Anda di halaman 1dari 7

Bertumbuh dalam Hubungan anda dengan Yesus

Karena Roh Kudus memimpin hidup anda, anda akan mengalami hubungan yang lebih intim dengan Tuhan. Anda akan bertumbuh dalam iman anda dan dapat mempercayai Tuhan untuk lebih banyak hal. 1. Apakah maknanya bertumbuh dalam hubungan dengan Yesus? Bertumbuh dalam hubungan anda dengan Yesus bermakna mengenali Dia lebih mendalam lagi, lebih mengasihi dan menaati Dia. "Inilah kehidupan kekal: yaitu supaya orang mengenali Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan Yesus Kristus yang telah Engkau utuskan." (Yohanes 17:3). "Yesus menjawab, 'Hendaklah engkau mengasihi Allah Tuhanmu dengan segenap hatimu, dan dengan segenap jiwamu, dan dengan segenap pikiranmu.' Inilah perintah yang terutama dan yang terpenting!" (Matius 22:37,38). Apabila kasih anda terhadap Tuhan bertumbuh, anda akan mentaati perintah-perintah-Nya. (Yesus berkata) "Barangsiapa menerima dan menurut perintah-perintah-Ku, orang itulah yang mengasihi Aku. Bapa-Ku akan mengasihi orang yang mengasihi Aku, dan Aku pun akan mengasihinya dan menyatakan diri-Ku kepada-Nya." (Yohanes 14:21) Sebagaimana seorang kanak sewajarnya bertumbuh dalam hubungannya dengan ibu-bapa, begitu juga anda sewajarnya bertumbuh dalam hubungan anda dengan Tuhan. 2. Bagaimana anda boleh bertumbuh dalam hubungan anda dengan Yesus? Komunikasi adalah penting bagi sebarang hubungan. Terdapat empat aspek komunikasi yang akan membantu anda mengembangkan hubungan anda dengan Yesus. a) Tuhan berkomunikasi dengan kita melalui Alkitab, memperlihatkan sifat-Nya dan kehendak-Nya. "Seluruh Alkitab itu diilhami Allah dan berguna untuk mengajar apa yang benar, menegur apa yang salah, membetulkan apa yang keliru, dan memberi petunjuk untuk kehidupan yang menurut kehendak Allah, supaya orang yang melayani Allah boleh dipilih dan dilengkapi untuk segala macam pekerjaan yang baik." (2 Timotius 3:16,17). Yang manakah daripada manfaat-manfaat pembacaan Alkitab ini adalah sangat membantu anda sekarang? ii) Kita berkomunikasi dengan Tuhan melalui doa -- mengongsikan pikiran, keperluan dan keinginan kita melakukan kehendak-Nya. "Janganlah kuatir tentang apa pun, tetapi di dalam segala doamu, mintalah kepada Allah untuk apa yang kamu perlu, dan selalu mintalah dengan hati yang bersyukur. Kesejahteraan Allah yang jauh lebih daripada pengertian manusia akan memeliharakan hati dan fikiran kamu kerana persekutuan kamu dengan Kristus Yesus." (Filipi 4:6,7).

"Kita berani di hadapan Allah sebab kita pasti Dia mendengarkan kita apabila kita memohon kepada-Nya untuk apa sahaja asalkan menurut kehendak-Nya. Dia mendengarkan kita manakala kita bermohon kepada-Nya. Oleh sebab kita tahu bahawa ini benar, kita tahu juga bahawa Dia memberikan kita apa yang kita minta daripada-Nya." (1 Yohanes 5:14,15) Ayat-ayat ini memberitahu kita bahawa kita boleh mendoakan apa hal juga. Apabila kita berdoa menurut kehendak Allah, Dia mendengar dan akan menjawab doa kita. Mengucap syukur kepada Allah adalah juga sebahagian daripada berdoa. "Bersyukurlah dalam segala keadaan. Inilah yang Allah hendak kamu lakukan dalam kehidupan kamu sebagai orang yang bersekutu dengan Kristus Yesus." (1 Tesalonika 5:18) "Bersyukurlah sentiasa bagi segala-galanya kepada Allah Bapa dengan nama Yesus Kristus Tuhan kita." (Efesus 5:20) Mengucap syukur kepada Allah menyatakan bahawa kita mempercayai Dia. Apakah beberapa hal yang anda boleh mendoakan? c) Kita berkomunikasi dengan orang Kristian melalui persekutuan -- mendorong dan membimbing satu sama lain. "Biarlah kita perhatikan keperluan satu sama lain, dan menolong satu sama lain menunjukkan kasih serta berbaik-baik. Janganlah kita berhentikan kebiasaan kita berkumpul bersama-sama, sebagaimana dengan sebahagian saudara-saudara itu. Sebaliknya biarlah kita lebih lagi menggalakkan satu sama lain, sebab kita tahu bahawa Hari Tuhan, hari bila Dia akan datang lagi itu, telah dekat." (Ibrani 10:24,25). Bersekutu dengan orang Kristian lain adalah penting untuk saling mendorong supaya mengasihi dan berbuat baik. Perkataan Yunani untuk persekutuan, "koinoia", bermakna "berkongsi". Kita perlu mengongsikan pengalaman Kristian kita kepada orang lain yang mengasihi Allah, dan juga membiarkan mereka berkongsi dengan kita. Allah telah menubuhkan gereja sebagai tempat untuk kita bertemu dengan orang Kristian lain untuk mempelajari tentang Allah. Pengajian Alkitab dan pertemuan lain juga sangat membantu. d) Kita berkomunikasi dengan orang lain yang tidak mengenal Tuhan secara peribadi dengan bersaksi -- berkongsi tentang hubungan kita dengan Yesus. "Keselamatan datang daripada-Nya sahaja, sebab tiada lagi di seluruh dunia ini nama yang dikurniakan Allah kepada manusia, yang dengannya kita diselamatkan." (Kisah Rasul 4:12). Apakah yang mendorong anda untuk bersaksi kepada orang lain tentang Yesus? Siapakah yang anda ingin beritahu tentang apa yang Yesus telah melakukan dalam hidup anda? Cadangan-cadangan untuk Pertumbuhan Selanjutnya

Tetapkan masa dan tempat untuk saat teduh harian (membaca Alkitab dan berdoa). Mulailah dengan membaca Injil Yohanes. Berdoa dan meminta Allah memperlihatkan Diri-Nya kepada anda dan bagaimana anda boleh memberi respons kepada-Nya. Mengkaji petikan-petikan lain, seperti apa yang diberikan dalam pelajaran ini dan Mazmur 1, 34, 103 and 145; Matius 7:7-11; Lukas 9:23-26; Yohanes 15:1-7; 1 Korintus 12:12-27; 2 Korintus 5:17-21; dan Kolose 1:9-12. Ini merupakan permulaan kehidupan Kristian anda. Ada lebih banyak lagi untuk dipelajari yang tidak terkandung dalam keempat-empat pelajaran ini. Ambillah inisiatif hari ini juga untuk mencari sebuah gereja berdekatan. Kesimpulan Ketika anda bergantung pada Roh Kudus untuk membaca Alkitab, berdoa, bersekutu dengan orang Kristian lain, dan bersaksi untuk Yesus, Allah akan menghasilkan buah Roh Kudus dalam hidup anda dan anda akan bertumbuh secara rohani.

PENTINGNYA KTB KONTEKSTUAL

Banyak orang mengakui bahwa kelompok kecil merupakan sarana yang efektif untuk pertumbuhan rohani umat Allah. Buku tentang kelompok kecil telah banyak beredar dengan karakteristiknya masing-masing. Namun pembahasan kelompok kecil yang dikaitkan secara alki-tabiah kontekstual tampaknya masih sedikit. Pada umum-nya pembahasan kelompok kecil dilihat dari segi filosofi-teologis, strategi, metode, kepemimpinan, dan bahan pema-haman Alkitab dibahas menurut konteks tertentu misalnya luar negeri. Lebih sedikit lagi yang membahas dikaitkan dalam konteks mahasiswa dan konteks yang beragam. Ditinjau dari aspek teologis. KTBK sebenarnya merupakan salah satu metoda yang pernah dilakukan oleh orang-orang percaya di dalam Alkitab baik dalam PL maupun PB. Melalui persekutuan kelompok kecil tersebut telah membuktikan hasil yang baik, memuliakan Tuhan, dan dikehendaki Allah. Dalam Perjanjian Lama Allah bekerja melalui kelompok-kelompok baik keluarga maupun suku untuk menegakkan maksud dan rencana-Nya. Dia memakai keluarga Nuh (Kej.7:1), dan melalui keluarga inilah Allah membuat janji dengan umat-Nya. Dalam rangka Allah membawa keluar umat Israel dari Mesir, Dia mulai membangun kelompok-kelompok kecil agar struktur negara Israel baru terbentuk dengan baik (Kej.18). Perjanjian Baru mencatat bahwa dalam kehidupan Tuhan Yesus, Ia paling banyak bersekutu bersama 12 murid-Nya (Mark 3:14-15). Ini menjadi contoh ber-KTBK yang baik. Selama lebih kurang 3 tahun Dia mengha-biskan banyak waktu untuk mengajar dan mendemon-strasikan pelayanan-Nya kepada murid-murid-Nya.

Gereja Tuhan dalam Perjanjian Baru sering dimulai dari gerakan kelompok-kelompok rumah tangga yang belajar Firman Allah dan berdoa (Kis.2:42-46). Teladan Paulus dan rekan-rekan seperjalanannya dalam merintis jemaat, juga dimulai melalui pembinaan rohani dalam rumah tangga atau kelompok-kelompok tumbuh bersama (Kis.2:20, Fil.2:1-8). Kedua, aspek strategis. Pemuridan seperti yang diamanatkan oleh Yesus Kristus dalam Matius 28:19-20 dimulai Yesus sendiri melalui pembinaan murid-murid-Nya dalam kelompok kecil. Disamping itu Tuhan Yesus juga menggunakan peserkutuan pribadi dan kelompk besar. Namun, dari kelompok kecil inilah Firman Tuhan tersebar sampai ke ujung dunia dengan waktu yang relatif singkat. Bila terjadi penganiayaan jemaat yang memiliki KTBK akan tetap bertahan. Contoh, jemaat di Roma dan Di Cina pada masa penganiayaan mereka mengadakan perse-kutuan di tempat-tempat tersembunyi dalam bentuk ke-lompok kecil. Untuk masa kini salah satu alternatif agar gereja menjadi kuat dan tahan dalam menghadapi masa aniaya adalah mengaktifkan gerakan KTBK. PMK yang melaksanakan KTBK dengan baik akan berdampak luas dan berkembang lebih cepat bagi pertumbuhan rohani para anggotanya. Aspek ekklesiologis. Gereja yang kurang memperhatikan pembinaan bagi petobat-petobat baru akan sulit berkembang dan bertumbuh. Petobat baru yang seca-ra rohani telah dilahirkan baru sangat membutuhkan pemeliharaan khusus agar mereka bisa bertumbuh menuju kedewasaan iman. Dalam pertumbuhan rohani mereka perlu dibantu untuk memahami tanggung-jawabnya sebagai orang Kristen. Untuk pembinaan itu dibutuhkan sarana yang baik agar dia bisa bertumbuh secara wajar dalam keluarga Kristen. KTBK merupakan sarana yang sangat efektif untuk menolong petobat-petobat baru dan orang percaya menuju kehidupan Kristen yang sesungguhnya. Tanpa mengurangi peran kebaktian umum, melalui KTBK petobat baru akan dapat bertumbuh lebih efektif menjadi seorang murid Kristus. KTBK memiliki beberapa nilai plus antara lain:

KTBK memungkinkan para anggotanya menemukan dan mempraktekan karunia-karunia rohani yang dimiliki (I Kor 12-14). KTBK mengubah fokus dari ketergantungan kepada satu orang hamba Tuhan kepada pribadipribadi dalam tubuh Kristus. KTBK memenuhi kebutuhan rohani para anggotanya (at home). KTBK memberikan suasana antar pribadi yang intim (akrab dan menyenangkan) dengan saling mengasihi, memperhatikan, menasehati, dan melayani. KTBK bersifat informal memungkinkan setiap anggo-ta lebih terbuka dalam tanya-jawab tentang berbagai masalah yang dihadapi masa kini. KTBK memberikan kesempatan untuk lebih bebas mengeluarkan ide, pendapat, berpartisipasi, diskusi, dan berkomunikasi. KTBK mengarahkan anggotanya untuk mempraktekkan ajaran Firman Tuhan secara praktis. KTBK mudah dilaksanakan tanpa menggunakan sarana yang sulit dan mahal. KTBK menjadi roda persekutuan besar dan mempercepat proses pelipatgandaan anggota tubuh Kristus. KTBK mengontrol lebih dekat pertumbuhan rohani dan praktek kehidupan Kristen setiap anggota tubuh Kristus.

Aspek kontekstual. KTBK merupakan sarana pertumbuhan rohani yang sesuai dengan berbagai macam konteks (gereja, mahasiswa, suku, budaya, dan sebagainya). Jika dipakai dalam konteks mahasiswa perlu ditelusuri kehidupan mahasiswa minimal cara berpikirnya, gaya hidupnya, pergumulan hidupnya, dan psikologinya? KTBK cocok untuk mahasiswa karena konteksnya. Mahasiswa adalah seorang yang memiliki kesempatan belajar di perguruan tinggi dengan tingkat pendidikan yang tinggi. Pendidikan itu menolong mahasiswa untuk mema-hami Alkitab dengan sistem induksi dan androgogik. Meminjam istilah De Bono, tentang konsep berpikir lateral dan bukan vertikal, cara berpikir demikian merupakan bagian pendidikan yang dikembangkan pada masa mahasiswa. Mahasiswa dipacu untuk kreatif menghadapi berbagai pilihan hidup dan cara memecahkan masalah. Gaya hidup mahasiswa pada umumnya adalah revolusioner, dinamis, aktif, demonstratif, dan independen. Karakter yang demikian ini membutuhkan wadah pembinaan rohani yang sesuai. Kebutuhan itu terjawab dalam KTBK.

KTBK menggunakan pendekatan PA induktiv supaya memperoleh pengertian yang asli dari dalam Alkitab sendiri dan berpikir kreatif. KTBK melatih anggotanya agar dapat mandiri menentukan program pembinaan yang disesuaikan kebutuhan rohani dan disiplin ilmu. KTBK luwes dalam menentukan program sehingga sangat menolong anggota dalam menentukan waktu, tujuan, tempat, bahan, dan memilih pemimpin. KTBK memiliki tujuan yang mengacu pada tujuan Gereja, PMK. Anggota KTBK tidak dibawa untuk menjauhi gerejanya, PMK-nya, namun justru menopang kemajuan gereja dan PMK. KTBK mengembangkan diskusi terhadap integrasi antara iman, ilmu, dan masalah kehidupan setiap hari. KTBK memiliki relasi antar anggota yang intim dalam kasih Kristus.

my email: berktbk@gmail.com

KOLOSE 2:6-7 Dalam ayat 6 ditulis : Kamu telah menerima Kristus Yesus, Tuhan kita. Kristen sejati bukanlah sekedar menganut agama Kristen. Kristen sejati adalah setiap orang yang menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dalam hidupnya. Lagi, Paulus berkata : Karena itu hendaklah hidupmu tetap di dalam Tuhan. Musuh besar orang Kristen bukanlah Alqaeda, bukan Osama bin Laden, bukan juga terorisme. Musuh besar kita adalah iblis, yang selalu berusaha menggoyahkan iman orang percaya supaya keluar dari hidup dalam Yesus Kristus. Lihat saja pada hari Natal dan hari Paskah, gedung-gedung gereja dipenuhi orang Kristen. Tetapi setelah berakhir perayaan itu banyak orang Kristen tidak lagi ke gereja. Orang Kristen yang demikian sering disebut dengan istilah Kristen kapal selam (kadang muncul kadang tenggelam), atau juga Kristen napas (Natal-Paskah) hanya hadir pada hari Natal dan Paskah. Tetapi Firman Tuhan menganjurkan agar hidup kita tetap di dalam Tuhan Yesus, jangan goyah dan jangan keluar. Ayat 7 - Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia. Ada dua proses yang mirip tetapi tidak sama yang harus dikerjakan orang Kristen, yaitu berakar di dalam Kristus dan dibangun di atas Tuhan Yesus. Kata berakar selalu mempunyai konotasi dengan kata bertumbuh. Sebuah tanaman akan bertumbuh kalau ada akar. Akar berfungsi menghisap semua zat-zat dari tanah untuk mendorong pertumbuhan. Akar sangat penting supaya tanaman atau pohon bertumbuh. Semakin tinggi pohonnya, semakin dalam akarnya. Inilah gambaran pertama dari kehidupan anak Tuhan, yaitu berakar untuk bertumbuh. I Korintus 3:9 ....kamu adalah ladang Allah, bangunan Allah. Orang percaya adalah ladangnya Allah dan bangunan Allah. Kenapa kita disamakan dengan ladang dan bangunan Allah? Tuhan ingin menanamkan kepada kita suatu pemahaman bahwa umat Tuhan harus bergerak dan bertumbuh. Tuhan mau supaya gereja-Nya bertumbuh, tidak kerdil atau layu. Orang tua senang dan akan memberikan apapun apabila melihat anaknya bertumbuh sempurna. Bertumbuh dalam fisik, bertumbuh dalam kecerdasan, dlsb. Demikian juga dengan Tuhan kita, Dia merindukan pertumbuhan rohani kita. Kalau kita bertumbuh, Tuhan pasti memberikan apa yang kita perlukan. Karena itu, sebagai ladangnya Tuhan kita didorong supaya bertumbuh. Berkat Tuhan akan berhenti mengalir kalau kita tidak bertumbuh. Efesus 4:15 Tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala. Arah pertumbuhan, tujuan pertumbuhan rohani kita adalah menjadi seperti Yesus Kristus. Kalau kita tanam biji mangga, maka akan tumbuh pohon mangga dan buahnya adalah buah mangga. Kalau kita berakar di dalam Kristus, maka kita pasti bertumbuh ke arah Yesus Kristus. Kita manusia dapat bertumbuh ke arah Yesus Kristus, suatu hal yang luar biasa. Tetapi demikianlah Firman Tuhan dan Kuasa Roh Kudus yang bekerja di dalam kita orang yang percaya. Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia. (Kolose 2:7). Di bangun di atas Dia, itu berarti fondasinya adalah Yesus Kristus. I Korintus 3:11. Fondasi pembangunan rumah rohani kita hanyalah Yesus Kristus. Semua kehidupan Kristiani bersentral kepada Yesus Kristus. Sangat disayangkan kalau ada orang Kristen tidak mengenal betul akan pribadi Yesus, tidak dekat dengan Yesus. Kalau kita dekat dengan Yesus maka hidup kita pasti dijamin oleh Tuhan. Nah, dasar bangunan adalah fondasi, tetapi kemudian harus dibangun oleh para ahli. Ahli semen, ahli keramik, ahli plafon, dlsb. Kita tidak bisa membangun rumah rohani dengan cara gampang seperti membangun dengan bahan kayu, apalagi dengan rumput atau hanya dengan jerami. (Baca I Korintus 3:12). Sebab satu waktu bangunan akan diuji dengan api. Kayu, rumput dan jerami pasti habis terbakar apabila diuji dengan api. Tetapi kalau emas, perak dan batu permata akan tahan selamanya. I Petrus 1:7. Iman kita akan diuji supaya keluar seperti emas.

Kalau anak Tuhan mau membangun rumah rohaninya dengan benar, maka Tuhan pasti memberikan fasilitas-fasilitas. Karena Tuhan ingin rumah rohani kita berdiri kokoh dan sempurna. Hasil akhir dari proses pertumbuhan dan pembangunan rohani kita ialah : Kita berhasil (berbuah-buah) dalam pengenalan akan Tuhan Yesus Kristus (2 Petrus 1:5-8). Berusahalah bertumbuh ke tujuan dan dibangun di atas dasar Yesus Kristus. Dibangun dan bertumbuh dalam Yesus Kristus akan membuat kita menjadi anak-anak Tuhan yang sukses, yang berhasil dan proaktif. Tuhan memberkati. Ringkasan Khotbah Pdt. M.D. Wakkary, Minggu 8 Februari 2009 (Ibadah Raya II)

Anda mungkin juga menyukai