MINGGU PASKAH VI
Anggota keluarga mempersiapkan diri layaknya mengikuti Ibadat Hari Minggu di gereja.Hendaknya
disediakan tempat dan peralatan yang layak dan pantas untuk berdoa (salib, lilin dan Kitab Suci). Keheningan
dijaga agar masuk ke dalam suasana doa.
3. SALAM
P. Semoga kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan persekutuan Roh
Kudus beserta kita.
U. Sekarang dan selama-lamanya.
4. KATA PEMBUKA
P. Para murid telah berhasil menjadi pewarta dan memenuhi harapan Yesus, Guru mereka.
Melalui perkataan maupun perbuatan mereka mempesona banyak orang. Tanda-tanda
yang mereka lakukan sungguh meyakinkan dan orang-orang yang menyaksikan percaya
kepada Allah lalu bergabung dengan para murid. Mereka mengalami tantangan yang
tidak mudah, namun dalam segala kesulitan mereka tetap rnengingat pesan Yesus: ”Aku
tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu.” Kehadiran Roh Kebenaran yang
clijanjikan Yesus telah rnereka rasakan, sehingga mereka pun tetap kuat dan tabah
menanggung segala konsekuensi.Marilah menyadari keberadaan kita sebagai anak-anak
Allah, baik dalam suka maupun duka.
Saya mengaku
kepada Allah yang Mahakuasa
dan kepada saudara sekalian,
bahwa saya telah berdosa
dengan pikiran dan perkataan,
dengan perbuatan dan kelalaian.
(Sambil menebah dada 3 x mengucapkan)
Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa.
Oleh sebab itu saya mohon
kepada Santa Perawan Maria,
kepada para malaikat dan orang kudus
dan kepada saudara sekalian,
supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.
P. Semoga Allah memandang dan memperhatikan kita. Semoga Ia menunjukkan kerelaan
hati-Nya serta memberikan pengampunan dosa dan damai sejahtera kepada kita.
U. Amin.
13. KHOTBAH/RENUNGAN
Barang siapa mengasihi Yesus ia akan menuruti segala perintah-Nya. Orang mewujudkan
kasihnya kepada Yesus dengan menempuh jalan hidup yang telah ditempuh oleh Yesus.
Mewujudkan kasih kepada Yesus dengan cara seperti ini tentu bukan pekerjaan mudah
bagi para murid. Mereka memerlukan penolong. Bacaan pertama mengisahkan para
murid Yesus yang memberitakan Injil di Sarmaria dan orang – orang Sarmaria menerima
pemberitaan itu dengan bulat hati. Petrus dan Yohanes berdoa supaya orang – orang
Sarmaria itu beroleh Roh Kudus. Kedua murid itu menumpangkan tangan diatas mereka,
lalu mereka menerima Roh Kudus. Bacaan kedua menegaskan bahwa orang – orang yang
telah menerima Roh akan mampu mempertanggungjawabkan imannya tanpa takut dan
gentar. Dalam Injil, Yesus memintakan seorang penolong untuk menyertai mereka. Sang
penolong ini adalah Roh Kebenaran. Roh Kebenaran akan meneguhkan para murid untuk
menghadapi tantangan dan kesulitan iman agar mereka berjalan dalam kebenaran,
bertahan dalam kesaksian, bertahan dalam pertentangan dengan dunia. Dunia tidak dapat
menerima Dia, sebab dunia tidak melihat dan tidak mengenal Dia.
Dunia saat ini mewartakan hal – hal ini kepada manusia : 1. Jiwa materialisme, manusia
kini bertitik tolak pada untung rugi, bukan dengan kebenaran. Kalo menguntungkan,
walapun tidak benar sering dilaksanakan sehingga korupsi merajalela. 2. Jiwa
humanisme, manusia kini merasa mampu dan sanggup, sehingga kurang mengandalkan
kuasa Tuhan. Tidak heran semakin “mempunyai”, semakin congkak, ke’aku’annya
semakin menonjol. 3. Jiwa hedonisme, manusia kini mencari kesenangan yang dangkal,
yang merusak masa depan. Narkoba, HIV/AIDS, freeseks, moral yang bejat semakin
merajalela.
Semua ini disodorkan kepada murid bukan untuk mengecam dunia dan menghukumnya,
melainkan agar mengasihinya dan mencarikan jalan bagi yang berada dalam kegelapan.
Dalam upaya inilah murid – murida akan dikuatkan oleh dampingan Roh Kebenaran dan
bimbingan Sang Penolong sendiri. Yesus berjanji kepada para murid bahwa Ia tidak
meninggalkan mereka sebagai yatim piatu. Yesus bersama Bapa-Nya akan mengutus Roh
Kudus sebagai Roh Penolong untuk mendampingi mereka. Yesus tahu bahwa para murid-
Nya pasti akan khawatir untuk menghadapi dunia yang keras ini. Sebagai Roh Penolong,
Roh Kudus akan tinggal dalam hati para murid-Nya. Sekarang kitalah yang menjadi saksi
– saksi Kristus tentang ajaran Yesus. Yesus tetap membimbing ke arah masa depan.
Oleh karena itu, marilah kita duduk dalam keheningan untuk menyatukan diri dengan
Tuhan yang hadir pada saat ini di sini bersama kita. Berbicaralah dengan Dia dari hati ke
hati dengan mengatakan :
P. Yesus, datanglah dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U. Yesus, datanglah dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
(diulangi 3x)
DOA kepada Bunda Maria selama pandemi Virus Corona
O Maria, engkau selalu bersinar sepanjang perjalanan hidup kami sebagai tanda
keselamatan dan harapan. Kami mempercayai dirimu kepadamu, kesehatan bagi orang
yang sakit, yang pada peristiwa penyaliban mengambil bagian dalam sengsara Yesus
dengan imanmu yang teguh. Engkau keselamatan bagi orang – orang romawi,
mengetahui apa yang kami butuhkan dan kami percaya engkau akan memenuhi apa yang
kami butuhkan itu, sebagaimana pada peristiwa perkawinan di Kana, sehingga kami
dapat kembali kepada sukacita dan kegembiraan, setelah masa percobaan ini. Tolonglah
kami, Bunda Cinta Ilahi, untuk menerima kehendak Bapa, sebagaimana yang Yesus
ajarkan kepada kami. Dia yang telah menanggung penderitaan kita, untuk diri-Nya
sendiri dan memikul kesengsaraan kita untuk membawa kita melalui salib menuju
sukacita kebangkitan. Amin
Kami mengungsi dibawah perlindungan, O Bunda Suci Allah. Jangan kau biarkan
permohonan kami, kami yang sedang diuji ini, dan bebaskanlah kami dari setiap bahaya,
O Bunda yang Mulia dan diberkati.