Anda di halaman 1dari 8

“DI TAMAN GETSEMANI”

Ibadah Kamis Putih Kontemplatif (Dan Ritus Pembasuhan Kaki)


Kamis, 27 Maret 2024
Pelayan Firman : Pdt.Agnes Maladjadji,S.Th

PERSIAPAN
 Warna Liturgis, yakni Toga: Hitam; Stola: Ungu.
 Bejana/loyang/baskom pembasuhan dan kain lap dipersiapkan.
 Persiapan pribadi (umat berdoa dalam saat teduh).
 Ruangan agak temaram.
 Musik lembut mengalun.

PF : Malam ini, pada Kamis Putih menjelang Jumat Agung, kita berkumpul,
untuk merasakan dan menghayati malam terakhir Yesus bersama
murid-murid-Nya. Malam itu, semua mata tertuju pada Yesus. Merindu
karya ajaib dan sabda-Nya yang indah. Malam ini, mari kita pusatkan
hati dan pikiran pada Yesus.
Menyanyi KJ 410 Tenanglah Kini Hatiku
Tenanglah kini hatiku: Tuhan memimpin langkahku.
Di tiap saat dan kerja tetap kurasa tanganNya.
Refr. Tuhanlah yang membimbingku; tanganku dipegang teguh.
Hatiku berserah penuh; tanganku dipegang teguh.
Tak kusesalkan hidupku, betapa juga nasibku,
sebab Engkau tetap dekat, tanganMu kupegang erat. Refr.

PF : Malam itu, suasana terasa mencekam dan panjang Gaung derita mulai
terdengar keras. Namun para murid asyik dengan kesibukannya
sendiri. Seolah tidak merasakan derita Yesus yang kian menjelang.
Yesus berkata: “Aku berkata kepadamu: jikalau biji gandum tidak jatuh
ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia
akan menghasilkan banyak buah” (Yoh 12:24). Entah, sudah kali yang
ke berapa kali Yesus menceritakan bahwa Ia harus mati. Tapi, sungguh,
mereka seakan tuli dan tidak mendengar-Nya. Pengertian mereka
seakan tumpul. Bahkan, ibu anak-anak Zebedeus datang dan meminta
supaya anaknya berkuasa, menjadi tangan kanan dan kiri Yesus (Mat.
20:20-28). Juga Yudas malah menimbun kekayaan demi diri sendiri
(Yoh 12:6). Malam itu, Yesus mengajak mereka berkumpul untuk
berbagi rasa, suka dan duka. Agar mereka makin dekat dengan diri-
Nya, mengetahui visi-Nya, merasakan derita-Nya dan menjadi pelayan
bagi sesama. Namun rasanya mereka tak juga semakin dekat. Apakah
kita sedang mendekat pada-Nya?
Menyanyikan KJ 401:1, 3 “Makin Dekat Tuhan”
1. Makin dekat Tuhan, kepada Mu walaupun saliblah mengangkatku
inilah laguku, dekat kepada-Mu makin dekat Tuhan, kepada-Mu.
3. Buatlah tanggaMu tampak jelas, dan para malakMu yang bergegas
mengimbau diriku dekat kepadaMu; makin dekat, Tuhan, kepadaMu.

PF : Malam itu, menjadi malam yang tak terlupakan, bagi Yudas


khususnya. Karena Yesus, dengan tegas berucap: “Aku berkata
kepadamu sesungguhnya seorang di antara kamu akan
menyerahkan Aku.” Murid yang lain tidak mengerti, namun Yudas
amat memahami. Ya, ia telah menjual Yesus dengan harga 30 keping
uang perak. Malam itu, adalah malam persekongkolan antara Yudas
dan pemimpin agama Yahudi. Penuh malu dan terkejut, Yudas sang
pengkhianat itu bergegas keluar dari ruangan itu. Kasihanilah kami, ya
Tuhan, kasihanilah.
Menyanyi Medley
KJ 42 Tuhan Kasihani PKJ 43 Tuhan, Kami Berlumuran Dosa
Tuhan kasihani, Kristus, kasihan, Tuhan, kasihani kami!

PKJ 43 Tuhan, Kami Berlumuran Dosa


Tuhan, kami berlumuran dosa Tuhan, sudilah ampuni kami.
PF : Malam itu, menjadi malam yang tak terlupakan, bagi Petrus khususnya.
Karena Tuhan menghardiknya, ketika ia berkata: “Tuhan, mengapa
aku tidak dapat mengikuti Engkau sekarang? Aku akan
memberikan nyawaku bagiMu!” Namun Yesus menjawabnya:
“Nyawamu akan kauberikan bagiKu? Sesungguhnya Aku berkata
kepadamu: Sebelum ayam berkokok, engkau telah menyangkal Aku
tiga kali.” Mulanya Petrus seakan tidak percaya. Namun, menjelang
pagi, apa yang dikatakan Yesus benar adanya. Petrus telah menyangkal
Yesus tiga kali seturut kokok ayam di pagi hari.
Menyanyi Medley
KJ 42 Tuhan Kasihani
Tuhan kasihani, Kristus, kasihan, Tuhan, kasihani kami!

PKJ 43 Tuhan, Kami Berlumuran Dosa


Tuhan, sudi ampuni mereka. Tuhan, Kau yang tahu perbuatannya.

PF : Malam itu, menjadi malam yang memalukan, karena para murid seakan
tidak mendengar firman Tuhan setelah kurang lebih 3 (tiga) tahun
bersama-sama dengan Sang Guru. Berulang kali Yesus mengulang,
berulang kali pula telinga mereka seakan tak mendengar. Suara Yesus
seakan hilang lenyap. Malam ini, menjadi malam penuh tantangan. Kala
suara Yesus diperdengarkan kepada kita semua: “sebab Aku telah
memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat
sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu”. Adakah suaraNya kita
dengar?

Menyanyikan KJ 33:1, 4 “Suara-Mu Kudengar” (do=d)


1. Suara-Mu kudengar memanggil diriku,
supaya ‘ku di Golgota di basuh darah-Mu!
Aku datanglah, Tuhan, pada-Mu;
Dalam darah-Mu kudus sucikan diriku.
2. Kendati ‘ku lemah, tenaga Kauberi;
Kauhapus aib dosaku, hidupku pun bersih
Aku datanglah, Tuhan, pada-Mu;
Dalam darah-Mu kudus sucikan diriku.
3. Kaupanggil diriku, supaya kukenal iman,
harapan yang teguh dan kasih-Mu kekal.
Aku datanglah, Tuhan, pada-Mu;
Dalam darah-Mu kudus sucikan diriku.
4. Kaubuat meresap karya-Mu dalamku;
kuasa dosa pun lenyap, diganti rahmat-Mu.
Aku datanglah, Tuhan, pada-Mu;
Dalam darah-Mu kudus sucikan diriku.
.
PF Malam itu, adalah malam yang menggelisahkan. Kala para murid mulai
:
tersadar Yesus akan pergi. Tomas bertanya, dalam
ketidakmengertiannya: “Tuhan, kami tidak tahu kemana Engkau
pergi?“ Tomas seakan tidak mengerti bahwa Yesus adalah Allah yang
menjadi manusia. Karena itu Yesus bersabda: “Akulah jalan dan
kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada
Bapa, kalau tidak melalui Aku” Di dalam Dialah jiwa kita selamat.
Menyanyi NKB 195 “Kendati Hidupku Tent’ram”
Kendati pun susah terus menekan dan iblis geram menyerbu,
Tuhanku menilik anakNya tetap; S’lamatlah, s’lamatlah jiwaku.
S’lamatlah (s’lamatlah) jiwaku (jiwaku) S’lamatlah, s’lamatlah jiwaku

Kendati hidupku ten’ram dan senang dan walau derita penuh,


Engkau mengajarku bersaksi tegas: S’lamatlah, s’lamatlah jiwaku
Refr. S’lamatlah (s’lamatlah) jiwaku (jiwaku) S’lamatlah, s’lamatlah jiwaku

PELAYANAN FIRMAN
• Doa Epiklese
• Pembacaan Alkitab: Markus 14 : 32-42
• Khotbah dengan tema Di Taman Getsemani
(Saat Hening)
PF : Dengarkanlah Firman, “Aku memberi perintah baru kepada kamu,
yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi
kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. Dengan demikian
semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-muridKu, yaitu
jikalau kamu saling mengasihi. (Yoh. 13:34-35) Jikalau seorang berkata
“Aku mengasihi Allah” dan membenci saudaranya, maka ia adalah
pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang
dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya. (1
Yoh 4:20).

Menyanyi “Mengasihi Lebih Sungguh”


Melayani, melayani lebih sungguh Melayani, melayani lebih sungguh
Tuhan lebih dulu melayani kepadaku Melayani, melayani lebih sungguh
Mengasihi, mengasihi lebih sungguh Mengasihi, mengasihi lebih sungguh
Tuhan lebih dulu mengasihi kepadaku Mengasihi, mengasihi lebih sungguh

Mengampuni, mengampuni lebih sungguh Mengampuni, mengampuni lebih sungguh


Tuhan lebih dulu mengampuni kepadaku Mengampuni, mengampuni lebih sungguh

RITUS PEMBASUHAN KAKI


PF : Dengarkanlah tradisi pembasuhan kaki dari Kitab Suci berdasarkan
Yohanes 13:1-15,
Lektor 1 : Sementara itu sebelum hari raya Paskah mulai, Yesus telah tahu,
bahwa saat-Nya sudah tiba untuk beralih dari dunia ini kepada
Bapa. Sama seperti Ia senantiasa mengasihi murid-murid-Nya
demikianlah sekarang Ia mengasihi mereka sampai kepada
kesudahannya. Mereka sedang makan bersama, dan Iblis telah
membisikkan rencana dalam hati Yudas Iskariot, anak Simon, untuk
mengkhianati Dia. Yesus tahu, bahwa Bapa-Nya telah menyerahkan
segala sesuatu kepada-Nya dan bahwa Ia datang dari Allah dan
kembali kepada Allah. Lalu bangunlah Yesus dan menanggalkan
jubah-Nya. Ia mengambil sehelai kain lenan dan mengikatkannya
pada pinggang-Nya, kemudian Ia menuangkan air ke dalam sebuah
basi, dan mulai membasuh kaki murid-murid-Nya lalu menyekanya
dengan kain yang terikat pada pinggang-Nya itu. Maka sampailah Ia
kepada Simon Petrus. Kata Petrus kepada-Nya:
Lektor 2 : "Tuhan, Engkau hendak membasuh kakiku?"
Lektor 1 : Jawab Yesus kepadanya:
Lektor 3 : "Apa yang Kuperbuat, engkau tidak tahu sekarang, tetapi engkau
akan mengertinya kelak."
Lektor 1 : Kata Petrus kepada-Nya:
Lektor 2 : "Engkau tidak akan membasuh kakiku sampai selama-lamanya."
Lektor 1 : Jawab Yesus:
Lektor 3 : "Jikalau Aku tidak membasuh engkau, engkau tidak mendapat
bagian dalam Aku."
Lektor 1 : Kata Simon Petrus kepada-Nya:
Lektor 2 : "Tuhan, jangan hanya kakiku saja, tetapi juga tangan dan kepalaku!"
Lektor 1 : Kata Yesus kepadanya:
Lektor 3 : "Barangsiapa telah mandi, ia tidak usah membasuh diri lagi selain
membasuh kakinya, karena ia sudah bersih seluruhnya. Juga kamu
sudah bersih, hanya tidak semua."
Lektor 1 : Sebab Ia tahu, siapa yang akan menyerahkan Dia. Karena itu Ia
berkata:
Lektor 3 : "Tidak semua kamu bersih."
Lektor 1 : Sesudah Ia membasuh kaki mereka, Ia mengenakan pakaian-Nya
dan kembali ke tempat-Nya. Lalu Ia berkata kepada mereka:
Lektor 3 : "Mengertikah kamu apa yang telah Kuperbuat kepadamu? Kamu
menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab
memang Akulah Guru dan Tuhan. Jadi jikalau Aku membasuh
kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamupun
wajib saling membasuh kakimu; sebab Aku telah memberikan suatu
teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang
telah Kuperbuat kepadamu.
Menyanyi KJ 364:1,3 & 4 “Berserah Kepada Yesus”
Berserah kepada Yesus tubuh, roh dan jiwaku;
kukasihi, kupercaya, kuikuti Dia t’rus.
Refr. Aku berserah, aku berserah; kepadaMu, Jurus’lamat, aku berserah!

(Ritus Pembasuhan Kaki - Pendeta terlebih dahulu membasuh kaki para penatua &
diaken)
(Jemaat maju satu per satu dan Pendeta bersama penatua/diaken membasuh kaki jemaat)
(Jemaat kembali ketempat duduk)
Berserah kepada Yesus aku jadi milikMu.
B’rilah RohMu meyakinkan bahwa Kau pun milikku! Refr.

Berserah kepada Yesus kuberikan diriku.


B’ri kasihMu dan kuasaMu, ya, berkati anakMu! Refr.

LECTIO DIVINA BERDASARKAN DOA BAPA KAMI


Didahului dengan Menyanyi KJ 26 Mampirlah Dengar Doaku
Mampirlah, dengar doaku, Yesus Penebus
Orang lain Kauhampiri, jangan jalan t'rus Refr.
Yesus, Tuhan, dengar doaku; Orang lain Kauhampiri, jangan jalan t'rus.
1. Bapa kami yang di sorga dikuduskanlah Nama-Mu: Pemimpin menaikkan
doa kepada Kristus, Sang Jalan, yang menunjukkan kebenaran dan
kehidupan.
2. Datanglah KerajaanMu: Berdoa agar gereja melalui karya gereja meniti
jalan Kerajaan Allah di tengah dunia yang sering berada jauh dari jalan
Kerajaan Allah.
3. Jadilah KehendakMu di bumi seperti di sorga: Berdoa agar setiap orang
Kristen berjuang bagi perwujudan Kerajaan Allah dalam hidup mereka.
4. Berikanlah pada hari ini makanan kami yang secukupnya: Berdoa untuk
kehidupan beriman dan kebutuhan hidup warga gereja: keluarga, anak-
anak, masa depan, keprihatinan, pergumulan, dan harapan.
5. Ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang
yang bersalah kepada kami: Memberi kesempatan untuk saling mendoakan
satu dengan yang lain, setelah terlebih dahulu saling menanyakan apa
yang dapat didoakan. Sambil menunggu yang lain, mereka yang sudah
selesai, menyanyikan lagu Mampirlah Dengar Doaku.
6. Janganlah membawa kami ke dalam pencobaan tetapi lepaskanlah kami daripada
yang jahat: Pemimpin memberi waktu hening sejenak agar supaya setiap
orang boleh mengingat ganjalan yang ada dalam hati tentang orang
lain dan memohon kemampuan dari Roh untuk memperbaiki
hubungan yang rusak di dalam semangat menempuh jalan hidup
sebagai orang Kristen.
7. Bersama-sama mengucapkan pengakuan: Karena Engkaulah yang empunya
Kerajaan dan Kuasa dan Kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin

Ibadah Selesai

Anda mungkin juga menyukai