Mengapa Paskah
Mengapa Paskah
Paskah?
Nicky
Gumbel
Ilustrasi oleh
Charlie
Mackesy
Edisi Tambahan
Mengapa
Paskah?
Edisi Paskah dari Mengapa Yesus?
Nicky
Gumbel
Ilustrasi Oleh
Charlie
Mackesy
Edisi Tambahan
Hak cipta © Nicky Gumbel 2008
Hak Nicky Gumbel untuk dikenal sebagai penulis dari karya ini telah
ditegaskan olehnya sesuai dengan Hak Cipta, Rancangan dan Undang-
Undang Paten 1988.
Kutipan kitab suci diambil dari Alkitab, New International Version Anglicised.
Hak cipta © 1979, 1984, 2011 Biblica, sebelumnya disebut International
Bible Society. Digunakan atas izin dari Hodder & Stoughton Publishers,
perusahaan Hachette UK. Semua hak cipta dilindungi undang-undang.
‘NIV’ adalah simbol dari Biblica yang sudah terdaftar. Nomor pendaftaran
UK 1448790.
E-mail: internationalpublishing@alpha.org
Situs: alpha.org
Website: alpha.org/indonesia
5
Hal pertama dan yang terutama dalam Kekristenan adalah
tentang hubungan daripada tentang peraturan. Kekristenan
adalah tentang Pribadi daripada tentang filosofi. Kekristenan
adalah tentang hubungan yang paling penting dari segalanya:
yaitu hubungan kita dengan Tuhan yang menciptakan kita. Yesus
berkata bahwa perintah yang pertama dan terutama adalah
mengasihi Tuhan. Perintah yang kedua adalah mengasihi sesama
kita. Jadi, kekristenan juga tentang hubungan kita dengan orang
lain.
6
mengisinya dengan uang, tetapi hal tersebut tidak membuat
mereka puas.
Aristotle Onassis, salah satu orang terkaya di dunia,
berkata di akhir hidupnya: ‘Uang atau harta jutaan tidak
membuat hidup seseorang berarti.’
Beberapa yang lain mencoba dengan obat-obatan
terlarang, konsumsi alkohol berlebihan atau seks bebas.
Seorang wanita berkata pada saya, ‘Semua hal tersebut
memberikan kepuasan yang instan tetapi kemudian
meninggalkanmu dengan perasaan kosong.’ Beberapa
orang lain mencoba dengan bekerja keras, musik, olahraga
atau mencari kesuksesan. Tidak ada yang salah dengan
yang dilakukan oleh mereka, tetapi semuanya tidak dapat
memuaskan kerinduan yang terdapat di dalam diri tiap
manusia.
Bahkan hubungan manusia yang paling dekat sekalipun,
meskipun terlihat sangat indah, tidak dapat memuaskan
‘kekosongan di hati’ mereka. Tidak ada yang dapat mengisi
kekosongan tersebut kecuali hubungan dengan Tuhan, yang
merupakan tujuan manusia diciptakan.
Berdasarkan Perjanjian Baru, alasan dari rasa kekosongan
ini adalah karena semua manusia telah menjauhkan diri dari
Tuhan.
Yesus berkata, ‘Akulah
roti hidup’ (Yohanes
6:35). Ia-lah satu-
satunya yang dapat
memuaskan kerinduan
terdalam kita karena
Dia-lah satu-satunya yang
memungkinkan hubungan
kita dengan Tuhan
dipulihkan.
7
a) Ia memuaskan kerinduan kita akan arti dan
tujuan hidup
Siapakah Yesus?
10
Beberapa orang berpikir Ia hanyalah seorang ‘guru agama
yang baik’. Namun, anggapan tersebut tidaklah sesuai
dengan fakta-fakta yang ada.
a) Pernyataan-Nya
b) Karakter-Nya
11
Sepanjang yang menyangkut pengajaran-Nya, sepertinya
ada kesepakatan umum bahwa pengajaran-Nya adalah
hal yang paling suci dan terbaik yang pernah diucapkan
manusia.
12
Seorang mantan Hakim Agung Inggris, Lord Darling,
berpendapat tentang kebangkitan: ‘Untuk mendukungnya
sebagai kebenaran yang hidup, terdapat begitu banyak bukti,
positif dan negatif, faktual dan tidak langsung, hingga tidak
ada juri cerdas di dunia yang gagal untuk membuat keputusan
bahwa kisah kebangkitan adalah nyata.’ Satu-satunya
penjelasan yang memuaskan dari fakta-fakta tersebut adalah
Yesus memang bangkit dari kematian dan telah dipastikan
bahwa ia adalah Anak Allah, baik dulu maupun sekarang.
Mengapa Ia datang?
Yesus adalah satu-satunya manusia yang memilih untuk
dilahirkan dan Ia adalah satu dari sedikit orang yang memilih
untuk mati. Ia berkata bahwa alasan kedatangan-Nya adalah
mati untuk kita. Ia datang ‘untuk memberikan nyawa-Nya
menjadi tebusan bagi banyak orang’ (Markus 10:45).
Hal yang kita ketahui tentang penyaliban adalah salah satu
bentuk hukuman yang paling kejam. Cicero menjelaskannya
sebagai ‘penyiksaan yang paling kejam dan mengerikan’.
Yesus telah dicambuk dengan cambuk yang menggunakan
lembaran kulit dengan pemberat besi dan tulang pada
bagian ujungnya. Menurut Eusebius, sejarawan pada abad ke
tiga, ‘Pembuluh darahnya akan terlihat, dan juga urat-uratnya,
otot dan isi perut korbannya akan terbuka’.
Yesus kemudian dipaksa untuk membawa kayu salib setinggi
enam kaki sampai Ia terjatuh. Ketika Ia tiba di lokasi hukuman,
paku berukuran enam inci ditancapkan ke pergelangan
tangan dan kaki-Nya agar terpaku pada salib. Ia dibiarkan
tergantung selama berjam-jam dalam rasa sakit yang
menyiksa.
Namun, Perjanjian Baru menjelaskan bahwa ada hal yang
lebih buruk bagi Yesus daripada sakit fisik dan emosional; yaitu
penderitaan rohani yang mendalam karena terpisah dari
Tuhan saat Ia menanggung semua dosa kita.
13
Mengapa Ia mati?
Yesus berkata Ia mati
‘untuk’ kita. Kata ‘untuk’
berarti ‘sebagai ganti’.
Ia melakukannya karena
kasih-Nya kepada kita
dan tidak ingin kita
menerima hukuman
sebagai akibat dari
segala dosa yang
telah kita lakukan. Pada
saat di kayu salib Ia berkata, ‘Aku sendiri akan menanggung
segalanya.’ Ia melakukannya untuk Anda dan ia juga
melakukannya untuk saya. Jika Anda atau saya adalah satu-
satunya manusia di dunia ini Ia tetap akan melakukannya untuk
kita. Rasul Paulus menuliskan ‘Anak Allah yang telah mengasihi
aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku’ (Galatia 2:20). Itu
semua karena kasih-Nya kepada kita maka Ia memberikan
nyawaNya sebagai tebusan.
Entah kita merasa diri kita berdosa atau tidak, kita semua
berdosa di hadapan Tuhan karena berulang kali kita melanggar
perintah-Nya dalam pikiran, perkataan dan perbuatan. Sama
seperti Ketika seseorang melakukan kejahatan ada hukuman
14
yang harus dijalani, dengan cara yang sama ada hukuman karena
melanggar perintah Allah. ‘Sebab upah dosa adalah maut’ (Roma
6:23).
15
bagi orang-orang yang telah dibebaskan oleh Yesus. Justru
kematian merupakan pintu masuk menuju surga, dimana kita
akan bebas dari kehadiran dosa. Saat Yesus membebaskan
kita dari rasa takut akan maut, Ia juga membebaskan kita dari
segala rasa takut lainnya.
b) Kebebasan untuk
mengasihi
‘Kita mengasihi, karena Allah
lebih dahulu mengasihi kita’
(1 Yohanes 4:19). Saat kita
melihat kayu salib maka kita
akan memahami kasih Tuhan
untuk kita. Ketika Roh Kudus
tinggal di dalam diri kita maka
kita akan merasakan kasih
16
itu. Saat itu terjadi dalam kita, maka kita akan menerima
kasih yang baru untuk Tuhan dan juga untuk sesama kita.
Kita dibebaskan untuk menjalani kehidupan penuh kasih –
kehidupan yang berpusat pada mengasihi dan melayani
Yesus serta mengasihi dan melayani sesama kita daripada
kehidupan yang berpusat pada diri sendiri.
c) Kebebasan untuk
berubah
Terkadang orang-orang berkata,
‘Kamu sudah terbentuk seperti
ini adanya. Kamu tidak akan bisa
berubah.’ Kabar baiknya adalah
dengan pertolongan Roh kudus
kita dapat berubah. Roh Kudus
memberikan kita kebebasan
untuk menjalani kehidupan yang
selalu kita inginkan. Rasul Paulus
mengatakan kepada kita bahwa
buah Roh adalah ‘kasih, sukacita,
damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,
kelemahlembutan, penguasaan diri’ (Galatia 5:22-23). Pada
saat kita meminta Roh Kudus untuk hadir dan diam di dalam
kita, karakteristik yang menakjubkan akan mulai bertumbuh di
dalam kehidupan kita.
Mengapa tidak?
Di dalam Yesus Kristus, Tuhan memberikan kita pengampunan,
kebebasan dan Roh-Nya hidup di dalam kita. Semua itu
adalah anugerah dari Tuhan. Ketika seseorang hendak
memberikan kita hadiah, maka kita memiliki pilihan. Kita bisa
saja menerimanya, membukanya dan menikmatinya. Atau
kita bisa berkata, ‘Tidak, terima kasih.’ Sayangnya, banyak
orang memberikan alasan untuk tidak menerima anugerah
yang ditawarkan oleh Tuhan.
17
Inilah beberapa alasannya:
18
Tetapi ada yang harus kita ingat:
• Tuhan mengasihi kita. Ia hanya meminta kita untuk
meninggalkan hal-hal yang dapat merugikan kita.
Jika saya melihat beberapa anak kecil yang bermain
dengan pisau tentu saya akan meminta mereka untuk
menghentikannya, bukan karena saya ingin merusak
kesenangan mereka tetapi karena saya tidak ingin mereka
terluka.
• Apa yang perlu kita korbankan tidak sebanding dengan
apa yang kita terima. Harga untuk tidak menjadi seorang
Kristen jauh lebih besar daripada harga untuk menjadi
seorang Kristen.
• Apa yang perlu kita korbankan tidaklah sebanding
dengan apa yang telah Yesus korbankan saat Ia mati
untuk kita di kayu salib.
19
c) ‘Pasti ada jebakan’
Tentu dapat dimaklumi, seringkali orang-
orang sulit menerima bahwa masih ada
hal yang gratis di dalam kehidupan
ini. Mereka berpikir bahwa ini semua
terdengar terlalu mudah dan pasti ada
jebakan di dalamnya. Namun, hal yang
mereka lupa sadari adalah walaupun
ini gratis untuk kita, tidaklah gratis untuk
Yesus. Ia telah membayar dengan
darah-Nya. Mudah untuk kita, tetapi
tidak untuk Dia.
20
menunda akan semakin sulit untuk kita dan semakin banyak
hal yang kita lewatkan. Kita tidak pernah tahu kapan lagi kita
akan mendapatkan kesempatan itu. Bicara dari pengalaman
diri sendiri, penyesalan saya hanyalah karena saya tidak
menerima anugerah itu lebih cepat.
a) ‘Maaf’
Anda harus memohon pengampunan kepada Tuhan untuk
segala kesalahan yang telah Anda perbuat dan meninggalkan
semua perilaku buruk dalam kehidupan Anda. Inilah yang
Alkitab sebut sebagai ‘pertobatan’.
21
b) ‘Terima kasih’’
Kita percaya bahwa Yesus mati di kayu salib untuk kita.
Anda perlu berterima kasih pada-Nya karena telah mati
untuk Anda dan memberikan secara cuma-cuma anugerah
pengampunan, kebebasan dan Roh Kudus-Nya.
c) ‘Tolong
Tuhan tidak pernah memaksakan kehendak-Nya kepada kita.
Anda perlu menerima anugerahNya dan mengundangNya
untuk hadir dan hidup di dalam Anda melalui Roh-Nya.
Jika Anda ingin memiliki hubungan dengan Tuhan dan
Anda siap untuk mengucapkan tiga hal tersebut, maka inilah
doa sederhana yang dapat Anda ucapkan dan akan menjadi
langkah awal untuk memulai hubungan tersebut.
22
Tuhan Yesus Kristus,
23
2. Baca Alkitab
Setelah kita menerima Yesus dan percaya kepada-Nya, maka
kita telah menjadi anak-anak Tuhan. Ia adalah Bapa kita di
surga. Sama seperti kebanyakan ayah pada umumnya, Ia
ingin memiliki hubungan yang dekat dengan kita. Kita dapat
mengembangkan hubungan ini dengan mendengarkan
perkataan-Nya (terutama melalui Alkitab) dan dengan
berbicara dengan-Nya melalui doa. Alkitab berisikan perkataan
Tuhan dan Anda akan terbantu dengan mulai membaca
beberapa ayat dari kitab Yohanes setiap hari. Mintalah Tuhan
untuk berfirman pada Anda selama Anda membaca.
A – Adoration (Penyembahan)
Memuji Tuhan atas Pribadi-Nya dan hal-hal yang telah
diperbuat-Nya.
C – Confession (Pengakuan)
Mintalah pengampunan dari Tuhan atas segala kesalahan
yang telah kita perbuat.
T – Thanksgiving (Bersyukur)
Bersyukurlah kepada Tuhan atas kesehatan, keluarga,
teman-teman dan lainnya.
S – Supplication (Permohonan)
Memohon melalui doa untuk diri kita sendiri, untuk teman-
teman kita dan untuk sesama.
24
4. Bergabung dengan gereja
Sangatlah penting untuk menjadi bagian dari gereja
Kristen yang berkumpul untuk menyembah Tuhan, untuk
mendengarkan apa yang Tuhan Firmankan, untuk saling
mendukung satu sama lain dan menjalin pertemanan. Gereja
seharusnya menjadi tempat yang menyenangkan!
25
Bacaan lanjutan:
Questions of Life (Pertanyaan dalam Kehidupan) oleh Nicky
Gumbel, yang membahas lebih dalam tentang Yesus dan
kaitannya dalam kehidupan kita di masa kini.
Pendalaman
Alkitab dalam Satu Tahun (Bible in One Year) merupakan sumber
bacaan Alkitab harian yang bisa dapatkan secara gratis dengan
renungan dari Nicky dan Pippa Gumbel. Setiap hari akan ada
bacaan dari Perjanjian Lama, Mazmur atau Amsal dan bacaan
dari Perjanjian Baru, sehingga dalam satu tahun, Anda akan
membaca keseluruhan Alkitab.
Aplikasi ini dimaksudkan untuk dibaca atau didengarkan ber-
sama dengan Alkitab untuk memberikan pemahaman baru dari
bacaan tersebut, serta bisa diunduh secara gratis melalui aplikasi
Bible in One Year di IoS atau Android.
Halaman berikutnya adalah kutipan-kutipan pilihan dari Alkitab
dalam Satu Tahun untuk tema Paskah.
bibleinoneyear.org
26
KUTIPAN DARI BIBLE IN ONE YEAR
HARI KE 69
Disalibkan
Pada masa perbudakan di Amerika Serikat, para budak di
daerah selatan hidup dalam kondisi yang sangat kejam.
Mereka menggubah beberapa lagu yang sangat dalam
dengan melodi sedih, kaya dengan emosi. Semua ‘nyanyian
rohani’ itu merupakan lagu akan pengharapan dan antisipasi.
Lagu-lagu itu merupakan tangisan jiwa dari para budak yang
merindukan kebebasan.
Mereka menerima Yesus sebagai Juru Selamat dan Tuhan
mereka, dan di tengah segala penderitaan yang hampir tak
tertahankan, mereka mengalami anugerah, kedamaian dan
harapan untuk masa depan dari Tuhan. Dari hubungan inilah
mereka dapat menyanyikan lagu:
27
disebut sebagai ‘Jehovah’, tetapi para cendekiawan kini
berpendapat ‘Yahweh’ adalah sebutan yang lebih tepat.
Dalam terjemahan Bahasa Yunani dari Perjanjian Lama,
dalam Septuaginta, nama sakral ini (YHWH) diterjemahkan
sebagai Kyrios (Tuan). Kata tersebut memang sangat berbeda
dari yang lainnya, oleh karena itu, para penulis kitab Perjanjian
Baru (yang merupakan orang Yahudi monoteis) membuat
dasar afirmasi Kristiani yang mengatakan bahwa ‘Yesus
adalah Tuhan’ (Kyrios) (Roma 10:9; 2 Korintus 4:5; Kisah Para
Rasul 2:36) dan Tuhan kita itulah yang telah disalibkan bagi
kita.
Mazmur 31:19-24
Kasihilah Tuhan
Daud berseru. ‘Kasihilah Tuhan, hai semua orang yang dikasihi-
Nya!’ (ayat 24a TB). Mengasihi Tuhan merupakan perintah
pertama dari Hukum Allah. Ini merupakan bentuk hubungan
timbal balik dari kasih. Kita mengasihi karena Ia terlebih dulu
mengasihi kita (1 Yohanes 4:19). Kasih dari kita adalah balasan
untuk Kasih dari-Nya.
Daud menuliskan, ‘Terpujilah Tuhan, sebab kasih setia-Nya
ditunjukkan-Nya kepadaku’ (Mazmur 31:22a TB). Renungkan
seberapa besar kasih Tuhan kepadamu. ‘Alangkah limpahnya
kebaikan-Mu yang telah Kausimpan bagi orang yang takut
akan Engkau’ (ayat 20 TB).
Ia menyembunyikan Anda di ‘dalam naungan wajah-(Nya)’
(ayat 21a TB), Ia melindungi Anda di dalam pondok-Nya (ayat
21b TB). Ia melindungi Anda dari ‘perbantahan lidah’ (ayat 21b
TB). Ia mendengarkan ‘suara permohonan’ Anda Ketika Anda
‘berteriak minta tolong’ (ayat 23b TB). ‘Tuhan menjaga orang-
orang yang setiawan’ (ayat 24 TB). Oleh karena itu, Anda dapat
28
‘menguatkan dan meneguhkan hati’ (ayat 25a TB), terutama
pada masa-masa sulit. ‘Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu,
hai semua orang yang berharap kepada Tuhan!’ (ayat 25 TB)..
Doa
Tuhan, Aku memuji-Mu atas kasih-Mu yang ajaib. Terima kasih
karena Engkau telah mendengarkan teriakan permohonanku
saat aku membutuhkan pertolongan-Mu. Tuhan, tolong…
Markus 15:1-32
Yesus adalah Tuhan
‘Were you there when they crucified my Lord?’ Apakah engkau
disana ketika mereka menyalibkan Tuhanku? Saya merasa hati
saya tersayat membaca penjelasan tentang perlakuan keji,
siksaan dan penyaliban Yesus. Mereka menyalibkan milik saya.
Yesus adalah:
1. Raja Saya
Yesus menerima sebutan sebagai ‘raja orang Yahudi’ (Markus
15:2). Para tentara menggunakan sebutan itu sebagai
penghinaan (ayat 18) dan itulah nama yang tertulis di kayu
salib sebagai alasan penghukuman-Nya (ayat 26). Walau
begitu, Yesus merupakan penggenapan dari kerinduan
bangsa Israel dan dari banyak janji atas keturunan raja Daud
(lihat Yesaya pasal 9 dan 11). Ia adalah raja yang berbeda
Ia diserahkan kepada Pilatus karena rasa iri (‘dengki’),
(Markus 15:10 TB) oleh para imam. Berhati-hatilah terhadap
rasa iri. Hal itu terkadang dapat dikategorikan sebagai ‘dosa
agamawi’.
29
Yesus mengalami penghinaan dan tuduhan palsu. Jika
Anda difitnah atau diolok-olok maka bersyukurlah Tuhan
mengijinkan Anda, dengan cara yang kecil, masuk ke
dalam penderitaan Yesus dan berdoalah agar Tuhan dapat
menolong Anda merespon seperti yang telah dilakukan-Nya –
dengan kasih dan pengampunan.
2. Mesias Saya
Sangatlah ironis bahwa para imam pemuka agama mengolok-
olok Dia dan menyebut-Nya sebagai ‘Mesias’ (ayat 31-32),
karena memang itulah Dia dulu dan sekarang. Sebutan ‘Christ’
dalam Bahasa Inggris berasal dari Christos dalam Bahasa
Yunani, yang jika diterjemahkan dalam Bahasa Ibrani adalah
Mashiah atau Mesias. Baik dalam Bahasa Yunani dan Bahasa
Ibrani keduanya memiliki arti ‘yang diurapi’. Kita telah melihat
Yesus sebagai Imam besar dari Allah yang diurapi. Disini kita
melihatnya sebagai Raja yang diurapi.
3. Penyelamat Saya
Kembali kita melihat hal ironis yang luar biasa dari olok-olokan
yang diucapkan orang-orang yang lewat, ‘turunlah dari salib
itu dan selamatkan diri-Mu!’ (ayat 30), dan imam-imam kepala
bersama ahli Taurat, ‘Orang lain Ia selamatkan, tetapi diri-Nya
sendiri tidak dapat Ia selamatkan!’ (ayat 31). Hal ini sangatlah
tepat – untuk menjadi Sang Juru Selamat dunia Ia tidak dapat
menyelamatkan diri-Nya sendiri. Ia harus melalui penderitaan
penyaliban untuk dapat menyelamatkan Anda dan saya.
Peristiwa Barabas memberikan kita gambaran apa yang
telah Yesus lakukan sebagai Juru Selamat dunia. Barabas,
sama seperti saya, telah berdosa dan layak mendapatkan
hukuman. Saat itu Barabas ‘sedang dipenjarakan bersama
beberapa orang pemberontak lainnya yang telah melakukan
pembunuhan dalam pemberontakan’ (ayat 7). Pada sisi lain,
30
Yesus sama sekali tidak berdosa. Seperti yang dikatakan oleh
Pilatus, ‘Tetapi kejahatan apakah yang telah dilakukan-Nya?’
(ayat 14). Namun Barabas tetap ‘dilepaskan’ dan dibebaskan,
sementara Yesus ‘diserahkannya untuk disalibkan’ (ayat 15).
Seseorang yang tidak bersalah harus menghadapi hukuman
mati agar saya, yang berdosa, dapat dibebaskan. Kita
mungkin bukan seorang pembunuh seperti Barabas, tetapi
kita semua membutuhkan pertolongan dari Sang Juru Selamat
dunia.
4. Tuhan Saya
Pada bacaan kemarin kita telah melihat bagaimana Yesus
ditanyai oleh Imam Besar, ‘Apakah Engkau Mesias, Anak dari
Yang Terpuji?’ Ia menjawab, ‘Akulah Dia’ (14:61-62). Respon
dari Imam Besar tersebut adalah untuk menuduh Yesus atas
penistaan – karena telah mengakui dirinya sebagai Allah.
Mengapa begitu? Ketika Allah mengungkapkan nama-
Nya adalah YHWH kepada Musa (Keluaran 3:14-15), Ia juga
menjelaskan makna-Nya. Sebutan itu berasal dari ungkapan
Bahasa Ibrani ‘Aku adalah Aku’ atau hanya ‘Aku Tuhan’.
Respon dari Imam Besar terhadap jawaban Yesus memberi
kesan bahwa Yesus menyatakan diri-Nya sebagai YHWH
(Tuhan).
Doa
Tuhan, tolong saya agar saya mampu bersikap seperti Yesus,
yang merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati. Terima
kasih karena Engkau memuliakan Dia di tempat yang maha
tinggi dan memberikan-Nya nama di atas segala nama,
31
sehingga di dalam nama Yesus semua lutut bertelut yang di
surga dan di bumi dan di bawah bumi serta semua lidah akan
mengaku bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan.
Imamat 21:1-22:33
Menyembah Tuhan
Terdapat penekanan yang hebat dalam bacaan pada kata
‘nama Tuhan yang kudus’ (22:2). Pada pasal 22 Tuhan berfirman
kepada umat-Nya ‘Akulah Tuhan’ sebanyak sembilan kali (ayat
2-3, 8-9, 16, 30-33). Mengapa Tuhan menekankan nama-Nya
dalam ayat-ayat tersebut?
Nama merupakan hal yang sangat penting pada jaman
dahulu. Orang-orang meyakini bahwa sebuah nama dapat
menjelaskan hal penting dari individu yang dibicarakan. Seperti
yang telah kita lihat, nama Tuhan pun tidak terkecuali. Nama
YHWH mendeklarasikan keunikan dan keagungan Tuhan.
Nama Tuhan juga mengingatkan umat-Nya tentang
hubungan unik-Nya dengan mereka. Nama itulah yang telah
diungkapkan kepada Musa sebagai tanda dari janji penyertaan
Tuhan kepada umat-Nya (Keluaran 3).
Setiap kali Tuhan mendeklarasikan ‘Akulah Tuhan’
mengingatkan kita akan keagungan-Nya dan hubungan antara
kita dengan Dia. Tiap hukum yang terdapat di dalam pasal ini
tercipta dan dirancang dengan mengacu pada kebenaran ini.
Tema dari Imamat 21 adalah tentang kekudusan Tuhan dan
perlunya para imam agar umat-Nya dapat mendekati Tuhan.
Pada Perjanjian Baru kita melihat Yesus adalah Imam Besar yang
Agung dan hanya melalui Dia kita dapat mendekati Tuhan. Yesus
adalah:
32
1. Sepenuhnya Kudus
Imam Besar menjadi kudus melalui prosesi (21:11b). Sementara
Yesus sepenuhnya kudus. Yesus adalah ‘tanpa noda, yang
terpisah dari orang-orang berdosa’ (Ibrani 7: 26 TB).
3. Yang diurapi
Imam Besar haruslah diurapi dengan minyak (Imamat 21:12)
sebagai simbol dari Roh Kudus. Yesus telah diurapi oleh Roh
Kudus saat pembaptisan-Nya. Dia-lah yang diurapi: sang
Kristus.
Jika kita diingatkan pentingnya imam yang sempurna di
pasal 21, maka kita juga diingatkan pentingnya persembahan
korban yang sempurna di pasal 22. Persembahan korban
tersebut haruslah ‘tidak bercela’ (22:19, 21). Yesus merupakan
seorang imam sekaligus persembahan korban yang
sempurna.
Ambilah tiga bacaan ini bersama-sama dan renungkanlah
rintihan jiwa yang luar biasa: ‘Yesus Kristus adalah Tuhan’
(Filipi 2:11) dan kasih-Nya yang luar biasa bagi kita ditunjukkan
melalui pengorbanan-Nya di kayu salib menggantikan kita,
dan respon yang seharusnya kita berikan adalah ‘mengasihi
Tuhan’ (TB Mazmur 31:24a).
Doa
Tuhan, saya ingin menyembah-Mu. Karena Engkau-lah yang
menguduskanku. Engkau-lah yang telah menyelamatkanku
dari tahanan. Engkau-lah Tuhan. Aku mengasihi-Mu Tuhan.
33
Tambahan dari Pippa
Mazmur 31:25 (TB)
34
1. Rasa hormat untuk Tuhan
‘Siapa berjalan dengan jujur, takut akan Tuhan’ (14:2 TB). Kata
‘takut’ dapat diartikan sebagai ‘rasa hormat’. Menghormati
Tuhan merupakan titik awal dari rasa hormat dalam semua
hubungan kita.
Doa
Tuhan, bantu kami untuk mendapatkan kebijaksanaan
dan menjadi teladan dalam kehidupan keluarga, dengan
mengkombinasikan kasih dan rasa hormat.
35
BACA AN PERJANJIAN BARU
Yohanes 20:10-31
Kagum
Yesus sungguh-sungguh telah dibangkitkan dari kematian.
Kuburnya benar-benar kosong pada pagi Paskah. Para
pengikut Yesus pun sungguh-sungguh bertemu dengan-Nya
dalam keadaan hidup. Kebangkitan sungguh-sungguh terjadi.
Penjelasan sejarah yang terbaik dari asal usul Kekristenan
adalah bahwa itu semua sungguh terjadi. Yesus hidup saat ini!
Yohanes menuliskan empat penampakan Yesus setelah
kebangkitan – tiga penampakan pertama dijelaskan pada
bacaan berikut. Pada penampakan-penampakan berikut, kita
tidak hanya dapat melihat sebagian bukti tetapi juga hasil dari
kebangkitan.
36
dasar yang kuat bagi sebuah revolusi dalam sikap seluruh dunia
kepada para wanita. Sayangnya, kini sudah 2,000 tahun berlalu
dan kita masih sama saja.
Yesus tidak bertanya kepada Maria apa yang ia cari. Ia
bertanya, ‘Siapakah yang engkau cari?’ (ayat 15).
Respon Maria adalah satu bentuk rasa kagum dan takjub.
Ketika ia menyadari bahwa suara itu adalah Yesus, ia berkata
dalam bahasa Ibrani, ‘ “Rabuni!” (yang artinya Guru)’ (ayat 16).
Ia menjelaskan kepada Maria kalau ia tidak boleh
memegang-Nya (ayat 17). Ia harus memulai hubungan yang
baru dan lebih dalam dengan Yesus yang telah bangkit, Dia di
dalam Maria dan juga sebaliknya (yang akan tergenapi melalui
karunia Roh).
Memang tidaklah cukup untuk mengetahui bukti hanya
dari fakta-fakta tentang kebangkitan. Kita membutuhkan
perjumpaan pribadi dengan Yesus yang telah bangkit.
37
Pada pertemuan ini, Yesus mengubahkan sekelompok
orang yang ketakutan dan kebingungan menjadi sekelompok
orang yang penuh kasih, sukacita dan kedamaian.
38
Ia pasti merasa rendah hati ketika Yesus menampakan
diri kepadanya dan berkata, ‘Taruhlah jarimu di sini dan
lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke
dalam lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi,
melainkan percayalah’ (ayat 27).
Luka-luka Yesus terus ada sepanjang waktu untuk
memperlihatkan kerendahan hati dan kasih Yesus yang
mengampuni. Yesus menerima Tomas apa adanya. Ia
menerima tantangan dari Tomas tanpa berkeluh kesah atau
memberikan kritik.
Tidak perlu merasa bersalah saat memiliki keraguan. Seperti
halnya Tomas, jujurlah tentang hal yang Anda ragukan dan
bawalah kepada Yesus. Saat Yesus menjawab keraguannya,
respon Tomas merupakan puncak dari rasa hormat, pemujaan
dan kekaguman. Ia menjawab, ‘Ya Tuhanku dan Allahku!’
(ayat 28). Diawali dari keraguan, Tomas mungkin telah
membuat pernyataan yang paling kuat tentang keilahian
Yesus dari semua Injil. Ia adalah orang pertama yang melihat
Yesus dan memanggil-Nya ‘Tuhan’. Sebenarnya ia berkata
‘Wow!’
Yesus berkata kepada Tomas bahwa rasa percaya akan
membawa kebahagiaan (ayat 29). Hal ini berarti kehidupan.
Rasa percaya dan kehidupan saling berdampingan di dalam
Injil Yohanes (ayat 31), karena, jika Anda percaya kepada
Yesus maka Anda memperoleh kehidupan. Inilah hidup
berkualitas yang sesungguhnya, hidup penuh kelimpahan
(10:10) yang terus kekal selamanya (3:16).
Alasan sesungguhnya dari Yohanes menuliskan Injil tersebut
adalah ‘supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak
Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup
dalam nama-Nya’ (20:31). Kebangkitan merupakan dasar dari
harapan kita akan kehidupan sebelum kematian dan juga
setelah kematian.
39
Doa
Yesus, Tuhanku dan Allahku, hari ini aku menyembah-Mu
dengan kekaguman dan penuh pemujaan.
2 Samuel 1:1-2:7
Pemujaan:
Sikap Daud kepada Saul merupakan contoh yang luar biasa
bagaimana menyikapi orang yang berniat untuk menyakiti
Anda. Daud tidak mendendam. Ia tidak merasa pahit hati.
Ia tetap memperlakukan Saul dengan penuh rasa hormat.
Bagaimana pun juga, Tuhan telah memakai Saul dengan
hebat di masa lalu. Kenyataan bahwa tindakan Saul telah
melewati batas tidak menghilangkan rasa hormat Daud.
Sikapnya kepada Saul cukup luar biasa. Daud berkata
kepada orang Amalek yang mengaku telah mengakhiri
nyawa Saul, ‘Tidakah engkau segan mengangkat tanganmu
memusnahkan orang yang diurapi Tuhan?’ (1:14). Orang
Amalek tersebut juga mungkin saja ingin mengambil
keuntungan dari situasi tersebut dengan memutarbalikan
fakta. Ia mungkin saja seperti burung bangkai, yang mencoba
mengambil lencana kerajaan dari Saul untuk mendapatkan
keuntungan dari Daud. Bagaimana pun juga, hal tersebut
tidaklah berdampak baik untuknya karena penghormatan
Daud kepada Saul.
Daud meratapi kematian dari teman terbaiknya Yonatan
dan Saul (ayat 19-27). Kedukaan adalah hal yang alami, perlu
dilakukan dan sebuah respon yang sehat saat menghadapi
kematian dari orang yang kita kasihi.
Daud sangatlah memuja Allah. Ia ‘bertanya kepada Tuhan’
(2:1). Ia bertanya, ‘Apakah aku harus pergi ke salah satu kota di
40
Yehuda?’ Tuhan berfirman kepadanya, ‘Pergilah’. Ia kemudian
bertanya, ‘Ke mana aku pergi?’ Tuhan menjawab, ‘Ke Hebron.’
Daud mentaati firman-Nya dan diurapi sebagai raja atas
Yehuda.
Doa
Tuhan, tolong saya untuk mengasihi dan menghormati semua
orang yang telah Engkau urapi sebagai pemimpin, baik
mereka mendukung kami atau tidak. Tolong saya untuk hidup
dengan pemujaan, rasa hormat dan rasa kagum.
41
Catatan:
1
ere Christianity oleh CS Lewis © CS Lewis Pte Ltd 1942,
M
1943, 1944, 1952.
2
Ibid.
42
Coba Alpha
Alpha adalah sebuah
rangkaian sesi interaktif
yang mendalami iman Kristen.
43
Alkitab Dalam Satu tahun:
Sebuah Ulasan oleh Nicky Gumbel
diterbitkan oleh Hodder & Stoughton,
dapat dibeli di shop.alpha.org
ISBN 978-1-47367-706-7
44
Siapakah Yesus?