Anda di halaman 1dari 9

PENDEKATAN

CLIENT-CENTERED

DISUSUN OLEH KELOMPOK 3


ANGGOTA
ANGGOTA KELOMPOK
KELOMPOK

Rina Agustina Salsabila Laurensia


06071382126082 06071382126076
DEFINISI
Menurut Carl Roger dalam Mc.loed client centered conseling merupakan teknik konseling dimana
yang paling berperan adalah klien sendiri, klien dibiarkan untuk menemukan solusi mereka sendiri
terhadap masalah yang tengahmereka hadapi. Hal ini memberikan pengertian bahwa peran konselor
dalam teknik ini hanya sebatas mengarahkan, mempengaruhi dan memberikan dorongan kepada
klien agar klien dapat memikirkan sendiri dan mencari solusi permasalahnya sendiri.

Menurut Carl Roger sebagaimana yang dikutip Correy (2015: 91) menyebut bahwa client centered
sebagai konseling non-direktif, menyatakan bahwa client centered counseling adalah suatu teknik
dalam bimbingan dan konseling yang menjadi pusatnya adalah klien dan bukan konselor. Setiap
individu memiliki kemampuan dalam diri sendiri untuk mengerti diri, menentukan hidup, dan
menangani masalah-masalah psikisnya asalkan seorang konselor dapat menciptakan kondisi yang
baik agar dapat mempermudah perkembangan individu untuk aktualisasi diri Manusia yang sadar
dan rasional tidak akan terkontrol dengan peristiwa kanak-kanak.
Tujuan Pendekatan Client-Centered
Adapun tujuan-tujuan dasar pendekatan client centered seperti yang di
jelasakan Gantina dkk (2011:

Keterbukaan pada pengalaman


Kepercayaan pada organisme sendiri
Dapat melakukan evaluasi internal
Kesediaan menjadi satu proses Konseli menyadari bahwa
pertumbuhan dirinya adalah proses yang berkesinambungan.
Ciri-ciri
Berikut ini uraian ciri-ciri pendekatan client centered dari Rogers (dalam Setiawan, 2018) :
1) Memfokuskan pada tanggungjawab dan kesediaan konseli sebagai orang yang paling mengerti
diirinya sendiri untuk menemukan dan menentukan cara yang akan dipilih dalam menghadapi
kehidupannya

2) Menitikberatkan pada dunia fenomenal konseli melalui empati dan usaha dalam memahami
konseli, konselor lebih fokus pada persepsi diri konseli terhadap dunia.

3) Prinsip psiko-konseling yang sama diterapkan pada semua orang berdasarkan bahwa hasrat
kematangan psikologis manusia itu berakar pada manusia itu sendiri. Prinsip konseling ini diterapkan
pada individu yang fungsi psikologisnya berada pada taraf yang relatif normal.

4) Efektivitas terapeutik
didasarkan pada sifat yang tulus, hangat, empati, dan penerimaan non-posesif.

5) Menjembatani antara konselor maupun konseli dengan dari sisi manusiawi dan berpartisipasi pada
pengalaman perkembangan serta konseli mampu bertanggungjawab memiliki kesanggupan untuk
memecahkan masalah.
Teknik dalam Pendekatan
Client Centered
Dalam kerangka konseling client centered, pelaksanaan
teknik konseling pada umumnya menggunakan teknik
dasar mencangkup sebagai berikut (Willis, 2011):
1) Acceptance
2) Congruence
3) Understanding
4) Non-judgmental
Lanjutan...
Rogers mengemukakan untuk terlaksananya proses konseling
yang berhasil, maka teknik atau kondisi yang diperlukan adalah :
1) Kontak Psikologis
2) Minimum state of anxiety
3) Counselor Genuiness
4) Unconditione positive regard and respect
5) Emphatic understanding
6) Clien Perception
7) Concretness, immediacy, and confrontation ini merupakan
teknik-teknik khusus dalam konseling.
Kesimpulan
Pendekatan konseling client centered berfokus pada kesanggupan dan tanggung
jawab konseli untuk menemukan cara dalam menghadapi kenyataan dengan lebih
yakin. Konseli sebagai orang yang paling mengenal dirinya sendiri, adalah orang
yang harus menemukan perilaku yang lebih cocok untuk dirinya sendiri (Pieter,
2010).
Setiap individu memiliki kemampuan untuk menjadi sadar atas setiap masalah dan
cara mengatasinya, serta kepercayaan dan keyakinan diletakkan pada
kesanggupan individu untuk mengarahkan dirinya sendiri.
Dalam memecahkan masalahnya, konseli harus mampu dan aktif untuk mencari
solusi, dengan diberikannya kesempatan menyelesaikan masalah sendiri tanpa
tergantung pada orang lain. Sehingga dalam proses konseling nanti, konselor
hanyalah menjadi fasilitator dengan mengarahkan konseli agar dapat mengambil
keputusan secara mandiri.
Thank You!
Any Questions?

Anda mungkin juga menyukai