Anda di halaman 1dari 2

Nats

: Lukas 1:46-56

Tema

: Pujian Maria

Pendahuluan
Injil Lukas satu-satunya penulis Injil yang menyoroti kehidupan Yesus di masa kecil
(Luk. 1:26-56; 2:1-52). Tinjauan Lukas akan kehidupan dan pelayanan Yesus di dunia ini
ingin menunjukkan bahwa Yesus adalah Anak Manusia yang tidak sama dengan manusiamanusia yang lain, karena Ia hidup secara sempurna dan penuh dengan kuasa Roh Kudus.
Secara hati-hati Lukas memberikan penjelasan yang rinci tentang bagaimana Yesus
memberikan perhatian dan harapan kepada semua orang (bahkan secara khusus ditunjukkan
kepada "orang-orang terbuang") karena Lukas memiliki keyakinan bahwa keselamatan dan
pengampunan dosa dari Yesus Kristen adalah untuk semua orang, baik untuk orang Yahudi
maupun Yunani (Luk. 19:10), "Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan
menyelamatkan yang hilang."
Jadi, tujuan teologis dari Injil Lukas ini memiliki penekanan kosmopolitan, yakni
menekankan universalitas Injil dan bahwa Yesus adalah Penebus dunia. Hal ini ditekankan
melalui kaitan garis keturunan Yesus dengan Adam, nenek moyang secara umum dari semua
umat manusia. Penekanan ini secara khusus dilihat dalam penggunaan perumpamaan Lukas
(Luk. 9:51-56; 10:30-37; 17:11-19) dan orang non-Yahudi (Luk. 2:32; 3:6, 38; 4:25-27; 7:9;
10:1; 24:47), demikian pula kepada orang Yahudi (Luk. 1:33; 2:10); kepada pemungut cukai,
orang berdosa, dan orang tersingkir (Luk. 3:12; 5:27-32; 7:37-50; 19:2-10; 23:43), demikian
pula kepada orang-orang terhormat (Luk. 7:36; 11:37; 14:1); kepada orang miskin (Luk. 1:53;
2:7; 6:20; 7:22) demikian pula kepada orang kaya (Luk. 19:2; 23:50); dan kepada perempuan
dan pria. Hal ini menjelaskan tujuan dari Injil Lukas ini adalah Sebab Anak Manusia datang
untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang.
Dalam perikop ini merupakan sepenggal bait pujian, nyanyian teragung yang pernah
diciptakan dan dinyanyikan oleh seorang manusia. Pujian ini menggambarkan sikap seorang
hamba yang menyadari identitas dan keterbatasannya untuk menerima pemberian yang begitu
besar dari Tuhan. Ayat 1, Jiwaku memuliakan Tuhan (Yun. Megalunei: sangat besar; dasyat;
agung; tinggi). Ditengah-tengah pergumulan yang hebat, karena harus menanggung malu,
belum menikah, namun sudah hamil, ini merupakan aib yang begitu menyakitkan bagi Maria
dan oleh perjalanan yang melelahkan dari Nazaret ke kota Betlehem, Maria bisa berkata
"Jiwaku memuliakan Tuhan, hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku", (lih. ay.1, 2).
Ungkapan dan pujian ini bisa terucap hanya bagi mereka yang sungguh-sungguh telah
menikamati anugerah dan karunia dari Tuhan saja yang bisa berpikir betapa Tuhan itu Agung
dan Mulia.

Isi Tafsiran
Dalam magnifikat atau hymne yang begitu agung dari Maria ini, memberikan kita tiga
makna tentang kelahiran Kristus bagi orang percaya:
1. Ia menceraiberaikan orang-orang yang congkak hatinya (ay. 51). Kelahiran Kristus bagi
kita untuk merevolusi/mengubah hati kita yang congkak/sombong.
Sebab Kristus
memampukan seseorang untuk menemukan siapa dirinya. Matinya kecongkakan, merupakan
awal dari revolusi moral. (Lih. Filipi 2:6-8). Dengan kata lain atau dalam bahasa lain berarti
Allahlah yang membubarkan atau membatalkan pikiran dan rencana-rencana orang-orang
yang sombong. Karena rencana orang congkak adalah menekan orang lemah dan
meninggikan diri, bahkan juga secara rohani. Namun Allah melakukan hal lain. Ia
menggagalkan rencana orang congkak dengan membuat rencana yang menakjubkan sehingga
mereka tidak dapat menyombongkan diri mereka lagi.

Dalam perikop ini, Maria menyadari akan siapa dirinya. Ia bukan seorang yang kaya,
terkenal, terhormat, namun atas kebaikan dan kemurahan Tuhanlah yang telah memilih dia
untuk melaksanakan kehendakNya untuk menjadi ibu Mesias. (ay. 48-49).
2. Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dan meninggikan orang-orang yang rendah
(ay. 52). Kelahiran Kristus bagi orang percaya, mematikan klasifikasi/strata sosial yang ada
dimasyarakat. Dihadapan Kristus semua orang sama pentingnya, sama bernilainya, sebab
Kristus mati untuk semua orang.
3. Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar, dan menyuruh orang yang
kaya pergi dengan tangan hampa (ay. 53). Yesus menurut Lukas, sangat prihatin terhadap
orang-orang miskin (mis. para gembala 2:8-20; 14:13; 14:15-24; 6:20-26, dll).

Kesimpulan
Betapa istimewanya hak yang diterima oleh Maria. Hak istimewa juga diberikan Tuhan
kepada kita, orang percaya. Hari Natal mengingatkan kita bahwa kita bukanlah penderita atau
pelengkap dari Natal tetapi pelaku-pelaku yang meneruskan pesan Natal bagi dunia. Lakukan
revolusi moral, revolusi sosial dan revolusi ekonomi di manapun kita berada.

Anda mungkin juga menyukai