Anda di halaman 1dari 8

4 CARA AGAR TETAP BERTUMBUH

DALAM KRISTUS (KOLOSE 2:6-7)

Teologia Reformed

Pdt. Victor Liu.

Kolose 2:6-7 memberikan jalan keluar atau cara agar kita tetap bertumbuh
dalam Kristus. Kita sudah menerima kristus, kita harus terus hidup dalam
Kristus, kita harus tetap berfokus, berpusat pada Kristus (ayat 6). Ayat 7
memberikan nasehat untuk terus bertumbuh.

Gambaran yang dipakai di sini adalah pohon yang hidup. Pohon harus ada akar,
batang, daun dan buah. Kalau kita mengerti tentang pohon yang hidup maka
kita lebih mengert ayat ini.

1. Bersekutu

Istilah yang dipakai di sini adalah berakar. Bersekutu dengan Tuhan Yesus
disamakan dengan berakar. Persekutuan dengan Tuhan Yesus dimulai ketika
kita, sebagai orang berdosa, menyambut Yesus sebagi Tuhan dan Juruselamat
kita pribadi. Sebagai orang berdosa kita sudah dipulihkan hubungan dengan
Tuhan melalui penyaliban Tuhan Yesus. Yesus mengampuni kita dan kita
diangkat menjadi anakNya (Yohanes 1:12). Sebagai anak kita menjaga hubungan
dengan Bapa kita di Surga. Kita menjaga hubungan dengan Tuhan Yesus dengan
bersekutu secara pribadi melalui doa, renungan /bacaan Firman Tuhan dan
pujian.

Akar mempunyai beberapa ciri khusus: mencari minuman/makanan untuk


pohon, menguatkan pohon, pada umumnya akar ke dalam tanah (makin dalam),
dan akar tidak kelihatan. Demikian juga dengan kita, pemimpin kristen harus
bersekutu dengan Tuhan supaya ada makanan rohani bagi roh dan jiwa kita.
Makanan yang kita makan hanya untuk tubuh kita.

Pemimpin kristen yang tidak bersekutu dengan Tuhan akan kering dan gersang
rohaninya. Bersekutu dengan Yesus menguatkan kita. Bersekutu dengan Yesus
membawa kita lebih dalam/dekat/peka dengan suara Yesus dan Roh Kudus.
Bagaimana mungkin kita mendengar suara Yesus atau Roh Kudus kalau kita
tidak pernah bersekutu atau dekat dengan Dia. Bersekutu dengan Yesus tidak
kelihatan. Kita tidak tahu apakah anggota gereja kita, teman kita bersekutu
dengan Tuhan atau tidak bersekutu. Tetapi, Tuhan tahu dan orang yang terdekat
dengan kita, termasuk isteri dan anak-anak mengetahuinya.

Dalam bersekutu kita dapat memuji, meyembah dan membaca FirmanNya.

Belajar dari Yesus (Markus 1:35), Ia memberi waktu untuk bersekutu dengan
Allah Bapa. Kalau Yesus yang adalah Juruselamat dan Tuhan kita melakukan hal
ini, apalagi kita sebagai anak-anakNya dan pelayan-pelayanNya. Memberi waktu
pada Tuhan untuk mengenal Dia, bersekutu dengan Dia, menyembah Dia
memberikan kepada anda : kesempatan yang unik dan istimewa, kesegaran,
fresh, focus dalam misi, kekuatan, adanya perubahan hidup, pernyataan
kecintaan anda pada Tuhan, pernyataan bahwa Tuhan nomor satu atau pusat
kehidupan anda dan ketergantungan yang mutlak padaNya!
Anda harus bertanggungjawab terhadap kerohanian kita.

Anda harus ada keinginan besar untuk datang pada Tuhan secara pribadi. Ada
hasrat yang besar untuk membaca, merenungkan, belajar dan melakukan
Firman Tuhan. Bukan hanya hasrat yang besar, tetapi tindakan yang terus
menerus sehingga menjadi habit bagi diri anda. Ikut seminar dan membaca
buku yang baik sangat mengembangkan dan menantang kerohanian kita untuk
hidup lebih satu tingkat lagi.

Semakin anda diberikan kepercayaan oleh Tuhan untuk suatu pelayanan, posisi
pelayanan, tanggungjawab dalam pelayanan, semakin anda harus mengisi
kerohanian anda lebih lagi. Ingat prinsip rohani dalam kepemimpinan ini: Anda
tidak bisa memberikan apa yang anda tidak punya dan anda tidak dapat
membawa orang-orang yang dipercayakan anda melebihi kerohanian anda.
Orang yang tidak menjaga hubungan dengan Tuhan dan menjaga
kerohaniannya akan menjadi kering, focus aktivitas, menjadi monoton,
kecapaian, kelelahan, kehilanggan visi, focus penampilan luar( mau dilihat dan
dipuji orang saja), hatinya menjadi tidak baik dan motivasi menjadi rusak.

Ada banyak alasan kita tidak bersekututu. Anda dapat menyebutkan dengan
cepat. Saya sibuuuuk sekali. Saya capaaaai sekali. Saya tidaaak ada waktu. Saya
maalas sekali. Saya keenakan lupa. Saya tidak tahu caranya.

Alasan ini dapat dikalahkan kalau kita menyadari pentingnya, gunanya,


faedahnya, manfaatnya, keuntungannya dari bersekutu. Hal ini membawa
motivasi untuk melakukan bersekutu dengan Tuhan Yesus. Motivasi yang lain
adalah ingat Teladan Tuhan Yesus. Langkah berikutnya adalah aturlah waktu
kita. Kita harus mengatur waktu, bukan waktu mengatur kita. Yesus layak
diberikan terbaik atas hidup kita. Dia bukan tempat sampah yang diberikan sisa-
sisa dan tak berguna! Satu hal yang sangat penting dalam melakukan hal ini,
jangan terburu-buru atau tergesa-gesa karena kita tidak mendapatkan
faedahnya.

Pemimpin kristen, pemimpin kelompok sel, pendeta, pengkotbah dan dosen


teologia tidak layak berbicara di atas mimbar atau di depan sekelompok jemaat
kalau dia tidak memberikan waktu bersekutu dengan Tuhan! Bagaimana
mungkin berbicara atas nama Tuhan, sedangkan dia sendiri tidak dekat dengan
Tuhan, tidak tahu dan tidak peka apa yang diinginkan Tuhan. Bersekutu dengan
Tuhan membuat pelayanNya berkuasa dalam penyampaian dan pengajaran
Firman. Howard Hendrich, professor dari Dallas Theological Seminary, pernah
menyatakan bahwa pemimpin kristen yang jatuh dalam dosa karena yang
bersangkutan tidak memberi waktu /tidak konsisten dalam saat teduh.

DISKUSI

• Mengapa anda menjaga persekutuan dengan Tuhan Yesus penting? • Apa


penghalang anda tidak memberi waktu untuk/ bersekutu Tuhan? Apa jalan
keluarnya? • Evaluasilah cara anda menggunakan atau mengatur waktu anda?

2. Hidup yang diubah oleh Tuhan Yesus (Kolose 2:7)

Istilah yang dipakai di sini adalah dibangun. Berakar di bawah tanah, dibangun
di atas tanah. Pohon yang bertumbuh atau hidup dapat terlihat dengan jelas.
Pohon itu ada buahnya Daunnya tidak kelihatan layu. Batangnya kelihatan kuat
atau batang pohon itu tidak mau tumbang. Ketika dilihat akarnya, akarnya
masih tertancap dengan gagah di dalam tanah. Didekati pohon itu memang
terlihat masih segar. Pohon yang hidup dan sehat akan bertumbuh secara
otomatis. Apa yang membuat pohon itu tidak bertumbuh harus dibuang dan
dibereskan.

Pohon yang hidup akan berbuah. Orang kristen yang sehat rohaninya akan
bertumbuh. Orang kristen yang tidak sehat rohaninya tidak akan bertumbuh.
Orang kristen yang hidup atau sehat rohaninya dan tidak sehat rohaninya dapat
terlihat dari perkataanya, sikapnya, dan perbuatanya sama seperti pohon yang
hidup terlihat oleh kita. Orang yang hidupnya diubah Tuhan kelihatan.

Para mahasiswa yang hidupnya menjadi berkat akan terlihat beda. Mereka tidak
terbawa arus dunia! Para Pemimpin yang diubah Tuhan terlihat jelas oleh
rekan-rekannya. Para orang tua yang hidupnya berubah terlihat oleh anak-
anaknya. Suami yang dijamah hidupnya dapat dilihat, dirasakan oleh isterinya.
Isteri yang diubah hidupnya dan telah menjadi berkat dapat dillihat dan dialami
oleh suaminya.

Para pemimpin gereja yang hidupnya menjadi berkat dan bertumbuh dapat
dilihat oleh para anggota jemaatnya. Para dosen sekolah theologia yang
hidupnya diubah, menjadi teladan dan menjadi berkat dapat dilihat oleh para
mahasiwanya. Kemunafikan, sandiwara terjadi ketika para pemimpin kristen
tidak ada perubahan dalam hidupnya, tetapi mereka masih dalam pelayanan
dan pengajaran Firman Tuhan. Cepat atau lambat mereka akan tersingkir dalam
pelayanan.

Kata dibangun merupakan kata kerja pasif. Hal ini menunjukkan bahwa Tuhan
yang aktif dalam hal pertumbuhan. Sama halnya istilah dipenuhi Roh Kudus
dalam Efesus 5:18, kata dipenuhi merupakan kata kerja pasif yang berarti bahwa
Roh Kudus diijinkan dalam hidup kita untuk bekerja dengan bebas. Kita
bertanggungjawab untuk taat yang terus-menerus dan selalu menyenangkan
Tuhan dan Roh Kudus.

Perhatikan juga dalam satu Korintus Paulus berkata, siapa Paulus atau Apollos?
Kami hanyalah pelayan-pelayanNya. Saya yang menabur benih dan Apollos yang
menyiram, tetapi hanya Tuhan yang membuat pertumbuhan itu! (lihat 1
Korintus 3:5-8)

Jadi tekanan dari kata dibangun adalah Tuhan yang mengubah, menumbuhkan
hidup kita. Setiap orang kristen dapat bertumbuh dan diubah hidupnya. Ini
berarti bahwa kita tidak boleh sombong karena Tuhanlah yang bekerja di dalam
kita. Kesombongan dan kecongkakan terjadi ketika “keakuan” kita ingin
ditinggikan, kita yang melakukan sendiri, akulah yang paling istimewa.

Untuk bertumbuh diperlukan respon atau tanggapan yang sama yaitu taat,
menurut, bersikap sesuai dengan Firman Tuhan. Ada ketaatan, ada perubahan.
Orang yang taat mau berubah ketika kejelekan tersingkap atau terbuka. Orang
yang tidak taat akan tersinggung, marah, kesal ketika kejelekean atau kritikan
diberikan padanya.

Tidak ada ketaatan, tidak ada perubahan. Ketaatan membuat kita sehat dan
hidup. Ketaatan merupakan ciri utama bagi oran kristen. Apa arti taat? Taat
adalah memilih kehendak Tuhan manakala kita diperhadapkan antara kehendak
Tuhan (keinginan Roh Kudus, sesuai dengan FirmanNya) atau keinginan diri
sendiri (keinginan daging, tidak sesuai Firman Tuhan). Orang kristen
mempunyai keseimbangan: kita dapat melakukan dengan kekuatan dan
pertolongan dari Tuhan, bukan diri kita sendiri. Segala perkara dapat
kutanggung di dalam Dia (keyakinan) yang memberikan kekuatan bagiku
(ketergantungan).

Untuk bertumbuh kita harus tahu bagian kelemahan hidup kita. Kalau anda
sakit, anda harus tahu penyebabnya atau sakit anda! Sukar untuk bertumbuh
kalau kita tidak tahu apa penyebab dasar dari pertumbuhan kita. Bagaimana
kita tahu kelemahan kita? Biasanya kelemahan itu adalah kekuatan anda yang
berlebih-lebihan.

Beberapa masukan untuk mengetahui kelemahan anda:

Pertama-tama, perhatikan respon (perasaan, sikap, perkataan, tindakan)


anda ketika anda menghadapi sesuatu.

Kedua, berani untuk bertanya pada orang terdekat anda yang mengenal anda
dengan baik sekali. Hanya orang yang besar hatinya berani untuk bertanya
tentang kelemahan hidupnya.Yang menarik adalah kelemahan atau sikap yang
jelek (“bad spirit”) itu bertumbuh sepengetahuan, seijin, dibiarkan, dan dipupuk
oleh anda sendiri. Jadi anda harus bertanggungjawab atas “bad spirit” itu, anda
tidak boleh excuse atau accuse others. Anda tidak boleh blame masa lampau
anda atau situasi anda. Orang yang sering blame akan menjadi be lame.

Dalam kepemimpinan dan pemuridan, perubahan dan hidup menjadi berkat


merupakan hal yang sangat penting. Bukan apa yang diajar saja, tetapi pola
hidup, tingkah laku, perkataan yang akan ditiru oleh orang-orang yang
dipercayakan Tuhan bagi kita. Pengajaran tanpa model akan mencetak pengikut
yang yang sombong dan kemunafikan serta hanya hanya focus pada
pengetahuan. Model tanpa pengajaran yang sehat dan alkitabiah akan
menghasilakan pengikut yang pikiran sempit dan kaku. Kita harus
kombinasikan kedua hal ini.

Setiap orang yang duduk di kepemimpinan belajar terlebih dahulu terus


menerus untuk menjadi teladan , model hidup dan baru membagi
pengetahuannya. Hal ini juga benar dalam kita mendidik anak-anak kita.
Mereka lebih mudah meniru kebiasaan , gaya hidup, perkataan orang tuanya
dari pada pengajaran kita. Jadi, kalau melihat pertumbuhan kerohanian anak
tak baik, perkataannya tak baik, emosinya tak stabil, gampang sekali marah,
pendiam, pemalu , sombong, suka terlambat atau mempunyai kebiasaan
omongin orang alias bergosip, atau suka berbohong atau pendendam, coba lihat
dan evaluasi gaya hidup, perkataan, karakter serta kebiasaan hidup anda sebagai
orang tua!

Hidup yang berubah dan bertumbuh akan efektif dalam pengajarannya dan
kepemimpinannya!

DISKUSI:• Apa ciri-ciri pohon yang hidup dan pelayan Tuhan yang hidup? • Apa
yang membuat pelayan Tuhan menjadi mati? • Bagaimana cara kita untuk terus
bertumbuh? • Kalau anda tidak tahu kelemahan anda, Bagaimana anda dapat
tahu hal itu?

3. Hidup yang kuat (Kolose 2;7)

Kata kerja yang dipakai di sini juga kata pasif, dikuatkan atau diteguhkan
(dalam bahasa Inggris lebih mudah terlihat). Maksudnya kita membiarkan diri
kita dikuatkan. Iman kita hidup dan bertumbuh. Iman akan bertumbuh melalui
pengajaran Firman Tuhan sehingga kita makin bertambah kuat dan teguh setiap
hari. Situasi yang baik, keuntungan, kesuksesan, berkat, pekerjaan, orang atau
gelar bukanlah sumber iman atau kekuatan kita. Semua bisa berubah, tetapi
Firman Tuhan tetap untuk selama-lamanya (1 Petrus 1: 24-25).

Firman Tuhan itu benar, tanpa salah, kuat, hidup, aktif, dinamis, dahsyat, hebat
dan lebih tajam dari pedang bermata dua. Firman Tuhan itu sebagai alat untuk
mengubah dan menguatkan anak Tuhan sehingga iman mereka kuat dalam
mengarungi kehidupan di dunia ini. Para pelayan Tuhan harus meyakini dan
menghidupkan kepercayaan ini. Mereka harus hidup dengan Firman Tuhan.
Mereka harus menyampaikan Firman dengan kuat kuasa dan urapan dari Roh
Kudus.

Masalah membuat kita lemah, tetapi Firman Tuhan menggelorakan hidup kita.
Petrus dapat berjalan di atas air ketika memandang Yesus. Pandangan dialihkan
ke angin taufan yang besar dan ombak yang bergelombang dengan dahsyat,
Petrus menjadi bimbang dan takut lalu ia mulai tenggelam. Masalah
mengecilkan hati dan menakutkan Petrus. Petrus memandang Yesus, berteriak
dan minta pertolongan padaNya, Yesus menolong Petrus. Petrus dapat berjalan
di atas air kembali bersama dengan Yesus. Firman Tuhan akan membuat kita
fokus pada Yesus Kristus.

Pandangan kita harus diarahkan pada Tuhan. Firman Tuhan berkata bahwa
Tuhan kita Maha Kasih, Maha Kuasa, Maha Tahu dan Maha Suci.

Tuhan Maha Suci berarti Tuhan tidak pernah mencelakakan kita, tidak ada hal
yang jelek dalam hidup kita direncanakanNya. Tuhan Maha Tahu berarti kita
tenang dalam hidup ini. Masa depan kita ada di dalam tangan Tuhan. Kita
dalam madece, masa depan cerah bersama Tuhan, bukan madesu, masa depan
suram. Tuhan Maha Kuasa berarti kita pasti ada jalan ketika menghadapi
masalah. Tuhan kita lebih besar dari masalah kita. Tuhan sanggup buka jalan
bagi kita. Tuhan Maha Kasih berarti kita pasti ditolong Tuhan. Tuhan peduli
atas hidup kita.

Masalah harus dilihat sebagai kesempatan membuat iman kita bertumbuh.


Hidup orang kristen harus berdasarkan prinsip Firman Tuhan, bukan
berdasarkan perasaan atau situasinya. Orang kristen, dosen sekolah theologia,
mahasiwa, pemimpin gereja, majelis, pendeta, anggota jemaat, ketua sel group,
para coordinator, serta pelayan Tuhan yang kuat, lebih efektif dalam pelayanan.

Pelayanan penuh pergumulan atau hardship. Dibutuhkan orang yang bertahan


dan teguh dalam pelayanan. Harus kuat dalam hidup, dalam menghadapi
masalah di rumah, pekerjaan, bisnis, dan kuliah. Orang yang mudah menyerah
dan tidak kuat menghadapi masalah biasanya cendrung tidak semangat dalam
pelayanan.

Bahkan orang tersebut bisa menjadi batu sandungan karena pelayanan


dilakukan dengan asal-asalan, setengah hati, tanpa hati, dan tidak ada semangat
. Para pelayan Tuahn yang tidak kuat akan merusak kepribadian dan hati
mereka. Hatinya menjadi kecil, licik, penuh iri hati, membanding-bandingkan,
motivasi salah, mengambil jalan pintas, mudah menyerah, dan mudah menjadi
“pengemis.”

Bacalah kembali 2 Timotius. Catatlah semua kata kerja yang harus dilakukan
oleh Timotius dan terapkan kata kerja itu dalam kehidupan anda. Penuhi
pikiran anda dengan seluruh kata kerja itu. Anda akan bangkit dan kuat dalam
pelayanan. Firman itu akan menguatkan iman kita sebagai pelayan Tuhan.

Semua kata kerja itu akan mengatur dan menguasai hidup kita. Yang ada dalam
pikiran dan hati kita adalah menjadi hambaNya dengan mengobarkan karunia
dan ketrampilan yang ada, tidak takut menderita, berani menyampaikan Injil,
mengembangkan strategi untuk pertumbuhan pelayanan/gereja, setia sampai
mati, mengajar dan memuridkan dengan tulus, kuat dengan pertolongan Roh
Kudus, disiplin dan berlatih seperti atlit, menyenangkan Tuhan, bekerja keras
seperti petani, tidak malu dihadapan Tuhan, mau dipakai Tuhan, tidak bermain
dengan dosa, ramah,tidak suka bertengkar, waspada, tidak cinta uang/materi,
mengajar Firman Tuhan dengan tekun dan berani, bertahan dalam suasana
yang sulit, menguasai diri, bersiap sedia selalu, bertanggung jawab dan tunaikan
tugas pelayanan.

Pemimpin dan para pelayan Tuhan yang sukses adalah orang yang kuat dalam
hidupnya. Hamba Tuhan yang kuat tidak menyerah dan tidak mudah putus asa.
Rick Warren pindah tempat 79 kali sebelum mempunyai tempat tetap yang
dibangun (baca: Pertumbuhan Gereja Masa Kini). Thomas Edison mencoba
10.000 kali sebelum menemukan apa yang kita nikmati sekarang. Wright
bersaudara mencoba sekitar 5000 kali sampai akhirnya besi bisa terbang di
udara yang kita sebut kapal terbang sekarang. Pemimpin yang berhasil akan
berfokus pada keberhasilan dan pemimpin yang tidak berhasil berfokus pada
kegagalan. Pemimpin yang berhasil tidak takut gagal. Dia menjadi kuat di
tengah-tengah masalah dan kegagalannya. Keteguhannya membuat ia berani
maju, meskipun ada setan keragu-raguan & kekuatiran.Masalah dan kegagalan
dipandang sebagai kesempatan atau batu loncotan untuk berhasil.

Yang diperlukan bagi semua pelayan Tuhan adalah pandangan yang benar
terhadap masalah dan kegagalan.

“Our greatest glory glory is not in our failings, but in rising up every time we
fall”, kata Ralph Waldo Emerson. Kita perlu melihat diri kita secara serius
karena masalah utamanya bukan pada masalah itu sendiri tetapi di dalam diri
kita. Sikap kita terhadap masalah lebih penting dari masalah itu sendiri.
Tanggung jawab kita sebagai pelayan Tuhan adalah kuatkan dan teguhkan hati,
jangan kecut dan tawar hati, dan jangan goyah. Renungkanlah dan berpautlah
pada Firman Tuhan maka kita akan menjadi kuat dalam Tuhan. Kita telah
dibuat Tuhan bukan menjadi pelayan yang kalah, tetapi pelayan yang telah
menang, selalu menang dan lebih dari pemenang!

DISKUSI:

Mengapa masalah sering membuat kita lemah?


Apa yang menyebabkan Petrus dapat berjalan di atas air?
Cari, tulis dan hafal semua kata kerja dalam 2 Timotius
Dengan jujur lihat kecendrungan hati dan sikap kita dalam menghadapi masalah
dan buat keputusan mengambil sikap yang benar

4. Mengucap syukur(Kolose 2:7)

Dalam ayat ini bukan saja mengucap syukur tetapi melimpah dengan syukur.
Melimpah artinya melebihi dari ukuran sehingga tumpah keluar. Mengucap
syukur dari dalam hatinya, terlihat (tertumpah ) keluar di wajah kita. Orang
yang mengucap syukur dimulai dari hati kita sehingga senyum muka kita tidak
dipaksakan. 1 Tesalonika 5:18 berkata mengucap syukurlah dalam segala hal.

Mengucap syukur merupakan suatu keputusan dan pilihan yang kita ambil.
Dalam hidup ini kita bisa memilih dua hal: mengucap syukur atau menggerutu;
tersenyum atau cemberut. Kita memilih mengucap syukur pada sesuatu yang
terjadi dalam kehidupan kita, pada sesuatu yang ingin kita ubah tetapi tidak bisa
diubah lagi, pada keadaan, situasi, pelayanan, berkat, dan bahkan penampilan
tubuh kita.

Orang yang memilih untuk mengucap syukur dalam hidupnya tidak akan
menyalahkan situasi, menyalahkan orang lain atau ia tidak minta lepas
tanggungjawab. He does not blame/accuse others and he does not excuse
himself. He is not an accuser and he is not an excuser, but he is a chooser! Ia
memilih untuk mengucap syukur. Ia memilih untuk bertanggungjawab atas
sikapnya. Ia memilih bersukacita di tengah, di dalam masalah yang dihadapinya.
Perhatikan bukan bersukacita atau mengucap syukur karena masalah.

Belajar dari orang Israel yang dipimpin Tuhan ke Tanah Perjanjian, para
pelayan Tuhan tidak boleh menggerutu di tempat pelayanannya. Tuhan tidak
suka pada orang yang mudah menggerutu karena alasan dasar orang
menggerutu adalah tidak percaya pada kebaikan Tuhan (God’s goodness),
kebijaksanaan Tuhan (God’s wisdom), perhatiaan Tuhan atas hidupnya (God’s
care) dan kedaulatan Tuhan (sovereignty of God) atas hidupnya.

Mengucap syukur ada manfaatnya:

a.Kita mengalahkan perasaan yang negatif(iri hati, menggerutu, sakit hati,


terluka, dendam, kesal, rasa menyesal apa yang sudah terjadi membuat hati
kesal dan tidak ada senyum) yang ada dalam diri kita.

b.Kita mengalahkan situasi kita. Tidak terikat dengan keadaan. Paulus dan Silas
ada di ruangan sempit, terpenjara, tetapi mereka memuji Tuhan (KPR
16:22-26)) Situasi yang jelek membuat kita tidak dapat tersenyum. Bersyukur
membebaskan kita dari tekanan.

c.Kita menjadi lebih semangat. Tuhan pasti buka jalan. Melihat ke depan dengan
semangat hidup yang besar. Hati yang gembira obat bagi kita. Semangat yang
patah mengeringkan tulang! KPR 16:26 : Ketika Paulus dan Silas memuji Tuhan
(respon positive dalam situasi yang jelek sekali), Tuhan bekerja! Tuhan buka
jalan!

d.Kita menjadi teladan dalam kehidupan. Orang lain yang menghadapi masalah
sama mengeluh terus-menerus, tetapi kita mengucap syukur. Tuhan sedang
bekerja dalam hidup kita

e. Kita mempunyai pikiran yang positif. Orang-orang sukses tidak pernah hidup
di dalam “Keluhan” Mereka mempunyai pikiran positif, suatu saat akan
berhasil!

Mengucap syukur dengan melimpah dapat terlihat oleh teman-teman kita dan
anggota keluarga kita. Wajah yang berseri-seri, murah senyum dimulai dari hati,
dimulai dari sikap atau respon kita dalam menghadapi sesuatu. Lihat dengan
sikap atau pandangan positif. Kita melihat sesama teman dengan senyum.
Senyum membuat orang lebih manis. Para suami atau isteri melihat pasangan
hidupnya dengan gembira dan sukacita. Pulang dari pelayanan dengan sukacita
karena akan bertemu dengan pasangan dan anak kita.

Apabila hati kita tidak suka, maka yang dilihat juga menjadi tidak baik. Hati
kesal, menggerutu, pikiran negatif membuat muka jelek dan sikap yang tidak
baik. Jadi, pilihlah mengucap syukur. Jangan memilih menggerutu. Kita tidak
bisa mengatur perasaan, sikap, perbuatan, perkataan orang lain, tetapi kita
dapat mengatur dan mengontrol perasaan, sikap, perbuatan dan perkataan kita.

Pilihlah melimpah dengan syukur! Di desa atau di kota, dimanapun kita berada,
siapapun diri kita sebagai anggota jemaat, para pelayan, sel group leader,
coordinator, pendeta/gembala sidang/pengkotbah/pengingjil/dosen /pelayan
Tuhan yang selalu mengucap syukur dan murah senyum lebih disukai dari pada
yang menggerutu,menyalahkan orang lain, tidak berani bertanggungjawab,
tidak ada senyum, dan suka meminta-minta.
PENUTUP

Kita tahu bahwa kapal Titanic tenggelam. Sebelumnya, kapten kapal sudah
diperingati beberapa kali untuk mengambil arah yang lain karena arah yang
ditempuh kapten akan menabrak gumpalan gunung es. Sang kapten tidak
menghiraukannya. Dia berpikir kapal akan kuat dan tidak akan hancur.
Akhirnya kita tahu, kapal tersebut tidak kuat ketika terbentur dengan gumpalan
gunung es. Peringatan sudah diberikan, sang kapten harus ubah arah! Tuhan
sedang memberikan peringatan atau tanda-tanda (warning) bagi kita untuk
mengubah arah hidup kita. Ubahlah dan ikutilah arah
Tuhan…..BERTUMBUHLAH DI DALAM YESUS! BERSEKUTU! ADANYA
TRANSFORMASI/PERUBAHAN HIDUP! KUAT! DAN BERSYUKURLAH!

DISKUSI
Mengapa kita sulit ucapkan syukur ketika hati kita dikuasai hal yang negatif?
Mengapa orang yang kristen kuat dan bersyukur lebih efektif dalam pelayanan?
Sudahkah anda mengambil arah yang benar sehingga tidak terjadi seperti
kapten kapal Titanic? Apa yang harus diubah dalam hidup anda?

Anda mungkin juga menyukai