Anda di halaman 1dari 23

Perayaan Ekaristi

HARI DOA PANGGILAN SEDUNIA KE-58


HARI MINGGU PASKAH IV
25 April 2021

Komentar Persiapan
Dibawakan oleh pemandu acara/petugas

Para suster, bruder, frater, bapak, ibu, serta kaum muda yang
terkasih,
Hari ini adalah Hari Minggu ke-4 dalam Masa Paskah, dan secara
khusus Gereja semesta merayakan Hari Doa Panggilan Sedunia
ke-58. Adapun tema yang diangkat oleh Paus Fransiskus
berhubungan dengan Tahun Santo Yosep, yaitu “Santo Yosep:
Impian Panggilan”. Tahun Santo Yosep yang telah dicanangkan
Paus Fransiskus dimulai sejak tanggal 8 Desember 2020 sampai
dengan 8 Desember 2021.

Mengapa Santo Yosep menjadi Impian Panggilan? Karena melalui


mimpi yang Tuhan bisikan padanya, dia mampu menjadikan
hidupnya sebagai sebuah anugerah. Paus Fransiskus mengatakan
bahwa, “Setiap orang bermimpi menemukan kepenuhan hidup.
Kita sudah sepantasnya memupuk harapan-harapan besar, cita-
cita luhur yang tidak dapat dipenuhi oleh tujuan-tujuan
sementara, seperti kesuksesan, uang, dan hiburan. Jika kita
meminta orang menyebutkan dalam satu kata impian hidup
mereka, tidaklah sulit membayangkan jawabannya: “untuk
dicintai”. Cinta itulah yang memberi makna pada hidup, karena
cinta menyingkapkan misteri hidup. Memang, kita hanya
memiliki hidup jika kita memberikannya; kita sungguh-sungguh
memilikinya hanya jika kita dengan murah hati membagikannya.”

Dengan meneladani Santo Yosep, mari kita mempersiapkan hati


untuk memulai perayaan Ekaristi Suci ini dengan menyanyikan
lagu pembuka:

2
RITUS PEMBUKA

01. Lagu Pembuka – Perarakan Masuk


02. Tanda Salib
03. Salam
04. Pengantar/Kata Pembuka

Suster, bruder, frater, bapak, ibu, serta teman-teman muda


yang terkasih,
Pada hari yang khusus ini, kita bersama-sama berdoa, dan
memohon agar Tuhan menumbuhkan panggilan-panggilan
di hati kaum muda, adik-adik Sekami. Semoga teman-
teman muda bersedia untuk menjawab panggilan Tuhan
menjadi imam, biarawan-biarawati, selibater awam, dan
misionaris awam.

Marilah kita meneladani Santo Yosep yang berani


menjalankan perintah Tuhan yang ditunjukkan melalui
mimpi-mimpinya. Santo Yosep yang setia, taat, dan berani.
Dialah yang layak kita teladani dalam kehidupan ini. Ia
menjadi pribadi yang rendah hati dan bertanggung jawab.
Hatinya dan komitmennya luar biasa. Dialah yang menjadi
impian panggilan.

Hari ini kita diajak untuk melihat gambaran Yesus sebagai


Gembala yang Baik. Injil Yohanes hari ini, menceritakan
bahwa, “Yesus menyatakan diri-Nya sebagai Gembala Baik.
Gembala Baik mempertaruhkan hidupnya agar kita
menikmati kehidupan sejati. Sebab kita ini telah diangkat
menjadi putra-putri Allah dan diharapkan mempererat
hubungan kita dengan Dia. Relasi yang erat akan
membawa kita pada keyakinan bahwa dalam Kristus kita
menemukan keselamatan. Dialah Gembala Sejati yang tak
akan meninggalkan kita kawanan-Nya.

Semoga di Hari Doa Panggilan ini, bersama Yesus Sang


Gembala Baik, kita selalu dibimbing, untuk menuntun

3
setiap orang, khususnya orang-orang muda yang sedang
mencari dan mewujudkan mimpi-mimpi yang sesuai
dengan kehendak Tuhan. Semoga Santo Yosep
menginspirasi dalam diri mereka dengan keberanian
berkata “ya” kepada Tuhan yang selalu mengejutkan dan
tidak pernah mengecewakan.

Pada awal perayaan suci ini, marilah kita siapkan hati


dengan mengakui dan menyesali segala dosa dan salah kita,
seraya memohon ampun dan rahmat kerahiman Allah.

05. Tobat - Tuhan, kasihanilah kami

06. Madah Kemuliaan

07. Doa Pembuka


Didoakan oleh Imam (I) atau Pemimpin Ibadat (P).

I/P. Marilah berdoa, (hening sejenak)


Ya Allah, dalam diri Yesus, Putra-Mu, yang telah wafat dan
bangkit mulia, Engkau telah membuka jalan keselamatan
bagi kami. Kami mohon berilah kami keberanian untuk
mengikuti jejak-Nya, mencintai sesama secara tulus
kendati harus disertai dengan pengorbanan. Sebab, Dialah
Tuhan dan pengantara kami, yang bersama dengan Dikau
dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah
sepanjang segala masa.
U. Amin.

4
LITURGI SABDA

08. Bacaan Pertama (Kis. 4:8-12)


Dibacakan oleh Lektor (L)

Hanya Yesuslah sumber keselamatan

L. Pembacaan dari Kisah Para Rasul:

Tatkala dihadapkan kepada Mahkamah Agama Yahudi


karena telah menyembuhkan seorang lumpuh, Petrus yang
penuh dengan Roh Kudus berkata, “Hai pemimpin-
pemimpin umat dan tua-tua jika kami sekarang harus
diperiksa karena suatu kebajikan kepada seorang sakit,
dan harus menerangkan dengan kuasa manakah orang itu
disembuhkan, maka ketahuilah oleh kamu sekalian dan
oleh seluruh umat Israel bahwa semua itu kami lakukan
dalam nama Yesus Kristus, orang Nazaret, yang telah kamu
salibkan, tetapi dibangkitkan Allah dari antara orang mati.
Karena Yesus itulah orang ini sekarang berdiri dengan
sehat di depan kamu. Yesus adalah batu yang dibuang oleh
tukang-tukang bangunan, yaitu kamu sendiri, namun ia
telah menjadi batu penjuru. Dan, keselamatan tidak ada di
dalam siapa pun juga selain di dalam Dia.

Demikianlah Sabda Tuhan


U. Syukur kepada Allah.

09. Mazmur Tanggapan (Mzm. 118:1+8-9.21-23.26.28-29;


Ul:22)

Ulangan: Tangan kanan Tuhan telah memperlihatkan


kekuatan. Tangan kanan Tuhan telah
menjunjungku. Maka, aku tak akan mati,
melainkan hidup abadi.

5
Ayat Mazmur
1) Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik! Kekal
abadi kasih setia-Nya. Lebih baik berlindung pada
Tuhan, dari pada percaya kepada manusia. Lebih baik
berlindung pada Tuhan, dari pada percaya kepada
bangsawan.

2) Aku bersyukur kepada-Mu sebab Engkau telah


menjawab aku dan telah menjadi keselamatanku. Batu
yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan, telah
menjadi batu penjuru. Hal itu terjadi dari pihak Tuhan,
suatu perbuatan ajaib di mata kita.

3) Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan!


Kami memberkati kamu dari dalam rumah Tuhan.
Allahkulah Engkau, aku hendak bersyukur kepada-Mu,
Allahku, aku hendak meninggikan Dikau.
Bersyukurlah kepada Tuhan sebab Ia baik! Kekal
abadi kasih setia-Nya.

10. Bacaan Kedua (1 Yoh. 3:1-2)


Dibacakan oleh Lektor (L)

Kita melihat Yesus dalam keadaan-Nya yang sebenarnya

L. Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes:

Saudara-saudari terkasih, lihatlah, betapa besar kasih Allah


yang dikaruniakan Bapa kepada kita sehingga kita disebut
Anak-anak Allah, dan memang kita adalah anak-anak Allah.
Karena itu dunia tidak mengenal kita sebab dunia tidak
mengenal Allah. Saudara-saudaraku terkasih, sekarang kita
adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata bagaimana
keadaan kita kelak. Akan tetapi, kita tahu bahwa apabila
Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama
seperti Dia sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-
Nya yang sebenarnya.

6
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

11. Bait Pengantar Injil


Dinyanyikan oleh Solis (S)

S. Alleluia
U. Alleluia
S. Akulah Gembala yang Baik, Sabda Tuhan; Aku mengenal
domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku.
U. Alleluia, Alleluia.

12. Bacaan Injil (Yoh. 10:11-18)


Dibacakan oleh Imam (I) atau Pemimpin Ibadat (P).

Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-


dombanya.

I/P. Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes:

Sekali peristiwa Yesus berkata kepada orang-orang Farisi,


“Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik
memberikan nyawanya bagi domba-dombanya; sedangkan
seorang upahan yang bukan gembala, dan yang bukan
pemilik domba-domba itu sendiri, Ketika melihat serigala
datang, meninggalkan domba-domba itu lalu lari, sehingga
serigala itu menerkam dan mencerai beraikan domba-
domba itu. Ia lari kerena ia seorang upahan, dan tidak
memperhatikan domba-domba itu. Akulah gembala yang
baik. Aku mengenal domba-domba-Ku, dan domba-domba-
Ku mengenal Aku sama seperti Bapa mengenal Aku dan
Aku mengenal Bapa, dan Aku memberikan nyawa-Ku bagi
domba-domba-Ku. Ada lagi pada-Ku domba-domba lain,
yang bukan dari kandang ini; domba-domba itu harus
Kutuntun juga; mereka akan mendengarkan suara-Ku dan
mereka akan menjadi satu kawanan dengan satu gembala!
Bapa mengasihi Aku, oleh karena Aku memberikan nyawa-

7
Ku untuk menerimanya kembali. Tidak seorang pun
mengambilnya dari pada-Ku, melainkan Aku
memberikannya menurut kehendak-Ku sendiri. Aku
berkuasa memberikannya dan berkuasa mengambilnya
kembali. Inilah tugas yang Kuterima dari Bapa-Ku.

I/P. Demikianlah Injil Tuhan


U. Terpujilah Kristus

13. Homili
14. Syahadat Para Rasul (dapat didoakan atau dinyanyikan).
15. Doa Umat

I/P. Kristus telah bersabda, “Akulah gembala yang baik.


Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-
dombanya.” Oleh karena kebaikan hati-Nya yang telah
memberikan nyawa-Nya bagi keselamatan kita, marilah
kita memanjatkan doa kepada Allah Bapa kita.

L. Bagi Bapa Paus, para uskup, para imam, serta para


memimpin umat.
Ya Bapa, berkatilah Paus, para uskup, para imam, dan para
pemimpin umat-Mu agar hidup mereka semakin
menyerupai Kristus.
U. Semoga mereka sungguh memiliki semangat pengabdian
yang sejati, kebenaran yang menyelamatkan, serta penuh
kasih terhadap setiap orang.

L. Bagi para pemimpin masyarakat.


Ya Bapa, semoga para pemimpin masyarakat kami
mengikuti jejak Putra-Mu dan sanggup berjerih payah
berusaha membawa masyarakat menuju kesejahteraan
umum.
U. Semoga nama-Mu semakin diwartakan melalui kesaksian
hidup mereka yang tekun berjuang demi keselamatan setiap
orang.

8
L. Bagi semua orang yang sudah meninggal.
Ya Bapa, semoga mereka yang sudah meninggal dunia, Kau
perkenankan menikmati kasih-Mu di surga dan tetap
sehati dengan kami yang masih berjuang di dunia ini.
U. Teguhkanlah kami untuk selalu berjuang atas dasar kasih
yang akan mengantar kami ke kehidupan abadi bersama-
Mu.

L. Bagi kita sendiri.


Ya Bapa, berilah kami semangat bekerja sama, bergotong-
royong dan saling membantu dalam membangun umat-Mu
menjadi Gereja, tanda kehadiran-Mu di masyarkat kami.
U. Semoga kami boleh untuk ikut ambil bagian dalam karya
keselamatan-Mu bagi dunia.

I/P. Allah Bapa kami, sumber kehidupan dan kegiatan, kami


bersyukur Kauperkenankan ikut serta dalam kehidupan
Ilahi-Mu serta karya penggembalaan Putra-Mu. Berilah
kami kekuatan agar selalu setia dalam perkara-perkara
kecil dan sepenuh hati untuk menjalankan kehendak-Mu.
Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami.
U. Amin.

9
LITURGI EKARISTI

16. Persiapan Persembahan


17. Lagu Persembahan

18. Doa Persiapan Persembahan


I/P. Marilah berdoa (hening sejenak)
Ya Allah, sudilah menerima persembahan roti dan anggur
ini. Semoga kami semakin menyadari betapa besar
pengurbanan Putra-Mu bagi kami sehingga kami pun
berani untuk berkorban demi sesama. Sebab, Dialah Tuhan
dan Pengantara kami.
U. Amin

19. Doa Syukur Agung


a. Dialog Pembuka
b. Prefasi
c. Kudus

20. Komuni
a. Bapa Kami
b. Embolisme
c. Doa Damai
d. Pemecahan Hosti
Pemecahan Hosti diiringi seruan/lagu Anak Domba Allah.
e. Persiapan Komuni
f. Penerimaan Tubuh (dan Darah) Kristus.
g. Pembersihan Bejana
Setelah komuni, diakon/imam membersihkan patena dan piala
h. Saat Hening

10
DOA KOMUNI BATIN

Yesusku, aku percaya,


Engkau sungguh hadir dalam Sakramen Mahakudus,
Aku mencintai-Mu lebih dari segalanya
dan aku merindukan kehadiran-Mu dalam jiwaku.
Karena sekarang aku tak dapat menyambut-Mu
dalam Sakramen Ekaristi,
datanglah sekurang-kurangnya secara rohani
ke dalam hatiku.
Seolah-olah Engkau telah datang,
Aku memeluk-Mu dan mempersatukan diriku
sepenuhnya kepada-Mu,
jangan biarkan aku terpisah daripada-Mu.
Amin

21. Doa Mohon Panggilan

Allah yang Mahakuasa, Engkau telah menetapkan Yesus


menjadi Imam Agung umat-Mu. Dia telah menguduskan
dan memimpin kami mempersembahkan kurban pujian
kepada-Mu.

Kami bersyukur karena Engkau tidak membiarkan umat-


Mu terlantar tanpa gembala. Untuk itu Engkau telah
memanggil calon-calon imam di tengah kami. Kami berdoa
bagi mereka yang sedang menyiapkan diri di jalan imamat,
dengan terang Roh-Mu dan dengan kemauan yang bebas
mereka telah memilih jalan ini untuk mengabdi Engkau
dan melayani jemaat-Mu. Semoga mereka sungguh
membekali diri dengan iman dan hidup rohani yang
tangguh, ilmu, dan ketrampilan. Berilah mereka semangat
kegembalaan Yesus sendiri, agar nanti mampu
menggembalakan umat-Mu dengan bijaksana, penuh kasih,
dan perhatian. Berilah mereka kekuatan dalam menapaki
jalan panjang yang telah Kautunjukkan, dan dari hari ke
hari semakin mantap meyakini panggilan-Mu.

11
Seandainya Engkau tidak menghendaki mereka
menempuh jalan imamat, dan Engkau menunjukkan jalan
hidup yang lain, semoga mereka tetap percaya akan
kebijaksanaan-Mu. Bantulah mereka agar dapat menerima
kenyataan ini dengan jiwa yang besar dan hati pasrah.
Semoga mereka dengan lapang hati menerima panggilan
yang berbeda, dan dapat kembali ke tengah jemaat tanpa
takut ataupun rendah diri. Semoga jemaat beriman juga
menerima kenyataan ini dengan hati terbuka dan
membantu dia untuk menemukan jalan hidup yang lebih
sesuai dengan kehendak-Mu. Demi Kristus, Tuhan kami.
Amin.
22. Doa Sesudah Komuni
I/P. Marilah berdoa (hening sejenak)
Ya Allah, kami bersyukur kepada-Mu karena Putra-Mu
telah mengorbankan diri-Nya demi keselamatan kami.
Kuatkanlah iman dan harapan kami akan hidup kekal yang
merupakan buah dari pengurbanan Putra-Mu. Sebab,
Dialah Tuhan dan Pengantara kami.
U. Amin.

RITUS PENUTUP

23. Pengumuman
24. Amanat Pengutusan
25. Berkat
26. Pengutusan
27. Lagu Penutup – Perarakan Keluar

***

12
HARI DOA MOHON PANGGILAN SEDUNIA KE-58
MINGGU PASKAH IV
25 April 2021

Bacaan I : Kis. 4:8-12a


Bacaan II : 1 Yoh 3:1-2
Injil : Yohanes 10:11-18

Mengenal Domba-domba-Nya

“Akulah Gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku


dan domba-domba-Ku mengenal Aku, sama seperti Bapa
mengenal Aku dan Aku mengenal Bapa, dan Aku memberikan
nyawa-Ku bagi domba-domba-Ku”

Yesus sebagai Gembala yang baik mengenal domba-domba-Nya.


Begitu pula sebaliknya, domba-dombanya mengenal gembalanya.
‘Mengenal’ mengandaikan adanya suatu hubungan pribadi yang
akrab, yang dapat menyapa setiap domba, masing-masing
menurut namanya (Yoh 10:12). Mengenal nama dan kebutuhan
pribadi, membantu Sang Gembala yang baik untuk
memerhatikan, memelihara, membela, memperjuangkan
nasibnya, melindungi kawanan dombanya terhadap serangan
binatang buas dan aneka ancaman dunia (bdk. Yoh 10:8.12),
menghimpun dan mempersatukan domba-domba yang
tercerai-berai, bahkan merangkul kawanan domba lain yang
tak bergembala dan tidak mendapat perhatian dari gembalanya.
Wujud tanggung jawab terhadap komitmen panggilan dan
perutusan Bapa-Nya, memotivasi Yesus untuk rela
mengurbankan hidup-Nya demi keselamatan kekal domba-
domba-Nya (bdk Yoh 10:11).

13
Pada Hari Doa Mohon Panggilan Sedunia ini, Paus Fransiskus
mengajak kita meneladani Santo Yosep yang melalui mimpi-
mimpinya, dia mampu mendengarkan dan melaksanakan
kehendak Tuhan. Memang tidak mudah bagi Santo Yosep, namun
dengan penuh iman kepada Allah, dia mampu melaksanakan
tugas dan tanggung jawabnya. Paus Fransiskus mengatakan:
“Mimpi-mimpi yang dialami Yosep itu adalah panggilan dari
Allah, tetapi tidak mudah untuk menerimanya. Setiap sesudah
bermimpi, Yosep mengubah rencana-rencananya dan berani
mengambil risiko, dengan mengorbankan rencana-rencananya
sendiri untuk mengikuti rencana misteri Allah, yang kepada-Nya
dia percaya sepenuhnya”. Santo Yosep membiarkan dirinya
dibimbing oleh mimpinya tanpa ragu. Mengapa? Karena hatinya
tertuju kepada Allah.

“Di tengah semua pergolakan yang terjadi dalam hidupnya,


Yosep menemukan keberanian untuk mengikuti kehendak
Tuhan. Begitu pula dalam panggilan: panggilan Tuhan selalu
mendesak kita untuk mengambil langkah pertama, untuk
memberikan diri kita sendiri, terus melangkah maju. Tidak ada
iman tanpa risiko. Hanya dengan menyandarkan diri kita sendiri
pada rahmat, mengesampingkan program hidup dan
kenyamanan kita, kita benar-benar dapat mengatakan “ya”
kepada Tuhan. Dan, setiap “ya” melahirkan buah karena menjadi
bagian dari rencana yang lebih besar, darinya kita hanya
memandang detailnya, tetapi yang diketahui dan dijalankan Sang
Seniman Ilahi, menjadikan setiap kehidupan sebagai sebuah
mahakarya. Dalam hal ini, Santo Yosep adalah teladan
unggul penerimaan rencana Allah. Namun, ia menerimanya
dengan aktif: tidak pernah enggan atau pasrah. Yosep “bukan
orang yang mundur dengan pasif, tetapi pelaku yang berani dan
kuat” (Patris Corde, 4).

Hanya orang yang membuka mata hatinya seperti Yosep, yang


akan mampu mendengarkan suara Tuhan, mengenal apa yang
diinginkan Tuhan dalam hidupnya. Yosep hidup dalam
keheningan dan doa. Dia pribadi yang rendah hati, sabar, dan

14
penuh tanggung jawab. Hatinya sungguh menunjukkan hati
seorang bapa yang baik, penuh kasih sayang. Mengapa ini bisa
terjadi? Karena dia mempunyai relasi yang baik dengan Allah.
Hatinya tertuju pada Allah. Yosep tahu apa yang diinginkan oleh
Allah atas diri-Nya, dan dengan penuh tanggung jawab ia
melaksanakan apa yang menjadi tugasnya.

Yosep menjadi teladan bagi kaum terpanggil. Santo Yosep adalah


figur luar biasa, sekaligus merupakan tokoh yang “sangat dekat
dengan pengalaman manusiawi kita.” Dia tidak melakukan hal-
hal yang mencengangkan, dia tidak memiliki karisma khusus,
atau juga dia tidak tampak istimewa di mata orang-orang yang
berjumpa dengannya. Dia tidak terkenal atau tidak banyak
tercatat: bahkan Injil tidak menyampaikan satu pun kata yang
keluar dari Santo Yosep. Meski demikian, melalui hidup
kesehariannya, Santo Yosep mencapai sesuatu yang luar biasa di
mata Tuhan (Pesan Paus Fransiskus, Hari Doa Panggilan 2021).

Marilah kita meneladani Yesus Sang Gembala Agung, yang telah


merelakan diri-Nya bagi keselamatan umat manusia. Dialah Sang
Gembala Baik, yang mengenal domba-domba-Nya. Kita pun
sebagai domba harus mengenal-Nya dengan benar. Gembala kita
Yesus Kristus, rela menyerahkan diri-Nya untuk keselamatan
jiwa-jiwa kita.

Bagaimana dengan kita, pernahkah kita bermimpi tentang apa


yang dikehendaki Tuhan? Beranikah kita membuka hati
melakukan seperti yang Santo Yosep lakukan?

Sr. Yohana, SRM

15
BAHAN BINA IMAN REMAJA - SEKAMI
Hari Minggu Panggilan Sedunia
Hari Minggu Paskah IV

MENJADI GEMBALA BAGI SESAMA

I. PEMBUKA
1. Prakondisi
Animator/pendamping/pemandu pertemuan mengajak
peserta menyanyikan lagu “Tuhan Kau Gembala Kami” -
buku Hatiku Penuh Nyanyian (HPN No. 385) atau Puji Syukur
No. 542.

2. Doa Pembuka ()


Tuhan Yesus, Gembala baik, terima kasih atas cinta-
Mu kepada kami. Terangilah hati dan budi kami
dengan Roh-Mu, agar kami dapat mendengarkan
Sabda-Mu pada pertemuan ini. Semoga kami mampu
menjadi gembala yang baik bagi sesama kami. Demi
Kristus, Tuhan dan pengantara kami, yang hidup dan
berkuasa bersama Bapa, kini dan sepanjang masa.
Amin

3. Pengantar
Animator/pendamping/pemandu pertemuan jika
memungkinkan, dapat mengundang frater, suster, bruder
atau pastor untuk memberikan pengantar dengan sapaan.

Pada Hari Minggu Paskah ke-4 ini, Gereja merayakan


Minggu Doa Panggilan Sedunia. Sebagai bagian dari
Gereja, hari ini kita berdoa bersama memohon rahmat
panggilan khusus untuk menjadi imam, bruder, dan
suster. Hari Minggu Doa Panggilan Sedunia ini
diperingati juga sebagai Minggu Gembala Baik.
Bacaan-bacaan Kitab Suci yang kita dengarkan
bercerita tentang gembala yang baik. Untuk itu,
dalam pertemuan kita kali ini mengambil tema
“Menjadi Gembala bagi Sesama.”

16
II. PENDALAMAN
4. Materi
Animator/pendamping/pemandu pertemuan mengajak para
remaja membaca teks Kitab Suci dengan cara kreatif,
misalnya: peserta yang tanggal lahirnya ganjil membaca
ayat ganjil, dan peserta yang tanggal lahirnya genap
membaca ayat genap

Gembala yang baik (Yohanes 10:1-10)


10:1 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya siapa
yang masuk ke dalam kandang domba dengan
tidak melalui pintu, tetapi dengan memanjat
tembok, ia adalah seorang pencuri dan seorang
perampok;
10:2 tetapi siapa yang masuk melalui pintu, ia
adalah gembala domba.
10:3 Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-
domba mendengarkan suaranya dan ia
memanggil domba-dombanya masing-masing
menurut namanya dan menuntunnya ke luar.
10:4 Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar,
ia berjalan di depan mereka dan domba-
domba itu mengikuti dia, karena mereka
mengenal suaranya.
10:5 Tetapi seorang asing pasti tidak mereka ikuti,
malah mereka lari dari padanya, karena suara
orang-orang asing tidak mereka kenal."
10:6 Itulah yang dikatakan Yesus dalam
perumpamaan kepada mereka, tetapi mereka
tidak mengerti apa maksudnya Ia berkata
demikian kepada mereka.
10:7 Maka kata Yesus sekali lagi: "Aku berkata
kepadamu, sesungguhnya Akulah pintu ke
domba-domba itu.
10:8 Semua orang yang datang sebelum Aku, adalah
pencuri dan perampok, dan domba-domba itu
tidak mendengarkan mereka.

17
10:9 Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku,
ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar
dan menemukan padang rumput.
10:10 Pencuri datang hanya untuk mencuri dan
membunuh dan membinasakan; Aku datang,
supaya mereka mempunyai hidup, dan
mempunyainya dalam segala kelimpahan.

5. Ulasan
Animator/pendamping/pemandu bertanya jawab dengan
para peserta dari bacaan Injil Yohanes tentang “Gembala
yang baik” dan memberikan penjelasan singkat isi bacaan
Kitab Suci.
Panduan tanya jawab:
a. Siapakah yang disebut sebagai Gembala Baik dalam
Injil Yohanes 10:1-10?
b. Siapakah yang dimaksud dengan domba-domba
dalam bacaan tadi?
c. Apa sifat-sifat gembala yang baik?

Penjelasan singkat:
 Sabda Tuhan pada hari ini adalah tentang
gembala yang baik. Dari bacaan Injil, kita bisa
menemukan hal-hal pokok yang menunjukkan
bagaimana seorang gembala yang baik. Yesus
adalah Gembala yang baik. Ia mengenal domba-
domba-Nya. Gembala mempunyai tanggung jawab
menjaga, memerhatikan dan tidak membiarkan
setiap dombanya tersesat, dan hilang. Gembala
menjamin keselamatan domba-dombanya.
 Sebagai Gembala yang baik, Yesus adalah Pintu.
Pintu adalah jalan yang biasa digunakan oleh orang
untuk masuk dan keluar. Pintu merupakan sarana
untuk mencapai arah yang benar. Dan Yesus
menegaskan bahwa Dialah jalan untuk mencapai
kebahagian hidup yang kekal. Jika ada orang yang
masuk tetapi tidak melewati pintu tetapi memanjat

18
tembok atau lewat jendela, ia adalah pencuri yang
bermaksud jahat mengambil sesuatu yang bukan
miliknya.

6. Aktivitas
Untuk memperdalam pemahaman atas tema dan materi di
atas, animator/pendamping/pemandu dapat mengajak para
peserta mengikuti aktivitas permainan, sebagai berikut:

Permainan: “Domba dan Gembala”


Bahan yang disiapkan: peluit atau alat bunyi yang lain.
Cara dan aturan permainan:
- Pendamping membagi peserta menjadi dua
kelompok. Kelompok pertama berperan sebagai
domba dan kelompok kedua sebagai gembala.
- Dari kelompok pertama dipilih satu orang peserta
untuk menjadi Yesus, dan dari kelompok kedua
dipilih satu orang untuk menjadi pencuri.
- Kelompok gembala bertugas berpegangan tangan
menjadi pagar yang melindungi domba-domba.
- Yesus dan domba-domba berada di dalam pagar,
sedang pencuri di luar pagar mengintai dan
mencari kesempatan menarik domba agar
mengikutinya.
- Bila pendamping membunyikan peluit/alat bunyi
dua kali, peserta yang menjadi pagar harus
mundur, sehingga pegangan tangan menjadi
renggang.
- Bila pendamping membunyikan peluit/alat bunyi
satu kali, peserta yang menjadi pagar bergerak
maju, sehingga pegangan tangan menjadi rapat.
- Gembala berusaha menjaga agar pencuri tidak
berhasil masuk pagar.
- Kalau pencuri berhasil masuk pagar, pencuri
dapat menarik domba-domba keluar untuk
mengikutinya.

19
- Permainan akan berakhir bila pencuri berhasil
masuk pagar atau dibatasi sesuai durasi waktu
permainan yang ada.

7. Refleksi/Penegasan
Animator/pendamping/pemandu pertemuan bertanya jawab
dengan para peserta untuk menemukan hal-hal penting
setelah mendalami materi dan aktivitas permainan.
Selanjutnya pendamping bisa memberikan beberapa catatan
reflektif.

Poin refleksi :
Kita dipanggil dan diutus Yesus untuk menjadi
gembala baik bagi sesama.
Menjadi gembala yang baik bagi sesama, bisa
diwujudkan dengan tindakan, misalnya:
 Mengajak teman-teman untuk rajin berdoa,
mengikuti kegiatan bina iman, ke Gereja
mengikuti perayaan Ekaristi.
 Memberikan pengertian atau nasihat kepada
teman-temannya untuk mengisi aktivitasnya
tidak hanya asyik dengan gadgetnya, main
game online, bermain-main atau kongkow-
kongkow.
 Membelikan makan atau minum untuk teman-
teman di sekolah yang tidak membawa bekal
atau tidak mempunyai uang saku.
 Menyumbangkan atau memberikan pakaian
bekas yang layak pakai kepada orang yang
berkekurangan.
 Mengunjungi dan mendoakan teman atau
sesama yang sedang sakit.
 Menjaga teman-temannya dengan
mengingatkan supaya tidak terlibat dalam
narkoba, tawuran, pencurian, dan aktivitas
menyimpang lainnya.

20
Orang yang rela hati dan ikhlas menolong
sesamanya, ia pantas disebut gembala yang baik
bagi sesamanya. Kita semua pasti bisa! Marilah
kita berusaha menjadi gembala yang baik bagi
sesama kita. Yesus, Sang Gembala baik pasti akan
menuntun kita.

III. PERAYAAN IMAN


8. Doa Syukur/Permohonan
Animator/pendamping/pemandu meminta beberapa remaja
untuk mendoakan doa permohonan.

9. Bapa Kami
Animator/pendamping/pemandu pertemuan mengajak
semua remaja untuk berdiri dan berdoa Bapa Kami (bisa
dinyanyikan)

10. Aksi Derma


Animator/pendamping/pemandu mengajak para remaja
melakukan aksi untuk berderma.

IV. PERUTUSAN
11. Perutusan Misioner
Animator/pendamping/pemandu pertemuan meminta para
remaja untuk menyatakan niat dengan melengkapi kalimat
berikut ini:

Tuhan, Sang Gembala baik, aku siap diutus untuk


menjadi gembala bagi sesama kami, dengan
melakukan tindakan: (pilih salah satu atau beberapa
tindakan nyata berikut)
1) Mengajak teman-teman untuk rajin berdoa,
mengikuti kegiatan bina iman, ke Gereja
mengikuti perayaan Ekaristi.
2) Membelikan makan atau minum kepada teman-
teman di sekolahnya yang tidak membawa bekal
atau tidak mempunyai uang saku.

21
3) Menyumbangkan atau memberikan pakaian
bekas yang layak pakai kepada orang yang
berkekurangan.
4) Mengunjungi dan mendoakan teman atau sesama
yang sedang sakit.
5) Atau tindakan nyata lainnya (tentukan sendiri)

12. Doa Penutup


Tuhan Yesus, terima kasih, atas teladan-Mu. Engkau
adalah Gembala yang Baik bagi kami. Bantulah kami,
agar kami pun dapat menjadi gembala yang baik bagi
sesama. Khususnya bagi teman-teman kami yang
tersesat, yang susah, dan menderita. Demi Kristus,
Tuhan dan pengantara kami. Amin

13. Pengumuman
Animator/pendamping/pemandu pertemuan dapat
menyampaikan pengumuman atau mengingatkan kembali
hal-hal penting yang harus diperhatikan untuk peri hidup
sehari-hari.

14. Penutup
Animator/pendamping/pemandu pertemuan mengajak para
peserta menyanyikan lagu penutup “Tuhan adalah
Gembalaku” – buku Hatiku Penuh Nyanyian (HPN No. 111)
atau lagu lain yang sesuai.

***

22

Anda mungkin juga menyukai