NIM : 11840222686
KELAS : BKI KM 5 B
MATKUL : UTS PSIKOLOGI AGAMA
DOSEN PENGAMPU : Linda Astuti S.Psi M.Si
Soal- Soal
1. Kesehatan mental dan pendidikan agama memiliki hubungan yang sangat
erat. Agama mampu memberikan ketenangan batin pada seseorang dan
mempengaruhi kejiwaannya. Kepercayaan dari agama yang diyakininya
mampu membentuk kejiwaan seseorang dan berpengaruh terhadap
perilakunya sehingga mencerminkan kejiwaan seseorang. Maka dari itu,
jelaskan apa fungsi dan manfaat dari psikologi agama !
= fungsi dari psikologi agama
Psikologi agama sejalan dengan ruang lingkup kajiannya telah banyak memberi
sumbangan dalam memecahkan persoalan kehidupan manusia dalam kaitannya
dengan agama yang dianutnya. Kemudian bagaimana rasa keagamaan itu tumbuh dan
berkembang pada diri seseorang dalam tingkat usia tertentu, ataupun bagaimana
perasaan keagamaan itu dapat mempengaruhi ketentraman batinnya, maupun berbagai
konflik yang terjadi dalam diri seseorang hingga ia menjadi lebih taat dalam
menjalankan ajaran agamanya atau meninggalkan ajaran itu sama sekali
1. Keimanan
Salah satu fungsi utama dari psikologi agama dalam kehidupan sehari – hari
adalah untuk meningkatkan keimanaan. Karena dalam psikologi agama tersebut
apa yang di cari dalam dunia ini tidak akan dibawa dalam kehidupan akhirat
nantinya, namun yang dibawa hanyalah amal dan perbuatan selama berada di
muka bumi ini.
2. Perubahan Emosional
Pada umumnnya perubahan emosional pada seseorang tentunya berubah – ubah
dan bisa saja terjadi diluar kesadaran yang ikut menyertai kehidupan seseorang.
Dengan mempelajari dan mempraktekkan psikologi agama ini dalam
kehidupannya sehari – hari maka diharapkan dapat mengelola emosi sebaik
mungkin.
3. Perilaku
Pada umumnya seseorang yang mengerti psikologi agama, tentunya akan dekat
dengan agama juga. Jika seseorang sudah dekat dengan agama maka akan
bermanfaat atau berpengaruh terhadap perilakunya dalam kehidupannya sehari –
hari tentunya.
4. Pemecahan Masalah
Psikologi agama ini juga bermanfaat bagi seseorang dalam hal pemecahan masalah.
Pada umumya jika seseorang mengerti akan psikologi agama maka bisa dipastikan
cara pandang seseorang tersebut dalam menghadapi masalah juga akan berbeda,
begitupun dalam pemecahan masalah tersebut.
5. Pengaruhnya Terhadap Etos Kerja
Psikologi agama ini juga memberikan manfaat bagi seseorang dalam hal etos
kerjanya. Karena dalam psikologi agama bekerja merupakan sebuah ibadah, jadi jika
dirasa pekerjaan adalah sebah ibadah, maka sudah seharusnya pekerjaan itu dilakukan
dengan sepenuh hati dan dengan perasaan bertanggung jawab kepada sang pencipta
pekerjaan itu sendiri.
6. Memberi Bimbingan Dalam Hidup
Dalam kehidupan sehari – hari ketika mendapatkan suatu masalah tentunya hal
tersebut adalah hal yang normal ya sobat, namun yang terpenting adalah bagaimana
menjadikan masalah tersebut sebagai jalan untuk mendekatkan diri pada sang
pencipta, serta menjadikannya sebagai bimbingan hidup.
7. Menghargai Kesusahan Hidup
Hidup sudah dan senang bukanlah suatu masalah dalam psikologi agama. Yang
terpenting adalah bagaimana cara kita untuk melihat atau menghargai nilai kehidupan
tersebut dari sudut pandang yang berbeda. Dengan melakukan hal yang demikian,
maka kita diharapkan dapat menghargai kesusahan hidup ini adalah bagian dari
kehidupan yang harus kita syukuri.
8. Penawar Gangguan Jiwa
Keadaan hidup maupun masalah yang datang silih berganti tidaklah diketahui oleh
siapaun. Semua itu sudha diatur dan sudah ada skenarionya sendiri dalam rancangan
sang pencipta. Banyak orang yang tidak tahan dengan ujian hidup yang begitu berat,
dan tidak jarang ada yang mengalami gangguan pada mental atau jiwanya. Dengan
mengerti dan menerapkan psikologi agama ini, maka diharapkan dapat menjadi
penawar hati bagi mereka yang terganggu jiwa dan mentalnya.
9. Menentramkan Batin
Pada umumnya jika seseorang dekat dengan sang pencipta atau Tuhannya, maka akan
sangat berbeda dengan orang yang biasa. Jika seseorang sudah mengerti dan
menerapkan psikologi agama ini dalam kehidupannya, maka segala bentuk masalah
apapun yang datang silih berganti, tidak akan berpengaruh pada dirinya, dan akan
tetap bisa menentramkan batinnya lewat imannya kepada Tuhannya karena sudah
menerapkan psikologi agama ini dalam kehidupannya.
10. Menciptakan Kebahagiaan Bagi Orang di Sekitarnya
Salah satu manfaat yang sangat penting dari psikologi agama ini adalah kita sebagai
pribadi ciptaanNya, dapat menbawa atau menciptakan kebahagiaan dan ketentraman
bagi lingkungan sekitar kita. Karena dengan mempelajari ilmu psikologi kita bisa
memberikan dampak positif kepada orang di sekitar kita tentang apa arti kehidupan
ini yang sesungguhnya, yaitu hidup yag harus bisa saling melengkapi dan menolong
serta saling memberi satu dengan yang lainnya.
3. Jelaskan apa saja objek kajian Psikologi Agama serta bagaimana metode
yang digunakan dalam Psikologi Agama ! jika anda berencana melakukan
penelitian dengan kajian psikologi agama sekiranya metode mana paling
sesuai yang akan anda gunakan? Jelaskan alasan anda!
= objek kajian psikologi agama
psikologi agama merupakan salah satu kajian empiris umat beragama. Artinya,
dasar-dasar keyakinan dan pemahaman seseorang dapat diteliti secara empiris
melalui tingkah laku seseorang dari pemahamannya terhadap agama yang
diyakininya. Dalam konsep psikodiagnostik, perilaku beragama seseorang
dipahami melalui penafsiran terhadap tanda-tanda tingkah laku, cara berjalan,
langkah, gerak isyarat, sikap, penampilan wajah, suara dan seterusnya (lihat
Hamdani, 2002: 129).
Metode yang sesuai digunakan
Observasi, karena menurut saya kita dapat mengamati secara langsung ketaatan
beragama seorang individu serta karena kesadaran beragama pada individu juga
didasari pada lingkungan tempatnya tinggal. Jadi dengan mengobservasi secara
langsung peneliti dapat ikut masuk kedalam ruang lingkup objek individu yang
ingin diteliti.
6. Di dalam Al-qur’an sumber jiwa agama dapat ditemukan dalam surat Ar-
Rum ayat 30 yang berarti:
َ Aَدِّينُ ا ْلقَيِّ ُم َولَ ِكنَّ َأ ْكثA َك الAِق هَّللا ِ َذلA
رA َ َّ َر النAَ َرةَ هَّللا ِ الَّتِي فَطAا فِ ْطAAًدِّي ِن َحنِيفAفََأقِ ْم َو ْج َه َك لِل
ِ A ِدي َل لِ َخ ْلAا ال تَ ْبAAاس َعلَ ْي َه
س ال يَ ْعلَ ُمون
ِ النَّا
7. Menurut pendapat anda apakah agama itu pro dengan psikologi atau malah
bermusuhan? Jelaskan !
= menurut saya agama itu pro dengan psikologi karena Agama mengatakan bahwa
mati itu niscaya. Jadi untuk apa takut pada mati. Justru dengan itu,
mengoptimalkan hidup yang sebentar ini menjadi hal yang harus dilakukan.
Carlf gustaf Jung mengatakan agama sebagai jalan menuju keutuhan. Memang
sebagaiman James, Jung tidak mempermasalahkan institusi agama, tapi
menmusatkan perhatiannya pada individu agama yang saleh. Ia mencurahkan
perhatiannya pada bagaimana kesadaran akan yang batin yang membantu pada
proses individuasi atau keutuhan. Menurut Jung tradisi keagamaan dengan
mitosnya, ritual, dan citra keagamaan sangat membantu memercepat keutuhan.
Keutuhan pribadi yang lebih tinggi membawa orang pada kesadaran untuk
melepaskan diri dari kehidupan sebagai persiapan alamiah menunggu
mati.Seseorang betul betul hidup bila memasukan kematian kedalam kehidupan.
Jiwa tak sadar tidak mempersoalkan kematian, tapi dia berkepentingan denagn
cara bagaiman kita mati, denagn cara bagaiman kita menyelesaikan urusan kita
denagn orang lain. Hal ini sejalan dengan psikologi kolektif.
8. Anak dilahirkan dengan sistem penciptaan terbaik oleh Allah SWT, ia telah
memiliki kemampuan bawaan yang bersifat laten. Potensi bawaan ini
memerlukan pengembangan melalui bimbingan dan pemeliharaan yang
mantap lebih-lebih pada anak usia dini. Perkembangan jiwa keagamaan
pada anak hampir sepenuhnya autoritas, maksudnya konsep keagamaan itu
akan bekembang pada diri mereka dipengaruhi oleh faktor dari luar diri
mereka. Sebutkan hal apa saja yang seharusnya dilakukan oleh orang
dewasa terutama orang tua dalam membimbing anak agar anak memiliki
jiwa keberagamaan yang stabil, jelaskan langkah konkretnya !
= Minat anak-anak terhadap agama sangat dipengaruhi oleh kondisi jiwa anak-
anak yang suka meniru, menjelajah, ingin tahu, ingin mencoba, dan sejenisnya.
Anak-anak mengenal Tuhan melalui bahasa orang-orang di sekitarnya. Konsep
anak-anak mengenal agama bersifat rill, dalam arti anak-anak menafsirkan apa
yang dilihatnya dengan apa yang diketahuinya. Pengajaran agama dengan
menggunakan cerita sangat cocok untuk anak-anak usia dini.
Baik buruknya perkembangan jiwa beragama pada anak-anak sangat
dipengaruhi oleh pendidikan agama oleh orang tuanya atau pendidik lainnya.
Bandura mengatakan melalui proses identifikasi seorang anak mulai menerima
sifat-sifat pribadi dan tingkah laku tertentu sebagai sesuatu yang berguna agar bisa
sesuai dan diterima orang lain. Hal ini disebabkan karena anak memang suka
meniru, terutama meniru orang tuanya atau pengasuhnya yang selalu dilihat atau
didengarnya setiap hari. Pentingnya proses peniruan ini mengajak kita semua
untuk bisa dijadikan teladan yang baik bagi anak. Seorang anak yang selalu
melihat orang tuanya shalat, mengaji, berbuat baik, akan mempunyai kesan yang
positif terhadap pengalaman ajaran agama. Sehingga mereka tertarik juga
mengerjakan ibadah-ibadah tersebut.
Peran Orang Tua Dalam Mengembangkan Jiwa Beragama Pada Anak Usia Dini
1. Mengenalkan konsep ke Tuhanan kepada anak
Ini adalah peran orang tua yang paling mendasar dimana orang tua wajib
untuk memperkenalkan konsep mengenal keberadaan Tuhan kepada anaknya.
Orang tua bisa menunjukkan kepada anak mengenai ciptaan Tuhan dan berbagai
peristiwa yang dapat dihubungkan dengan kekuasaan Tuhan, misalnya bunga-
bunga yang indah, dan lain sebagainya.
2. Mengajak anak beribadah
Orang tua dapat memperkenalkan cara beribadah tersebut kepada anak tanpa
susah payah, yaitu dengan penerapan yang biasa dilakukan sehari-hari. Anak akan
melihat kebiasaan orang tua beribadah di rumah, terutama orang tua yang benar-
benar memahami ajaran agamanya sendiri.