1
Komunitas basis merupakan tantangan dan jawaban atas
kehidupan di tengah-tengah pandemi, melalui kelompok
terkecil ini pula kita akan semakin peka dan lebih menyelami
permasalahan keluarga-keluarga di sekitar kita.
Semoga pendalaman iman di masa Prapaskah ini
menjadikan setiap pribadi kita semakin menyerupai Kristus
dan mari kita belajar dari jemaat perdana yang selalu merasa
bagian dari yang lain sehingga apa yang dialami jemaat mula-
mula terjadi juga pada kita “SEBAB TIDAK ADA SEORANG PUN
YANG BERKEKURANGAN DIANTARA MEREKA”(KIS 4:34).
Semoga!.
2
Pertemuan
Keluarga Mengutamakan
Minggu
Prapaskah I Kehendak Allah
Tujuan :
1. Supaya keluarga katolik dapat meneladan Tuhan Yesus
yang tetap setia dalam pencobaan.
2. Supaya keluarga katolik dapat berpegang teguh pada
kehendak Bapa.
3. Supaya keluarga katolik dapat menentukan pilihan mana
yang baik dan mana yang tidak baik, dan mana yang
terbaik.
Tanda Salib
P Dalam Nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
U Amin.
Salam
P Semoga Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih
Allah, dan pesekeutuan Roh Kudus beserta kita.
U Sekarang dan selama-lamanya.
Pengantar
Santo (Paus) Yohanes Paulus II menyatakan bahwa
pertobatan adalah suatu perubahan tingkah laku atau
mentalitas atau cara berada (BDK Yes 30:15) secara khusus
pertobatan menuntut pemulihan relasi manusia dengan Allah
dan sesama baik pribadi maupun bersama-sama. Pertobatan
selama 40 hari yang kita lakukan selama masa Prapaskah
hendaknya jangan bersifat batin perorangan saja, melainkan
3
bersifat lahir dan sosial kemasyarakatan. Pertobatan semakin
menjadi nyata ketika kita berani terlibat dalam realitas
kehidupan untuk mewujudkan kesejahteraan bersama dalam
persaudaraan dan solidaritas tetap setia kepada kehendak
Allah dalam segala pencobaan (Yakobus 5: “iman tanpa
perbuatan hakekatnya adalah mati”).
Tema Prapaskah yang I ini adalah “Keluarga
mengutamakan kehendak Allah”. Harapannya melalui
pertemuan masa Pra Paskah I ini, kesadaran bersama sebagai
anggota keluarga, ingin mengutamakan kehendak Allah dalam
hidup sehari-hari dalam tuntunan Roh Kudus, Roh Yesus
sendiri.
4
Doa Pembukaan
P Marilah berdoa
Allah Bapa yang bertahta di dalam kerajaan surga kami
mengucap syukur kepadaMu atas berkat dan rahmat
yang selalu Engkau curahkan dalam kehidupan kami.
Utuslah Roh KudusMu atas kami yang berkumpul
ditempat ini supaya kami dapat mengerti dan
mamahami akan terang sabdaMu sehingga iman kami
semakin teguh dan mendalam serta setia kepadaMu
demi Kristus Tuhan dan pengantara kami.
U Amin.
5
4:6 Kata Iblis kepada-Nya:
"Segala kuasa itu serta kemuliaannya
akan kuberikan kepada-Mu, sebab semuanya itu telah
diserahkan kepadaku dan aku memberikannya kepada
siapa saja yang kukehendaki.
4:7 Jadi jikalau Engkau menyembah aku, seluruhnya itu akan
menjadi milik-Mu."
4:8 Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Ada tertulis:
Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu,
dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!"
4:9 Kemudian ia membawa Yesus
ke Yerusalem dan menempatkan Dia di bubungan Bait
Allah, lalu berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah,
jatuhkanlah diri-Mu dari sini ke bawah,
4:10 sebab ada tertulis: Mengenai Engkau, Ia akan
memerintahkan malaikat-malaikat-
Nya untuk melindungi Engkau,
4:11 dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya,
supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu."
4:12 Yesus menjawabnya, kata-Nya: "Ada firman:
Jangan engkau mencobai Tuhan, Allahmu!"
P Demikian Sabda Tuhan.
U Terpujilah Kristus.
6
Peneguhan
Saudara-saudari terkasih Injil pada pendalaman kali ini
mengisahkan Yesus dicobai di padang gurun. Suatu kisah yang
sangat akrab bagi sebab dari kisah inilah kita mengambil
teladan untuk tetap setia kepada Yesus dalam segala cobaan
yang kita alami. Saudara-saudari yang terkasih bila kita
merenungkan injil hari ini kita akan menemukan bahwa apa
yang Yesus alami sungguh serupa dengan pengalaman kita.
Berulang kali Yesus di bujuk untuk mendapatkan statusnya
sebagai Anak Allah untuk kenikmatan duniawi. Yesus
dihadapkan kepada dua pilihan, tunduk kepada iblis maka
hidup akan terasa lebih mudah atau tetap setia kepada
kehendak Bapa. Bukankah ini juga sering kita alami, seringkali
kita memiliki keinginan untuk membuat hidup kita lebih
mudah dengan status yang kita miliki atau sering kita sebut
dengan makan gaji buta atau sekurang-kurangnya membuat
hidup kita lebih mudah dengan cara yang tidak benar.
Namun Yesus sadar siapa dirinya dan tak ingin
menyalahgunakan status yang Ia miliki dan tetap berpegang
pada kehendak Bapa. Tetapi Yesus memilih kehendak Bapa
karena Ia berasal dari Bapa.
Injil hari ini mengajak kita untuk senantiasa berpegang
pada kehendak Bapa, lebih dari itu kita diajak untuk terlibat
aktif dalam karya keselamatan Bapa dengan segala sesuatu
yang kita miliki saat ini. Memang kita senantiasa mengahadapi
kesulitan dan cobaan dan terkadang kita merasa lelah, saat itu
terjadi. Cobalah untuk beristirahat sejenak dan mengingat
kembali perjalanan hidup kita betapa banyak rintangan yang
telah kita hadapai sampai saat ini. Maka kita pasti akan
mampu menghadapi tantangan dan cobaan berikutnya dengan
berpegang pada Tuhan. Seperti Yesus berasal dari Bapa, kita
juga berasal dari Bapa. Yesus mendapat kekuatan dari Allah
7
percayalah kita juga akan mendapat kekuatan dari Bapa untuk
melakukan hal-hal yang baik.
Doa Umat
Pemimpin dapat menyiapkan doa pujian syukur dan
permohonan sendiri, bai juga bila diberi kesempatan untuk
doa spontan dari umat yang hadir dalam sarasehan.
Pemimpin mengawali dan mengakhiri doa umat.
Bapa Kami
P Saudara-saudari yang terkasih, kita telah mendengarkan
sabda Tuhan dan merenungkannya serta
mengungkapkan isi hati dalam doa-doa permohonan dan
pujian. Marilah kita sekarang berdoa seperti yang
diajakan oleh Tuhan Kita Yesus Kristus.
Doa Penutup
P Marilah kita berdoa
Allah Bapa segala sumber rahmat, kembali kami
mengucap syukur atas penyertaan dan bimbinganMu
dalam pendalaman iman dimasa prapaskah ini, semoga
dengan kisah pencobaan Tuhan Yesus di padang gurun
menggerakkan hati kami untuk selalu setia dan taat
kepadaMu. Kami menyadari bahwa didalam setiap
kehidupan baik dalam kebersamaan maupun dalam
hidup pribadi selalu tak terlepas dari tantangan dan
cobaan, semoga rahmatMu selalu berlimpah atas kami.
8
Doa ini kami mohon dengan perantaraan Kristus Tuhan
kami.
U Amin.
Lagu Penutup : “Ya Tuhan, Engkau sumber Air Hayat” (PS. 486)
9
Keluarga Membangun Sikap
Pertemuan
Memuliakan Tuhan Sehingga
Minggu
Prapaskah II Dapat Merasakan Kebahagiaan
Sejati
Tujuan :
1. Keluarga katolik semakin dapat memuliakan Tuhan dalam
hidup sehari-hari
2. Keluarga katolik semakin menyadari kemuliaan Tuhan
3. Keluarga katolik semakin dapat merasakan kebahagiaan
sebagai anugerah yang dapat dirasakan dalam hidup
sehari-hari.
Tanda Salib
P Dalam Nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
U Amin.
Salam
P Semoga Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih
Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.
U Sekarang dan selama-lamanya.
Pengantar
Setiap orang mempunyai cita-cita ingin merasakan
kebahagian yang identik dengan kemuliaan. Maka
kebahagiaan, kemuliaan harus diperjuangkan, sehingga
manusia dapat merasakannya. Antara kebahagiaan dan
kemuliaan itu hampir ada kesamaan. Orang sering mengatakan
bila seseorang bisa mencapai kebahagiaan juga akan
10
merasakan kemuliaan. Tetapi kebahagian, kemuliaan pada
bahasan ini adalah kebahagian yang sejati. Seperti yang
dialami, dirasakan oleh tiga rasul Yesus; Petrus, Yohanes, dan
Yakobus di atas gunung.
Proses untuk dapat merasakan kebahagiaan yang sejati
ini tidak mudah dan juga perlu perjuangan yang terus-
menerus, mungkin harus mengalami jatuh bangun dalam
menggapainya, apalagi kebahagiaan bersama dalam
komunitas basis yaitu keluarga-keluarga yang anggotanya
bermacam-macam keinginan dan tujuan serta anggota dari
komunitas basis itu merupakan bagian dari Gereja yang terus
menatap kedepan dalam bimbingan Roh Kudus.
Tema Prapaskah yang II ini adalah “Keluarga
membangun sikap memuliakan Tuhan sehingga dapat
merasakan kebahagian sejati”. Harapannya melalui pertemuan
masa Pra Paskah II ini, kesadaran bersama sebagai anggota
keluarga, ingin merasakan kemuliaan yang sejati hanya dapat
dirasakan bila setiap anggota keluaga itu selalu dekat dan
bersama dengan Tuhan Yesus.
11
P Semoga Allah memandang dan memperhatikan kita.
Semoga ia menunjukkan kerelaan hatiNya, serta
memberikan pengampunan dosa dan damai sejahtera
kepada kita.
U Amin.
Doa Pembukaan
P Marilah berdoa
Allah Bapa yang Maha Murah dan Maha Mulia,
anugerahkanlah Roh kesetian kepada Putramu Tuhan
kami Yesus Kristus, sehingga keluarga kami sebagai
Komunitas Basis Gerejawi dapat merasakan kemuliaan
yang sudah Engkau janjikan melaui PutraMu Tuhan kami
Yesus Kristus.
Dan bimbinglah keluarga kami dengan selalu mengutus
rohMu, dalam upaya-upaya mewujudkan keluarga yang
selalu mengandalkan bantuan rohMu. Dengan
pengantaraan Tuhan kami Yesus Kristus, PutraMU, yang
hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persekutuan
Roh Kudus, Allah sepanjang segala masa.
U Amin.
12
9:31 Keduanya menampakan diri dalam kemuliaan dan
berbicara tentang tujuan kepergianNya di Yerusalem.
9:32 Sementara itu Petrus dan teman-temannya telah tidur
dan ketika mereka terbangun mereka melihat Yesus
dalam kemuliaanNya; dan kedua orang yang berdiri di
dekat-Nya itu.
9:33 Dan ketika kedua orang itu hendak meninggalkan Yesus,
Petrus berkata kepadaNya : “Guru, betapa bahagianya
kami berada di tempat ini. Baiklah kami dirikan sekarang
tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan
satu untuk Elia.” Tetapi Petrus tidak tahu apa yang
dikatakannya itu.
9:34 Sementara ia berkata demikian, datanglah awan
menaungi mereka. Dan ketika mereka masuk ke dalam
awan itu, takutlah mereka.
9:35 Maka terdengarlah suara dari dalam awan itu, yang
berkata: “ Inilah AnakKu yang Kupilih, dengarkanlah Dia.”
9:36 Ketika suara terdengar, nampaklah Yesus tinggal seorang
diri. Dan murid-murid itu merahasikannya, dan pada
masa itu mereka tidak menceriterakan kepada siapapun
apa yang telah mereka lihat.
13
5. Apa yang harus dilakukan oleh keluarga sebagai kelompok
basis agar dapat merasakan kebahagiaan/kemuliaan!
Peneguhan
Sebelum Tuhan Yesus melaksanakan tugas
penyelamatanNya, Ia mengajak ketiga muridNya untuk
menyendiri di atas gunung, di sana Yesus berdoa kepada Allah
BapaNya. Agar apa yang dilakukan oleh Yesus diketahui, maka
Yesus mengajak murid-muridNya, Petrus, Yohanes dan
Yakobus. Walaupun pada awalnya Yesus melarang jangan
sampai menceritakan apa yang dilihat dan dialami oleh ketiga
muridNya itu, akhirnya apa yang dilihat dan dialami oleh para
rasul itu diwartakan hingga kita yang mengimani Yesus jaman
sekarang juga dapat mendengar dan mengetahui apa yang
terjadi di atas gunung itu. Ketiga muridnya inilah yang
kemudian mewartakan apa yang terjadi dan dialami oleh
mereka.
Mereka melihat Tuhan Yesus sedang berbicara dengan
para nabi yaitu; Musa, Elia, dalam kemuliaannya, walaupun
Petrus bingung tidak tau apa yang harus diperbuat, para rasul
merasakan kebahagiaan yang sejati bersama dengan Yesus,
guruNya. Maka kata Petrus. “Guru, betapa bahagianya kami
berada ditempat ini. Baiklah kami dirikan sekarang tiga kemah,
satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu lagi untuk Elia
(Luk 9:33b). Para rasul itu merasakan kebahagiaan yang dapat
mendorong untuk selalu dekat dan bersama dengan guru-Nya.
Rasa kedamaian dan kebahagian juga dapat kita
rasakan bersama dalam keluarga sebagai komunitas basis.
Kedamaian, kebahagiaan dapat diperjuangkan dalam hidup
14
sehari-hari, dimana kehidupan itu selalu melibatkan Tuhan
sang penyelenggara kehidupan. Kedamaian, kebahagiaan
dapat tercipta bila anggota komunitas basis saling
memperhatikan, mengampuni, mengajak untuk menyediakan
waktu bertemu bersama Tuhan. Pertemuan bersama Tuhan
akan terjadi bila di dalam komunitas basis ada perjumpaan
bersama dengan Tuhan dalam doa bersama.
Buah dari kesetiaan mengikuti Yesus adalah
kebahagiaan yang identik dengan kemuliaan. Seperti yang
dialami dan dirasakan oleh ketiga murid Yesus. Kesetiaan
mengikuti Yesus ini harus selalu diperjuangkan dengan cara
mau mendengarkan ajakan, bisikan Tuhan melalui sabda-
sabda yang bisa kita dengar setiap hari, bila kita menyediakan
waktu untuk membaca, merenungkan sabda Tuhan.
Kebersamaan dengan Yesus membuahkan kebahagiaan yang
merupakan suka cita abadi dan didambakan oleh setiap orang
sebagai anggota komunitas basis.
Konsekuensi mengikuti Yesus adalah selain memikul
salib, kita juga harus mau mendengarkan suara Tuhan, seperti
yang terdengar muncul ditengah awan; “ Inilah Anak yang
Kukasihi, dengarkanlah Dia” (Lukas 9:7), maka muncul
pertanyaan adakah waktu untuk mendengarkan suara Tuhan
dalam sabda-sabdaNya?, sesering apakah kita sebagai orang
yang mengaku pengikut, beriman kepada Kristus bisa
mendengarkan suara Tuhan?
Yang dapat merasakan, mengalami kebahagiaan adalah
mereka yang mau datang dan mendengarkan Firman Allah dan yang
memeliharanya di dalam hati. (bdk Yoh 2; 23). Dengan pernyataan
ini maka marilah untuk berusaha mau datang dan mendengarkan
Sabda Tuhan serta berupaya melaksanakan dalam hidup sehari-hari.
15
Doa Umat
Pemimpin dapat menyiapkan doa pujian syukur dan
permohonan sendiri, bai juga bila diberi kesempatan untuk
doa spontan dari umat yang hadir dalam sarasehan.
Pemimpin mengawali dan mengakhiri doa umat.
Doa Penutup
P Marilah kita berdoa
Allah Bapa yang maha Mulia disurga, Engkau
menjanjikan kepada kami orang beriman kemuliaan
kekal, jadikanlah kami setia kepada PutraMu yang telah
Engkau utus untuk mendampingi dan menyelamatkan
kami orang berdosa. Semoga keluarga kami sebagai
komunitas basis dapat meneladan ketiga Rasul Yesus
yang setia mengikuti Yesus di atas gunung untuk dapat
mengalami dan merasakan kebahagian dan kemuliaan.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-
Mu, yang Hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam
persekutuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.
U Amin.
16
Mohon Berkat Tuhan
P Saudara-saudari terkasih, sebelum mengakhiri
pendalaman iman masa Prapaskah II ini baiklah kita
menundukkan kepala memohon berkat Tuhan.
P Semoga Tuhan Memberkati kita, melindungi kita
terhadap dosa dan menghantar kita kehidup yang kekal :
Dalam Nama Bapa, dan Putera, dan Roh Kudus.
U Amin
17
Pertemuan Keluarga Menyadari Upah
Minggu Kedosaan Sehingga selalu
Prapaskah III Berjaga-jaga
Tujuan :
1. Keluarga Katolik menjadi pribadi yang dinamis.
2. Hendaknya setiap pribadi melakukan pertobatan terus-
menerus.
Tanda Salib
P Dalam Nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
U Amin.
Salam
P Semoga Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih
Allah, dan pesekeutuan Roh Kudus beserta kita.
U Sekarang dan selama-lamanya.
Pengantar
Masa Prapaskah adalah masa untuk merenungkan
panggilan kita sebagai para murid Kristus, Kristus yang
menderita demi keselamatan umat manusia. Sikap pertobatan
terus-menerus adalah permohonan dan upaya kita dalam
hidup sehari-hari. Melalui sabdaNya Yesus mengajari kita
untuk semakin dalam berinteraksi atas karya keselamatan dari
Allah yang sudah ada sejak semula Ia laksanakan.
Perumpamaan-perumpamaan yang Yesus ungkapkan dalam
Injil mengajak kita untuk memeditasikan hidup kita sendiri.
18
Tema Prapaskah yang III ini adalah “Keluarga menyadari
Upah dosa sehingga selalu berjaga-jaga”. Harapannya melalui
pertemuan masa Pra Paskah III ini, ada kesadaran bersama
sebagai anggota keluarga, menyadari dosa dan akibatnya,
sehingga setiap anggota keluaga selalu berjaga-jaga dan diajak
untuk semakin peduli pada sesama yang ada disekitar kita,
terutama mereka yang menderita dan kekurangan.
Tobat dan permohonan Ampun
P Marilah kita bersama-sama mengakui segala dosa dan
kekurangan kita dalam terang sabda Tugan
P+U Saya mengaku kepada Allah yang maha kuasa dan
kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa
dengan pikiran dan perkataan dengan perbuatan dan
kelalaian. Saya berdosa saya berdosa saya sungguh
berdosa. Oleh sebab itu, saya mohon kepada santa
Perawan maria dan kepada para malaikat dan orang
kudus dan kepada saudara sekalian supaya mendoakan
saya kapada Allah, Tuhan kita.
P Semoga Allah memandang dan memperhatikan kita.
Semoga ia menunjukkan kerelaan hatiNya, serta
memberikan pengampunan dosa dan damai sejahtera
kepada kita.
U Amin.
Doa Pembukaan
P Marilah berdoa
Tuhan Yesus, kami mensyukuri berkat yang kami terima
sampai hari ini baik secara pribadi maupun sebagai
keluarga Kristiani, kami mohon agar dimasa Prapaskah
ini kami mau berbagi rejeki kepada sesama yang
membutuhkannya. Semoga sabdaMu meneguhkan iman
kami bahwa Yesus Kristus puteraMu Allah yang mau
19
menjadi manusia menghendaki kami yang mau berbagi
kasih demi kebaikan dan keseamatan manusia ,
karuniakanlah Roh kudusMu kepada kami agar terang
sabdaMu menuntun langkah hidup kami, demi kristus
Tuhan pengantar kami, yang hidup dan berkuasa
bersama Dikau dalam persekutuan Roh Kudus, Allah
sepanjang segala masa.
U Amin.
20
Perumpamaan tentang pohon ara yang tidak berbuah
21
Peneguhan
Dosa menurut katekese Katolik adalah satu
pelanggaran dalam akal budi, kebenaran dan hati nurani yang
baik.
Yesus sendiri menyatakan kepada orang-orang yang
datang padanya bahwa setiap penderitaan tidaklah semata-
mata disebabkan oleh dosa, namun ada hal-hal lain yang
menyebabkan penderitaan bisa karena orang lain, bisa karena
alam, bisa karena ketidak adilan, pun keturunan.
Sebagai tanggapan Yesus terhadap orang-orang yang
datang padanya, Yesus menyatakan bahwa setiap pribadi dari
kita senantiasa berjaga-jaga selalu bisa juga penderitaan yang
lebih akan menimpa kita, berdoa dan berjaga-jaga adalah
jawaban untuk menghadapi setiap kemungkinan dalam hidup
ini.
Doa Umat
Pemimpin dapat menyiapkan doa pujian syukur dan
permohonan sendiri, bai juga bila diberi kesempatan untuk
doa spontan dari umat yang hadir dalam sarasehan.
Pemimpin mengawali dan mengakhiri doa umat.
Bapa Kami
P Saudara-saudari yang terkasih, kita telah mendengarkan
sabda Tuhan dan merenungkannya serta
mengungkapkan isi hati dalam doa-doa permohonan dan
pujian. Marilah kita sekarang berdoa seperti yang
diajakan oleh Tuhan Kita Yesus Kristus.
P+U Bapa Kami yang ada disurga….. dst.
22
Doa Penutup
P Marilah kita berdoa
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-
Mu, yang Hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam
persekutuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.
U Amin.
23
Pertemuan Sukacita Keluarga
Minggu Menjadi Orang tua yang Baik
Prapaskah IV
Tujuan :
1. Orang tua sebagai teladan terhadap anak-anaknya.
2. Keluarga Katolik semakin memahami arti hidup dalam
kebersamaan.
3. Keluarga Katolik semakin terlibat aktif dan kreatif dalam
KBG.
Lagu pembuka : “Kasihanilah Umatmu, Tuhan” (PS. 601)
Tanda Salib
P Dalam Nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
U Amin.
Salam
P Semoga Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih
Allah, dan pesekeutuan Roh Kudus beserta kita.
U Sekarang dan selama-lamanya.
Pengantar
Hari ini kita berkumpul kembali dan diajak untuk ber-
refleksi melalui perumpamaan tentang Anak yang hilang, atau
perumpamaan tentang bapak yang baik. Si bungsu dalam
kesengsaraan setelah hidupnya yang tidak teratur teringat
akan Kebaikan hati bapaknya terhadap para pelayan mereka.
Dengan bermodal pada keyakinan bahwa bapanya seorang
yang baik hati, si bungsu kemudian pulang kembali
kerumahnya dengan harapan bisa menjadi salah satu orang
upahan bapanya, karena haknya sudah tidak ada sebagai
seorang anak dalam keluarga, karena ia gunakan untuk
24
berfoya-foya dengan menghambur-hamburkannya. Rupanya
kebaikan Bapanya melebihi dugaannya. Bapanya memulihkan
kembali haknya.
Kita dalam masa Prapaskah IV ini diajak untuk
menyadari, bahwa kitapun masih menjadi anak-anak Bapa
yang maha kasih.
Doa Pembukaan
P Marilah berdoa
Allah Bapa yang Maha Baik, syukur atas segala berkat
yang Engkau limpahkan kepada kami sebagai keluarga,
sebagai gereja, karuniakan kepada kami umatMu rahmat
pertobatan yang sejati, agar dalam pengalaman-
pengalaman hidup kami menyadari dengan sungguh
segala kelalaian kami dan bergantung pada kasih dan
25
kebaikanMu. Semoga sabdaMu menyinari hati kami
untuk makin bertobat pada masa Prapaskah yang suci
ini. Semua ini kami mohon dengan pengantaraan Yesus
Kristus putraMu, Tuhan dan pengantara kami, yang
bersama Dikau dalam persekutuan Roh Kudus, Allah
sepanjang segala masa.
U Amin.
26
15:17 Lalu ia menyadari keadaannya, katanya: Betapa
banyaknya orang upahan bapaku yang berlimpah-
limpah makanannya, tetapi aku di sini mati kelaparan.
15:18 Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku dan berkata
kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga
dan terhadap bapa,
15:19 aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa; jadikanlah
aku sebagai salah seorang upahan bapa.
15:20 Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya. Ketika ia
masih jauh, ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah
hatinya oleh belas kasihan. Ayahnya itu berlari
mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia.
15:21 Kata anak itu kepadanya: Bapa, aku telah berdosa
terhadap sorga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi
disebutkan anak bapa.
15:22 Tetapi ayah itu berkata kepada hamba-hambanya:
Lekaslah bawa ke mari jubah yang terbaik, pakaikanlah
itu kepadanya dan kenakanlah cincin pada jarinya dan
sepatu pada kakinya.
15:23 Dan ambillah anak lembu tambun itu, sembelihlah dia
dan marilah kita makan dan bersukacita.
15:24 Sebab anakku ini telah mati dan menjadi hidup
kembali, ia telah hilang dan didapat kembali. Maka
mulailah mereka bersukaria.
15:25 Tetapi anaknya yang sulung berada di ladang dan ketika
ia pulang dan dekat ke rumah, ia mendengar bunyi
seruling dan nyanyian tari-tarian.
15:26 Lalu ia memanggil salah seorang hamba dan bertanya
kepadanya apa arti semuanya itu.
15:27 Jawab hamba itu: Adikmu telah kembali dan ayahmu
telah menyembelih anak lembu tambun, karena ia
mendapatnya kembali dengan sehat.
27
15:28 Maka marahlah anak sulung itu dan ia tidak mau
masuk. Lalu ayahnya keluar dan berbicara dengan dia.
15:29 Tetapi ia menjawab ayahnya, katanya: Telah bertahun-
tahun aku melayani bapa dan belum pernah aku
melanggar perintah bapa, tetapi kepadaku belum
pernah bapa memberikan seekor anak kambing untuk
bersukacita dengan sahabat-sahabatku.
15:30 Tetapi baru saja datang anak bapa yang telah
memboroskan harta kekayaan bapa bersama-sama
dengan pelacur-pelacur, maka bapa menyembelih anak
lembu tambun itu untuk dia.
15:31 Kata ayahnya kepadanya: Anakku, engkau selalu
bersama-sama dengan aku, dan segala kepunyaanku
adalah kepunyaanmu.
15:32 Kita patut bersukacita dan bergembira karena adikmu
telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang
dan didapat kembali."
28
Peneguhan
Ungkapan harta orang tua adalah harta anak, namun
harta anak bukanlah harta orang tua, memang ada benarnya
ketika anak menuntut haknya, saat itu orang tua yang karna
cinta tidak akan mampu untuk menjawab “tidak”.
Sikap si bungsu yang menginginkan warisan dari
bapanya kemudian menggunakan dengan semaunya adalah
cerminan anak yang tidak bertanggung jawab, namun ketika
seluruh harta warisan sudah habis disinilah terjadi titik balik, si
bungsu yang semula dengan ke-egoisannya meninggalkan
orang tuanya pulang dengan penyesalan. Inilah sisi positif yang
mestinya dimiliki setiap pribadi, berbalik dan menyesali
perbuatan.
Dalam kelompok doa atau kelompok-kelompok yang
lain, sering terjadi salah satu atau beberapa yang
meninggalkan kesatuannya dengan berbagai alasan, maka
kewajiban setiap anggota kelompok untuk mengajaknya
kembali bergabung dengan mencari permasalahannya serta
bermusyawarah untuk mencari jalan keluar yang baik .
Membangun Niat
P Setelah membaca dan merenungkan Sabda Tuhan, kini
saatnya kita menanggapi-Nya dengan membuat niat
untuk diri pribadi maupun untuk keluarga kita masing-
masing dalam mebangun Komunitas Basis Gerejawi.
Saat Hening ….
• Sejak kapan aku menjadi katolik ? …. Apakah aku
memahami dengan baik iman Katolikku? Apakah aku
sering membaca dan mendengar pengajaran/ sabda
Tuhan? Apa yang masih kuingat ketika membaca /
mendengar sabda Tuhan dalam katekese iman? …. Apa
29
yang harus aku lakukan untuk selalu dekat dengan Tuhan
dalam hidup sehari-hari untuk membangun Komunitas
Basis Gerejawi?
Doa Umat
Pemimpin dapat menyiapkan doa pujian syukur dan
permohonan sendiri, bai juga bila diberi kesempatan untuk
doa spontan dari umat yang hadir dalam sarasehan.
Pemimpin mengawali dan mengakhiri doa umat.
Bapa Kami
P Saudara-saudari yang terkasih, kita telah mendengarkan
sabda Tuhan dan merenungkannya serta
mengungkapkan isi hati dalam doa-doa permohonan dan
pujian. Marilah kita sekarang berdoa seperti yang
diajakan oleh Tuhan Kita Yesus Kristus.
P+U Bapa Kami yang ada disurga….. dst.
Doa Penutup
P Marilah kita berdoa
Allah sang kehidupan, betapa kami bahagia saat ini,
Engkau menganugerahi kesempatan untuk meyakinkan
kami dalam kebersamaan bahwa kami rindu
membangun Komunitas Basis Gerejawi sebagai cara
hidup menggereja yang baru. Semoga kerinduan dan
harapan kami semakin terwujud dalam keluarga-
keluarga kami. Doa ini kami sampaikan dengan
pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang
Hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persekutuan
Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.
30
U Amin.
31