Anda di halaman 1dari 23

KEHIDUPANKU

ADALAH BERKAT
DARI ALLAH
MARI BELAJAR
MERAWAT
KEHIDUPAN
MASING-MASING
3 Januari URAIAN PELAJARAN HARI INI
Kecil atau remeh tidak selalu menjadi tidak berguna. Apa
yang membuat seseorang atau sebuah benda berarti adalah
BIAR KECIL fungsi dan makna yang ia berikan dengan kehadirannya. Kita

NAMUN tahu sebuah sekrup atau baut adalah benda yang kecil, tapi
benda kecil itu berguna untuk mempertahankan kekokohan
BERARTI sebuah jembatan besar yang menghubungkan dua daratan,
menopang ribuan ton besi dan kendaraan yang lewat di
atasnya. Lihat saja misalnya jembatan Barelang di Pulau
Matius 2: 1-12 Batam, jembatan Ampera di Palembang, atau jembatan
layang di kota Jakarta. Baut itu kecil, tetapi fungsinya sangat
Nilai kristiani: menentukan dan membuat jembatan berfungsi sebagai
Walau terlihat kecil atau muda penopang yang kokoh, dan tanpa baut itu maka robohlah
seseorang dapat memberi makna jembatan dan tidak ada gunanya.
bagi dunianya, asal ia mau, Perikop kali ini mengisahkan tentang sebuah tempat
tentu dengan penyertaan Tuhan yang menjadi lahirnya seorang besar di tengah bangsa Israel,
yaitu Yesus Kristus. Yesus lahir di sebuah kota kecil yang
Pujian: tidak diperhitungkan orang, yaitu Betlehem.
Smua Baik (Oleh Budi
Tidak seperti Yerusalem, kota Betlehem adalah kota
Haryanto dan Tommy One Way
Widodo - lagu terlampir) yang kecil. Pada zaman Yesus, penduduk di kota Betlehem
berjumlah sekitar 1000 orang. Kotanya tidak strategis. Karena
letak kota yang tidak strategis, maka tidak banyak orang
berminat untuk berdagang atau berpolitik di sana. Sebab itu
kota ini sepi penduduk, kota yang sunyi senyap, sekaligus
kota yang tidak terkenal. Bahkan Alkitab pun menyebut kota
Betlehem hanya 8 kali. Tetapi, justru dari kota itulah pernah
terjadi peristiwa-peristiwa penting sebagaimana dicatat di
dalam Alkitab. Banyak tokoh penting dalam sejarah Alkitab
Quote:
Bagi saya, marah atas dis-
abilitas yang saya derita
hanya membuang-buang
waktu. Kita harus melan-
jutkan hidup dan berusaha
tidak marah. Orang-orang
tidak akan mau menyisih-
kan waktu untuk Anda jika
Anda selalu marah atau
mengeluh. ~Stephen Hawk-
ing (matematikawan di
kursi roda)

8
di kota ini. Misalnya raja Daud. Raja yang pernah memerintah Israel selama 40 tahun di Yerusalem ternyata
dilahirkan dalam kota mungil Betlehem. Bahkan yang menarik adalah, Daud diurapi menjadi raja oleh nabi
Samuel juga di kota Betlehem.
Akan tetapi, di awal cerita tentang kelahiran Yesus, kota Betlehem amat terkenal. Terkenal karena di
kota itulah karya penyelamatan Allah bagi dunia dimulai, tempat di mana Yesus lahir dalam wujud manusia,
sama seperti kita. Kalau kita membaca Matius 2:1-12, kita mengetahui bahwa Yesus lahir di Betlehem (ay.
1). Lalu, pada ayat 5 dan 6, kita mengetahui bahwa Betlehem adalah kota terkecil di Yehuda saat itu. Mari
kita lihat ayat pararel Matius 2:6, yaitu Mikha 5:1, Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di
antara kaum-kaum Yehuda, dari padamulah akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang
permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala. Kita dapat mengambil kesimpulan bahwa Allah
memilih kota kecil sebagai tempat di mana karya-Nya di dunia dimulai.
Betlehem, dalam bahasa Arab berarti rumah daging, namun dalam bahasa Ibrani berarti rumah roti.
Rumah roti, berarti rumah di mana ada berkat Tuhan di dalamnya, dan kitapun diajak untuk ke Betlehem.
Melihatnya sebagai kota kecil namun darinya lahir seorang besar dan berpengaruh dalam kehidupan iman
kita.
Allah mau memakai Betlehem, sebuah kota kecil untuk sebuah kisah besar. Kalau dibandingkan dengan
kehidupan kita sekarang, Allah juga memakai orang-orang kecil (pengaruhnya kecil atau kadang-kadang
tidak dianggap dalam masyarakat) untuk melakukan perkara yang besar. Kita mungkin tidak mengerti
alasan Allah memilih orang-orang tertentu untuk menyatakan kemuliaan-Nya atau karya-Nya bagi dunia.
Tetapi sekecil apapun kita di hadapan orang lain, kita memiliki peran yang besar di hadapan Allah. Apalagi
jika kita mau dan selalu memohon pertolongan Tuhan.
Dengan begitu, kita tahu sekarang, meskipun kita dianggap kecil, muda, atau tidak penting oleh orang
lain atau lingkungan sekitar kita, namun Allah tidak membeda-bedakan. Allah dapat memakai siapapun
dalam karya besar-Nya, tercermin dari kota Betlehem, kota kecil dengan kisah besar, kota terkecil di antara
Yehuda, menjadi saksi bagi karya besar Allah di dunia ini.
Di dalam film Expandables I - film action yang dibintangi oleh Silvester Stallone dkk - terdapat aktor
dari Asia bernama Jet Lee. Suatu ketika Jet Lee meminta gaji lebih besar dari teman-temannya dalam sebuah
penyelamatan seseorang. Menurut Jet Lee, ia berhak mendapat gaji lebih besar karena badannya kecil.
Menurutnya lagi, orang kecil membutuhkan energi dua kali lipat untuk mengerjakan tugas yang sama
dengan orang yang lebih besar. Contoh paling sederhana adalah ketika kita melangkah, dua kali langkah
orang kecil dapat ditempuh oleh satu langkah orang besar. Orang kecil memang butuh usaha ekstra untuk
membuktikan sebuah karya, tapi hal ini membuktikan bahwa ia tidak dapat melakukan pekerjaan-pekerjaan
besar yang dilakukan orang besar. Zaman sekarang orang kecil dapat memerintah orang yang lebih besar
badannya. Soal kerja, bukan hanya tubuh yang jadi tolok ukur, melainkan pemikiran yang lebih berperan.
Bagi remaja yang sering kali diabaikan, memang dia harus dapat membuktikan bahwa dirinya juga
mampu. Hal ini tidak mudah. Butuh energi yang besar. Namun sebenarnya jika kita membaca perikop
hari ini, kuncinya bukanlah apa yang dimiliki oleh Betlehem, kota kecil itu. Kuncinya adalah bahwa Allah
telah memilih Betlehem untuk menjadi kota berkat bagi keselamatan bangsa-bangsa dengan kelahiran
Yesus. Perikop ini memang berisi orang-orang yang tidak punya apa-apa namun dipilih oleh Allah untuk
menyumbangkan peran besar kepada dunia. Demikian pula dengan orang Majus. Mereka juga adalah
orang-orang yang rendah hati dan haus kebijaksanaan. Sebaliknya Herodes, seorang dengan jabatan raja

Biar Kecil Namun Berarti 9


digambarkan sebagai orang yang takut kepada Yesus. Ia takut kalau Yesus kelak akan merebut takhatanya. Ia
telah salah sangka. Yesus tidak pernah berminat merebut takhtanya. Jadi, perikop ini juga menjadi peringatan
bagi orang besar, orang kaya, atau orang berjabatan untuk tidak meremehkan orang kecil, orang miskin,
dan orang tidak punya jabatan supaya mereka tahu bahwa hidup buka soal ciri-ciri duniawi, melainkan
soal Allah memilih seseorang untuk menjalani hidup masing-masing, dengan kemuliaan masing-masing
pula. Banyak orang miskin yang pandai namun tidak punya kesempatan. Banyak orang miskin yang lebih
mampu bersyukur, dan banyak orang yang tak berpendidikan lebih bijak daripada mereka yang memiliki
gelar tinggi-tinggi.

KREATIVITAS CARA PENYAMPAIAN


1. Bukalah dengan memberikan contoh orang-orang yang memiliki kelemahan, namun menjadi tokoh
besar. Misanya, Stephen Hawking, matematikawan besar dari kursi roda. Berita dapat diunduh di http://
majalahdiffa. com/index. php/persona/biografi/236-stephen-hawking-fisikawan-hebat-dari-kursi-roda.

Stephen Hawking telah menjadi salah satu fenomena dan keajaiban kehidupan manusia di abad ini. Ia
penyandang disabilitas yang hanya bisa duduk teronggok di kursi roda. Bahkan untuk berbicara ia harus
dibantu mesin komputer. Namun, dalam ketidakberdayaan fisik itu ia menjadi fisikawan terkemuka
dan jenius, bahkan ilmuwan besar abad ini setelah Einstein.

Berjuang melawan penyakit


Salah satu prestasi Stephen Hawking adalah sebagai penerus Black Hole Theory (Teori Lubang Hitam)
yang ditemukan Einstein. Namun, ia juga memberikan banyak sumbangan di bidang fisika kuantum,
terutama teori kosmologi, dan gravitasi kuantum. Lebih dari itu, Hawking telah membuktikan disabilitas
bukan penghalang melanjutkan kehidupan, menghasilkan karya-karya jenius, dan menyumbangkan
ilmu pengetahuan bagi kehidupan umat manusia.
Stephen William Hawking lahir pada 8 Januari 1942 di Oxford, Inggris. Dia tumbuh besar di
dekat kota London dan meraih gelar bachelor dari Oxford University pada tahun 1962 dengan predikat
terbaik. Pada usia 21 tahun Hawking divonis menderita penyakit amyotrophic lateral sclerosis (ALS)
yang membuatnya hanya bisa duduk di kursi roda, tanpa bisa bergerak sedikit pun, hingga sekarang.
Penyakit ALS dikenal juga sebagai penyakit Lou Gehrig atau penyakit motor neuron (MND).
Penyakit ini mempengaruhi sel-sel saraf di otak dan sumsum tulang belakang, yang menyebabkan
kematian neuron motorik. Artinya, otak kehilangan kemampuan untuk mengendalikan gerakan otot.
Sebagai gambaran, jika otot dalam diafragma dan dinding dada gagal, penderita akan kehilangan
kemampuan untuk bernapas tanpa bantuan ventilasi.
Kebanyakan orang dengan ALS hanya bertahan 2 hingga 5 tahun setelah diagnosis. Namun Stephen
Hawking berbeda. Ahli astrofisika ini telah hidup selama 47 tahun bersama penyakit ALS. Penyakit
ini berawal ketika Hawking kesulitan mengikat tali sepatu, yang membuatnya sadar ada sesuatu yang
salah dengan tubuhnya. Pada awalnya ia merasa terganggu. Sadar memiliki penyakit yang tidak bisa
disembuhkan dan bahkan bisa membunuhnya dalam beberapa tahun itu sedikit mengejutkannya.
Namun, ia berusaha hidup senormal mungkin dan tidak berpikir tentang kondisinya atau menyesali
hal-hal yang mencegahnya berbuat banyak.

10 Biar Kecil Namun Berarti


Mimpi saya pada waktu itu sedikit terganggu. Saya merasa
sangat bosan dengan hidup. Tapi tiba-tiba saya menyadari
bahwa ada hal berharga lain yang dapat saya lakukan, jika
saya tangguh, kata Profesor Hawking, seperti dilansir situs
Hawking. org. Dia kembali bangkit dan bermimpi. Saya akan
mengorbankan hidup saya untuk menyelamatkan hidup orang
lain, katanya.
2. Sampaikan materi pada Uraian pelajaran hari ini
dengan menekankah tiga hal penting: kota Betlehem yang
kecil sungguh dipandang penting oleh Tuhan sendiri, dipilih
sebagai kota kelahiran sosok Yesus (putra Allah); orang-orang
Majus yang juga adalah orang-orang sederhana dan mencintai
kebijaksanaan adalah simbol dari kemuliaan hidup yang bukan hanya diukur dari harta dan jabatan,
melainkan dari kerendah-hatian; dan tentang Herodes yang menjadi pengingat manusia untuk tidak
menyombongkan jabatan, untuk tidak takut jabatannya hilang sehingga juga tidak perlu menyikut
orang lain.
3. Bermain Eja Kata (sambung huruf ).
Pilih empat relawan dari remaja dan bentuklah tiga sampai empat kelompok
Minta masing-masing relawan untuk mengatakan sebuah kata yang menggambarkan perintah
Tuhan Yesus sebagai praktik hidup orang Kristen (jangan yang terdapat imbuhannya). Misalnya,
Kasih, Doa, Ibadah, dan minta mereka meng-eja setiap kata tersebut.
Di dalam kelompok, minta mereka untuk menguraikan setiap huruf menjadi sebuah kata yang
lainnya. Misalnya= K-A-S-I-H
K: Keinginan, A: Aku, S: Selalu, I: Ikut, H: Hidup-Nya. Minimal 3 kata.
Setiap kelompok meng-eja kata yang menggambarkan perintah Tuhan Yesus sebagai praktik hidup
orang Kristen dan uraian atas kata tersebut yang berhasil mereka kerjakan.

K-A-S-I-H
E K E K I
I U L U D
N A T U
G L P
I U N
N Y
A A
N

4. Seperti hanya cabe rawit, kecil namun pedasnya luar biasa. Cabe besar, caber keriting misalnya tak
begitu pedas. Seseorang yang yakin bahwa dirinya mampu mengerjakan hal-hal besar dalam hidupnya,
pastilah ia akan berusaha keras. Keberhasilan bukan sesuatu yang jauh dari orang yang bekerja keras.

Biar Kecil Namun Berarti 11


Lampiran Lagu:

SMUA BAIK

Dari semula REFF :


tlah Kau tetapkan Smua baik,
Hidupku dalam tanganMu smua baik
Dalam rencanaMu Tuhan Apa yang tlah Kau perbuat
di dalam hidupku
Rencana indah Smua baik,
tlah Kau siapkan sungguh teramat baik
Bagi masa depanku Kau jadikan hidupku berarti
Yang penuh harapan

12 Biar Kecil Namun Berarti


URAIAN PELAJARAN HARI INI 10 Januari
Apa sebetulnya tahu diri? Tahu diri adalah kemampuan
mengenali potensi, peran atau tanggung jawab di mana
kita hadir yang dibarengi kerendahan hati. Tahu diri akan SEMAKIN
membuat kita tidak memamerkan apa yang kita miliki
baik pengetahuan, harta, atau kekuasaan. Nilai tahu diri
BERISI,
menolong kita menjadi orang yang dihargai oleh orang lain SEMAKIN
dan juga dicintai ole Tuhan.
Kali ini kita hendak belajar dari Yohanes Pembaptis. TAHU DIRI
Kita mengenalnya sebagai tokoh yang mempersiapkan jalan
bagi Yesus yang akan datang dan mengajar di tengah bangsa
Israel. Ia menyerukan pertobatan kepada orang-orang di Lukas 3:15-17, 21-22
sekitarnya dan mau memberi diri untuk dibaptis. Masyarakat
Yahudi pada saat itu sangat menanti-nanti dan berharap Nilai kristiani :
akan datangnya Mesias, yang akan membebaskan mereka Tahu diri adalah ciri orang
dari penderitaan dan penindasan. Apa yang diserukan oleh yang rendah hati, dan rendah
Yohanes Pembaptis akhirnya membuat banyak orang Yahudi hati adalah cermin seorang
yang berpikir bahwa ia adalah mesias yang dinantikan murid Kristus.
kedatangannya tersebut.
Namun, Yohanes Pembaptis kemudian menegaskan
Pujian:
Semua karna anugerah-Nya
dan menjelaskan bahwa dirinya bukanlah mesias seperti
(Rachmiati Tanudjaja)
apa yang mereka bicarakan. Kepada orang-orang Yahudi ia
menjelaskan bahwa mesias yang akan datang tersebut adalah
sosok yang lebih berkuasa dari dirinya, membuka tali kasut-
Nya pun ia tak layak. Yohanes tahu diri meskipun orang
menganggap ia seorang besar. Yohanes tidak memanfaatkan
situasi atau mengambil keuntungan dari anggapan orang-
orang tentang dirinya.
Yohanes Pembaptis kemudian turut menegaskan bahwa
Mesias yang akan datang adalah Dia yang datang dengan kuasa
yang lebih besar. Ayat yang ke-17 merupakan gambaran yang
diberikan Yohanes untuk menjelaskan perihal kedatangan
Mesias. Ia datang untuk menyambut mereka yang telah
bertobat, yang digambarkan dengan gandum. Selain itu,
dijelaskan pula tentang orang-orang yang tidak mau bertobat
dan masih hidup dalam kuasa duniawi, yang digambarkan
dengan jerami. Yohanes Pembaptis begitu bersemangat Ayat indah:
menyerukan pertobatan kepada orang-orang disekitarnya. Rendahkanlah dirimu
Pada saat yang tidak diduga, yakni saat Yohanes sedang di hadapan Tuhan, dan Ia
membaptis orang-orang yang ingin bertobat, Yesus datang akan meninggikan kamu.
dan memberi diri dibaptis oleh Yohanes Pembaptis. Pada saat Yakobus 4:10

13
Yesus dibaptis, terjadi peristiwa yang luar biasa, yaitu terbukanya langit dan turunlah Roh kudus dalam
rupa burung merpati ke atas Yesus dan terdengarlah suara dari langit: Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi,
kepada-Mulah Aku berkenan (ay. 22). Melalui peristiwa itu pula kemudian dapat dikatakan tugas Yohanes
untuk membuka jalan pelayanan bagi Yesus telah selesai, Ia telah dengan setia menyerukan pertobatan dan
memiliki iman kepada Mesias yang telah datang ke dalam dunia.
Dalam menjalankan tugasnya, Yohanes Pembaptis telah setia untuk menjalankan panggilannya sebagai
pembaptis, membawa orang-orang di sekitarnya memiliki kesadaran untuk bertobat dan kembali kepada
kehendak Allah. Ia tahu diri di hadapan orang banyak dan Tuhan. Selain itu pula, Yohanes tetap menjalankan
perannya sebagai nabi yang mengingatkan ornag banyak. Meskipun banyak tantangan, hambatan dan juga
ancaman yang ia hadapi ketika menentang atau pun mengkritik berbagai ketidakadilan atau pelanggaran-
pelanggaran yang terjadi di sekitarnya, ia tetap berusaha mengingatkan dan mengajak orang-orang untuk
kembali kepada Allah. Kita tahu, bahwa di kisah selanjutnya Yohanes Pembaptis kemudian dihukum oleh
Herodes (melalui sebuah skandal Herodias) yang saat itu sedang berkuasa (lih. Yoh. 14:1-12). Tetapi ia tetap
menjalankan perannya.
Setiap pengikut Kristus pada dasarnya memiliki kesamaan dengan Yohanes Pembaptis. Bukan dalam hal
membaptis, tetapi dalam hal kesetiaan menjalankan tugas dan panggilan sebagai pengikut Kristus. Semakin
kita tahu tentang banyak hal, atau semakin banyak potensi yang kita miliki kita perlu semakin tahu diri
di hadapan Tuhan. Segala sesuatu yang kita miliki berasal dari Tuhan dan hendaknya dipergunakan untuk
memuliakan nama Tuhan. Sebab orang mengenal siapa yang kita percaya melalui kata-kata dan perbuatan
kita.
Tahu diri dan rendah hati tidaklah selalu mudah dilakukan. Mengapa? Sebab secara psikologis orang
membutuhkan pujian atau pengakuan dari orang lain. Itu sebabnya, kadang-kadang kita memamerkan apa
yang kita ketahui atau kita miliki hanya agar orang lain mengakui keberadaan kita atau hormat kepada kita.
Tetapi yang menjadi masalah adalah ketika orang jatuh ke dalam lubang kesombongan dan kemudian
hanya mengejar kehormatan dari orang lain. Dari Yohanes kita belajar tentang bagaimana menempatkan diri
di hadapan Tuhan, meskipun ia juga adalah orang yang berperan besar dalam sejarah kehadiran Juruselamat
di dunia.
Kisah Yohanes Pembaptis juga mengajarkan kepada kita bagaimana sikap hidup yang setia dan penuh
tanggungjawab sebagai pengikut Kristus dalam menunjukkan jalan kebaikan, kebenaran dan keadilan.
Selain itu, yang terutama adalah bagaimana mengutamakan dan memuliakan nama Tuhan, bukan diri
sendiri. Hal inilah yang ditunjukkan Yohanes Pembaptis ketika banyak orang yang mengatakan dirinya
adalah Mesias.
Pengikut Kristus memiliki tugas untuk membawa pengaruh yang baik dan penuh kasih dalam hidup
sehari-hari. Setia dan penuh tanggungjawab menunjukkan kasih, kebaikan, dan keadilan. Namun, jangan
sampai terjebak pada keinginan untuk memegahkan atau menyombongkan diri melaluinya. Sebaliknya,
semua dilakukan hanya demi kemuliaan nama Tuhan.

KREATIVITAS CARA PENYAMPAIAN


1. Remaja diminta untuk membuat sebuah kartu ingatan dari kertas HVS yang sudah pernah digunakan,
meskipun disediakan juga kertas HVS yang baru.

14 Semakin Berisi, Semakin Tahu Diri


2. Remaja diminta untuk memparafrasekan (menguraikan kembali suatu kalimat dalam kalimat lain tanpa
merubah arti) kalimat: Ingat akan ilmu padi, kian berisi kian merunduk.
3. Sebelum membuatnya, bacalah terlebih dahulu:
Padi yang berisi dalam peribahasa di atas diumpamakan dengan orang yang pandai, kepalanya penuh
dengan ilmu. Orang yang berilmu itu diibaratkandengan padi yang berisi yang semakin merunduk.
Sifat merunduk pada padi dikiaskan dengan kerendahan hati, keramahan. Jadi, orang yang pandai,
yang berilmu, biasanya tidak sombong (diambil dari Kamus Peribahasa J. S. Badudu, hal 39).

Contohnya:

Aku ingin menerapkan ilmu padi yang


mengajarkanku untuk semakin berisi, dan
semakin merunduk, sehingga berdampak
bagi banyak orang dan kepada Tuhan.

Lampiran Lagu:

Semakin Berisi, Semakin Tahu Diri 15


17 Januari URAIAN PELAJARAN HARI INI
Menunggu dan diam sampai orang lain melakukan sesuatu

TAKE YOUR
biasanya menjadi salah satu kebiasaan kita di tengah-tengah
sebuah kelompok kerja. Kita takut memulai duluan karena

PART, PLEASE! kita takut salah atau takut dituduh sok tahu, sok pamer, sok
memimpin, dan sebagainya. Anggapan demikian memang
SILAKAN bisa mematikan karakter, apalagi jika diungkapkan secara
jelas dengan tujuan menjatuhkan atau mempermalukan
AMBIL orang lain. Padahal, setiap orang memiliki hak untuk
berperan aktif dan sepantasnya kita tidak dengan mudah
BAGIANMU! menghakimi inisiatif atau peran aktif orang lain.
Dari perikop kali ini kita hendak melihat bagaimana
Maria Ibu Yesus mengambil peran. Ia berkata kepada Yesus,
Yohanes 2: 1-11 Mereka kehabisan anggur. Meskipun pada awalnya Yesus
menyatakan waktu-Nya belum tiba, Yesus mengerti maksud
Nilai kristiani: yang ibu-Nya sampaikan. Yesus kemudian mengubah situasi
Seperti Allah berinisiatif datang yang tidak baik menjadi lebih baik, bahkan menjadi sangat
ke dunia menyelamatkan baik pada waktu itu.
manusia, maka seorang remaja Perikop bacaan kali ini menceritakan kepada kita menge
yang baik juga mengambil nai mujizat yang dilakukan oleh Yesus pada perkawinan di
inisiatif untuk hadir dan Kana. Menurut beberapa ahli biblika, ini adalah mujizat
berperan dalam pergaulan dan pertama yang Yesus lakukan yang dicatat di dalam Alkitab.
pembangunan masyarakat Adapun yang menjadi perhatian kita dalam perikop kali
ini adalah peran Maria ibu Yesus dan Yesus yang melakukan
Pujian:
suatu mujizat dalam pesta. Mujizat yang dilakukan oleh Yesus
Kidung Jemaat 424 - Yesus Men-
ginginkan Daku ini menurut penulis Injil Yohanes merupakan yang pertama
dari tanda-tanda-Nya dan dengan itu Ia telah menyatakan
kemuliaan-Nya, dan murid-murid-Nya percaya kepada-Nya
(ayat 11). Mujizat tersebut dapat dikatakan sebagai sebuah
permulaan bagi Yesus untuk berkarya menyampaikan kabar
keselamatan bagi umat manusia. Mujizat yang dilakukan
oleh Yesus juga mengandung pengajaran, pengetahuan dan
segala sesuatu yang dapat membuat orang-orang di sekitar-
Ayat indah: Nya dapat melihat kuasa dan kemuliaan Allah.
Karena kita ini buatan Al- Dalam perikop ini diceritakan suatu pesta yang sudah
lah, diciptakan dalam Kris- dimulai namun ada suatu hambatan atau kendala, yaitu
tus Yesus untuk melakukan persediaan anggur habis. Anggur merupakan minuman yang
pekerjaan baik, yang diper- umum didapati di daerah Timur Tengah pada waktu itu dan
siapkan Allah sebelumnya. menjadi minuman yang cukup penting pada saat itu karena
Ia mau, supaya kita hidup di menjadi tanda atau bagian dari pesta itu sendiri. Setiap pesta
dalamnya. Efesus 2:10 selalu terdapat anggur dan tuan rumah pun diwajibkan

16
untuk menyediakan anggur yang terbaik,
sekaligus sebagai pertanda bahwa tuan
rumah memang benar mengadakan pesta
sebagai bentuk sukacita atau syukurnya atas
sesuatu.
Akan tetapi, perlu dipahami bahwa
anggur tersebut bukan bertujuan untuk
mabuk-mabukkan seperti yang banyak
dilakukan orang. Anggur adalah minuman
yang sangat berharga dan dibuat dengan
proses yang membutuhkan waktu cukup
lama hingga menjadi minuman yang baik.
Anggur minuman yang menjadi simbol
suatu pesta yang besar dan meriah, maka
dari itulah anggurnya pun mesti anggur yang terbaik. Dengan kata lain, jika tidak ada anggur atau anggur
habis dalam suatu pesta, maka ada sesuatu yang kurang dari pesta itu. Para pelayan dalam pesta begitu gusar
karena persediaan anggur yang sudah habis. Mereka merasa harus bertanggungjawab atas hal tersebut.
Penulis Injil Yohanes menceritakan bagaimana saat itu Yesus datang dan berjumpa dengan ibu-Nya
yang juga ada di pesta itu, yang kemudian mengatakan kepada-Nya bahwa persediaan anggur telah habis.
Peran ibu Yesus pun cukup menarik di sini, ia percaya bahwa anak-Nya dapat melakukan mujizat, maka
dari itu pula ia mengatakan kepada para pelayan agar mempercayai serta mengikuti apa yang dikatakan
oleh Yesus (ay. 3-5). Peran pelayan yang percaya dan mau melakukan apa yang diperintahkan Yesus juga
cukup penting. Sebab, dapat dibayangkan jika para pelayan tersebut tidak mempercayai Yesus yang meminta
mereka untuk menuangkan air biasa, yang diisi ke dalam enam tempayan, dan diberikan kepada tamu
yang kemudian ternyata benar-benar berubah mejadi anggur yang baik, bukan anggur biasa. Para pelayan
telah menunjukkan kepada kita bagaimana mereka patuh dan taat kepada Yesus. Hal mendasar yang perlu
diperhatikan adalah bagaimana mereka percaya dan kemudian mau melakukan.
Mengambil peran dalam sebuah situasi yang membutuhkan aktivitas kita bukanlah perkara yang
mudah. Maria ibu Yesus melakukannya meskipun ia tidak meminta persetujuan Yesus lebih dulu. Lalu,
dengan kepatuhan dan keyakinan, para pelayan dalam pesta mau melakukannya dan akhirnya mereka pun
melihat dan merasakan bukti nyata yang baik adanya. Peran Maria ibu Yesus, Yesus, dan para pelayan
mengubah keadaan yang kurang baik pada waktu itu menjadi sangat baik.

KREATIVITAS CARA PENYAMPAIAN


Aktivitas
1. Remaja diminta untuk mengisi kolom ingin atau tidak dengan tanda
2. Setelah mengisi, remaja diminta untuk menjelaskannya dihadapan teman-teman lainnya, tentang,
alasan mengapa ia memilih jawaban itu.

Take Your Part, Please!Silakan Ambil Bagianmu! 17


Berikut ini adalah contoh: (pembina remaja perlu menambahkannya)

Tindakan Ingin melakukan Tidak ingin melakukan

Menolong nenek atau kakek


menyeberang di jalan saat berpapasan
bertemu mereka di jalan

Mengurangi kembalian untuk


tambahan uang jajan ketika diminta
papa dan mama ke warung

Membiarkan sampah bekas permen di


kolong kursi gereja saat melihatnya

Menolong membawakan tas pembina


remaja saat ia membawa banyak
barang untuk aktivitas di ibadah
remaja

Dst. .

18 Take Your Part, Please!Silakan Ambil Bagianmu!


URAIAN PELAJARAN HARI INI: 24 Januari
Mazmur yang kita baca saat ini ditulis oleh Daud dan terdiri atas

CARPE DIEM
dua bagian. Pertama menceritakan tentang kekaguman Daud
atas penyataan Allah yang bersifat umum, atau pernyataan
Allah yang dinikmati oleh semua manusia, baik yang percaya
kepada Allah maupun yang tidak percaya kepada Allah (ay
SEIZE
1-7). Bagian pertama ini, berisi tentang kekaguman Daud
atas keteraturan alam semesta yang merupakan ciptaan Allah
THE DAY
yang sempurna. Ketika sang pemazmur melihat cakrawala, PETIKLAH
langit, awan, bulan, bintang, malam dan siang serta matahari
membuat ia kagum dan memuji akan kebesaran tersebut. HARI
Allah telah dengan sempurna menciptakan alam semesta
yang dapat kita lihat dalam peristiwa alam yang terjadi setiap
hari, namun kadang-kadang terlewatkan untuk disyukuri. Mazmur 19
Pengetahuan manusia sekarang dapat lebih dengan
jelas menguraikan betapa alam semesta ini telah diciptakan Nilai kristiani:
dengan sangat teratur dan juga sempurna. Jarak bumi Salah satu menikmati berkat
dengan matahari, jarak bumi dari planet-planet lain sehingga Allah adalah dengan cara
memungkinkan tidak tejadinya tabrakan ketika mengitari menghayati sekeliling kita,
matahari, lapisan ozon yang memungkinkan untuk sinar menemukan Allah yang
matahari yang begitu menyengat tidak menyakiti atau memelihara, dan mampu
membunuh makhluk hidup di bumi, malam yang bertabur tinggal bahagia di dalamnya,
bintang di langit dan sejumlah galaksi bintang yang begitu hidup di hari ini.
indah, bahkan peristiwa-peristiwa alam yang sering terjadi
Pujian:
seperti hujan meteor, gerhana, dan lain sebagainya adalah
Nyanyian Kidng Baru 88 - Hai,
bukti kesempurnaan ciptaan Allah yang sungguh luar biasa. Mari Kerja Gembira
Sayangnya, tidak semua manusia menyadari hal ini, apalagi
mensyukurinya.
Bagian lain dari Mazmur ini menyatakan kekaguman
seorang pemazmur akan penyataan khusus Allah melalui
Taurat. Artinya penyataan Allah ini khusus diterima oleh
orang-orang yang percaya kepada-Nya. Taurat Tuhan adalah
sempurna, yang menuntun setiap orang percaya hidup dalam
kebenaran. Bagi pemazmur Taurat yang diberikan Tuhan Ayat indah:
merupakan sebuah janji yang kekal. Artinya di dalamnya Sedang kamu tidak tahu
terkandung segala sesuatu yang dapat menuntun kehidupan apa yang akan terjadi be-
manusia kepada kebenaran dan hidup yang lebih berharga sok. Apakah arti hidupmu?
dari pada harta yang dipuja oleh manusia. Hidupmu itu sama seperti
Pemazmur mampu memuliakan Tuhan Allah karena ia uap yang sebentar saja ke-
mampu melihat makna di balik kemahakuasaan Allah. Ia lihatan lalu lenyap.
Yakobus 4:14

19
merasakan bagaimana hukum-hukum dan segala yang diperintahkan Tuhan terbukti berbuah kebaikan,
sukacita dan kedamaian dalam hidup.
Sekarang, apakah kita mampu menjadi seperti pemazmur? Memaknai segala sesuatu yang kita lihat
atau alami lalu melihat kesempatan di dalamnya? Beberapa tahun yang lalu sebuah film berjudul Dead
Poets Society mengangkat sebuah ungkapan dalam bahasa Latin, Carpe Diem. Frasa itu berarti Seize the
Day, Petiklah Hari! Frasa itu adalah sebuah nasihat untuk hidup sepenuhnya dan melakukan sesuatu secara
maksimal, setiap hari.
Kalau kita melakukan sebuah survei terhadap seratus orang, mungkin mereka semua akan mengatakan
bahwa mereka ingin frasa itu dalam kehidupan mereka. Tidak ada orang yang ingin hidup menjadi biasa-
biasa saja. Secara alami, kita ingin hidup kita menjadi penuh, utuh, atau sempurna, persis seperti gambaran
iklan-iklan di televisi yang menggambarkan hidup yang ideal, menyenangkan,dan sempurna.
Tentu saja untuk mewujudkan pesan frasa itu tidak mudah. Ada harga yang harus diupayakan untuk
mewujudkannya. Keutuhan atau kesempurnaan tidak datang begitu saja atau turun dari langit. Manusia
harus mengusahakannya dalam penyertaan Allah. Itulah yang kita yakini sebagai orang Kristen. Kita
melakukan yang terbaik sama seperti Allah memberikan yang terbaik bagi kita.
Seorang penulis dari negeri Paman Sam (Amerika Serikat) bernama Orison Sweet Marden (1850
1924) pernah berkata, Jangan menunggu kesempatan yang luar biasa. Rebutlah kesempatan biasa dan buatlah
menjadi luar biasa. Orang yang lemah menunggu kesempatan; tetapi orang yang kuat menciptakan kesempatan.
Apa maksudnya? Penulis itu mau mengatakan bahwa selalu ada kesempatan untuk melakukan sesuatu
yang bermakna dalam setiap kesempatan yang kita miliki. Kita hanya perlu melihatnya dengan jeli lalu
memanfaatkannya untuk kebaikan.
Seorang penulis buku dan akademisi Behavioral Science menulis sebuah puisi yang menantang orang-
orang untuk berani memaknai hari-hari yang dilalui dengan melakukan sesuatu atas segala hal yang terjadi
atau ia lihat/alami:

Dare to Be/Berani Menjadi

When a new day begins, dare to smile gratefully.


Ketika hari baru tlah datang, beranilah tersenyum lebar
When there is darkness, dare to be the first to shine a light.
Ketika ada kegelapan, jadilah yang pertama memberi cahaya
When there is injustice, dare to be the first to condemn it.
Ketika ada ketidakadilan, jadilah yang pertama mengutuknya
When something seems difficult, dare to do it anyway.
Ketika sesuatu terasa sulit, tetaplah mengerjakannya
When life seems to beat you down, dare to fight back.
Ketika hidup membuatmu terpuruk, beranilah menghadapinya
When there seems to be no hope, dare to find some.
Ketika harapan mulai sirna, tetaplah mencarinya

20 Carpe Diem Seize the Day Petiklah Hari


When youre feeling tired, dare to keep going.
Ketika engkau merasa lelah, tetaplah berjalan
When times are tough, dare to be tougher.
Ketika waktu terasa sukar, bertahanlah lebih kuat
When love hurts you, dare to love again.
Ketika cinta menyakitimu, beranilah untuk mencinta kembali
When someone is hurting, dare to help them heal.
Ketika engkau melihat seseorang disakiti, beranilah menolong dan menyembuhkannya
When another is lost, dare to help them find the way.
Ketika ada yang tersesat, beranilah menolongnya menemukan jalan.
When a friend falls, dare to be the first to extend a hand.
Ketika seorang teman terjatuh, jadilah yang pertama mengulurkan tangan
When you cross paths with another, dare to make them smile.
Ketika engkau berpapasan dengan yang lain, beranilah membuat mereka tersenyum
When you feel great, dare to help someone else feel great too.
Ketika engkau merasa hebat, beranilah untuk menolong orang lain merasa hebat
When the day has ended, dare to feel as youve done your best.
Ketika hari tlah berakhir, beranilah merasa bahwa engkau tlah melakukan yang terbaik
Dare to be the best you can
Beranilah menjadi yang terbaik -
At all times, Dare to be!
Setiap saat, beranilah!

- Steve Maraboli, Life, the Truth, and Being Free

Aktivitas
1. Remaja diminta untuk berkumpul dalam sebuah kelompok
2. Pembina remaja memandu mereka untuk saling berbagi pengalaman dan perasaan minder saat
hendak diminta melakukan sesuatu
3. Masing-masing menuliskan komitmen dan refleksi atas setiap hal yang telah mereka sampaikan

Carpe Diem Seize the Day Petiklah Hari 21


Membuat Kliping
1. Sebagai pekerjaan selama sepekan, remaja diminta untuk membuat kliping yang disertai komentar
pendek berdasarkan 5 kalimat dari puisi, Berani Menjadi, yang disampaikan dalam uraian
pelajaran.
2. Kliping disertai dengan berita dan gambar dari koran, majalah, internet atau sumber lainnya.

Ketika hidup membuatmu terpuruk, Ketika seorang teman terjatuh, jadilah yang
beranilah menghadapinya pertama mengulurkan tangan

22 Carpe Diem Seize the Day Petiklah Hari


URAIAN PELAJARAN HARI INI: 31 Januari
Mata merupakan anugerah Tuhan yang luar biasa. Mata adalah
salah satu organ vital pada tubuh manusia, yang tanpanya,
manusia merasa tidak utuh. Ya, karena melihat menjadi salah
MELIHAT
satu elemen yang membuat manusia dapat beraktivitas secara
sempurna atau baik. Lensa mata kita mampu membedakan
DENGAN HATI
berjuta elemen warna dalam waktu singkat. Mata juga mampu
menangkap gambar dengan sempurna lebih dari kecepatan
kamera manapun. Mata mampu membedakan mana tempat Lukas 4: 21-30
yang indah dan mana yang tidak. Mana bangunan yang
megah dan mana yang bukan.
Akan tetapi, perikop kali ini justru akan mengajarkan kita Nilai kristiani:
untuk tidak melihat hanya dengan organ mata, melainkan Mata sering menilai lalu
juga dengan hati. Mengapa demikian? Karena mata hanya menghakimi, padahal apa
melihat apa yang dapat ditangkap oleh mata dan belum tentu yang terlihat tidak selalu
dapat melihat secara utuh masuk dalam kehidupan seseorang. mencerminkan isi yang
Perikop bacaan kita kali ini menceritakan tentang kisah sesungguhnya, karena itu
Yesus yang ditolak oleh jemaat di Nazaret pada saat Ia sedang jangan terlalu cepat menilai
mengajar di sana. Yesus mengetahui bahwa kehadiran-Nya dan menghakimi.
dan apa yang ia katakan tidak dapat diterima begitu saja oleh
Pujian:
jemaat di Nazaret pada saat itu. Itu sebabnya saat Ia sedang
Hati Hamba (Sari Simorangkir)
mengajarkan Firman Allah, banyak orang yang terheran-
heran dan merasa tidak percaya bahwa Yesus dapat berkata
demikian, apalagi kebanyakan orang kemudian mengatakan
bahwa Dia adalah anak Yusuf. Rupanya mereka mengenal
ayah Yesus namun tidak mau mendengar perkataan Yesus.
Mereka merasa Yesus tidak pantas mengajar mereka,
bahkan orang-orang di dalam rumah ibadat orang kemudian
marah mendengar perkataan Yesus tentang diri-Nya yang
menggenapi teks Kitab Suci yang dibaca-Nya. Mereka
bangun, lalu menghalau Yesus ke luar kota dan membawa
Dia ke tebing gunung untuk melemparkan Dia dari tebing
itu (ayat 28-29).
Ada beberapa hal yang menarik dalam kisah ini. Pertama,
banyak orang yang pada saat itu meragukan kehadiran Yesus Ayat indah:
di dalam rumah ibadat, namun apa yang Yesus katakan pada Bukan yang dilihat ma-
akhirnya juga dibenarkan oleh orang-orang di dalam rumah nusia yang dilihat Allah;
ibadat tersebut (ayat 21-22). Kedua, kelanjutannya adalah manusia melihat apa yang
ketika muncul pernyataan bahwa bukankah Yesus adalah di depan mata, tetapi
anak Yusuf. Di sinilah kemudian kita dapat melihat bahwa TUHAN melihat hati.
pada saat itu, kebanyakan orang hanya melihat Yesus dari segi 1 Samuel 16: 7b

23
kemanusiaan-Nya, banyak orang yang meragukan diri-Nya ketika berbicara tentang Firman Allah. Orang
hanya melihat apa yang tampak oleh matanya, namun gagal melihat makna dan pesan kehadiran Yesus bagi
mereka.
Ketiga, penolakan atau keraguan orang-orang dalam rumah ibadat itu pun kemudian ditegaskan
oleh Yesus, Ia mengatakan secara sederhana bahwa tidak ada nabi yang dihargai di tempat asalnya. Hal ini
dikatakan oleh Yesus dengan menjelaskan bagaimana dahulu para nabi, seperti Elia, tidak begitu didengarkan
ketika menyerukan pertobatan dan kehendak Allah atas umat-Nya. Apa yang dikatakan Yesus kemudian
membuat banyak orang dalam rumah ibadat marah, hingga akhirnya menggiring Yesus untuk dilemparkan
dari tebing gunung.
Respons orang-orang dalam rumah ibadat merupakan wujud ketersinggungan mereka atas perkataan
Yesus. Yesus mengkritik sikap hidup orang-orang dalam rumah ibadat tersebut. Mereka hadir dalam rumah
ibadat, mendengarkan Firman Allah, namun tidak melakukannya dalam hidup sehari-hari.
Pertobatan adalah perintah yang penting bagi orang-orang pada saat itu, dengan mengaku percaya
atas kuasa dan kehendak Allah, lalu mau bertobat dan kembali kepada jalan yang benar sesuai kehendak
Allah. Namun, banyak orang yang sepertinya enggan untuk bertobat dan bersedia membuka diri untuk
mendengarkan Firman dan kehendak Allah atas hidup mereka. Hal inilah yang dikritik Yesus, bahwa banyak
orang merasa angkuh dan menyombongkan diri (lihat ayat 23).
Orang-orang di kampung Yesus tidak mampu melihat keberadaan dan kehadiran Yesus sebagai sesuatu
yang sangat berharga. Mereka tidak mampu menangkap pesan yang Ia bawa. Sebaliknya, mereka menolak
bahkan berniat hendak membunuh Yesus. Mereka hanya menggunakan mata dan pikiran mereka melihat
Yesus, namun hati mereka tertutup melihat dan menerima pesan dan ajaran yang Yesus bawa.
Pesan moral kisah ini adalah kita tidak cukup melihat dengan organ mata. Kita perlu melihat dengan hati,
sama seperti Tuhan juga melihat hati manusia. Antoine de Saint-Exupry (1900-1944), seorang aristokrat
dari Prancis, penulis, penyair, dan juga seorang pelopor dalam dunia penerbangan pernah
berkata, it is only with the heart that one can see rightly; what is essential is invisible
to the eye. (hanya dengan hati seseorang dapat melihat dengan benar; apa
yang esensial tidak dapat dilihat oleh mata).

KREATIVITAS CARA PENYAMPAIAN


Aktivitas : Berpikir Kritis dengan Hati
1. Remaja diberikan dua contoh kasus dari koran yang sebenarnya
tentang ketidakadilan. Namun, kali ini remaja diminta
mengkritisi sesuatu tidak secara kasatmata melainkan kritis
dengan hati nurani.
2. Remaja dikumpulkan ke dalam dua kelompok besar, untuk
berdiskusi setelah kedua contoh kasus tersebut dibaca masing-
masing
3. Pembina menjadi seseorang yang menyimpulkan diskusi dengan
penekanan dalam Nilai kristiani.

24 Melihat dengan Hati


BERITA PERTAMA
BANDUNG, KOMPAS - Vonis bebas yang diberikan kepada mantan Bupati Indramayu Irianto Mahfud
Sidik Syafiuddin alias Yance di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Bandung, Jawa Barat, Senin (1/6/2015),
dituding sejumlah kalangan merupakan putusan hakim yang kontroversial. Namun, di sisi lain, sejumlah
pihak berpendapat bahwa hal itu juga dimungkinkan akibat faktor kelemahan jaksa.
Guru Besar Ilmu Hukum Universitas Parahyangan, Bandung, Asep Warlan Yusuf, Rabu (3/6),
mengemukakan, dari pihak kejaksaan dalam hal pembuktian tidak mampu menunjukkan unsur-unsur yang
kuat untuk sebuah tindak pidana.
Dari sisi argumentasi, jaksa juga dimungkinkan lemah sehingga argumentasi mereka di persidangan
mudah dipatahkan oleh penasihat hukum terdakwa maupun terdakwa. Saksi ahli yang dihadirkan jaksa juga
diperkirakan lemah sehingga dari dakwaan dan tuntutan jaksa tidak mampu meyakinkan hakim, kata Asep.
Yance sebelumnya didakwa jaksa terlibat dalam dugaan korupsi Rp 5,3 miliar pada pengadaan tanah
proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap Batubara Jawa Barat Utara di Desa Sumuradem,
Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu, tahun 2006-2007. Bupati Indramayu dari tahun 2000-2010 itu
dituntut dengan hukuman 18 bulan penjara dan denda Rp 200 juta subsider enam bulan kurungan.
Yance dijerat dengan Pasal 3 juncto Pasal 18 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dengan ancaman hukuman 1-20 tahun penjara dan denda Rp 50
juta hingga Rp 1 miliar.
Majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Bandung yang diketuai Marudut Bakara, dengan
hakim anggota Barita Lumban Gaol dan Basari Budhi Pradianto, memutus bebas Yance. Majelis hakim
tidak sependapat dengan dakwaan primer dan dakwaan subsider yang diajukan jaksa.
Namun, tak menutup kemungkinan pula dalam kasus ini terjadi pelanggaran kode etik hakim. Hakim
juga mungkin keliru dalam menggunakan hukum serta mereka kurang memahami dan komprehensif dalam
penanganan perkara korupsi, ujar Asep.

BERITA KEDUA
SITUBONDO, KOMPAS. com Majelis hakim Pengadilan Negeri Situbondo, Kamis (23/4/2015),
menjatuhkan vonis satu tahun penjara dengan masa percobaan 15 bulan kepada nenek Asyani, warga Dusun
Krastal, Desa Jatibanteng, Kecamatan Jatibanteng, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur. Asyani adalah
terdakwa kasus pencurian tujuh batang kayu milik Perum Perhutani setempat.
Selain itu, majelis hakim yang dipimpin Kadek Dedy Arcana juga menjatuhkan denda sebesar Rp 500
juta dengan subsider satu hari masa kurungan. Namun, karena pertimbangan usia dan kesehatan nenek
Asyani, subsider kurungan tersebut tidak perlu dijalani oleh yang bersangkutan.
Selama pembacaan vonis, Asyani hanya diam dan tertunduk di kursi pesakitan. Begitu mendengar
divonis bersalah, Asyani langsung berdiri dan menyatakan tidak terima atas putusan hakim tersebut.
Tak adil, pak hakim tak adil, gule tak salah, Pak (Tidak adil, pak hakim tidak adil, saya tidak bersalah,
Pak), teriak Asyani kepada majelis hakim seusai mengetuk palu putusan.
Sementara itu, penasihat hukum Asyani, Supriyono, mengaku tidak terima dengan putusan hakim
tersebut. Untuk itu, dia menyatakan akan menempuh banding atas putusan bersalah terhadap Asyani.

Melihat dengan Hati 25


Saya menduga, majelis hakim lebih mementingkan solidaritas korps daripada keadilan atas dasar
Ketuhanan Yang Maha Esa. Untuk itu, kami menyatakan banding atas putusan tersebut, tegas dia.
Seperti diberitakan, Asyani duduk di kursi pesakitan setelah dituduh mencuri kayu di lahan milik
Perum Perhutani setempat. Dia sempat ditahan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Situbondo selama
lebih kurang tiga bulan. Asyani baru keluar dari lapas setelah Bupati Situbondo Dadang Wigarto menjadi
penjamin.

Lampiran Lagu:

Hati Hamba
Ku tak dapat lupakan
Kebaikan yang ku trima
Pengorbanan-Mu yang mulia
Jadikan ku berharga

Kau tulus menerima


Aku apa adanya
Kekuatan kasih-Mu nyata
Memulihkan hidupku

reff:
Kau bukan Tuhan yang melihat rupa
Kau bukan Tuhan yang memandang harta
Hati hamba yang slalu Kau cari
Biar Kau temukan di dalamku

Slama ku hidup ku mau menyembah-Mu


Sbab Engkau sangat berarti bagiku
Yang terbaik yang ada padaku
Kupersembahkan kepada-Mu
Yesusku

26 Melihat dengan Hati


URAIAN PELAJARAN HARI INI: 7 Februari
Perikop bacaan kali ini secara umum memberikan kepada kita

JUST DO IT!
pelajaran mengenai kuasa Tuhan atas kehidupan manusia.
Diceritakan bahwa pada saat itu, setelah Yesus dimuliakan
di atas gunung, datanglah seorang dari banyak orang yang
ada pada saat itu kepada Yesus serta memohon agar Ia mau
BERTINDAK-
melihat kondisi anak satu-satunya yang mengalami kerasukan
roh jahat. Hal yang menarik dari peristiwa ini bukan hanya
LAH!
ketika Yesus mengusir roh jahat tersebut, tetapi juga latar
belakang mengapa Yesus kemudian menegur para murid Lukas 9: 37-43a
(baca juga Matius 17:14-21) dengan mengatakan Hai kamu
angkatan yang tidak percaya dan yang sesat, berapa lama lagi Nilai kristiani:
Aku harus tinggal di antara kamu dan sabar terhadap kamu? Lakukanlah yang baik jika
(ayat 41). kamu meyakininya, apapun
Mengapa Yesus menegur para murid? Sesuai dengan apa hasilnya kamu tidak akan
yang dikatakan oleh seseorang yang memohon kesembuhan menyesalinya sebab ia lahir dari
anaknya kepada Yesus, ternyata sebelum ia datang kepada kepercayaan diri dan harapan
Yesus ia telah memohon pertolongan kepada para murid yang kokoh
yang tidak ikut serta bersama dengan Yesus. Akan tetapi,
Pujian:
para murid ragu dan merasa tidak mampu melakukannya
Kidung Muda-mudi 109 - Buat-
dan merasa bahwa hal tersebut berada di luar kuasa mereka. lah Plitaku Trus Bernyala
Mendengar hal tersebut, Yesus kemudian menegur para
murid dan mengatakan bahwa mereka masih tergolong dalam
angkatan yang tidak percaya. Yesus dengan tegas mengatakan
kepada murid hal tersebut oleh karena sepertinya mereka
masih ragu dan kurang yakin akan kuasa yang telah mereka
terima sebagai pengikut Kristus.
Teguran Yesus pada dasarnya dimaksudkan sebagai
pelajaran kepada para murid untuk mempersiapkan diri
mereka secara mandiri, sebab tidak lama lagi akan tiba
waktunya bagi Yesus untuk meninggalkan mereka. Para murid
memiliki tugas dan tanggungjawab untuk melanjutkan karya
pelayanan Yesus di dalam dunia. Dapat dilihat bahwa Yesus
mengharapkan setiap pengikut-Nya dapat menjalankan tugas
dan tanggungjawabnya masing-masing, dengan tetap teguh
beriman kepada Tuhan. Ayat indah:
Iman yang teguh, penuh kasih dan hanya berharap Diberkatilah orang yang
kepada Tuhan menjadi dasar dalam bertindak, bersaksi juga mengandalkan TUHAN,
dalam melayani. Setiap pengikut Kristus pada dasarnya telah yang menaruh harapannya
diperlengkapi sesuai dengan kemampuan masing-masing. pada TUHAN!
Khusus bagi para murid yang ada bersama dengan Yesus pada Yeremia 17:7

27
saat itu, mereka telah diberi kuasa, yang oleh iman yang percaya kepada Allah dapat dipergunakan untuk
menyembuhkan atau pun mengusir roh jahat. Namun, sangat disayangkan para murid pada saat itu masih
ragu-ragu dan merasa bahwa untuk mengusir roh jahat itu masih di luar kuasa mereka. Iman menjadi
pokok penting dalam upaya untuk menjalani hidup sebagai saksi Kristus. Melalui iman tersebut pula setiap
pengikut Kristus kemudian dapat menyadari bahwa dirinya telah diberikan kemampuan, diperlengkapi
melalui hidupnya untuk melakukan segala sesuatu yang baik dan sesuai dengan kehendak Allah.
Diperlengkapi dengan kemampuan dan kelebihan masing-masing, dan kemudian dipersiapkan untuk
menjadi saksi Kristus menjadi pesan penting bagi kita. Percaya bahwa Allah menyertai dan menganugerahkan
kekuatan serta perlindungan adalah janji yang harus diyakini kebenarannya. Setiap pengikut Kristus
dipersiapkan dan diperlengkapi oleh Allah, sama seperti Yesus yang dipersiapkan dan diperlengkapi dalam
pengutusan diri-Nya sebagai Anak Allah yang hadir dan berkarya di dalam dunia. Ketaatan dan kesetiaan
menjalankan setiap perintah dan pengajaran Yesus merupakan salah satu wujud nyata dari iman kepada
Tuhan.
Dengan ketaatan dan kesetiaan tersebut, maka setiap pengikut Kristus pun kemudian semakin
diperlengkapi, dikuatkan dan diberikan kuasa dalam berbagai bentuk untuk melakukan pekerjaan-
pekerjaan yang baik, yang sesuai dengan kehendak Allah. Keragu-raguan, ketakutan serta kebimbangan
dalam menjalani tugas dan tanggungjawab sebagai pengikut Kristus secara tidak langsung membuktikan
lemahnya iman dan keyakinan akan kuasa dan anugerah Allah kepada umat-Nya. Padahal, Yesus sendiri
mengatakan bahwa menjadi pengikut Kristus, berarti berani untuk menjadi saksi-Nya melalui sikap dan
perbuatan tanpa ragu dan takut, sebab Allah menyertai dan menguatkan setiap umat-Nya yang dengan setia
dan penuh ketaatan melakukan segala sesuatu yang dikehendaki-Nya.

KREATIVITAS CARA PENYAMPAIAN


Aktivitas : Berbagi cerita
1. Bagilah remaja yang hadir ke dalam kelompok, minta mereka untuk saling menceritakan pengalaman
melihat keberadaan orang tidak mampu di sekitar mereka. Misalnya, pengemis, anak jalanan, anak
sekolah yang sambil berjualan untuk membantu orang tuanya yang sakit, dan lain sebagainya.
2. Salah satu orang yang dipilih dalam kelompok menyampaikan tindakan-tindakan baik yang
bermanfaat untuk dilakukan kepada mereka
3. Pembina menyimpulkan setiap jawaban

Belajar mewawancara
1. Remaja diminta menyusun pertanyaan yang akan diajukan kepada pendeta, majelis gereja, atau
bapak atau ibu tentang kesaksian seperti apa yang akan ibu/bapak lakukan bagi orang-orang tidak
mampu? sebagai pekerjaan rumah selama sepekan
2. Pertanyaan inilah yang diajukan kepada salah satu dari masing-masing orang tersebut
3. Jawaban dibatasi ke dalam 3 hal berikut ini:

28 Just Do It! Bertindaklah!


Di gereja Di lingkungan sekitar rumah Di sekolah

4. Saat bertemu kembali remaja diminta untuk menyampaikan kepada teman-teman lain jawaban
yang telah mereka peroleh.

Just Do It! Bertindaklah! 29

Anda mungkin juga menyukai