Anda di halaman 1dari 7

Tata Ibadah

Minggu, 10 Januari 2021

1. UNGKAPAN SITUASI/RESPONSORIA:

Ayah : Genap sudah 10 bulan kami beribadah di rumah saja.

Ibu & Anak : Kami tetap bersyukur ya Tuhan, karena tetap mau

beribadah di mana pun.

Ayah : Di gereja atau di rumah, bahkan di mana pun Engkau ada.

Ibu & Anak : Itulah iman kami, kami bersyukur memiliki Allah seperti

Engkau ya Yesus Tuhan kami. Ayah : Pimpin dan sertailah ibadah kami.

Ibu & Anak : Berkatilah ibadah kami ya Tuhan.

Ayah : Mari pujilah Tuhan, selama kita masih diberikan hidup dan

kehidupan. Marilah kita memuji Tuhan dengan nyanyian:

2. BERNYANYI : BESARKAN NAMA TUHAN

Besarkan nama Tuhan pujilah Dia

Kemurahan-Nya besar tiada terkira

Aku tak dapat balas betapa besar kasih-Nya

Oh besarkanlah nama-Nya

Ref : Tuhan yang ajaib, Tuhan yang kuasa

Tuhan yang menolong hidupku

Tuhan yang ajaib, Tuhan yang kuasa

Jiwaku ditebus oleh-Nya

3. VOTUM DAN SALAM :

Marilah kita tahbiskan ibadah di Minggu pagi ini dalam pemahaman iman

bahwa, “Pertolongan kita adalah dalam nama TUHAN yang menjadikan


langit dan bumi (Mazmur 124:8). “Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, dan

kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus menyertai kamu sekalian” (2

Korintus 13:13)

Bersama –sama : Dan menyertaimu juga

4. Bernyanyi dengan Kidung Pujian ; Walau Ku Tak Dapat Melihat

Kusadar tak semua dapat aku miliki di dalam hidupku

Hatiku percaya rancangan-Mu bagiku adalah yang terbaik

Walau ku tak dapat melihat semua rencana-Mu Tuhan


Namun hatiku tetap memandang pada-Mu
Kau tuntun langkahku

REEF:

Walau ku tak dapat berharap atas kenyataan hidupku


Namun hatiku tetap memandang pada-Mu
Kau ada untukku

Walau ku tak dapat melihat semua rencana-Mu Tuhan


Namun hatiku tetap memandang pada-Mu
Kau tuntun langkahku

5. BACAAN FIRMAN :
Bersama dengan Baptisan-Nya, Gereja Meneladankan Kebaikan
(Markus 1:5-11)

Baptisan memiliki peranan yang sentral baik dalam hal kehidupan


maupun dalam keanggotaan gereja. Baptisan adalah sakramen yang
menghisabkan seseorang untuk ada dalam persekutuan dengan umat
Tuhan untuk menerima janji keselamatan dalam Yesus Kristus. Semua
gereja menempatkan sakramen baptisan ini sebagai sesuatu yang
sakral dalam kehidupan bergereja di setiap denominasi yang ada.
Terlepas dari adanya perbedaan tata cara dan/atau sudut pandang
terkait dengan baptisan, tetapi semua gereja ada dalam pandangan
yang sama tentang kesakral an dari baptisan. Peristiwa baptisan yang
dialami oleh Yesus membimbing kita untuk dapat memahami makna
yang terkandung dalam baptisan itu sendiri. Peristiwa pembaptisan
Yesus yang dilakukan oleh Yohanes Pembaptis merupakan salah satu
bagian awal dari misi pelayanan Yesus di dunia sebagaimana yang
dicatat oleh Injil-injil. Artinya, sebelum Yesus memulai misi-Nya di
dunia, Ia menerima baptisan. Peristiwa baptisan Yesus tidak dapat
dipisahkan dari peristiwa baptisan yang telah dilaksanakan Yohanes
Pembaptis kepada orang Yahudi pada waktu itu. Keduanya memiliki
korelasi yang menghubungkan satu dengan yang lain, sama seperti
kehadiran Yohanes Pembaptis sebagai nabi yang mempersiapkan jalan
bagi kedatangan Mesias. Baptisan Yohanes kepada orang Yahudi
mengusung hal pertobatan antara umat dengan Tuhan. Yohanes
menempatkan dirinya sebagai seorang yang mempersiapkan jalan bagi
kehadiran Sang Mesias. Yang menarik dari Yohanes Pembaptis adalah
bahwa ia adalah seorang yang kuat dengan pesan yang ia serukan dan
hal ini dibuktikan dengan cara hidup yang ia tunjukkan. Itu sebabnya,
baptisannya diterima oleh umat Yahudi pada masa itu. Selain itu,
peristiwa pertobatan dalam baptisannya juga menunjukkan kepada
kedatangan Mesias yang lebih berkuasa dari padanya. Pesan ini
sebenarnya sejalan dengan harapan dan impian umat Yahudi pada saat
itu yang menanti-nantikan Sang Mesias. Adapun baptisan yang
diterima oleh Yesus pada saat itu merupakan bagian dari penggenapan
dan konfirmasi Ilahi atas kehadiran Yesus sebagai yang dinubuatkan
untuk menjadi Juruselamat. Yesus dibaptis tidak karena Ia berdosa,
tetapi sebagai suatu tindakan untuk mengindentifikasi diri-Nya
sebagai bagian dari orang berdosa yang harus bertobat. Baptisan yang
diterima oleh Yesus juga merupakan keputusan iman-Nya untuk
menempuh jalan penderitaan sebagai Mesias. Dalam baptisan Yesus
ada pengukuhan ilahi (ay. 11) dan karunia Roh Kudus (ay. 10) sebagai
kuasa Ilahi yang diterima oleh Yesus untuk menjalankan misi sebagai
Mesias. Dengan melihat baptisan yang dilakukan oleh Yohanes
Pembaptis kepada orang Yahudi dan baptisan yang diterima oleh
Yesus, kita melihat ada kesinambungan pesan di antara keduanya,
yaitu pesan pertobatan umat bagi jalan keselamatan. Pertobatan itu
adalah dasar kehidupan iman yang memperlihatkan banyak hal dalam
kehidupan setiap orang. Di dalamnya ada kerendahan hati,
pembaharuan hidup, kesederhanaan, saling mengampuni, memelihara
kehidupan yang benar, dan sebagainya. Keberadaan umat yang
menempatkan pertobatan sebagai dasar kehidupan akan menolong
setiap pribadi untuk menempatkan dirinya dengan baik dalam hubungan
dengan sesama sehingga dapat menjadi umat yang memuliakan Tuhan
dalam kehidupannya. Sebagai gereja, kita memahami bahwa baptisan
tidak hanya suatu peristiwa lahiriah atau sebagai suatu tradisi
bergeraja, tetapi di dalamnya ada dasar-dasar kehidupan kristiani
yang menolong kita untuk menempatkan diri dalam hubungan dengan
Tuhan dan juga sesama. Sebagai gereja, kita menerima baptisan
sekaligus panggilan pertobatan untuk terus menerus memperbaharui
kehidupan kita untuk menjadi umat yang kudus di hadapan Tuhan.
Dalam konteks bergereja interdenominasi, kita dapat memahami bahwa
dengan penerimaan Yesus untuk dibaptis oleh Yohanes Pembaptis, itu
berarti bukan persoalan tata cara dalam baptisan atau sudut pandang
kita dalam memahami baptisan, tetapi apa panggilan yang harus
diwujudkan dalam kehidupan ini. Sebagaimana dalam peristiwa Yesus
dibaptis, itu menjadi momentum bagi Yesus untuk menerima panggilan
Allah sebagai Mesias dan mengindentifikasi diri-Nya dengan orang
berdosa dalam gerakan pertobatan umat walaupun Ia tidak berdosa.
Karena itu, marilah dalam kebersamaan sebagai gereja kita
mewujudkan kebaikan-kebaikan kristiani yang bertitik tolak dari
pemahaman baptisan dengan melihat apa yang dilakukan oleh Yohanes
Pembaptis dan digenapi dalam diri Yesus Kristus. Amin. (ADS)

6. DOA FIRMAN TUHAN :

7. BERNYANYI : KUMAU CINTA YESUS

Kumau cinta Yesus selamanya

Kumau cinta Yesus selamanya

Meskipun badai silih berganti dalam hidupku

Ku tetap cinta Yesus selamanya

Reff.

Ya Bapa Bapa, ini aku anakMu


Layakkanlah seluruh hidupku

Ya Bapa Bapa, ini aku anakMu

Pakailah sesuai dengan rencanaMu

8. HUKUM TAURAT 1-10

9. BERNYANYI : BAGAIKAN BEJANA

Bagaikan bejana siap dibentuk


Demikian hidupku di tangan-Mu
Dengan urapan kuasa Roh-Mu
ku dibaharui selalu

Jadikan ku alat dalam rumah-Mu,


Inilah hidupku di tangan-Mu
Bentuklah s'turut kehendak-Mu,
pakailah sesuai rencana-Mu

Ref: Ku... mau s’perti-Mu Yesus


Di... sempurnakan s’lalu
Dalam s’genap jalanku
Memuliakan nama-Mu

10. PENGAKUAN IMAN RASULI : Bersama orang percaya di seluruh

muka bumi, kita ikrarkan pengakuan iman kita dari hati dan mulut

dengan ‘berkata: “Aku percaya…”

11. Bernyanyi ;

Bapa ku datang
MenyembahMu disini
Kupercaya Kau
Ada bagiku
Tak usah ku takut sbab Kau sertaku
Tak usah ku bimbang Kau didalamku
Tak usah ku cemas Kau penghiburku
Saat ku lemah Kau kuatku

Reef:

Ku nyanyi haleluya
Ku nyanyi haleluya
Sungguh Kau hebat
Ajaib perkasa perbuatanMu

Ku nyanyi haleluya
Ku nyanyi haleluya
Sungguh Kau hebat
Ajaib perkasa perbuatanMu

Di hidupku
Tak usah ku takut sbab Kau sertaku
Tak usah ku bimbang Kau didalamku
Tak usah ku cemas Kau penghiburku
Saat ku lemah Kau kuatku

12. DOA SYAFAAT : OPUNG

13. Bernyanyi : BANGKIT SERUKAN NAMA YESUS

Bangkit s'rukan nama Yesus


Maju nyatakan kuasaNya
Kita buat iblis gemetar
Kalahkan tipu dayanya
Dengan kuasa NamaNya

Nama Yesus. menara yang kuat


Nama Yesus. kota benteng yang teguh
Nama Yesus. kalahkan semua musuh
Nama Yesus. di atas s'galanya

14. DOA BERKAT (PENUTUP IBADAH) :


Marilah kita memohon berkat Allah: “Kiranya Tuhan menganugerahkan
kesehatan dan kekuatan bagi kita untuk terus berkarya. Kiranya Tuhan
menganugerahkan penghiburan bagi kita di tengah pergumulan. Kiranya
Tuhan menggandeng tangan kita untuk melangkah dalam kepastian. Kiranya
Tuhan mengangkat keraguan dan kekuatiran kita serta menggantinya
dengan harapan akan janji-Nya.

” Semua: A—min, a-min, a–min

Anda mungkin juga menyukai