Anda di halaman 1dari 9

BAHAN AJAR BULAN FEBRUARI

BULAN KARAKTER

“KETAATAN”
Pembahasan Tema dan Pedoman Bagi Pengasuh.

Shalom kaka-kaka..

Dalam kalender Gerejawi, kita sudah berada pada minggu Prapaskah ke-6 dan sesaat lagi kita sudah
akan memasuki masa peringatan pendertiaan dan kematian Yesus Kristus yang kita kenal dengan Jumat
Agung, berturut-turut hingga kita ada dalam perayaan Kebangkitan Yesus Ktistus yang kita kenal dengan
Paskah.

Berkaitan dengan hal tersebut, maka khusus menyambut peristiwa peringatan Jumat Agung dan
Paskah, kita akan mengisi bulan April ini dengan tema „Ketaatan”.

Ketaatan berasal dari kata dasar „Taat‟ yang diberi pengertian menurut KBBI: kepatuhan atau
kesetiaan terhadap sesuatu hal. Ketaatan tidak dapat dilepaskan dari iman. Ketaatan adalah bagian atau
bukti dari iman. Bisa saja ketaatan didasarkan atas motivasi tertentu, tetapi tidak ada cara lain untuk
mewujudkan iman kecuali dengan ketaatan. Alkitab menjelaskan orang yang hidup dalam ketaatan sebagai
wujud iman mereka. Mereka sedia membayar harga untuk sebuah ketaatan, seperti Daniel, Sadrakh, Mesakh
dan Abednego. Namun pada sisi lain, Alkitab juga berbicara tentang ketidaktaatan dan akibatnya, seperti
Saul, Yunus dan banyak raja-raja Israel. Seringkali kita tidak menyadari dan berusaha menghindari harga
yang harus kita bayar untuk semua ketaatan, padahal kita harus membayar harga yang jauh lebih mahal
(resiko) untuk sebuah ketidaktaatan. I Petrus 1:18-19 menjelaskan bahwa kita ditebus dengan darah yang
mahal, yaitu darah Anak Domba Allah (Yesus) untuk membayar harga dosa karena ketidaktaatan kita. Ada
empat hal penting yang perlu kita teladani dari kehidupan ketaatan Yesus:

Ketaatan Yesus tidak terpengaruh oleh penderitaan yang dialami-Nya

Di tengah banyaknya orang berusaha menghindari masalah dan penderitaan yang muncul akibat
masalah, Yesus justru membuktikan ketaatan-Nya di tengah penderitaan-Nya. Yesus tidak berhenti berkarya
dan melayani sekalipun banyak tekanan dan penderitaan yang dialami-Nya karena hidup-Nya tidak
terkonsentrasi pada penderitaan tapi pada ketaatan untuk mencapai apa yang Bapa kehendaki dalam hidup-
Nya. Seringkali nilai sebuah ketaatan diuji melalui masa-masa sulit dan penderitaan

Ketaatan Yesus tidak berubah karena ketidaksetiaan para murid

Pada permulaan pelayanan Yesus, ada banyak orang kagum atas pengajaran dan mukjizat yang
dilakukan-Nya. Kekaguman itu membuat makin banyak orang mengikut Yesus dengan berbagai motivasi.
Dan dalam Yohanes 6, Tuhan Yesus mulai berbicara keras dan terus terang kepada orang-orang yang
mengikuti-Nya. Hal ini membuat banyak orang mulai mengundurkan diri satu persatu. Namun di tengah
keadaan itu, para murid masih menunjukkan kesetiaan mereka dengan tetap mengikuti Yesus (Yohanes
6:66-69). Tetapi keadaan itu tidak berlangsung lama, karena masa penderitaan Tuhan Yesus telah tiba.
Penolakan terhadap apa yang Yesus alami sudah mulai ditunjukkan dengan penolakan Petrus atas
penderitaan yang akan dialami-Nya. Sehingga ketika tiba saatnya Yesus ditangkap, diadili dan disalibkan,
tidak ada para murid yang menunjukkan kesetiaan. Mereka sebuah hanya jadi penonton yang berdiri dari
jauh mengamati apa yang sedang dilakukan oleh orang banyak terhadap Yesus. Meski demikian, Ketaatan
Yesus terus dipertahankan sampai pada akhir hidup-Nya. Ketaatan Yesus tidak berubah karena mendapati
ketidaksetiaan para murid.

Ketaatan Yesus tidak berhenti karena penolakan

Masa pelayanan Yesus dimulai dengan pengajaran dan perbuatan yang luar biasa sehingga orang-
orang mulai mengagungkan-Nya. Puncak dari semuanya itu terjadi ketika Yesus memasuki Yerusalem
dengan menunggang seekor keledai. Banyak orang mengagungkan Dia dan rela melepaskan jubah untuk
dijadikan alas bagi keledai yang ditunggangi Yesus. Namun masa itu tiba-tiba berubah total. Teriakan
“Hosana bagi Anak Daud” berubah jadi “Salibkan Dia”. Penolakan makin jelas dengan adanya tuduhan-
tuduhan palsu hanya untuk membawa Dia ke kayu salib. Penolakan yang sangat menyakitkan. Tetapi
ketaatan Yesus tidak berhenti karena penolakan yang dialami-Nya.

Ketaatan Yesus dibuktikan sampai mati

“..ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati…(Fil. 2:8). Ini menunjukkan bahwa bagi
Yesus nilai ketaatan adalah harga yang mutlak, harga mati. Jika para murid hanya bisa berjanji untuk sebuah
kesetiaan, tapi Yesus telah membuktikan sebuah kesetiaan melalui ketaatan. Yesus dapat taat secara mutlak,
karena ketaatan-Nya berorientasi kepada kehendak Bapa. Ketaatan yang berorientasi kepada Allah akan
menghasilkan ketaatan mutlak, sebaliknya ketaatan yang hanya untuk menyenangkan hati manusia akan
menimbulkan ketidaktaatan yang tersembunyi.

Nah kaka-kaka untuk menjawab uraian di atas tentang nilai karakter ketaatan , kita bisa merumuskan tujuan
umum pembelajaran kita yaitu:
1. Anak diharapkan dapat memahami pengertian Ketaatan.
2. Anak mengenal peristiwa penderitaan,kematian sampai kebangkitan Yesus sebagai pelajaran
ketaatan.
3. Anak belajar dari ketaatan Yesus.
4. Anak dapat mempraktekkan taat, baik di rumah, di ibadah-ibadah, di sekolah dan dimanapun
anak berada.

Untuk mencapai tujuan pembelajaran di atas, maka kita akan mengurainya dalam bahan ajar yang dibagi
sebagai berikut:
1. Minggu ke 1 April (Minggu 2 April2023) “Belajar Ketaatan Dari Murid Yesus”

Bacaan : Lukas 22:7-13

Nilai Ketaatan : Memulai dengan iman, melanjutkan dengan ketaatan.

Shalom kaka-kaka..

Di Minggu Prapaskah VI ini, kita akan mengajarkan anak-anak kita tentang ketaatan yang disajikan
melalui peristiwa persiapan Perjamuan Kudus yang telah digambarkan dalam bacaan kita.

Dalam Bacaan kita, Petrus dan Yohanes diminta oleh Yesus untuk pergi mempersiapkan perjamuan
bagi Yesus dan semua murid-murid-Nya. Perintah Yesus ini sepertinya tidak jelas karena Yesus tidak
menunjukan tempat secara langsung ketika Petrus dan Yohanes menanyakan dimana persisnya tempat
pelaksanaan perjamuan tersebut.

Jika kita menanyakan suatu tempat, kita tentu mengharapkan jawaban tentang alamat tempat yang
kita tanyakan, misalnya dengan menyebut nama jalan, atau nama orang pemilik alamat yang dituju dan
seterusnya.

Tapi jawaban Yesus sungguh unik. Yesus malah menunjukan sebuah proses yang akan dilalui oleh
Petrus dan Yohanes mulai dari bertemu dengan seseorang yang membawa kendi berisi air, sampai bertemu
dengan pemilik rumah dan menemukan suatu ruangan besar yang sudah lengkap untuk tempat pelaksanaan
tersebut.

Jika kita menerima perintah Yesus tersebut, kita akan bertanya-tanya apakah hal itu mungkin? Yesus
seakan-akan telah mengetahui apa yang akan terjadi dan menyebutkan kronologinya dengan sangat jelas dan
lengkap, yang dalam pemahaman kemanusiaan kita pasti suatu hal yang luar biasa jika itu terbukti. Jelas
disini terlihat aspek Ilahi Yesus sebagai Allah yang Yesus tunjukan bahwa Ia tahu apapun yang akan terjadi
dalam proses hidup kita, bahkan Ia bisa menyebutkan kronologinya karna Ia tidak diatasi oleh ruang dan
waktu, tapi sebaliknya justru Dia mengatasi ruang dan waktu.

Melalui perintahNya, Yesus sebenarnya menunjukan pada murid-muridNya bahwa Ia berkuasa atas
masa lalu, masa kini dan masa akan datang.
Kaka-kaka yang diberkati Tuhan, benar saja; ketika murid-murid itu tiba di kota, mereka
menemukan persis seperti apa yang Yesus katakan kepada mereka. Sekalipun tidak disebutkan oleh Alkitab,
tetapi dalam kemanusiaan para murid kita bisa membayangkan bahwa mereka pasti merasa takjub atas
kesesuaian perkataan Yesus dengan apa yang mereka saksikan dan alami.

Menariknya, Petrus dan Yohanes tidak bertanya-tanya lebih, tetapi mereka taat terhadap perintah
Yesus, mereka tidak mempertanyakan apakah mungkin terjadi apa yang dikatakan Yesus, dan hanya taat
melakukan perintah Yesus. Ini bukti bahwa mereka percaya walaupun belum melihat kesesuaian antara
pernyataan Yesus dengan fakta yang akan mereka lihat. Alkitab merumuskan tentang sikap yang dilakukan
oleh Petrus dan Yohanes dengan sebutan “Iman”. Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan
dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. Petrus dan Yohanes bersikap taat skalipun belum melihat.
Ketaatan mereka terhadap perintah Yesus membuat mereka melihat bukti dari perkataan Yesus. Ketaatan
mereka pada perintah Yesus justru membawa ketakjuban bagi mereka karena melihat sisi keilahian Yesus.

Kaka-kaka yang diberkati Tuhan, dengan demikian, kita bisa ada pada suatu kesimpulan bahwa:
anak-anak kita perlu diajar untuk taat kepada perintah Tuhan dalam Alkitab. Sekalipun kadang perintah itu
tidak bisa diterima oleh akal karena hal yang diperintahkan atau difirmankan itu adalah hal yang belum
terjadi. Tetapi, justru jika kita beriman atau percaya pada Firman Tuhan, maka kita akan menyaksikan
bahwa Tuhan berkuasa atas hidup kita dan Dia tahu apa yang dirancangkanNya bagi kita. Tugas kita adalah
taat dan melakukan firmannya.

Selamat mengajarkan ketaatan kepada anak-anak. Tuhan Yesus Memberkati Kita Semua..

Salam ASAH TERUS!


BAHAN AJAR
Ayat Hafalan Bulan April:

1. Untuk usia 0-5 Tahun: “Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan
lari dari padamu!” (Yakobus 4:7)
2. Untuk Usia 6-8 Tahun: “Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya
pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri.”( Yakobus 1:22)
3. Untuk Usia 9-11 Tahun: ” Oleh sebab itu haruslah engkau berpegang pada perintah TUHAN,
Allahmu, dengan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya dan dengan takut akan Dia.”
(Ulangan 8:6)

Catatan: Untuk anak usia 0-5 Tahun, tidak perlu dihapalkan, dan hanya di sebutkan berulang-ulang
dalam ibadah.
Minggu ke 1 April (Minggu 2 April2023) “Belajar Ketaatan Dari Murid Yesus”

Bacaan : Lukas 22:7-13

Nilai Ketaatan : Memulai dengan iman, melanjutkan dengan ketaatan.

Halo ade-ade semuaaa…

Apa kabar hari ini? (Yesus baik.. Yesus dahsyat.. Yes yes Yesus!)

Waaaaaah.. hebat-hebat yaaaah ade-ade iniiiii..

Ade-ade yang diberkati Tuhan, sebentar lagi kita akan memasuki masa raya Jumat Agung..

Ada yang tahu perayaan Jumat Agung itu untuk merayakan apa yaaaaa? (Biarkan anak-anak memberikan
pendapatnya).

Waaaaah.. hebat-hebat jawabannya..

Jadi perayaan Jumat Agung itu perayaan kematian Tuhan Yesus…

Sebelum kejadian itu, ketika Tuhan Yesus hendak makan perjamuan dengan murid-muridNya, Tuhan Yesus
memerintahkan kepada dua orang MuridNya yaitu Petrus dan Yohanes untuk pergi dan mempersiapkan
tempat perjamuan bagi mereka. Begini ceritanya:

(Berceritalah dengan ekspersif dan usahakan menggunakan suara dan tekanan suara yang berbeda untuk
tiap karakter)

Yesus : Petrus, Yohanes !

Petrus dan Yohanes : Iya guru!

Yesus : Kalian pergi duluan ke kota, supaya bisa menyiapkan kita untuk makan perjamuan
yaaah.

Petrus : Siap guru! Eh, tapi nanti kita perjamuannya dirumah siapa guru?

Yesus : Kalian pergi saja ke kota, nanti kalau sudah masuk kota, kalian akan melihat seorang
perempuan sementara memikul kendi berisi air. Ikuti saja perempuan itu sampai
perempuan itu masuk ke sebuah rumah. Nah, di rumah itulah kita akan makan
perjamuan. Jangan lupa izin sama pemilik rumah itu yaaah.. Dia punya ruangan besar
yang sudah siap untuk kita pakai makan perjamuan.

Petrus dan Yohanes : Siap guru! Kami pergi dulu yaaah guru!

Yesus : Iya.. Hati-hati dijalan!

Petrus dan Yohanespun pergi sesuai perintah Yesus. Di tengah perjalanan, mereka berbincang-bincang.

(peragakan petrus dan Yohanes berjalan-jalan menuju ke kota)

Petrus : Hei Nes! (Petrus memanggil Yohanes)


Yohanes : Iya Pet (Jawab Yohanes)

Petrus : Kita kan mau ke kota nih. Guru tadi bilang kita akan bertemu sama seorang
perempuan yang memikul kendi berisi air. Hm.. Kok aneh ya.. padahal kan kita belum
sampai ke kota. Dan lagi, kita belum tahu apa yang akan terjadi di kota. Tapi kok
Guru bisa tahu kita akan bertemu dengan seorang perempuan? (Petrus bertanya
dengan ekspresi bingung)

Yohanes : Yaelaaaaah Peeet pet! ( Yohanes menjawab agak tertawa). Orang mati di
bangkitkan, orang lumpuh berjalan, Guru berjalan di atas air, Guru banyak melakukan
hal-hal yang hebat yang tidak bisa dilakukan manusia. Masakkan cuman mengetahui
sesuatu yang belum terjadi Guru tidak bisa? (Yohanes Menjelaskan). Sudahlah..
percaya saja.. tidak usah banyak tanya.. Guru itu Hebat.. Guru kan Mesias.. Jadi
percaya saja dan lakukan apa yang Guru suruh.. lihat saja nanti apa yang akan terjadi..

Petrus : Iya sihhh percaya.. cumaaa agak bingung saja.. hehehe.. (jawab Petrus malu-malu)

Mereka terus berjalan sambil berdiskusi.. Tidak terrasa mereka sudah memasuki kota.. Tiba-tiba..

Yohans : hei Pet..! lihat! (Seru Yohanes kepada Petrus)

Petrus : Apa? lihat apa? (Tanya Petrus bingung)

Yohanes : Itu di sana.. ada perempuan sementara memikul kendi..

Petrus : Waaaaah.. Benar yaaaaah.. ayo ikuti perempuan itu..

Mereka berdua mengikuti perempuan itu. Dan benar saja, perempuan itu masuk sebuah rumah. Merekapun
ikut masuk dan meminta izin kepada pemilik rumah untuk melakukan perjamuan di rumahnya. Tuan rumah
itu mengizinkannya. Akhirnya, Yesus bersama murid-muridNya bisa makan perjamuan di rumah itu.

Nah adik-adik, Petrus dan Yohanes pergi saja ketika diperintahkan Tuhan Yesus. Mereka tidak banyak
tanya, mereka taat kepada perintah Tuhan Yesus. apa yang terjadi? Mereka melihat persis seperti yang telah
Tuhan Yesus pesankan kepada mereka. Mereka percaya kepada Yesus makanya mereka taat kepadaNya dan
mendengarkan perintahNya. Nah ade-ade, kita juga mesti demikian. Mesti percaya kepada Firman Tuhan,
dan taat melakukannya. Kita juga pasti akan melihat penyertaan Tuhan yang luaaaaar biasa dalam hidup
kita. jadi sepakatyah.. kita mulai dengan imaaan, kita lanjutkan dengan hidup taat..

Kalau begitu semua berdiri, dan kita ucapkan komitmen kita:

“AKU ANAK GMIH, KUMULAI DENGAN IMAN, KU HIDUP DENGAN TAAT, PASTI, KURASA
HIDUP PENUH BERKAT!
Lagu Tentang Ketaatan:

TAAT

T A A T : Taat

T A A T : Taat

Kumau hidup sperti Yesus T A A T: Taat

Dengar-dengaran perintah Tuhan Yesus

Dengar-dengaran perintah Mama Papa

Dengar-dengaran pada Guru di sekolah

T A A T : Taat

Anda mungkin juga menyukai