Anda di halaman 1dari 10

KELAS PERSIAPAN KAA (2 Korintus 8:1-15)

Penjelasan Ayat:
Pengumpulan Uang atau Pemberian Kasih Untuk Jemaat Yerusalem (8:1 9:15)
Ayat-ayat ini mengajarkan bagaimana memberi dengan tulus:
1. Teladan Jemaat Makedonia (8:1-7)
Paulus mengatakan bahwa sekalipun jemaat Makedonia mengalami banyak tekanan dan
penderitaan, tetapi malah mereka meminta supaya mereka juga dapat ambil bagian dalam
membantu jemaat di Yerusalem sedaya mampu mereka. Paulus mengatakan bahwa ternyata
mereka memberikan lebih besar daripada apa yang diharapkan Paulus. Bahkan mereka
memberikan diatas kemampuan mereka. Paulus mengatakan bahwa mereka telah memberikan
diri mereka kepada Tuhan tetapi juga harta atau apa yang mereka miliki.
2. Motivasi Pemberian (8:8-15)
Paulus mengatakan bahwa memberi itu harus dengan prinsip membantu dengan ikhlas dan atas
dorongan kasih, bukan karena perintah. Memberi juga harus belajar dari apa yang Tuhan telah
lakukan dimana Dia rela menjadi miskin supaya kita menjadi kaya. Dia rela menderita supaya
kita bebas dari hukuman dan Dia melakukan itu dengan tulus, bukan karena ingin dibalas, tetapi
Dia iklas melakukannya dan dengan kasih. Paulus mengatakan bahwa dia hanya menasehati
jemaat itu. Supaya mereka memberi dengan tulus dan iklas. Paulus mengatakan bahwa jika
mereka memberi dengan rela hati maka itu akan diterima, dia juga mengatakan bahwa pemberian
itu bukan atas apa yang tidak ada pada mereka tetapi dengan apa yang ada pada mereka. Artinya
bahwa mereka tidak perlu berhutang untuk memberi tetapi brikanlah semampunya saja. Paulus
juga mengatakan bahwa mereka dibebani bukan supaya orang lain mendapat keringanan, artinya
bahwa memberi itu bukan untuk merugikan mereka dan menguntungkan yang lain, tetapi supaya
yang berkelebihan dapat membantu untuk mencukupi yang berkekurangan.
3. Berkat-Berkat Yang Menantikan Orang Yang Murah Hati (9:6-15)
Dalam ayat 6 Paulus mengatakan bahwa orang yang menabur banyak akan menuai banyak dan
orang yang menabur sedikit akan menuai sedikit. Ini berarti seperti analogi petani yang menanam
tanaman di kebun atau di sawah, jika ia menanam banyak maka dia akan mendapatkan lebih
banyak dari yang menanam sedikit. Tetapi jangan dipahami bahwa ukuran banyak atau sedikit
diukur dengan jumlah materi yang diberikan. Tadi diatas Paulus telah mengatakan bahwa
memberi itu sedaya mampu mereka. Yesus pernah mengatakan bahwa pemberian sepeser dari
seorang janda, justru itu lebih besar dari yang memberi banyak tapi dari kelimpahan atau
kelebihannya. Jadi dalam hal itu janda itulah yang memberi banyak dan yang akan menuai
banyak. Jadi dalam hal inipun kita harus memahami secara demikian. Tatkala jemaat itu memberi
dengan kemampuan mereka tanpa mengurangi apa yang mampu lakukan maka amereka akan
menuai banyak. Lain halnya dengan orang yang memberi tetapi mengurangi dari apa yang dia
mampu maka dia akan menuai sedikit. Kemudian Paulus mengingatkn supaya mereka memberi
bukan dengan keterpaksaan sebab Allah memberikan segala kasih karunia supaya jemaat itu
berkecukupan.
Hal Apa Yang dapat di Ajarkan
1. Jemaat makedonia adalah jemaat yang hidup untuk memberi. Mereka meskipun dalam kondisi
yang tidak dalam kecukupan, namun mereka saling membantu dan belajar memberikan dari apa
yang ada dalam diri mereka. Pemberian seseorang tidak tergantung dari kondisi besar atau

kecilnya, melainkan tergantung dari sikap hati yang tulus dalam memberi. Apa yang kita tabor
tidak akan sia-sia, meskipun dengan mencucurkan air mata, karena suatu kelak kita akan menuai
berkas-berkasnya.
Penulis
: Paulus
Tema
: Kemuliaan Melalui Penderitaan
Tanggal Penulisan: Tahun 55/56
Latar Belakang
Paulus menulis surat kiriman ini kepada jemaat di Korintus dan kepada
orang percaya di seluruh Akhaya (2Kor 1:1), dengan menyebut namanya
sendiri sebanyak dua kali (2Kor 1:1; 2Kor 10:1). Setelah mendirikan jemaat
di Korintus selama perjalanan misinya yang kedua, Paulus dan jemaat itu
sering berhubungan karena masalah dalam jemaat
(Lihat
"PENDAHULUAN SURAT 1KORINTUS" 08185).
Urutan hubungan ini dan latar belakang penulisan 2 Korintus adalah sebagai
berikut:
(1) Setelah beberapa kali berhubungan dan surat-menyurat yang awal di
antara Paulus dengan jemaat itu (misalnya: 1Kor 1:11; 1Kor 5:9;
1Kor 7:1), maka Paulus menulis surat 1 Korintus dari Efesus
(awal tahun 55/56).
(2) Berikut, Paulus menyeberangi Laut Aegea menuju Korintus untuk
menangani masalah yang berkembang dalam jemaat. Kunjungan ini di
antara 1 dan 2 Korintus (bd. 2Kor 13:1-2) merupakan suatu kunjungan
yang tak menyenangkan, baik bagi Paulus maupun bagi jemaat itu
(2Kor 2:1-2).
(3) Setelah kunjungan ini, ada laporan disampaikan kepada Paulus di Efesus
bahwa para penentang di Korintus itu masih menyerang pribadinya dan
wewenang rasulinya, dengan harapan agar mereka dapat membujuk sebagian
jemaat itu untuk menolak Paulus.
(4) Sebagai tanggapan terhadap laporan ini, Paulus menulis surat
2 Korintus dari Makedonia (akhir tahun 55/56).
(5) Segera sesudah itu, Paulus mengadakan perjalanan ke Korintus lagi
(2Kor 13:1), dan tinggal di situ selama lebih kurang tiga bulan
(bd. Kis 20:1-3a). Dari situ ia menulis kitab Roma.
Tujuan

Paulus menulis surat ini kepada tiga golongan orang di Korintus.


(1) Pertama, ia menulis untuk mendorong mayoritas dalam jemaat di Korintus
yang tetap setia kepadanya sebagai bapa rohani mereka.
(2) Ia menulis untuk menantang dan menyingkapkan rasul-rasul palsu yang
terus-menerus berbicara menentang dia secara pribadi dengan harapan
dapat meruntuhkan wibawa dan kerasulannya dan untuk memutarbalikkan
beritanya.
(3) Ia juga menulis untuk menegur minoritas dalam jemaat yang sedang
dipengaruhi oleh para lawan Paulus dan yang terus-menerus menolak
wewenang dan tegurannya. Paulus meneguhkan kembali integritas dan
wewenang rasulinya, menjelaskan motivasinya dan memperingatkan mereka
terhadap pemberontakan yang lebih lanjut.
Kitab 2 Korintus berfungsi untuk mempersiapkan jemaat secara keseluruhan
untuk kunjungannya yang akan datang.
Survai
Kitab 2 Korintus mempunyai tiga bagian utama.
(1) Pada bagian pertama (pasal 1-7; 2Kor 1:1--7:16), Paulus mulai dengan
mengucap syukur kepada Allah atas penghiburan yang dikaruniakan-Nya di
tengah-tengah penderitaan untuk Injil, memuji jemaat Korintus karena
mendisiplinkan orang yang berbuat dosa serius sambil mempertahankan
integritas Paulus dalam kaitan dengan perubahan rencana perjalanannya.
Dalam 2Kor 3:1--6:10 Paulus menyumbangkan pengertian yang paling
luas dalam PB mengenai sifat yang benar dari pelayanan Kristen. Ia
menekankan pentingnya pemisahan dari dunia ini (2Kor 6:11--7:1) dan
mengungkapkan sukacitanya ketika mendengar dari Titus tentang
pertobatan banyak anggota jemaat di Korintus yang sebelumnya telah
menentang wewenangnya (pasal 7; 2Kor 7:1-16).
(2) Di pasal 8, 9; (2Kor 8:1-24 dan 2Kor 9:1-15), Paulus menasihati
jemaat Korintus untuk menandingi kemurahan hati orang Makedonia yang
dengan sepenuh hati telah menyumbangkan persembahan yang telah
dikumpulkannya untuk orang Kristen yang menderita di Yerusalem.
(3) Pada pasal 10, 13; (2Kor 10:1--13:13), nada surat berubah. Di sini
Paulus mempertahankan kerasulannya dengan menguraikan panggilannya,
kualifikasi, dan penderitaannya sebagai seorang rasul yang benar.
Dengan ini Paulus mengharapkan jemaat Korintus akan mengenal
rasul-rasul palsu di antara mereka dan dengan demikian mereka dapat
luput dari disiplin yang lebih lanjut ketika ia sendiri datang lagi.
Paulus mengakhiri kitab 2 Korintus dengan satu-satunya ucapan berkat

yang menyinggung Trinitas dalam PB (2Kor 13:14).


Ciri-ciri Khas
Empat ciri utama menandai surat ini:
(1) Kitab ini merupakan surat yang paling banyak memberitahukan riwayat
hidup Paulus. Banyak petunjuk pada dirinya ini, dibuatnya dengan
rendah hati, minta maaf dan bahkan dengan malu, tetapi karena terpaksa
mengingat situasi yang ada di Korintus.
(2) Kitab ini melampaui semua surat kiriman lain dari Paulus dalam hal
menyatakan kuatnya dan dalamnya kasih serta keprihatinan bagi anak
rohaninya.
(3) Kitab ini berisi teologi yang paling lengkap dalam PB mengenai
penderitaan Kristen (2Kor 1:3-11; 2Kor 4:7-18; 2Kor 6:3-10;
2Kor 11:23-30; 2Kor 12:1-10) dan mengenai hal memberi secara
kristiani (pasal 8-9; 2Kor 8:1--9:15).
(4) Istilah-istilah kunci, seperti: kelemahan, dukacita, air mata, bahaya,
kesukaran, penderitaan, penghiburan, kemegahan, kebenaran, pelayanan,
dan kemuliaan, menggarisbawahi sifat unik dari surat ini.

Ayat 1-5
- Siapa mereka? jemaat-jemaat di Makedonia
Bagaimana keadaan mereka?sangat miskin dan menderita
Tetapi coba perhatikan ayat 4-5 soal memberi, buat mereka tidak ada masalah.
Ayat 7
Siapa mereka? jemaat Korintus
Bagaimana mereka? kaya dalam segala sesuatu
Tetapi sekalipun mereka kaya, tapi pelit.

Latar Belakang
Kisah Perjalanan Rasul Paulus, ditandai juga dengan pengumpulan dana bagi orang-orang kudus
di Yerusalem. Pengumpulan dana itu berlangsung sekitar 5 tahun (Thn 52-57 M). Dana itu
terkumpul dari jemaat-jemaat di Galatia, Makedonia, Akhaya dan Asia Kecil. Perwakilan dari
jemaat-jemaat itulah yang kemudian menemani Rasul Paulus ketika ia membawa bantuan itu ke
Yerusalem.
Bantuan ditujukan kepada saudara-saudara Yahudi Kristen yang keadaannya dilukiskan dalam
Kis 11:27-30 (Pada waktu itu datanglah beberapa nabi dari Yerusalem ke Antiokhia. Seorang
dari mereka yang bernama Agabus bangkit dan oleh kuasa Roh ia mengatakan, bahwa seluruh
dunia akan ditimpa bahaya kelaparan yang besar. Hal itu terjadi juga pada zaman Klaudius.
Lalu murid-murid memutuskan untuk mengumpulkan suatu sumbangan, sesuai dengan
kemampuan mereka masing-masing dan mengirimkannya kepada saudara-saudara yang diam di
Yudea. Hal itu mereka lakukan juga dan mereka mengirimkannya kepada penatua-penatua
dengan perantaraan Barnabas dan Saulus.).
Pada zaman itu pula, bangsa Yahudi dikenakan pajak yang besar, bahkan pajak berganda, karena
mereka harus membayar pajak kepada Kekaisaran Roma dan Pemerintahan Yahudi.
Secara global dapat kita lihat Karya Tuhan dengan mengizinkan kekurangan di Yerusalem dan
bantuan dari jemaat-jemaat Kristen pertama, yaitu bahwa jurang perbedaan antara golongan
Yahudi Kristen dan Non-Yahudi Kristen menjadi punah, karena perasaan sepenanggungan dalam
Kristus yang erat dan kental sehingga saling membantu seperti jemaat mula-mula di Yerusalem
pun terjadi di jemaat-jemaat di luar Yerusalem.
Selebihnya tentang penyampaian bantuan itu ditulis oleh Rasul Paulus di Kis 15:25-27 Tetapi
sekarang aku sedang dalam perjalanan ke Yerusalem untuk mengantarkan bantuan kepada
orang-orang kudus. Sebab Makedonia dan Akhaya telah mengambil keputusan untuk
menyumbangkan sesuatu kepada orang-orang miskin di antara orang-orang kudus di
Yerusalem. Keputusan itu memang telah mereka ambil, tetapi itu adalah kewajiban mereka.
Sebab, jika bangsa-bangsa lain telah beroleh bagian dalam harta rohani orang Yahudi, maka
wajiblah juga bangsa-bangsa lain itu melayani orang Yahudi dengan harta duniawi mereka.
Surat 2 Korintus
2Kor1:1 Dari Paulus, yang oleh kehendak Allah menjadi rasul Kristus Yesus, dan dari Timotius
saudara kita, kepada jemaat Allah di Korintus dengan semua orang kudus di seluruh Akhaya.
Surat ini ditulis Rasul Paulus dari Makedonia di sekitar tahun 56 M.
Paulus berjanji di dalam suratnya yang pertama, bahwa dia akan mengunjungi mereka setelah dia
melintasi Makedonia dan mungkin tinggal di situ selama musim dingin (1 Kor.16:5-9).
Kelihatannya, Paulus tidak datang, dan ada orang-orang di dalam jemaat yang mengeritik Paulus
karena dia tidak memenuhi janjinya (2 Kor. 1:15-2:1). Lagi pula ada orang-orang di Korintus
yang mengeritik Paulus tentang beberapa hal seperti menyalahgunakan sumbangan yang
dikumpulkannya dari jemaat-jemaat untuk jemaat di Yerusalem (2 Kor. 8:19-21;12:17,18).
Mereka berkata bahwa Paulus bukan seorang rasul benar (2 Kor. 12:11,12). Mereka berkata

bahwa Paulus berani dalam suratnya, tetapi lemah dan takut kalau berhadapan muka (2 Kor.
10:1,9-11). Mereka berkata bahwa Paulus tidak meminta dibayar waktu memberitakan injil di
antara mereka, maka pemberitaannya tidak berharga atau berguna (2 Kor. 11:6-12). Jadi Paulus
juga menulis surat ini untuk menjawab tantangan-tantangan orang lain terhadap Paulus sendiri
dan membela kerasulannya.
Garis Besar surat 2 Kor ini adalah:
I. Paulus membela dirinya dan pelayanannya (1-7)
II. Persembahan untuk orang Kristen di Yerusalem (8-9)
III. Paulus membela kerasulannya (10:1-12:19)
IV. Rencana Paulus untuk mengunjungi lagi (12:20-13:14)
Jemaat-jemaat Makedonia
Yang dimaksud oleh Rasul Paulus dengan jemaat-jemaat Makedonia pada konteks bacaan ini
(2Kor8:1), adalah:
-. Jemaat Filipi
-. Jemaat Tesalonika
-. Jemaat Berea
(lihat peta di Alkitab - Makedonia sekarang adalah Yunani)

Dengan demikian, gambaran Paulus bahwa jemaat-jemaat Makedonia berada dalam pelbagai
penderitaan dan sangat miskin dapat kita cocokkan dengan apa yang ia gambarkan dalam:
-. Fil 1:27-30 = Hanya, hendaklah hidupmu berpadanan dengan Injil Kristus, supaya, apabila

aku datang aku melihat, dan apabila aku tidak datang aku mendengar, bahwa kamu teguh
berdiri dalam satu roh, dan sehati sejiwa berjuang untuk iman yang timbul dari Berita Injil,
dengan tiada digentarkan sedikit pun oleh lawanmu. Bagi mereka semuanya itu adalah tanda
kebinasaan, tetapi bagi kamu tanda keselamatan, dan itu datangnya dari Allah. Sebab kepada
kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita
untuk Dia, dalam pergumulan yang sama seperti yang dahulu kamu lihat padaku, dan yang
sekarang kamu dengar tentang aku.
-. 1Tes2:14 = Sebab kamu, saudara-saudara, telah menjadi penurut jemaat-jemaat Allah di
Yudea, jemaat-jemaat di dalam Kristus Yesus, karena kamu juga telah menderita dari temanteman sebangsamu segala sesuatu yang mereka derita dari orang-orang Yahudi.
-. 2Tes1:4-5 .... sehingga dalam jemaat-jemaat Allah kami sendiri bermegah tentang kamu
karena ketabahanmu dan imanmu dalam segala penganiayaan dan penindasan yang kamu
derita: suatu bukti tentang adilnya penghakiman Allah, yang menyatakan bahwa kamu layak
menjadi warga Kerajaan Allah, kamu yang sekarang menderita karena Kerajaan itu.
Karakteristik jemaat-jemaat di Makedonia dapat kita kenal dari nasihat Paulus kepada jemaat di
Tesalonika dalam 1Tes 4:9-10 Tentang kasih persaudaraan tidak perlu dituliskan kepadamu,
karena kamu sendiri telah belajar kasih mengasihi dari Allah. Hal itu kamu lakukan juga
terhadap semua saudara di seluruh wilayah Makedonia. Tetapi kami menasihati kamu, saudarasaudara, supaya kamu lebih bersungguh-sungguh lagi melakukannya.
Dari Makedonia ini pulalah, surat 2 Korintus ini ditulis Rasul Paulus.
Jemaat Korintus
Berbeda dengan jemaat-jemaat Makedonia, jemaat di Korintus hidup dalam keadaan ekonomi
yang cukup, bahkan melimpah, karena Korintus adalah kota perdagangan yang besar yang
dihampiri oleh kapal-kapal dagang dari berbagai negara.
Korintus adalah ibu kota propinsi Akhaya dan adalah kota terbesar dan terpenting di daerah itu.
Kota Korintus terletak di antara dua pelabuhan yang penting: Pelabuhan di kota Kengkrea pada
Teluk Saronika sekitar 9 km dari Korintus, dan pelabuhan di kota Lekhaion pada Teluk Korintus
sekitar 3 km dari Korintus. Ada kapal-kapal muatan yang berlabuh pada dua pelabuhan itu dan
muatannya dibongkar dan dimuat di dalam kereta-kereta dan diangkut ke pelabuhan sebelah
untuk dimuat pada kapal lain yang menunggu di situ. Ini menghemat waktu dan risiko dari pada
kapal-kapal itu harus berlayar 350 kilometer keliling tanjung Akhaya itu. Oleh karena banyaknya
kapal yang berlabuh di situ, ada banyak pelaut yang mampir di situ hanya beberapa hari sambil
menunggu muatan di kapal dibongkar atau dimuat.
Tetapi hidup dalam kecukupan bukan berarti tanpa pergumulan, dari surat 1 Korintus, kita bisa
melihat, bahwa dalam jemaat ini sangat banyak pergumulam seperti perpecahan, percabulan,
persembahan berhala dan ajaran-ajaran sesat.
jemaat Korintus didirikan oleh Rasul Paulus dalam perjalanannya yang ke-2 (Kis 18:1-17), dan
beberapa waktu kemudian, Apolos pergi dan melayani di Korintus (Kis. 18:27-19:1).

Konteks Bacaan 2 Kor 8:1-7


Contoh Jemaat-jemaat Makedonia
Ayat 1 dan 2 menjelaskan dengan gamblang tentang apa yang terjadi di sana.
1. Mereka dianugerahkan Kasih Karunia
2. Anugerah Kasih Karunia yang dialami berbuah sukacita & kemurahan hati, tanpa dihalangi
oleh keadaan mereka yang mengalami pelbagai penderitaan dan miskin.
Dan semua ini menjadi contoh bagi jemaat di Korintus yang keadaannya jauh lebih baik dari
Makedonia.
Paulus tidak menyebutkan jumlahnya, tetapi sikap dan pengorbanan mereka yang menjadi
contoh. Dalam hal ini Rasul Paulus mengacu pada ajaran Kristus Yesus di Mark 12:41-44 =
Pada suatu kali Yesus duduk menghadapi peti persembahan dan memperhatikan bagaimana
orang banyak memasukkan uang ke dalam peti itu. Banyak orang kaya memberi jumlah yang
besar. Lalu datanglah seorang janda yang miskin dan ia memasukkan dua peser, yaitu satu duit.
Maka dipanggil-Nya murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: "Aku berkata kepadamu,
sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang yang memasukkan
uang ke dalam peti persembahan. Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi
janda ini memberi dari kekurangannya, semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya."
Ayat 3 -5 mencontohkan 3 karakteristik jemaat Makedonia dalam memberi. (perhatikan kata
"Aku Bersaksi, ..." yang menandakan Paulus sendiri menyaksikan dan mengalami hal ini).
1. Mereka memberi, bukan saja menurut kemampuan mereka tetapi bahkan melampaui
kemampuan mereka. (ay 3)
Ini menandakan bahwa mereka "Tidak Kuatir" akan keadaan mereka setelah memberi. Suatu
penggenapan atas ajaran Kristus di Mat 6:25 "Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah
kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir
pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari
pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?
2. Mereka memberi dengan kerelaan (ay 4)
Perhatikan di sini, bahwa mereka tidak merasa itu sebagai suatu hal yang memberi =
mengeluarkan, tetapi menerima = beroleh kasih karunia, dengan mengambil bagian dalam
pelayanan orang kudus.
3. Mereka memberi diri mereka secara penuh kepada Allah (ay 5) dan karena itulah maka mereka
membantu Paulus dalam pengumpulan dana tersebut.
Dengan ini pula, mereka menggenapi ajaran Hukum Kasih di Mat 22:37-39 Jawab Yesus
kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu
dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum
yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.

ay 6 menghimbau supaya pelayanan kasih itupun terjadi di Korintus, sebagaimana yang telah
mereka mulai tetapi terhenti - Rasul Paulus mengharapkan bahwa dengan kunjungan Titus nanti
hal ini dapat diselesaikan.
ay 7 Rasul Paulus menekankan kelebihan jemaat Korintus yang kaya dalam segala sesuatu,
seperti Iman, perkataan, pengetahuan, kesungguhan untuk membantu dan kasih - dan
menghimbau supaya mereka melengkapi itu dengan kaya dalam pelayanan kasih.
jemaat Korintus kaya secara lokal, tetapi kekayaan mereka belum dilengkapi dengan pelayanan
kasih sebagai buah kasih anugerah Allah.
Selanjutnya sampai akhir perikop di ayat 15 menjelaskan, bahwa Paulus tidak memaksa, tetapi
hendaknya dengan kerelaan. Perhatikan konsep keseimbangan yang diajarkan Paulus di ayat 1315, sebagai suatu penggenapan atas ajaran Kristus dalam Khotbah di bukit dengan ucapan
Berbahagialah (Mat 5:3-11).
Aplikasi
Dengan uraian di atas, aplikasinya menjadi sederhana untuk diterapkan dalam kehidupan kita,
bahwa "memberi adalah suatu tindakan penggenapan atas menerima Kasih Karunia Allah".
Mari wujudkan apa yang jemaat-jemaat Makedonia telah rintis;
1. Memberi menurut kemampuan, bahkan melampaui kemampuan tanpa kuatir apapun.
2. Memberi dengan kerelaan, karena memberi adalah beroleh kasih karunia.
3. Memberi dengan secara penuh memberi diri kepada Allah dengan demikian mengasihi
sesama.

Full Life : JEMAAT-JEMAAT DI MAKEDONIA.


Nas : 2Kor 8:1-9:15
Dua pasal ini berisi petunjuk-petunjuk mengenai pengumpulan persembahan bagi orang percaya
yang miskin di Yerusalem. Kata-kata Paulus berisi pengajaran yang paling lengkap tentang
pemberian orang Kristen yang tedapat dalam PB. Prinsip-prinsip yang diberikan di sini menjadi
pedoman bagi orang percaya dan jemaat sepanjang masa
(lihat cat. --> 2Kor 8:2 berikut).
[atau ref. 2Kor 8:2]
2
Full Life : KAYA DALAM KEMURAHAN.
Nas : 2Kor 8:2
Dua pasal ini menyingkapkan prinsip-prinsip dan janji-janji penting yang menyangkut pemberian
orang Kristen:
1. 1) Kita ini milik Allah; apa yang kita punyai dipegang sebagai sesuatu yang dipercayakan
Tuhan kepada kita (ayat 2Kor 8:5).

2. 2) Kita harus membuat keputusan yang mendasar dalam hati kita untuk hidup bagi Allah
dan bukan untuk uang (ayat 2Kor 8:5; Mat 6:24).
3. 3) Kita memberi untuk menolong mereka yang membutuhkan bantuan (ayat 2Kor 8:14;
9:12; Ams 19:17; Gal 2:10;
lihat art. PEMELIHARAAN ORANG MISKIN DAN MELARAT),
meluaskan Kerajaan Allah (1Kor 9:14; Fili 4:15-18), menyimpan harta di sorga (Mat 6:20;
Luk 6:32-35) dan belajar takut akan Tuhan (Ul 14:22-23).
4. 4) Hal memberi itu harus menurut pendapatan kita (ayat 2Kor 8:3,12; 1Kor 16:2).
5. 5) Hal memberi itu dipandang sebagai suatu bukti dari kasih kita (ayat 2Kor 8:24) dan
harus dilakukan sebagai pengorbanan (ayat 2Kor 8:3) dan dengan sukarela (2Kor 9:7).
6. 6) Dengan memberi kepada Allah, kita tidak saja menaburkan uang, melainkan juga
iman, waktu, dan pelayanan. Dengan demikian kita akan menuai iman dan berkat yang
lebih besar (ayat 2Kor 8:5; 9:6,10-12).
7. 7) Ketika Allah menyediakan kelimpahan, itu adalah supaya kita dapat melipatgandakan
perbuatan baik kita (2Kor 9:8; Ef 4:28).
8. 8) Hal memberi meningkatkan penyerahan kita kepada Allah (Mat 6:21) dan
mengaktifkan pekerjaan Allah dalam keadaan keuangan kita (Luk 6:38). Untuk lebih
banyak keterangan mengenai pokok ini,
lihat art. PERSEPULUHAN DAN PERSEMBAHAN.
Full Life : IA ... MENJADI MISKIN.
Nas : 2Kor 8:9
Suatu bagian penting dari hakikat dan sifat Kristus ialah memberi secara berkorban. Karena Ia
telah menjadi miskin, maka sekarang kita mengambil bagian dalam kekayaan kekal-Nya. Allah
menginginkan sikap yang sama di kalangan orang percaya sebagai bukti bahwa kasih karuniaNya berkerja di dalam diri kita. Semua anugerah kasih karunia dan keselamatan, kerajaan sorga,
dan bahkan aib demi Kristus, merupakan kekayaan kekal yang telah kita terima sebagai
pengganti bagi dosa kita yang menjijikkan (Luk 12:15; Ef 1:3; Fili 4:11-13,18-19; Ibr 11:26;
Wahy 3:17).
3

Anda mungkin juga menyukai