Anda di halaman 1dari 10

IMPLIKASI PENGAJARAN TABERNAKEL

DALAM GEREJA MASA KINI


(TUGAS AKHIR MATA KULIAH

TEOLOGI TABERNAKEL)

Oleh:

Aris Setyawan
NIM. PS201901054
Dosen:

Dr. Fianus Tandiongan, M.Pd.K

SEKOLAH TINGGI TEOLOGI KRISTUS ALFA-OMEGA

SEMARANG

2020
BAB I

PENDAHULUAN

Tabernakel Musa dibuat dengan tidak boleh menyimpang dari contoh yang
telah diperlihatkan oleh Tuhan kepadanya, menunjukkan betapa pentingnya
tabernakel ini, dan arti yang terkandung di dalamnya baik bagi bangsa Israel
maupun bagi gereja Tuhan masa kini.

Pengajaran tentang tabernakel sebetulnya bukanlah doktrin dari gereja


tertentu, tetapi ia adalah pengajaran yang sangat penting bagi seluruh jemaat dari
berbagai gereja, bahkan bagi seluruh umat manusia. Dengan memakai Tabernakel
Musa kita dapat mengevaluasi tingkat rohani kita sendiri dan mendorong kita
untuk secara berkelanjutan meningkatkan diri, bukan dengan kekuatan diri sendiri
namun dengan pertolongan Roh Kudus sendiri.

Pengertian terhadap pengajaran mengenai tabernakel, akan membukakan


orang percaya tentang kebenaran mengenai Kerajaan Sorga serta implikasinya
bagi gereja masa kini. Firman Allah tentang Tabernakel disediakan Allah sebagai
bahan bagi orang percaya untuk dapat mengerti tentang Kerajaan Sorga. Allah
yang telah memberikan perintah dan penglihatan kepada Musa untuk membuat
tabernakel dan memberinya kemampuan untuk membangun tabernakel dan benda-
benda tepat seperti gambaran yang diberikanNya, Allah yang sama juga akan
memampukan gereja masa kini melalui pertolongan Roh Kudus-Nya untuk dapat
menyelenggarakan pelayananan dalam tabernakel sehingga jemaat Allah
dimampukan memasuki ruang maha kudus.
Ibr.8 : 5 “ Pelayanan mereka adalah gambaran dan bayangan dari apa yang ada di sorga,
sama seperti yang diberitahukan kepada Musa, ketika ia hendak mendirikan kemah :
“Ingatlah”, demikian firman-Nya, “bahwa engkau membuat semuanya itu menurut contoh
yang telah ditunjukkan kepadamu di atas gunung itu.”

Ibr.8 : 1 – 2 “Inti dari segala yang kita bicarakan itu ialah : kita mempunyai Imam Besar
yang demikian, yang duduk di sebelah kanan takhta yang Mahabesar di sorga, dan yang
melayani ibadah di tempat kudus, yaitu di dalam kemah sejati, yang didirikan Tuhan dan
bukan oleh manusia.
BAB II

PEMBAHASAN

Gambaran dan perintah membuat tabernakel beserta perkakas di dalamnya,


datang secara langsung dari Allah sendiri. Allah ingin menjadi pemerintah satu-
satunya dalam pendirian dan penyelenggaraan kemah tabernakel ini. Bagi gereja
masa kini, Allah tetap sama, menjadi satu-satunya sumber visi (penglihatan),
menjadi satu-satunya pemerintah dalam gereja. Dan kebenaran-kebenaran Allah
lah yang menjadi tugas bagi gereja untuk menyatakannya bagi jemaat, sehingga
gereja bukan menjadi organisasi seperti organisasi dunia, yang memiliki visi dan
misi dari orang atau golongan tertentu, melainkan mendapatkan visi dari Allah,
dan misinya adalah untuk kepentingan Allah sendiri.

Yoh.1 : 14 “Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita,
dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan
kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan
kebenaran.”

Tabernakel atau kemah dimana Allah mau berdiam itu adalah tubuh
manusia. Dengan mempelajari Tabernakel ini, dimana kita sebagai anggota gereja
Tuhan akan mendapatkan peraturan – peraturan yang ditetapkan oleh Allah
supaya Allah dapat berdiam di dalam hidup dari umat-Nya. Melalui pemahaman
terhadap hikmat Allah yang terkandung di dalam blueprint tabernakel Musa,
gereja dibukakan kebenaran mengenai Kerajaan Sorga yang sejati. Sebagaimana
Firman Allah sendiri yang telah menjelaskan Tabernakel kepada Musa secara
panjang, terperinci, dan sangat jelas, gereja masa kini sebagai perwakilan tubuh
Kristus di bumi ini, harus mengarahkan dan mengajarkan jemaat mengenai tujuan
akhir umat Allah dan petunjuk-petunjuk untuk memasuki ruang hadirat Allah,
yaitu Kerajaan Sorga sendiri. Beberapa gereja yang akhir-akhir ini mulai
kehilangan fokus pemberitaan Firman, mulai bergeser fungsinya, bahkan telah
mengijinkan masuknya ajaran-ajaran dunia, telah menyampaikan pesan-pesan
yang sedap di telinga dan memanjakan pancaindera, namun melupakan
pengajaran akan hal-hal yang sejati, yang tidak kelihatan, yang kekal, yaitu
Kerajaan Sorga, dan bagaimana mempersiapkan jemaat sebagai mempelai
perempuan Kristus untuk siap memasuki perjamuan Allah.
II Kor.4 : 16 – 18 “Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun
manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami
dibaharui dari sehari ke sehari. Sebab penderitaan ringan yang sekarang
ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala –
galanya, jauh lebih besar daripada penderitaan kami. Sebab kami tidak
memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena
yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah
kekal.”

Gereja perlu menyadarkan jemaat bahwa tubuh kita ini kemah sementara,
sehingga ada saatnya dibongkar, sehingga jemaat harus mempersiapkan diri
memasuki Tabernakel sejati. Tabernakel dibuat dari bahan – bahan yang
dipersembahkan secara sukarela, tetapi juga persembahan wajib (Kel.30 : 11 –
16). Hal ini menunjukkan, bahwa untuk membina suatu kehidupan rohani, baik itu
secara pribadi maupun bersama – sama (Tubuh Kristus), jemaat harus berani
untuk mengorbankan segala perkara yang diminta oleh Allah. Hanya dengan kasih
(sebagai motor dari persembahan sukarela) dan dengan tanggung jawab (sebagai
inti dari penggenapan kewajiban) kita dapat membangun rumah Allah yang sesuai
dengan rencana Allah. Gereja tidak hanya mengabarkan kasih Allah namun juga
tanggungjawab orang percaya sebagai bagian perjuangannya untuk mencapai
ruangan demi ruangan dalam tabernakel Allah.

Tuhan Yesus berkata : “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak
ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.”
(Yoh.14 : 6).

Dari ayat ini dengan tegas kita diberi tahu, bahwa Yesus adalah jalan satu –
satunya untuk seseorang dapat sampai kepada Allah Bapa. Mengetahui kebenaran
ini, menjadikan keharusan bagi gereja untuk mengabarkan dan menyaksikannya
ke sebanyak mungkin manusia, bagaimanapun caranya, sesulit apapun
tantangannya. Gereja harus menjadi agen Allah yang berani mewartakan
kebenaran ini, sebab jika garam menjadi tawar, untuk apakah gunanya.
Mengetahui kebenaran bahwa Yesus Kristus adalah satu-satunya pintu gerbang
menuju ke rumah Allah, menjadikan orang-orang yang telah berada dalam
kawasan tabernakel baik pelataran, ruang kudus maupun maha kudus harus
memberitahukan pintu tersebut kepada orang-orang di luar pagar.

Kis.4 : 12 “Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain


di dalam Dia .....”
Yoh.10 : 9 “Akulah Pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan
selamat ...”

Mezbah dibangun untuk tempat pertemuan antara manusia dengan Allah;


sebab dengan adanya korban – korban itu, Allah berkenan untuk hadir dan
memberkati kita. Korban – korban yang dipersembahkan di atas mezbah korban
bakaran melambangkan Yesus Kristus. Jika Yesus sebagai Tuhan dan Guru telah
memberikan teladan pengorbanan ini, maka selayaknya gerejapun harus rela
mengorbankan untuk orang lain. Gereja selain bersifat evangelikal, juga harus
bersifat oikumenikal. Gereja harus menjadi jawaban bagi permasalahan mendasar
bagi kebutuhan dimana Allah menempatkannya.

Allah bukan saja menghendaki supaya kita mau masuk ke dalam Pintu
Kemurahan-Nya dengan percaya, tetapi Dia juga merindukan kita untuk masuk ke
dalam persekutuan dengan Dia secara pribadi.
Ima.6 : 12 – 13 “Api yang ada di atas mezbah itu harus dijaga supaya
terus menyala, jangan dibiarkan padam. Tiap – tiap pagi imam harus
menaruh kayu di atas mezbah, mengatur korban bakaran di atasnya dan
membakar segala lemak korban keselamatan di sana. Harus dijaga
supaya api tetap menyala di atas mezbah, janganlah dibiarkan padam.”
Gereja senantiasa mengingatkan jemaat akan korban Yesus Kristus di atas
salib dan perlunya penyerahan diri jemaat sebagai persembahan di atas mezbah
Tuhan. Bila ini kita lakukan, maka api dari Allah itu tetap berkobar – kobar di
dalam gereja.
Kis.2 : 38 “Jawab Petrus kepada mereka: “Bertobatlah dan hendaklah
kamu masing – masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus
Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima
karunia Roh Kudus.”

Kolam pembasuhan menggambarkan baptisan dengan air. Mengapa harus


bertobat dan harus dibaptis dengan air? Karena bertobat dan dibaptis dengan air
adalah bertujuan untuk memohon pengampunan dosa (Luk 3:3 dan Kis 2:38).
Dengan demikian maka barangsiapa belum bertobat dan belum dibaptis maka ia
tidak dapat melayani masuk kedalam kemah (ruang kudus dan ruang maha
kudus), artinya bahwa orang-orang yang belum bertobat dan yang belum dibaptis
dengan air adalah orang-orang yang belum menjalani proses dilahirkan kembali.
Hal ini juga mengingatkan gereja masa kini untuk memegang standar tersebut dan
memegang disiplin gereja, bahwa hanya jemaat yang telah lahir dan menerima
baptisan air yang diperbolehkan melakukan pelayanan, dengan demikian
mengajarkan jemaat bahwa kelahiran baru adalah persyaratan awal sebelum
melakukan pelayanan.

Kis.1 : 8 “Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke
atas kamu, dan kamu akan menjadi saksiKu di Yerusalem dan di seluruh
Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.”

Kepenuhan Roh Kudus merupakan anugerah yang kedua bagi gereja, pintu
kedua yaitu pintu kemah. Gereja masa kini perlu menekankan karya Roh Kudus
dalam kehidupan jemaat, karya Roh Kudus yang memberi kuasa bagi gereja
menyelesaikan tugasnya, yang meliputi kuasa untuk bersaksi – Pelita Emas : yaitu
menjadi pelita bagi Tuhan yang bercahaya dan bersinar dengan terang (Kis.1 : 8);
kuasa untuk hidup benar – Meja Roti Pertunjukan : yaitu kehidupan yang sesuai
dengan kebenaran Allah, hal ini dikarenakan Roh Kudus itulah yang membawa
kita kepada seluruh kebenaran (Yoh.16 : 13), serta kuasa dalam doa – Mezbah
Dupa : dengan Roh Kudus doa – doa kita menjadi berkuasa sehingga kita dapat
menerima janji – janji Allah (Rom.8 : 26). Gereja masa kini perlu menekankan
kebergantungan jemaat kepada karya Ro Kudus.

Ibr.10 : 20 “karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup
bagi kita melalui tabir / tirai, yaitu diri-Nya (daging-Nya) sendiri.”

Sebelum memasuki ruang maha kudus, harus melalui tirai atau tabir sebagai
pintu terakhir, yaitu daging Kristus sendiri yang telah dipecah-pecahkan melalui
penderitaanNya. Gereja harus menyampaikan kebenaran bahwa umat Allah harus
turut ambil bagian dalam penderitaan Kristus, sehingga jemaat gereja masa kini
menjadi jemaat yang tahan uji, sebelum dilayakkan memasuki ruang maha kudus.

 Filipi 1:29 Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya
kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia,

Tabut/ peti terbuat dari bahan baku kayu penaga, namun dilapisi dengan
emas, hal ini berarti bahwa jemaat yang sesungguhnya berdosa dan diliputi oleh
sifat-sifat Allah menjadi mempelai perempuan yang akhirnya disatukan dengan
tutup pendamaian yang terbuat dari emas murni dan asli, yaitu mempelai pria,
Yesus Kristus sendiri. Gereja masa kini harus menekankan penundukan jemaat di
bawah Kristus, supaya kita menyatu dengan Kristus dan tetap berada dibawah
pendamaian dengan Allah.

Didalam tabut terdapat 3 macam benda yaitu buli-buli berisi manna,


tongkat Harun yang bertunas dan 2 loh batu. Ruang Maha Kudus merupakan
ruangan tempat hadirat Allah atau ruang kemuliaan Allah, tempat para Imam
besar bertemu dan bercakap-cakap dengan Tuhan, selain orang kudus tidak boleh
masuk, apabila ia masuk maka ia langsung mati di tempat. Orang yang tidak
memenuhi syarat (belum lahir baru) tidak diijinkan masuk ke ruang maha kudus.
Gereja perlu menyampaikan standar-standar Allah yang perlu dipenuhi oleh
jemaat untuk dapat memasuki ruang maha kudus, meskipun pewartaan mengenai
standar-standar kesucian tersebut tidak populer dan tidak disukai oleh jemaat.

Wahyu 11:1-2 "Kemudian diberikanlah kepadaku sebatang buluh,


seperti tongkat pengukur rupanya, dengan kata-kata yang berikut:
"Bangunlah dan ukurlah Bait Suci Allah dan mezbah dan mereka yang
beribadah di dalamnya. Tetapi kecualikan pelataran Bait Suci yang di
sebelah luar, janganlah engkau mengukurnya, karena ia telah diberikan
kepada bangsa-bangsa lain dan mereka akan menginjak-injak Kota Suci
empat puluh dua bulan lamanya."

Gereja masa kini harus terus berjuang mengingatkan jemaat dan dunia
bahwa kehidupan di dunia ini adalah masa persiapan untuk memasuki tabernakel
yang sesungguhnya, yaitu kerajaan sorga yang kekal.
BAB III

KESIMPULAN

Gereja masa kini harus mengajarkan kebenaran mengenai pengajaran


tabernakel kepada jemaat, sebagai penggenapan tugasnya dalam mempersiapkan
jemaat sebagai mempelai perempuan Kristus untuk memasuki tabernakel sejati,
yaitu Kerajaan Sorga, hadirat Allah sendiri.

Wah.21 : 2 – 3 “Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru,
turun dari sorga, dari Allah, yang berhias bagaikan pengantin perempuan
yang berdandan untuk suaminya. Lalu aku mendengar suara nyaring dari
takhta itu berkata : “Lihatlah, kemah Allah ada di tengah – tengah manusia
dan Ia akan diam bersama – sama dengan mereka. Mereka akan menjadi
umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka.”

Gereja masa kini harus teguh pada idealisme mewartakan kebenaran


Firman Allah, menolak segala macam sisipan ajaran duniawi yang mengagungkan
kesementaraan, mengajarkan pengajaran yang berfokus dan berorientasi kepada
karya Allah sendiri, dan gereja harus disibukkan dengan mempersiapkan jemaat
layak menjadi mempelai Kristus.

Yoh.14 : 1 – 3 “Janganlah gelisah hatimu ; PERCAYALAH kepada Allah,


PERCAYALAH kepadaKu juga. Di rumah BapaKu banyak tempat tinggal.
Jika tidak demikian tentu Aku mengatakan kepadamu. Sebab Aku pergi ke
situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke
situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan
membawa kamu ke tempatKu, supaya di tempat dimana Aku berada,
kamupun berada.”
Pengajaran yang benar dan jelas mengenai tabernakel sejati yaitu Kerajaan
Sorga, memberikan visi bagi jemaat dan gereja untuk kuat melalui perjalanan
padang gurun dunia ini sehingga akhirnya dimampukan memasuki kemah Allah
yang kekal, bahkan dimampukan memasuki ruang maha kudus hadirat Allah.

Anda mungkin juga menyukai