Anda di halaman 1dari 2

Nama : Jocelyn Louisa Tanggal : 16 Agustus 2023

Kelas : S214 Tema : Firman Hidup


Chapel : 2 Pembicara : Pak Deddy Simanjuntak
Pada chapel minggu ini yang dibawakan oleh Bapak Deddy Simanjuntak bertema kan
Firman Hidup ini menyadarkan kita bahwa selama ini kita sendiri masih mempertanyakan
keberadaan kita di dunia ini. Kita diberi tahu bahwa “Why?” merupakan salah satu
pertanyaan terpenting. Tema ini mengangkat kitab Surat Yohanes yang Pertama, pada
pasalnya yang pertama pun sudah dimulai dengan pertanyaan “Why?”. Alasan dibalik 12
murid Yesus tetap menunggu hingga Ia bangkit kembali ialah Firman Hidup. Pak Deddy
memberi tahu kita bahwasannya ada tiga tipe Firman Hidup; Historical, inspirantial, dan
experiencial. Walaupun Firman sudah ada sejak lama, tetapi Firman tersebut tetap lah kekal
dan tidak hilang seperti sejarah-sejarah yang lain. Kebenaran bukan lah sebuah bayang-
bayang melainkan, sebuah Firman Hidup. Firman Hidup sendiri merupakan sebuah sejarah
yang kekal dan tidak akan pernah hlang. Alasan Yohanes menulis surat tersebut karena
Firman itu asli, kekal, betul, dan sejati. Firman itu juga hidup dan tidak pernah mati. Selain
itu, alasan Yohanes menulis surat adalah agar kami semua murid-murid Yesus dapat
bersekutu. Ditegaskan oleh Pak Deddy bahwa kita, gembala-gembala Yesus Kristus
memberitakan Firman untuk bersekutu atau berkomunitas. Raja, nabi, dan imam diurapi
dengan minyak. Namun, Yesus diurapi oleh Allah itu sendiri. Sukacita sesungguhnya adalah
saat kita memberitakan injil dan orang-orang yang belum mengenal Allah, lalu orang tersebut
pun jadi ingin mengenal Allah lebih dalam lagi.
Melalui chapel ini, hati saya menjadi tersentuh dan membuat saya mengingat bahwa
sebenarnya diri saya juga sering kali bertanya-tanya kenapa saya bisa lahir dalam dunia ini
dan mengapa saya dilahirkan. Saya seringkali masih jarang untuk pergi ke Gereja untuk
mendengar kisah Tuhan Yesus dan menjauh kan diri saya dari-Nya. Bukan karena itu adalah
sebuah kemauan saya, tetapi hati saya belum begitu tergerak dengan ini semua. Mendengar
khotbah dari Pak Deddy membuat saya bersikeras untuk memberikan yang terbaik dari diri
saya untuk Youth in Mission nanti. Saya ingin semua orang tahu betapa besarnya Tuhan dan
bagi yang belum begitu percaya dengan-Nya, saya ingin bantu dengan membuatnya menjadi
lebih percaya. Saya ingat saya pernah pelayanan di Sekolah Minggu, pada saat itu saya
merasa takut untuk tampil di depan. Namun, selesai pelayanan saya merasa lega dan
merasakan Tuhan Yesus ada beserta dengan saya selama pelayanan. Saya benar-benar merasa
kasih-Nya Tuhan disamping saya dan ikut bernyanyi pujian bersama-sama. Namun, setelah
kejadian itu saya sudah tidak pernah lagi pelayanan yang membuat saya merasa sangat jauh

1
dengan Tuhan, saya jarang sekali merasa kan kehadiran Tuhan disamping saya. Namun,
dengan itu semua saya tetap mengetahui bahwa Firman itu kekal dan tidak akan pernah mati.
Ayat yang menurut saya sangat menggambarkan pengalaman saya, sekaligus menegur saya
ialah Wahyu 2 ayat 7 yang berbunyi “Barang siapa memiliki telinga, hendaklah dia
mendengarkan apa yang diucapkan Roh kepada gereja-gereja.”

Anda mungkin juga menyukai