Peran konselor client centered berakar pada cara-cara keberadaannya dan sikap-
sikapnya, bukan pada penggunaan teknik-teknik yang dirancang untuk
menjadikan konseli "berbuat sesuatu". Penelitian tentang konseling client
centered tampaknya menunjukan bahwa yang menuntut perubahan kepribadian
konseli adalah sikap-sikap konselor alih-alih pengetahuan, teori-teori atau teknik-
teknik yang dipergunakannya. Pada dasarnya, konselor menggunakan dirinya
sendiri sebagai alat untuk mengubah. Adapun fungsi konselor adalah membangun
suatu iklim terapeutik yang menunjang pertumbuhan konseli.
Yang pertama dan terutama, konselor harus bersedia menjadi nyata dalarn
hubungan dengan konseli. Konselor menghadapi konseli berlandaskan
pengalaman dari saat ke saat dan membantu konseli dengan jalan memasuki
dunianya. Melalui perhatian yang tulus, respek, penerimaan. dan pengertian
konselor, konseli bisa menghilangkan pertahanan-pertahanan dan persepsi-
persepsinya yang kaku serta bergerak menuju taraf fungsi pribadi yang lebih baik.
Peran konselor dalam model pendekatan konseling client centered adalah :
1. Konselor tidak memimpin, mengatur atau menentukan proses perkembangan
konseling, tetapi hal tersebut dilakukan oleh klien itu sendiri
(2) Konselor merefleksikan perasaan-perasaan klien, sedangkan arah
pembicaraan ditentukan oleh klien.
(3) Konselor menerima klien dengan sepenuhnya dalam keadaan seperti apapun.
(4) Konselor memberi kebebasan pada klien untuk mengeksperisikan perasaan-
perasaan sedalam- dalamnya dan seluas-luasnya.