Anda di halaman 1dari 2

KASIH KARUNIA ALLAH SUDAH NYATA

Lukas 2:14

Kemuliaan bagi Allah di tempat maha tinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia
yang berkenan kepada-Nya

Jemaat terkasih

Natal setiap tahun kita alami, namun tidak setiap orang dapat mengambil makna dari natal
itu sendiri. Walaupun dibantu dengan berbagai tema yang mengajak kita memaknai natal,
namun sering kali tema tema natal ini terabaikan dan hanya berhenti pada gebyar rangkaian
perayaan natal yang berjalan begitu saja tanpa ada perubahan mendasar dalam hidup.
Seakan akan natal hanyalah suatu ritual tahunan yang wajib di laksanakan tanpa wajib
membawa kita pada suatu pemaknaan yang mendalam dan membawa perubahan. Sehingga
seringkali perayaan natal yowes ngono ngono tok, modal e akeh ning ora ono dampak e.

Nah pada natal tahun ini kesan dalam perayaan natal yang ngono ngono tok ini, mari kita
tinjau ulang. Pada malam hari ini mari kita melihat arti natal melalui bacaan alkitab yang
terambil dari Lukas 2:14 “Kemuliaan bagi Allah di tempat maha tinggi dan damai sejahtera di
bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya”. Jika kita membaca secara utuh dua
perikop yang diberi judul oleh TB LAI “kelahiran Yesus dan gembala-gembala”, kita dapat
merasakan arti natal yang begitu dalam yakni kasih karunia Allah digenapi bukan oleh orang-
orang besar. Penggenapan kasih karunia Allah justru melalui orang-orang sederhana yakni
Yusuf dan Maria serta para gembala. Yusuf adalah seorang tukang kayu. Tukang kayu
merupakan kelas pekerja yang saat itu menduduki strata sosial menengah. Yang menarik
juga, orang pertama yang mendengarkan bahwa telah lahir Mesias atau juru selamat di kota
Daud adalah para gembala. Para gembala bukanlah orang yang terkemuka. Mereka adalah
golongan masyarakat yang dianggap rendah dan berperilaku kasar. Mereka dianggap
sebagai orang yang tidak bisa dipercaya. Oleh karena itu kesaksiannya di pengadilan
dipandang sebelah mata. Namun, kepada merekalah justru berita sukacita dari Allah
menjadi nyata dalam diri Yusuf dan Maria, dan diwartakan pertama-tama kepada para
gembala.

Bukan hanya itu saja. Pada jaman kerajaan saat itu, tidak ada orang biasa yang dibuat
biografinya seperti halnya Yesus. Hanya para raja atau penguasa yang biografinya ditulis.
Namun di sini kita melihat bahwa biografi Yesus ditulis oleh para pengikutnya pada jaman
itu, bahkan bisa bertahan sampai sekarang. Ini menunjukkan bahwa pengaruh yang dibawa
oleh Tuhan Yesus benar-benar nyata hingga saat ini. Damai sejahtera yang telah diterima
oleh orang-orang Israel pada jaman itu, masih bertahan sampai sekarang. Itu semua karena
keberpihakan kepada damai sejahtera terus diteladankan dari Tuhan Yesus, kepada para
muridnya hingga sekarang.

Saya mengutip ungkapan dari romo mangun wijaya yang berkaitan dengan natal, yang bagi
saya hal ini baik ketika dapat kita refleksikan bersama. Bagi romo mangun Natal itu bukan
hanya sekedar perayaan yang meriah untuk memperingati kelahiran yesus. Tetapi natal itu
adalah penghayatan hidup sehari hari ketika berpihak, peduli dan juga sungguh-sungguh
bela rasa kepada sesama ciptaan, yang di dalamnya manusia dan alam. Kita diajak untuk
bersama-sama mewujudkan damai sejahtera di dalam kehidupan berkeluarga,
bermasyarakat, maupun dalam bergereja. Ada yang kesusahan, diberi penghiburan. Ada
yang membutuhkan pertolongan, dibantu agar keluar dari permasalahan. Ada yang
bertengkar, menjadi mediator untuk mendamaikan. Kepada alam, kita bisa memberikan
kasih berupa merawat kebun maupun memisah sampah plastik dan sampah organik. Itu
semua agar esensi dari natal sebagai bentuk nyata kasih karunia Allah kepada ciptaannya,
terlukis dalam kehidupan sehari-hari kita. Maka dari itu natal harus menjadi semangat hidup
sehari-hari yang terwujud dalam kepedulian pada sesama ciptaan. Dengan begitu, kasih
karunia Allah benar-benar nyata di dalam kehidupan sehari-hari kita. Bukan hanya kita yang
merasakan, tapi kiranya semua orang di sekitar pun merasakan kasih karunia Allah melalui
kita sebagai pewarta kasih Allah di dalam dunia. Amin.

Anda mungkin juga menyukai