdiri atas :
Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, Berpandangan positif dan dinamis
tentang manusia sebagai makhluk spiritual, bermoral, individual, dan sosial;
Mengahargai harkat, martabat manusia dan hak asasinya serta bersikap
demokratis; Menampilkan nilai, norma, moral yang berlaku dan berakhlak mulia;
Menampilkan integritas dan stabilitas kepribadian dan kematangan emosional;
Cerdas, kreatif, mandiri, dan berpenampilan menarik.

2. Karakteristik Kepribadian (khusus) , yang terdiri atas :


Memiliki cara-cara sendiri (gaya yang khas); Mempunyai kekuatan yang
utuh, mengenal dan menerima kemampuan sendiri; Terbuka terhadap
perubahan dan mau mengambil resiko yang lebih besar; Terlibat dalam proses-
proses pengembangan kesadaran tentang diri dan klien; Memiliki kesanggupan
untuk menerima dan memberikan toleransi terhadap ketidak menentuan;
Memiliki identitas diri; Mempunyai rasa empati yang tidak posesif; Peduli
dalam menjalani hidup dan bukan sekedar hidup semata-mata;Otentik nyata,
sejalan, jujur, dan bijakasana; Memberi dan menerima kasih sayang; Hidup
pada masa kini; Mau mengakui kesalahan; Dapat terlibat dalam
pekerjaan/kegiatan yang kreatif.
Keterampilan dalam menciptakan dan membina hubungan konseling
kepada klien (helping relationship); seperti menciptakan suasana yang hangat,
simpatik, empati, yang didukung sikap dan perilaku konselor yang tulus dan
ikhlas untuk membantu klien, jujur dan bertanggung jawab, terbuka, toleran,
dan setia.

Artikel :

“ Konseling Spiritual untuk mengatasi Problematika Remaja ( Kenakalan


Remaja ) “

Oleh : Salsa Juvilia Devanka

Pendahuluan

Remaja adalah masa dimana peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa,


yang telah meliputi semua perkembangan yang dialami sebagai persiapan
memasuki masa dewasa. Pada masa ini, biasanya individu sedang masa pencarian
jati dirinya. Pada masa ini, remaja juga sering mengalami perubahan suasana hati /
mood. Hal ini dikarenakan oleh beberapa faktor, antara lain faktor keluarga,
lingkungan , dan juga teman sebaya. Perubahan suasana hati tersebut, dapat
menyebabkan remaja terkadang merasa tertekan , karena situasi hatinya yang
kuang baik . kondisi ini menyebabkan timbulnya problematika pada remaja,
problematika remaja merupakan segala permasalahan yang sering dialami oleh
remaja, permasalahan tersebut diantaranya Depresi, Permasalahan yang terkaitan
dengan pertemanan, bullying, stress, membolos sekolah, perilaku yang
menyimpang dan tidak sesuai norma, dan juga permasalahan dengan orangtua.
Problematika remaja dalam studi masalah sosial dapat dikategorikan ke dalam
perilaku menyimpang. Dalam perspektif perilaku menyimpang masalah sosial
terjadi karena terdapat penyimpangan perilaku dari berbagai aturan-aturan sosial
ataupun dari nilai dan norma social yang berlaku yang dimungkinkan tidak
adanya ketegasan atau norma yang mengikat. Berdasarkan uraian diatas, maka
penulis ingin memaparkan apa itu problematika remaja , apa saja problematika
remaja, faktor yang mempengaruhi, serta solusi untuk mengatasi permasalahan
tersebut.

Pembahasan

Masa remaja adalah suatu masa transisi dari masa kanak-kanak menuju
dewasa. Masa ini merupakan masa yang penting, karena pada masa ini remaja
akan menemui hal-hal baru serta pengalaman baru untuk bekal dimasa depan.
Namun jika remaja gagal melewati masa ini, akan timbul sesuatu yang dapat
mengancam remaja, yaitu kenakalan remaja / problematika remaja. Kenakalan
remaja adalah tingkah laku remaja yang dapat melanggar hukum dan bahkan
dapat menimbulkan bahaya untuk dirinya sendiri maupun untuk orang
lain.contohnya adalah tawuran pelajar, seks bebas , bullying , tidak menghargai
guru/orang yang lebih tua,penyalah gunaan narkoba, kekerasan fisik,
pembegalan , depresi, self injury dan sebagainya.
Banyaknya problematika / kenakalan remaja tersebut dapat disebabkan oleh
berbagai macam faktor. Diantaranya adalah faktor internal dan juga faktor
eksternal . faktor internal adalah faktor yang ada di dalam diri remaja.
Diantaranya krisis identitas dan juga kontrol diri yang lemah. Krisis identitas
merupakan Perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja dalam dua bentuk
integrasi. Pertama, terbentuknya perasaan akan konsistensi dalam kehidupannya.
Kedua, tercapainya identitas peran. Kenakalan remaja terjadi karena remaja gagal
mencapai masa integrasi kedua. Sementara kontrol diri yang lemah merupakan
suatu kondisi dimana keadaan remaja tidak bisa mengendalikan, mempelajari,
serta membedakan perbuatan yang seharusnya ia lakukan dan tidak ia lakukan.
Sementara Faktor eksternal penyebab kenakalan remaja adalah, suatu faktor
yang disebabkan oleh sesuatu di luar diri remaja . seperti Kurangnya perhatian
dari orang tua, serta kurangnya kasih sayang, Minimnya pemahaman tentang
keagamaan,serta Pengaruh dari lingkungan sekitar.
Kurangnya perhatian dari orangtua menyebabkan banyaknya anak remaja
mencari pelarian/kepuasaan di luar. Kondisi ini diakibatkan karena ia tidak merasa
nyaman saat berada di lingkungan rumah dan keluarga. Keadaan lingkungan
keluarga yang menjadi penyebab timbulnya kenakalan remaja adalah keluarga
yang broken-home, rumah tangga yang berantakan disebabkan oleh kematian
ayah atau ibunya, keluarga yang diliputi konflik keras, ekonomi keluarga yang
kurang, semua itu merupakan sumber yang subur untuk memunculkan delinkuensi
remaja. Sementara lingkungan juga menjadi faktor penting penyebab munulnya
kenakalan remaja, bila remaja beradaptasi di lingkungan yang baik dan positif
maka ia akan berperilaku yang baik dan sesuai dengan norma, sebaliknya jika
remaja beradaptasi pada lingkungan yang kurang baik, maka ia akan berperilaku
yang kurang positif, sehingga melakukan perbuatan yang menyimpang dan tidak
sesuai dengan nilai norma yang berlaku.Lingkungan adalah faktor yang paling
mempengaruhi perilaku dan watak remaja. Jika dia hidup dan berkembang di
lingkungan yang buruk, moralnya pun akan seperti itu adanya. Sebaliknya jika ia
berada di lingkungan yang baik maka ia akan menjadi baik pula.selain itu,
minimnya pemahaman keagamaan juga dapat mempengaruhi kenakalan remaja.
Pemahaman tentang agama sangat penting ditumbuhkan sejak dini. Bila
pemahaman agamanya baik, maka tingkah laku dan moral remaja itu juga akan
baik, sebaliknya jika kurang baik, maka dapat menyebabkan bobroknya moral
sehingga remaja berperilaku yang tidak sesuai dengan norma dan hukum.
Banyak nya kenakalan remaja yang berkembang, dibutuhkan solusi untuk
mengatasi permasalah tersebut. Solusi untuk mengatasi permasalahan kenakaln
remaja ini dapat dilakukan melalui peran Bimbingan Konseling Spiritual .
Bimbingan Konseling Spiritual merupakan proses pemberian bantuan dari
konselor kepada klien/konseli dalam rangka mengembangkan / mengembalikan
dirinya sebagai makhluk Tuhan yang berperilaku, bermoral, dan berakhlak sesuai
dengan nilai-nilai agama yang dianutnya, agar mampu mengatasi masalah-
masalah yang dihadapinya . Konseling spiritual merupakan sebuah proses
konseling untuk mengarahkan konseli kepada Tuhan untuk menyadarkan manusia
yang mengalami luka batin dapat disembuhkan melalui relasi konseling.
Dalam hal ini maka peran konselor/guru BK sangat penting dalam
memberikan Bimbingan dan Konseling Spiritual kepada siswa nya. Tindakan ini
merupakan tindakan preventif, agar siswa atau remaja yang lain dapat memahami
upaya untuk mengatasi permasalahan kenakalan remaja. Dalam kehidupan ,
kurangnya pembinaan agama juga menjadisalah satu faktor terjadinya kenakalan
remaja. Dalam pembinaan moral, agama mempunyai peranan yang sangat penting
karena nilai-nilai moral yang datangnya dari agama tetap tidak berubah karena
perubahan waktu dan tempat. Pembinaan moral ataupun agama bagi remaja
melalui rumah tangga perlu dilakukan sejak kecil sesuai dengan umurnya karena
setiap anak yang dilahirkan belum mengerti mana yang benar dan mana yang
salah, juga belum mengerti mana batas-batas ketentuan moral dalam
lingkungannya. Karena itu pembinaan moral pada permulaannya dilakukan di
rumah tangga dengan latihanlatihan, nasehat-nasehat yang dipandang baik. Maka
pembinaan moral harus dimulai dari orang tua melalui teladan yang baik berupa
hal-hal yang mengarah kepada perbuatan positif, karena apa yang diperoleh dalam
rumah tangga remaja akan dibawa ke lingkungan masyarakat. Oleh karena itu
pembinaan moral dan agama dalam keluarga penting sekali bagi remaja untuk
menyelamatkan mereka dari kenakalan dan merupakan cara untuk mempersiapkan
hari depan generasi yang akan datang, sebab kesalahan dalam pembinaan moral
akan berakibat negatif terhadap remaja itu sendiri. Pemahaman tentang agama
sebaiknya dilakukan semenjak kecil, yaitu melalui kedua orang tua dengan cara
memberikan pembinaan moral dan bimbingan tentang keagamaan, agar nantinya
setelah mereka remaja bisa memilah baik buruk perbuatan yang ingin mereka
lakukan sesuatu di setiap harinya. Kondisi masyarakat sekarang yang sudah begitu
mengagungkan ilmu pengetahuan mengakibatkan kaidah-kaidah moral dan tata
susila yang dipegang teguh oleh orang-orang dahulu menjadi tertinggal di
belakang. Dalam masyarakat yang telah terlalu jauh dari agama, kemerosotan
moral orang dewasa sudah lumrah terjadi. Kemerosotan moral, tingkah laku dan
perbuatan – perbuatan orang dewasa yang tidak baik menjadi contoh atau tauladan
bagi anak-anak dan remaja sehingga berdampak timbulnya kenakalan remaja.
Bimbingan konseling melalui pendekatan agama terhadap siswa bertujuan
untuk membuat siswa memiliki kepribadian yang islami. Dengan karakter moral
yang baik, prinsip-prinsip islami yang kuat, memiliki sarana untuk menghadapi
tuntutan hidup dengan cara yang matang dan bertanggungjawab. Pendekatan
agama menjadi unsur terpenting dalam pembangunan mental sebagai pengobat
terhadap kejiwaan yang masih labil seperti siswa diusia remaja disamping
kesadaran agamanya relatif rendah, karenanya pendidikan keagamaan yang
diterima di rumah tidak boleh berbeda dari apa yang diterimanya di sekolah.
Untuk itu diperlukan peran guru pembimbing dalam membimbing akhlak para
siswa agar mereka tidak melakuakn perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh
agama

Kesimpulan :
Masa Remaja merupakan suatu masa transisi dari anak-anak menuju dewasa,
pada masa ini, banyak terjadi gejolak di dalam dirinya. Masa ini merupakan masa
pada saat remaja mencari jati dirinya. Jika remaja mampu melakukan tugas
perkembangannya dengan baik, maka ia akan berperilaku positif dan sesuai
dengan norma yang berlaku. Jika sebaliknya, saat remaja gagal melaksanakan
tugas perkembangannya, maka dapat terjadi ketidakseimbangan dalam mengelola
moral dan akhlaknya , sehingga akan melakukan perbuatan yang menyimpang dan
tidak sesuai dengan norma. Oleh karena itu, Dibutuhkan layanan BK Spiritual
untuk mengtatasi kenakalan remaja. Layanan BK spiritual merupakan layanan
yang diberikan kepada peserta dengan menggunkan pendekatan segi agama /
spiritualitas sehingga mereka mampu memahami perilaku yang sesuai dan tidak
sesuai dalam ajaran agama mereka. Bimbingan Konseling Spiritual merupakan
proses pemberian bantuan dari konselor kepada klien/konseli dalam rangka
mengembangkan / mengembalikan dirinya sebagai makhluk Tuhan yang
berperilaku, bermoral, dan berakhlak sesuai dengan nilai-nilai agama yang
dianutnya, agar mampu mengatasi masalah-masalah yang dihadapinya
Referensi :
- Aroma, I. S., & Suminar, D. R. (2012). Hubungan antara tingkat kontrol diri
dengan kecenderungan perilaku kenakalan remaja. Jurnal Psikologi Pendidikan
dan Perkembangan, 1(2), 1-6.
- Harsanti, I., & Verasari, D. G. (2013). Kenakalan pada remaja yang mengalami
perceraian orang tua. Prosiding PESAT, 5.
- Krisphianti, Y. D. (2017, July). PERAN KOMPONEN PROGRAM
BIMBINGAN KONSELING (Layanan yang Ditawarkan untuk Membantu
Problematika Remaja). In Prosiding Seminar Nasional Bimbingan dan Konseling
(Vol. 1, No. 1, pp. 19-27).
- Kusumawati, E. (2017, May). Problematika Remaja Dan Faktor Yang
Mempengaruhi. In Prosiding Seminar Nasional Bimbingan dan Konseling (Vol. 1,
No. 1, pp. 88-91).
- SUMARA, D. S., Humaedi, S., & Santoso, M. B. (2017). Kenakalan remaja dan
penanganannya. Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, 4(2).

Anda mungkin juga menyukai