Anda di halaman 1dari 59

TATA IBADAH

MINGGU, 31 JANUARI 2021


KEBESARAN KUASA KRISTUS YANG MENYEMBUHKAN

PANGGILAN BERIBADAH
Pnt : Kuasa Kristus sanggup menyembuhkan penyakit yang kita derita dan
sanggup melindungi kita dari berbagai ancaman penyakit yang akan
menimpa diri kita. Oleh karena itu marilah kita percaya dan taat
kepada Tuhan kita Yesus Kristus sehingga kita disembuhkan dan
dilindungi dari berbagai penyakit. Mari berdiri untuk memuji
dan memuliakan Tuhan kita Yesus Kristus yang berkuasa atas segala
penyakit.
♫ : KJ 457:1, “Ya Tuhan Tiap Jam”.
1. Ya Tuhan tiap jam, ku memerlukan-Mu,
Engkaulah yang membri sejahtera penuh
Reff:
Setiap jam ya Tuhan, Dikau ku perlukan
Ku datang juruslamat, berkatilah.
VOTUM SALAM
P : Pertolongan kita adalah didalam nama Tuhan Allah yang berkuasa memberikan
kesembuhan dalam kehidupan kita. Tuhan menyertai saudara-saudari sekalian.
J : Dan menyertaimu juga. (duduk)

NAS PEMBIMBING
P : Nas yang membimbing kita di minggu ini, terambil dalam Kitab
Markus 1: 25-26 yang berbunyi demikian:
“Tetapi Yesus menghardiknya, kata-Nya: “Diam, keluarlah
daripadanya!” roh jahat itu menggoncang-goncang orang itu, dan
sambil menjerit dengan suara nyaring, ia keluar daripadanya”.
Demikianlah Nas pembimbing.
♫ : KJ 364:4, “Berserah Kepada Yesus”.
4. Berserah kepada Yesus, ku berikan diriku
Bri kasih-Mu dan kuasa-Mu, ya berkati anakmu
Reff:
Aku berserah, aku berserah, kepada-Mu Juruslamat, aku berserah.

PENGAKUAN DOSA
1
P : Mari berdoa:
♫ : Kj No 34:1 “Disalib Yesus di Kalvari”
Disalib Yesus di Kalvari, ku srahkan dosa ku yang keji
Oleh darah-Nya aku bersih puji nama-Nya
Puji, puji nama-Nya, Puji, puji nama-Nya
Oleh darah-Nya aku bersih puji nama-Nya
Berita Anugerah
P : Beginilah berita anugerah dari Tuhan berdasarkan Kitab Amsal
28:13 yang berbunyi demikian: “Siapa menyembunyikan
pelanggarannya tidak akan beruntung, tetapi siapa mengakuinya dan
meninggalkannya akan disayangi.
♫ : KJ 40:1, “Ajab Benar Anugerah”.
1. Ajaib benar anugerah, pembaru hidupku
Ku hilang buta bercela, oleh-Nya ku sembuh.

PUJI-PUJIAN
P : Dengan sukacita kami jemput jemaat berdiri dan bermazmur
kepada Allah secara berbalasan berdasarkan Mazmur 111:1-10.
P : Haleluya! Aku mau bersyukur kepada Tuhan dengan segenap hati,
dalam lingkungan orang-orang benar dan dalam Jemaah.
J : Besar perbuatan-perbuatan Tuhan, layak diselidiki oleh semua orang
yang menyukainya.
P : Agung dan bersemarak pekerjaan-Nya dan keadilan-Nya tetap untuk
selamanya.
J : Perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib dijadikan-Nya peringatan; Tuhan itu
pengasih dan penyayang.
P : Diberikan-Nya rezeki kepada orang-orang yang takut akan Dia. Ia
ingat untuk selama-lamanya akan perjanjian-Nya.
J : Kekuatan perbuatan-Nya diberikan-Nya kepada umat-Nya, dengan
memberikan kepada mereka milik pusaka bangsa-bangsa.
P : Perbuatan tangan-Nya ialah kebenaran dan keadilan, segala titah-Nya
teguh.
J : Kokoh untuk seterusnya dan selamanya, dilakukan dalam kebenaran
dan kejujuran.
P : Dikirim-Nya kebebasan kepada umat-Nya, diperintahkan-Nya supaya
perjanjian-Nya untuk selama-lamanya, nama-Nya kudus dan dahsyat.
J : Permulaan hikmat adalah takut akan Tuhan, semua orang yang
melakukannya berakal budi yang baik. Puji-pujian kepadanya tetap
untuk selamanya.

2
♫ : KJ No 3:1 “Kami Puji Dengan Riang”
Kami puj dengan riang, Dikau Allah yang besar
Bagai bunga trima siang hati kami pun mekar
Kabut dosa dan derita kebimbangan tlah lenyap
Sumber suka yang abadi bri sinarMu menyerap
(Duduk)

PEMBERITAAN FIRMAN
Pnt : Berdoa dan membaca Kitab Markus 1:21-28. Kemudian
berkata: “Demikian Firman Tuhan”.
P :Yang berbahagia adalah mereka yang mendengar Firman Tuhan dan
yang melakukannya dalam kehidupan setiap hari, Haleluyah!
♫ : “Haleluyah, Haleluyah, Haleluyah”.
P : Berkhotbah:

PENGAKUAN IMAN (Berdiri)


P : Bersama-sama dengan semua orang Kristen di segala tempat dan segala
waktu marilah kita berdiri dan mengaku iman kita kepada Allah dengan
berkata demikian: “Aku percaya kepada Allah..”
♫ : Ku Mau Cinta Yesus Selamanya
Kumau cinta Yesus selamanya, Ku mau cinta Yesus selamanya
Meskipun badai silih berganti dalam hidupku, ku tetap cinta Yesus selamanya
Reef: Ya Aba,Bapa ini aku anak-Mu, layakkanlah seluruh hidupku
Ya Aba, Bapa ini aku anak-Mu pakailah sesuai dengan rencana-Mu
(Duduk)

PERSEMBAHAN
Dkn : Marilah kita memberikan persembahan kepada Tuhan, dengan
mengingat Firman Tuhan dari Kitab 2 Korintus 9:7-8 yang berkata:
“Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya,
jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi
orang yang memberi dengan sukacita. Dan Allah sanggup
melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu
senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah
berkelebihan dalam segala kebajikan. Mari berdoa:.....................

3
♫ : Betapa Hatiku
Betapa hatiku, berterimakasih Yesus
Kau mengasihiku, Kau memilikiku
Reef: Hanya ini Tuhan persembahanku, segenap hidupku jiwa dan ragaku
Sbab tak ku miliki harta kekayaan yang cukup berarti tuk ku persembahkan
Hanya ini Tuhan permohonanku, terimalah Tuhan persembahanku
Pakailah hidupku sebagai alat-Mu seumur hidupku.

DOA SYAFAAT
PENGUTUSAN (Berdiri)
♫ : Kj No 425: 1 Berkumandang Suara Dari Seberang
Berkumandang suara dari seberang “Kirimlah cahyamu”
Banyak jiwa dalam dosa mengerang “Kirimlah cahyamu”
Reef: Kirimlah pelita Injili menyentak yang terlelap
Kirimlah pelita Injili menyentak yang terlelap

BERKAT
P : Pulanglah saudara saudari sekalian dengan selamat dan terimalah berkat
Tuhan: “Anugerah Tuhan kita Yesus Kristus, kasih Allah Bapa dan
persekutuan dengan Roh Kudus menyertai kita semua mulai dari
sekarang sampai selama-lamanya.
♫ : KJ 478b “Amin..Amin..Amin”.

4
5
Bulan Januari: Roh Kudus Memberi Harapan Penyembuhan dan Pemulihan

6
Tanggal Masa Raya Nas Bacaan Warna Liturgi/Simbol (Stola)

Tema dan Pokok Kotbah


Mazmur Khotbah
01 Januari
Tahun Baru
Mazmur 8 Keluaran 13:17-22

 Putih  Palungan (kuning) dan pelangi (merah, kuning,hijau)


Berjalanlah Tuhan, Bersama Kami!
03 Januari
Minggu II sesudah Natal
Mazmur 147:12-20
Yehezkiel 37:1-14
 Putih  Palungan (kuning) dan pelangi (merah, kuning,hijau)
Roh Tuhan Menyembuhkan dan Memulihkan

 Relasi bisa rusak karena berbagai alasan. Banyak orang menderita karena
Covid. Namun kita mempunyai Allah yang telah memulihkan dan
menyembuhkan relasi dan berbagai penderitaan.  Teks ini ditulis bagi
bangsa Israel yang hidup dalam pembuangan di Babel. Ketercabutan mereka
dari tanah leluhur dan keterpisahan dari kehidupan ekonomi, sosial dan politik
serta keagamaan membuat mereka seperti ada dalam lembah kematian.Hal ini
dimaknai sebagai akibat dari umat Israel yang melawan Allah dan membuat
relasi menjadi rusak.  Roh Allah diberikan kepada mereka sehingga mereka
menjadi hidup kembali. Roh Allah yang dihembuskan menjadikan tulang-
tulang yang berserakan bersatu dan dipulihkan. Roh Allah memberi kehidupan
dan memulihkan.  Belajar dari Firman ini, kita menyakini bahwa di tahun
2021, kita tidak lepas dari lembah kematian, namun jaminan Roh Allah yang
dihembuskan kepada orang percaya, menjadi kekuatan bersatu untuk bangkit
dari segala keterpurukan dan memiliki kehidupan baru.

 Sebagai gereja, kita adalah orang-orang dipenuhi roh Roh Allah. Roh Allah
itu menyembuhkan kita dari segala penderitaan, dan memampukan kita untuk
memulih-kan relasi yang rusak. Kita pun terpanggil untuk menjadi komunitas
penyembuh dan pemulih bagi sesama yang menderita.
7
06 Januari
Epifania
10 Januari
Minggu I setelah Epifania/ Hari pembaptisa n Yesus
Mazmur 29
Kisah Para Rasul 19:1-12

 Hijau  Bintang bersegi lima (putih) di dalam lingkaran (kuning)


Mengalami Roh Kudus, Mengalami Pembaharuan  Buah dari pekerjaan roh
adalah pertobatan atau pembaruan.  Pertobatan itu ditandai dengan
menerima baptisan, percaya pada Yesus (ay 1-7), bersaksi tentang Allah (ay. 8-
10) dan menjadi orang yang berkarya untuk menyembuhkan dan memulihkan
(ay 11-12).  Baptisan adalah sebuah tanda dan meterai sekaligus komitmen
untuk terus menerus hidup dalam pembaruan diri.  Meterai baptisan
mendorong jemaat untuk menjadi pelaku-pelaku pembaruan dalam hidup
sehari-hari dimulai dari pembaruan diri sendiri. Terus berusaha untuk
meninggalkan kebiasaan-kebiasaan yang lama, yang merugikan orang lain dan
diri sendiri.
17 Januari
Ming gu II Epifa nia
Mazmur 103:1-13
Yohanes 1:35-51

 Hijau  Bintang bersegi lima (putih) di dalam lingkaran (kuning)


Dipanggil dalam Kebersamaan untuk Melayani  Pekerjaan pelayanan bukan
pekerjaan yang sifatnya individual, tetapi komunal.  Sejak awal Yesus sudah
melibatkan banyak orang dalam pelayanan. para murid pun saling mengajak
dan bergandengan tangan untuk melayani bersama Yesus.  Pengikut Yesus
mengajak orang lain dalam karya penyelamatan Allah, dimulai dari diri
sendiri, dari lingkungan sendiri. Setiap orang terpanggil untuk mengajak
orang lain kepada jalan yang benar.

 Kita perlu bekerja sama, bergandengan tangan untuk mengerjakan


pelayanan,saling menghargai talenta dan potensi untuk diberdayakan bagi
pekerjaan Tuhan.
18-25 Januari
8
Pekan Doa bagi Kesatuan Kristiani/ Gereja
 Hijau  Bintang bersegi lima (putih) di dalam lingkaran (kuning)

24 Januari
Ming gu III Epifa nia
Mazmur 63:2-9

Yunus 3:1- 10  Hijau  Bintang bersegi lima (putih) di dalam lingkaran


(kuning)
Pertobatan Sebagai Syarat Pemulihan Relasi Dengan Allah.  Pertobatan tidak
hanya personal tetapi juga komunal.  Niniwe melakukan puasa nasional
sebagai tanda pertobatan agar dipulihkan Allah. Hal itu terjadi karena Allah
mengutus Yunus untuk menyampaikan berita pertobatan kepada Niniwe (ay 1-
4) dan berita itu ditanggapi dengan percaya dan bertobat sungguhsungguh (5-
9). Pertobatan yang sungguh-sungguh membawa pemulihan relasi dengan
Allah (ay. 10)  Pertobatan yang sungguh-sungguh ditandai dengan
penyesalan, penanggalan kebanggaan diri, pengosongan diri, dan berbalik dari
tingkah laku yang salah serta memohon belas kasih Tuhan baik secara pribadi,
maupun sebagai komunitas. Pertobatan yang demikian menggerakkan
pemulihan relasi dengan Allah.
31 Januari
Ming gu IV Epifa nia
Mazmur 111

Markus 1:2128

 Hijau  Bintang bersegi lima (putih) di dalam lingkaran (kuning


Kebesaran Kuasa Kristus yang Menyembuhkan
 Bacaan ini memberi informasi bahwa cara Yesus mengajar tentang
kebenaran berbeda dengan ahli taurat. Bahkan dengan kuasa-Nya, Yesus
menyembuhkan seorang yang dirasuki roh jahat. Hal ini membuat mereka
takjub pada kuasa Yesus.  Kuasa yang ada pada Yesus dipakai untuk
memelihara kehidupan.
7

 Setiap orang memiliki kuasa dalam dirinya. Belajar dari Yesus, dalam
berelasi, hendaklah kuasa yang ada pada kita digunakan untuk memulihkan
dan membebaskan dalam ketaatan kepada Tuhan.
9
Tanggal

Masa Raya
Nas Bacaan Warna Liturgi/Simbol (Stola)
Tema dan Pokok Khotbah
Mazmur Khotbah
07 Februa ri
Minggu V Epifania
Mazmur 147:1-11
II Timotius 1:3-18
 Hijau  Bintang bersegi lima (putih)di dalam lingkaran
Mengendalikan Ketakutan dalam Percaya pada Allah  Seringkali kita
dikuasai ketakutan dalam melakukan apapun, apalagi ketika hendak memikul
taggungjawab, atau menghadapi tantangan.  Nasehat Rasul Paulus kepada
Timotius untuk senantiasa bersyukur dan bertekun dalam pelayanan, karena
kepadanya Allah memberikan Roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan
keberanian bukan ketakutan.  Hal ini menjadi Jaminan bagi orang percaya,
untuk melakukan pelayanan dan tetap tekun dalam menghadapi berbagai
pergumulan dan pelayanan tanpa dikuasai ketakutan. .
12 Ferbruari
Hari Raya Imlek/ Tahun Baru Imlek

Tema Bulan Februari-April (Masa Sengsara-Paskah): Sengsara, Kematian dan


Kebangkitan Kristus untuk Penyembuhan Relasi dan Pemulihan

Tanggal Masa Raya


Nas Bacaan Warna Liturgi/Simbol (Stola)
Tema dan Pokok Khotbah
Mazmur Khotbah
10
14 Februari
Minggu sengsara I
Mazmur 25:1-10
Kejadian 9:817

 Unggu  Ikan (Kuning)


Janji Keselamatan Untuk Segenap Ciptaan
 Setelah peristiwa air bah, Allah membuat pembaharuan janji dengan Nuh
dan keturunannya dan segenap ciptaan. Ia menaruh tanda di langit berupa
busur. Tanda itu mengingatkan tentang hukuman Allah dan pada saat yang
sama juga tentang kasih Allah.  Isi perjanjian, yaitu Allah menjaga dan
merawat kehidupan dan keselarasan dalam hidup bersama dengan ciptaan
Tuhan yang lain.  Perjanjian keselamatan antara Allah dengan Nuh,
berlanjut hingga peristiwa penderitaan Kristus.  Kita patut menyukuri kasih
setia Allah dalam hidup sehari-hari dengan memelihara kehidupan yang Tuhan
beri dan dalam hidup bersama dengan ciptaan Tuhan yang lain.
17 Februari
Hari Doa Mahasis wa Sedunia
 Unggu  Ikan (Kuning)

21 Februari
Minggu sengsara II
Mazmur 22:23-32
Markus 8:31-38

 Ungu  Ikan (kuning)


Mengikuti Yesus di Jalan Penderitaan  Pemberitahuan pertama tentang
penderitaan Yesus mendapat reaksi tidak setuju dari Petrus. Petrus tak dapat
menerimajalan penderitaan. Yesus mengingatkan Petrus bahwa cara Allah
berbeda dengan cara manusia dan jalan derita adalah cara Allah untuk
menyelamatkan manusia.  Yesus memberikan teladan, Iatetap taat kepada
kehendak Allah. Bukti ketaaatannya adalah Dia melewati jalan via dolorosa. 
Teladan penderitaan Yesus menjadi kekuatan bagi gereja dalam memaknai
11
berbagai pergumulan hidup hari ini. Ada kecenderungan orang mencari jalan
pintas untuk mendapatkan sesuatu dalam hidup. Orang lebih memilih berjalan
dengan kehendak sendiri ketimbang taat kepada Tuhan. Belajar dari teladan
Yesus, jalan berduri, jalan derita itulah harga yang harus dibayar dalam
mengikut Yesus.
28 Februari
Minggu sengsara III
Mazmur 95 Yohanis 12:1-8
 Ungu  Ikan (kuning)
Mengikut Yesus; Rela Berkorban  Yesus sebagai Anak Allah rela berkorban.
Ia datang ke dunia dan menderita. Ini menjadi contoh bagi pengikutNya untuk
rela berkorban juga.  Maria mengurapi Yesus dengan minyak narwastu yang
mahal harganya. Dia memberikan apa yang dia miliki. Sedangkan Yudas
seolah-olah memperhatikan kebutuhan orang miskin, tapi dengan motivasi
yang keliru.  Yesus menjelaskan maksud dari perbuatan kasih Maria yaitu
untuk mengingatkan kematianNya. Kematiannya adalah pengorbanan kasih
terbesar. Yesus mengorbankan diri dengan memberikan Nyawa-Nya, karena
itu syukur terhadap kasih Yesus ini, maka kita diajak untuk rela berkorban,
melakukan perbuatan kasih dengan motivasi yang benar.

10

 Melakukan pelayanan haruslah berdasarkan motivasi kasih yang tulus


sebagai syukur atas pengorbanan Yesus.
05 Maret
Hari Doa Sedunia
 Ungu  Ikan (kuning)

07 Maret Minggu sengsara IV/Hari Doa Anak Sedunia


Mazmur 86:1-13
Markus 14:3242
 Ungu  Ikan (kuning)

Spiritualitas Doa: Bukan Apa Yang Kukehendaki, melainkan Kehendak-Mu


yang jadi!  Spiritualitas doa sebagai sumber kekuatan untuk taat di tengah
pergumulan. Itulah yang Yesus teladankan bagi murid-muridNya. 
Mengembangkan spiritualitas doa dalam kehidupan pribadi dan kehidupan
12
bergereja dalam menghadapi masa sulit.  Terkait dengan perayaan HDAS
perlu dikembangkan spritualitas doa dalam kehidupan anak. Orang dewasa
bertanggungjawab membentuk spiritual anak melalui kehidupan doanya. 
Catatan: Liturgi ibadah HDAS disusun untuk kebutuhan anak dan melibatkan
anak.
11 Maret Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW
14 Maret Minggu Sengsara V

Hari Raya Nyepi


Mazmur 37:1-11
Matius 26:4756

 Ungu  Ikan (kuning)


Jalan Damai Bukan Jalan Kekerasan  Menghadapi ancaman penangkapan
dari para prajurit, Yesus menawarkan standar yang berbeda, bukan jalan
kekerasan tapi jalan damai kepada Petrus.  Kita patut meneladani
pendekatan Yesus yang menawarkan model penyelesaian masalah dengan jalan
damai.  Untuk mewujudkan visi tentang dunia yang damai, tanpa kekerasan,
kita perlu menghayati sengsara Kristus dan tetap konsisten untuk tidak
melakukan kekerasan atas nama apapun melainkan menebar damai.
11

 Gereja menghadapi isu radikalisme dan situasi pandemi Covid dengan tetap
menempuh jalan damai dengan logika kasih, melawan stigma dan diskriminasi.
21 Maret Minggu Sengsara VI
Mazmur 12 Markus 14:5365

 Ungu  Ikan (kuning)


Memiliki Integritas di Tengah Kepalsuan Dunia  Ada konspirasi yang
dibangun diantara para elit. Mereka berencana menghukum mati Yesus.
Konspirasi itu menunjukkan adanya krisis integritas kepemimpinan.  Yesus
bersaksi tentang kebenaran, sekalipun menderita. Kesaksian-Nya tentang diri-
Nya tidak diterima, malah dianggap menghujat Allah. Akibatnya, Yesus
mengalami penderitaan.  Menghayati sengsara Kristus menolong jemaat

13
untuk bersaksi yang benar, menentang hoaks (kesaksian palsu) dan tetapteguh
memberitakan kebenaran
28 Maret Minggu Sengsara VII
Mazmur 39 Markus 15:16-20a

 Ungu  Ikan (kuning)


Berhenti Membully!  Yesus sudah menjadi korban kekerasan ganda. Ia
diolok-olok, ditindas dan dilecehkan kemanusiaanNya. Kekerasan ganda
dialami oleh Yesus, justru itu terjadi di ruang peradilan agama, ruang dimana
seharusnya korban mendapat perlindungan.  Terjadi tirani dimana suara
mayoritas diklaim sebagai kebenaran.  Belajar dari sengsara Yesus,
menolong jemaat untuk mendorong kehidupan bergereja sebagai komunitas
yang menyembuhkan dan memulihkan.  Membangun sikap solider terhadap
korban-korban kekerasan dan merubah budaya bully/mengejek menjadi
support/dukungan. Menggunakan media sosial secara bijak, jangan menjadi
sarana membully/mengejekmelainkan menjadi sarana yang memberkati
banyak orang.
12

28 Maret4 April
Perjamuan Kudus Tri Wulan I
2 Timotius 2:11-13

2 April Jumat Agung


Mazmur 22 Lukas 23:3349
 Hitam  Salib Putih dan Mahkota Duri (kuning)
Kematian Kristus untuk Penyembuhan dan Pemulihan  Salib adalah
hukuman yang ditanggungkan kepada Yesus demi pengampunan dosa
manusia.  Menjelang kematianNya, Yesus menyampaikan pengampunan dari
salib.  Ketika Yesus mati tersalib, tabir Bait Allah terbelah menjadi dua. Ini
melambangkan Allah yang membuka jalan untuk meneguhkan relasi tanpa
sekat.  Banyak relasi yang rusak disembuhkan oleh Allah melalui peristiwa
salib, termasuk akses untuk menyembah Allah.  Kita menyadari bahwa Allah
menyediakan pengampunan bagi setiap orang. Pengampunan itu harus kita
respon dengan pertobatan dan penyesalan serta semangat untuk
memperbaikisemua yang telah rusak.
04 April Paskah  Putih  Bunga lily(putih)
14
Sesuaikan dengan Tema Paskah PGI
05 April Paskah II Mazmur 40:1-9
I Korintus 5: 1-13
 Putih  Bunga lily (putih)
Hidangan Roti Kemurnian dan Kebenaran Dalam Pesta Iman.
 Syukur paskah adalah sebuah pesta iman orang Kristen. Merayakan pesta
iman karena Anak domba Paskah, telah menebus manusia.  Dalam
merayakan itu sebagai syukur, maka umat dinasehatkan untuk meninggalkan
dosa.  Syukur atas kebangkitan Kristus yang merupakan pesta iman kita,
membuat kita hidup dalam kemurnian dan kebenaran bukan terus tinggal
dalam dosa.
13

11 April Minggu Paskah II


Mazmur 65
Yohanis 21:114

 Putih  Bunga lily (putih)


Perjumpaan yang Memulihkan  Peristiwa penampakan diri Yesus di danau
Tiberias mengajarkan kehadiran Allah untuk menjamin kebutuhan hidup
murid-murid.  Tuhan yang memanggil dan memulihkan juga menjamin
kehidupan mereka sehari-hari.  Hasil melaut bersama Yesus dipakai untuk
jamuan makan bersama.  Laut dan pantai menjadi ruang perjumpaan.
Gereja perlu memberi perhatian pada pelestarian laut dan pantai.
18 April

Minggu Paskah III


Mazmur 4 Kisah Para Rasul 4:32-37
 Putih  Bunga lily (putih)
Mengalami Kebangkitan Kristus dengan Menjadi Berkat.  Kebangkitan
Kristus adalah berita yang membebaskan dan memulihkan.  Berita ini
menjadi spirit bagi cara hidup jemaat, dimana mereka menghidupiberita
kebangkitan Kristus dengan hidup saling melayani dan menolong.  Orang
yang telah mengalami kebangkitan bersama Kristusmenjadi saluran berkat
untuk membebaskan manusia dari penderitaan. 21 April Hari Kartini 22
April Hari Bumi 25 April Minggu Paskah IV Mazmur 23 Yohanes 10:1-21
 Putih  Bunga lily (putih) Gembala Yang Baik  Saling menggembalakan
dengan hati yang siap untuk berkorban, bukan dengan kuasa untuk
15
menaklukkan.  Termotivasi untuk meneladani Yesus sebagai gembala yang
baik.
14

Tema Bulan Mei (Bulan Budaya): Merayakan karya Roh Kudus dalam Budaya

Tanggal Masa Raya Nas Bacaan Warna Liturgi/Simbol (Stola)


Tema dan Pokok Khotbah
Mazmur Khotbah 01 Mei Hari Buruh Internasional 02 Mei Minggu Paskah V
Mazmur 96 Mazmur 67  Putih  Bunga lily (putih)
 Satu Tuhan, Banyak Suku Bangsa  Keanekaragaman suku, etnis, bangsa
dan identitas lainnya merupakan ciptaan Tuhan. Namun seringkali perbedaan-
perbedaan ini menimbulkan ketegangan antar sesama. Ada primordialisme
suku, etnis, agama, almamater, yang sering menjadi sumber perselisihan dan
konflik.  Bacaan Mazmur 67 memperlihatkan bahwa Allah adalah penguasa
atas segala suku bangsa, yang memerintah dan menuntun semuanya di dunia
ini. Oleh karena itu, hendaklah seluruh suku bangsa, etnis, budaya, hidup
dalam rasa syukur dan bersama-sama memuliakan Allah.  Kita mesti belajar
untuk saling mengakui dan menerima serta mau hidup dalam perbedaan
identitas (suku, etnis, agama, budaya) itu agar tercipta kedamaian dan
kerukunan.  Tidak boleh ada sikap tertutup, atau arogansi suku atau etnis
dan merendahkan mereka yang berbeda dengan kita. Mari kita tolak
primordialisme suku dan etnik maupun agama karena akan merusak
persekutuan dan kebersamaan kita.  Hari ini, bertepatan dengan hardiknas,
maka mari kita didik anak-anak agar saling menghargai dan bersedia hidup
dalam perbedaan suku, etnis, agama.
15

09 Mei Minggu Paskah VI

Mazmur 150
1 Tawarikh 23:1-32

 Putih  Bunga lily (putih)


Melestarikan Budaya, Memuliakan Tuhan  Raja Daud sadar bahwa ia telah
tua. Maka ia ingin mewarsikan hal yang baik. Ia tahu bahwa bait Allah akan
16
merupakan warisan terbaik bagi umat Yahudi sehingga ia mempersiapkan
segala sesuatunya. Tak lupa Daud mempersiapkan para pemuji Allah dan alat
musik dalam jumlah besar.  Banyak orang luar tertarik dengan kebudyaan
kita, seperti kain tenun, karya-karya seni budaya, alat musik tradisional kita,
dan lain sebagainya. Karena itu kita sendiri perlu melestarikan dan
mengembangkannya.  Suku-suku kita kaya akan karya seni dan nilai
budaya. Orang Rote punya gong dan sasando. Orang Timor punya tradisi
naketi yang dapat membantu menyadarkan kesalahan yang dibuat. Orang
Sabu punya budaya ruketu sebagai sarana memelihara kekeluargaan dan
kekerabatan, dan lain sebagainya. Karya seni dan nilai budaya ini bisa
dimanfaatkan untuk memuliakan Allah.  Karya seni dan nilai-nilai kearifan
budaya lokal (local wisdom) kita bisa dimanfaatkan untuk melakukan ibadah
dan pelayanan yang kontekstual bahkan kontekstualisasi teologi untuk
memperkaya pelayanan dan refleksi iman kita.
13 Mei

Kenaikan Tuhan Yesus


Mazmur 93
Kisah Para Rasul 1:6-11
Bersaksi bagi Segala Suku-Bangsa  Gereja tidak boleh eksklusif (tertutup)
alias hanya mengurus kepentingan di dalamnya. Gereja terpanggil untuk
berkarya menghadirkan kebaikan bagi dunia, karena itu harus membuka mata
terhadap berbagai pergumulan dunia.
16

 Peristiwa kenaikan Tuhan Yesus ke Sorga menegaskan wibawa Yesus


sebagai Raja yang memerintah atas semesta ciptaan Allah. Pada peristiwa itu,
Yesus memerintahkan para murid untuk mewartakan kabar baik kepada
seluruh suku bangsa.  Gereja dipanggil untuk menyatakan kabar baik bagi
semua orang, apapun etnis atau budaya dan agamanya. Perintah untuk
bersaksi menggerakkan kita melayani di mana saja Tuhan kehendaki.  Kita
dipanggil untuk bersaksi dengan menggunakan berbagai kearifan budaya,
melalui kata dan perilaku hidup tentang kebenaran dan kebaikan Yesus
Kristus sang Raja dunia. 13-14 Mei Idul Fitri
16 Mei Minggu Paskah VII
Mazmur 1
Filipi 2:12-18  Putih  Bunga lily (putih)

17
Gereja dan Budaya Pop: sejalan atau bertentangan?  Kemajuan dunia
menghadirkan budaya popular, seperti life style (gaya hidup) bebas dan
individualis, orientasi hidup hedonis dan materialis, mode berpakaian yang
terbuka dan transparan, dan lain sebagainya. Nilai-nilai ini dapat menyesatkan
dan membinasakan manusia tanpa disadari bila hati manusia terpikat olehnya.
 Surat Filipi, khusus dalam ay 15 mengingatkan umat percaya agar tidak
terpengaruh oleh pengaruh duniayang penuh noda dan dosa, melainkan setia
taat pada firman Tuhan sebagai pegangan hidup.  Tidak semua kebudayaan
bernilai negatif. Namun ada perkembangan baru yang cenderung
17

bertentangan dengan nilai-nilai iman. Kita mesti jeli dan peka agar tidak
terjerumus. Oleh karena itu kita mesti memegang teguh kebenaran Tuhan
sehingga mampu menilai ilah-ila zaman, terutama budaya pop secara bijaksana
agar tidak terjerumus dalam dosa.

23 Mei Minggu Pentakosta


Mazmur 104:2434, 35b
Yoel 2:28-32  Merah  Lidah api (kuning tepinya) dan burung merpati
(perak)
Roh Kudus Tercurah Bagi Semua Manusia!  Nubuatan Yoel tentang Hari
Tuhan, yang ditandai dengan pencurahan Roh Kudus  Roh Kudus
dicurahkan bagi semua orang, tua, muda, laki-laki perempuan, hamba laki-laki
dan perempuan.  Berita sukacita bagi semua orang yang harus dikuti
semangat untuk berseru kepada Tuhan.
24 Mei Syukur Pentakosta (Perayaan penyerahan hulu hasil)
Mazmur 27:7-14
Kisah Para Rasul 2:41-47

 Merah  Lidah api (kuning tepinya) dan burung merpati (perak)


Bertekun dalam Pengajaran, Berbagi dalam Kehidupan  Covid 19 telah
menyebabkan resesi ekonomi sehingga kita mengalami kesulitan mencukupi
kebutuhan hidup. Akibatnya, budaya ketimuran kita yang sifatnya komunal
dan saling peduli mulai tergerus.  Jemaatmula-mula mengalami tekanan
hidup yang berat oleh karena penganiayaan di bawah kekuasaan Roma.
Namun mereka tekun dalam persekutuan, senantiasa belajar firmanTuhan,
dan saling berbagi apa yang dimiliki bagi sesama. Itu terjadi karena hidup
mereka dipimpin oleh Roh kudus.  Covid 19 dan berbagai dampaknya tidak
18
boleh melemahkan kita dalam bersekutu, bertekun dalam belajar
firmanTuhan, bersaksi, saling peduli dan berbagi dengan sesama. Karena
itulah ciri hidup orang percaya.
18

26 Mei Hari Raya Waisak

30 Mei Minggu Trinitas


Mazmur 29
1 Yohanes 2: 7-17.

 Putih  Lingkaran segi tiga/triqutra atau tiga ekor ikan (merah)


Hidup sebagai Anak-anak Allah dalam Dunia yang Materialistik  Salah satu
godaan besar zaman ini adalah materialisme.Orang berlomba-lomba
mengumpulkan banyak uang/ harta benda karena kekayaan dianggap nilai
tertinggi dalam hidup.Ada istilah “matre” untuk orang yang melakukan segala
sesuatu dengan motivasi memperoleh uang atau materi. Bahkan menggunakan
pelayanan sebagai sarana mendapatkan keuntungan materi/uang. Akibatnya
berbagai dosa pun dilakukan, seperti menipu, manipulasi, merampok,
membunuh, mencari ketenaran dan kekuasaan, dst. Banyak orang rela menjadi
budak materi.  Surat 1 Yohanes 2, ayat 15 menegaskan bahwa cinta akan
dunia membuat seseorang tidak mungkin mencintai Allah. Oleh karena itu,
perlu komitmen untuk mengutamakan Allah dalam hidup ini..  Kita tidak
menyangkal kebutuhan akan materi. Tetapi janganlah kita diperbudak oleh
keinginan daging itu dan lupa bahwa kita adalah anak-anak Allah. Seharusnya,
hidup kita hanya berfokus pada Tuhan dan bukan pada materi dunia.

19

Tema Bulan Juni: Roh Kudus Menolong Kita untuk Menghidupi kasih Sebagai
Jalan Penyembuhan Relasi dan Pemulihan
19
Tanggal Masa Raya Nas Bacaan Warna Liturgi/Si mbol (Stola)
Tema dan Pokok Khotbah
Mazmur
Khotbah

01 Juni Hari Lahir Pancasila


06 Juni Mazmur 22:26-32 Mazmur 62  Hijau Burung merpati (putih)
dengan ranting-ranting zaitun (pinggir putih) diparuhnya, perahu berlayar
(putih) dan pelangi (merah, kuning, hijau)
Mengasihi Allah, Melekat pada-Nya  Banyak orang mengaku percaya kepada
Kristus, tetapi hidupnya jauh dari Tuhan. Mereka setia beribadah bahkan
melayani di gereja, namun hatinya tidak sungguh-sungguh menyatu dengan
Kristus. Allah tidak mendapat tempat sungguh-sungguh dalam hati yang sudah
dipenuhi ambisi, kepentingan diri dan keinginan duniawi.  Bacaan ini
mengajak kita untuk melekat pada Allah sebagai bukti kita mengasihi Allah.
Kita telah ditebus Allah maka kita mesti mau tinggal di dalam Allah, melekat
pada-Nya, menyerahkan diri dan memasrahkan hati dan jiwa kepada Allah,
dan mau hidup bagiTuhan. Denganbegitu kita mampu berbuah, yakni
mewujudkan kehendak Allah bagi dunia.  Salah satu penghalang bagi kita
untuk mengasihi Allah dan melekat pada-Nya adalah ego kita. Karena itu kita
perlu berjuang menyangkal diri, mengabaikan kepentingan diri, agar bisa
sepenuhnya mengasihi Allah dan mampu melekatpada-Nya.

20

 Perlu latihan, misalnya dengan berpuasa, ret-reat, meditasi, refleksi,


penyingkiran dari segala kesibukan, berjarak dari rutinitas, untuk membangun
kembali keintimandengan Allah. Sebab rutintas ibadah dan pelayanan
kadangmembuat kita tanpa sadar mengalami kekeringan rohani karena tidak
ada relasi yang dalam/intim dengan Allah.

13 Juni Minggu Biasa I


Mazmur 22:26-32
II korintus 8:1-15

 Hijau  Burung merpati (putih) dengan rantingranting zaitun (pinggir


putih) diparuhnya, perahu berlayar (putih) dan pelangi (merah, kuning, hijau)
20
Mengasihi sesama, bermurah hati kepadanya  Kasih itu gampang
dibicarakan, tetapi tidak mudah diwujudkan. Kasih membutuhkan bukti
kongkrit, wujud nyata dalam tindakan kepada sesama. Tanpa itu, tidak ada
artinya kata-kata kasih yang sering dikhotbahkan. Seringkali, karena terbiasa
menerima, kita jadi sulit untuk memberi. Mudah membuka tangan untuk
menerima, tetapi sulit mengulurkan tangan bagi sesama.  Jemaat Makedonia
membuktikan kasihnya kepada jemaat di Yerusalem yang sedang menderita.
Mereka bermurah hati dengan mengumpulkan persembahan bagi jemaat di
Yerusalem. Mereka memberi bukan karena berkelebihan. Mereka pun
berkekurangan, namun mereka sangat murah hati, sehingga dengan mudah
mereka mengumpulkan bantuan bagi sesama.  Mengasihi menuntut bukti,
seperti rela memberi bagi sesama. Memberi bukan soal karena berkelebihan,
tetapi soal kemuurahan hati. Kalau kita tipe orang yang murah hati, maka tak
peduli kita berkelebihan atau tidak, kita akan mudah memberi bagi sesama.
Kemurahan hati perlu dibiasakan, agar kita mampu mengasihi sesama.

21

20 Juni Minggu Biasa II


Mazmur 67
Lukas 6:27-36  Hijau Burung merpati (putih) dengan rantingranting zaitun
(pinggir putih) di paruhnya.
Mengasihi Musuh, Mungkinkah?  Hidup bersama orang orang lain
seringkali diwarnai konflik dan permusuhan. Kadang-kadang kita tak
mengerti mengapa kita dibenci/tidak disukai. Mereka yang membenci kita,
selalu berusaha menjatuhkan kita. Naluri kita menuntut kita membalas
kejahatan mereka. Tetapi itu tidak dikehendak Yesus.  Yesus mengajarkan
penyelesaian rusaknya relasi yang menciptakan permusuhan dengan cara yang
berbeda dari konsep keadilan yang umum diketahui manusia. Manusia
memberlakukan mata ganti mata-gigi ganti gigi, Yesus mengatakan kasihilah
musuhmu. Yesus mengajarkan pengikut-Nya tetap mengasihi walaupun
dijahati.  Cara hidup anak-anak Allah adalah mengutamakan hukum kasih
 Kasih yang diterima dari Tuhan Yesus, harus berbuah dalam kehidupan
orang percaya, kasihilah musuhmu! Api tak mungkin dipadamkan dengan api,
tetapi dengan air. Begitu pula kejahatan mesti dikalahkan dengan kasih.
Dengan tetap mengasihi, musuh akan sadar bahwa kita adalah anak-anak
Allah.
27 Juni Minggu Biasa III
21
Mazmur 145:1-13
Yakobus 2:1-13  Hijau  Burung merpati (putih) dengan rantingranting
zaitun (pinggir putih) di paruhnya, perahu berlayar
Kasih tidak diskriminatif  Seringkali kita berlaku tidak adil terhadap sesama,
terutama kaum kecil dan miskin. Sikap hormat kita sangat rendah terhadap
mereka. Bahkan di gereja pun kadang terjadi. Terhadap mereka yang kaya
dan punya jabatan, kita beri tempat terhormat. Ini sesuatu yang tidak benar,
sebab di hadapan Allah semua manusia sama bermartabat.  Allah sendiri
tidak membeda-bedakan manusia berdasarkan status atau apa yang
dimilikinya. Allah adalah kasih dan Ia mengasihi semua manusia secara sama.
Bahkan orang miskin dan kaum kecil justru diangkat oleh Allah. Surat
Yakobus menegaskan
22

(putih) dan pelangi (merah, kuning, hijau)


tindakan memandang rendah orang kecil adalah dosa besar yang harus ditolak.
 Sebagai Gereja, kita tidak boleh berlaku diskriminatif terhadap sesama.
Mereka yang punya Status sosial tinggi, punya jabatan dan kekayaan lebih
bukan patokan untuk lebih menghormati mereka dan meremehkan mereka
kaum kecil. Setiap orang harus dihormati, semata-mata karena dia adalah
manusia yang mulia, bukan karena jabatan dan kekayaannya.

TATA IBADAH NATAL


25 Desember 2020
“Mereka Akan MenamakanNya Imanuel ”

PANGGILAN BERIBADAH
Pnt : Jemaat yang kekasih. Natal adalah perayaan kehidupan. Sang Imanuel
hadir diantara kita membawa kehidupan agar manusia dan seisi dunia
tidak binasa. Sang Imanuel datang membuka lembaran pengharapan.
Mengajak semua alam raya bersukaria menyambut Sinar Terang di
22
kegelapan hidup. Penyalaan lilin
Jemaat disilahkan berdiri..................
♫ : KJ. 97 : 1 “Hai Malaikat Dari Sorga”.
1. Hai malaikat dari sorga, sayapmu bentangkanlah; nyanyi di seluruh
dunia: lahir Kristus, Rajanya! Sudah lahir Kristus Raja, mari sujud
menyembah!

VOTUM & SALAM


P : Ibadah Natal saat ini, dikuduskan dalam keyakinan bahwa Kemuliaan
Bagi Allah di tempat yang maha tinggi dan damai sejahtera di bumi di
antara manusia yang berkenan kepada-Nya.
Kemuliaan bagi Allah datang dan merajai semua orang yang
merendahkan hati. Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus memberkati ibadah
ini. Tuhan semesta alam menyertai saudara-saudari sekalian
J : dan menyertai mu juga (duduk)

NAST PEMBIMBING
P : Nast yang membimbing kita terambil dari Matius 1:23 yang berbunyi
demikian: “ Sesungguhnya anak dara itu akan mengandung dan
melahirkan seorang Anak laki-laki dan mereka akan menamakan
Dia Imanuel yang berarti : Allah menyertai kita”
♫ : KJ. 240a. “Datanglah, Ya Sumber Rahmat”
Datanglah, ya sumber rahmat, selaraskan hatiku
Menyanyikan kasih slamat yang tak kunjung berhenti.
Ajar aku madah indah, gita balai sorga-Mu
Aku puji gunung kokoh, gunung pengasihan-Mu.

PENGAKUAN DOSA
Pnt : Mari kita berdoa dan mengungkapkan segala kelemahan dan dosa di
hadapan Tuhan ………Kita berdoa:
Tuhan….. di hari Natal ini, kami bersukacita karena karya
Keselamatan-Mu telah kami terima. Kami mau mengaku dihadapan-Mu:
J :Kami membuat kehidupan ini berduka karena kami ada dalam rahim
kedagingan dan melakukan apa yang Engkau anggap jahat.
Pnt :Kami menyembah-Mu namun kami suka diperdaya oleh iblis
23
J :Kami meminta berkat dari-Mu, namun kami suka megutuk sesama kami
Pnt :Keangkuhan, keserahkahan, irihati, amarah, dendam tersimpan dalam
hati kami.
J :Kasihanilah kami yang berdosa ini,
Pnt :Biarlah tangisan seorang Bayi di Betlehem mengajari kami meratapi dosa
dan hanya dari pada-Mu, kami beroleh pengampunan. Amin”.
♫ : Kj No 29:1, “Di Muka Tuhan Yesus”.
1. Di muka Tuhan Yesus, betapa hina diriku. Ku bawa dosa-dosaku dimuka
Tuhan Yesus.

BERITA ANUGERAH
P : Sebagai hamba Yesus Kristus saya memberitakan kabar kesukaan
kepada setiap orang yang mengaku dosanya dengan tulus dan ikhlas.
Firman Tuhan meneguhkan hati kita menurut Yesaya 57 : 15b:
‘Aku bersemayam di tempat tinggi dan di tempat kudus tetapi juga
bersama-sama orang yang remuk dan rendah hati, untuk
menghidupkan semangat orang-orang yang rendah hati dan untuk
menghidupkan hati orang-orang yang remuk.’
♫ : KJ. No. 94 : 1 ‘Hai Kota Mungil Betlehem’.
1. Hai kota mungil Betlehem, betapa kau senyap; bintang di langit
cemerlang melihat kau lelap. Namun di lorong g’lapmu bersinar T’rang
baka: Harapanmu dan doamu kini terkabullah.

PUJI-PUJIAN
Pnt : Mari berdiri dan berbalasan dalam puji-pujian kepada Allah.
Aku bersukaria di dalam Tuhan, jiwaku bersorak-sorai di dalam
Allahku,sebab Ia mengenakan pakaian keselamatan kepadaku dan
menyelubungi aku dengan jubah kebenaran
J : Seperti pengantin laki-laki yang mengenakan perhiasan kepala dan
seperti pengantin perempuan yang memakai perhiasannya
Pnt : Sebab seperti bumi memancarkan tumbuh-tumbuhan dan seperti kebun
menumbuhkan benih yang ditaburkan
J : Demikianlah Tuhan Allah akan menumbuhkan kebenaran dan puji-
pujian di depan semua bangsa- bangsa
Pnt : Maka semua bangsa akan melihat kebenaran-Nya dan semua raja akan
melihat kemuliaanNya
J : Sehingga kita akan menjadi baru dengan nama yang ditentukan oleh
Tuhan sendiri
24
♫ : KJ. NO. 120 : 1 ‘Hai Siarkan di Gunung’
Hai, siarkan di gunung di bukit dan di mana jua,
hai, siarkan di gunung lahirnya Almasih!
Di waktu kaum gembala menjaga dombanya,
Terpancar dari langit cahaya mulia. (duduk)

PEMBERITAAN FIRMAN
Pnt : Hidup kita telah diselamatkan, dalam kuasa Roh-Nya kita terus diubah
dan dipulihkan agar semakin berkenan kepada Tuhan. Karena itu,
berilah diri untuk diisi oleh Terang Firman Tuhan yang menjadi dasar
dalam perjalanan hidup orang beriman. Marilah berdoa:
Pnt : Membacakan Matius 1:18-25. Kemudian berkata: Demikianlah Firman
Tuhan.
P : Orang yang berbahagia adalah mereka yang membaca, mendengar,
memelihara bahkan melakukan firman itu dalam hidup mereka.
Maranatha!
♫ : “Maranatha, Maranatha, Maranath”.
P : Khotbah: “Mereka Akan Menamakan- Nya Imanuel’

PENGAKUAN IMAN
Pnt :  Bersama dengan umat Tuhan disegala tempat, marilah kita memperbarui iman
percaya kita dengan mengucapkan Pengakuan Iman Rasuli, demikian: “Aku
percaya …….. (dst)
♫ : KJ. No. 101 : 1 ‘Alam Raya Berkumandang’
Alam raya berkumandang oleh pujian mulia;
dari gunung, dari padang kidung malaikat bergema:
Gloria in excelsis Deo! Gloria in excelcis Deo! (duduk)

PELAYANAN SAKRAMEN BAPTISAN KUDUS


Pengajaran Baptisan Anak-anak
P : Walaupun anak-anak kita tidak memahami baptisan, tetapi janganlah
kita lalai membaptiskan mereka, sebab Allah telah berfirman kepada
Abraham, bapa segala orang percaya, begitu pun kepada kita dan anak-
anak kita: ”Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dengan engkau
serta keturunanmu turun-temurun menjadi perjanjian yang kekal, supaya
Aku menjadi Allahmu dan Allah keturunanmu”.
Juga Rasul Petrus pernah menyaksikan itu tatkala ia berkata: ”Sebab bagi
25
kamulah janji itu dan bagi anak-anakmu dan bagi orang yang masih jauh,
yaitu sebanyak yang akan dipanggil oleh Tuhan Allah kita”.
Yesus Kristus menyambut anak-anak kecil yang dibawa kepada-Nya,
meletakkan tangan-Nya ke atas mereka serta memberkati mereka, seperti
yang disaksikan Penginjil Markus: ”Biarlah anak-
anak itu datang kepada-Ku, jangan mengahalang-halangi mereka, sebab
orang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah. Aku berkata
kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa yang tidak menyambut Kerajaan
Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk ke dalamnya”.
Sebab itu, anak-anak kecil yang adalah anak-anak Allah dan waris-waris
Kerajaan serta perjanjian- Nya harus dibaptiskan.

Nasehat dan Pertanyaan


P : Saudara-saudari yang dikasihi Yesus Kristus, kamu telah mendengar
bahwa Baptisan Kudus adalah titah Allah sebagai tanda Dia
memeteraikan perjanjian-Nya kepada kita dan anak-anak kita. Sebab itu
hendaklah Baptisan dipakai untuk maksud itu dan bukan oleh sebab
kebiasaan atau kepercayaan yang sia-sia.
Saudara-saudari sebagai orang tua dan saksi diwajibkan mengajar anak-
anakmu dalam hal ini apabila mereka berangsur-angsur menjadi dewasa.
Supaya menjadi nyata kehendak hatimu demikian, kami menjemput
para orang tua dan saksi berdiri dan menjawab beberapa pertanyaan
berikut ini di hadapan Tuhan dan jemaat-Nya:
1. Apakah kamu percaya, bahwa berdasarkan atas janji Allah, maka anak-
anakmu diterima dalam perjanjian-Nya dan sebab itu harus dibaptis?
2. Apakah kamu berjanji, akan mendidik mereka di dalam iman akan Yesus
dan dalam ketaatan kepada Dia, setuju dengan Alkitab dan pengakuan
iman yang baru kita ikrarkan?

Orang tua dan saksi: Ya, kami percaya dan berjanji dengan segenap hati.

♫ : PKJ No 165:1 “Janji yang Manis” ( Pelayan turun dari mimbar)


Janji yang manis kau tak ku lupakan, tak terombang ambing lagi jiwaku. Walau
lembah hidupku penuh awan, nantikan cerahlah langit di atasku.
Reef: kau tidak kan Aku lupakan, Aku memimpinmu, Aku membimbingmu,
26
kau tidak kan Aku lupakan, Aku penolongmu yakinlah teguh.

P : Berdoa
Ya, Tuhan kami mohon kepada- Mu, datanglah kiranya Engkau
menumpangkan tangan-Mu ke atas anak-anak kami ini, supaya mereka
terpelihara dan hidup. Amin.
P : (Para saksi membawa anak ke depan untuk di baptis) (Pelayan menyebut
nama anak dan mengucapkan )
P : Aku membaptiskan engkau dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus.
P : Tuhan menjaga keluar masuk anak-anak yang telah dibaptiskan
mulai dari sekarang sampai selama-lamanya.
♫ : KJ No 362:1 “Aku milik-Mu, Yesus Tuhanku”
Aku milik-Mu, Yesus Tuhanku , ku dengar suara-Mu
Ku merindukan datang mendekat dan diraih oleh-Mu
Reef : Raih daku dan dekatkanlah pada kaki salibMu
Raih daku raih dan dekatkanlah ke sisi-Mu, Tuhanku.
(keluarga memberikan nazar dan pelayan kembali ke mimbar)

PERSEMBAHAN
Dkn : Jemaat Tuhan yang terkasih, saatnya bagi kita untuk menyatakan syukur atas
segala kebaikan Tuhan yang Ia kerjakan dalam jatuh dan bangun kita, dalam
susah dan sukar kita, sambil percaya bahwa persembahan yang paling nyata
adalah kehidupan yang mengasihi Allah dan kehendakNya. FirmanNya :
“Persembahkanlah korban yang benar dan percayalah kepada Allah.
(Mzm 4:5)

♫ : KJ No. 403:1-4. Hujan Berkatkan Tercurah


1. Hujan berkatkan tercurah, itulah janji kudus.
Hidup segar dari sorga kan diberi Penebus
Reef: Hujan berkatMu itu yang kami perlu
Sudah menetes berkatMu, biar tercurah penuh

2. Hujan berkat kan tercurah, hidup kembali segar


Di atas bukit dan lurah bunyi derai terdengar
3. Hujan berkatkan tercurah, kini kami berseru

27
Brilah dengan limpah ruah, agar genap sabdaMu.

DOA SYAFAAT

PENGUTUSAN (Berdiri)
P : Mereka menamai-Nya Imanuel
J : Nama itu berarti Allah hadir dan hidup di antara kita
P+J : Natal selalu di hati kami. Sang Imanuel ada dalam hidup kami, kini dan
selama-lamanya
♫ : Kj No 119:1 “Hai Dunia Gembiralah”
Hai dunia germbiralah dan sambut Rajamu,
Di hatimu terimalah, bersama bersyukur, bersama bersyukur
Bersama, sama bersyukur.

BERKAT
P : Arahkan hatimu kepada Tuhan dan terimalah berkatNya :
“Allah sumber segala pengharapan di dalam Yesus Kristus yang
Menjadi manusia bagi penyelamatan kita, menaungi saudara-
saudari sekalian, agar di dalam naungan Roh Kudus, kita
berlimpah-limpah dalam pengharapan.”
J : Menyanyikan KJ 478c“ Amin, Amin, Amin”.

28
TATA IBADAH NATAL
25 Desember 2020
“Mereka Akan MenamakanNya Imanuel ”

PANGGILAN BERIBADAH
Pnt : Jemaat yang kekasih. Natal adalah perayaan kehidupan. Sang Imanuel
hadir diantara kita membawa kehidupan agar manusia dan seisi dunia
tidak binasa. Sang Imanuel datang membuka lembaran pengharapan.
Mengajak semua alam raya bersukaria menyambut Sinar Terang di
kegelapan hidup. Penyalaan lilin
Jemaat disilahkan berdiri..................
♫ : KJ. 97 : 1 “Hai Malaikat Dari Sorga”.
2. Hai malaikat dari sorga, sayapmu bentangkanlah; nyanyi di seluruh
dunia: lahir Kristus, Rajanya! Sudah lahir Kristus Raja, mari sujud
menyembah!

VOTUM & SALAM


P : Ibadah Natal saat ini, dikuduskan dalam keyakinan bahwa Kemuliaan
Bagi Allah di tempat yang maha tinggi dan damai sejahtera di bumi di

29
antara manusia yang berkenan kepada-Nya.
Kemuliaan bagi Allah datang dan merajai semua orang yang
merendahkan hati. Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus memberkati ibadah
ini. Tuhan semesta alam menyertai saudara-saudari sekalian
J : dan menyertai mu juga (duduk)

NAST PEMBIMBING
P : Nast yang membimbing kita terambil dari Matius 1:23 yang berbunyi
demikian: “ Sesungguhnya anak dara itu akan mengandung dan
melahirkan seorang Anak laki-laki dan mereka akan menamakan
Dia Imanuel yang berarti : Allah menyertai kita”
♫ : KJ. 240a. “Datanglah, Ya Sumber Rahmat”
Datanglah, ya sumber rahmat, selaraskan hatiku
Menyanyikan kasih slamat yang tak kunjung berhenti.
Ajar aku madah indah, gita balai sorgaMu
Aku puji gunung kokoh, gunung pengasihanMu.

PENGAKUAN DOSA
Pnt : Mari kita berdoa dan mengungkapkan segala kelemahan dan dosa di
hadapan Tuhan ………Kita berdoa:
Tuhan….. di hari Natal ini, kami bersukacita karena karya
keselamatanmu telah kami terima. Kami mau mengaku dihadapanMu:
J :Kami membuat kehidupan ini berduka karena kami ada dalam rahim
kedagingan dan melakukan apa yang Engkau anggap jahat.
Pnt :Kami menyembahMu namun kami suka diperdaya oleh iblis
J :Kami meminta berkat darimu, namun kami suka megutuk sesama kami
Pnt :Keangkuhan, keserahkahan, irihati, amarah, dendam tersimpan dalam
hati kami.
J :Kasihanilah kami yang berdosa ini,
Pnt :Biarlah tangisan seorang Bayi di Betlehem mengajari kami meratapi dosa
dan hanya dari pada-Mu, kami beroleh pengampunan. Amin”.
♫ : Kj No 29:1, “Di Muka Tuhan Yesus”.
2. Di muka Tuhan Yesus, betapa hina diriku. Ku bawa dosa-dosaku dimuka
Tuhan Yesus.

BERITA ANUGERAH
30
P : Sebagai hamba Yesus Kristus saya memberitakan kabar kesukaan
kepada setiap orang yang mengaku dosanya dengan tulus dan ikhlas.
Firman Tuhan meneguhkan hati kita menurut Yesaya 57 : 15b:
‘Aku bersemayam di tempat tinggi dan di tempat kudus tetapi juga
bersama-sama orang yang remuk dan rendah hati, untuk
menghidupkan semangat orang-orang yang rendah hati dan untuk
menghidupkan hati orang-orang yang remuk.’
♫ : KJ. No. 94 : 1 ‘Hai Kota Mungil Betlehem’.
2. Hai kota mungil Betlehem, betapa kau senyap; bintang di langit
cemerlang melihat kau lelap. Namun di lorong g’lapmu bersinar T’rang
baka: Harapanmu dan doamu kini terkabullah.

PUJI-PUJIAN
Pnt : Mari berdiri dan berbalasan dalam puji-pujian kepada Allah.
Aku bersukaria di dalam Tuhan, jiwaku bersorak-sorai di dalam
Allahku,sebab Ia mengenakan pakaian keselamatan kepadaku dan
menyelubungi aku dengan jubah kebenaran
J : Seperti pengantin laki-laki yang mengenakan perhiasan kepala dan
seperti pengantin perempuan yang memakai perhiasannya
Pnt : Sebab seperti bumi memancarkan tumbuh-tumbuhan dan seperti kebun
menumbuhkan benih yang ditaburkan
J : Demikianlah Tuhan Allah akan menumbuhkan kebenaran dan puji-
pujian di depan semua bangsa- bangsa
Pnt : Maka semua bangsa akan melihat kebenaranNya dan semua raja akan
melihat kemuliaanNya
J : Sehingga kita akan menjadi baru dengan nama yang ditentukan oleh
Tuhan sendiri
♫ : KJ. NO. 120 : 1 ‘Hai Siarkan di Gunung’
Hai, siarkan di gunung di bukit dan di mana jua,
hai, siarkan di gunung lahirnya Almasih!
Di waktu kaum gembala menjaga dombanya,
Terpancar dari langit cahaya mulia. (duduk)

PEMBERITAAN FIRMAN
Pnt : Hidup kita telah diselamatkan, dalam kuasa RohNya kita terus diubah
dan dipulihkan agar semakin berkenan kepada Tuhan. Karena itu,
berilah diri untuk diisi oleh Terang Firman Tuhan yang menjadi dasar
dalam perjalanan hidup orang beriman. Marilah berdoa:

31
Pnt : Membacakan bagian Firman yang telah ditentukan dari Matius 1:18-25.
Kemudian berkata: Demikianlah Firman Tuhan.
P : Orang yang berbahagia adalah mereka yang membaca, mendengar,
memelihara bahkan melakukan firman itu dalam hidup mereka.
Maranatha!
♫ : Menyanyikan “Maranatha, Maranatha, Maranath
P : Khotbah: “Mereka Akan MenamakanNya Imanuel’

PENGAKUAN IMAN
Pnt :  Bersama dengan umat Tuhan disegala tempat, marilah kita memperbarui iman
percaya kita dengan mengucapkan Pengakuan Iman Rasuli, demikian: “Aku
percaya …….. (dst)
♫ : KJ. No. 101 : 1 ‘Alam Raya Berkumandang’
Alam raya berkumandang oleh pujian mulia;
dari gunung, dari padang kidung malaikat bergema:
Gloria in excelsis Deo! Gloria in excelcis Deo! (duduk)

Pengajaran Baptisan Anak-anak


P : Walaupun anak-anak kita tidak memahami baptisan, tetapi janganlah kita lalai
membaptiskan mereka, sebab Allah telah berfirman kepada Abraham, bapa
segala orang percaya, begitu pun kepada kita dan anak-anak kita: ”Aku akan
mengadakan perjanjian anatara Aku dengan engkau serta keturunanmu turun-
temurun menjadi perjanjian yang kekal, supaya Aku menjadi Allahmu dan
Allah keturunanmu”. Juga Rasul Petrus pernah menyaksikan itu tatkala ia
berkata: ”Sebab bagi kamulah janji itu dan bagi anak-anakmu dan bagi orang
yang masih jauh, yaitu sebanyak yang akan dipanggil oleh Tuhan Allah kita”.
Yesus Kristus menyambut anak-anak kecil yang dibawa kepada-Nya,
meletakkan tangan-Nya ke atas mereka serta memberkati mereka, seperti yang
disaksikan Penginjil Markus: ”Biarlah anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan
mengahalang-halangi mereka, sebab orang seperti itulah yang empunya
Kerajaan Allah. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa yang tidak
menyambut Kerajaan Allah sebagai seorang anak kecil, ia tidak akan masuk ke
dalamnya”. Sebab itu, anak-anak kecil yang adalah anak-anak Allah dan waris-
waris Kerajaan serta perjanjianNya harus dibaptiskan.

PELAYANAN SAKRAMEN BAPTISAN KUDUS

32
Nasehat dan Pertanyaan
P : Saudara-saudari yang dikasihi Yesus Kristus, kamu telah mendengar bahwa
Baptisan Kudus adalah titah Allah sebagai tanda Dia memeteraikan perjanjian-
Nya kepada kita dan anak-anak kita. Sebab itu hendaklah Baptisan dipakai
untuk maksud itu dan bukan oleh sebab kebiasaan atau kepercayaan yang sia-
sia. Saudara-saudari sebagai orang tua dan saksi diwajibkan mengajar anak-
anakmu dalam hal ini apabila mereka berangsur-angsur menjadi dewasa.
Supaya menjadi nyata kehendak hatimu demikian, kami menjemput para orang
tua dan saksi berdiri dan menjawab beberapa pertanyaan berikut ini di hadapan
Tuhan Allah dan jemaat-Nya:
 Apakah kamu percaya, bahwa berdasarkan atas janji Allah, maka anak-
anakmu diterima dalam perjanjian-Nya dan sebab itu harus dibaptis?
 Apakah kamu berjanji, akan mendidik mereka di dalam iman akan Yesus
dan dalam ketaatan kepada Dia, setuju dengan Alkitab dan pengakuan iman
yang baru kita ikrarkan?

Apakah jawabmu orangtua dan saksi (menyebut nama anak yang akan dibaptiskan).

Orang tua dan saksi: Ya, kami percaya dan berjanji dengan segenap hati.

♫ : KJ 304:1&4, “Pandang Ya Bapa dalam Rahmat-Mu”.


(Pelayan turun dari mimbar).
1.Pandang, ya Bapa, dalam rahmatMu kami, umatMu yang berkumpul ini,
membawa anak pada-Mu di sini dalam percaya akan janji-Mu.
4.Buatlah dia anak-Mu penuh dan namanya yang kini disebutkan Kau tulis dalam
Kitab Kehidupan jadi anggota tubuh Putra-Mu.

Pelaksanaan sakramen babtisan


P : (Berdoa) Ya Tuhan, kami mohon kepada-Mu: Datanglah kiranya Engkau
menumpangkan tangan-Mu ke atas mereka ini, supaya mereka terpelihara
dan hidup. Amin. Firman Tuhan berkata: ”Dengan sukacita kami menimba
air dari mata air keselamatan”. (Menyebut nama setiap anak yang akan
dibaptis; dan setelah itu, mengatakan) ”Aku membaptiskan engkau dalam
nama Bapa, Anak, dan Roh Kudus.” (Sesudah semua anak dibaptis ...)
”Tuhan akan menjaga keluar masukmu dari sekarang sampai selama-
lamanya, Amin”.
♫ : KJ 362:1 “Aku Milik-Mu, Yesus, Tuhanku”.

33
1. Aku milik-Mu, Yesus Tuhan-ku; ku dengar suara-Mu; Ku merindukan
datang mendekat dan diraih oleh-Mu.
Reff: Raih daku dan dekatkanlah pada kaki salib-Mu.Raih daku, raih, dan
dekatkanlah ke sisi-Mu Tuhan-ku.
(Keluarga memberikan nazar dan pelayan kembali ke mimbar)

PERSEMBAHAN
Dkn : Jemaat Tuhan yang terkasih, saatnya bagi kita untuk menyatakan syukur atas
segala kebaikan Tuhan yang Ia kerjakan dalam jatuh dan bangun kita, dalam
susah dan sukar kita, sambil percaya bahwa persembahan yang paling nyata
adalah kehidupan yang mengasihi Allah dan kehendakNya. FirmanNya :
“Persembahkanlah korban yang benar dan percayalah kepada Allah.
(Mzm 4:5)
♫ : KJ No. 403:1-4. Hujan Berkatkan Tercurah
4. Hujan berkatkan tercurah, itulah janji kudus.
Hidup segar dari sorga kan diberi Penebus
Reef: Hujan berkatMu itu yang kami perlu
Sudah menetes berkatMu, biar tercurah penuh

5. Hujan berkat kan tercurah, hidup kembali segar


Di atas bukit dan lurah bunyi derai terdengar
6. Hujan berkatkan tercurah, kini kami berseru
Brilah dengan limpah ruah, agar genap sabdaMu.

DOA SYAFAAT

PENGUTUSAN (Berdiri)
P : Mereka menamai-Nya Imanuel
J : Nama itu berarti Allah hadir dan hidup di antara kita
P+J : Natal selalu di hati kami. Sang Imanuel ada dalam hidup kami, kini dan
selama-lamanya
♫ : Kj No 119:1 “Hai Dunia Gembiralah”
Hai dunia germbiralah dan sambut Rajamu,
Di hatimu terimalah, bersama bersyukur, bersama bersyukur
Bersama, sama bersyukur.

BERKAT

34
P : Arahkan hatimu kepada Tuhan dan terimalah berkatNya :
“Allah sumber segala pengharapan di dalam Yesus Kristus yang
Menjadi manusia bagi penyelamatan kita, menaungi saudara-
saudari sekalian, agar di dalam naungan Roh Kudus, kita
berlimpah-limpah dalam pengharapan.”
J : Menyanyikan KJ 478c“ Amin, Amin, Amin”.

35
36
37
38
Kerangka Khotbah Tahun Baru,
Jumat, 1 Januari 2021
BERJALANLAH TUHAN BERSAMA KAMI
Keluaran 13:17-22

Pengantar
Hari ini adalah tapak pertama dari langkah kita di tahun 2021. Ada
banyak tanya dalam benak, apakah yang akan terjadi 12 bulan kedepan,
bahagia atau penderitaan? Susah atau senang? Keberhasilan atau kegagalan?
Tentu semua itu masih misteri. Misteri inilah yang kadang membuat kita
enggan dan takut untuk berjalan maju, apalagi kita baru saja melewati tahun
2020 dengan sejumlah krisis. Yang paling terasa adalah Pandemi Covid-19
yang melahirkan krisis diberbagai bidang kehidupan, termasuk gereja.
Perjalanan yang demikian, membuat kita teringat akan NKB 173: “Melewati
lembah air mata, jalanku gelap dan ngeri, Tuhan pimpinan-Mu kudambakan,
ku tak dapat maju sendiri..”.
Perjalanan melewati tahun penderitaan serta memasuki tahun yang
baru yang penuh tantangan dan harapan adalah juga gambaran perjalanan
Israel yang keluar dari tanah perbudakan. Mereka tidak tahu apa yang akan
terjadi di depan mereka, apakah akan lebih sulit dari kehidupan perbudakan di
Mesir atau tidak. Tapi yang mereka tahu mereka sudah keluar dari satu
kesusahan dan akan melanjutkan perjalanan yang membuat mereka semakin
dekat dengan tanah perjanjian yang penuh pengharapan. Perjalanan panjang
dan memutar bersama Allah adalah bagian dari proses pendewasaan bagi
Israel. Pilihan rute perjalanan panjang yang mereka lalui, bukanlah hal yang
mudah. Namun demikian, kita juga sadar bahwa dalam sebuah perjalanan
hidup, yang utama bukanlah soal pilihan rute panjang atau yang pendek,
melainkan penyertaan Tuhan lah yang mesti menjadi yang utama. Sering kali
kita berdoa meminta penyertaan Tuhan, dengan berpikir bahwa kalau Tuhan
menyertai maka semua akan baik, indah dan mulus. Gambaran bahwa
penyertaan itu berarti tanpa hambatan banyak mewarnai anggapan manusia
tentang "penyertaan Tuhan". Bacaan hari ini justru membawa kita pada
39
pemahaman baru tentang penyertaan Tuhan dalam hidup.
Tafsiran
Ayat 17-18, mengambarkan bahwa setelah terbebas dari perbudakan ratusan
tahun di Mesir, bangsa Israel mulai berangkat menuju Tanah Perjanjian.
Namun Allah tidak langsung membawa mereka ke sana. Dia “tidak menuntun
mereka melalui jalan ke negeri orang Filistin, walaupun jalan ini yang paling
dekat” (Kel. 13:17). Allah justru mengarahkan mereka ke jalan yang sulit
melalui gurun pasir. Menurut ensiklopedi Alkitab setidaknya ada 3 rute
terdekat yang bisa ditempuh bangsa Israel untuk mencapai tanah Kanaan.
Rute-rute itu merupakan rute yang biasa digunakan orang-orang pada masa itu
untuk bepergian. Akan tetapi Tuhan tidak menggunakan rute yang telah ada,
Dia membawa bangsa Israel menuju ke arah Selatan, ke padang gurun
sehingga waktu yang diperlukan untuk ke tanah Kanaan lebih lama dari yang
seharusnya. Tentunya semua itu bukan tanpa alasan. Israel selama 430 tahun
menjadi budak, ada dalam keadaan tertindas, mental mereka tentu bukan
mental seorang prajurit, tapi mental seorang budak. Walaupun mereka
berjalan dalam formasi perang, tapi mereka belum siap untuk menghadapi
peperangan. Tuhan bisa saja memimpin mereka melalui tanah Filistin,
menghabiskan orang- orang Filistin tanpa orang Israel perlu turun tangan.
Tapi hal itu tidak akan membentuk orang Israel menjadi lebih baik. Mental
mereka akan tetap merupakan mental budak. Masa pengembaraan di gurun
pasir menjadi sarana untuk mengajar dan mendewasakan umat yang telah Dia
panggil untuk mengikuti- Nya.

Ayat 21-22, menggambarkan bahwa melewati padang gurun selama empat


puluh tahun bukanlah masa- masa yang mudah, namun disitu Tuhan
menunjukan kasih dan kesetiaan Tuhan kepada umat-Nya; Ia berjalan di
depan mereka, pada siang hari dalam tiang awan untuk menuntun mereka di
jalan, dan pada waktu malam dalam tiang api untuk menerangi mereka,
sehingga mereka dapat berjalan siang dan malam. Dengan tidak beralih tiang
awan itu tetap ada pada siang hari dan tiang api pada waktu malam di depan
bangsa itu. Artinya Tuhan ada dalam setiap langkah umat-Nya, siang dan
malam.

Aplikasi
Proses perjalanan bangsa Israel menuju Tanah Kanaan ternyata kontras
dengan kehidupan kita dewasa ini. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering
didorong untuk memilih yang serba cepat, lancar, instan dan tanpa kesulitan.
Akibatnya kita sering mengukur keberhasilan dari seberapa cepat, mudah
40
untuk mencapai tujuan dan bukan pada proses mencapai tujuan. Hari ini kita
bersama berefleksi dari perjalanan Israel dan perjalanan hidup kita ditahun
yang lalu, saat kita dihantam oleh berbagai krisis akibat pandemi global, yang
mengubah arah perjalanan hidup, darisana kita belajar bahwa terkadang jalan
Tuhan berbeda dengan jalan manusia, kadang kita kesulitan untuk
memahaminya. Tetapi kita juga mesti belajar untuk percaya, bahwa jalan
Tuhan adalah yang terbaik bagi kita. Tuhan menghendaki umat-Nya
berkualitas. Karena itu tidak ada jalan pintas untuk sesuatu yang berkualitas.
Betapa sering kita mengabaikan hal ini. Melakukan sesuatu secara instan,
terburu-buru, serta mengabaikan proses, termasuk dalam kehidupan bergereja
kita.
Karena terkadang kita mengambil jalan pintas serta menganggapnya sebagai cara
terbaik menghemat daya dan energi yang kita miliki. Jalan “pintas” dalam hidup,
dalam pekerjaan, dalam usaha, bisnis, bahkan dalam pelayanan, namun demikian
teks hari ini mengajarkan kepada kita bahwa Tuhan membawa bangsa israel dengan
jalan panjang bahkan dengan cara memutar, cara memutar sering kali membuat
orang tidak sabaran tiba ditujuan, cara memutar sering kali membuat orang tidak
sabaran menikmati hasil, namun Allah memilih cara itu, bukan cara pintas.
Kebanyakan orang memilih rute yang lebih pintas dibanding rute yang lebih panjang
dan memutar, namun kita lupa satu hal, semua rute kehidupan telah diukur oleh-Nya,
dan Ia tahu kita bisa melaluinya. Mungkin kita tidak akan melaluinya sambil tertawa
dan tersenyum bahkan melaluinya dengan air mata dan pergumulan. Tetapi Tuhan
tahu pasti semua itu masih dalam batas kekuatan kita. Kita belajar untuk meyakini
bahwa jikalau kita mengundang Tuhan berjalan bersama kita, sesulit apapun
perjalanan, sejauh dan semelelahkan apapun perjalanan itu, satu hal yang pasti kita
akan tiba ditujuan dengan selamat. Karena itu dalam pilihan perjalanan hidup kita,
yang menentukan bukanlah pada pilihan rute panjang atau pendek, pilihan utamanya
adalah kita memilih berjalan bersama Tuhan, karena berjalan bersama Tuhan ada
jaminan. Mari bersama kita masuki tahun 2021 yang penuh harapan, sambil
memohon : “Berjalanlah Tuhan Bersama Kami”. Amin.

41
42
LITURGI TUTUP TAHUN
Kamis, 31 Desember 2020
ALLAH PENYELAMAT KITA
DANIEL 6:16-29

Pengantar

Harus diakui bahwa di tahun ini kita mengalami tekanan hidup yang
amat berat. Mungkin kita masih ingat tentang bagaimana harapan kita di awal
tahun ini. Harapan untuk menyelesaikan studi, harapan akan menikah,
mengembangkan usaha, mendapatkan pekerjaan dengan penghasilan yang
stabil, meningkatkan karier, mengubah hidup agar lebih baik, lebih teratur,
lebih disiplin, lebih sejahtera, dst. Apakah harapan-harapan itu berlangsung
mulus? Mungkin tidak, karena pandemi covid-19 memberi tantangan yang tak
terduga. Bisa jadi studi menjadi terlantar. Siswa dan orang tua mengeluh,
pemerintah dan pelaku pendidikan pada semua level kebingungan mencari
bentuk adaptasi yang sesuai dengan protokol kesehatan. Banyak tenaga kerja
yang mengalami putus hubungan kerja (PHK). Bukannya peningkatan karier,
malah kehilangan pekerjaan. Bukannya memperluas usaha malahan bangkrut.

43
Segalanya menjadi berbalik. Harapannya, hidup menjadi lebih sejahtera;
kenyataannya, kualitas hidup menurun drastis karena berbagai macam
pembatasan sehingga pendapatan berkurang. Tingkat kesehatan ibu dan anak
menurun drastis akibat krisis pangan. Tingkat kekerasan, bahkan perceraian
dalam rumah tangga meningkat di masa pandemi. Pandemi Covid-19 menjadi
momok yang menghantam seluruh kapasitas kita untuk hidup dan berkembang
sesuai harapan. Ini tahun yang berat, teramat berat.
Di awal tahun ini kita dikejutkan dengan informasi yang merebak
tentang virus corona. Mulanya kita mendengar nama-nama yang tak lazim
sama sekali. Misalnya, Wuhan, virus Sars 2 yang kemudian lebih dikenal
dengan Corona. Virus itu makhluk yang tidak dapat dilihat dengan mata
telanjang, maka siapa peduli. Ternyata Virus ini seperti terbang begitu cepat,
dan tiba-tiba sudah ada begitu dekat dengan kita, malah sangat mengancam.
Kita tidak berdaya membasminya, hingga melahirkan situasi pandemi yang
melahirkan dampak yang sangat dahsyat pada semua bidang kehidupan.
Apakah betul bahwa kita sungguh tidak berdaya atau dibuat tidak
berdaya dengan situasi sulit di tahun ini? Apakah Tuhan lipat tangan dan tidak
mendengarkan keluhan dan permohonan kita? Apakah iman kita makin rapuh
kalau pertemuan-pertemuan pun diatur jaraknya, bahkan beribadah pun harus
dilakukan di rumah saja, dan meninggalkan persekutuan di gedung gereja?
Berbagai tantangan hidup selama tahun 2020, baik itu masalah kesehatan,
kesejahteraan, persiapan masa depan, bahkan kehidupan iman kita dapat
menjadi cerminan betapa Allah bekerja di tengah situasi sulit selama masa
pandemi ini.

Latar Belakang Cerita


Daniel adalah salah satu dari beberapa orang muda dari negeri Yehuda
yang turut diangkut ke pembuangan di Babel. Ada 3 orang teman sebangsa
yang selalu bersama dengan Daniel, yaitu Hananya, Misael dan Azarya.
Mereka itu orang muda yang tidak bercela, yang berperawakan baik, yang
memahami berbagai hikmat, memiliki banyak ilmu pengetahuan, orang-orang
yang cakap bekerja (1:3-4). Nama- nama ini sangat menarik. Daniel dalam
Bahasa Ibrani berarti “Allah adalah hakimku”. Hananya berarti “Tuhan
menunjukkan rahmat”. Misael berarti “siapa gerangan seperti Allah”. Azarya
berarti “Tuhan menolong”. Empat nama itu sangat menarik karena
menonjolkan pesona Allah yang hebat. Sayangnya, Nama-nama yang indah
dan sarat makna itu tidak ingin disebut oleh kaum penjajah. Di pembuangan
nama mereka dirubah. Daniel dirubah menjadi Beltsazar, Hananya dinamai
Sadrakh, Misael dinamai Mesakh, dan Azarya dinamai Abednego (1:7). Nama

44
4 orang muda itu menunjukkan ciri iman mereka kepada Yahweh. Di negeri
pembuangan nama mereka dirubah sehingga mengaburkan pesona Allah yang
terlukis pada nama-nama itu.
Selama masa pembuangan di Babel (589 – 539 SM) umat Yehuda
mengalami kehidupan yang tidak mudah. Sehari-hari kebebasan mereka
dikekang, bahkan makanan dan minuman pun diatur. Hal itu sangat
bertentangan dengan kebiasaan mereka hidup di Palestina, tanah air mereka.
Tradisi iman mereka terancam karena mereka dilarang menyembah Yahweh,
Allah mereka.
Daniel dan ketiga kawannya ini mendapat kesempatan untuk tinggal di
dalam istana raja Nebukadnesar. mungkin dalam bayangan kita, di istana itu
mereka hidup enak dan memiliki kuasa. Tidak demikian. Justru dengan berada
di dalam istana, segala aktivitas mereka di awasi. Sedikit saja melakukan
kesalahan maka mereka segera mendapat hukuman. Hal lain yang turut
mempengaruhi iman mereka adalah ada perintah supaya sang raja bukan saja
dihormati sebagai sang penguasa tetapi juga harus di sembah sebagai
tuhan/ilah/dewa. tentu saja aturan ini mengoyak posisi iman Daniel yang
mengakui bahwa hanya Allah Yahwe yang patut disembah. Daniel dan
kawan-kawanya memiliki keteguhan hati untuk melawan segala bentuk
penyangkalan iman kepada Allah. Di satu sisi mereka terancam oleh karena
iman, tetapi di sisi lain Allah berpihak kepada setiap orang yang berkomitmen
menjaga imannya sekalipun hukuman mati harus menjadi ganjaran atas
ketidaktaatan kepada Raja.
Daniel memperlihatkan kinerjanya yang sangat baik sebagai pegawai
istana. Ia bekerja dengan teliti, rajin dan jujur. Prestasinya menakjubkan,
karena itu raja Darius berniat memberinya tanggungjwab atas seluruh
kerajaan. Rencana ini mendatangkan kecemburuan dan kebencian diantara
sesama pejabat tinggi istana. Ada pejabat negara yang tidak nyaman melihat
prestasi dan kedudukan Daniel. Mereka menyiapkan rencana licik untuk
menjebak Daniel guna memangkas kariernya. Memang tidak mudah
menemukan celah untuk menjebak Daniel sebab seluruh tugas dan
tanggungjawab dalam istana dikerjakan dengan baik. Kendala bagi Daniel
hanya satu, yaitu ia tidak bisa menyembah raja sebagai tuhan. Ketaatan
kepada Allah Yahwe tidak dapat digadaikan untuk kenyamanan, kekuasaan
atau apa pun. Daniel tetap menyembah kepada Allah Yahwe, sekalipun
disekelilingnya semua orang menyembah Raja. Daniel menyadari bahaya
yang menanti sebagai konsekwensi dari komitmen iman kapada Allah, yaitu
dijebloskan ke dalam gua singa. Ia sadar bahwa aturan ini adalah jebakan bagi
mereka yang beriman kepada Allah. Raja Darius terlambat mengetahui akan

45
hal itu. Ia sangat sedih ketika Daniel membangkang atas aturan yang sudah
dikeluarkannya. Sesuai peraturan yang berlaku maka Daniel harus dijebloskan
ke dalam gua singa. Semua petinggi istana senang sebab jebakan mereka
berhasil. Daniel akan dihukum. raja tidak mungkin menarik kembali
maklumat yang sudah dikeluarkan.
Pesan Teks
Nas kita bercerita bahwa Daniel dijebloskan ke gua singa atas dasar
permufakatan jahat atau persekongkolan orang-orang yang cemburu dan tidak
bisa menerima perbedaan. Tak dapat disangkali bahwa daerah di mana Daniel
hidup dan tempat di mana Daniel bekerja adalah wilayah dengan orang- orang
yang beragam. Daniel adalah seorang muda dari Yehuda, di sekitarnya ada
banyak orang Babel. Raja Darius adalah penguasa Persia yang berasal dari
negeri Media. Di Babel, Daniel adalah orang buangan, yaitu kaum yang
dipaksa ke Babel untuk bekerja bagi kepentingan penguasa dan masyarakat di
sana. Bagaimana pun, prestasi kerja yang baik menyebabkan karier Daniel
begitu memukau. Raja Darius adalah sosok raja yang toleran terhadap
perbedaan di dalam masyarakat yang dipimpinnya. Ia terkesan dan sangat
mengharapkan kehadiran Daniel sebagai bagian dari sutruktur birokrasi
kerajaan. Hanya saja, banyak pejabat tidak toleran terhadap perbedaan.
Mereka tidak bisa menerima Daniel sebagai pejabat tinggi negara karena
perbedaan kebangsaan dan keyakinan. Kaum buangan dilihat sebagai kaum
yang layak ditindas dan tidak layak memerintah atau mengatur. Perbedaan
keyakinan dipakai sebagai cela untuk menekan dan menjebak Daniel.
Dijebolskannya Daniel ke lubang singa menjadi tanda keberhasilan jebakan
yang dipakai.
Cerita Daniel dapat disandingkan dengan cerita Yusuf yang dibuang
ke dalam sumur oleh saudara-saudara yang cemburu dan membencinya.
Sumur adalah tempat yang mematikan. Tak ada makanan di ruang yang
pengab, gelap dan tanpa sesama yang dapat menolong. Dibandingkan dengan
lubang sumur, lubang singa lebih mematikan. Singa dan matahari adalah
lambang kekaisaran Persia. Daniel dimasukkan ke dalam lubang singa yang
sedang kelaparan. Hal itu bukan hanya menjadi tanda hukuman atas kesalahan
atau kejahatan terhadap hukun kekeisaran, tapi juga tanda dari nasib buruk
yang dialami oleh bangsa lain yang melawan kedigjayaan Persia. Bahkan
penyesalan raja Darius tidak bisa merubah atau pun meringankan
konsekwensi hukum yang harus diberlakukan atas Daniel dkk (ay.19).
Cerita nas kita tidak berhenti pada keberhasilan orang-orang yang
cemburu terhadap prestasi baik, juga tidak berhenti pada keputus-asaan
menghadapi jebakan dahsyat ataupun penyesalan orang-orang yang bersimpati

46
terhadap para korban politik, seperti Daniel. Nas kita berakhir dengan
kemenangan Daniel dari konspirasi jahat dan skenario ancaman para
pembenci yang menghendaki kematian orang- orang baik dengan prestasi
yang memukau. Singa-singa lapar tidak memangsa Daniel. Semalam suntuk
mereka dilindungi Tuhan. Ancaman kematian berubah menjadi ajang
persahabatan antar sesama ciptaan (banding 11:6). Perikop kita berakhir
dengan pengakuan atas universalitas Allah. Allah hadir, tidak hanya di
Yerusalem yang selama ini menjadi arah penyembahan Daniel. Allah hadir di
Babel. Allah ada bersama para korban di lubang singa. Allah menyelamatkan
manusia di mana pun, dari ancaman apa pun.

Aplikasi
Jika kita menempatkan diri sebagai orang yang hadir dan bersimpati
kepada Daniel pada masa itu, mungkin kita akan bertanya, di mana Tuhan
dalam situasi krisis yang dialami Daniel? Kalau Tuhan berkuasa, mengapa
Daniel dibiarkan begitu saja hingga hukuman yang mematikan itu
berlangsung?
Kita punya harapan yang sudah ada di awal tahun ini, yang sampai
sekarang belum sepenuhnya tercapai. Kita sedang bergumul dengan berbagai
kesulitan, mungkin juga putus asa dan bertanya, “Allah ada di mana?
Tuhan ada di mana saja. Di Yerusalem, di Babel, di padang yang
berumput hijau, juga di padang belantara dan di lubang singa. Sekarang, kita
ada di ujung tahun 2020, Tuhan sedang ada dengan kita, dan sedang
menyelamatkan kita, tanpa kecuali, tanpa syarat dan ketentuan. Tuhan ada
dengan para medis yang bekerja untuk penyembuhan korban pandemi, Tuhan
ada dengan keluarga-keluarga yang sedang bergumul untuk pemulihan mereka
yang terinveksi virus. Tuhan beserta pemerintah dan satgas yang sedang
berusaha menekan laju pertumbuhan dan penularan virus Corona. Tuhan
berpihak kepada para korban kesewenangan dan menuntun singa-singa lapar
agar tidak memangsa orang-orang baik yang sedang bekerja dengan nurani
yang tulus dan dedikasi kemanusiaan yang luhur.
Dari kisah Daniel kita belajar tentang karakter kemanusiaan yang
tulus, tekun dan setia dan terbuka untuk merangkul perbedaan. Statusnya
sebagai orang buangan tidak mengendorkan semangatnya untuk bekerja
dengan sangat baik dalam sistem pemerintahan kekaisara Persia. Imannya
aktif melahirkan karya yang memukau dan menenangkan bahaya yang
mengancam. Sosok Daniel mendorong kita sebagai umat Allah untuk
bergandengan doa dan karya bersama semua yang sedang berkarya aktif
merawat kehidupan dan menumbuhkan harapan bahwa badai akan berlalu dan
47
masalah akan teratasi bersama Tuhan yang sedang memelihara semesta. (EH
& NLK)

48
Syukur Natal,
Sabtu, 26 Desember 2020
Kristus Lahir Untuk Kita, Ia Hidup Sebagai Kita
1 Yohanes 3:1-10

Merayakan Natal dari sudut pandang surat 1 Yohanes, khususnya


dalam perikop ini, mau mengarahkan kita kepada salah satu manfaat agung
dari inkarnasi Yesus. Yohanes mengajak pembaca untuk merenungkan realitas
menakjubkan dari anugerah inkarnasi Yesus: "Kita menjadi anak-anak Allah."
Kristuslah yang menyebabkan kita memiliki hak istimewa sebagai anak-anak
Allah. Melalui Kristus pula, kita diberi hak istimewa untuk hidup dengan
gelar terhormat itu.
49
Karena Kristus adalah penentu status kita sebagai anak, itu berarti
bahwa tidak semua manusia adalah anak-anak Allah. Menurut Yohanes,
hanya orang yang percaya pada Yesus, yang 100% Allah dan 100% manusia,
yang bisa menyandang predikat istimewa sebagai anak Allah. Semua manusia
adalah ciptaan Allah, tapi hanya orang percaya yang layak disebut anak-anak
Allah. C S.Lewis: "Anak Allah menjadi manusia yang memungkinkan
manusia menjadi anak Allah."
Menjadi anak Allah adalah anugerah yang ajaib. Melalui ungkapan
"Lihatlah" (ayat 1), penulis mau mengajak pembaca untuk tidak sekedar
"melihat", tetapi juga untuk memiliki persepsi yang sebenarnya terhadap kasih
Allah yang besar. Menjadi anak-anak Allah adalah anugerah yang khas, patut
diperhatikan, luar biasa, unik, dan istimewa, yang telah Tuhan berikan kepada
kita. Sementara ungkapan "betapa besarnya" (ayat 1) menyiratkan reaksi
keheranan dan kekaguman, saat melihat atau mengalami kasih Allah yang
besar untuk menjadikan kita sebagai anak-anak-Nya. Obyek permenungan
kita yang utama ialah cinta Tuhan, cinta yang senantiasa mencari kebaikan
sejati dari orang yang dicintai. Cinta ini semakin menakjubkan manakala
dibandingkan dengan kejahatan dan dosa orang yang dicintai-Nya.
Meskipun karunia inkarnasi itu begitu indah, namun dunia tidak dapat
menerimanya, bahkan justru membencinya. Sebagian komunitas Yohanes
terpengaruh oleh pandangan dunia ini sehingga meninggalkan iman dan
komunitas mereka (2:19). Mereka dipengaruhi paham dominan saat itu yakni
doketisme, cerinthianisme dan proto-gnostik (Marshall dikutip Joslin,
2006:9). Semua paham sesat ini pada intinya bersatu untuk menyangkal
pengakuan kristologi gereja, termasuk inkarnasi Yesus.
Penolakan yang sama juga terjadi di zaman ini, bahkan mungkin lebih
marak. Beberapa dekade lalu, Maurice Wiles misalnya, mengajukan
pandangan untuk membebaskan kekristenan dari inkarnasi. Baginya, iman dan
akal tidak mungkin bersatu saat membahas inkarnasi sehingga orang modern
yang rasional akan sulit menerimanya. "Jauh lebih sulit untuk merencanakan
garis batas antara akal dan omong kosong dalam membicarakan misteri
Tuhan", demikian Wiles (Gier, 1987). Namun saya lebih setuju dengan
Panenberg yang mengatakan: "Kristologi harus dimulai dari manusia Yesus,
meskipun pengakuannya tidak selalu bisa dibuktikan dengan cukup jelas
(Yong, 1992:116).
Penulis 1Yoh sudah mengalami perlawanan ini dalam komunitasnya.
Itu sebabnya ia memperingatkan mereka: “dunia tidak mengenal Dia". Alasan
dunia tidak mengenal Dia ialah karena dunia gagal memahami Allah yang

50
menjadi manusia dalam diri Yesus. Karena itu persetujuan dunia terhadap
iman kita bukanlah syarat penentu kebenaran. Iman kita terhadap inkarnasi
Yesus adalah benar, dengan atau tanpa persetujuan dunia. Sudah tentu dunia
akan membenci orang percaya karena prinsip ini. Namun Yohanes
menguatkan pembacanya bahwa pada akhirnya dikasihi Tuhan dan menjadi
anak-anak- Nya jauh lebih penting daripada kebencian dunia.
Maksud Yohanes dengan semua uraian diatas ialah membawa anak-
anak Allah untuk tenggelam dalam pemujaan di hadapan Allah yang menjadi
manusia ini, tersungkur di hadirat-Nya dengan syukur yang tak terhingga atas
kemurahan-Nya yang agung itu.
Setelah berbicara tentang doktrin inkarnasi yang menjadikan orang
percaya menjadi anak-anak Allah, Yohanis beralih ke topik yang berbicara
tentang pengaruh previlege itu dalam perilaku hidup sehari-hari (ayat 3-10).
Renungan ini hanya akan menekankan beberapa hal.
“Menaruh pengharapan ... menyucikan diri (ayat 3):” Menjaga
kemurnian diri adalah bukti otentik dari orang yang memiliki pengharapan.
Semakin dia berharap pada Allah, semakin dia sadar akan kebutuhannya
untuk membersihkan dirinya dari semua kegelapan moral. Banyak orang
percaya terpaksa meninggalkan iman karena tidak kuat lagi menghadapi
tekanan hidup. Mereka terjerumus dalam dosa saat terpuruk dalam situasi
buruk yang dialami.
doktrin kita. Itu harus menjadi daging dalam hidup kita. Ia harus
melompat dari halaman-halamarn Alkitab dan menjadi daging dalam cara kita
menjalani hidup, pekerjaan, rumah tangga, pacaran, sekolah dll.
Yohanes ingin agar status sebagai anak-anak Allah yang memiliki
relasi dengan Tuhan yang dalam, intim, dan pribadi itu, harus mengubah cara
hidup kita. Status yang otentik itu, mesti mengubah perilaku kita sedemikian
rupa sehingga kita menaati perintah-perintah sebagai buah dari iman. Itu
berarti iman menjadi daging di dalam kita. Teori menjadi praktik dan
pengalaman. Itu mengubah cara hidup, aktifitas dan keberadaan kita. Salam
Natal
Namun ajaran Yohanis ini mengingatkan kita untuk tetap menaruh
harapan akan masa depan yang baik. Berdosa di saat kesulitan tidak akan
menciptakan suasana yang lebih baik. Justru sebaliknya, itu dapat
menghancurkan kita dan orang lain, atau malah lebih memperburuk situasi
yang memang sudah buruk.
Apakah dengan demikian anak-anak Allah adalah "Manusia Super"
yang dapat mengatasi segala sesuatu? Atau yang tetap kokoh dalam badai
51
hidup? Tentu tidak. Mereka hanyalah orang-orang yang selalu berharap pada
Tuhan dan berjalan dengan meyakini firman-Nya: "Segala perkara dapat
kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku" (Filipi 4:13).
“Menaati hukum Tuhan ... tidak berdosa" (ayat 4): Dosa adalah
tragedi terbesar di seluruh alam semesta. Ini sebenarnya adalah
pemberontakan melawan Tuhan. Ungkapan pelanggaran hukum menyatakan
sifat dasar dosa. Itu adalah penolakan yang sengaja terhadap kehendak Tuhan
dan menggantinya dengan kehendak iblis.
“Misi Yesus ... menghapus dosa" (ayat 5,9): Yesus datang untuk
menghapus dosa dunia (ay. 5). Penghapusan itu dilakukan dengan
membinasakan perbuatan-perbuatan Iblis (ay. 8). Bila orang percaya berdosa,
itu bertentangan dengan misi Kristus tersebut. Bila mereka masih bertahan
terhadap praktek dosa, itu menunjukkan bahwa mereka buta terhadap tujuan
Kristus. Atau yang lebih ekstrim ialah mereka dengan sengaja mencela dan
menolak maksud kedatangan Kristus ke dunia.
"Kebenaran ... dua jenis kemanusiaan" (ayat 10) kualitas moral
dan perilaku seseorang memgungkapkan 2 jenis kemanusiaan yang berbeda.
Yohanes menulis perbedaan tingkah laku mereka dan dengan demikian
membentuk status kekerabatan mereka, entah itu menjadi anak Tuhan atau
Iblis.
Praktek kebenaran tidak membuat seseorang dibenarkan. Pembenaran
adalah anugerah Allah semata. Namun kebenaran yang dipraktekkan
seseorang menunjukkan orientasi batinnya. Ini menjelaskan kebiasaan hidup,
prinsip yang berlaku dalam hidup seseorang. Melakukan kebenaran disini juga
bukan hanya suatu tindakan, tapi serangkaian tindakan yang membentuk
kehidupan.
Gaya hidup seperti itu tidak menghasilkan kelahiran baru tetapi merupakan
bukti bahwa seseorang telah dilahirkan dari Allah. Realitas keanggotaan
seseorang dalam keluarga Allah diungkapkan kepada orang lain melalui
praktek kebenaran.

52
53
54
55
PENGAKUAN DOSA
P : Kekasih Tuhan... mari merendahkan hati kita dan mengaku dosa di
dalam doa …
♫ : Kj No 26: 2 “Mampirlah Dengar Doaku”
Di hadapan takhta rahmat, aku menyembah
Tunduk dalam penyesalan , Tuhan tolonglah
Reef: Yesus.. Tuhan, dengar doaku, orang lain Kau hampiri jangan jalan trus.

BERITA ANUGERAH
P :Dengarkanlah berita anugerah, dari Yohanes 12:46 : “Aku telah datang
ke dalam dunia sebagai terang, supaya setiap orang yang percaya
kepada-Ku, jangan tinggal di dalam kegelapan.”
J : Menyanyikan KJ.No 40 “Ajaib Benar Anugerah”
Ajaib benar anugerah pembaru hidupku,
Ku hilang buta bercela, oleh-Nya ku sembuh.

PUJI-PUJIAN (Mazmur 96) (Berdiri)


P : Nyanyikanlah nyanyian baru bagi TUHAN, menyanyilah bagi TUHAN,
hai segenap bumi!
J : Menyanyilah bagi TUHAN, pujilah nama-Nya,
P : kabarkanlah keselamatan yang dari pada-Nya dari hari ke hari.
J :Ceritakanlah kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa dan perbuatan-
perbuatan-Nya yang ajaib di antara segala suku bangsa.
P : Sebab TUHAN maha besar dan terpuji sangat,
J : Ia lebih dahsyat dari pada segala allah.
P : Sebab segala allah bangsa-bangsa adalah hampa, tetapi TUHANlah yang
menjadikan langit.

56
J : Keagungan dan semarak ada di hadapan-Nya,
P : kekuatan dan kehormatan ada di tempat kudus-Nya.
J : Kepada TUHAN, hai suku-suku bangsa, kepada TUHAN sajalah
kemuliaan dan kekuatan!
P : Berilah kepada TUHAN kemuliaan nama-Nya,
J : bawalah persembahan dan masuklah ke pelataran-Nya!
P : Sujudlah menyembah kepada TUHAN dengan berhiaskan kekudusan,
gemetarlah di hadapan-Nya, hai segenap bumi!
J : Katakanlah di antara bangsa-bangsa: "TUHAN itu Raja!
P :Sungguh tegak dunia, tidak goyang. Ia akan mengadili bangsa-bangsa
dalam kebenaran."
J : Biarlah langit bersukacita dan bumi bersorak-sorak, biarlah gemuruh
laut serta isinya,
P : maka segala pohon di hutan bersorak-sorai
J : di hadapan TUHAN, sebab Ia datang,
P : sebab Ia datang untuk menghakimi bumi.
J : Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan,
P+J : dan bangsa-bangsa dengan kesetiaan-Nya.
♫ : Kj No 292:1 “Tabuh Gendang”
Tabuh gendang ! sambil menari nyanyikan lagu yang merdu!
Bunyikanlah gambus kecapi mari memuji Allahmu!
Karya besar yang agung benar t`lah dilakukanNya terhadap umatNya.

PEMBERITAAN FIRMAN TUHAN


Pnt : (berdoa & membaca Alkitab dari Yesaya 9:1-6, diakhiri dengan berkata
“Demikianlah sabda Tuhan!”)
P : Yang berbahagia adalah mereka yang mendengar Firman Tuhan dan
yang memeliharanya setiap hari, Maranatha !
♫ : Menyanyikan KJ. 473a “Maranatha”do=g 3 Ketuk
P : Khotbah “Habis Gelap Terbitlah Terang”

PENGAKUAN IMAN (Berdiri)


P : Bersama dengan umat Tuhan di segala tempat, marilah kita
memperbarui iman percaya kita dengan mengucapkan Pengakuan Iman
Rasuli, demikian: Aku Percaya….
♫ : “Tak Satupun”
Apa yang dapat memisahkan ku, dari kasihMu, Tuhan sahabatku
Kelaparankah, ketelanjangankah, tak satupun, tak satupun
Apa yang dapat memisahkan ku, dari kasihMu, Tuhan sahabatku

57
Aniayakah, penderitaankah, tak satupun, tak satupun
Reef: Tiada satu pun sperti Kau Yesus, Kau sahabat yang sejati
Dalam bahaya Kau menggendongku, Engkau Yesus sahabatku.
(Duduk)
PERSEMBAHAN
Dkn :Mari kita membawa diri dan menyatakan syukur lewat pemberian
yang terbaik kepada Tuhan yang telah datang ke dunia, untuk
melepaskan kita dari kegelapan dosa. Mari kita berdoa .....
♫ : NKB 197:1-dst Besarlah Untungku
1. Besarlah untungku jika Yesus milik ku, bersuka jiwaku karna damai yang
penuh, meskipun angin kras badai dunia menderu, tak goyah hatiku karna
Yesus milik ku.
Reef:Benar, benar, besarlah untungku. Benar, benar, besarlah untungku.
Benar, benar, besarlah untungku. Ketika Yesus sungguhlah tetap milikku.
2. Kendati tiadalah harta ku di dunia, hatiku tak resah tak bersungut berkesah.
Karna ku sungguh tau jika Yesus milik ku, tak sia-sialah segenap usaha ku.
3. Meski tumpuan ku pada Yesus Tuhan ku, tidaklah aku jauh dari susah dan
kelu. Di dunia yang fana ku kan tahan berperang, di sorga yang baka dengan
Yesus ku menang.
4. Sekarang hidup ku sungguh mulia benar, di dalam kasihNya ku selalu
bergemar. janjiNya ku dengar karna Yesus milikku. Ku sambut datangmu
dalam rumah Bapaku.
PENGUTUSAN
P : Mari kita berdiri dan dengan sukacita kita mengakhiri ibadah ini
dengan menyanyikan
♫ : Kj No. 120: 1 “Hai Siarkan Di Gunung”
Reef: Hai siarkan di gunung di bukit dan di mana jua,
Hai siarkan di gunung, lahirnya Almasih.
Diwaktu kaum gembala menjaga dombanya,
Terpancar dari langit, cahaya mulia. (Ke reef)

BERKAT
P : Arahkan hatimu kepada Tuhan dan terimalah berkatNya :
“Allah sumber segala pengharapan di dalam Yesus Kristus yang
Menjadi manusia bagi penyelamatan kita, menaungi saudara-
saudari sekalian, agar di dalam naungan Roh Kudus, kita
berlimpah-limpah dalam pengharapan.”
J : Menyanyikan KJ 478c“ Amin, Amin, Amin” do=f 4 ketuk

58
59

Anda mungkin juga menyukai