Allah hidup dan dinamis. Allah tidak pernah pasif atau tinggal diam
melihat umat-Nya menderita. Seringkali sebelum umat berseru
memohon belas kasihan, penyertaan dan pertolongan telah dinyatakan-
Nya secara ajaib (ayat 1). Kapan dan bagaimana Allah bertindak tidak
semata-mata tergantung pada permohonan dan kebutuhan manusia,
karena Ia tahu saat dan cara yang tepat menyatakan pertolongan-Nya.
Tetaplah berdoa dan berhentilah untuk “mengatur” saat dan cara Allah
bekerja, karena Ia tahu yang terbaik bagi kita.
Banyak orang memulai sesuatu dengan baik, tetapi di tengah jalan mulai
tersendat sampai pada akhirnya mandek. Demikian juga banyak orang
Kristen memulai imannya dengan semangat berkobar-kobar, tetapi di
tengah jalan ketika tantangan dan kesulitan menerpa, iman itu mulai
terseok-seok bahkan pada akhirnya terhenti total. Lebih baik tidak
memulai sesuatu bila kemudian tidak ada kesungguhan untuk
menuntaskannya. Bagaimana kiat menghindari kemandekan iman itu?
Dengan kata lain, tiga hal hakiki penangkal kemandekan rohani adalah:
kobarkan kasih kepada Allah dan sesama, kenali firman secara
mendalam oleh pertolongan Roh, hiduplah serasi dengan sifat kudus
Allah dalam keseharian kita. Niscaya, kehidupan rohani kita akan
mengalami dinamika yang menggairahkan.
DOA: Datanglah, Tuhan Yesus, dan persiapkanlah jalan dalam diri kami,
sehingga kami dapat menerima Engkau dengan lebih penuh lagi.
Bukalah hati kami bagi sabda-Mu, dan tunjukkanlah kepada kami
dengan cara-cara yang spesifik dan tidak menyesatkan, bagaimana
Engkau berkarya dewasa ini. Tuhan Yesus, tunjukkanlah kepada kami
penyelamatan-Mu. Terpujilah Engkau, ya Tuhan Yesus, kini dan
sepanjang segala masa. Amin.