1. NYAYIAN PEMBUKA
Lagu Pembukaan Puji Syukur No.
2. TANDA SALIB
Teman-teman mari kita buka ibadah kita dengan Tanda Kemenangan Kristus.
P Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus
U Amin
P Semoga kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta
kita….
U Sekarang dan Selama-lamanya
3. SALAM PEMBUKA
Teman-teman pada hari ini kita patut bersyukur kepada Tuhan atas penyelenggaraan-Nya dalam
kehidupan kita, khususnya pada hari ini kita semua masih diberi kesempatan untuk beribadat bersama.
6. DOA PEMBUKAAN
P: Marilah berdoa,
Allah Bapa Sumber Kehidupan, orang-orang yang mendabakan Dikau, memperoleh hidup dalam diri
Yesus, SabdaMu. Datangkanlah kerajaan-Mu, agar kami dapat memperoleh kebahagiaan. Dengan
pengantaraan Yesus Kristus, Putera-Mu, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa bersama dengan Dikau,
dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.
U Amin
Menjadi pendengar Sabda Allah itu baik, tapi belumlah cukup. Seorang murid Tuhan dituntut untuk
bergerak lebih dari sekedar menjadi pendengar. Ia harus melengkapi pendengarannya dengan melakukan apa
yang telah didengarkannya itu dalam hidup konkret.
Dalam Injil hari ini, Yesusmenggunakan simbolisme rumah yang dibangun diatas batu an rumah yang
dibangun di atas pasir untuk menjelaskan hal itu. Ia berkata, "Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini
dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana yang membangun rumahnya di atas batu.
Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu.
Analogi rumah di atas batu ini menggambarkan kualitas hisup seorang murid yang mendasarkan hidupnya
atas sabda Allah. Ia berupaya untuk mengamalkan setiap sabda Allah yang didengarnya dan bersedia
melakukannya dalam hariannya lewat berbagai tugas pekerjaan yang dilakukannya . Disini ia menempuh
suatu proses yang panjang dan menatang, yaitu ia berupaya menyesuaikan kehendak pribadinya dengan apa
yang menjadi kehendak Tuhan dalam hidupnya dan berusaha untuk setia hidup sesuai dengan kehendak
Tuhan. Cara seperti ini sering kali sulit, tapi itu persis yang membuat hidup orang berakar kuat. Yesus
mengehendaki hidup seperti itu.
Teman-teman, kita hidup pada zaman dimana berbagai informasi dapat kita peroleh dengan mudah.
Banyak hal kita dengar, termasuk sabda Tuhan yang setiap kali kita dengarkan minimal dalam iabdat dan
Ekaristi. Tetapi apakah kita juga mudah melaksanakan itu dal hidup kita? Apakah kita berupaya untuk
membangun hidup kita yang berakar pada sabda Allah? Hari ini Tuhan Yesus Menantang kita untuk tidak
sekedar menjadi oendengar setia, tapi menjadi pelaksana Sabda Allah dalam hidup kita. Semoga Demikian.
Amin