Anda di halaman 1dari 21

PENANAMAN

GEREJA
oleh: Pdt. Dr. Joni Illu, M. Th.
Komponen penilaian

 Kehadiran dan interaksi: 15%


 Laporan tertulis : 50%
 Tugas evaluasi diri : 35%
Tugas
1. Setiap mahasiswa memberikan laporan tertulis
tentang memulainya gereja atau penanaman gereja
a) Identitas: nama gereja, alamat gereja,jumlah KK/jumlah jemaat,
kapan dimulainya gereja tersebut, nama gembala, no hp.
b) Visi dan misi terjadinya atau memulainya penanaman gereja.
c) Penghalang atau hambatan penanaman gereja, baik internal dan
eksternal.
d) Faktor-faktor yang menjadi kekuatan sehingga sampai sekarang
gereja tersebut terus berjalan dan menjadi berkat bagi orang lain.
e) Hal-hal apa yang bisa menjadi teladan untuk memulai penanaman
gereja.
Tugas
2. Evaluasi diri.
 Tuliskan hal-hal apa yang ingin ada lakukan dalam
mendukung pelayanan tersebut
 Prinsip-prinsip apa yang anda yakini dalam melakukan
pelayanan atau kegiatan tersebut.
 Tugas anda dikirim ke alamat email: joni.illu@gmail.com
atau ke no wa: 0812-1247-2509
3. Tugas dikumpulkan pada Akhir Bulan November 2022
Pendahuluan
Visi yang Tuhan Yesus berikan kepada
beberapa orang untuk memulai sebuah gereja.
Penanaman gereja terjadi karena ada misi
Tuhan Yesus yang dilakukan dan akhirnya
membangun sebuah gereja (tri-misi Yesus - Mat.
9:35-38))
Orang-orang yang terpanggil dalam
melakukan visi dan misi tersebut (kesiapan dalam
pelayanan: iman, moral/keteladanan).
Arti penanaman gereja

 Pribadi yang digerakan atau dipimpin dan


dipanggil oleh Tuhan dalam membangun
sebuah gereja dan diperlengkapi dengan
berbagai karunia dan talenta dalam melakukan
tugas tersebut.
Dasar Alkitab penanaman gereja

 Matius 28:18-20
 Kisah Para Rasul 1:8
 Matius 16:18
Dasar teologi
 Allah berinisiatif untuk menyelamatkan manusia
yang berdosa karena anugrah-Nya (Ef. 2:8-9)
 Kristus menggenapkan-Nya melalui kematian
dan kebangkitan-Nya (Ibr. 12:2)
 Roh kudus menganugrahkan berbagai karunia
untuk membangun tubuh Kristus (Ef. 4:11-16)
Tujuan Penanaman Gereja
• Menggenapi rencana Allah dengan memakai
manusia sebagai saran-Nya (Allah
menyelamatkan manusia yang berdosa).
• Bertambahnya murid Kristus dalam mewujudkan
kerajaan Allah di bumi (2 Pet. 3:9)
Alasan penting penanaman gereja
1. Dalam Perjanjian Baru (PB) penanaman gereja untuk
memperluas pekabaran injil.
2. Penanaman gereja berarti mempertahankan
kelangsungan denominasi, membangun gereja dengan
semangat bagi keseluruhan tubuh Kristus secara
universal. 
3. Penanaman gereja mengembangkan kepemimpinan
baru, hal ini membuka lebar pintu kepemimpinan dan
tantangan pelayanan selanjutnya seluruhnya tubuh
Kristus mendapat keuntungan.
4. Penanaman gereja menstimulasi gereja-gereja yang
sudah ada, membangun keutuhan sebagai kerajaan Allah
yang terpola dalam gereja-gereja yang sebenarnya.
5. Penanaman gereja itu efesien, merupakan cara praktis
membawa orang baru kepada Krsitus.
Dasar-dasar perencanaan penanaman
gereja
 Aspek Rohani, aspek ini sangat penting menekankan
faktor-faktor manusiawi yang selalu berhubungan dengan
Ilahi. Perlu memperhatikan pekerjaan Roh Kudus dalam
pertumbuhan gereja. Prinsip utama pertumbuhan gereja
adalah mengetahui sebuah peperangan rohani dan
senjata utama adalah doa. Maka dari itu perlu
perencanaan dalam sebuah pelayanan Doa, jadi ada
beberapa hal yang perlu di perhatikan diantaranya:
a. Mengembangkan kebiasaan doa kelompok atau
bersama.
b. Merekrut pendoa – pendoa syafaat bagi penanam gereja
dan pemimpin – pemimpin lain. 
c. Waspadalah akan peperangan rohani. 
Bagaimana memulai penanaman gereja
 Gereja mengutus beberapa orang untuk memulai gereja baru
 Ada keluarga yang mau memulai gereja baru yang diutus oleh gereja
atau lembaga Kristen atau dari keluarga yang memiliki panggilan
 Dilakukan oleh tim yang telah dilatih dan memiliki komitmen untuk
memulai (Kis. 10; Kis. 11:19-21; Kis. 12-19)
• Kis. 13:1
• Kis. 19:9-10
• 2 Tim. 2:2
• Ef. 4:11-12
• Ada pelatihan bagaimana memulai penginjilan dan follow - up
 Pertanyaan:
• Apakah masih ada kebutuhan untuk menanam gereja-gereja baru di
Indonesia?
• Metode apa yang paling cocok di Indonesia?
Syarat-syarat yang dimiliki oleh orang yang melakukan
penanaman gereja

a. Orang yang yakin akan panggilannya (Ef. 4:11; Kis. 13:1-3; 1


Kor. 3:6). Ia mengetahui dengan jelas karunia-karunia yang
telah diberikan Tuhan padanya
b. Ia rela dan memiliki kualitas terbaik (Kis. 13)
c. Memenuhi syarat dalam 1 Tim. 3:1-7, Titus 1:5-9, 1 Tim. 3:2
d. Pengetahuan Alkitab dan teologi yang cukup
 Aspek teknis adalah aspek kedua yang perlu di perhatikan
dimana penanam gereja yang baik mempunyai karateristik
diantaranya:
• Seorang pekerja Kristen yang berkomitmen.
• Seorang yang berinisiatif.
• Seorang mau bertahan dalam kesepian. ( dimana gereja baru di
tantang sebagai pekerjaan yang membosankan )
• Dapat berdaraptasi. Fleksibilitas satu cara pelayanan
professional. 
• Memeiliki tingkat iman yang tinggi.
• Suami/ isteri dan keluarga yang mendukung dalam pelayanan.
• Kemauan dan kesanggupan memimpin 
• Kepribadian yang bersahabat. 
• Dengan jelas di panggil Allah untuk menanam sebuah gereja. 
Mengenai jemaat perlu di perhatikan sebagai anggota gereja
yang dilibatkan dalam pelayanan sehingga resiko tidak mengerti
akan penanaman gereja dapat di hindari.
Beberapa cara untuk menanam sebuah gereja
a. Melibatkan satu gereja lokal yang melahirkan gereja lain.
b. Di mana dalam membangun gereja baru kelompok inti di
bentuk dari gereja induk sendiri.
c. Tinggal menetap di suatu tempat di mana mereka akan
memiliki rumah, pekerjaan dan bagi penanaman gereja di
perlukan komitmen yang tinggi terhadap Amanat Agung
Tuhan Yesus.
d. Mengadobsi orang lain sebagi bagian dalam keluarga
Kristen.
e. Menjadi orangtua tanpa sengaja. Hal ini memberikan
terapan sebagai penolong dalam doa dan melayani dalam
keharmonisan sebagai anggota gereja. 
Beberapa cara untuk menanam sebuah gereja

f. Gereja-gereja multi jemaat, gereja ini melayani beberapa


kelompok etnis yang berbeda-beda. Gereja ini menutut
pelayanan yang mempunyai kemampuan khusus dalam
pelayanan lintas budaya. 
g. Penanaman gereja yang bertumbuh perlu tim misi
mempunyai berbagai karunia untuk meningkatkan
efesiensi pelayanan. 
h. Pelayan yang pergi ke suatu daerah baru dan
mengembangkan kelompok inti bagi satu jemaat baru dan
kemudian berpindah dan melakukannya lagi di daerah
lain. 
Penghalang-penghalang penanaman gereja
 Ekternal
• Budaya
• Kepercayaan-kepercayaan: agama-agama yang sudah ada,
misalnya di Kalimantan (kaharingan)
• Fanatisme
• Perizinan
• Penganiayaan, misalnya dihina karena nama Yesus Kristus, dalam
Kisah Para Rasul 7 (Stefanus dibunuh)
 Internal
• Hubungan pribadi dengan Tuhan
• Masalah-masalah dalam tim (Iblis dapat merusak persekutuan
sehingga perlu kepekaan untuk cepat mengetahui dan
mengatasinya)
• Dogmatika gereja, misalnya gereja mula-mula: memperadukan Injil
dan tradisi Yahudi (penjelasan Paulus dalam surat Galatia) dan
Rasul Yohanes berperang melawan ajaran Gnostik.
Bagaimana supaya terjadi pertumbuhan gereja?

a. Kesetiaan total yang dimiliki dalam pelayanan.


b. Kelompok-kelompok persekutuan. Hal ini berguna untuk mengorganisir
jumlah jemaat dan mengontrol pertumbuhan iman. 
c. Model kepemimpinan: orang yang memperlengkapi. Untuk membangun
gereja yang bertumbuh maka perlu anda memperlengkapi dan
memotivasi serta bersama-sama menyelesaikan sasaran-sasaran yang
di rencanakan. 
d. Fungsi penggembalaan: adakalanya mengenal jemaat, keluarga dan
pekerjaan jemaat dan juga mengunjungi serta membantu menyelesaikan
masalah-masalh pribadi dan memelihara hubungan. 
e. Fasilitas-fasilitas. Keputusan untuk memiliki fasilitas yang baik bagi
gereja.
f. Anggaran rumah tangga. Bangunlah anggaran rumah tangga gereja
anda.
Teladan yang diberikan gereja mula-mula (Kis. 2:41-47)

1. Tekun dalam pembelajaran Firman Tuhan


2. Bertekun dalam ibadah
3. Bertekun dalam doa
4. Tujuan: memberikan kita kekuatan untuk tetap setia kepada
Tuhan Yesus Kristus.
Daftar Bacaan
– Will Metzger, Beritakan Kebenaran (Surabaya: Momentum,
2005)
– Graham A. Cole, Dia Yang Memberi Hidup (Surabaya:
Momentum, 2021)
– Gerald Bray, Allah Telah Ber-Firman (Surabaya: Momentum,
2019)
– Herman Ridderbos, Paulus – Pemikiran Utama Theologinya
(Surabaya: Momentum, 2015).
– Stephen Tong, Pengakuan Iman Rasuli (Surabaya: Momentum,
2020)
– Mark Dever, 9 Tanda Gereja yang sehat, (Surabaya: Momentum,
2014).
– Jan A. Boersema, dkk., Berteologi Abad XXI (Jakarta: Perkantas,
2015)
Johana\psi.umum-1\2009 Exit
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai